Anda di halaman 1dari 2

Saya senang membaca nasihat-nasihat dari fanpage Darwis Tere Liye di facebook. Nasihatnya selalu ngena di hati.

Dan saya paling suka nasihat bang Darwis yang satu ini (di atas). Hebat sekali dia bisa meramalkan dalam kalimatnya boleh jadi besok lusa hanya jadi pekerja serabutan, pengangguran, .. Darimana dia bisa mendapatkan korelasi seperti itu? Dan saya benar-benar mengalami yang dia katakan! Orang yang pernah saya sangat sukai, sekarang keadaannya persis dengan apa yang dikatakan bang Darwis. Hebat bukan? Entah kenapa, dari pertengahan tahun 2013 kemarin saya selalu menyukai semua nasihat-nasihat yang bang Darwis posting di akun facebooknya. Kata-katanya ringan, kadang lucu, kadang nyeletuk, kadang juga bisa dibuat menangis. Setiap hari, nasihat bang Darwis itu menu wajib untuk saya. Kayaknya kalau sehari tidak buka facebooknya bang Darwis serasa ada yang kurang. Kalau saya sedang membaca nasihat-nasihatnya walau sudah diulang berapa kali pun, saya tidak pernah bosan, dan entah kenapa, seakan bang Darwis itu tidak memberi nasihat kepada orang banyak, tapi sedang berbicara menasihati saya. Apakah ini ngefans tingkat gila? Saya pun tidak tahu. Tapi, sebagus apapun, sehebat apapun nasihat orang, yang paling harus utama didengar adalah nasihat orang tua sendiri dulu. Memang terdengar klasik sih, tapi ya pasti begitu kan? Saya sangat-sangat envy sama adik saya! Saya yang nge-fans sekali sama bang Darwis, kenapa adik saya yang bisa ketemu langsung?! Kenapa adik saya yang bisa foto bareng?! Kenapa adik saya yang bisa minta tanda tangannya bang Darwis?! TT____TT

Jadi ceritanya ada pergantian ketua organisasi sekolah (seperti OSIS) di pesantren tempat adik saya sekolah, nah mereka mengundang bang Darwis untuk bedah buku BUMI dan Semoga Bunda Disayang Allah. Huhuhu Sangat-sangat envy :( Semoga suatu saat, entah kapan, saya bisa ketemu bang Darwis, minta foto bareng plus tanda tangannya, kalau bisa sampai ngobrol. Aamiin

Anda mungkin juga menyukai