Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan petunjuk-Nya sehingga laporan kasus kepaniteraan klinuk program profesi dokter ini dapat diselesaikan dengan semaksimal mungkin. Laporan kasus ini mengangkat topik Fraktur kompleks mengenai Fraktur ompresi !ertebra. Penulis menyadari bah$a penulisan laporan kasus ini masih jauh dari sempurna# baik dari segi isi maupun sistematika penulisan. %leh karena itu# dengan segala kerendahan hati# penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan kasus ini kedepannya nanti. ompresi !ertebra. "iharapkan dengan membahas laporan kasus ini# diperoleh pula pemahaman yang lebih

&akarta#'( oktober )*'+

Penulis

DAFTAR ISI

,T, PEN-,NT,....................................................................................' ",FT,. /0/..................................................................................................) 1,1 / L,P%.,N ,020...........................................................................+ 1,1 // T/N&,2,N P20T, ,.................................................................. ).' "EF/N/0/ F., T2. %MP.E0/ !E.TE1.,...........................3 ).) ,N,T%M/ ",N F/0/%L%-/ T2L,N- 1EL, ,N-................3 ).+ &EN/0 F., T2. P,", !E.TE1.,........................................4 ).5 /N0/"EN0/.....................................................................................'' ).6 ET/%L%-/.....................................................................................') ).( -E&,L, ",N %N0E 2EN0/.................................................. ') ).3 "/,-N%0/0..................................................................................'5 ).4 P./N0/P PEN,T,L, 0,N,,N F., T2. %MP.E0/ !E.TE1.,...................................................................................'3 1,1 /// E0/MP2L,N........................................................................)' ",FT,. P20T, ,............................................................................))

BAB II LAPORAN KASUS


2

2.1 Identitas Pasien Nama 2mur &enis elamin Pekerjaan ,gama ,lamat M.0 2.2 Anamnesa 1. Keluhan Utama Tidak dapat berjalan sejak 8 ' hari 0M.0 2. Ri!a"at Pen"a#it Se#a$an% %s mengeluh tiba-tiba kedua tungkai tidak dapat digerakan sejak ' hari 0M.0. eluhan disertai dengan kedua kaki terasa baal. 0ebelumnya %s mengaku jatuh dalam posisi terduduk dengan posisi bokong membentur lantai pada saat ia berada dikamar mandi# %s juga mengatakan sempat pingsan selama kira-kira 6 menit disertai mual dan muntah. 0etelah kejadian tersebut %s mengeluh tidak dapat 1, dan 1,1. &. Ri!a"at Pen"a#it Dahulu %s tidak pernah mengalami kejadian ini sebelumnya '. Ri!a"at Pen"a#it Kelua$%a - "M disangkal - 9ipertensi disangkal 7 Nn. 0. 7 '( tahun 7 Perempuan 7 Pelajar 7 /slam 7 0ukadarma 0ukatani 7 '' 0eptember )*'+

2.& Peme$i#saan Fisi# A. Status Gene$alisata Tanggal '' 0eptember )*'+ eadaan 2mum 7 Tampak sakit sedang esadaran -:0 Tanda !ital 7 :ompos Mentis 7 E5M(!6 7 T" ; ''*<3*mm9g .. ; )*=<menit epala Mata 7 1entuk simetris 7 onjungti>a anemis ?-@# sklera ikterik ?-@# pupil isokor# reflek Aahaya ?B@ 9idung Mulut Tht Leher Thorak o /nspeksi o ,uskultasi Paru &antung 7 !esikuler normal# ronkhi ?-@# $heeCing ?-@ 7 1& /# // reguler# murmur ?-@# gallops ?-@ 7 Fremitus sama kanan dan kiri 7 0onor pada kedua lapangan paru 7 0imetris kanan dan kiri ?B@ .etraksi selaiga ?-@ 7 Nafas Auping hidung ?-@# epistaksis ?-@ 7 "bn 7 "bn 7 Pembesaran -1 ?-@# &!P ?6-)@Am9)% N ; 4*=<menit T ; +( o:

o Palpasi o Perkusi ,bdomen o /nspeksi o ,uskultasi o Palpasi o Perkusi

7 0imetris 7 12 ?B@ normal 7 Nyeri tekan ?-@ 7 Timpani


4

Ekstremitas 0uperior /nferior 7 akral hangat# edema ?-@# kekuatan motorik 7 akral hangat# edema ?-@# kekuatan motorik 6 * 6 *

2.( Peme$i#saan Penun)an% a. La*+$at+$ium "arah .utin7 Tanggal '' september )*'+ Leukosit Eritrosit 9b 9t Tromobosit imia "arah 0-%T 0-PT 2r :r Na :l 2rine Garna 1& p9 2robilinogen Leukosit Eritrosit Epitel 7 uning# &ernih 7 '.*'* 7( 7 *.+ 7 '-) 7 *-' 7 positi>e < B 7 'D 7 '6 7 '* 7 *#6 7 '56 7 5.) 7 '3* N7 F 5* N7 F5' 7 D)** L '*+<mm+ 7 5.+ 7 '+#6 g<dl 7 +3.4 E 7 5)+ ribu

b. .ontgen

2.( Dia%n+sis Ke$)a Fraktur ompresi !ertebra L6- 0' 2., Penatala#sanaan /!F" .L )* tetes<menit Pemsangan kateter /nj..anitidin /nj. :iproflo=a=in /nj. Metil prednisolon
6

2.- P$+%n+sis Huo ad >itam Huo ad funAtionam Huo ad sanationam 7 dubia ad malam 7 dubia ad malam 7 dubia ad malam

BAB III
7

TIN.AUAN PUSTAKA

&.1 DEFINISI FRAKTUR KO/PRESI 0ERTEBRA Fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari jaringan tulang akibat dari suatu penekanan atau tindihan yang melebihi kemampuan dari tulang tersebut.Fraktur kompresi >ertebra terjadi jika berat beban melebihi kemampuan >ertebra dalam menopang beban tersebut# seperti pada kasus terjadinya trauma.Pada osteoporosis# fraktur kompresi dapat terjadi gerakan yang sederhana# seperti terjatuh pada kamar mandi# bersin atau mengangkat beban yang berat.+ ,danya kompresi pada bagian depan Aorpus >ertebralis yang tertekan dan membentuk patahan irisan. Fraktur kompresi adalah fraktur tersering yang mempengaruhi kolumna >er tebra. Fraktur ini dapat disebabkan oleh keAelakaan jatuh dari ketinggian dengan posisi terduduk ataupun mendapat pukulan di kepala# osteoporosis dan adanya metastase kanker dari tempat lain ke >ertebra kemudian membuat bagian >ertebra tersebut menjadi lemah dan akhirnya mudah mengalami fraktur kompresi. 5 !ertebra dengan fraktur kompresi akan menjadi lebih pendek ukurannya daripada ukuran >ertebra sebenarnya. 5 &.2 ANATO/I DAN FISIOLOGI TULANG BELAKANG !ertebra dimulai dari Aranium sampai pada ape= AoAAigeus# membentuk skeleton dari leher# punggung dan bagian utama dari skeleton ?tulang Aranium# Aosta dan sternum@. Fungsi >ertebra yaitu melindungi medulla spinalis dan serabut syaraf# menyokong berat badan dan berperan dalam perubahan posisi tubuh. !ertebra terdiri dari ++ >ertebra dengan pembagian 6 regio yaitu 3 Aer>iAal# ') thoraAal# 6 lumbal# 6 saAral# 5 AoAAigeal.6

!ertebra manusia terbentuk oleh dua jenis tulang yaitu tipe kortikal dan kalselus. Tulang kortikal menutupi bagian luar >ertebra dan menAakup sekitar 4*E masa tulang. Tulang kalselus berada pada bagian dalam dan mengisi )*E masa tulang >ertebra. Tulang kalselus memberikan bentuk arsitektur dan komponen struktural dari >ertebra. Proses remodeling tulang merupakan proses normal dari aktifitas osteoklas ?menghanAurkan@ dan osteoblas ?pembentukan@# '* I )*E tulang orang de$asa normal mengalami remodeling setiap tahun. Pada osteoporosis# kehilangan masa tulang disebabkan oleh karena meningkatnya aktifitas osteoklas dan menurunnya aktifitas osteoblas. ehilangan masa tulang merununkan keseluruhan integritas dari >ertebra dengan pengurangan densitas dari pusat tulang kalselus. 1egitu juga pada orang tua# pengurangan masa tulang disebabkan oleh penipisan Aakram >ertebra oleh karena proses degenerasi. Penguranagan massa tulang ini akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam menahan beban antar >ertebra endplates. ombinasi dari pengurangan massa tulang dan kelemahan tulang >ertebra akibat proses penuaan akan mengakibatkan kelainan bentuk dari >ertebra.+ &.& .ENIS FRAKTUR PADA 0ERTEBRA Tulang belakang merupakan satu kesatuan yang kuat yang diikat oleh ligamen didepan dan dibelakang# serta dilengkapi diskus inter>ertebralis yang mempunyai daya absorpsi terhadap tekanan atau trauma yang memberikan sifat fleksibilitas dan elastis. 0emua trauma tulang belakang harus dianggap suatu trauma
9

yang hebat # sehingga sejak a$al pertolongan pertama dan transportasi kerumah sakit penderita harus seAara hati-hati. Trauma pada tulang belakang dapat mengenai 76 '. ). +. &aringan lunak pada tulang belakang# yaitu ligamen# diskus dan faset. Tulang belakang sendiri 0um-sum tulang belakang.

Mekanisme trauma pada tulang belakang7 '. Fleksi Trauma terjadi akibat fleksi dan disertai dengan sedikit kompresi pada >erttebra. !ertebra mengalami tekanan terbentuk remuk yang dapat menyebabkan kerusakan atau tanpa kerusakan ligamen posterior. ,pabila terdapat kerusakan ligamen posterior# maka fraktur bersifat tidak stabil dan dapat terjadi subluksasi.

-ambar '7 Fraktur akibat fleksi

).

Fleksi dan rotasi Trauma jenis ini merupakan trauma fleksi yang bersama-sama dengan rotasi.

Terdapat strain dari ligamen dan kapsul# juga ditemukan fraktur faset. Pada keadaan ini terjadi pergerakan ke depan<dislokasi >ertebra diatasnya. 0emua fraktur dislokasi bersifat tidak stabil.

10

-ambar ) 7Fraktur akibat rotasi

+.

ompresi >ertikal ?aksial@ 0uatu trauma >ertikal yang seAara langsung mengenai >ertebra yang akan

menyebabkan kompresi aksial. Nukleus piulposus akan memeAahakan permukaan serta badan >ertebra seAara >ertikal. Material diskus akan masuk dalam badan >ertebra dan menyebabkan >ertebra menjadi rekah ?peAah@. Pada trauma ini elemen posterior masih intak sehingga fraktur yang terjadi bersifat stabil.

-ambar + 7 Fraktur kompresi

5.

9iperekstensi atau retrofleksi 1iasanya terjadi hiperekstensi sehingga terjadi kombinasi distraksi dan eadaan ini sering ditemukan pada >ertebra ser>ikal dan jarang pada

ekstensi.

>ertebra torakolumbal. Ligamen anterior dan diskus dapat mengalami kerusakan atau terjadi fraktur pada arkus neuralis. Frkatur ini biasanya bersifat stabil.

11

-ambar 5 7 Fraktur akibat hiperekstensi

6.

Fleksi lateral ompresi atau trauma distraksi yang menimbulkan fleksi lateral akan

menyebabkan fraktur pada komponen lateral yaitu pedikel# foramen >ertebra dan sendi faset.6 Pem*a%ian T$auma 0e$te*$a Menurut 1E,T0%N ?'D(+@ membedakan atas 5 grade7

-rade / ; 0imple :ompression Fraktur -rade // ; 2nilateral Fraktur "isloAation -rade /// ; 1ilateral Fraktur "isloAation -rade /! ; .otational Fraktur "isloAation

&.' INSIDENSI Fraktur kompresi >ertebra merupakan jenis fraktur yang sering terjadi dan merupakan masalah yang serius. 0etiap tahun sekitar 3**.*** insidensi di ,meika 0erikat# dimana pre>alensinya meningkat )6E pada $anita yang berumur diatas 6* tahun. 0atu dari dua $anita dan satu dari empat laki-laki berumur lebih dari 6* tahun menderita osteoporosis berhubungan dengan fraktur. /nsidensi fraktur kompresi >ertebra meningkat seAara progresif berdasarkan semakin bertambahnya usia# dan pre>alensinya sama antara laki-laki ?)'#6E@ dan $anita ?)+#6E@# yang diukur berdasarkan suatu studi pemeriksaan radiologi. Meskipun hanya sekitar sepertiga menunjukkan gejala akut# a$alnya semua berhubungan dengan angka yang
12

signifikan meningkatkan mortalitas dan gangguan fungsional dan psikologis.+ &.( ETIOLOGI '. Trauma Trauma merupakan penyebab terbanyak pada pasien yang berusia diba$ah 6* tahun# oleh karena itu fraktur yang terjadi lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan sampai usia (* tahun. :ontoh fraktur yang terjadi akibat trauma adalah fraktur kompresi baji :+ I T' dan fraktur kompresi baji torakolumbal. Fraktur kompresi baji merupakan suatu Aedera fleksi# korpus terkompresi tetapi lagamen posterior tetap utuh dan fraktur biasanya bersifat stabil. ). Posmenopausal osteoporosis Merupakan penyebab tersering pada $anita yang berumur diatas (* tahun. +. eganasan 0emakin bertambahnya usia begitu juga peningkatan resiko terjadinya fraktur patologis akibat keganasan# dan multiple mieloma# nekrosis a>askular# limpoma atau metastasis keganasan lain atau adanya infeksi juga ikut berperan. Fraktur kompresi >ertebra terjadi pada 6*E sampai 3*E pasien dengan multipel myeloma. 5. %steoporosis sekunder 1eberapa pasien ditemukan memiliiki densitas tulang diba$ah nilai normal berdasarkan usia. Pada kasus ini penyebab sekunder dari kehilangan masa tulang harus diperhatikan# seperti penggunaan terapi glukokortikosteroid# pengguna alAohol# hipogonadisme# dan endokrinopati seperti hipertiroid# dan penyakit Ahusing# hiperparatiroid# dan diabetes mellitus.+ &., GE.ALA DAN KONSEKUENSI Pada sebagian besar kasus# pasien tidak menAeritakan adanya trauma yang signifikan# meskipun mereka kadang-kadang menjelaskan aktifitas yang meningkatkan tarikan pada tulang belakang# seperti mengangkat jendela# mengangkat anak keAil dari tempat tidur# atau gerakan melenturkan badan seAara berlebihan.
13

Trauma dengan energi yang besar biasanya ditemukan pada pasien berusia muda# terutama pada laki-laki dengan densitas tulang yang normal.+ 9anya sepertiga kasus kompresi >ertebra yang menunjukkan gejala. Pada saat fraktur terasa nyeri# biasanya dirasakan seperti nyeri yang dalam pada sisi fraktur. &arang sekali menyebabkan kompresi pada medulla spinalis# tampilan klinis menunjukkan mielopatik fraktur dengan tanda dan gejala nyeri radikuller yang nyata. .asa nyeri pada fraktur disebabkan oleh banyak gerak# dan pasien biasanya merasa lebih nyaman dengan beristirahat.+ Fraktur kompresi biasanya bersifat insidental# menunjukkan gejala nyeri tulang belakang ringan sampai berat. "apat mengakibatkan perubahan postur tubuh karena terjadinya kiposis dan skoliosis. Pasien juga menunjukkan gejala-gejala pada abdomen seperti rasa perut tertekan# rasa Aepat kenyang# anoreksia dan penurunan berat badan. -ejala pada sistem pernafasan dapat terjadi akibat berkurangnya kapasitas paru. + onsekuensi Fraktur ompresi !ertebra7 ,pakah fraktur kompresi >ertebra menunjukkan gejala atau tidak# komplikasi jangka panjangnya sangat penting. '. 1iomekanik Nyeri tulang belakang persisten dalam kaitannya dengan faAtor-faktor mekanik dan kelemahan otot akibat terjadinya kiphosis. -ejala-gejala pada abdomen# kiphosis progresif# terutama dengan fraktur kompresi multiple# menyebabkan pemendekan tulang belakang thorak sehingga menyebabkan penekanan pada abdomen# dimana dapat menyebabkan gejala gastrointestinal seperti rasa Aepat kenyang dan tekanan abdomen. Pada beberapa pasien yang mengalami pemendekan segmen torakolumbal yang signifikan# Aosta bagian terba$ah akan bersandar pada pe>is# menyebabkan terjadinya abdominal disAomfort. -ejala-gejala pada gangguan abdomen dapat berupa anoreksia yang dapat mengikibatkan penurunan berat badan# terutama pada pasien yang berusia lanjut. onsekuensi pada paru akibat adanya fraktur kompresi pada >ertebra dan kyposis umumnya ditandai dengan penyakit paru restriktif dengan penurunan kapasitas >ital paru. "alam persamaan# setiap fraktur menurunkan kapasitas >ital DE. Meningkatkan resiko terjadinya fraktur. arena
14

onsekuensinya dapat dikategorikan sebagai

biomekanik# fungsional# dan psikologis. +

terjadinya kyposis# maka beban berlebih akan ditopang oleh tulang disekitarnya# ditambah lagi dengan adanya osteoporosis semakin meningkatkan resiko terjadinya fraktur. ,danya satu atau lebih >ertebra mengalami fraktur kompresi semakin meningkatkan adanya fraktur tambahan lima kali lipat dalam satu tahun. + ). Fungsional Pasien yang mengalami fraktur kompresi memiliki le>el yang lebih rendah dalam performa fungsional dibandingkan dengan Aontrol# lebih banyak membutuhkan pembantu# pengalaman lebih sering mengalami sakit saat bekerja# dan mengalami kesulitan dalam menjalani akti>itas sehari-hari. Penelitian terbaru pada pasien-pasien ini memiliki nilai yang rendah pada indeks kulalitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan berdasarkan fungi fisik# status emosi# gejala klinis dan keseluruhan performa fungsional. %leh karena itu# banyak pasien yang mengalami fraktur kompresi >ertebra akan menjadi tidak aktif# dengan berbagai alasan antara lain rasa nyeri akan berkurang dengan terlentang# takut jatuh sehingga terjadi patah tulang lagi. 0ehingga kurang aktif atau malas bergerak pada akhirnya akan mengakibatkan semakin buruknya kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. + +. Psikologis ejadian depresi meningkat sampai 5-*E pada pasien yang menderita fraktur kompresi >ertebra# akibat nyeri kronis# perubahan bentuk tubuh# detorientasi dalam kemampuan untuk mera$at diri sendiri# dan akibat bedrest yang lama. Pasien yang mengalami depresi biasanya yang mengalami lebih dari satu fraktur dan akan menjadi Aepat tua dan terisolasi seAara sosial.+ &.- DIAGNOSIS '. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan dengan Aara pasien berdiri# sehingga tanda-tanda osteoporosis seperti kiposkoliosis akan lebih tampak. emudian pemeriksaan dilakukan dengan menekan >ertebra dengan ibu jari mulai dari atas sampai keba$ah yaitu pada prosesus spinosus. Fraktur kompresi >ertebra dapat terjadi mulai dari oksiput sampai dengan saArum# biasanya terjadi pada region pertengahan torak ?T3-T4@ dan pada thorakolumbal junAtion. 2langi lagi
15

pemeriksaan sampai benar-benar ditemukan lokasi nyeri yang tepat. Nyeri yang berhubungan dengan pemeriksaan palpasi >ertebra mungkin disebabkan oleh adanya fraktur kompresi >ertebra. + ,danya deformitas pada tulang belakang tidak mengindikasikan adanya fraktur. &ika tidak ditemukan nyeri yang tajam# kemungkinan hal tersebut merupakan suatu kelainan tulang belakang yang berkaitan dengan umur. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan dengan membantu pasien melakukan gerakan fleksi dan ekstensi pada tulang belakang# gerakan ini akan menyebabkan rasa nyeri yang disebabkan oleh adanya fraktur kompresi >ertebra. + 0pasme otot atau kekakuan otot dapat terjadi sebagai akibat dari kekuatan otot mela$an gra>itasi pada bagian anterior dari >ertebra. Pemeriksaan neurologis perlu dilakukan. Tidak jarang pada kasus osteomielitis mempunyai gejala yang mirip dengan fraktur kompresi >ertebra.+ ). .adiologi 0elama pemeriksaan fisik# marker radioopak mungkin ditempatkan pada kulit pada daerah yang paling terasa nyeri# karena bagimanapun juga perlu juga difikirkan juga adanya neoplasma atau adanya erosi pada endplate akibat osteomielitis. Posisi anteroposterior dan lateral dilakukan untuk mengetahui adanya fraktur kompresi >ertebra. Fraktur kompresi >ertebra asimtomatik tidak selalu menunjukkan kolaps >ertebra pada gambaran radiologi. Faktur kompresi >ertebra seAara radiografi digambarkan sebagai penurunan panjang >ertebra lebih dari '6E# umumnya ditemukan pada >ertebra thorakolumbal seAara anteroposterior dan lateral. 1agian thorakoloumbal yang biasa terkena adalah T4#T')#L'# dan lumbah bagian ba$ah# terbanyak pada L5.(

16

-ambar ( 7 .ontgen fraktur kompresi >ertebra

+. M./ ?MagnetiA .esonanAe /maging@ &ika sumber nyeri tidak dapat ditemukan# M./ dapat menunjukkan adanya keganasan# mengidentifikasi adanya fraktur dan membantu dalam menentukan terapi yang tepat. Pada T' yang mengalami fraktur akan tampak lebih gelap dibandingkan dengan >ertebra lainnya# T) dan selanjutnya akan tampak lebih terang. ,danya short tau in>ersion reAo>ery ?0T/.@ paling ideal diperiksa dengan M./# karena sangat sensiti>e terhadap adanya edema tulang yang disebabkan oleh fraktur kompresi. Pemeriksaan M./ rutin untuk setiap tulang belakang tidak dianjurkan karena biayanya yang mahal. &ika pada pemeriksaan M./ tidak ditemukan adanya edema# fraktur telah sembuh dan rasa nyeri yang timbul bukan berasal dari fraktur.(

-ambar 3 7 M./ fraktur kompresi >ertebra

5. :T 0Aan
17

:T sAan sangat berguna dalam menggambarkan adanya fraktur dan dapat memberikan informasi jika tentang adanya kelainan densitas tulang. :T sAan dan M./ juga sangat penting dalam menentukan diferensial diagnosis karena adanya penyempitan kanalis spinal# dan komposisi spesifik >ertebra dapat digambarkan.(

-ambar 4 7 :T 0Aan Fraktur kompresi >ertebra

6. 0ingle-photon emission Aomputed tomography ?0PE:T@ "apat juga digunakan dalam menentukan adanya fraktur dan tingkat adanya osteoporosis karena kemampuannya dalam menggambarkan densitas tulang. ( (. 0Aintigraphy Merupakan suatu metode diagnostik yang menggunakan deteksi radiasi sinar gamma untuk menggambarkan kondisi dari jaringan atau organ# juga merupakan metode yang penting untuk memprediksikan hasil ?outAome@ dari beberapa teknik operasi. ( &.1 PRINSIP PENATALAKSANAAN FRAKTUR KO/PRESI 0ERTEBRA &ika pada pasien tidak ditemukan kelainan neurologis# pengobatan pada pasien dengan akut fraktur harus menekankan pada pengurangan rasa nyeri# dengan pembatasan bedrest# penggunaan analgetik# branAing dan latihan fisik.

18

a.Menghindari bedrest yang terlalu lama. 1ahaya dari bedrest yang terlalu lama pada orang tua adalah# meningkatkan kehilangan densitas tulang# deAonditioning# thrombosis# pneumonia# ulkus dekubitus# disorientasi dan depresi. b. ,nalgetik

,nalgetik digunakan untuk mengurangi rasa nyeri# biasa diberikan sebagai terapi a$al untuk menghindari dari bedrest yang terlalu lama. ,nalgetik opioid mungkin diberikan pada beberapa pasien untuk mengurangi rasa nyeri yang lebih adekuat. 1agimanapun juga pada pasien yang sudah tua# pasien dengan imobilisasi# opioid yang berhubungan dengan konstipasi dan penurunan fungsi kognitif harus diperhatikan dan penggunaan profilaksis laksatif harus segera dimulai pada saat opioid mulai diberikan. 9indari pemberian nonsteridal anti-inflamatory drugs ?N0,/"s@. 0eAara umum# penggunaan analgetik opioid atau non opioid# adalah lebih baik dibandingkan dengan N0,/"s# terutama pada pasien usia lanjut yang mengalami fraktur kompresi >ertebra. .esiko pemberian N0,/"s berhubungan dengan gastropati# insufisiensi ginjal# dan penyakit jantung kongestif meningkat seAara signifikan pada pasien usia lanjut. A. :alAitonin "iberikan seAara subkutan# intranasal# atau perrektal mempunyai efek analgetik pada fraktur kompresi yang disebabkan oleh osteoporosis dan pasien dengan nyeri tulang akibat metastasis. ,ktifitas analgetik dari AalAitonin yaitu dengan meningkatkan kadar endorphins dalam plasma. Pada fraktur kompresi >ertebra yang disebabkan oleh osteoporosis# AalAitonin juga menghambat fungsi dari osteoklast# sehingga menAegah terjadinya penyerapan tulang. d. 1raAing 1raAing merupakan terapi yang biasa dilakukan pada manegemen akut non operatif. %rtose membantu dalam mengontrol rasa nyeri dan membantu penyembuhan dengan menstabilkan tulang belakang. "engan mengistirahatkan pada posisi fleksi# maka akan mengurangi takanan pada kolumna anterior dan rangka
19

tulang belakang. 1raAing dapat digunakan segera# tetapi hanya dapat digunakan untuk dua sampai tiga bulan. Terdapat beberapa tipe ortose yang tersedia untuk
pengobatan.

arena sebagian besar fraktur kompresi terjadi pada daerah

torakolumbal# sebagian besar ortosis dibuat beradasarkan area tersebut pada tulang belakang. ThorakolumbosaAral orthosis ?TL0%@ tipe shell tipe braAes digunakan untuk memberikan stabilitas selama rotasi# fleksi dan ekstensi. &enis ini sangat berguna dalam pengobatan oleh karena fraktur akibat energy yang besar# fraktur multiple dan kiposis berat. arena ortose didesain dengan pembungkus plastik# harganya mahal dan pasien kadang-kadang mengeluhkan adanya gatal dan berkeringat diba$ah ortose. Tipe 1oston sangat mirip dengan tipe shell tetapi lebih lembut karena terbuat dari plastiA semi fleksibel. ( e. !ertebroplasty

!ertebroplasty dilakukan dengan menempatkan jarum biopsy tulang belakang kedalam >ertebra yang mengalami kompresi dengan bimbingan fluorosAopy atau Aomputed tomography. emudian diinjeksikan MethylmethaArylate kedalam tulang yang mengalami kompresi. Prosedur ini dapat menstabilkan fraktur dan megurangi rasa nyeri dengan Aepat. Tetapi prosedur ini tidak dapat memperbaiki deformitas yang terjadi pada tulang belakang. omplikasi terjadi kurang dari '*E pasien antara lain berupa radikulopati# infeksi dan kompresi medulla spinalis. Pada saat semen diinjeksikan diba$ah tekanan tinggi# keboAoran ke bagian luar >ertebra sering terjadi pada 6*E - (3E pasien. (

-ambar '*. Teknik >ertebroplasty

f.

ypoplasty ypoplasty diperkenalkan pada tahun 'D44 dalam mengobati fraktur


20

kompresi. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan jarum yang berisikan tampon kedalam tulang yang mengalami fraktur. /nsersi jarum tersebut akan membentuk suatu ka>itas pada tulang >ertebra. emudian ka>itas tersebut diisi omplikasi jarang dengan Aampuran methylmetaArylate diba$ah tekanan rendah. >ertebroplasty. (

terjadi dan terjadinya keboAoran semen lebih jarang dibandingkan dengan

-ambar ''. Teknik yphoplasty dan gambaran radiologis

BAB I0
21

KESI/PULAN Fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari jaringan tulang akibat dari suatu penekanan atau tindihan yang melebihi kemampuan dari tulang tersebut.Fraktur kompresi >ertebra terjadi jika berat beban melebihi kemampuan >ertebra dalam menopang beban tersebut# seperti pada kasus terjadinya trauma.Pada osteoporosis# fraktur kompresi dapat terjadi gerakan yang sederhana# seperti terjatuh pada kamar mandi# bersin atau mengangkat beban yang berat.+ Etiologi dari fraktur kompresi >ertebra ini dapat dikarenakan oleh trauma# posmenopausal osteoporosis# keganasan# ataupun osteoporosis. Fraktur kompresi biasanya bersifat insidental# menunjukkan gejala nyeri tulang belakang ringan sampai berat. "apat mengakibatkan perubahan postur tubuh karena terjadinya kiposis dan skoliosis. Pasien juga menunjukkan gejala-gejala pada abdomen seperti rasa perut tertekan# rasa Aepat kenyang# anoreksia dan penurunan berat badan. -ejala pada sistem pernafasan dapat terjadi akibat berkurangnya kapasitas paru. +

Da2ta$ Pusta#a
'. 0jamsuhidajat . . 1uku ajar ilmu bedah. Edisi ke-dua. &akarta7 E-:J )**6. hal (64-6D.
22

). "esen G. 1uku ajar onkologi klinis. Edisi ke-dua. &akarta7 F 2/7 )**5. hal 5)D-+*. +. 9anna &# LetiCia M. ,pril )*')@J yphoplasty7 , treatment for osteoporotiA >ertebral "unduh dari7 2.L7 Aompression fraAtures. nursing journal Aenter ?serial online@ )**3 ? diakses '* http7<<$$$.nursingAenter.Aom<library<journalartiAle.aspKartiAleLid;3664DD. 5. Young G. 0pinal Aord injury le>el and AlassifiAation ? serial online@ )*** ?diakses '* ,pril )*')@J "iunduh dari7 2.L7 http7<<$$$.neurosurgery.ufl.edu<Patients<fraAture.shtml. 6. Lestari T. Fraktur >ertebra ?serial online@ ?diakses '* ,pril )*')@J "iunduh dari7 2.L7http7<<$$$.sAribd.Aom<doA<')354)'+<Fraktur-!ertebra. (. ,ron 1# Galter :%. !ertebral Aompreesion fraAtures 7 treatment and e>aluation ?serial online@ )**( ? diakses '* ,pril )*')@J "iunduh dari7 2.L7 http7<<bjr.birjournals.org<Agi<reprint<36<4D'<)*3.pdf.

23

Anda mungkin juga menyukai