Anda di halaman 1dari 11

BETON SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

Disusun Oleh:

Basrudin Septian Eko Saputro Alfa Yon Pabisa

09.301010.013 09.301010.030 09.301010.050

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN 2013

MATERIAL BETON SEBAGAI BAHAN BANGUNAN


ARTI KATA BETON Kata beton dalam bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa Belanda. Dalam bahasa Inggris concrete dan dari bahas latin concretus yang artinya menggabungkan menjadi satu. Beton adalah material buatan yang terdiri dari beberapa campuran: 1.Semen 2.Air 3.Agregat (kerikil) kasar dan halus. 4.zat aditif jika diperlukan

KOMPONEN BETON Material-material ini dicampur dan diaduk dengan jumlah dan rasio tertentu sehingga mudah dipindahkan, ditempatkan (dituang), dipadatkan (compact), dan dibentuk (finish), dan campuran material tersebut akan mengeras dan menghasilkan produk yang kuat dan tahan lama. Jumlah dari masing-masing bahan yang dicampurkan (semen, air, agregat, dll) akan mempengaruhi properti dari beton yang dihasilkan

KELEBIHAN BETON Kekuatanya tinggi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan struktur seperti beton mutu K-225,K-250,K-350 dan seterusnya. Mudah dibentuk menggunakan bekisting sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan. Tahan terhadap temperatur tinggi jadi aman jika terjadi kebakaran gedung, atau setidaknya masih memberikan kesempatan kepada penghuni pada saat bencana terjadi.

Biaya pemeliharaan rendah karena setelah mengeras menjadi batu, asalkan besi tulangan berada pada posisi yang baik didalam beton maka kemungkinan terjadinya karat dapat dikurangi. Lebih murah jika dibandingkan dengan baja Mempunyai kuat tekan yang tinggi. Mudah didapat bahan bakunya, karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam misalnya pasir beton dapat ditemukan di pegunungan maupun didasar lautan Mempunyai tekstur yang terlihat alami sebagai batuan sehingga dapat difungsikan sebagai bagian dari seni arsitektur Umurnya tahan lama

KEKURANGAN BETON Beton termasuk material yang mempunyai Berat jenis 2400 kh/cm2. Kuat tarik kecil (9%-15%) dari kuat tekan Menuntut ketelitian yang tinggi dalam pelaksanaanya Agar struktur beton bertulang dapat berfungsi dengan baik maka perlu dilakukan perhitungan struktur dengan benar sehingga tercipta bangunan yang kuat dan ekonomis, secara garis besar perhitungan struktur beton dapat dibedakan menjadi: 1. Perhitungan pondasi 2. Perhitungan kolom beton 3. Perhitungan balok beton 4. Perhitungan plat lantai beton 5. Dan bagian struktur lainya menyesuaikan kebutuhan struktur SIFAT DAN KARAKTERISTIK BETON Kuat tekan beton, yaitu kemampuan beton untuk menerima gaya tekan per satuan luas dan dinyatakan dengan Mpa atau N/mm2 Kemudahan pengerjaan, kemudahan pengerjaan beton juga merupakan karakteristik utama yang juga dipertimbangkan sebagai material struktur bangunan. Walaupun

suatu struktur beton dirancang agar mempunyai kuat tekan yang tinggi, rancangan tersebut juga harus dapat diimplementasikan di lapangan. Rangkak dan susut Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibanding kuat tariknya, dan beton merupakan bahan berifat getas. Nilai kuat tariknya hanya berkisar 9% - 15% saja dari kuat tekannya. Pada struktur bangunan, umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan baja sebagai bahan yang dapat bekerja sama dan mampu membantu kelemahannya, terutama pada bagian yang menahan tarik. Umumnya, campuran beton memenuhi rasio sebagai berikut: 11% Semen Portland 41% Agregat kasar 26% Agregat halus 16% Air

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN BETON Kualitas pasta semen, yaitu campuran antara semen dan air Kualitas agregat, yaitu kerikil dan pasir Kekuatan lekatan antara pasta semen dengan agregat

KOMPOSISI DAN CAMPURAN BETON Pasta semen : 22% - 34% dari volume total beton Volume absolute semen : 7% - 14% dari air yang sebanyak 15 - 20% Agregat : 66% - 78% SEMEN Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan durabilitas beton juga akan meningkat. Semen (bersama dengan air) akan membentuk pasta yang akan mengika tagregat mulai dari yang paling besar (kasar) sampai yang paling halus.

AIR Sebaliknya, penambahan air justru akanmengurangi kekuatan beton. Air cukup digunakan untuk melarutkan semen. Air juga yang membuat adukan menjadi kohesif,dan mudah dikerjakan (workable). RASIO AIR-SEMEN Biasa disebut dengan w/c ratio alias water to cement ratio Jika w/c ratio semakin besar, kekuatan dan daya tahan beton menjadi berkurang. Pada lingkungan tertentu,rasio air-semen ini dibatasi maksimal 0.40-0.50 tergantung sifat korosif atau kadar sulfat yang ada di lingkungan tersebut

MUTU BETON

Tabel mutu beton per 1 m beton

KEKUATAN BETON TERHADAP WAKTU

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN BETON Faktor-faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah : Pengaruh cuaca berupa pengembangan dan penyusutan yang diakibatkan oleh pergantian panas dan dingin. Daya perusak kimiawi, seperti air laut (garam), asam sulfat, alkali, limbah, dan lainlain. Daya tahan terhadap aus (abrasi) yang disebabkan ole gesekan orang berjalankaki, lalu lintas, gerakan ombak, dan lain-lain. KLASIFIKASI BETON Klasifikasi beton menurut volumenya: 1. Beton biasa (Ordinary concrete) : 1,80 g/cm3. 2. Beton ringan (Light weight concrete) : 0,6 - 1,8 g/cm3. 3. Beton penyekat panas (Heat insulation concrete) : 0,6 g/cm3 Berdasarkan pemakaian dibedakan atas:

1. Beton biasa = Beton bertulang (Reiforced concrete) untuk konstruksi-konstruksi yang memikul beban 2. Beton bangunan air : Dalam pembuatan pintu air, terusan dsb 3. Beton khusus : Beton asam, tahan panas dsb JENIS- JENIS BETON Ferrosemen Ferrosemen adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan suatu tulangan yang berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktilitas pada mortar semen.

Gambar Ferrosemen

Beton Serat (Fibre Concrete) adalah bahan komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat dalam beton ini berfungsi mencegah retak-retak sehingga menjadikan beton lebih daktail daripada beton biasa. Jenis yang biasa dikenal adalah GRC (Glass-fibre Reinforced Concrete)

Gambar Beton Serat Beton Non Pasir (No-Fines Concrete) adalah bentuk sederhana dari jenis beton ringan yang diperoleh dengan cara menghilangkan bagian halus agregat pada pembuatan beton. Tidak adanya agregat halus dalam campuran menghasilkansuatu sistem berupa keseragaman rongga yang terdistribusi di dalam massa beton, serta berkurangnya berat jenis beton

Beton Siklop adalah beton normal / beton biasa, yang menggunakan ukuran agregat yang relatif besar. Ukuran agregat kasar mencapai 20 cm, namun proporsi agregat yang lebih besar ini sebaiknya tidak lebih dari 20 persen agregat seluruhnya. Beton Hampa adalah beton yang setelah diaduk dan dituang serta dipadatkansebagaimana beton biasa, air sisa reaksi disedot dengan cara khusus, disebutcara vakum (vacuum method). Air yang tertinggal hanya air yang dipakai untukreaksi dengan semen sehingga beton yang diperoleh sangat kuat. Beton Mortar adalah adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekat, dan air. Mortar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : mortar lumpur, mortar kapur, dan mortar semen. TES KEKUATAN BETON SLUMP Test Slump Test bertujuan untuk menunjukkan Workability atau istilah bakunya kelecakan (seberapa lecak/encer/muddy) suatu adukan beton. Tujuannya adalah memastikan bahwa campuran beton tersebut tidak terlalu encer dan tidak terlalu keras. Slump yang diukur harus berada dalam range atau dalam batas toleransi dari yang ditargetkan.

Gambar alat-alat slump test COMPRESSION Test atau Tes Uji Tekan Tes Uji Tekan ini bertujuan untuk mengetahui berapa kekuatan yang bisa dicapai beton tersebut. Test Uji Tekan ini tentu saja dilakukan pada saat beton sudah mengeras. Untuk mengetahui kuat tekan dari beton yang sudah mengeras. Test ini dilakukan di laboratorium (off-site). Kekuatan beton dapat diukur dalam satuan MPa atau satuan lain misalnya kg/cm2. Kuat tekan ini menunjukkan mutu beton yang diukur pada umur beton 28 hari

Gambar alat-alat uji tekan

Test tersebut harus selalu dilakukan dengan hati-hati. Test yang kurang memperhatikan prosedur yang baik dan benar dapat memberikan hasil yang tidak tepat Cara mengambil sampel beton Langkah pertama adalah mengambil sampel atau contoh dari batch beton, misalnya dari truk beton atau truk ready-mix. Pengambilan sampel ini harus sesegera mungkin dilakukan begitu truk sudah sampai di lokasi proyek. Sampel dapat diambil dalam dua cara: 1. Untuk persetujuan boleh dipakai atau tidak, sampel diambil setelah 0.2 meter kubik beton sudah dituang (dicor) terlebih dahulu. Jadi, beton dituang dulu sebanyak 0.2 m kubik, kemudian diambil sampel. Jika oke, beton tersebut boleh dipakai. Jika tidak, tentu saja dikembalikan.

2. Untuk pengecekan rutin: sampel diambil dari tiap tiga bagian muatan beton dalam truk

Anda mungkin juga menyukai