Anda di halaman 1dari 9

CATATAN KULIAH: February 14

METODE ANALISIS RANGKAIAN Andi Setiawan, ST., MT



Page 1 of 9


I. MESH CURRENT ANALYSIS (MCA)
Analisis Arus Mata Jala atau Mesh Current Analysis adalah metode analysis
rangkaian dengan jalan membuat persamaan tegangan pada semua loop
dengan menggunakan arus yang disebut arus mesh (arus mata jala).

Persamaan mesh membentuk persamaan linier sehingga untuk menghasilkan
penyelesaian yang unik dibutuhkan persamaan sebanyak variable yang tidak
diketahui.

R
11
I
1
-
- R
21
I
1
+
R
12
I
2
- R
13
I
3
R
22
I
2
- R
23
I
3
- R
1N
I
N
= I
1
- R
2N
I
N
= I
2
- R
31
I
1
-
-
.
R
N1
I
1
.
-
R
32
I
2
+ R
33
I
3
.
R
N2
I
2
.
-
.
R
N3
I
3
- R
3N
I
N
= I
3
.

.
+
.
R
NN
I
N
. .
= I
N

Peis.1.1.
dengan:
R
II
= Semua resistansi yang dilalui arus mesh I
I

R
Ij
= Semua resistansi yang dilalui arus mesh I
I
dan I
j

I
I
= Sumber tegangan yang dilalui arus mesh I
I
dan arus ini masuk ke
sumber tegangan dari sisi tegangan rendahnya (-)

Perhatikan contoh berikut ini.

Gambar di samping adalah contoh
sebuah rangkaian yang akan dianalisis
dengan menggunakan metode Arus Mata
Jala (MCA).
Kita akan menempatkan empat arus
mesh pada empat loop.
Dengan 4 arus mata jala ini kita akan
membentuk 4 persamaan yang masing-
masing diambil dari 4 loop tadi.
Persamaan-persamaan itu adalah sbb:
uambai 1.1: Contoh Rangkaian 4 Loop dengan 4 Arus Mata Jala




CATATAN KULIAH: February 14
METODE ANALISIS RANGKAIAN Andi Setiawan, ST., MT

Page 2 of 9


(RA+RB+RF) I1 RB I2 u IS Ru I4 = vA
RB I1 (RB+RC+RB) I2 RB IS u I4 = vB
u I1 RB I2 (RB+RE+RF) IS RF I4 = vC
Ru I1 u I2 RF IS (RF+Ru+RB) I4 = vB


Kita berikan nilai-nilai pada variabel-
variabel dalam rangkaian di atas.
Lalu dengan cara yang sama kita akan
menyelesaikan analisis pada rangkaian
ini dan menentukan berapa vA dan I
A
.
Persamaan yang bida disusun untuk
rangkaian ini sebenarnya bisa lebih dari
empat, tapi kita hanya membutuhkan 4
persamaan karean hanya ada 4 arus
mesh yang harus ditentukan bersarnya.
Semua nilai tegangan dan arus pada
rangkaian bisa ditentukan dengan
kombinasi 4 arus mesh ini.
uambai 1.2: Contoh Rangkaian untuk Diselesaikan dengan Metode Arus
Mata Jala

(2+1+S) I1 1 I2 u IS S I4 = 12
1 I1 (1+4+1) I2 1 IS u I4 = S
u I1 1 I2 (1+2+2) IS 2 I4 = 8
S I1 u I2 2 IS (2+S+2) I4 = 6
2 I1 = vA
IS = IA

Metode Inverse Matriks:
6 1 u S I1 12
1 6 1 u

I2
=
S
u 1 S 2 IS 8
S u 2 7 I4 6


A
CATATAN KULIAH: February 14
METODE ANALISIS RANGKAIAN Andi Setiawan, ST., MT

Page 3 of 9


Kita ingat lagi hubungan matriks ini:
|K]|I] = |I]
|K]
-1
|K]|I] = |K]
-1
|I]
|1]|I] = |K]
-1
|I]
|I] = |K]
-1
|I]
Peis.1.2.
dengan:
|K] = Matriks konstanta
|K]
-1
= Inverse matriks konstanta
|I] = Vektor tegangan
|I] = Vektor arus mata jala

I1 u.2S2 u.u48 u.uS6 u.116 12
I2
=
u.u48 u.18S u.uS1 u.uSS

S
IS u.uS6 u.uS1 u.248 u.u9S 8
I4 u.116 u.uSS u.u9S u.219 6

I1 = 2.892 A IA = IS = u.897 A
I2 = u.168 A vA = 2I1 = S.78 v
IS = u.897 A
I4 = 1.84u A















CATATAN KULIAH: February 14
METODE ANALISIS RANGKAIAN Andi Setiawan, ST., MT

Page 4 of 9


II. NODE VOLTAGE ANALYSIS (NVA)
Analisis Tegangan Node atau sering disebut dengan Nodal Analysis adalah
cara menganalisis rangkaian yang di dalamnya terdapat konduktansi-
konduktansi dan sumber arus. Penyelidikan dilakukan pada node-node atau
titik-titik percabangan.

Persamaan NVA membentuk susunan persamaan linier di mana semua suku
adalah arus-arus yang masuk dan keluar pada masing-masing cabang (node)
dan pada sisi sebelah kanan berisi sumber-sumber arus yang masuk pada
cabang itu.
6
11
F
1
-
- 6
21
F
1
+
6
12
F
2
- 6
13
F
3
6
22
F
2
- 6
23
F
3
- 6
1N
F
N
= I
1
- 6
2N
F
N
= I
2
- 6
31
F
1
-
-
.
6
N1
F
1
.
-
6
32
F
2
+ 6
33
F
3
.
6
N2
F
2
.
-
.
6
N3
F
3
- 6
3N
F
N
= I
3
.

.
+
.
6
NN
F
N
. .
= I
N

Peis.2.1.
dengan:
0
II
= Semua konduktansi yang terhubung pada Node I
I

0
Ij
= Semua konduktansi yang terhubung antara Node I
I
dan I
j

I
I
= Sumber arus yang masuk ke Node I
I

Perhatikan contoh berikut ini.

(a) (b)
Dalam Gambar 1b,
semua resistansi
sudah diubah
menjadi
konduktansi.
uA = 1RA.


uambai 2.1: Contoh Rangkaian 7 Node Untuk Menjelasakan Analisis
Node.




CATATAN KULIAH: February 14
METODE ANALISIS RANGKAIAN Andi Setiawan, ST., MT

Page 5 of 9



1 2 S 4
1 uA +uB +uC uC uB u v1 = IA+IB
2 uC uC+uB+uE u uE v2 = ICIB
S uB u uA+uu+uB uC vS = IBIA
4 u uE uC uB+uF+uE v4 = IBIC


_
1
2
+
1
1
+
1
4
] v1 _-
1
4
] v2 _-
1
2
] vS v1 u v4 = 6+u.7S
_-
1
4
]
v1
_
1
4
+
1
1
+
1
2
]
v2
u
vS v1
_-
1
2
]
v4
= 4u.7S
_-
1
2
]
v1
u
v2
_
1
2
+
1
S
+
1
2
]
vS v1
_-
1
2
]
v4
= S6
u
v1
_-
1
2
]
v2
_-
1
2
]
vS v1
_
1
2
+
1
2
+
1
2
]
v4
= S4

7
4
v1
-
1
4

v2
-
2
4

vS u v4 = 6.7S
-
1
4

v1
7
4

v2
u
vS
-
2
4
v4
= S.2S
-
S
6

v1
u
v2
8
6

vS
-
S
6
v4
= S
u
v1
-
1
2

v2
-
1
2

vS
S
2
v4
= 7

v1
=
u.68 u.14 u.S1 u.1S
x
6.7S
=
S.u6u
v2 u.14 u.67 u.16 u.28 S.2S u.7Su
vS u.S1 u.16 1.u1 u.S9 S.uu S.1S6
v4 u.1S u.28 u.S9 u.89 7.uu S.47S







CATATAN KULIAH: February 14
METODE ANALISIS RANGKAIAN Andi Setiawan, ST., MT

Page 6 of 9


III. ANALISIS SUPERPOSISI
Adalah cara menganalisis rangkaian yang mengandung lebih dari satu sumber
dengan menyelidiki pengaruh dari masing-masing sumber terhadap rangkaian.

Secara umum, jika pada rangkaian terdapat N buah sumber, maka persamaan
superposisi dapat dituliskan sebagai berikut:

I
I
= I
I,S1
+I
I,S
2
+I
I,S
3
+ I
I,S
N
F
I
= F
I,S
1
+ F
I,S
2
+F
I,S
3
+F
I,S
N
Peis.S.1.
Di mana:
I
I
= Arus ke i karena pengaruh semua sumber
I
Ij
= Tegangan ke i karena pengaruh semua sumber
S
j
= Sumber ke j
I
I,S
]
= Arus ke i karena pengaruh sumber S
j

F
I,S
]
= Tegangan ke i karena pengaruh sumber S
j


Perhatikan contoh berikut ini.


Rangkaian di sam-
ping adalah rang-
kaian dengan dua
buah sumber de-
ngan jenis yang
berbeda.


uambai S.1: Contoh Rangkaian dengan dua buah sumber.

Pertamakali akan dilakukan analisis pada rangkaian dengan mengasumsikan
hanya salah satu sumber saja yang menyala. Rangkaian dalam Gambar 1 diubah
menjadi seperti terlihat dalam Gambar 2.



2
+
-
12V
2 2
I
1
V
2
1A
V
1
CATATAN KULIAH: February 14
METODE ANALISIS RANGKAIAN Andi Setiawan, ST., MT

Page 7 of 9


Rangkaian di sam-
ping adalah kondisi
rangkaian pada sa-
at hanya sumber
12v yang menyala
sedangkan sumber
1A dimatikan.

uambai S.2: Gambar rangkaian ketika hanya sumber 12v yg menyala


I
1,S1
=
12
2 +2
= SA
Peis.S.2.
F
1,S1
= -2I
1,S1
= -2(S) = -6I
F
2,S1
= u

Rangkaian di sam-
ping adalah kondisi
rangkaian pada sa-
at hanya sumber
1A yang menyala
sedangkan sumber
12v dimatikan.

uambai S.S: Gambar rangkaian ketika hanya sumber 1A yg menyala


I
1,S2
=
2
2 +2
1 =
1
2
A
Peis.S.S.

F
1,S2
= 2I
1,S2
= 2 _
1
2
] = 1I
F
2,S2
= 2(1) = 2v
Dari dua kondisi rangkaian di atas dapat kita hitung pengaruh kedua sumber
pada rangkaian dengan menggunakan teorema superposisi sbb:

I
1
= I
1,S1
+ I
1,S2
= S +
1
2
= S
1
2
A
Peis.S.4.
F
1=
F
1,S1
+F
1,S2
= -6 + 1 = -Sv
F
2
= F
2,S1
+ F
2,S2
= u +2 = 2v
2
+
-
12V
2 2
I
1,S1
V
2,S1
V
1,S1
1A = 0
2
2 2
I
1,S2
V
2,S2
V
1,S2
1A
CATATAN KULIAH: February 14
METODE ANALISIS RANGKAIAN Andi Setiawan, ST., MT

Page 8 of 9


Mari kita verifikasi hasil perhitungan kita dengan menyelidiki kesetimbangan
daya pada rangkaian.


uambai S.4: Contoh Rangkaian dengan dua buah sumber.

Tentu saja kita tidak bisa menghitung kesetimbangan daya tanpa terlebih
dahulu mengetahui berapa arus pada cabang yang di dalamnya terdapat
sumber tegangan 12v dan berapat tengangan pada sumber 1A. Kita akan
menghitungnya dengan menggunakan notasi seperti terlihat dalam Gambar 4.

Pertama akan kita terapkan KCL pada Node A dan kita dapatkan sbb:


I
2
= 1 - I
1
= 1 - S
1
2
= -2
1
2
A


Lalu kita terapkan HK. Ohm pada cabang di mana terdapat I
1
dan didapatkan:


F
3
= 2I
1
= 2(S
1
2
) = 7v


Terakhir kita gunakan KVL pada loop kanan dan kita dapatkan:

F
4
= F
2
+ F
3
= 2 + 7 = 9v







2
+
-
12V
2 2
I
1
V
2
1A
V
1
V
3
I
2
V
4
CATATAN KULIAH: February 14
METODE ANALISIS RANGKAIAN Andi Setiawan, ST., MT

Page 9 of 9


Tabel S.1: Pembuktian Kesetimbangan Daya
Elemen Menerima Memberi
12v
12I
2
= 12 _-2
1
2
] = -SuW
Tanda negative menunjuk-
kan bahwa sebenarnya sum-
ber 12v memberikan daya
pada rangkaian.
1A
1F
4
= 1(9) = 9W
2
2(I
1
)
2
= 2_S
1
2
]
2
= 24
1
2
w

2
2(I
2
)
2
= 2 _-2
1
2
]
2
= 12
1
2
w

2
2(1)
2
= 2W


= 9W = 9W

Anda mungkin juga menyukai