Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH INFUS CAIRAN RINGER LAKTAT TERHADAP KADAR LAKTAT SERUM, DERAJAT ASIDEMIA, DAN KONSUMSI O2 DI JARINGAN PADA

PASIEN TRAUMA DENGAN SYOK HIPOVOLEMIA DERAJAT 3 ATAU LEBIH DI UGD RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE NOVEMBER FEBRUARI 2012

BAB I.PENDAHULUAN
1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN


Cairan kristaloid jenis ringer lactate sangat

luas digunakan sebagai cairan pengganti (fluid replacement) Pasien trauma mengalami perubahan anatomi dan fisiologi dalam waktu bersamaan

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN


Perubahan

anatomi ini menyebabkan perubahan biokimiawi seluler Circulating cytokines serta produk-produk metabolisme anaerob, memicu timbulnya respon biologik tubuh diluar kondisi fisiologisnya

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimanakah pengaruh infus Ringer Laktat pada pasien trauma dengan syok hipovolemia derajat 3 atau lebih terhadap : kadar laktat serum derajat asidemia konsumsi oksigen di perifer

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Mengetahui dengan jelas pengaruh infus

cairan Ringer Laktat untuk resusitasi pada pasien trauma dengan syok hipovolemia derajat 3 atau lebih terhadap kadar laktat serum, derajat asidemia dan konsumsi oksigen di jaringan perifer

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat klinis memberikan rekomendasi dalam membuat keputusan klinis penggunaan cairan RL untuk resusitasi pada pasien-pasien trauma dengan syok hipovolemia derajat 3 atau lebih Manfaat akademik

menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya memberikan inspirasi untuk menggali lebih dalam cairan resusitasi terbaik untuk pasien

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka 2.2. Kerangka Pemikiran 2.3. Hipotesis

2.1 KAJIAN PUSTAKA


Kandungan larutan RL Na laktat 1,6 gr Ca Cl2 0,135 gr Na Cl 3 gr Air 500 ml

KCl 0,2 gr Osmolaritas 280 Na 130 mEq; K 5,4 mEq; Ca 3,7mEq; Cl 111,7 mEq; HCO3- 27,5 mEq Laktat merupakan produk metabolisme anaerob yang dapat diukur secara kuantitatif dari serum secara kimiawi

Syok merupakan keadaan hipoperfusi dan

hipooksigenasi jaringan. Kondisi ini harus segera dikoreksi untuk mencegah kerusakan sel lebih lanjut Syok hipovolemia mutlak memerlukan fluid replacement baik berupa kristaloid, koloid maupun komponen darah Pemeriksaan kadar laktat darah sebagai upaya mendeteksi dini keadaan hipoperfusi

2.2 KERANGKA PEMIKIRAN


TRAUMA

RINGER LACTATE infussion

INFLAMASI

HIPOPERFUSI (SYOK)

PERUBAHAN BIOKIMIAWI

PERUBAHAN BIOKIMIAWI SEL

KADAR LAKTAT

DERAJAT ASIDEMIA

KONSUMSI OKSIGEN

2.3 HIPOTESIS 1
H0 : tidak ada perubahan kadar laktat darah pada pasien trauma dengan syok hipovolemia grade 3 atau lebih setelah pemberian cairan ringer lactate H1 :

terdapat peningkatan kadar laktat darah pada pasien rauma dengan syok hipovolemia grade 3 atau lebih setelah pemberian cairan ringer lactate

HIPOTESIS 2
H0 : tidak ada perubahan derajat asidemia pada pasien trauma dengan syok hipovolemia grade 3 atau lebih setelah pemberian cairan ringer lactate H1 :

terdapat penurunan derajat asidemia pada pasien rauma dengan syok hipovolemia grade 3 atau lebih setelah pemberian cairan ringer lactate

HIPOTESIS 3
H0 : tidak ada perubahan konsumsi oksigen di perifer pada pasien trauma dengan syok hipovolemia grade 3 atau lebih setelah pemberian cairan ringer lactate H1 :

terdapat peningkatan konsumsi oksigen di jaringan perifer pada pasien rauma dengan syok hipovolemia grade 2 atau lebih setelah pemberian cairan ringer lactate

BAB III.BAHAN/SUBJEK/OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 BAHAN/SUBJEK/OBJEK PENELITIAN 3.2 METODE (DESAIN) PENELITIAN

3.1 BAHAN/SUBJEK/OBJEK PENELITIAN


Subjek penelitian kriteria inklusi : - usia 18-45 tahun, di Emergensi bedah RSHS

- pasien trauma dengan syok hipovolemia derajat 3 atau lebih - mendapat cairan pengganti jenis RL sebanyak > 2000 ml (4 kolf) - pasien terpasang CVP - laktat darah diukur sebelum dan sesudah rehidrasi dari bahan serum (arteri)

Kriteris eksklusi

- pasien dengan riwayat syok transient response - pasien selain syok hipovolemia - mendapat cairan pengganti selain RL

Variabel confounding

- pasien dengan obstruksi airway - pasien dengan direct trauma pada thorax atau ginjal - pasien trauma dengan gangguan sistemik global (seperti ketoasidosi diabetikum) - pasien trauma dengan intoksikasi alkohol - pasien trauma disertai penyebab hipoventilasi lain (seperti herniasi, cedera langsung pada pons, intosikasi opiat, myastenia gravis, sindroma Gullian-barre, dll)

3.2 DESAIN PENELITIAN


Merupakan penelitian deskriptif

dengan menggunakan data sebanyak . sample Data kemudian analisis dengan menggunakan uji student t test (one tailed) dengan CI 99%, degree of freedom 0,0005 selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk tabel dan grafik

analitik, prospective

ANALISIS DATA

DAFTAR PUSTAKA
1. Metodologi penelitian, Prof Soekidjo

Notoatmodjo 2. Ressearch methodology

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai