Anda di halaman 1dari 5

Praktikum Perancangan Tata Letak Pabrik

Modul 5 Perencanaan Kebutuhan Ruang

Perencanaan Kebutuhan Ruang Untuk Fasilitas Tambahan Pada Subur Mulya Furniture
Julita1, Eka Indah A1, Rifani Juwitasari1, Agung Yugo M1, Yusuf Caraka, Aprillia Tri Purwandari1, Budi Aribowo1 Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar Indonesia, Komplek Masjid Agung AlAzhar, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 Kontak Person: Eka Indah A E-mail: eccakarim@yahoo.com Abstrak Latar belakang perencanaan kebutuhan ruang untuk fasilitas tambahan pada perusahaan Sumber Mulya Furniture merupakan upaya peningkatan produktivitas dan pengembangan perusahaan secara efektif dan efisien. Hal ini biasanya merupakan hasil yang diharapkan dari rancang fasilitas, atau rancang-ulang fasilitas. Peningkatan produktivitas ini dilaksanakan lewat upaya perancangan yang diperlukan untuk mencapai beberapa tujuan dari proses rancang fasilitas. Fasilitas pendukung atau tambahan berguna untuk mendukung segala kegiatan produksi dan memudahkan para karyawan dan tamu. Untuk menentukan fasilitas pendukung apa saja dan berapa luasnya, dibutuhkan data jumlah karyawan baik pria maupun wanita . Dan usulan untuk fasilitas-fasilitas pendukung yang dibuat adalah tempat parkir yang memiliki luas total 113 m dengan menggunakan asumsi panjang 4 m x lebar 2 m untuk mobil dan panjang 1,5 m x lebar 1 m untuk motor , toilet dengan luas total 12,52 m , kantin dengan luas total 98,7 m dengan asumsi luas tempat duduk untuk satu orang adalah 1,5 m dan musholla dengan luas total 49,59 m dengan asumsi panjang x lebar sajadah untuk satu orang adalah 0,7 m x 1,1 m. Dan didapatkan hasil total luas fasilitas pendukung dari perusahaan Subur Mulya Furniture adalah 1.539 m dengan menyertakan luas lantai produksi dan gudang, luas pos keamanan, luas kantor, luas ruangan OB dan lobby. Dibuatlah skala prioritas untuk menunjukkan hubungan kedekatan dari tiap fasilitas-fasilitas tersebut berdasarkan fungsi dan peranan fasilitas tersebut didalam proses produksi. Abstract The background of planning space requirements for additional facilities at company Resources Mulya Furniture is an effort to increase the productivity and development of the company effectively and efisien. It is usually the result expected from facility design , or redesign facilities . Increased productivity is implemented through the design effort required to achieve some of the goals of the facility design . Additional support or facilities useful to support all production activities and facilitate the employees and guests . To determine what support facilities and at what extent , data on the number of employees needed both men and women . And proposals for support facilities made is that the parking lot has a total area of 113 m on the assumption that the length x width 2 4 m m to 1.5 m cars and length x width 1 m for a motor , a toilet with a total area of 12.52 m , cafeteria with a total area of 98.7 m with broad assumptions seating for one person is 1.5 m and a mosque with a total area of 49.59 m assuming length x width mat for one person is 0.7 x 1.1 m m . And obtained results supporting facilities total area of the company of Subur Furniture Mulya is to include a 1,539 m of production and warehouse floor space , extensive security stations , office area , spacious rooms and lobby OB . made a priority to show the close relationship of each of these facilities based on the function and role of these facilities in the production process. Keywords: priority scale, AAD, ARD, facility support

Praktikum Perancangan Tata Letak Pabrik

Modul 5 Perencanaan Kebutuhan Ruang

1. PENDAHULUAN

ntuk menunjang upaya pencapaian tujuan pengembangan perusahaan Subur Mulya Furniture secara efektif dan efisien maka akan dilakukan perancangan kebutuhan fasilitas tambahan yang akan menentukan bagaimana aktivitas-aktivitas dari fasilitas-fasilitas produksi dari suatu pabrik diatur sedemikian rupauntuk mampu mencapai hal tersebut. Untuk perusahaan Subur Mulya Furniture , maka perencanaan fasilitas akan meliputi penetapan yang sebaik-baiknya agar supaya fasilitas-fasilitas yang ada mampu menunjang kelancaran proses produksi/operasional. Desain tata letak fasilitas produksi perlu direncanakan dengan baik, karena fasilitas produksi yang baik dan teratur para karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sementara aliran produksi dari mulai bahan mentah sampai barang jadi dapat berlangsung dengan lancar dan teratur. Dalam modul ini praktikan akan melakukan perencanaan layout yang merupakan kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi (personalia, perlengkapan operasi, luas gudang, penanganan produk, serta semua peralatan produksi). Klasifikasi perencanaan layout terdiri dari, perubahan kecil layout yang sudah ada, adanya penambahan fasilitas produksi, merubah susunan layout dan pembangunan pabrik baru

diketahui bahwa skala prioritas yang diutamakan pada penyusunan tata letak ini adalah skala prioritas 1. 2.2 Actiity Relationship Diagram (ARD) ARD adalah menerapkan hasil dari TSP ke dalam suatu diagram untuk menyusun tingkat kedekatan berdasarkan prioritas yang telah dibuat. 2.3 Area Allocation Diagram (AAD) Area Alocation Diagram merupakan lanjutan dari ARC. Dimana dalam ARC telah diketahui kesimpulan tingkat kepentingan antar aktivitas dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan ada juga sebaliknya. Atau dapat dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut ditentukan dalam bentuk Area Alocation Diagram. Adapun dasar pertimbangan dalam prosedur pengaloaksian area ini adalah sebagai berikut : 1. Aliran produksi, material, peralatan 2. ARC, informasi aliran, aliran personil, hubungan fisikal 3. Tempat yang dibutuhkan 4. ARD AAD ini merupakan lanjutan penganalisaan tata letak setelah ARC, maka sesuai dengan persoalan ARC diatas maka dapat dibuat AAD-nya. AAD merupakan Template secara global informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar visualisasi secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari penganalisaan dan perencanaan tata letak pabrik.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel Skala Prioritas Tabel skala prioritas (TSP) adalah suatu tabel yang menggambarkan urutan prioritas antar departemen/mesin dalam suatu lintas atau lay out produksi dimana urutan prioritas antar departemen tersebut merupakan urutan yang sebenarnya yang didapat dari hasil outflow revisi. Referensi TSP didapat dari perhitungan outflow-inflow, dimana prioritas diurutkan berdasarkan harga koefisien ongkosnya. Tujuan pembuatan TSP adalah: 1. Untuk meminimimkan ongkos. 2. Untuk mengoptimalkan lay out. 3. Untuk memperkecil jarak handling. Ongkos dengan harga koefisien terbesar menjadi prioritas utama dan seterusnya sampai harga koefisien terkecil dan jumlah prioritas ditentukan berdasarkan banyaknya frekuensi yang masuk ke salah satu departemen. Perlu

2.4

Peranan Perancangan Tata Letak Fasilitas Menurut Apple (1990, p3), perancangan tata letak fasilitas berperan penting sebagai berikut: 1. Suatu perencanaan aliran barang yang efisien merupakan prasyarat untuk mendapatkan produksi yang ekonomis. 2. Pola aliran barang yang merupakan dasar bagi perencanaan fasilitas fisik yang efektif. 3. Perpindahan barang merubah pola aliran statis menjadi suatu kenyataan yang dinamis, menunjukkan cara

Praktikum Perancangan Tata Letak Pabrik

Modul 5 Perencanaan Kebutuhan Ruang

4.

5.

bagaimana suatu barang dipindahkan. Susunan fasilitas yang efektif disekitar pola aliran barang dapat menghasilkan pelaksanaan yang efisien dapat meminimum biaya produksi. Biaya produksi minimum dapat memberikan keuntungan maksimum.

fasilitas pemasaran, pembangkit tenaga, garasi, pemadam kebakaran, bengkel peralatan dan sebagainya. Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun perkantoran adalah: 1. Departemen yang berhubungan ditempatkan berdekatan satu sama lain. 2. Lebar lorong minimal 0.9 meter. 3. Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan merupakan dasar departementasi. 4. Tiap pekerja membutuhkan kira-kira 4.5 s/d 25 m2. 5. Cahaya yang datang dari kiri dan atau dari belakang lebih baik. 6. Bila pekerja duduk harus duduk saling membelakangi maka harus dipisahkan minimal melebar 1 meter diantara kursi. Persyaratan umum dalam menyusun fasilitas perkantoran adalah: 1. Satu kantor yang luas merupakan unit kerja yang lebih efisien daripada sejumlah ruangan-ruangan kecil dengan luas yang sama, karena memudahkan pengawasan, komunikasi lebih lancar, cahaya dan ventilasi bisa lebih baik. 2. Jarak meja dengan kursi minimal 45cm. 3. Jarak antar meja dengan meja atau dengan tembok berkisar antara 60 sampai dengan 90cm. 4. Untuk menghindari kebisingan, maka peralatan seperti mesin tik dan mesin stensil sebaliknya terpisah. 2.7 Menentukan Luas Fasilitas Pendukung Bagian Personil. Perencanaan kebutuhan personil meliputi perencanaan untuk parkir karyawan, kantin, dapur, toilet, dan pelayanan kesehatan. Berikut adalah acuan yang digunakan dalam menentukan luas fasilitas : 1. Parkir : Sebuah tempat parkir mungkin diperlukan untuk 1,25 karyawan kemudian panjang lebar disesuaikan dengan ukuran mobil pada umunya seperti mobil jenis SUV. (Tompkins, p. 112). 2. Toliet : Toilet harus berada dalam jarak 200 kaki (62 m) setiap

2.5

Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Fasilitas Menurut Sritomo (1992, p53), secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga akan dapat digunakan untuk menaikkan moral kerja dan perforniansi kerja dari operator. Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan memberikan beberapa keuntungan-keuntungan dalam system produksi, yaitu antara lain sebagai berikut: 1. Menaikkan Output Produksi. 2. Mengurangi Waktu Tunggu (Delay) 3. Mengurangi Proses Pemindahan Barang (Material Handling)

2.6

Luas Lantai Perkantoran Dalam perhitungan luas perkantoran terlebih dahulu harus diketahui bagian-bagian dari perkantoran dan pelayanan pabrik, yaitu: 1. Bagian umum merupakan fungsi yang melayani seluruh pabrik, misalnya Tool Room (tempat penyimpanan peralatan), Tool Crib (tempat menyimpan atau memperbaiki peralatan yang rusak), ruang rapat, ruang tunggu dan sebagainya. 2. Bagian produksi merupakan bagian yang melayani organisasi produksi, misalnya Teknik Industri (standar kerja, metode, material handling, proses), quality control (Receiving, In Process, Finished Good), Plann Engineering. 3. Bagian personil, merupakan fungsi yang melayani atau menangani kebutuhan orang. Misalnya fasilitas kesehatan, kantin, WC, daerah rekreasi atau taman, lapangan parkir, telepon umum dan lain-lain. 4. Bangunan fisik, merupakan bagian yang berhubungan dengan kebutuhan fasilitas fisik bangunan, peralatan, utilitas, dan sebagainya. Misalnya

Praktikum Perancangan Tata Letak Pabrik

Modul 5 Perencanaan Kebutuhan Ruang

workstation permanen (Tompkins, halaman 119). Untuk toilet laki-laki tambahkan fasilitas urinal dengan ukuran 0,58 m serta closet untuk toilet laki-laki dan perempuan. Keberadaan wastafel harus diharuskan dalam setiap toliet dengan ukuran ruang untuk wastafel adalah 6ft 3. Kantin : Ruang yang diberikan untuk setiap orang sebesar 1,5 m 4. Dapur : Ketentuan luas dapur berdasarkan jumlah karyawan adalah
Number of Meal Served 100-200 200-400 400-800 800-1300 Area Requirement (ft2)

Pengolahan Data

Luas Fasilitas Support

Skala Prioritas

ARD

AAD

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

500 800
Selesai

1400 Gambar 1. Flowchart Penelitian 2400

5. Pelayanan Kesehatan : Syarat minimal untuk ruang pertolongan pertama harus dimasukkan. Minimal 100 ft2 (9.61 m2). Jika seorang perawat yang akan digunakan, Ruang pertolongan harus memiliki dua tempat tidur dan harus diperluas untuk 250 ft2 (24.03 m2) di samping itu, ruang tunggu 75 ft2 (7.21 m2) harus disertakan.

4. HASIL DAN ANALISIS 4.1 Luas Fasilitas Pendukung Fasilitas pendukung berguna untuk mendukung segala kegiatan produksi dan memudahkan para karyawan dan tamu. Untuk menentukan fasilitas pendukung apa saja dan berapa luasnya, dibutuhkan data jumlah karyawan baik pria maupun wanita . Dan usulan untuk fasilitas-fasilitas pendukung yang dibuat adalah tempat parkir yang memiliki luas total 113 m dengan menggunakan asumsi panjang 4 m x lebar 2 m untuk mobil dan panjang 1,5 m x lebar 1 m untuk motor , toilet dengan luas total 12,52 m , kantin dengan luas total 98,7 m dengan asumsi luas tempat duduk untuk satu orang adalah 1,5 m dan musholla dengan luas total 49,59 m dengan asumsi panjang x lebar sajadah untuk satu orang adalah 0,7 m x 1,1 m. Rincian perhitungan terlampir di Lampiran 1 Dan didapatkan hasil total luas fasilitas pendukung dari perusahaan Subur Mulya Furniture adalah 1.539 m dengan menyertakan luas lantai produksi dan gudang, luas pos keamanan, luas kantor, luas ruangan OB dan lobby. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 2

3. METODOLOGI PENELITIAN
Mulai

Studi Literatur

Observasi Lingkungan

Pengumpulan Data

Luas Lantai Produksi

Jumlah Pegawai

Luas Fasilitas Kantor

Praktikum Perancangan Tata Letak Pabrik

Modul 5 Perencanaan Kebutuhan Ruang

4.2 Skala Prioritas Setelah mengetahui apa saja fasilitasfasilitas yang dibutuhkan, maka dibuatlah skala prioritas untuk menunjukkan hubungan kedekatan dari tiap fasilitas-fasilitas tersebut berdasarkan fungsi dan peranan fasilitas tersebut didalam proses produksi. Dan dapat dilihat pada Lampiran 3 4.3 Activity Relationship Diagram (ARD) Diagram yang menggambarkan letak tiap ruangan berdasarkan tabel skala kedekatan yang sudah dilakukan sebelumnya dan dapat dilihat pada Lampiran 4 4.4 Area Allocation Diagram (AAD) Yaitu diagram yang menunjukan tata letak paling dekat dengan tata letak yang sebenarnya dari fasilitas-fasilitas yang terdapat dari perusahaan Subur Mulya Furnitre. Melalui perhitungan jarak rectilinier akan diketahui perkiraan luas total yang mendekati sebenarnya dan membantu untuk memudahkan tata letak dari fasilitas-fasilitas tersebut yang dapat meminimalisir ruang yang tidak terpakai. Dan dari hasil perhitungan didapat kan hasil sebesar 1.595,52 m dengan AAD dan perhitungan yang dapat dilihat pada Lampiran 5.

Kantor

Toilet

Lantai Produksi

Lobby

Ruangan O.B

Musholla

Tempat Parkir

Pos Satpam

Kantin

Gambar 2. Area Relationship Diagram Fasilitas Pendukung pada Subur Mulya Furniture

5.3 Area Allocation Diagram Luas total untuk fasilitas pendukung untuk perusahaan Subur Mulya Furniture melalui perhitungan AAD adalah sebesar 1.595,52 m seperti yang terlihat pada tabel berikut :
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Kantor Toilet Parkir Kantin Mushola Lantai Produksi Pos Satpam Ruangan OB Lobby Total x 5 11,5 2 10 9 x18 7,5 10,5 4 Koordinat y 6 128,8 6 12,52 30 113 48,5 98,7 23 49,59 20 1159,20 31 8,4 14,5 8,4 14 16,8 1595,52

12x10 3x4 11x10 10x10 15x3 40x29 3x3 1x9 2x8

Tabel 1. Hasil perhitungan Area Allocation Diagram

5.KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA 5.1 Luas Fasilitas Kantor Luas lahan yang paling mendekati sebenarnya untuk seluruh kegiatan produksi beserta fasilitas-fasilitas pendukungnya adalah 1.539 m yang terdiri dari kantor, lantai produksi, pos satpam, kantin, toilet, mushola, lobby, ruang OB, dan tempat parkir. 5.2 Activity Relationship Diagram Untuk menggambarkan tata letak yang baik untuk setiap fasilitas yang ada didalam Subur Mulya Furniture sesuai dengan fungsi dan peranan fasilitas tersebut agar dapat memudahkan karyawan dan tamu maka dibuatlah rancangan Activity Relationship Diagram seperti berikut [1]. Wignjosoebroto, Sritomo. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Surabaya: Prima Printing. Cetakan Ke 3 Tahun 2003 [2]. Apple, James M. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Bandung: ITB. 1990 [3]. Assauri, Sofyan. Manajemen Produksi. Lembaga Penerbit FE UI. Jakarta: 1980

Anda mungkin juga menyukai