Anda di halaman 1dari 46

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.

30

PTK

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENDIDIKAN TINGGI Komisi X

Dewan Perwakilan Rakyat Republik In onesia !"##

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPU$%IK IND&NE'IA N&(&R ))) TA*UN !"## TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RA*(AT TU*AN +ANG (A*A E'A PRE'IDEN REPU$%IK IND&NE'IA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar egara !epublik "ndonesia Tahun #$%& diperlukan sistem pendidikan nasional 'ang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan (ang Maha )sa serta berakhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa "ndonesia* b. bahwa sebagai bagian 'ang tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional+ pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam pembuda'aan dan pemberda'aan bangsa "ndonesia* c. bahwa untuk meningkatkan da'a saing bangsa dalam menghadapi globalisasi dalam segala bidang+ diperlukan pendidikan tinggi 'ang mampu menghasilkan sumberda'a manusia 'ang menguasai ilmu+ teknologi+ dan seni+ mandiri+ kritis+ ino,atif+ kreatif+ toleran+ demokratis+ berkarakter tangguh+ serta berani membela kebenaran untuk kepentingan nasional* d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a+ huruf b+ dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Pendidikan Tinggi* #. Pasal -. Undang-Undang Dasar egara !epublik "ndonesia Tahun #$%&* -. Undang-Undang omor -. Tahun -../ tentang 0istem Pendidikan asional 12embaran egara !epublik "ndonesia Tahun -../ omor 34+ Tambahan 2embaran egara !epublik "ndonesia omor %/.#5*

Mengingat

Den-an Persetu.uan $ersama DE/AN PER/AKI%AN RAK+AT REPU$%IK IND&NE'IA an PRE'IDEN REPU$%IK IND&NE'IA (E(UTU'KAN0 Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

$A$ I KETENTUAN U(U( Pasal # Dalam Undang-Undang ini 'ang dimaksud dengan: #. Pendidikan Tinggi adalah pembuda'aan dan pemberda'aan mahasiswa melalui kegiatan pembelajaran+ penelitian+ dan pengabdian kepada mas'arakat untuk menghasilkan lulusan 'ang berkompeten+ beradab+ dan berbuda'a serta kar'a dalam bidang ilmu+ teknologi+ dan6atau seni dalam pendidikan formal 'ang mencakup jenis pendidikan ,okasi+ profesi+ dan akademik 'ang diselenggarakan dalam suatu program studi secara terstruktur dan berjenjang pada strata tertentu. -. Pendidikan 7okasi adalah jenis pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan 'ang memiliki kompetensi dalam penguasaan keterampilan tertentu untuk dapat men'elesaikan masalah pada bidang pekerjaan 'ang spesifik. /. Pendidikan Profesi adalah jenis pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan 'ang memiliki kompetensi ino,atif dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi untuk men'elesaikan masalah pada bidang pekerjaan 'ang spesifik. %. Pendidikan 8kademik adalah jenis pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan 'ang memiliki kompetensi adaptif dan in,entif serta menghasilkan dan mengembangkan ilmu+ teknologi+ dan6atau seni 'ang dapat men'elesaikan masalah pada bidang pekerjaan umum. &. Program 0tudi adalah kesatuan kegiatan pendidikan tinggi berdasarkan kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan ,okasi+ profesi+ atau akademik pada satu strata. 9. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan formal 'ang mengelola pendidikan tinggi berupa Perguruan Tinggi egeri dan Perguruan Tinggi Kedinasan 'ang didirikan dan diselenggarakan oleh Pemerintah serta Perguruan Tinggi 0wasta 'ang didirikan dan diselenggarakan oleh mas'arakat. 3. Perguruan Tinggi egeri+ selanjutn'a disingkat PT + adalah perguruan tinggi 'ang didirikan dan dikelola oleh Pemerintah. 4. PT 'ang diselenggarakan oleh Kementerian adalah PT Umum. $. PT 'ang diselenggarakan oleh Kementerian bersama Kementerian lain+ dan6atau 2P K adalah PT Khusus. #.. Perguruan Tinggi 0wasta+ selanjutn'a disingkat PT0+ adalah perguruan tinggi 'ang didirikan dan dikelola oleh badan hukum nirlaba 'ang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. ##. Perguruan Tinggi Kedinasan+ selanjutn'a disingkat PTK+ adalah perguruan tinggi 'ang didirikan dan dikelola oleh Pemerintah+ untuk men'elenggarakan pendidikan tinggi sesuai dengan 0istem Pendidikan asional untuk memenuhi kebutuhan kompetensi spesifik pegawai negeri di kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian 'ang bersangkutan. #-. 0tatuta Perguruan Tinggi+ selanjutn'a disebut 0tatuta+ adalah peraturan dasar bagi Perguruan Tinggi 'ang digunakan sebagai landasan untuk merencanakan+ melaksanakan+ mengendalikan+ dan mengembangkan kegiatan akademik dan nonakademik Perguruan Tinggi.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

#/. :rgan Perguruan Tinggi+ selanjutn'a disebut :rgan+ adalah unit organisasi Perguruan Tinggi 'ang menjalankan fungsi Perguruan Tinggi+ baik sendiri maupun bersama-sama. #%. Majelis Pemangku adalah :rgan 'ang menjalankan fungsi penentuan kebijakan umum. #&. Pemimpin adalah pejabat 'ang memimpin :rgan 'ang menjalankan fungsi pengelolaan dengan sebutan rektor untuk uni,ersitas atau institut+ ketua untuk sekolah tinggi+ atau direktur untuk politeknik atau akademi. #9. Pimpinan adalah Pemimpin bersama dan sekelompok pejabat di bawahn'a 'ang diangkat dan diberhentikan berdasarkan 0tatuta untuk secara bersamasama menjalankan fungsi pengelolaan. #3. 0enat 8kademik adalah :rgan 'ang menjalankan fungsi perencanaan dan pengawasan kebijakan akademik. #4. 0atuan Pengawas adalah :rgan 'ang menjalankan fungsi pengawasan nonakademik. #$. 0i,itas 8kademika adalah kelompok atau warga mas'arakat akademik 'ang terdiri atas dosen dan mahasiswa dengan perwakilann'a 'ang terbentuk melalui senat masing-masing. -.. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan+ mengembangkan+ dan men'ebarluaskan ilmu pengetahuan+ teknologi+ dan seni melalui pendidikan+ penelitian+ dan pengabdian kepada mas'arakat. -#. Mahasiswa adalah anggota mas'arakat 'ang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran 'ang tersedia pada jenjang pendidikan tinggi dan jenis pendidikan tertentu. --. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat. -/. Pemerintah daerah adalah pemerintah pro,insi+ pemerintah kabupaten+ atau pemerintah kota. -%. Kementerian adalah kementerian 'ang lingkup tugas dan tanggung jawabn'a di bidang pendidikan nasional. -&. Kementerian lain adalah kementerian 'ang lingkup tugas dan tanggung jawabn'a di bidang selain pendidikan nasional. -9. 2embaga Pemerintah on-Kementerian+ selanjutn'a disingkat 2P K+ adalah badan atau lembaga Pemerintah 'ang melaksanakan tugas dan fungsi 'ang tidak termasuk dalam tugas dan fungsi Kementerian atau kementerian lain. -3. Menteri adalah menteri 'ang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan nasional. -4. Menteri lain adalah menteri 'ang lingkup tugas dan tanggung jawabn'a di bidang selain pendidikan nasional. -$. Kepala atau Ketua 2P K adalah pemimpin lembaga pemerintah nonkementerian.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Pasal ! Pendidikan Tinggi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar !epublik "ndonesia Tahun #$%&. Pasal 1 Pendidikan Tinggi berasaskan: a. kebenaran ilmiah* b. otonomi keilmuan* c. kebebasan akademik* d. kejujuran* dan e. keadilan.

egara

Pasal 2 Pendidikan Tinggi bertujuan: a. menghasilkan lulusan 'ang menguasai bidang ilmu+ teknologi+ dan6atau seni 'ang dipelajari serta mampu mengaplikasikan dalam peningkatan da'a saing bangsa serta memiliki sikap toleran+ demokratis+ berkarakter tangguh+ serta berani membela kebenaran untuk kepentingan nasional* dan b. menghasilkan kar'a penelitian dalam bidang ilmu+ teknologi+ dan6atau seni 'ang bermanfaat bagi kemaslahatan bangsa+ negara+ dan umat manusia. Pasal 3 1#5 Pendidikan Tinggi berfungsi membentuk dan mengembangkan ranah kognitif+ afektif+ dan psikomotorik+ serta sikap kooperatif mahasiswa melalui pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi 'aitu: a. dharma pendidikan* b. dharma penelitian* dan c. dharma pengabdian kepada mas'arakat. 1-5 !uang lingkup+ kedalaman+ dan kombinasi pelaksanaan ketiga dharma sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan setiap jenis pendidikan ,okasi+ profesi+ atau akademik. 1/5 Ketentuan lebih lanjut mengenai ruang lingkup+ kedalaman+ dan kombinasi pelaksanaan ketiga dharma sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 diatur dalam Peraturan Pemerintah. $A$ II 'I'TE( PENDIDIKAN TINGGI $a-ian Kesatu Umum Pasal 4 0istem Pendidikan Tinggi sebagai komponen dari 0istem Pendidikan asional merupakan interaksi 'ang saling terkait secara terpadu antara komponen Pemerintah+ Perguruan Tinggi+ dan mas'arakat untuk menghasilkan: a. lulusan 'ang menguasai bidang ilmu+ teknologi+ dan6atau seni 'ang mandiri dan berda'a saing tinggi* b. in,ensi dan ino,asi ilmu+ teknologi dan6atau seni 'ang mampu meningkatkan taraf hidup untuk menjadi bangsa maju*

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

c. peningkatan kesejahteraan mas'arakat. Pasal 5 1#5 Pemerintah berfungsi sebagai penentu kebijakan+ regulator+ fasilitator+ dan e,aluator pendidikan tinggi. 1-5 Perguruan tinggi berfungsi sebagai pengelola pendidikan tinggi melalui mandat dan pendanaan 'ang diterima dari Pemerintah. 1/5 Mas'arakat berfungsi sebagai penentu kompetensi dan pengguna lulusan+ serta sebagai fasilitator dan pengawas Perguruan Tinggi. Pasal 6 1#5 Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 a'at 1#5 terdiri atas Menteri+ Menteri lain+ dan6atau Kepala atau Ketua 2P K. 1-5 Menteri bertanggung jawab atas pen'elenggaraan Pendidikan Tinggi. 1/5 Menteri bertanggung jawab atas pen'elenggaraan Pendidikan Tinggi di Kementerian lain+ dan6atau 2P K bersama Menteri lain+ dan6atau Kepala 2P K. 1%5 Menteri bertanggung jawab atas pen'elenggaraan Pendidikan Tinggi dalam bidang akademik di PT0. Pasal 7 1#5 Pendidikan tinggi dikelola oleh perguruan tinggi. 1-5 Perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 menerima delegasi atau mandat dari Menteri+ atau Menteri bersama Menteri lain dan6atau Kepala 2P K. 1/5 PT0 menerima delegasi atau mandat dalam bidang akademik dari Menteri. Pasal #" 1#5 Mas'arakat dapat berperan serta dalam pen'elenggaraan Pendidikan Tinggi. 1-5 Peran serta mas'arakat sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dilakukan dengan cara: a. ikut menentukan kompetensi lulusan melalui organisasi profesi atau organisasi pelaku usaha* b. ikut mendanai Pendidikan Tinggi* c. mengawasi pen'elenggaraan Pendidikan Tinggi melalui organisasi profesi atau lembaga swada'a mas'arakat* d. mendirikan PT0* dan6atau e. berpartisipasi dalam lembaga semi-Pemerintah 'ang dibentuk oleh Menteri. Pasal ## 1#5 Perguruan Tinggi+ lembaga penelitian+ pusat studi+ atau lembaga sejenis dapat menerbitkan terbitan berkala ilmiah. 1-5 Terbitan berkala ilmiah sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 memuat artikel hasil penelitian 'ang ditulis dalam bahasa "ndonesia dan6atau bahasa resmi Perserikatan ;angsa-;angsa. 1/5 Terbitan berkala ilmiah sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diterbitkan secara tercetak dan secara elektronik melalui jejaring teknologi informasi dan komunikasi.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

1%5 Penelitian sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 dapat berupa hasil penelitian empiris atau hasil penelitian teoritis. 1&5 Ketentuan lebih lanjut mengenai terbitan berkala ilmiah sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 sampai dengan a'at 1%5 diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal #! 1#5 Perguruan Tinggi melaksanakan pengabdian kepada mas'arakat. 1-5 Pelaksanaan pengabdian sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dilaksanakan oleh si,itas akademika secara orang perseorangan atau kelompok untuk menerapkan hasil pendidikan dan6atau hasil penelitian dalam upa'a pemberda'aan mas'arakat+ pengembangan industri+ jasa+ dan wila'ah. 1/5 <asil pengabdian kepada mas'arakat sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dan a'at 1-5 dimanfaatkan untuk penga'aan pembelajaran dan penelitian. $a-ian Ke ua Pelaksanaan Pen i ikan Tin--i Pasal #1 1#5 Pendidikan Tinggi dilaksanakan melalui Program 0tudi oleh Perguruan Tinggi. 1-5 Program 0tudi sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diselenggarakan pada setiap strata pada jenis Pendidikan Tinggi tertentu. 1/5 0trata sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 dapat men'elenggarakan # 1satu5 Program 0tudi atau lebih. Pasal #2 1#5 Program 0tudi dapat dilaksanakan di luar domisili Perguruan Tinggi setelah memenuhi pers'aratan tertentu. 1-5 Program 0tudi sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diselenggarakan dengan sistem terbuka melalui tatap muka dan6atau jarak jauh khusus untuk Pendidikan 8kademik. Pasal #3 1#5 Pembukaan dan perubahan Program 0tudi di Perguruan Tinggi wajib memperoleh i=in Menteri. 1-5 Menteri dapat mendelegasikan kewenangan pembukaan+ perubahan+ dan penutupan Program 0tudi kepada Perguruan Tinggi tertentu. Pasal #4 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal #% sampai dengan Pasal #9 diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal #5 1#5 Pendidikan Tinggi dikelola oleh Perguruan Tinggi melalui Program 0tudi dan berakhir dengan perolehan gelar. 1-5 >enis Pendidikan Tinggi terdiri atas: a. Pendidikan 8kademik*

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

b. Pendidikan Profesi* dan c. Pendidikan 7okasi. 1/5 0trata Pendidikan Tinggi terdiri atas: a. 0trata pada jenis Pendidikan 8kademik* b. 0trata pada jenis Pendidikan Profesi* dan c. 0trata pada jenis Pendidikan 7okasi. Pasal #6 0trata pada jenis Pendidikan 8kademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal #4 #3 a'at 1/5 huruf a terdiri atas: a. strata sarjana* b. strata magister* dan c. strata doktor. Pasal #7 1#5 0trata pada jenis Pendidikan Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal #3 a'at 1/5 huruf b terdiri atas: a. strata profesi* dan b. strata spesialis. 1-5 0trata profesi merupakan strata 'ang dapat ditempuh setelah strata sarjana pada jenis pendidikan akademik. 1/5 0trata profesi setara dengan strata magister dan strata spesialis setara dengan strata doktor pada jenis pendidikan akademik. Pasal !" 0trata pada jenis Pendidikan 7okasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal #3 a'at 1/5 huruf c terdiri atas: a. strata diploma satu* b. strata diploma dua* c. strata diploma tiga* dan d. strata diploma empat atau strata sarjana terapan. Pasal !# 1#5 >enis pendidikan akademik dapat merupakan kelanjutan 0trata diploma empat atau strata sarjana terapan pada jenis pendidikan ,okasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal -. huruf d melalui pen'etaraan. 1-5 >enis pendidikan akademik 'ang merupakan kelanjutan dari strata diploma empat atau strata sarjana terapan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 terdiri atas: a. strata magister terapan* dan b. strata doktor terapan. Pasal !! 1#5 Pen'etaraan antarstrata pada antarjenis pendidikan tinggi atau perpindahan antarjenis pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal #4 sampai dengan Pasal -# dilakukan melalui pengakuan atas hasil pembelajaran terdahulu. 1-5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pen'etaraan antarstrata pada antarjenis pendidikan tinggi atau perpindahan antarjenis pendidikan tinggi dan

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

pengakuan atas hasil pembelajaran terdahulu sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diatur dengan Peraturan Pemerintah. $a-ian Keti-a Pen anaan Pen i ikan Tin--i Pasal !1 1#5 0umber dana untuk pen'elenggaraan pendidikan tinggi: a. Pemerintah* dan b. mas'arakat * . 1-5 Dana pen'elenggaraan pendidikan tinggi dari Pemerintah dapat berupa: a. uang* b. sumber da'a manusia* c. sumber da'a sarana dan prasarana* dan d. pengurangan atau pembebasan pajak* 1/5 Dana pen'elenggaraan pendidikan tinggi dari mas'arakat dapat berupa: a. penggalangan dana abadi* b. penggalangan dana beasiswa* dan c. penggalangan dana penelitian bekerjasama dengan industri. Pasal !2 Dana pen'elenggaraan pendidikan tinggi digunakan untuk: a. bia'a in,estasi* b. bia'a operasional* c. beasiswa*dan d. bantuan bia'a pendidikan. $a-ian Keempat Kebebasan Aka emik, Kebebasan (imbar Aka emik, an &tonomi Keilmuan 1#5 1-5 Pasal !3 Pada pen'elenggaraan Pendidikan Tinggi berlaku kebebasan akademik+ kebebasan mimbar akademik+ dan otonomi keilmuan. Kebebasan akademik sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 merupakan kebebasan dosen dan mahasiswa untuk mendalami dan mengembangkan ilmu+ teknologi+ dan6atau seni melalui kegiatan pendidikan+ penelitian+ dan pengabdian kepada mas'arakat. Kebebasan mimbar akademik sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 merupakan kebebasan dosen ataupun mahasiswa untuk men'ebarluaskan hasil pendalaman dan pengembangan ilmu+ teknologi+ dan6atau seni melalui penelitian dan pengabdian kepada mas'arakat+ antara lain dalam bentuk kegiatan perkuliahan+ ujian+ seminar+ diskusi+ simposium+ ceramah+ publikasi ilmiah+ dan pertemuan ilmiah. :tonomi keilmuan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 merupakan kemandirian suatu cabang ilmu+ teknologi+ dan6atau seni untuk memiliki kekhasan dalam menemukan+ mengembangkan+ mengungkapkan+ dan6atau mempertahankan kebenaran menurut kaidah serta metode keilmuann'a.

1/5

1%5

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

1&5 Ketentuan lebih lanjut mengenai kebebasan akademik+ kebebasan mimbar akademik+ dan otonomi keilmuan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5+ a'at 1-5+ a'at 1/5+ dan a'at 1%5 diatur dalam 0tatuta. $a-ian Kelima Gelar Pasal !4 1#5 2ulusan Program 0tudi pada jenis pendidikan ,okasi dan akademik berhak menggunakan gelar ,okasi atau gelar akademik 'ang diberikan oleh Perguruan Tinggi. 1-5 2ulusan Program 0tudi pada jenis pendidikan profesi berhak menggunakan gelar profesi 'ang diberikan oleh Perguruan Tinggi atau organisasi profesi 'ang diakui Menteri. 1/5 Ketentuan mengenai gelar sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dan a'at 1-5 diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pasal !5 1#5 Menteri menetapkan kesetaraan ija=ah dan gelar perguruan tinggi asing dengan ija=ah dan gelar perguruan tinggi "ndonesia. 1-5 <asil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil pendidikan ,okasi setelah melalui proses penilaian kesetaraan oleh lembaga 'ang ditunjuk Pemerintah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. 1/5 Ketentuan mengenai penilaian dan penetapan kesetaraan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dan a'at 1-5 diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pasal !6 1#5 Pada Perguruan Tinggi dapat diangkat guru besar atau profesor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 1-5 0ebutan guru besar atau profesor han'a digunakan selama 'ang bersangkutan masih aktif bekerja sebagai dosen di Perguruan Tinggi. Pasal !7 1#5 Penerimaan mahasiswa baru strata sarjana dan sarjana terapan untuk setiap program studi dapat dilakukan melalui pola penerimaan mahasiswa secara nasional+ penelusuran minat dan bakat+ atau bentuk lain 'ang sejenis. 1-5 PT wajib memprioritaskan penerimaan mahasiswa baru melalui pola penerimaan mahasiswa secara nasional. 1/5 Mahasiswa baru 'ang terjaring melalui pola penerimaan mahasiswa secara nasional sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 termasuk mahasiswa+ orangtua dan6atau pihak 'ang tidak mampu membia'ai secara ekonomi. Pasal 1" 1#5 ?arga negara asing dapat menjadi mahasiswa pada Perguruan Tinggi 'ang diselenggarakan dalam wila'ah egara Kesatuan !epublik "ndonesia. 1-5 Ketentuan mengenai mahasiswa warga negara asing sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

$A$ III PERGURUAN TINGGI $a-ian Kesatu Umum Pasal 1# 1#5 Perguruan Tinggi merupakan satuan pendidikan formal 'ang mengelola pendidikan tinggi. 1-5 Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 menetapkan ,isi masing-masing untuk memenuhi ,isi pendidikan nasional. 1/5 Perguruan Tinggi mempun'ai misi 'ang disebut Tridharma Perguruan Tinggi. Pasal 1! 1#5 Perguruan Tinggi terdiri atas PT + PTK+ dan PT0 1-5 PT sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 terdiri atas: a. PT 'ang diselenggarakan oleh Kementerian* dan b. PT 'ang diselenggarakan oleh Kementerian bersama Kementerian lain+ dan6atau 2P K Pasal 11 1#5 Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembagan'a. 1-5 Pengelolaan Perguruan Tinggi berdasarkan prinsip: a. nirlaba* b. otonomi* c. efekti,itas dan efisiensi* d. transparansi* e. akuntabilitas* dan f. penjaminan mutu. Pasal 12 1#5 Uni,ersitas+ institut+ dan sekolah tinggi wajib melaksanakan penelitian dasar+ penelitian terapan+ penelitian pengembangan+ dan6atau penelitian industri. 1-5 Politeknik dan akademi dapat melakukan penelitian terapan+ dan6atau penelitian industri. 1/5 Penelitian sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dan a'at 1-5 dilaksanakan untuk: a. mencari dan6atau menemukan kebaruan substansi ilmu+ teknologi+ dan6atau seni* dan6atau b. menguji ulang teori+ konsep+ prinsip+ prosedur+ metode+ dan6atau model 'ang telah menjadi substansi ilmu+ teknologi+ dan6atau seni. 1%5 Kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5+ a'at 1-5+ dan a'at 1/5 dilaksanakan oleh dosen dan6atau mahasiswa sesuai dengan norma dan etika akademik dalam otonomi keilmuan. 1&5 Penelitian sebagaimana dimaksud pada a'at 1%5 harus dipublikasikan pada terbitan berkala ilmiah dalam negeri terakreditasi+ atau terbitan berkala ilmiah internasional 'ang diakui Kementerian. 195 <asil penelitian dosen harus diseminarkan dan dipublikasikan pada terbitan berkala ilmiah terakreditasi atau 'ang diakui Kementerian.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

135 <asil penelitian Perguruan Tinggi diakui sebagai penemuan baru setelah dimuat dalam terbitan berkala ilmiah terakreditasi 'ang diakui Kementerian dan6atau mendapatkan hak keka'aan intelektual. 145 <asil penelitian Perguruan Tinggi 'ang dilaksanakan oleh dosen dimanfaatkan untuk memperka'a materi pembelajaran mata kuliah 'ang rele,an. $a-ian Ke ua Ke u ukan, 8un-si, an Tu-as Per-uruan Tin--i Pasal 13 1#5 Perguruan Tinggi berkedudukan sebagai pengelola Pendidikan Tinggi berdasarkan pendelegasian tugas atau pemberian mandat oleh Menteri. 1-5 Tugas atau mandat sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dapat meliputi bidang akademik dan6atau nonakademik. Pasal 14 PT 'ang diselenggarakan oleh Kementerian menerima pendelegasian tugas dari Menteri untuk mengelola Pendidikan Tinggi dalam bidang akademik dan nonakademik. Pasal 15 1#5 PT 'ang diselenggarakan oleh Kementerian bersama Kementerian lain+ dan6atau 2P K menerima pendelegasian tugas dari Menteri untuk mengelola Pendidikan Tinggi dalam bidang akademik. 1-5 Kementerian dapat mendelegasikan tugas dan mandat kepada Kementerian lain+ dan6atau 2P K dalam bidang akademik. Pasal 16 PTK 'ang diselenggarakan oleh Kementerian lain+ dan6atau 2P K menerima pendelegasian tugas dari Menteri untuk mengelola Pendidikan Tinggi dalam bidang akademik. Pasal 17 PT0 'ang diselenggarakan oleh badan hukum nirlaba menerima pendelegasian tugas dari Menteri untuk mengelola Pendidikan Tinggi dalam bidang akademik. Pasal 2" Menteri berwenang mengubah atau menarik pendelegasian tugas atau pemberian mandat sebagaimana dimaksud dalam Pasal /& sampai dengan Pasal /$ dengan melakukan perubahan atau pencabutan i=in pendirian Perguruan Tinggi. Pasal 2# Perguruan Tinggi berfungsi memberikan pela'anan Pendidikan Tinggi kepada mahasiswa+ melakukan pengembangan ilmu+ teknologi+ dan6atau seni melalui penelitian ilmiah+ 'ang hasiln'a disebarluaskan melalui proses pembelajaran pada Pendidikan Tinggi serta diabdikan untuk pengembangan mas'arakat.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Pasal 2! Perguruan Tinggi bertugas untuk melaksanakan: a. Program 0tudi pada suatu 0trata dalam jenis pendidikan tertentu* b. pengembangan ilmu+ teknologi+ dan6atau seni untuk masa depan bangsa dan negara* c. pela'anan dan pengabdian untuk men'elesaikan permasalahan dan meningkatkan kemampuan mas'arakat* dan d. pengembangan kapasitas Perguruan Tinggi agar menjadi Perguruan Tinggi 'ang akuntabel+ sehat+ dan maju. Pasal 21 Ketentuan lebih lanjut mengenai pendelegasian+ kedudukan+ fungsi+ dan tugas Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal /& sampai dengan Pasal %- diatur dengan Peraturan Menteri. $a-ian Keti-a $entuk Per-uruan Tin--i an 9enis Pen i ikan Pasal 22 1#5 Perguruan Tinggi dapat berbentuk akademi+ politeknik+ sekolah tinggi+ institut+ atau uni,ersitas. 1-5 Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diberi wewenang men'elenggarakan jenis pendidikan berdasarkan bentuk Perguruan Tinggi. Pasal 23 1#5 Uni,ersitas dan institut berwenang men'elenggarakan: a. jenis pendidikan akademik* dan b. jenis pendidikan profesi. 1-5 Politeknik berwenang men'elenggarakan jenis pendidikan ,okasi. 1/5 8kademi berwenang men'elenggarakan jenis pendidikan ,okasi. 1%5 0ekolah Tinggi berwenang men'elenggarakan jenis pendidikan akademik pada satu rumpun ilmu 'ang spesifik. 1&5 Perubahan wewenang pen'elenggaraan jenis pendidikan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 sampai dengan a'at 1%5 dilakukan oleh Menteri. Pasal 24 1#5 2embaga Pendidikan Tinggi 8sing 'ang terakreditasi atau 'ang diakui di negaran'a dapat membuka Program 0tudi di wila'ah egara Kesatuan !epublik "ndonesia sesuai dengan peraturan perundangan 'ang berlaku. 1-5 Pen'elenggara Pendidikan Tinggi 8sing wajib bekerja sama dengan lembaga Pendidikan tinggi di wila'ah egara Kesatuan !epublik "ndonesia dengan mengikutsertakan pendidik dan tenaga kependidikan warga negara "ndonesia. Pasal 25 Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk Perguruan Tinggi dan jenis pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal %% sampai dengan Pasal %9 diatur dengan Peraturan Pemerintah. $a-ian Keempat

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

&tonomi Pasal 26 Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembagan'a sebagai pusat pen'elenggaraan pendidikan tinggi+ penelitian ilmiah+ dan pengabdian kepada mas'arakat. Pasal 27 1#5 :tonomi Perguruan Tinggi untuk men'elenggarakan Pendidikan Tinggi diberikan sesuai dengan kapasitas Perguruan Tinggi 'ang bersangkutan. 1-5 0tatus Perguruan Tinggi berdasarkan otonomi sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 terdiri atas: a. Perguruan Tinggi berbadan hukum* b. Perguruan Tinggi mandiri* dan c. PT dan PTK sebagai unit pelaksana teknis Kementerian+ Kementerian 2ain+ dan6atau 2P K. Pasal 3" 1#5 Perguruan Tinggi berbadan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal %$ a'at 1-5 huruf a terdiri atas: a. PT berbadan hukum 'ang memiliki otonomi aspek akademik dan aspek nonakademik* dan b. PT0 berbadan hukum 'ang memiliki otonomi aspek akademik. 1-5 Perguruan tinggi mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal %$ a'at 1-5 huruf b terdiri atas: a. PT mandiri 'ang memiliki otonomi dalam aspek akademik dan aspek nonakademik* dan b. PT0 mandiri 'ang memiliki otonomi dalam aspek akademik. 1/5 PT0 dapat berstatus badan hukum sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 huruf b atas prakarsa badan hukum nirlaba 'ang mendirikann'a. Pasal 3# Ketentuan lebih lanjut mengenai ruang lingkup otonomi Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal %$ dan Pasal &. diatur dengan Peraturan Pemerintah. $a-ian Kelima Pen irian, Peruba:an, an Penutupan Pasal 3! 1#5 Pendirian Perguruan Tinggi wajib memperoleh i=in Menteri. 1-5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pendirian Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 31 1#5 Perubahan Perguruan Tinggi terdiri atas: a. perubahan nama dan6atau bentuk dari nama dan6atau bentuk Perguruan Tinggi tertentu menjadi nama dan6atau bentuk Perguruan Tinggi 'ang lain*

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

b. penggabungan - 1dua5 Perguruan Tinggi atau lebih menjadi # 1satu5 Perguruan Tinggi baru* c. # 1satu5 Perguruan Tinggi atau lebih menggabungkan diri ke Perguruan Tinggi lain* d. pemecahan dari # 1satu5 bentuk Perguruan Tinggi menjadi - 1dua5 bentuk Perguruan Tinggi atau lebih 'ang lain* atau e. pengalihan Perguruan Tinggi 'ang diselenggarakan oleh mas'arakat menjadi Perguruan Tinggi 'ang diselenggarakan oleh Pemerintah. 1-5 Ketentuan lebih lanjut mengenai perubahan Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 32 1#5 Menteri mencabut i=in pendirian Perguruan Tinggi apabila: a. Perguruan Tinggi tersebut tidak lagi memenuhi pers'aratan pendirian Perguruan Tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan* atau b. proses pen'elenggaraan Perguruan Tinggi tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 1-5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencabutan i=in Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diatur dengan Peraturan Menteri. $a-ian Keenam 'tatuta Pasal 33 1#5 0etiap Perguruan Tinggi men'usun dan menetapkan 0tatuta sebagai dasar pelaksanaan kegiatan akademik dan nonakademik. 1-5 0tatuta sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 digunakan sebagai peraturan dasar dalam pen'usunan peraturan bidang akademik dan nonakademik+ serta prosedur operasional di Perguruan Tinggi. 1/5 0tatuta paling sedikit memuat: a. pembukaan* b. ketentuan umum* c. ,isi+ misi+ dan tujuan* d. identitas* e. jalur+ jenjang+ jenis+ dan strata pendidikan+ bentuk perguruan tinggi+ program pendidikan+ serta program studi* f. sistem penjaminan mutu internal dan eksternal* g. kebebasan akademik dan otonomi keilmuan* h. gelar akademik dan penghargaan* i. susunan organisasi* j. tata cara pengangkatan dan pemberhentian pimpinan dan anggota :rgan* k. dosen dan tenaga kependidikan* l. mahasiswa dan alumni* m. kerja sama* n. sarana dan prasarana* o. pendanaan dan pembia'aan* p. pengawasan dan akuntabilitas* dan

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

@. ketentuan penutup. 1%5 Ketentuan lebih lanjut mengenai 0tatuta diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 34 1#5 0tatuta PT berbadan hukum ditetapkan dengan Peraturan Menteri. 1-5 0tatuta PT mandiri ditetapkan oleh Majelis Pemangku atas usul 0enat 8kademik. Pasal 35 1#5 0tatuta PT0 berbadan hukum disusun oleh badan hukum nirlaba 'ang mendirikann'a dan ditetapkan dengan akta notaris 'ang disahkan oleh Menteri 'ang tugas dan tanggung jawabn'a di bidang hukum dan hak asasi manusia. 1-5 0tatuta PT0 mandiri ditetapkan oleh badan hukum nirlaba 'ang mendirikann'a. Pasal 36 0tatuta PT atau PTK sebagai UPT Kementerian+ kementerian lain+ atau lembaga pemerintah nonkementerian ditetapkan oleh Menteri atas usul 0enat 8kademik. $a-ian Ketu.u: Tata Kelola PTN an PTK Pasal 37 >umlah dan jenis fungsi serta jumlah dan jenis organ pada PT ditetapkan berdasarkan otonomi PT sebagaimana dimaksud dalam Pasal %$ a'at 1-5. Pasal 4" PT berbadan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal %$ a'at 1-5 huruf a memiliki fungsi dan organ: a. fungsi penentuan kebijakan umum dijalankan oleh Majelis Pemangku* b. fungsi pengelolaan dijalankan oleh Pimpinan* c. fungsi perencanaan dan pengawasan akademik dijalankan oleh 0enat 8kademik* dan d. fungsi pengawasan nonakademik dijalankan oleh 0atuan Pengawas. Pasal 4# PT mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal %$ a'at 1-5 huruf b memiliki fungsi dan organ: a. fungsi penentuan kebijakan umum dijalankan oleh Majelis Pemangku* b. fungsi pengelolaan dijalankan oleh Pimpinan* c. fungsi perencanaan dan pengawasan akademik dijalankan oleh 0enat 8kademik* dan d. fungsi pengawasan nonakademik dijalankan oleh 0atuan Pengawas. Pasal 4!

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

PT atau PTK sebagai unit pelaksana teknis Kementerian+ kementerian lain+ atau 2P K sebagaimana dimaksud dalam Pasal %$ a'at 1-5 huruf c memiliki fungsi dan :rgan: a. fungsi pengelolaan dijalankan oleh Pimpinan* b. fungsi perencanaan dan pengawasan akademik dijalankan oleh 0enat 8kademik* dan c. fungsi pengawasan nonakademik dijalankan oleh 0atuan Pengawas. Para-ra; # (a.elis Peman-ku Pasal 41 1#5 8nggota Majelis Pemangku diangkat dan diberhentikan oleh Menteri. 1-5 Menteri mendelegasikan tugas dan wewenangn'a kepada Majelis Pemangku. Pasal 42 8nggota Majelis Pemangku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9/ a'at 1#5 terdiri atas: a. Menteri atau 'ang mewakili* b. Menteri 'ang lingkup tugas dan tanggung jawabn'a di bidang keuangan atau 'ang mewakili* c. Menteri lain atau pemimpin lembaga negara nonkementerian atau 'ang mewakili+ bagi 'ang mengelola PTK* d. ?akil dari 0enat 8kademik* e. Pemimpin perguruan tinggi* f. gubernur* g. wakil dari si,itas akademika* dan h. wakil dari mas'arakat. Pasal 43 Majelis Pemangku bertugas dan berwenang: a. menetapkan statuta dan perubahan statuta atas usul 0enat 8kademik* b. menetapkan rencana pengembangan jangka panjang+ rencana strategis+ rencana kerja dan anggaran tahunan atas usul Pemimpin setelah mendapat pertimbangan 0enat 8kademik* c. men'usun dan menetapkan kebijakan umum atas usul Pemimpin setelah mendapat pertimbangan 0enat 8kademik* d. mengesahkan usul 0enat 8kademik tentang ketua+ sekretaris+ dan anggota 0enat 8kademik* e. mengangkat dan memberhentikan Pemimpin atas usul 0enat 8kademik* f. mengangkat dan memberhentikan ketua serta anggota 0atuan Pengawas* g. melakukan pengawasan umum atas pengelolaan PT * h. melakukan e,aluasi tahunan atas kinerja Pemimpin* dan i. melakukan penilaian laporan pertanggungjawaban tahunan Pemimpin+ 0enat 8kademik+ dan 0atuan Pengawas. Pasal 44

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

1#5 Majelis Pemangku dipimpin oleh # 1satu5 orang ketua dan dibantu oleh # 1satu5 orang sekretaris 'ang dipilih dari dan oleh anggota. 1-5 Ketua+ sekretaris+ dan anggota Majelis Pemangku berkewarganegaraan "ndonesia. 1/5 Masa jabatan ketua+ sekretaris+ dan anggota Majelis Pemangku adalah % 1empat5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk # 1satu5 kali masa jabatan. 1%5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengusulan ketua+ sekretaris+ dan anggota Majelis Pemangku diatur dalam 0tatuta. 1&5 Ketentuan mengenai tata cara pengangkatan dan pemberhentian ketua+ sekretaris+ dan anggota diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 45 1#5 Menteri 'ang tugas dan tanggung jawabn'a di bidang keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9% huruf b+ mendelegasikan tugas dan wewenangn'a di bidang keuangan PT berbadan hukum dan PT mandiri kepada Majelis Pemangku. 1-5 Tugas dan wewenang Majelis Pemangku di bidang keuangan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 terdiri atas: a. menetapkan tarif la'anan dan bia'a satuan* b. menetapkan rencana alternatif perolehan dana* c. menetapkan sistem dan besaran remunerasi* d. melakukan pinjaman dana jangka pendek dan jangka panjang* e. melakukan in,estasi jangka panjang melalui pendirian badan usaha dan6atau portofolio* dan f. melaporkan keuangan PT berbadan hukum dan PT mandiri sesuai standar akuntansi kepada Menteri Keuangan. 1/5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pendelegasian wewenang serta tugas dan wewenang Majelis Pemangku di bidang keuangan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dan a'at 1-5 diatur dengan Peraturan Menteri 'ang tugas dan tanggung jawabn'a di bidang keuangan. Pasal 46 1#5 Pengambilan keputusan oleh Majelis Pemangku dalam penentuan kebijakan umum dilakukan secara mus'awarah untuk mufakat. 1-5 Dalam hal pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 tidak mencapai mufakat+ pengambilan keputusan dilakukan melalui pemungutan suara. 1/5 Ketentuan mengenai tata cara pengambilan sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 keputusan diatur dalam 0tatuta. Para-ra; ! Pemimpin Pasal 47 1#5 Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9- huruf a terdiri atas # 1satu5 orang Pemimpin dan paling sedikit - 1dua5 orang ?akil Pemimpin. 1-5 ?akil Pemimpin sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 terdiri dari: a. wakil Pemimpin bidang akademik* dan b. wakil Pemimpin bidang nonakademik.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Pasal 5" 1#5 Pemimpin pada PT berbadan hukum dan PT mandiri diangkat dan diberhentikan oleh Majelis Pemangku atas usul 0enat 8kademik. 1-5 Masa jabatan Pemimpin pada PT berbadan hukum dan PT mandiri selama % 1empat5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk # 1satu5 kali masa jabatan. 1/5 Ketentuan mengenai tata cara pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin pada PT berbadan hukum dan PT mandiri sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dan a'at 1-5 diatur dalam 0tatuta. Pasal 5# 1#5 Pemimpin pada PT atau PTK sebagai unit pelaksana teknis Kementerian+ Kementerian lain+ atau 2P K diangkat dan diberhentikan oleh Menteri+ Menteri lain+ dan6atau Kepala 2P K sesuai dengan kewenangan masingmasing atas usul 0enat 8kademik. 1-5 Masa jabatan Pemimpin pada PT atau PTK sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 selama % 1empat5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk # 1satu5 kali masa jabatan. 1/5 Ketentuan mengenai tata cara pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin pada PT atau PTK sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dan a'at 1-5 diatur dalam 0tatuta. Pasal 5! 1#5 Pemimpin pada PT atau PTK bertindak ke luar untuk dan atas nama PT atau PTK berdasarkan 0tatuta. 1-5 Pemimpin pada PT atau PTK tidak berwenang bertindak untuk dan atas nama PT atau PTK dalam hal: a. terjadi perkara di depan pengadilan antara PT atau PTK dengan Pemimpin PT atau PTK* atau b. pemimpin PT atau PTK mempun'ai kepentingan 'ang bertentangan dengan kepentingan PT atau PTK menurut pertimbangan 0enat 8kademik. 1/5 Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5+ 0enat 8kademik harus menunjuk seseorang 'ang berasal dari salah satu organ PT atau PTK bertindak untuk dan atas nama PT atau PTK. Pasal 51 1#5 Pemimpin PT atau PTK dan wakiln'a dilarang merangkap: a. jabatan pada Perguruan Tinggi lain* b. jabatan pada lembaga pemerintah pusat atau daerah* atau c. jabatan lain 'ang ditetapkan oleh 0enat 8kademik. 1-5 Pemimpin pada PT atau PTK dan wakiln'a 'ang mempun'ai jabatan rangkap sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diberhentikan dari jabatann'a. Pasal 52 Pemimpin pada PT atau PTK bertugas dan berwenang: a. men'usun rencana pengembangan jangka panjang -& tahun+ rencana strategis & tahun+ rencana kerja dan anggaran tahunan untuk diusulkan kepada Majelis Pemangku atau Menteri setelah mendapat pertimbangan

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

b. c. d. e. f. g. h. i. j.

0enat 8kademik* men'usun kebijakan umum untuk diusulkan kepada Majelis Pemangku atau Menteri setelah mendapat pertimbangan 0enat 8kademik* men'usun dan menetapkan kebijakan dan peraturan akademik setelah mendapatkan persetujuan 0enat 8kademik* men'usun dan menetapkan kebijakan+ manual+ standar+ dan formulir sistem penjaminan mutu internal setelah mendapatkan persetujuan 0enat 8kademik* mengelola Pendidikan Tinggi sesuai dengan rencana kerja dan anggaran tahunan 'ang telah ditetapkan* mengelola penelitian dan pengabdian kepada mas'arakat sesuai dengan rencana kerja dan anggaran tahunan 'ang telah ditetapkan* mengangkat dan memberhentikan wakil rektor6ketua6direktur+ dosen+ dan tenaga kependidikan berdasarkan 0tatuta* menjatuhkan sanksi kepada si,itas akademika 'ang melakukan pelanggaran terhadap norma+ etika+ dan6atau peraturan akademik berdasarkan rekomendasi 0enat 8kademik* menjatuhkan sanksi kepada dosen dan tenaga kependidikan 'ang melakukan pelanggaran+ berdasarkan 0tatuta* dan membina dan mengembangkan hubungan baik PT atau PTK dengan lingkungan dan mas'arakat pada umumn'a. Para-ra; 1 'enat Aka emik

Pasal 53 8nggota 0enat 8kademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9- huruf b terdiri atas: a. wakil dari dosen berjabatan akademik profesor setiap jurusan atau nama lain 'ang sejenis* b. wakil dari dosen berjabatan akademik bukan profesor setiap jurusan atau nama lain 'ang sejenis* dan c. kepala perpustakaan. Pasal 54 1#5 8nggota 0enat 8kademik pada PT berbadan hukum dipilih dari dan oleh setiap jurusan atau nama lain 'ang sejenis+ dan disahkan oleh Majelis Pemangku . 1-5 8nggota 0enat 8kademik pada PT mandiri dipilih dari dan oleh setiap jurusan atau nama lain 'ang sejenis+ dan disahkan oleh Menteri. 1/5 8nggota 0enat 8kademik pada PT 'ang diselenggarakan oleh Kementerian lain+ dan6atau 2P K dipilih dari dan oleh setiap jurusan atau nama lain 'ang sejenis+ dan disahkan oleh Menteri lain+ dan6atau Kepala 2P K. 1%5 8nggota 0enat 8kademik pada PTK dipilih dari dan oleh setiap jurusan atau nama lain 'ang sejenis+ dan disahkan oleh Menteri lain+ dan6atau Kepala 2P K. 1&5 8nggota 0enat 8kademik sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 berasal dari: a. wakil dosen guru besar atau profesor* dan b. wakil dosen bukan guru besar atau bukan profesor.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

195 Perimbangan jumlah wakil anggota 0enat 8kademik sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 proporsional antarjurusan dengan jumlah dosen 'ang diwakilin'a. Pasal 55 1#5 0enat 8kademik dipimpin oleh # 1satu5 orang ketua dan dibantu oleh # 1satu5 orang sekretaris 'ang dipilih dari dan oleh anggota. 1-5 Masa jabatan ketua+ sekretaris+ dan anggota 0enat 8kademik sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 adalah % 1empat5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk # 1satu5 kali masa jabatan. 1/5 Ketentuan mengenai tata cara pemilihan+ pengangkatan+ dan pemberhentian ketua+ sekretaris+ dan anggota 0enat 8kademik diatur dalam 0tatuta. 1#5 Pengambilan keputusan 8kademik dilakukan secara mus'awarah untuk mufakat. 1-5 Dalam hal pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 tidak mencapai mufakat+ pengambilan keputusan dilakukan melalui pemungutan suara. 1/5 Ketentuan mengenai tata cara pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 diatur dalam 0tatuta. Pasal 57 0enat 8kademik bertugas dan berwenang: a. memberikan pertimbangan atas rencana pengembangan jangka panjang+ rencana strategis+ rencana kerja dan anggaran tahunan 'ang diusulkan Pemimpin kepada Majelis Pemangku atau Menteri* b. memberikan pertimbangan atas kebijakan umum 'ang diusulkan Pemimpin kepada Majelis Pemangku atau Menteri* c. memberikan persetujuan atas kebijakan dan peraturan akademik 'ang disusun Pemimpin* d. memberikan persetujuan atas kebijakan+ manual+ standar+ dan formulir sistem penjaminan mutu internal 'ang disusun Pemimpin* e. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin kepada Majelis Pemangku atau Menteri* f. memberikan pertimbangan kepada Majelis Pemangku tentang kinerja bidang akademik Pemimpin* g. memberikan pertimbangan kepada Pemimpin dalam pengusulan guru besar atau profesor* h. memberikan rekomendasi atas usul sanksi kepada si,itas akademika 'ang melakukan pelanggaran terhadap norma+ etika+ dan6atau peraturan akademik* i. menetapkan dan mengawasi pelaksanaan kode etik si,itas akademika* j. mengawasi pelaksanaan kebebasan akademik+ kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan* k. memutuskan pemberian atau pencabutan sebutan+ gelar akademik+ dan penghargaan akademik* dan j. mengusulkan perubahan 0tatuta. Para-ra; 2 'atuan Pen-awas Pasal 56 dalam 0enat

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Pasal 6" 0atuan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9- huruf c paling sedikit terdiri atas: a. ahli keuangan* b. ahli manajemen organisasi* c. ahli hukum* dan d. ahli manajemen aset. 1#5 1-5 1/5 1%5 Pasal 6# 0atuan Pengawas melakukan pengawasan bidang nonakademik tata kelola PT atau PTK. 0atuan Pengawas sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 terdiri atas ketua dan anggota. Masa jabatan ketua dan anggota sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 adalah % 1empat5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk # 1satu5 kali masa jabatan. Ketentuan mengenai tata cara pemilihan+ pengangkatan+ dan pemberhentian 0atuan Pengawas diatur dalam 0tatuta.

Pasal 6! 0atuan Pengawas bertugas dan berwenang: a. menetapkan kebijakan audit internal dan eksternal PT atau PTK dalam bidang nonakademik* b. menge,aluasi hasil audit internal dan eksternal PT atau PTK* c. mengambil kesimpulan atas hasil audit internal dan eksternal PT atau PTK* dan d. mengajukan saran dan6atau pertimbangan tentang perbaikan pengelolaan kegiatan nonakademik PT atau PTK kepada Majelis Pemangku atau Menteri atas dasar hasil audit internal dan6atau eksternal. Pasal 61 ama 0atuan Pengawas dapat menggunakan nama lain 'ang ditetapkan dalam 0tatuta. Para-ra; 3 Dosen an Tena-a Kepen i ikan Pasal 62 1#5 0umber da'a manusia PT atau PTK terdiri atas dosen dan tenaga kependidikan. 1-5 Dosen dan tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dapat berstatus pegawai negeri sipil dan6atau pegawai tidak tetap. Pasal 63 1#5 Pengangkatan dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan berstatus pegawai negeri sipil ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

1-5 Pengangkatan dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan berstatus pegawai tidak tetap ditetapkan dalam 0tatuta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 64 Dosen dan tenaga kependidikan 'ang berstatus pegawai tidak tetap membuat perjanjian kerja dengan pemimpin PT atau PTK berdasarkan 0tatuta. Pasal 65 <ak dan kewajiban dosen dan tenaga kependidikan pada PT atau PTK ditetapkan dalam 0tatuta sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 66 1#5 Aaji dan tunjangan bagi dosen dan tenaga kependidikan 'ang pegawai negeri sipil pada PT atau PTK dibebankan pada Pendapatan dan ;elanja egara. 1-5 Aaji dan tunjangan bagi dosen dan tenaga kependidikan 'ang pegawai tidak tetap pada PT atau PTK dibebankan pada PT 'ang bersangkutan. berstatus 8nggaran berstatus atau PTK

Pasal 67 1#5 Pegawai negeri sipil pada PT berbadan hukum dan PT mandiri memperoleh remunerasi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 1-5 0elain remunerasi dari Pemerintah+ pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 memperoleh remunerasi dari PT berbadan hukum dan PT mandiri sesuai dengan ketentuan dalam 0tatuta. Pasal 7" 1#5 Pen'elesaian perselisihan antara dosen atau tenaga kependidikan pada PT atau PTK dengan Pimpinan diatur dalam 0tatuta. 1-5 Dalam hal pen'elesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 tidak mencapai kesepakatan+ pen'elesaiann'a dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Para-ra; 4 Pen anaan Pasal 7# 1#5 Pendanaan PT atau PTK merupakan tanggung jawab Pemerintah. 1-5 Pendanaan PT berasal dari hasil kerja sama antara PT dan pemerintah daerah+ serta dunia usaha. Pasal 7! 1#5 PT dapat memperoleh sumbangan pendidikan dari: a. mahasiswa* b. orang tua mahasiswa* dan6atau c. donatur.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

1-5 PT dapat memperoleh bantuan dana 'ang tidak mengikat dari mas'arakat untuk bia'a operasional+ beasiswa+ dan bantuan bia'a pendidikan. 1/5 ;antuan dana dari mas'arakat sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 dapat berupa: a. hibah* b. wakaf* c. =akat* d. pemba'aran na=ar* e. sumbangan perusahaan* dan6atau f. penerimaan lain 'ang sah. 1%5 ;antuan dana 'ang berasal dari mas'arakat sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 dan a'at 1/5 tidak termasuk pendapatan negara bukan pajak. Pasal 71 1#5 Pola pengelolaan dana PT atau PTK terdiri atas: a. pola pengelolaan dana secara mandiri untuk PT berbadan hukum dan PT mandiri* b. pola pengelolaan dana secara mandiri berdasarkan Pola Pengelolaan Keuangan ;adan 2a'anan Umum untuk PT 'ang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan ;adan 2a'anan Umum 'ang khusus untuk Perguruan Tinggi* dan c. pola pengelolaan dana berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan bidang keuangan negara untuk PT atau PTK sebagai unit pelaksana teknis Kementerian+ Kementerian lain+ dan6atau 2P K. 1-5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pola pengelolaan dana sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 72 1#5 PT berbadan hukum dapat men'elenggarakan badan usaha atau portofolio sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 1-5 Dana hasil pen'elenggaraan badan usaha atau portofolio sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 digunakan untuk pengembangan PT . 1/5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan dana hasil pen'elenggaraan badan usaha atau portofolio diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 73 1#5 Keka'aan PT berbadan hukum digunakan untuk membia'ai pengelolaan pendidikan+ penelitian+ dan pengabdian kepada mas'arakat. 1-5 ;ia'a pengelolaan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 terdiri atas: a. bia'a in,estasi* b. bia'a operasional* c. beasiswa* dan d. bantuan bia'a pendidikan. Pasal 74 1#5 PT wajib menerima calon mahasiswa ?arga egara "ndonesia 'ang memiliki potensi akademik tinggi+ tetapi kurang mampu secara ekonomi paling sedikit -.B 1dua puluh persen5 dari jumlah seluruh mahasiswa baru.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

1-5 PT wajib mengalokasikan bantuan bia'a pendidikan bagi mahasiswa warga negara "ndonesia 'ang memiliki potensi akademik tinggi+ tetapi kurang mampu secara ekonomi paling sedikit -.B 1dua puluh persen5 dari jumlah seluruh mahasiswa. 1/5 Mahasiswa menanggung paling ban'ak #6/ 1sepertiga5 dari bia'a operasional perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada Pasal $& a'at 1-5 huruf b. 1%5 Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dapat memba'ar bia'a pendidikan sesuai dengan kemampuann'a dan dapat memperoleh bantuan bia'a pendidikan. 1&5 Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan bia'a pendidikan. 195 Ketentuan lebih lanjut mengenai bantuan bia'a pendidikan diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 75 1#5 PT 'ang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal $9 a'at 1#5 dan a'at 1-5 akan dikenai sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis* b. penghentian sementara pendanaan* c. pembekuan kegiatan pendidikan+ penelitian dan pengabdian* atau d. pencabutan i=in PT . 1-5 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 76 Keka'aan PT sebagaimana dimaksud dalam Pasal $& a'at 1#5 dilarang dialihkan kepemilikann'a secara langsung atau tidak langsung kepada siapa pun+ kecuali untuk memenuhi bia'a pen'elenggaraan kegiatan pendidikan+ penelitian+ dan pengabdian kepada mas'arakat. Para-ra; 5 Akuntabilitas an Pen-awasan Pasal 77 1#5 8kuntabilitas publik PT dan PTK terdiri atas akuntabilitas akademik dan akuntabilitas nonakademik. 1-5 8kuntabilitas publik PT dan PTK sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 wajib diwujudkan melalui keseimbangan jumlah maksimum mahasiswa dalam setiap jurusan atau nama lain 'ang sejenis dengan kapasitas sarana dan prasarana+ dosen dan tenaga kependidikan+ pela'anan+ serta sumber da'a pendidikan lainn'a. 1/5 Ketentuan lebih lanjut mengenai akuntabilitas publik PT dan PTK sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal #"" 1#5 Pengawasan PT dan PTK dilakukan melalui sistem pelaporan tahunan. 1-5 0istem pelaporan sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 diatur dalam 0tatuta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal #"#

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

1#5 2aporan tahunan PT dan PTK terdiri atas laporan bidang akademik dan laporan bidang nonakademik. 1-5 2aporan bidang akademik sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 terdiri atas laporan pen'elenggaraan pendidikan+ penelitian+ dan pengabdian kepada mas'arakat. 1/5 2aporan bidang nonakademik sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 terdiri atas laporan manajemen dan laporan keuangan. Pasal #"! 1#5 Pemimpin pada PT berbadan hukum dan PT mandiri men'usun dan men'ampaikan laporan tahunan PT secara tertulis kepada Majelis Pemangku untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan. 1-5 Pemimpin pada PT atau PTK sebagai unit pelaksana teknis Kementerian+ Kementerian 2ain+ dan6atau 2P K men'usun dan men'ampaikan laporan tahunan secara tertulis kepada Menteri+ dan Menteri 2ain+ serta Kepala 2P K sesuai kewenangan masing-masing untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan. Pasal #"1 1#5 Majelis Pemangku menge,aluasi laporan tahunan PT berbadan hukum dan PT mandiri dalam rapat pleno Majelis Pemangku. 1-5 <asil e,aluasi rapat pleno Majelis Pemangku sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 menjadi dasar bagi Majelis Pemangku dalam memberikan persetujuan dan pengesahan laporan tahunan PT berbadan hukum dan PT mandiri. 1/5 Majelis Pemangku memberitahukan secara tertulis laporan PT berbadan hukum dan PT mandiri dan hasil e,aluasi rapat pleno Majelis Pemangku kepada Menteri. 1#5 Pasal #"2 2aporan keuangan tahunan PT berbadan hukum dan PT mandiri merupakan bagian 'ang tidak terpisahkan dari laporan tahunan PT berbadan hukum dan PT mandiri dan dibuat sesuai dengan standar akuntansi. 2aporan keuangan tahunan PT berbadan hukum dan PT mandiri diaudit oleh akuntan publik. ;adan Pemeriksa Keuangan+ "nspektorat >enderal Kementerian terkait+ atau badan pengawasan daerah sesuai kewenangan masing-masing melakukan audit terhadap laporan keuangan tahunan PT berbadan hukum dan PT mandiri+ terbatas pada bagian penerimaan dan penggunaan 8nggaran Pendapatan dan ;elanja egara atau 8nggaran Pendapatan dan ;elanja Daerah. 2aporan keuangan tahunan PT berbadan hukum dan PT mandiri harus diumumkan kepada mas'arakat melalui surat kabar berbahasa "ndonesia 'ang beredar secara nasional dan papan pengumuman PT berbadan hukum dan PT mandiri. 8dministrasi dan laporan keuangan tahunan PT berbadan hukum dan PT mandiri merupakan tanggung jawab Pemimpin pada PT berbadan hukum dan PT mandiri.

1-5 1/5

1%5

1&5

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Pasal #"3 Ketentuan lebih lanjut mengenai akuntabilitas dan pengawasan PT hukum dan PT mandiri diatur dalam 0tatuta. Penerimaan (a:asiswa

berbadan

Pasal #"4 1#5 Untuk menjadi mahasiswa pada strata diploma+ calon mahasiswa harus memenuhi pers'aratan: a. memiliki ija=ah pendidikan # 1satu5 jenjang atau strata di bawahn'a atau memperoleh pengakuan setara atas keterampilan 'ang dimilikin'a* b. lulus seleksi masuk* dan c. memenuhi pers'aratan administratif 'ang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. 1-5 Untuk menjadi mahasiswa pada strata sarjana terapan+ strata magister terapan+ strata doktor terapan+ atau strata sarjana+ strata magister+ strata doktor harus memenuhi pers'aratan: a. memiliki ija=ah pendidikan # 1satu5 strata di bawahn'a atau memperoleh pengakuan setara atas pengalaman 'ang dimilikin'a* b. lulus seleksi masuk* dan c. memenuhi pers'aratan administratif 'ang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. 1/5 Untuk menjadi mahasiswa pada strata profesi atau strata spesialis+ harus memenuhi pers'aratan: a. memiliki ija=ah pendidikan # 1satu5 strata di bawahn'a atau memperoleh pengakuan setara atas pengalaman 'ang dimilikin'a* b. lulus seleksi masuk* dan c. memenuhi pers'aratan administratif 'ang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. Pasal #"5 1#5 Dalam hal penerimaan mahasiswa pada suatu strata sebagaimana dimaksud dalam Pasal #4 dan Pasal -. terjadi perpindahan Program 0tudi dan6atau jenis pendidikan+ atau membutuhkan pengakuan atas hasil pendidikan nonformal+ dapat berlaku pengakuan hasil pembelajaran sebelumn'a. 1-5 <asil pembelajaran sebelumn'a sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dapat memperoleh pengakuan 'ang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi penerima mahasiswa. 1/5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengakuan hasil pembelajaran sebelumn'a sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 dan a'at 1-5 diatur dengan Peraturan Menteri. $a-ian Ke elapan Tata Kelola PT' Pasal #"6 1#5 PT0 men'elenggarakan aspek akademik berdasarkan peraturan 'ang ditetapkan oleh Kementerian.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

1-5 PT0 men'elenggarakan aspek nonakademik berdasarkan 0tatuta 'ang ditetapkan oleh badan hukum nirlaba 'ang mendirikann'a. 1/5 Pen'elenggaraan aspek nonakademik sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 terdiri atas: a. penetapan fungsi dan pembentukan :rgan* b. pengaturan dosen dan tenaga kependidikan* c. pendanaan dan pembia'aan* dan d. akuntabilitas dan pengawasan. 1%5 0enat 8kademik 'ang berfungsi merencanakan dan mengawasi kebijakan akademik Perguruan Tinggi wajib dibentuk pada tata kelola PT0. 1&5 0tatuta sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 dapat disusun dengan berpedoman dalam Pasal && a'at 1/5. 1#5 Pasal #"7 PT0 menerima bantuan bia'a in,estasi dan bia'a operasional apabila mendapat penugasan khusus Kementerian untuk melaksanakan program tertentu dari: a. Pemerintah* b. Pemerintah Daerah* dan6atau c. instansi atau lembaga lain 'ang tidak mengikat. PT0 dapat menerima bantuan dosen 'ang berstatus sebagai pegawai negeri sipil 'ang dipekerjakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Mahasiswa PT0 'ang memenuhi s'arat berhak memperoleh beasiswa atau bantuan bia'a pendidikan dari: a. Pemerintah* b. Pemerintah Daerah* dan6atau c. instansi atau lembaga lain 'ang tidak mengikat. Ketentuan mengenai pers'aratan bantuan bia'a in,estasi dan bia'a operasional+ bantuan dosen+ serta perolehan beasiswa sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5+ a'at 1-5+ dan a'at 1/5 diatur dengan Peraturan Menteri.

1-5 1/5

1%5

Pasal ##" 1#5 PT0 'ang mendapatkan bantuan dari Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal #.$ a'at 1#5 huruf a harus membuat laporan keuangan 'ang diperiksa oleh lembaga pemeriksa keuangan independen. 1-5 PT0 'ang mempun'ai mahasiswa penerima beasiswa atau bantuan pendidikan dari Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal #.$ a'at 1/5 huruf a harus membuat laporan keuangan 'ang diperiksa oleh lembaga pemeriksa keuangan independen. 1/5 PT0 'ang mendapatkan bantuan bia'a in,estasi+ bia'a operasional+ beasiswa+ atau bantuan bia'a pendidikan dari Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal #.$ a'at 1#5 huruf b dan Pasal #.$ a'at 1/5 huruf b harus membuat laporan keuangan 'ang diperiksa oleh lembaga pemeriksa keuangan independen. Pasal ### PT0 'ang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ##. dikenakan sanksi administratif oleh Menteri berupa: a. teguran lisan*

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

b. c. d. e.

teguran tertulis* penghentian bantuan pendanaan* penutupan sementara PT0* atau pencabutan i=in PT0. $A$ I< PEN9A(INAN (UTU PENDIDIKAN TINGGI

Pasal ##! (1) Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan kegiatan sistemik peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan untuk mewujudkan ,isi perguruan tinggi melalui penetapan+ pelaksanaan+ pengendalian+ dan peningkatan standar pendidikan tinggi. (2) Perguruan tinggi din'atakan bermutu apabila perguruan tinggi mampu mewujudkan ,isi perguruan tinggi tersebut secara sistemik dan berkelanjutan. Pasal ##1 1#5 0tandar pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ##- a'at 1#5 terdiri atas: a. 0tandar asional Pendidikan Tinggi 'ang ditetapkan oleh Pemerintah merupakan standar minimal pendidikan tinggi di "ndonesia 'ang wajib dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi di "ndonesia* b. 0tandar pendidikan tinggi 'ang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi merupakan standar 'ang melampaui 0tandar asional Pendidikan Tinggi 'ang wajib dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi di "ndonesia. 1-5 0tandar asional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 huruf a terdiri atas: a. standar isi* b. standar proses* c. standar kompetensi lulusan* d. standar tenaga kependidikan* e. standar sarana dan prasarana* f. standar pengelolaan* g. standar pembia'aan* dan h. standar penilaian pendidikan* i. standar penelitian* j. standar pengabdian kepada mas'arakat. 1/5 0tandar pendidikan tinggi 'ang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 huruf b terdiri atas sejumlah standar dalam semua aspek akademik maupun aspek nonakademik setiap perguruan tinggi. 1%5 0tandar asional Pendidikan Tinggi maupun standar pendidikan tinggi 'ang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada a'at 1-5 dan a'at 1/5 harus die,aluasi pemenuhann'a dan ditingkatkan secara kualitatif serta berkelanjutan. 1&5 Perguruan tinggi 'ang berhasil memenuhi dan meningkatkan 0tandar asional Pendidikan Tinggi maupun standar pendidikan tinggi 'ang ditetapkan oleh perguruan tinggi berhak atas penghargaan dari Menteri.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Pasal ##2 1#5 Menteri bertanggungjawab atas pen'elenggaraan penjaminan mutu pendidikan tinggi di "ndonesia. 1-5 Untuk melaksanakan tanggungjawab sebagaimana dimaksud pada a'at 1#5 Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk menjamin mutu Pendidikan Tinggi di "ndonesia. Pasal ##3 1#5 0istem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ##% a'at 1-5 terdiri atas: a. 0istem penjaminan mutu internal* b. 0istem penjaminan mutu eksternal* c. Pangkalan data Pendidikan Tinggi. 1-5 0istem penjaminan mutu internal merupakan siklus kegiatan sistemik penetapan+ pelaksanaan+ pengendalian dan peningkatan standar pendidikan tinggi 'ang dilakukan oleh setiap perguruan tinggi+ dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi 'ang diselenggarakann'a secara kualitatif dan berkelanjutan. 1/5 0istem penjaminan mutu eksternal merupakan kegiatan akreditasi melalui e,aluasi dan penilaian berkala terhadap pemenuhan standar pendidikan tinggi 'ang telah dilakukan melalui 0istem Penjaminan Mutu "nternal+ dalam setiap program studi di suatu perguruan tinggi oleh ;adan 8kreditasi asional Perguruan Tinggi atau lembaga akreditasi mandiri lain 'ang diakui Pemerintah. 1%5 Pangkalan data Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan pengumpulan+ pen'usunan+ dan pen'impanan data dan informasi tentang pemenuhan standar pendidikan tinggi pada setiap perguruan tinggi dalam suatu bank data oleh masing-masing Perguruan Tinggi dan Kementerian. 1&5 <asil e,aluasi dan penilaian berkala terhadap pemenuhan standar pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada a'at 1/5 diumumkan kepada mas'arakat oleh Menteri. Pasal ##4 1#5 Pen'elenggaraan 0istem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dipimpin dan dikoordina-sikan oleh Menteri atau pejabat 'ang ditunjuk. 1-5 Koordinasi 'ang dimaksud pada a'at 1#5 merupakan koordinasi antar badan atau unit dalam melaksanakan 0istem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi+ 'aitu: a. ;adan 0tandar asional Pendidikan Tinggi 'ang bertugas untuk men'usun dan mengembangkan 0tandar asional Pendidikan Tinggi* b. Perguruan tinggi 'ang berkewajiban menjalankan 0istem Penjaminan Mutu "nternal* c. ;adan 8kreditasi asional Perguruan Tinggi dan6atau lembaga akreditasi mandiri lain 'ang diakui Menteri+ 'ang bertugas menjalankan 0istem Penjaminan Mutu )ksternal* d. 0ekretariat Direktorat >enderal Pendidikan Tinggi 'ang bertugas mengelola Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

1/5 Menteri dapat membentuk 2embaga Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di tingkat propinsi untuk melaksanakan 0istem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di propinsi 'ang bersangkutan. 1%5 2embaga penjaminan mutu pendidikan Tinggi 'ang dibentuk di tingkat propinsi sebagaimana dimaksud pada a'at 1/5 dipimpin dan dikoordinasikan oleh Menteri atau pejabat 'ang ditunjuk. 1&5 Koordinasi 'ang dimaksud pada a'at 1#5 wajib die,aluasi oleh Menteri secara berkala agar terjadi peningkatan koordinasi 'ang berkelanjutan. Pasal ##5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pen'elenggaraan 0istem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ##- sampai dengan Pasal ##9 diatur dengan Peraturan Menteri.

$A$ < KETENTUAN PIDANA Pasal ##6 1#5 0etiap orang 'ang men'elenggarakan Pendidikan Tinggi tanpa memperoleh i=in pendirian dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal &- a'at 1#5 dipidana dengan pidana penjara paling lama #. 1sepuluh5 tahun dan6atau pidana denda paling ban'ak !p#............+.. 1satu miliar rupiah5. 1-5 Pendiri Perguruan Tinggi 'ang tidak menutup perguruan tinggin'a setelah i=in pendiriann'a dicabut sebagaimana dimaksud dalam Pasal &% a'at 1#5 dipidana dengan pidana penjara paling lama #. 1sepuluh5 tahun dan6atau pidana denda paling ban'ak !p#............+.. 1satu miliar rupiah5. Pasal ##7 0etiap orang 'ang dengan sengaja dan tanpa hak mengalihkan kepemilikan keka'aan PT berupa uang+ barang+ atau bentuk lain 'ang dapat dinilai dengan uang secara langsung atau tidak langsung kepada siapa pun sebagaimana dimaksud dalam Pasal $4 dipidana dengan pidana penjara paling lama & 1lima5 tahun dan6atau denda paling ban'ak !p&..........+.. 1lima ratus juta rupiah5. $A$ <I KETENTUAN PERA%I*AN Pasal #!" 1#5 Pada saat Undang-Undang ini berlaku+ i=in pendirian Perguruan Tinggi 'ang sudah diterbitkan din'atakan tetap berlaku. 1-5 PT atau PTK harus men'esuaikan aspek akademik maupun nonakademik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini paling lambat / 1tiga5 tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan. 1/5 PT0 'ang sudah men'elenggarakan Pendidikan Tinggi harus men'esuaikan aspek akademik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini paling lambat / 1tiga5 tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan. $A$ <II KETENTUAN PENUTUP

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Pasal #!# 1#5 0emua peraturan perundang-undangan 'ang diperlukan untuk melaksanakan Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lambat # 1satu5 tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan. 1-5 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku+ ;agian Keempat Pasal #$ sampai dengan Pasal -& dan Penjelasan Pasal #& terbatas pada pendidikan tinggi dari Undang-Undang omor -. Tahun -../ tentang 0istem Pendidikan asional dicabut dan din'atakan tidak berlaku. 1/5 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku+ semua Peraturan Perundangundangan 'ang merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang omor -. Tahun -../ tentang 0istem Pendidikan asional din'atakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini. Pasal #!! Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 8gar setiap orang mengetahuin'a+ memerintahkan pengundangan UndangUndang ini dengan penempatann'a dalam 2embaran egara !epublik "ndonesia. Disahkan di >akarta Pada tanggal... P!)0"D) !)PU;2"K " D: )0"8+ ttd. 0U0"2: ;8M;8 A (UD<:(: : Diundangkan di >akarta Pada tanggal... M) T)!" <UKUM D8 <8K 8080" M8 U0"8 !)PU;2"K " D: )0"8+ ttd. P8T!"82"0 8K;8!+ 0< 2)M;8!8 )A8!8 !)PU;2"K " D: )0"8 T8<U -.## :M:!...

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

PEN9E%A'AN ATA' RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPU$%IK IND&NE'IA N&(&R ))) TA*UN )))) TENTANG PENDIDIKAN TINGGI I) U(U( egara Kesatuan !epublik "ndonesia memiliki tujuan sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar egara !epublik "ndonesia Tahun #$%& 'aitu CDmelindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah "ndonesia dan memajukan kesejahteraan umum+ mencerdaskan kehidupan bangsa+ dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia 'ang berdasarkan kemerdekaan+ perdamaian abadi+ dan keadilan sosial..E berdasarkan Pancasila. Untuk mewujudkan tujuan tersebut Pasal /# a'at 1/5 Undang-Undang Dasar egara !epublik "ndonesia Tahun #$%& mengamanatkan agar Pemerintah mengusahakan dan men'elenggarakan satu sistem pendidikan nasional 'ang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan (ang Maha )sa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan bangsa 'ang diatur dalam undang-undang. Melalui Undang-Undang omor -. Tahun -../ tentang 0istem Pendidikan asional+ negara telah memberikan kerangka 'ang jelas bagi Pemerintah dalam pen'elenggaraan pendidikan nasional 'ang sesuai amanat Pasal /# a'at 1/5 Undang-Undang Dasar egara !epublik "ndonesia Tahun #$%&. Pen'elenggaraan pendidikan tinggi sebagai bagian 'ang tak terpisahkan dari pen'elenggaraan pendidikan nasional+ tidak dapat dilepaskan dari amanat Pasal /# a'at 1/5 Undang-Undang Dasar egara !epublik "ndonesia Tahun #$%&. Di samping itu+ dalam rangka menghadapi perkembangan dunia 'ang semakin mengutamakan basis ilmu pengetahuan+ maka pendidikan tinggi diharapkan mampu menjalankan peran strategis dalam proses pembuda'aan dan pemberda'aan bangsa "ndonesia demi peradaban manusia. Pada tataran praksis bangsa "ndonesia juga tidak terlepas dari persaingan antar bangsa di satu pihak dan kemitraan dengan bangsa lain di lain pihak. :leh karena itu+ untuk meningkatkan da'a saing bangsa dan da'a mitra

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

bangsa dalam era globalisasi+ diperlukan sistem pendidikan tinggi 'ang mampu mewujudkan dharma pendidikan 'aitu menghasilkan sumberda'a manusia 'ang menguasai ilmu+ teknologi+ dan seni+ mandiri+ kritis+ ino,atif+ kreatif+ toleran+ demokratis+ berkarakter tangguh+ serta berani membela kebenaran demi kepentingan bangsa dan umat manusia. 0edangkan dalam rangka mewujudkan dharma penelitian dan pengabdian kepada mas'arakat+ diperlukan sistem pendidikan tinggi 'ang mampu menghasilkan kar'a penelitian dalam bidang ilmu+ teknologi+ atau seni 'ang dapat diabdikan bagi kemaslahatan bangsa+ negara+ dan umat manusia. Perguruan tinggi sebagai pelaksana sistem pendidikan tinggi 'ang mengemban amanat di atas perlu difasilitasi dengan tata kelola 'ang secara optimal mampu memenuhi tuntutan amanat tersebut+ 'aitu tata kelola perguruan tinggi 'ang memiliki otonomi dalam mengelola aspek akademik dengan dukungan aspek nonakademik. Undang-Undang omor -. Tahun -../ tentang 0istem Pendidikan asional telah mengamanatkan bahwa perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembagan'a sebagai pusat pen'elenggaraan pendidikan tinggi+ penelitian ilmiah+ dan pengabdian kepada mas'arakat. Perguruan tinggi juga menentukan kebijakan dan memiliki otonomi dalam mengelola pendidikan di lembagan'a. Pengaturan lebih lanjut tentang sistem pendidikan tinggi 'ang dilaksanakan oleh perguruan tinggi 'ang memiliki otonomi+ perlu dituangkan dalam sebuah undang-undang 'ang mencakup pendidikan tinggi beserta perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan formal 'ang melaksanakan pendidikan tinggi. II) PA'A% DE(I PA'A% Pasal # Fukup jelas. Pasal Fukup jelas. Pasal / <uruf a (ang dimaksud dengan Gasas kebenaran ilmiahG adalah bahwa dalam mencari+ menemukan+ mendiseminasikan serta mengembangkan ilmu+ teknologi dan seni 'ang merupakan kegiatan inti dari perguruan tinggi+ dipertemukan antara kebenaran koheren 'ang menghasilkan hipotesis untuk di,erifikasi dengan empiri 'ang diperoleh melalui kebenaran koresponden. <uruf b (ang dimaksud dengan Casas otonomi keilmuanE adalah otonomi suatu cabang ilmu+ teknologi+ dan6atau seni untuk memiliki

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

kekhasan dalam menemukan+ mengembangkan+ mengungkapkan+ dan6atau mempertahankan kebenaran menurut kaidah serta metode keilmuann'a. <uruf c (ang dimaksud dengan Casas kebebasan akademikE adalah kebebasan dosen dan mahasiswa untuk mendalami dan mengembangkan ilmu+ teknologi+ dan6atau seni melalui kegiatan pendidikan+ penelitian+ dan pengabdian kepada mas'arakat <uruf d (ang dimaksud dengan Casas kejujuranE adalah moral akademik dosen dan mahasiswa untuk senantiasa mengemukakan data dan informasi dalam ilmu+ teknologi+ atau seni sebagaimana adan'a tanpa direka'asa+ disembun'ikan+ atau ditutupi demi melindungi kepentingan indi,idu atau kelompok. <uruf e (ang dimaksud dengan Gasas keadilanG adalah bahwa perguruan tinggi wajib men'ediakan akses kepada calon mahasiswa dan memberikan la'anan pendidikan tinggi kepada mahasiswa+ tanpa memandang latar belakang agama+ ras+ etnis+ gender+ status sosial+ dan kemampuan ekonomin'a. Pasal % Fukup jelas. Pasal & 8'at 1#5 Menurut UNESCO, ranah kognitif disebut learning to know, ranah afektif disebut learning to be, ranah psikomotorik disebut learning to do, dan ranah kooperatif disebut learning to live together. 8'at 1-5 Fukup jelas. 8'at 1/5 Fukup jelas. Pasal 9 Fukup jelas. Pasal 3 Fukup jelas. Pasal 4 Fukup jelas. Pasal $ Fukup jelas. Pasal #.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Fukup jelas. Pasal ## Fukup jelas. Pasal #Fukup jelas. Pasal #/ Fukup jelas. Pasal #% 8'at 1#5 Fukup jelas. 8'at 1-5 (ang dimaksud dengan Csistem terbukaE adalah pendidikan 'ang diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan waktu pen'elesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry multi exit system). Pasal #& Fukup jelas. Pasal #9 Fukup jelas. Pasal #3 Fukup jelas. Pasal #4 Fukup jelas. Pasal #$ Fontoh Cstrata profesiE adalah dokter+ notaris+ psikolog+ dan arsitek baru dapat ditempuh setelah melalui stratea sarjan pada rumpun ilmu 'ang sama. Pasal -. Fukup jelas. Pasal -# Fukup jelas. Pasal -8'at 1#5 (ang dimaksud dengan Cpengakuan atas hasil pembelajaran terdahuluE adalah re ognition o! "rior learning#. 8'at 1-5 CPen'etaraan antarstrata pada antarjenisE contohn'a notaris disetarakan magister hukum.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

CPerpindahan antarjenisE contohn'a sarjana hukum pindah ke notaris. Pasal -/ Fukup jelas. Pasal -% Fukup jelas. Pasal -& Fukup jelas. Pasal -9 Fukup jelas. Pasal -3 Fukup jelas. Pasal -4 8'at 1#5 Ketentuan peraturan perundang-undangan dimaksud adalah peraturan perundang-undangan mengenai guru dan dosen. 8'at 1-5 Fukup jelas. Pasal -$ Fukup jelas. Pasal /. Fukup jelas. Pasal /# 8'at 1#5 Fukup jelas. 8'at 1-5 (ang dimaksud dengan C,isi pendidikan nasionalE adalah D 8'at 1/5 Fukup jelas. Pasal /Fukup jelas. Pasal // 8'at 1#5 Fukup jelas. 8'at 1-5 <uruf a (ang dimaksud dengan prinsip CnirlabaE adalah prinsip pengelolaan perguruan tinggi 'ang bertujuan utama tidak

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

mencari keuntungan sehingga seluruh sisa lebih hasil pengelolaan perguruan tinggi harus digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan6atau mutu la'anan perguruan tinggi. <uruf b (ang dimaksud dengan prinsip CotonomiE adalah kemandirian perguruan tinggi untuk mengelola sendiri lembagan'a. <uruf c (ang dimaksud dengan prinsip Cefekti,itas dan efisiensiE adalah pemanfaatan sumber da'a+ sarana prasarana dalam standar tertentu 'ang secara sadar direncanakan dan ditetapkan sebelumn'a untuk meningkatkan mutu pengelolaan perguruan tinggi. <uruf d (ang dimaksud dengan prinsip CtransparansiE adalah keterbukaan dan kemampuan perguruan tinggi men'ajikan informasi 'ang rele,an secara tepat waktu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar pelaporan 'ang berlaku kepada pemangku kepentingan. <uruf e (ang dimaksud dengan prinsip CakuntabilitasE adalah kemampuan dan komitmen perguruan tinggi untuk mempertanggungjawabkan semua kegiatan 'ang dijalankan kepada pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. <uruf f (ang dimaksud dengan prinsip Cpenjaminan mutuE adalah kegiatan sistemik perguruan tinggi dalam memberikan la'anan pendidikan formal 'ang memenuhi atau melampaui standar nasional pendidikan secara berkelanjutan. Pasal /% Fukup jelas. Pasal /& 8'at 1#5 Pemberian mandat berlaku sejak i=in diberikan. 8'at 1-5 Fukup jelas. Pasal /9 Fukup jelas. Pasal /3 Fukup jelas. Pasal /4

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Fukup jelas. Pasal /$ Fukup jelas. Pasal %. Fukup jelas. Pasal %# Fukup jelas. Pasal %Fukup jelas. Pasal %/ Fukup jelas. Pasal %% Fukup jelas. Pasal %& Fukup jelas. Pasal %9 Fukup jelas. Pasal %3 Fukup jelas. Pasal %4 Fukup jelas. Pasal %$ Fukup jelas. Pasal &. 8'at 1#5 Pasal &# Fukup jelas. Pasal &Fukup jelas. Pasal &/ Fukup jelas. Pasal &% Fukup jelas.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Pasal && Fukup jelas. Pasal &9 Fukup jelas. Pasal &3 Fukup jelas. Pasal &4 Fukup jelas. Pasal &$ Fukup jelas. Pasal 9. Fukup jelas. Pasal 9# Fukup jelas. Pasal 9Fukup jelas. Pasal 9/ Fukup jelas. Pasal 9% Fukup jelas. Pasal 9& Fukup jelas. Pasal 99 Fukup jelas. Pasal 93 Fukup jelas. Pasal 94 Fukup jelas. Pasal 9$ Fukup jelas. Pasal 3. Fukup jelas Pasal 3# Fukup jelas.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Pasal 3Fukup jelas. Pasal 3/ Fukup jelas. Pasal 3% Fukup jelas. Pasal 3& Fukup jelas. Pasal 39 Fukup jelas. Pasal 33 Fukup jelas. Pasal 34 Fukup jelas. Pasal 3$ Fukup jelas. Pasal 4. Fukup jelas. Pasal 4# Fukup jelas. Pasal 4Fukup jelas. Pasal 4/ Fukup jelas. Pasal 4% Fukup jelas. Pasal 4& Fukup jelas. Pasal 49 Fukup jelas. Pasal 43 Fukup jelas. Pasal 44 Fukup jelas.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Pasal 4$ 8'at 1#5 Ketentuan peraturan perundang-undangan 'ang dimaksud adalah peraturan perundang-undangan mengenai remunerasi. 8'at 1-5 Fukup jelas Pasal $. Fukup jelas. Pasal $# Fukup jelas. Pasal $Fukup jelas. Pasal $/ Fukup jelas. Pasal $% 8'at 1#5 ;agi PT badan hukum 'ang akan mendirikan badan usaha+ agar aset dan keka'aan PT badan hukum tersebut tidak menjadi jaminan bagi hutang badan usaha 'ang didirikan apabila badan usaha tersebut din'atakan pailit+ maka sebaikn'a dipilih badan usaha 'ang memiliki aset dan keka'aan 'ang terpisah secara hukum dengan aset dan keka'aan PT badan hukum 'ang mendirikann'a. ;adan usaha 'ang memiliki aset dan keka'aan 'ang terpisah secara hukum dengan aset dan keka'aan PT badan hukum adalah badan usaha berbentuk perseroan terbatas. (ang dimaksud dengan CportofolioE adalah penempatan in,estasi di berbagai bidang usaha atau bidang industri. Ketentuan peraturan perundang-undangan dimaksud antara lain peraturan perundang-undangan mengenai perseroan terbatas. 8'at 1-5 Fukup jelas. 8'at 1/5 Fukup jelas. Pasal $& Fukup jelas. Pasal $9 8'at 1#5 Fukup jelas. 8'at 1-5

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Fukup jelas. 8'at 1/5 Fukup jelas. 8'at 1%5 Kemampuan mahasiswa+ orang tua+ atau pihak 'ang bertanggungjawab membia'ai studin'a ditetapkan dengan cara menghitung dengan ramuan antara penghasilan tetap 1gaji dan tunjangan lainn'a5+ taksasi+ dan mus'awarah+ dengan tujuan memberikan subsidi dari 'ang mampu kepada 'ang tidak mampu+ sehingga meringankan beban mahasiswa 'ang tidak mampu membia'ai pendidikann'a. 0elain itu+ perguruan tinggi diharapkan membuat strata pemba'aran bia'a studi berdasarkan kemampuan mahasiswa+ orang tua+ atau pihak 'ang bertanggungjawab membia'ai studin'a. 8'at 1&5 Fukup jelas. 8'at 195 Fukup jelas. Pasal $3 Fukup jelas. Pasal $4 Fukup jelas. Pasal $$ Fukup jelas. Pasal #.. 8'at 1#5 Fukup jelas. 8'at 1-5 Ketentuan peraturan perundang-undangan 'ang dimaksud antara lain mengenai pertanggungjawaban keuangan negara. Pasal #.# Fukup jelas. Pasal #.Fukup jelas. Pasal #./ Fukup jelas. Pasal #.% Fukup jelas. Pasal #.&

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Fukup jelas. Pasal #.9 Fukup jelas. Pasal #.3 Fukup jelas. Pasal #.4 8'at 1#5 Fukup jelas. 8'at 1-5 Fukup jelas. 8'at 1/5 Fukup jelas. 8'at 1%5 Pemerintah berwenang mewajibkan PT0 membentuk 0enat 8kademik 'ang berfungsi merencanakan dan mengawasi kebijakan akademik Perguruan Tinggi karena aspek akademik merupakan wewenang Menteri. 0elain itu+ karena kegiatan utama dari perguruan tinggi adalah kegiatan akademik+ maka penentuan kebijakan+ perencanaan+ pelaksanaan+ pengendalian+ serta peningkatann'a harus dilakukan oleh organ 'ang memiliki kapasitas dalam bidang akademik tersebut. :rgan 'ang dimaksud adalah organ senat akademik. 8'at 1&5 Fukup jelas. Pasal #.$ 8'at 1#5 Fukup jelas. 8'at 1-5 Ketentuan peraturan perundang-undangan 'ang dimaksud adalah peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian 'ang berlaku bagi pegawai negeri sipil. 8'at 1/5 Fukup jelas. 8'at 1%5 Fukup jelas. Pasal ##. Fukup jelas. Pasal ### Fukup jelas. Pasal ##Fukup jelas. Pasal ##/

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Fukup jelas. Pasal ##% Fukup jelas. Pasal ##& Fukup jelas. Pasal ##9 Fukup jelas. Pasal ##3 Fukup jelas. Pasal ##4 Fukup jelas. Pasal ##$ Fukup jelas. Pasal #-. Fukup jelas. Pasal #-# Fukup jelas. Pasal #-Fukup jelas. T8M;8<8 2)M;8!8 )A8!8 !)PU;2"K " D: )0"8 :M:! D.

Draf Edit 20 Maret 2011@ 16.30

Anda mungkin juga menyukai