KJ
ANXIETAS
DEFINISI Pengalaman emosional yang berlangsung singkat dan merupakan respon yang wajar pada saat individu menghadapi tekanan atau peristiwa yang mengancam kehidupannya
Gangguan Anxietas terdiri dari : - Gangguan anxietas fobia - Gangguan anxietas lainnya - Gangguan obsesif kompulsif - Reaksi terhadap stres berat dan gangguan penyesuaian - Gangguan disosiatif (konversi)
Kriteria diagnosis : Gejala psikologis ataupun otonomik dengan manifestasi primer dari anxietas Menghindari situasi fobik merupakan gejala yang menonjol Penatalaksanaan - Farmakoterapi ; Trisiklik dan tetrasiklik, MAOIs, SSRIs, Benzodiazepine - Terapi kognitif prilaku
Diagnosis Gangguan panik baru menjadi diagnosis utama bilamana tidak ditemukan adanya salah satu gangguan fobia. Beberapa serangan anxietas otonomik harus terjadi dalam periode kira2 1 bulan: a Pada keadaan sebenarnya secara obyektif tidak ada bahaya b tidak terbatas pada situasi yang tidak diketahui atau dapat diduga sebelumnya c. Diantara serangan panik relatif bebas dari gejala. Penatalaksanaan Meliputi farmakoterapi dan psikoterapi Gejala panik baru akan berkurang setelah minum obat 2-4 minggu
2. Gangguan anxietas menyeluruh Adanya anxietas yang menyeluruh dan menetap (bertahan lama) keluhan : tegang berkepanjangan, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasa ringan, palpitasi, keluhan epigastrik Diagnosis: Gejala primer anxietas yang berlangsung hampir setiap hari selama beberapa minggu sampai beberapa bulan.
gejala-gejala: Kecemasan tentang masa depan ( khawatir akan nasib buruk, perasaan gelisah seperti diujung tanduk ) Ketegangan motorik ( gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai ) Overaktivitas otonomik ( kepala terasa ringan, berkeringat, takikardi, sering BAK, mules ) Penatalaksanaan kombinasi psikoterapi (terapi kognitif perilaku, suportif dan berorientasi tilikan), farmakoterapi (2 obat utama: buspiron dan benzodiazepine) dan pendekatan suportif.
3. Gangguan campuran anxietas dan depresif jika terdapat gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri
Penatalaksanaan Pendekatan psikoterapi dapat berupa terapi kognitif atau modifikasi perilaku. Farmakoterapi : antianxietas/antidepresan atau keduanya. Obat anxiolitik dan penggunaan triazolobenzodiazepin diindikasikan karena efektifitas dalam mengobati depresi.
Manifestasi klinis Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut bukan merupakan hal yang memberi kepuasan/kesenangan. Gagasan, bayangan pikiran atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan.
Diagnosis Gejala-gejala obsesif atau kompulsi atau keduanya harus ada hampir setiap hari sedikitnya 2 minggu berturut-turut dan merupakan sumber penderitaan/ mengganggu aktivitas pasien.
Penatalaksanaan Meliputi farmakoterapi dan psikoterapi
Gangguan stres pasca trauma Timbul sebagai respon yang berkepanjangan terhadap kejadian atau situasi yang menimbulkan stress yang bersifat katastrofik atau menakutkan akibat : peperangan, kecelakaan berat, menyaksikan kematian yang mengerikan, korban penyiksaan, perkosaan dll Gejala khas : timbul bayangan traumatik tersebut terulang kembali atau dalam mimpi
Gangguan penyesuaian ; Timbul pada periode adaptasi terhadap suatu perubahan dalam hidup yang bermakna atau akibat peristiwa kehidupan penuh stress. Manifestasi klinis Gejalanya bervariasi dengan depresi, kecemasan, kekhawatiran, ketegangan. Gangguan tingkah laku, campuran gangguan emosi dan konduksi(agresif) campuran kecemasan dan depresi.
Diagnosis Diagnosis tergantung evaluasi terhadap hubungan antara: Bentuk, isi, dan beratnya gejala. Riwayat sebelumnya atau corak kepribadian Kejadian, situasi yang penuh stress atau krisis kehidupan. Berlangsung selama 6 bulan
Penatalaksanaan Psikoterapi dan farmakoterapi (antianxietas atau antidepresan)
Gangguan Disosiatif(konversi)
Definisi : Kehilangan sebagian atau seluruh dari integrasi normal antara : ingatan masa lalu,kesadaran akan identitas dan penghayatan,dan kendali terhadap gerakan anggota tubuh. Secara normal terdapat pengendalian secara sadar sampai taraf tertentu, terhadap ingatan dan penghayatan yang dapat dipilih untuk digunakan dg segera, serta gerakan yang harus dilaksanakan.
Manifestasi klinis : Kemampuan untuk mengendalikan secara sadar maupun selektif terganggu, sampai suatu taraf yang bervariasi Sulit untuk menilai sejauh mana beberapa kehilangan fungsi masih berada dalam pengendalian volunter Bersifat psikogenik, berkaitan dengan kejadian traumatik, problem yang tidak dapat diselesaikan dan ditolerir atau gangguan dalam pergaulan Onset mendadak, gangguan neurologis,berupa paralisis, buta, parastesia, pingsan Berakhir setelah beberapa saat
Pedoman diagnostik : Tidak ada bukti gangguan fisik Bukti adanya penyebab psikologis, dalam bentuk hubungan waktu yang jelas dengan problem dan peristiwa yang stressful atau hubungan interpersonal yang terganggu ( meskipun hal tersebut disangkal oleh pasien )
Amnesia disosiatif
Manifestasi klinis : Hilangnya daya ingat, biasanya mengenai kejadian penting yang baru terjadi Bukan disebabkan oleh gangguan mental organik Amnesia terpusat mengenai kejadian traumatik, contoh ; kecelakaan, kesedihan tak terduga, Parsial atau selektif Kebinguangan, distres, mencari perhatian Terkadang dapat menerima kenyataan dengan tenang
Fugue disosiatif
Manifestasi klinis : Memiliki ciri amnesia disosiatif Melakukan perjalanan meninggalkan rumah/tempat kerja yang nampaknya disengaja, dan selama itu pasien dapat mengurus dirinya sendiri, pasien menggunakan identitas baru Tetap mempertahankan kemapuan mengurus diri yang mendasar, melakukan interaksi sosial
Stupor disosiatif
Manifestasi klinis : Didapatkan bukti adanya penyebab psikogenik ( kejadian baru yang penuh stres ) Hilangnya gerakan-gerakan volunter dan respon normal terhadap rangsangan dari luar, Contoh : suara, cahaya, perabaan Individu berbaring atau duduk tanpa gerak utk jangka waktu yang lama Tidak adanya gangguan fisik
Konvulsi disosiatif
Manifestasi klinis : Menyerupai kejang epileptik, tetapi jarang diikuti lidah tergigit dll Tidak dijumpai kehilangan kesadaran diganti dengan keadaan stupor atau trans