Hidrogeo
Hidrogeo
MODUL I
1. Memahami beberapa definisi yang berkaitan dengan hidrogeologi 2. Memahami akifer dan jenis media akifer 3. Memahami konsep tipologi dan geometri akifer 4. Mengetahui berbagai metoda eksplorasi airtanah 5. Mampu membaca peta geologi untuk interpretasi akifer 6. Mampu membuat simulasi fisik geometri akifer (pada akhir praktikum)
I.1 Ilmu Bidang Sumberdaya Air dan Aplikasinya Definisi dari beberapa bidang kajian ilmu yang berkaitan dengan sumber daya air (water resources) adalah : Hidrometeorologi : ilmu yang mempelajari keterdapatan dan sifat fisik air atmosfer Hidrologi Hidrogeologi : ilmu yang mempelajari keterdapatan dan sifat fisik hidrolik air permukaan : ilmu yang mempelajari keterdapatan, sifat fisik hidrolik, dan perilaku airtanah (air pada zona jenuh) Kajian sumberdaya air memerlukan integrasi studi air atmosfer, air permukaan, dan airtanah. Untuk itu diperlukan kerjasama antara ketiga bidang keahlian tersebut. Dalam perkembangannya ilmu hidrogeologi sering digunakan untuk memecahkan berbagai masalah. Beberapa contoh bidang kajian dan contoh kajiannya disajikan dalam Tabel 1 berikut ini. Tabel I.1 Berbagai bidang kajian dan contoh kajian bidang hidrogeologi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 Bidang Penyediaan air bersih Perencanaan wilayah Pencemaran airtanah Masalah geologi teknik (bencana alam geologi) Eksplorasi hidrokarbon Eksplorasi endapan mineral Energi panas bumi Intrusi air laut Contoh Kajian Eksplorasi airtanah untuk penyediaan air bersih di daerah kritis air Survei potensi airtanah untuk penyediaan air bersih di kawasan binaan Pencemaran limbah industri, limbah pertanian, pencemaran alamiah Tanah longsor, penurunan permukaan tanah Studi hidrodinamika airtanah untuk melacak migrasi minyak Alterasi Hidrotermal Studi sistem aliran airtanah di kawasan lapangan panas bumi Survei salinitas dalam airtanah di kota-kota pesisir
Laboratorium Hidrogeologi
I-1
I.2 Jenis-Jenis Air Berdasarkan White (1957), terdapat 5 jenis air di alam, yaitu: 1. Air Juvenil 2. Air Meteorik 3. Air Konat : air yang berasal dari hasil proses pembekuan larutan magma dan bukan merupakan bagian dari hidrosfir (siklus hidrologi). : air yang berada dalam siklus hidrologi (air hujan) : air yang terperangkap oleh proses-proses geologi seperti pembentukan formasi dalam cekungan sedimentasi, penurunan muka airlaut, proses pengangkatan dan proses lainnya. Jenis air ini tidak lagi mempunyai hubungan dengan siklus hidrologi. 4. Air Metamorfik : salah satu bagian dari air konat, terjadi akibat proses rekristalisasi mineral yang mengandung air selama proses pembentukan batuan metamorf. 5. Air Magmatik : air yang berasal dari hasil pembekuan larutan magma dan bercampur dengan air meteorik. I.3 Terminologi Airtanah dan Air Bawah Tanah Terdapat dua terminologi yang sering digunakan. Terminologi airtanah berasal dari kata groundwater, yaitu air di bawah permukaan tanah yang termasuk dalam zona jenuh air (saturated zone). Zona jenuh dibatasi oleh muka airtanah di bagian atasnya. Sedangkan air bawah tanah secara umum adalah seluruh air yang terdapat di bawah permukaan tanah, termasuk di dalamnya adalah air pori yang terdapat pada zona tidak jenuh (non saturated zone). Skema keterdapatan air bawah tanah dan airtanah disajikan pada Gambar 1. I.4 Siklus Hidrologi Siklus hidrogeologi atau siklus airtanah erat hubungannya dengan siklus air meteorik. Siklus ini dapat berlangsung akibat panas dari radiasi sinar matahari. Kedua siklus ini merupakan bagian dari siklus hidrologi di permukaan bumi (Gambar 2). Proses-proses utama yang berlangsung dalam siklus hidrologi meliputi proses evaporasi, evapotranspirasi, dan presipitasi. Proses evaporasi adalah proses penguapan air ke atmosfer dari tubuh-tubuh air yang ada di bumi baik dari laut, sungai atau danau. Sedangkan evapotranspirasi adalah gabungan dari proses penguapan air yang terkandung di tanah yaitu soil moisture dari zona perakaran dan aktivitas vegetasi (transpirasi) dengan proses evaporasi.
Laboratorium Hidrogeologi
I-2
Air pori
Selanjutnya proses presipitasi (hujan) akan mengembalikan air tersebut dari atmosfer ke daratan dan lautan. Sebagian air hujan tertampung di danau/rawa (depression storage), sebagian mengalir di darat (overland flow), membentuk aliran permukaan (surface runoff/direct run off), sebagai bagian dari aliran sungai (stream flow) dan sebagian lagi terserap (infiltrasi) di daerah recharge menjadi airtanah. Lebih jelas mengenai siklus hidrologi dan kesetimbangannya akan dijelaskan dalam modul II.
Laboratorium Hidrogeologi
Air vadose
Air bawah tanah (subsurface water)
Zona Kapiler
muka airtanah
Airtanah (Groundwater)
I.5 Akifer, Media Penyusun Akifer, dan Jenis Mataair I.5.1 Terminologi Lapisan Akifer dan Bukan Akifer Berdasarkan kemampuan batuan/tanah pelapukan untuk menyimpan dan mengalirkan air terdapat 4 jenis batuan, yaitu: