Anda di halaman 1dari 7

Konfigurasi elekton

1. Pada Ion Positif Ion tunggal yang bermuatan x+ terbentuk dari atom netralnya dengan melepas x elektron. Elektron yang dilepas merupakan elektron kulit terluar contoh : Tulis Konfigurasi elekton dari Al^3+ Al (nomor atom 13) Al : 2 8 3 atau Al : 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p^1 untuk Al^3+ konfigurasi elektron diatas menjadi Al^3+ : 2 8 atau Al^3+ : 1s^2 2s^2 2p^6 Penjelasan : Ingat ion tunggal yang bermuatan x+ terbentuk dari atom netralnya dengan melepas x elektron. Dalam hal ini Al^3+ melepas 3 elektron dari Al, (mula-mula elektronnya Al berjumlah 13 karena melepas 3 elektron, maka elektron pada Al^3+ menjadi 10) 2. Pada Ion Negatif Ion tunggal bermuatan x- terbentuk dari atom netralnya dengan menyerap x elektron. Elektron yang diserap mengisi orbital dengan tingkat energi terendah yang belum penuh. contoh : Tulis Konfigurasi elekton dari S^2S (nomor atom 16) S:286 atau S : 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p^4 untuk S^2- konfigurasi elektron diatas menjadi S^2- : 2 8 8 ----> (penulisan di kelas X) atau S^2- : 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p^6 ----> (penulisan di kelas XI) Penjelasan : Ingat ion tunggal yang bermuatan x- terbentuk dari atom netralnya dengan menyerap x elektron. Dalam hal ini S^2- menangkap 2 elektron dari S, (mula-mula elektronnya S berjumlah 16 karena menangkap 2 elektron, maka elektron pada S^2- menjadi 18)

Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital


A. Azas Aufbau Azas Aufbau menyatakan bahwa :Pengisian elektron dimulai dari subkulit yang berenergi paling rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih tinggi energinya. Dalam setiap sub kulit mempunyai batasan elektron yang dapat diisikan yakni : Subkulit s maksimal berisi 2 elektron Subkulit p maksimal berisi 6 elektron Subkulit d maksimal berisi 10 elektron Subkulit f maksimal berisi 14 elektron Berdasarkan ketentuan tersebut maka urutan pengisian (kofigurasi) elektron mengikuti tanda panah pada gambar berikut!

Berdasarkan diagram di atas dapat disusun urutan konfigurasi elektron sebagai berikut : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 . dan seterusnya Keterangan :

Jumlah elektron yang ditulis dalam konfigurasi elektron merupakan jumlah elektron maksimal dari subkulit tersebut kecuali pada bagian terakhirnya yang ditulis adalah elektron sisanya. Perhatikan contoh di bawah ini :

Jumlah elektron Sc adalah 21 elekron kemudian elektron-elektron tersebut kita isikan dalam konfigurasi elektron berdasarkan prinsip aufbau di atas. Coba kalian perhatikan, ternyata tidak selalu kulit yang lebih rendah ditulis terlebih dahulu (4s ditulis dahulu dari 3d). Hal ini karena semakin besar nomor kulitnya maka selisih energi dengan kulit di atasnya semakin kecil sementara jumlah sub kulitnya semakin banyak sehingga terjadi tumpang tindih urutan energi sub kulitnya. Untuk mempermudah penilisan tingkatenerginya digunakan prinsip aufbau di atas. Untuk keteraturan penulisan, 3d boleh ditulis terlebih dahulu dari 4s namun pengisian elektronnya tetap mengacu pada prinsip aufbau. hal ini terkesan remeh tapi penting..... jadi bila kalian disuruh menuliskan bilangan kuantum dari elektron terakhir dari Sc maka elektron tersebut terletak pada sub kulit 3d bukan 4s, walau dalam penulisan terakhir sendiri adalah sub kulit 4s.....cirinya pada sub kulit 3d tidak terisi penuh elektron sedangkan sub kulit 4s nya terisi penuh.

Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan penulisan atom dari golongan gas mulia yaitu : He (2 elektron), Ne (10 elektron), Ar (18 elektron), Kr (36 elektron), Xe (54 elektron) dan Rn ( 86 elektron). Hal ini karena pada konfigurasi elektron gas mulia setiap sub kulitnya terisi elektron secara penuh.

Skema yang digunakan untuk memudahkan penyingkatan sebagai berikut :

Contoh penyingkatan konfigurasi elektron :

Konfigurasi elektron dalam atom selain diungkapkan dengan diagram curah hujan, seringkali diungkapkan dalam diagram orbital. Ungkapan yang kedua akan bermanfaat dalam menentukan bentuk molekul dan teori hibridisasi. Yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram orbital : 1. Orbital-orbital dilambangkan dengan kotak 2. Elektron dilambangkan sebagai tanda panah dalam kotak 3. Banyaknya kotak ditentukan berdasarkan bilangan kuantum magnetik, yaitu:

4. Untuk orbital-orbital yang berenergi sama dilambangkan dengan sekelompok kotak yang bersisian, sedangkan orbital dengan tingkat energi berbeda digambarkan dengan kotak yang terpisah. 5. Satu kotak orbital berisi 2 elektron, satu tanda panah mengarah ke atas dan satu lagi mengarah ke bawah. Pengisan elektron dalam kotak-kotak orbital menggunakan aturan Hund. B. Aturan Hund Friedrich Hund (1927), seorang ahli fisika dari Jerman mengemukakan aturan pengisian elektron pada orbital yaitu : orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi lebih dulu oleh satu elektron arah (spin) yang sama dahulu kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan

arah (spin) berlawanan atau dengan kata lain dalam subkulit yang sama semua orbital masingmasing terisi satu elektron terlebih dengan arah panah yang sama kemudian sisa elektronnya baru diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah panah sebaliknya. Coba perhatikan contoh diagram elektron di bawah ini, khususnya pada bagian akhirnya :

Pada pengisian diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, 3 elektron diisikan terlebih dahulu dengan gambar tanda panah ke atas baru sisanya 1 elektron digambar dengan tanda panah ke bawah. C. Aturan Penuh Setengah Penuh Sifat ini berhubungan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini menyatakan bahwa : suatu elektron mempunyai kecenderungan untuk berpindah orbital apabila dapat membentuk susunan elektron yang lebih stabil.....untuk konfigurasi elektron yang berakhiran pada sub kulit d berlaku aturan penuh setengah penuh. Untuk lebih memahamkan teori ini perhatikan juga contoh di bawah ini : 2 2 6 2 6 2 4 2 2 6 2 6 1 5 24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d menjadi 24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d dari contoh terlihat apabila 4s diisi 2 elektron maka 3d kurang satu elektron untuk menjadi setengah penuh....maka elektron dari 4s akan berpindah ke 3d. hal ini juga berlaku untuk kasus :
29Cu

= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 menjadi 29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10

Penentuan Periode dan Golongan Suatu Unsur Untuk menentukan letak periode suatu unsur relatif mudah. Periode suatu unsur sama dengan nomor kulit terbesarnya dalam konfigurasi elektron. musalnya : 2 2 6 2 6 1 5 24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d Nomor kulit terbesarnya adalah 4 (dalam 4s1) maka Cr terletak dalam periode 4 Sedangkan untuk menentukan golongan menggunakan tabel. Bila subkulit terakhirnya pada s atau p maka digolongkan dalam golongan A (utama) sedangkan bila subkulit terakhirnya pada d maka digolongkan dalam golongan B (transisi). Lebih lengkapnya coba perhatikan tabel di bawah ini :

Coba kalian perhatikan tabel di atas. Untuk memudahkan pengingatan golongan A dimulai dari golongan I A sedangkan golongan B dimulai dari III B. selain itu jika subkulit terakhirnya p atau d maka sub kulit s sebelumnya diikutkan. Pada golongan VI B dan I B berlaku aturan penuh setengah penuh. Sebagai contoh : 2 2 6 2 6 1 5 24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d Periode = 4

Menentukan Golongan dan Periode Menggunakan Konfigurasi Elektron


Materi Kimia Kelas XI IPA Untuk menentukan suatu periode dan golongan , kita harus memperhaikan hal - hal berikut: Nomor golongan = elektron valensi Nomor Periode = jumlah kulit yang terisi

Bagaimana jika menggunakan konfigurasi elektron yang berdasarkan model atom mekanika kuantum? pada prinsipnya sama saja. Perbedaannya hanya pada cara menentukan jumlah kulit yang terisi dan elektron valensi.
1. Unsur dengan nomor atom 11, konfigurasinya : 1s 2 2s2 2p6 3s1 - n = 3, berarti periode 3 (kulit M). - elektron valensi (terluar) 3s sebanyak 1 elektron, berarti termasuk golongan IA. 2. Unsur Ga dengan nomor atom 31, konfigurasinya : 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1 - n = 4, berarti perioda 4 (kulit N). - elektronvalensi 4s2 4p1, berarti golongan IIIA. Unsur Sc dengan nomor atom 21, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1

3.

- n = 4, berarti perioda 4 (kulit N). - 3d1 4s2 berarti golongan IIIB. 4. Unsur Fe dengan nomor atom 26, konfigurasinya : 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 - n = 4, berarti perioda 4 (kulit N). - 3d6 4s2 , berarti golongan VIII.

soal latihan menentukan golongan Tentukan nomor golongan dan periode unsur- unsure berikut 1. 20Ca : 1S2 1S2 2P6 3S23P64S2 2. 16S : 1S2 1S2 2P6 3S23P4

Penentuan Golongan dan Periode cepat


Jika jumlah 2 kulit terakhir : a. bila jumlah 2 kulit terakhir < sama dengan 10 = golongan A b. bila jumlah 2 kulit terakhir 11-20 = golongan B (syarat hanya untuk periode ke 4 dstnya) c. bila jumlah 2 kulit terakhir > dari 20 = gol A contoh: 1. 23X = 2, 8, 8, 3 caranya : 2 kulit terakhir 8 + 3 = 11 maka terletak pada gol IIIB, Periode ke 4 2. 17X = 2, 8, 7 caranya : 2 kulit terakhir 8 + 7 = 15 karena periode 3, maka terletak pada golongan VIIA 3.Sc = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d ...... 4s 3d :periode 4 (koefisien terbesar 4) golongan 3B (jumlahkan elektron s dan d) 4.Fe = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d ......4s 3d :periode 4 golongan 8B untuk golongan B ,jika berlumlah 3: gol 3B, 4:gol 4B, 5:gol 5B, 6:gol 6B, 7:gol 7B berjumlah 8,9,10= gol 8B berjumlah 11 = gol 1B berjumlah 12= gol 2B 5.Ag = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d ...... 5s 4d periode 5 golongan 1B (jumlah elektron pada s dan d = 11) 6.Ce = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f ....... 6s 4f periode 6 golongan lantanida (4f=Lantanida,5f = Aktinida)

Anda mungkin juga menyukai