Anda di halaman 1dari 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Hal ini dikarenakan pendekatan kuantitatif memiliki banyak keuntungan bagi penelitian ini yakni subyek dan sampel sudah diketahui, instrument pengumpul data sudah dipersiapkan, fleksibel, menghemat waktu, dan lebih praktis. Selain itu pendekatan kuantitatif dapat menguji korelasi yang signifikan dengan cara menggunakan metode statistik. Menurut Syaifuddin Azwar, penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistik, pada dasarnya pendekatan kuantitatif ini dilakukan dengan penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.55 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional, karena dari penelitian korelasional, peneliti hendak mendeteksi atau

55

Saifuddin Azwar, MA., Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 5

mencari hubungan sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisiensi korelasi.
56

B. OBYEK PENELITIAN PT. Polowijo Gosari Gresik yang terletak di Desa Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Daerah Tingkat II Gresik sebagai obyek penelitian karena berdasarkan observasi dan interview bahwa karyawan yang bekerja di perusahaan itu berasal dari bermacam-macam tempat atau wilayah. Sehingga tidak mudah individu beradaptasi dengan lingkungan yang cepat tetapi dalam perusahaan tersebut sangat terlihat bagaimana interaksi sosial antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain baik dan terlihat juga cara bekerja mereka terbilang baik dan termotivasi untuk bekerja. Maka dari itu, peneliti ingin mengambil tempat itu sebagai tempat penelitian karena sesuai dengan yang diinginkan oleh penel iti.

B. TEKNIK SAMPLING 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan individu atau obyek yang diteliti yang memiliki beberapa karakteristik yang sama. 57 Setelah melakukan pengambilan dokumentasi di PT. Polowijo Gosari Gresik maka diketahui jumlah karyawan yang bekerja
56 57

di

Ibid, h. 5 Latipun, Psikologi Eksperimen, h. 41

perusahaan tersebut adalah 107 karyawan bulanan, 210 karyawan harian dan 74 karyawan Borongan. Adapun yang dijadikan sebagai populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bulanan PT. Polowijo Gosari Gresik yang berjumlah 107 karyawan dengan karakter sebagai berikut: a. Karyawan tetap PT. Polowijo Gosari Gresik b. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi, karena sampel merupakan bagian dari populasi, tentulah harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya. 58 Sampel pada penelitian ini adalah karyawan PT. Polowijo Gosari Gresik yang memiliki kriteria sebagai berikut: a. Karyawan tetap PT. Polowijo Gosari gresik b. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan. c. Telah bekerja minimal 1 tahun d. Usia telah mencapai 30-45 Tahun. e. Bagian Administrasi Yang memiliki kriteria di atas ada sebanyak 30 karyawan di PT. Polowijo Gosari Gresik, dan 30 karyawan inilah yang dijadikan peneliti sebagai sampel penelitian. Adapun alasan peneliti menggunakan kriteria di atas adalah :

58

Saifuddin Azwar, MA., Metode Penelitian, h. 79

a. Karyawan tetap PT. Polowijo Gosari gresik, karena karyawan tetap cenderung mereka sering bertemu dan sering adanya komunikasi. b. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan, karena dalam perusahaan lakilaki dan perempuan memiliki peran yang sama. c. Telah bekerja minimal 1 tahun, karena karyawan yang bekerja kurang dari 1 tahun tergolong masih baru, dan kemungkinan bekerja karena termotivasi imbalan. d. Usia telah mencapai 30-45 Tahun, karena usia kurang dari 30 adalah dewasa awal , dalam bekerja cenderung motivasi kerja nya kurang. Sedangka usia 45 ke atas adalah usia orang dalam bekerja cenderung termotivasi oleh faktor lain seperti meraih prestasi dan lain-lain. e. Bagian Administrasi, karena bagian ini adalah bagian yang selalu bertemu dan bertatap muka. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan melalui metode Sampling Purposive, yaitu pengambilan sampel dengan yang dikehendaki. 59 Sampling purposive dilakukan dengan

mengambil orang yang terpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Alasan peneliti menggunakan teknik sampling ini adalah karena dalam penelitian ini membahas tentang hubungan interaksi sosial dengan motivasi kerja sehingga peneliti menggunakan sampel yang dikehendaki, yang dapat memperkuat penelitian ini dan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

59

Ibid, h. 79

D. VARIABEL DAN INDIKATOR PENELITIAN 1. Indikator Variabel Variabel memegang peranan sangat penting dalam sebuah penelitian mengartikan variabel sebagai segala suatu yang akan menjadi obyek pengamatan pe nelitian. Sering pula dinyatakan variable penelitian itu sebagai faktor faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.60Dalam penelitian ini terdapat dua variabel a. Interaksi Sosial sebagai variabel bebas ( independent variabel ) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel ini sebagai variabel X yang akan mempengaruhi variabel Y, dalam kata lain variabel ini adalah variabel sebab b. Motivasi Kerja sebagai variabel terikat ( dependent variabel ) yaitu variabel akibat dari varia bel X, dapat dikatakan variabel Y adalah variabel X 2. Indikator Penelitian Indikator variabel adalah alat ukur variabel yang berfungsi untuk mendeteksi secara penuh variabel yang akan diukur sehingga indikator harus peka terhadap variabel yang diukur. Adapun untuk indikator motivasi kerja adalah sebagai berikut: a. Menentukan secara wajar tujuannya dan itu merupakan tantangan. b. Keinginan untuk berusaha meningkatkan hasil c. Senang dengan pekerjaan dan selalu hadir di tempat kerja.

60

Ibid, h.25

d. Menyukai pekerjaan yang menantang.dan tidak mudah putus asa Sedangkan indikator interaksi sosial adalah sebagai berikut: a. Mampu mempengaruhi orang lain, yakni mempengaruhi orang lain dalam hal tingkah laku b. Mampu mengubah orang lain yang ada di sekitar lingkungan dalam hal tingkah laku c. Mampu memperbaiki tingkah laku orang lain.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Instrumen Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode dokumentasi dan metode angket. Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis seperti buku, majalah, dokumentasi dan sebagainya. Metode dokumentasi digunakan untuk menguak atau mengetahui data tentang perusahaan, data tentang karyawan, struktur organisasi dan lain sebagainya. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan ( respon ) atas ( jawaban ) pertanyaan-pertanyaan. 61 Angket adalah suatu metode untuk mendapatkan data, dengan data yamg berisi sejumlah pertanyan secara tertulis yang dibagikan kepada subyek atau sampel yang kita teliti dengan
61

Irawan Soeharto, Metode Penelitian sosial suatu teknik bidang kesejahteraan sosial dan ilmu sosial lainnya. ( Bandung, PT. Rosda Karya,1999), h.65

tujuan untuk mengungkapkan kondisi dalam diri subyek yang ingin diketahui.62 Angket merupakan suatu bentuk instrumen pengumpul data yang sangat fleksibel dan relatif mudah digunakan. Alasan peneliti menggunakan angket adalah: 1. Subyek adalah orang yang paling tahu dan mengerti tentang dirinya sendiri. 2. Jawaban yang diberikan oleh subyek kepada peneliti adalah benar. 3. Interpretasi subyek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud peneliti. 63 Pernyataan-pernyataan yang digunakan dalam angket ini disusun berdasarkan skala likert, karena skala likert diyakini memiliki keunggulan. 1. Dalam penyusunan skala, item-item yang tidak jelas menunjukkan hubungan dengan sikap yang diteliti. 2. Merupakan metode pernyataan sikap yang menggunakan respon subyek dengan dasar penentuan nilai skalanya, tidak diperlukan adanya keterangan dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. 3. Skalanya relatif mudah dibuat. 4. Reliabiltiasnya tinggi. 5. Jangka respon yang besar membuat skala likert dapat memerikan ketererangan yang lebih nyata dan jelas tentang pendapat dan sikap yang dimiliki subyek. 64

62

Sutrisno Hadi, Metodologi Research ( Yogyakarta: Andi Offset, 2000), h.25 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid II (Yogyakarta: Andi Offset, 2000), h. 25 64 M. Nazir, Ph.D., Psikologi Penelitian, h. 398
63

Dalam penyajian alternatif jawaban peneliti sedikit melakukan modifikasi yaitu dengan menghilangkan alternatif jawaban tengah (raguragu). Hal ini dilakukan karena apabila pilihan jawaban terdiri atas lima (5) pilihan simetrial akan memberikan peluang bagi responden untuk menjawab dengan pilihan tengah atau netral. 65 Pernyataan-pernyataan dalam angket interaksi sosial dan angket motivasi kerja terdiri atas pernyataan yang bersifat favourable yang menunjukkan indikasi sesuai dengan teori, serta

pernyataan yang bersifat unfavourable yang menunjukkan tidak mendukung teori. Adapun skor untuk jawaban favourable dan unfavourable adalah sebagai berikut: TABEL 3.1 Penilaian Item Favourable dan Item Unfavourable untuk Skala Motivasi Kerja dan Skala Interaksi Sosial Pernyataan Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Favourable 4 3 2 1 Unfavourable 1 2 3 4

65

Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 47

Untuk mengetahui penyebaran item pada blue print dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

TABEL 3.2 BLUE PRINT Sebaran Item Pernyataan Motivasi Kerja Indikator 1. Menentukan secara wajar tujuannya dan itu 1, 2, 5, 13, 18 7, 10 , 24 8 Favourable Unfavourable Jumlah

merupakan tantangan. 2. Keinginan untuk berusaha meningkatkan hasil. 3. Senang dengan pe kerjaan dan selalu hadir di tempat kerja. 4. Menyukai pekerjaan yang menantang.dan mudah putus asa Jumlah 14 11 25 tidak 11, 23 20, 25 4 4, 12, 15 6, 17 5 3, 8, 19, 21 9,14, 16, 22 8

TABEL 3.3 BLUE PRINT Sebaran Item Pernyataan Interaksi Sosial Indikator 1. Mampu orang Favourable Unfavourable 7, 10, 14, 18 Jumlah 8

mempengaruhi 1, 3, 4, 11 lain, yakni

mempengaruhi orang lain dalam hal tingkah laku 2. Mampu mengubah orang 9, 13, 17, 21, 16, 19, 24 9

lain yang ada di sekitar 23, 25 lingkungan tingkah laku 3. Mampu memperbaiki 2, 5, 8, 12, 22 6, 15, 20 8 dalam hal

tingkah laku orang lain Jumlah 15 10 25

2. Uji Validitas dan R eliabilitas a. Uji Validitas Menurut Saifuddin Azwar, validitas adalah sejauh mana

kecermatan dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Suatu instrumen atau alat ukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi alat ukurnya atau

memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa validitas alat ukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengukur suatu validitas alat ukur, yaitu menggunakan product moment dengan rumus di bawah ini:

rxy =
Keterangan :

(Nx

N xy (x)(y)
2

(x )2 Ny 2 (y )2

)(

rxy = Koefisien korelasi product moment x = Skor total y = Skor item

xy = Hasil kali skor item dengan skor total Untuk me ngetahui kelebihan bobot ( Over Estimate ) maka angka korelasi tersebut kemudian dikorelasikan dengan teknik korelasi Part Whole, dengan rumus :
rpq =

{(SB ) + (SB ) 2(r )(SB )(SB )}


xy y x2 y2 xy x y

(r )(SB

SBx )

Keterangan :

rpq = koefisien korelasi bagian

rxy = koefisien validitas product moment

SBX = Simpangan baku skor butir


SBY = Simpangn baku skor total

Dalam uji validitas skala interaksi sosial dan motivasi kerja dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan komputer yang menggunakan program SPSS for windows versi 11.5. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran, tinggi rendahnya ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. 66 Reliabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu mampu memberikan hasil jujur yang terpercaya, di mana hanya diperlukan satu kali pengukuran tes saja sehingga masalah-masalah yang timbul akibat penyajian yang berulangulang dapat dihindari. Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas adalah dengan teknik Alfa Cronbach . Teknik ini merupakan salah satu formula untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh lewat penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya satu sekali saja pada sekelompok responden ( single- trial administration). Dengan menyajikan satu skala hanya satu kali, maka problem yang mungkin timbul pada pendekatan reliabilitas ulang dapat dihindari. Skala yang akan diestimasi

reliabilitasnya dibelah menjadi dua atau tiga belahan. Sehingga, setiap belahan berisi item- item bagian. Maka, rumusan koefisien alpha adalah:67

66 67

Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas , h. 4 Saifuddin Azwar , Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999),h.

87.

S 2+S 2 = 2 1 1 2 2 Sx

Keterangan: S12 dam S22 : Varian skor belahan 1 dan varian skor belahan 2. Sx2 Reliabilitas : Varian skor skala dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx) jika

angkanya dalam rentang 0 sampai dengan 1,000. semakin tinggi koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,000 berarti semakin tinggi

reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yangsemakin rendah mendekati angka 0 maka semakin rendah pula reliabilitasnya.68

F. TEKNIK ANALISIS DATA Analisa data merupakan bagian yang sangat penting, karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan interaksi sosial dengan motivasi kerja karyawan adalah dengan menggunakan Uji Korelasi Kendal Tau. Uji Korelasi Kendal Tau digunakan untuk uji korelasi yang datanya berbentuk ordinal atau berjenjang (rangking) dan bebas distribusi. Karena uji korelasi Kendal Tau mendekati distribusi normal dengan rumusan :

68

Saifuddin Azwar , Penyusunan Skala .........,h. 83.

AB N (N 1) 2

Ketera ngan:

= Koefisien korelasi Kendal Tau

? A = Jumlah rangking atas

B = Jumlah rangking bawah


N = Jumlah Sampel

Pengujian hipotesis tentang hubungan antara interaksi sosial dengan motivasi kerja karyawan tersebut menggunakan analisis uji korelasi Kendal Tau dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows versi 11.5. Sedangkan untuk menguji signifikansi korelasi (apakah koefisien korelasi itu dapat digeneralisasikan atau tidak) akan digunakan rumus sebagai berikut:
= 2 (2 N + 5 ) 9 N (N 1 )

Keterangan:

= Harga koefisien korelasi Kendal Tau


N = Jumlah sampel Sebelum analisa data dilakukan, maka prasy arat yang harus dipenuhi adalah mengetahui apakah data sampel yang dianalisis dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dengan teknik uji Kolmogrov Smirnov dan Shapiro- Wilk, Liliefor, dan Normal Probability Plots akan dijelaskan sejauh

mana data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Kaidah yang digunakan adalah jika suatu distribusi dikatakan normal apabila signifikansi > 0,05 dan sebaliknya suatu distribusi dikatakan tidak normal apabila signifikansi < 0,05. uji normalitas ini menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows versi 11.5.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 1. Sejarah Berdirinya PT. Polowijo Gosari Gresik PT. Polowijo Gosari berdiri sejak tahun 1974 yang namanya diambil dari kata Polowijo sebagai salah satu komoditi pertanian, sedangkan kata Gosari merupakan nama sebuah desa dimana usaha ini dilakukan. PT. Polowijo Gosari memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada tahun 1968, Bapak Haji Ahmad Moed Har Syah bekerja sebagai karyawan eksporter hasil bumi di surabaya. Tahun 1968 sampai 1973 beliau mendirikan usaha perdagangan hasil bumi, khususnya polowijo. Pada tahun 1974 sampai 1976. Usaha itu dilanjutkan dengan mendirikan usaha penggilingan kacang tanah. Hingga akhirnya pada tahun 1976 beliau mengalihkan usahanya pada usaha batu dolomite. Pada saat itu Bapak Haji Achmad Moeh Har Syah mencurahkan usaha ke penambangan batu batu dolomite dan mulai menggerakkan usahanya dalam bidang produksi pupuk alam, yaitu pupuk dolomite dan pupuk fosfat. Perubahan ini dilakukan karena dirasa adanya industri yang membutuhkan bahan baku dolomite giling dalam bidang pertanian. Dihadapan notaries R. Hadiwido, di Surabaya didirikanlah PT. Polowijo Gosari oleh Haji Achmad Moed Har Syah dan Ahmad jauhar Arifin dengan akte pendirian No. 79 tanggal 11 Mei 1978. Manejemen PT. Polowijo Gosari dari sederhana berkembang menjadi lebih kompleks dengan memperoleh pembinaan dari PT. Petrokomia Gresik ( Persero ). Atas saran dari Haji Mohammad Noer, sesepuh dan mantan gubenur Jawa Timur dan dengan gemblengan PT. Petrokimia Gresik yang diteruskan secara mandiri, akhirnya PT. Polowijo Gosari menjadi perusahaan Swasta Nasional dengan status PMDN yang bergerak dalam bidang industri pupuk alam.

Pada awal berdirinya, proses produksi yang diterapkan masih sangat sederhana, yaitu dengan alat penggiling sederhana dan diayak dengan ayakan dari k ain balcu kasar, melihat sifat dolomite yang sukar larut, para konsumen mengiginkan dan menuntut pupuk MgO yang cepat tersedia dan cepat larut, akan tetapi masih memiliki sifat residual. Permitaan konsumen ini dijawab oleh PT. Polowijo Gosari pada tahun 1992 dengan meningkatkan proses produksi pupuk dolomite menjadi super dolomite, yang memiliki kadar MgO yang lebih besar, lebih halus , dan lebih kering. Sejalan dengan proses perkembangan produksi perusahaan dan permintaan dari konsumen akan pupuk multi guna yang selain dapat

memenuhi kebutuhana unsure hara, juga sekaligus diharapkan dapat menghemat biaya aplikasi dan transportasi. Atas saran dan hasil penelitian Prof. Dr. Ir. Goesworo Supardi Msc, dolomite yang tadinya sebagai penangkal keasaman tanah menggantikan kresent. Pada tahun 1992 diharapkan juga pupuk Sulfomag plus yang merupakan pupuk majemuk yang merupakan hasi pencampuran sulfat (SO4), fosfat ( P2O5 ) dan dolomite ( MgO) serta ditambahkan unsur mikro seperti CuO dan ZnO. Pupuk ini juga merupakan hasil rekayasa Prof. Dr. Ir. Goesworo Supardi Msc. Diawali tahun 1989 PT.polowijo Gosari melebarkan supaya dengan melebarkan dengan mendirikan perkebunan mangga dengan nama PT. Galasari Gunung Swadaya . Perkebunan mangga yang dikelola lokasinya berada di wilayah sukodono, keselamatan panceng, gresik. Upaya di bidang mangga merupakan buah buahan. Karena kurang lancarnya pengankutan untuk memasok pupuk dolomite, dan sulfomag plus, maka pada tanggal 12 juli 1990 didirikan PT. Sari Gunung Polowijo . Di awali kurang lancarnya pemasokan bahan kemas untuk pupuk dolomite, super dolomite, dan sulfomag plus serta meningkatkan kebutuhan akan bahan kemas, pada tahun 1992 didirikan PT. Polosari Kemasinda.

Sadar bahwa produksi dan sekmentasi pasar yang jelas merupakan dorongan kuat mendirikan industri ini.69 2. Lokasi dan Tata Letak PT. Polowijo Gosari Gresik PT. Polowijo Gosari berlokasi di pinggir jalan antara gresik tuban, lebih kurang 38 km dari kota Gresik tepatnya di Desa Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Daerah Tingkat II Gresik. Lokasi penambangan batu dolomite sendiri berada di desa Sekapuk, Gosari, dan Banyu Urip yang kesemuanya berada di Kecamatan Ujung Pangkah Gresik, Pemilihan lokasi pabrik yang berada di pedesaan ini selain dekat dengan lokasi penambangan bahan baku juga lebih mempermudah pengawasan terhadap hasil penambangan dan transportasi. Secara umum juga bertujuan untuk membuka lapangan kerja bagi penduduk setempat sehingga dapat memberikan mata pencarian bagi penduduk sekitar pabrik. 3. Struktur Organisasi PT. Polowijo Gosari Gresik a. Struktur Organisasi Dalam menjalankan usahanya, PT. Polowijo Gosari menggunakan struktur organisasi ini dan staf, yaitu organisasi yang kekuasaan dan tanggung jawab mengalir dalam satu baris, langsung dari pimpinan kebawah dan di dalam mengatur organisasi ditangani oleh para ahli berdasarkan jenis pekerjaan dan kegiatanya masing masing. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan di dalam perusahaan lebih adanya kejelasan tanggung jawab sesuai dengan tugas dari masing masing karyawan perusahaan dan adanya disiplin yang lebih baik sehingga semua kegiatan terlaksana dengan baik serta apabila di perusahaan ada masalah, sendini mungkin dapat diantisipasi dengan cepat dengan maksud tujuan perusahaan dapat tercapai. Adapun struktur organisasi PT. Polowijo Gosari menurut surat keputusan Direktur Utama PT. Polowijo Gosari dengan nomor 256/PG/DIRUT/X/2000 adalah sebagai berikut:

69

Hasil wawancara dengan Personalia PT. Polowijo Gosari Gresik,( Gresik, 13 Juni

2008 )

Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama PT. Polowijo Gosari Nomor 256/PG/DIRUT/X/200070

STRUKTUR ORGANISASI PT. POLOWIJO GOSARI (TEAM PELAKSANA HARIAN)

Direktur Utama

Team Pelaksana Harian Koordinator Khusnul Amin

Finance & HRD

Marketing

Produc& Develop

Market Service

Finance HRD

Sales Promotion

Production Development

Distribution Collection Quality Sp & Control

70

Dokumentasi PT.Polowijo Gosari Gresik

b. Pengadaan Tenaga Kerja 1) Karyawan Tetap Dengan Kriteria: a) Penerimaan di proses menurut prosedur lamaran kerja yang berlaku. a) Lulus dari masa harian latihan dan masa percobaan. a) Pada waktu penerimaan sebagai calon karyawan berusia minimal 18 tahun dan maksimal 40 tahun. a) Diangkat dan ditetapkan dalam suatu jabatan atau pekerjaan atau fungsi. a) Bukan pensiunan atau akan menerima pensiun atau jaminan hari tua dari perusahaan atau intansi lain. a) Imbalan kerja ( gaji / upah ) mengikuti system penggajian yang berlaku di perusahaan. 2) Karyawan Ikatan Kerja (Kontrak) dengan Kriteria: a) Penerimaanya diproses menurut prosedur lamaran kerja yang berlaku. a) Pengangkatan dan penempatannya pada suatu pekerjaan di perusahaan atas dasar suatu perjanjian ikatan kerja. a) Materi ikatan kerja memuat ketentuan ketentuan atau persyaratan persyaratan yang disetujui oleh perusahaan dan calon calon karyawan dalam batas batas tidak bertentangan dengan undang undang atau pengaturan pemerintah yang berlaku. a) Batas waktu kerja dinyatakan dengan tegas. a) Tugas pekerjaan bersifat sementara atau menurut kebutuhan untuk jangka waktu tertentu dan tunduk serta patuh melaksanakan pekerjaan yang di berikan oleh perusahaan. a) Tidak berhak menerima pensiun atau pesangon. a) Imbalan kerja (gaji / upah) dicantumkan secara tegas pada materi perjanjian dan bias menyimpang dari sistem pengajian yang berlaku.

3) Karyawan Honerer dengan Kriteria : a) Penerimaannya diproses menurut prosedur yang berlaku di perusahaan. a) Pengankatan dan penempatannya dalam suatu pekerjaan atas dasar keputusan direksi. a) Batas waktu hubungan dinyatakan dengan tegas. a) Karyawan pensiunan dari perus ahaan atau instansi lain. a) Penerimaanya didasarkan pada kebutuhan perusahaan dan sewaktu sewaktu bias di berhentikan oleh perusahaan. a) Tidak berhak memperoleh pensiun dari perusahaan, tetapi berhak mendapat pesangon. a) Imbalan kerja (gaji / upah) di tetapkan dalam surat keputusan Direksi dan bias menyimpan dari sistem penggajian yang berlaku. c. Jumlah Tenaga Kerja PT. Polowijo Gosari Gresik Dalam melakukan kegiatan operasional PT. Polowijo Gosari melibatkan tenaga kerja staf yang berjumlah 391 orang yang terdapat 3 (tiga) katagori tenaga sebagai berikut: 1) Tenaga kerja bulanan tetap adalah tenaga kerja yang diangkat oleh perusahaan sebagai pegawai tetap, system pengupahannya diberikan setiap akhir bulan. 2) Tenaga kerja harian adalah tenaga kerja yang diberikan melalui pengankatan resmi. Sistem pengupahanya diberikan setiap akhir minggu sesuai dengan hari kerjanya. 3) Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati oleh kedua pihak perusahaan dari pihak tenaga kerja itu sendiri dengan sistem pengupahanya berdasarkan perjanjian.

Adapun jumlah tenaga kerja menurut masing masing kategori: 1) Tenaga Kerja Bulanan : 107 Pekerja. 2) Tenaga Kerja Harian : 210 Pekerja.

3) Tenaga Kerja Borongan : 74 Pekerja.

d. Jam Kerja Waktu kerja di Polowijo Gosari berdasarkan atas 40 jam/minggu atau 7 hari/minggu dan lama waktu kerja dibagi menjadi tiga shift: 1) Shift I 2) Sift II 3) Shift III : 07.00 15.00 WIB. : 15.00 23.00 WIB. : 23.00 07.00 WIB

B. PENYAJIAN DATA 1. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dimulai, diperlukan sebuah persiapan sebagai berikut: a. Merumuskan masalah dan menetapkan judul penelitian b. Mencari literatur yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti c. Mempersiapkan alat ukur yang akan dipakai dalam penelitian dan alat ukur yang dipakai adalah kuesioner atau angket d. Menentukan populasi dan sampel e. Mengurus sarat izin penelitian f. Pekerjaan lapangan yaitu mulai dari penyebarab angket atau skala sampai mengumpulkan lagi g. Skorsing dan pengolahan data h. Analisa data dan membuat laporan hasil penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 02 juni 2008 sampai dengan 15 Juni 2008 di PT. Polowijo Gosari Gresik, subyek penelitian sesuai dengan sampel dan berjumlah 30 karyawan. Untuk lebih jelasnya, jadwal penelitian yang peneliti lakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.1 PELAKSANAAN PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 Tanggal 06 Mei 2008 02 Juni 2008 15 Juni 2008 17 Juni 2008 19-20 Juni 2008 21 Juni 2008 23 Juni 2008 Pelaksanaan Penelitian Persetujuan Proposal Penyebaran Angket Akhir Penelitian Skorsing Hasil Penelitian Analisis Data dengan SPSS Penyusunan hasil Laporan Penelitian

C. PENGUJIAN HIPOTESIS DAN ANALISIS 1. Dekripsi Hasil Penelitian a. Uji Validitas Pengujian validitas dilakuka n dengan uji coba terpakai, teknik yang digunakan adalah teknik Korelasi Product Moment. Sebelum menguji validitas item terlebih dahulu menentukan besarnya nilai r tabel dengan ketentuan df = N 2 dan pada penelitian ini N ( jumlah sampel ) = 30 karyawan, dengan menggunakan taraf signifikansi 5%. Diperoleh r tabel sebesar 0,361( lihat Tabel nilai-nilai product Moment atau tabel Koefisiensi Korelasi ( r ) Person ). Dengan ketentuan sebagai Berikut : 1) Jika harga Corrected Item Total Correlation bertanda pos itif dan < r Tabel maka item tidak valid 2) Jika harga Corrected Item Total Correlation bertanda negatif dan < r Tabel maka item tidak valid 3) Jika harga Corrected Item Total Correlation bertanda negatif dan > r Tabel maka item tidak valid 4) Jika harga Corrected Item Total Correlation bertanda positif dan > r Tabel maka item tidak valid Jadi item yang valid adalah apabila harga Corrected Item Total Correlation bertanda positif dan > r Tabel.

Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows edisi Abdul Muhid, M.Si, indikator motivasi kerja diperoleh 23 item yang valid, yaitu item no. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25 dan 2 item yang tidak valid,yaitu no. 15 dan20.

TABEL 4.2 VALIDITAS ITEM MOTIVASI KERJA Faktor Item Corrected Item Total Correlation 1 Item 1 Item 2 Item 5 Item13 Item18 Item 7 Item10 Item24 2 Item 3 Item 8 Item19 Item21 Item9 Item14 Item16 Item22 0.5414 0.4852 0.4917 0.4588 0.5411 0.4551 0.5456 0.4367 0.5414 0.4852 0.4917 0.4588 0.5411 0.4551 0.5456 0.4367 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid R Tabel Keterangan

Item4 Item12 Item15 Item6 Item17

0.3701 0.6136 0.3473 0.6050 0.6804 0.4047 0.5114 0.2837 0.4939

0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid

Item11 Item23 Item20 Item25

Berdasarkan harga Corrected Item Total Correlation tiap faktor dibandingkan dengan r Tabel untuk indikator motivasi kerja, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

TABEL 4.3 VALIDITAS INDIKATOR / FAKTOR MOTIVASI KERJA Item Corrected Item Total Correlation FAKTOR1 FAKTOR2 FAKTOR3 FAKTOR4 0.7843 0.8817 0.8845 0.8933 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid valid R Tabel Keterangan

Sedangkan hasil perhitungan untuk kuesioner interaksi sosial hasil pengukuran validitas kuesioner variabel bebas, interaksi sosial dengan taraf signifikansi 0.05 = 5% diperoleh item-item yang semuanya valid. TABEL 4.4 VALIDITAS ITEM INTERAKSI SOSIAL Faktor Item Corrected Item Total Correlation 1 Item1 Item3 Item4 Item11 Item7 Item10 Item14 Item18 2 Item9 Item13 Item17 Item21 Item23 Item25 Item16 0.5668 0.4573 0.4620 0.5122 0.5154 0.5117 0.5136 0.4936 0.6208 0.4602 0.4509 0.5444 0.4913 0.5214 0.4997 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid R Tabel Keterangan

Item19 Item24 3 Item2 Item5 Item8 Item12 Item22 Item6 Item15 Item20

0.5149 0.5723 0.5668 0.4573 0.4620 0.5122 0.5154 0.5117 0.5136 0.4936

0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Berdasarkan harga Corrected Item Total Correlation tiap faktor dibandingkan dengan r Tabel untuk indikator interaksi sosial, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : TABEL 4.5 VALIDITAS INDIKATOR / INTERAKSI SOSIAL Item FAKTOR1 FAKTOR2 FAKTOR3 Corrected Item Total Correlation 0.9052 0.9140 0.9046 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid R Tabel Keterangan

Hasil uji keshahihan item atau butir, terdapat item atau butir yang dinyatakan gugur, dimana sebenarnya banyak teori yang mengatakan bahwa bukan berarti gugur banyak instrumen penelitian ( alat ukur penelitian ) salah satu gugur. Menurut pendapat Saifuddin Azwar, pada instrumen yang relatif bersifat psikologis, akurasi data yang hendak diperoleh dapat diprediksi dengan perhitungan validitas instrumen tersebut melalui prosedur komputasi tertentu. Sumber error yang mengurangi validitas dan reliabilitas hasil pengukuran dal am tes dan skala psikologi lebih banyak. Error tersebut dapat bersumber dari alat ukurnya sendiri yang mungkin belum memenuhi syarat , dapat berasal dari keshahihan cara administrasinya, dapat bersumber dari keadaan respon yang kurang memahami isi pertanyaan ataupun yang memiliki rasa menolak terhadap pertanyaan dan dapat pula berasal dari kesalahan interpretasi oleh peneliti sendiri. 71 b. Hasil Uji Reliabilitas Setelah mengetahui item-item yang valid dari variabel interaksi sosial dan variabel motivasi kerja melalui, maka item-item tersebut diuji keandalannya dan yang digunakan adalah melaliu program SPSS for windows versi 11.5

71

Saifuddin Azwar, MA., Metode Penelitian, h. 106

Uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS for Windows versi 11.5 ditemukan bahwa nilai koefisien Cronbachs Alpha interaksi sosial sebesar 0.9271 dengan ketentuan df = N 2 atau dengan menggunakan tingakat signifikansi 5 % di dalam r tabel nilai-nilai product moment , sedangkan dalam hal ini berpedoman dengan r tabel nilai-nilai product moment dengan N sebesar 30, tingkat signifikansi 5 % dan diperoleh r tabel sebesar 0.361. Sehingga nilai koefisien Cronbachs Alpha lebih besar dari nilai r Tabel ( 0.9271 > 0.361 ), maka instrument tersebut sangat reliabel.Artinya semua item tersebut sangat reliabel sebagai instrument pengumpul data. Sedangkan nilai koefisien Cronbachs Alpha motivasi kerja sebesar 0.8877 dengan ketentuan df = N 2 atau dengan menggunakan tingakat signifikansi 5 % di dalam r tabel nilai-nilai product moment , sedangkan dalam hal ini berpedoman dengan r tabel nilai-nilai product moment dengan N sebesar 30, tingkat signifikansi 5 % dan diperoleh r tabel sebesar 0.361. Sehingga nilai koefisien Cronbachs Alpha lebih besar dari nilai r Tabel ( 0.8877 > 0.361 ), maka instrument tersebut sangat reliabel. Artinya semua item tersebut sangat reliabel sebagai instrument pengumpul data. Kriteria lain menyebutkan jika nilai korelasi sama dengan atau

lebih besar dari 0.8 maka instrutrumen tersebut reliabel dan begitu juga sebaliknya. Variabel-variabel dalam penelitian dapat dika takan reliabel dengan ketentuan: a) Jika harga r Alpha bertanda positif dan < r tabel , maka variabel tidak reliabel b) Jika harga r Alpha bertanda negatif dan < r tabel , maka variabel tidak reliabel c) Jika harga r Alpha bertanda negatif dan > r tabel , maka var iabel tidak reliabel d) Jika harga r Alpha bertanda positif dan > r tabel , maka variabel reliabel Dari keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel interaksi sosial memiliki tingkat reliabel yang tinggi sedangkan untuk variabel motivasi kerja memiliki tingkat reliabel yang tinggi pula. Jadi dapat dikatakan bahwa kedua angket dalam penelitian ini memiliki tingkat andal atau reliabel

TABEL 4.6 HASIL UJI RELIABILITAS Koefisiensi Skala Interaksi Sosial Cronbachs Alpha 0.9271 r Tabel 0.361 Keterangan Andal Reliabel Motivasi Kerja 0.8877 0.361 Andal Reliabel / /

C. ANALISIS DATA 1. Uji Normalitas Hasil uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik uji Kolmogrov Smirnov dan Shapiro- Wilk, Liliefor, dan Normal Probability Plots dan hasilnya adalah sebagai berikut: a. Variabel Interaksi Sosial 1) Pada uji Kolmogrov Smirnov dengan keterangan adalah sama dengan uji Liliefor, maka diperoleh harga signifikansi untuk distribusi data interaksi sosial 0.198 > 0,05 , maka bisa dikatakan distribusi adalah normal. 2) Pada uji Shapiro - Wilk maka diperoleh harga signifikansi untuk distribusi data interaksi sosial 0.018 < 0,05 , maka bisa dikatakan distribusi adalah tidak normal.

b. Variabel motivasi Kerja 1) Pada uji Kolmogrov Smirnov dengan keterangan adalah sama dengan uji Liliefor), maka diperoleh harga signifikansi untuk distribusi data motivasi kerja 0.200 < 0,05 , maka bisa dikatakan distribusi adalah normal. 2) Pada uji Shapiro - Wilk maka diperoleh harga signifikansi untuk distribusi data motivasi kerja 0,026 < 0.05, maka bisa dikatakan distribusi adalah tidak normal. Hasil uji normalitas kedua variabel tersebut dapat disajikan pada tabel sebagai berikut:

TABEL 4.7 HASIL UJI NORMALITAS SEBARAN

No

Variabel

KolmogrovSmirnov

keterangan

ShapiroWilk

Keterangan

1.

Interaksi Sosial

0.198

Normal

0.018

Tidak Normal

No

Variabel

KolmogrovSmirnov

keterangan

ShapiroWilk

Keterangan

2.

Motivasi Kerja

0.200

Normal

0.026

TidakNormal

Setelah uji normalitas distribusi data Interaksi Sosial dan motivasi kerja dengan menggunakan teknik uji Kolmogrov Smirnov dan ShapiroWilk, Liliefor, dan Normal Probability Plots distribusi data interaksi sosial distribusi normal maka didapatkan hasil

pada uji Kolmogrov Smirnov, Liliefor

dan pada uji Shapiro- Wilk distribusi tidak normal.

Sedangkan distribusi data motivasi kerja uji Kolmogrov Smirnov, Liliefor dan pada uji Shapiro- Wilk distribusi tidak normal. Untuk itu, hubungan antara variabel bebas (interaksi sosial ) dan variabel terikat ( motivasi kerja ) datanya dianalisis dengan uji korelasi Kendal Tau karena sumber data kedua variabel, bebas distribusi atau data tidak harus normal. Uji korelasi Kendal Tau dilakukan dengan bantuan program SPSS For Windows versi 11.5.. Berdasarkan hasil analisa data tersebut diperoleh harga koefisien korelasi sebesar 0.975 dengan signifikansi 0,000 karena signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak, berarti ha diterima. Artinya Ada hubungan antara interaksi sosial dengan motivasi kerja karyawan PT. Polowijo Gosari Gresik. Sedangkan untuk

menguji signifikansi korelasi (apakah koefisien korelasi itu dapat digeneralisasikan atau tidak) akan digunakan rumus sebagai berikut:

2 (2 .30 + 5 ) 9 .30 (30 1)

0 .975

= 7.567

Hipotesinya adalah Ho adalah harga koefisien korelasi tidak signifikan dan Ha adalah jika koefisien korelasi signifikan. Pengujiannya adalah jika Z hitung > Z tabel, maka Ho ditolak dan jika Z hitung < Z tabel, maka Ho diterima. Untuk mengetahui harga Z ini signifikansi atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan Z tabel. Untuk uji dua pihak, dengan a = 5 % dan uji dua sisi (5 % dibagi 2 menjadi 2,5 %), maka luas kurva normal adalah 50 % - 2,5 % = 47,5 % atau 0,475. karena uji dua sisi, maka pada tabel Z, untuk luas 0,475 maka didapat nilai Z tabel = 1,96. karena harga Z hitung lebih besar dari Z tabel ( 7.567 > 1,96), maka Ho ditolak dan Ha diterima Artinya harga koefisien korelasi signifikan.

2. Analisa / pengujian hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah a. Ho : Tidak ada hubungan antara interaksi Sosial dengan Motivasi Kerja Karyawan PT. Polowijo Gosari Gresik b. Ha : Ada hubungan antara Interaksi Sosial dengan Motivasi Kerja Karyawan PT. Polowijo Gosari Gresik.

Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan uji korelasi Kendal Tau dengan bantuan program SPSS For Windowsversi 11.5 diperoleh harga koefisien korelasi sebesar 0.975 , dengan signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan hasil analisa data tersebut maka dilakukan pegujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikansi (p-value) dengan galatnya. 1. Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima 2. Jika signifikansi > 0,05, maka Ho ditolak Penelitian ini diperoleh harga koefisien korelasi sebesar 0.975 dengan signifikansi 0,000. karena signifikansinya < 0,05 maka Ho ditolak dan berarti Ha diterima yang artinya ada hubungan yang signifikan antara interaksi dengan motivasi kerja karyawan PT. Polowijo Gosari. semakin baik tinggi interaksi sosial dengan motivasi kerja karyawan PT. Polowijo Gosari Gresik.

D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di PT. Polowijo Gosari Gresiik pada tanggal 05 15 juni 2008 dan dianalisis menggunakan perhitungan SPSS for windows versi 11.5 menyatakan bahwa semua item valid, baik indikator interaksi sosial atau indikator motivasi kerja kecuali untuk motivasi kerja ada dua item yang tidak valid. Tetapi bukan berarti item yang gugur atau tidak valid banyak instrument penelitian ( alat ukur penelitian ) salah satu gugur. Menurut pendapat Saifuddin Azwar, pada instrumen yang relatif bersifat psikologis, akurasi data yang hendak diperoleh dapat diprediksi

dengan perhitungan validitas instrumen tersebut melalui prosedur komputasi tertentu. Sumber error yang mengurangi validitas dan reliabilitas hasil pengukuran dalam tes dan skala psikologi lebih banyak. Error tersebut dapat bersumber dari alat ukurnya sendiri yang mungkin belum memenuhi syarat , dapat berasal dari keshahihan cara administrasinya, dapat bersumber dari keadaan respon yang kurang memahami isi pertanyaan ataupun yang memiliki rasa menolak terhadap pertanyaan dan dapat pula berasal dari kesalahan interpretasi oleh peneliti sendiri. 72 P engujian hipotesis diperoleh hasil koefisien korelasi 0.975

dengan signifikansi 0,000. karena signifikansinya < 0,05 maka Ho ditolak dan berarti Ha diterima yang artinya ada hubungan yang signifikan antara

interaksi sosial sosial dengan motivasi kerja PT. Polowijo Gosari Gresik, dan menyatakan bahwa ada korelasi positif antara interakasi sosial dengan motivasi kerja karyawan PT. Polowijo Gosari Gresik, semakin baik interaksi sosial semakin tinggi pula motivasi keja karyawan PT. Polowijo Gosari Gresik. Ini berarti interaksi sosial dalam perusahaan memiliki pengaruh pada karyawan. Ini berarti sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Herzberg

bahwa motivasi kerja dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu faktor yang berada di luar individu yang meliputi imbalan, tipe pengawasan, dan kondisi kerja yang baik ( ruangan kerja ) hubungan antar pribadi dan atasan maupun teman sejawat. Faktor eksternal merupakan faktor yang mutlak diperlukan yang salah satunya adalah hubungan antar pribadi dengan atasan maupun

72

Saifuddin Azwar, MA., Metode Penelitian, h. 106

teman sejawat ( interaksi sosial ) yang mana dapat memberikan dorongan individu untuk dapat bekerja lebih baik. 73 Dapat dikatakan bahwa motivasi kerja karyawan tumbuh dan timbul karena interaksi karyawan yang satu dengan yang lain karena nilai yang diperoleh dalam perhitungan SPSS versi 11.5 yaitu 0. 975, ini berarti interaksi sosial cukup kuat untuk memprekdiksi motivasi kerja karyawan, akan tetapi sisanya sebesar 0,025 % kemukinan faktor faktor lain yang bisa

memprekdisi motivasi kerja karyawan, misalnya : faktor gaji besar, memperoleh jabatan tinggi, memperoleh kesempatan belajar, fasilitas kerja yang mendukung, dan sebagainya. 74

73 74

James L. Gibson, Organisasi dan Manajemen, (Jakarta, Erlangga, 1994), h. 95 Jurnal Media Informasi, Vol. XIII. No. 18. Th. 2004. h.14

Anda mungkin juga menyukai