Anda di halaman 1dari 6

KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK 1.

Pengertian Bahan Peledak Bahan peledak pada dasarnya diciptakan, dibuat dan dipergunakan untuk pertahanan dan peralatan perang oleh militer. Dengan berkembangnya teknologi, bahan peledak juga digunakan untuk membantu operasi penambangan dan pekerjaan teknik sipil yang dikenal dengan Bahan Peledak Komersial atau Bahan PeledakIndustri Dalam dunia pertambangan bahan peledak digunakan untuk membongkar batubatuan yang keras (tambang kuari), pemotongan bukit yang berbatu, pembuatan terowongan bawah tanah, pembuatan ruang tambang bawah tanah, terowongan bawah air, peledakan batu bara, penggalian bijih emas, perak, tembaga, besi, timah, nikel, manganese, aluminium, pekerjaan eksplorasi minyak, pembuatan jalan raya, pembuatan waduk dan saluran irigasi, pembuatan batu fondasi dan sebagainya. Seorang ahli tambang dituntut suatu keterampilan dan kehati-hatian dalam penanganan bahan peledak. Bahan peledak tidak boleh diperlakukan dengan kasar atau sembrono mengingat sifatnya yang sensitif. Selain penangannya harus hatihati, membawa dan menyimpannya pun (handling) perlu perlakuan khusus, agar sifat sensitifnya terhindar dari pengaruh-pengaruh luar yang ekstrim, seperti kena panas, benturan, gesekan, kejatuhan benda, nyala api, petir, gelombng radio, sinyal handphone yang dapat menyebabkan bahan peledak tersebut meledak sebelum dipergunakan (premature blasting), yang akan membahayakan jiwa dan orang lain yang menyertainya. Karena bahan peledak ini sangat berbahaya, maka tidak diperdagangkan secara bebas. Segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan bahan peledak harus mempunyai izin dari pihak kepolisian (Mabes Polri), termasuk penggunaan untuk Industri Pertambangan. Bahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber energinya menjadi bahan peledak mekanik, kimia, dan nuklir (J. J. Manon, 1978). Karena pemakaian bahan peledak kimia lebih luas dibandingkan dengan sumber energi lainnya, maka pengklasifikasian bahan peledak kimia lebih intensif diperkenankan.

Pertimbangan pemakaiannya antara lain, harga relatif murah, penanganan teknis

lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda (delay time) dan dibandingkan dengan nuklir bahayanya lebih rendah. Klasifikasi bahan peledak menurut Mike Smith (1988) yaitu : 1. Bahan peledak kuat contohnya TNT, Dinamite, Gelatine 2. Agen Peledakan contohnya ANFO, Slurries, Emulsi, Hybrid ANFO, Slurry mixtures 3. Bahan peledak khusus contohnya Seismik, Trimming, Permisible, shaped Charges, Binary, LOX, Liquid. 4. Pengganti bahan peledak contohnya Compressed air/gas, Expansion agents, mechanical methods, waterjets, jet piercing. 1.2 Klasifikasi Bahan Peledak Berdasarkan kelasnya bahan peledak dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan Pemakaiannya Bahan peledak militer, umumnya dipakai dalam operasi militer misal untuk peperangan, demolation, melukai, membunuh, (bom napalm, granat dsb.) Bahan peledak sipil/komersial yaitu bahan peledak dalam pemakaian industri pertambangan, konstruksi dll. 2. .Berdasarkan Kecepatan rambatnya a. High Explosive (high action explosive) Detonation

b. Low Explosive (slow action explosive) Deflagration High explosive mempunyai karakteristik dengan : Kecepatan peledakan (vod) yang tinggi > 4000 m/s Tekanan impact tinggi, density tinggi dan sensitive thd cap High compressibility sampai dengan 100 kbar.

3. Berdasarkan Komposisinya Bahan peledak senyawa tunggal, yaitu bahan peledak yang terdiri dari satu senyawa misal, PETN (Penta Erythritol Tetra Nitrat), TNT (Tri Nitro Toluena). Bahan peledak Campuran, yaitu bahan peledak yang ter diri dari berbagai senyawa tunggal seperti: Dynamit (Booster) Black powder, ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil).

4.

Berdasarkan Kepekaannya Dibagi menjadi dua macam yaitu: Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang mudah meledak karena adanya api, panas benturan , gesekan dsb misal: bahan2 isian detonator (PbN6, Hg(ONC)2 Non Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang sukar meledak yang akan meledak setelah terjadi peledakan sebelumnya misal: ANFO, Dynamit dsb.

5. Berdasarkan Sumber Energinya Mengklasifiksikan bahan peledak berdasarkan sumber energinya menjadi bahan peledak Mekanis, Kimia dan Nuklir (JJ .Manon, 1978). Bahan peledak kimia umumnya banyak digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan di

pertambangan, karena pemakaian bahan peledak dari bahan kimia lebih luas, murah dan aman dibandingkan dengan sumber bahan peledak lainnya. (R.L.Ash, 1962), mengklasifikasikan bahan peledak kimia berdasarkan kecepatan reaksinya menjadi bahan peledak kuat (high explosive) dan bahan peledak lemah (low explosive). Bahan peledak kuat memiliki kecepatan reaksi antara 1650-8000 meter/detik, yang mempunyai sifat detonasi (peledakan) yang menghasilkan gas,

temperature dan gaya yang sangat besar dan menyebarkan tekanan panas dalam bentuk gelombang tekan kejut sebesar 50.000-4.000.000 Psi.

Sedangkan bahan peledak lemah memiliki kecepatan reaksi dibawah 1650 meter/detik, mempunyai sifat pembakaran dan menghasilkan panas dan gelombang kejut dengan menghasilkan tekanan dibawah 50.000 Psi, umumnya digunakan pada tambang batu bara. Pemahaman yang paling penting dari bahan peledak adalah selain merupakan bahan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, juga merupakan barang yang sangat berbahaya, bila ditangani oleh orang-orang yang ingin berbuat untuk suatu kejahatan termasuk teror dan ancaman bom. Bahan peledak dalam artian yang positif dapat dipandang sebagai sarana untuk menyelesaikan suatu tahapan pekerjaaan dalam industri pertambangan, teknik sipil, yaitu untuk membongkar batuan-batuan yang keras, pengambilan barang-barang logam,

pembuatan terowongan, jalan raya, pembuatan bendungan dan irigasi maupun kegiatan sejenis yang tidak dapat dilakukan tanpa bantuan bahan peledak

1.3 Karakteristik Bahan Peledak Perbedaan kondisi kerja dibutuhkan juga pembuatan bahan peledak dengan sifatsifat yang berbeda pula, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pada kondisi ideal yaitu lubang tembak kering (tak ada air) bahan peledak sederhana dapat digunakan, tetapi untuk kondisi lubang tembak berair bahan peledak yang lebih canggih perlu digunakan. Dalam proses pemilihan bahan peledak yang paling utama adalah karakteristik bahan peledak, dibagi dua macam yaitu : 1. Environment Characteristic a. Sensitiveness Adalah karakteristik yang ditunjukkan kemampuan bahan peledak dalam menebarkan gelombang peledakan secara stabil sepanjang isian bahan peledak. b. Water Resistance (Ketahanan Terhadap Air) Adalah kemampuan bahan peledak untuk menahan rembesan/daya larut dalam air sehingga bahan peledak tersebut masih dapat meledak.

Ketahanan air suatu bahan peledak dinyatakan dalam selang waktu, dan tergantung dari cara pengepakannya (packing)

Explosive yang dilapisi plastic umumnya mempunyai ketahanan tehadap air yang tinggi. Bahan peledak yang tidak tahan terhadap air apabila digunakan biasanya memakai plastic bag (condom) supaya tetap peka apabila dipakai c. Fumes Adalah sifat bahan peledak yang menggambarkan racun yang akan ter bentuk sesudah peledakan. Saat ini dalam pemilihan bahan peledak diperlukan pertimbangan yang bertujuan meminimalkan adanya racun, fumes (gas buang/asap) dan beberapa efek negative yang berpengaruh terhadap lingkungan. Pada tambang terbuka pengaruhnya tidak begitu terasa tapi untuk tambang bawah tanah sangat perlu untuk pemilihan masalah ini. Dalam penerapan peledakan lubang bawah tanah, kelebihan oxygen akan menyebabkan pembentukan gas nitro

oxides (NO dan NO2) dan kekurangan oxygen akan terjadi carbon monoxide (CO), yang sangat berbahaya pada manusia atau makluk hidup. d. Flammability Kemudahan bahan peledak terhadap initiation dari bunga api atau nyala api, beberapa kandungan bahan peledak dapat diledakan dengan api. Flammability merupakan pertimbangan yang sangat penting untuk penyimpanan, transportasi, dan pemakaiannya e. Resistance to Freezing Pada negara-negara yang terjadi musim dingin dengan temperatur dibawah 0, dibutuhkan bahan peledak yang tahan beku Dynamite dan Watergel berubah menjadi lebih keras pada temperatur rendah dan akan merugikan dalam pengisian lubang tembak

2. Performance Characteristic a. Sensitivity Adalah ukuran kepekaan/kemudahan reaksi dari suatu bahan peledak terhadap kebutuhan minimum energi (minimum kebutuhan primer) sehingga meledak, ada beberapa macam kepekaan yaitu: sensitivity to shock (impact), yaitu kepekaan bahan peledak terhadap benturan. sensitivity to friction, yaitu kepekaan bahan peledak terhadap gesekan. sensitivity to heat, yaitu kepekaan bahan peledak terhadap panas atau suhu udara. sensitivity to initiation, yaitu kepekaan bahan peledak terhadap ledakan pendahuluan (initiator/penyalaan) sensitivity to cap , yaitu kepekaan bahan peledak terhadap adanya gelombang ledakan dari bahan peledak lain yang letaknya berjauhan. b. Velocity of Detonation Adalah kecepatan perambatan bahan peledak melalui suatu media. Kecepatan bahan peledak akan lebih besar apabila melalui media yang semakin rapat (confined), dengan kecepatan detonasi yang tinggi akan diperoleh juga tenaga

impact dimana dibutuhkan untuk pemecahan batuan. Kecepatan perambatan peledakan dapat diukur dengan alat micrometer. c. Strength Adalah kekuatan (energi) yang ditunjukkan dari bahan peledak biasanya dalam satuan %, artinya strength dari bahan peledak adalah satuan yang menunjukkan kandungan (%) dari blasting gelatine. Diambil standard satuan adalah blasting gelatine karena dikenal sebagai bahan peledak campuran yang utama untuk keperluan sipil. Ada juga sebagai pembanding adalah pemakaian NG (Nitroglycerin) dalam total berat dari bahan peledak. Secara theoretical dapat dikatakan bahwa strength adalah energy yang terdapat dalam bahan peledak. d. Detonation Stability Artinya kemampuan kestabilan bahan peledak untuk meneruskan energi kedalam seluruh lajur (column) bahan peledak. e. Density Dari suatu bahan peledak berat persatuan volume dinyatakan dalam (kg/l) atau yang menentukan isian berat bahan peledak per unit panjang isian (gr/cc). f. Permissibility. Sifat bahan peledak yang menggambarkan dapat tidaknya bahan peledak ter sebut dipakai pada kondisi2 tertentu. Bahan peledak,bahan peledak sederhana, klasifikasi bahan peledak,pdf klasifikasi bahan bakar cair padat gas,peledakan dan bahan peledak

Anda mungkin juga menyukai