Anda di halaman 1dari 25

ANATOMI FISIOLOGI OTAK BAB II PEMBAHASAN 2.

1 Anatomi Fisiologi Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan hubungan antara bagian-bagian tubuh. Sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi bagian-bagian tubuh dan tubuh secara keseluruhan, salah satunya adalah otak. 2.1.1 Bagian bagian Otak A. Cerebrum (Otak Besar) Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini. Cerebrum secara terbagi menjadi empat bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: 1. Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum. 2. Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit. 3. Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara. 4. Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata. Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional. A. Cerebellum (Otak Kecil) Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.

B.

1.

2.

3. 4.

2.1.2

Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju. Brainstem (Batang Otak) Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya. Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu: Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran. Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol fungsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan. Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur. Limbic System (Sistem Limbik) Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang. NEURON Neuron atau sel saraf dan sel glia merupakan dua jenis sel penyusun sisem saraf. Neuron merupakan sel fungsional pada system saraf, yang bekerja dengan cara menghasilkan potensi aksi dan menjalarkan impuls dari satu sel ke sel berikutnya. Pembentukan potensi aksi merupakan cara yang dilakukan sel saraf dalam memindahkan informasi. Pembentukan potensial aksi juga merupakan cara yang dilakukan oleh system saraf dalam melaksanakan fungsi kendali dan koordinasi tubuh. Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, sel saraf di dukung oleh sel glia. Jadi sel glia merupakan sel yang berkaitan erat dengan neuron, yang berfungsi sebagai pendukung struktur dan fungsi neuron, namun tidak terlibat dalam fungsi penjalaran impuls. Dalam otak manusia, jumlah sel glia jauh lebih besar daripada junlah neuron. Perbandingan antara jumlah sel glia dan neuron ialah 10:1. Sel glia berfungsi utuk menjamin agar kondisi lingkungan ionic disekitar neuron dapat selalu tepat. Selain itu, sel glia juga berfungsi untuk membuang zat-zat sisa dari sekitar neuron.

A.

B.

1. 2. 3. 2.1.3

Salah satu sel glia yang sangat dikenal ialah sel schwan. Sel schwan merupakan salah satu jenis sel glia yang berungsi sebagai pembungkus akson, membentuk selubung yang disebut selubung mielin. Ditinjau dari fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu neuron motorik, sensorik, dan interneuron. Neuron sensorik ialah sel saraf yang berfungsi untuk membawa rangsang dari daerah tepi (perifer tubuh) ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang atau medulla spinalis). Neuron motorik ialah sel saraf yang berfungsi membawa rangsang dari pusat saraf ke daerah tepi (perifer tubuh). Interneuron atau saraf penghubung ialah sel saraf yang terdapat di pusat saraf, yang menjadi penghubung antara neuron sensorik dan motorik. Didalam neuron terdapat Glia dan sawar Darah Otak Glia Sel nonneuronal didalam sel saraf pusat adalah Glia yang disebut juga dengan sel glia neuroglia, dan makroglio. Astrosit, oligondendrosit, sel ependimal dan makroglia merupakan empat tipe sel glia yang ada didalam sistem saraf pusat. Banyak leporan penelitian yang melaporkan bahwa sel glia jauh lebih aktif terlibat dalam aktifitas neuronal. Reseptor untuk banyak neuro transmiter dapat ditemukan di sel glia. Struktur penunjang untuk neuron diberikan oleh astrosit yang terlibat dalam pembentukan parut di sistem saraf pusat jika neuron berdegenerasi. Mielin pada sistem saraf pusat juga melakukan peranan yang memelihara neuron. Proses fagositosis disitem saraf pusat melibatkan astrosit dan oligodendrosit. Sel ependimal melapisi ventrikel otak dan kanalis sentralis medula spinalis permukaan ependima biasanya dilapisi oleh silia. Silia berfungsi mempermudah pergerakan cairan serebrospinalis. Sawar Darah Otak Sawar Darah Otak adalah semi permeabel, yang membolehkan beberapa material untuk menembusnya, tetapi menghalangi material lainnya. Jaringan endotelial memiliki ruangan kecil di antara tiap sel individu sehingga substansi dapat lewat di antara bagian luar dan dalam pembuluh darah. Meskipun, pada otak, sel-sel endotel saling berhubungan dan substansi-substansi tidak dapat melewati aliran darah. (beberapa molekul, seperti glukosa, ditranspor oleh darah dengan cara khusus). Blood Brain Barrier mempunyai beberapa fungsi penting : Melindungi otak dari substansi asing dari darah yang dapat melukai otak. Melindungi otak dari hormon-hormon dan neurotransmitter di seluruh tubuh. Mempertahankan lingkungan yang konstan pada otak. Stuktur Otak secara keseluruhan Didalam sistem sareaf pusat, substansi abu-abu mengandung badan sel, sedangkan substansi putih mengandung akson neuronal yang bermielin. Tiga daerah substansi abu-abu korteks serebral, korteks serebelar dan nukleus-nukleus serebral dan serebelar subkortikal. Hemisfer serebral kanan dan kiri dihubungkan oleh korpus kalosum dan saluran komisura kecil. Korteks serebral sendiri sangat berlipat-lipat dengan penonjolan atau lekukan. Batang otak terdiri dari medulla oblongata, pons, dan mesensesalon.

A. Meningen Merupakan selaput pembungkus otak paling luar. Meningen menutupi otak dan medulla spinalis. Penutup yang paling luar dan kuat adalah dura mater yang melekat dengan bagian dalam tengkorak. Dibawah dura meter adalah arachnoid dan pia mater yang berlekatan pada permukaan otak. B. Sistem Ventrikular Cairan serebrospinal berada dalam rongga didalam masing-masing hemisfer serebral. Rongga tersebut merupakan sistem ventrikular. Ventrikel lateral dari masing-masing hemisfer dibagi menjadi kornu anterior, bagian sentral, kornu posterior, dan kornu tempolaris. Kedua ventrikel lateral bersatu dalam ventrikel ketiga tunggal melalui foramen interventrikularis munro. Ventrikel ketiga berhubungan dengan ventrikel keempat melalui aquaduktus serebral. C. Korteks Serebral Jalur masuk utama ke korteks serebral mengandug informasi visual, auditoris, dan somato sensoris dan masing-masing mengarah ke korteks osipitalis, temporalis dan parietalis. Fungsi keluar yang terutama dan dapat diobservasi adalah berasal dari area motorik primer, area premotorik, dan area broca yang menyebabkan pergerakan otot spesifik, dan terkoordinasi. Korteks serebral mengandung kurang lebih 70% neuron di sistem saraf pusat. Korteks serebral merupakan lapisan tipis substansi abu-abu yang menutupi permukaan hemisfer serebral. D. Korteks Frontalis Gangguan neurologis yang paling sering mengenai lobus frontalis adalah tumor, trauma, penyakit serebro vaskuler, dan sklerosis multipel.

BIOKIMIA Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme. Lihat artikel biologi molekular untuk diagram dan deskripsi hubungan antara biokimia, biologi molekular, dan genetika. Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein. Saat ini, biokimia metabolisme sel telah banyak dipelajari. Bidang lain dalam biokimia di antaranya sandi genetik (DNA, RNA), sintesis protein, angkutan membran sel, dan transduksi sinyal.

A. Faktor Faktor resiko yang dapat menyebabkan gangguan jiwa salah satunya adalah faktor biokimia yaitu dimana faktor biokimia ini mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. Misalnya pada pasien halusinasi dimana dengan adanya stress yang berlebihan yang dialami seseorang maka di dalam tubuh akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia seperti Buffofenon dan Dimetytranferase (DMP). Goldstein dalam townsend (1996) menyatakan bahwa berbagai neurotransmitter (epinefrin, norepinefrin, dopamine, asetilkolin dan serotonin) sangat berperan dalam memfasilitasi dan menghambat impuls agresif. Teori ini konsisten dengan menyerang atau menghindar yang dikenalkan oleh selye dalam teorinya tentang respon terhadap stress. Stres, yang menimpa begitu banyak orang, adalah suatu keadaan batin yang diliputi kekhawatiran akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan, cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh. Ketika seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda bahaya, sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh: Kadar adrenalin dalam aliran darah meningkat; penggunaan energi dan reaksi tubuh mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan ke dalam aliran darah; tekanan darah meningkat dan denyutnya mengalami percepatan. Ketika glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol naik, dan semua ini memunculkan masalah bagi tubuh. Selain itu, pada faktor biokimia perlu dikaji riwayat penyakit fisik dan riwayat gangguan jiwa sebelumnya dikarenakan penyakit fisik dapat mempengaruhi psikologis individu apabila koping terhadap stressor tersebut maladaptive. Fisika dalam Konsep Dasar Keperawatan Jiwa Secara garis besar, otak manusia menghasilkan empat jenis Gelombang Otak (Brainwave) secara bersamaan, yaitu Gamma, Beta, Alpha, Tetha, Delta.Akan tetapi selalu ada jenis Gelombang Otak yang dominan, yang menandakan aktivitas otak saat itu.Misalnya jika kita tertidur, maka Gelombang Otak yang dominan adalah Delta. 4.1 Definisi 4.1.1 GAMMA (20 hz -40 hz) Gelombang Gamma cenderung merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling cepat. Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, 4.1.2 DELTA (0.5 hz 4 hz) Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi.Fase Delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. 4.1.3 THETA ( 4 hz 8 hz ) 4.

Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk.Tanda-tandanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain. 4.1.4 ALPHA ( 8 hz 12 hz ) Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. 4.1.5 BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 20 hz) Merupakan Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda. Frekwensi beta adalah keadaan pikiran anda sekaran ini, ketika Anda duduk di depan komputer membaca artikel ini. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz). Gelombang Beta di perlukan otak ketika Anda berpikir, rasional, pemecahan masalah, dan keadaan pikiran di mana Anda telah menghabiskan sebagian besar hidup Anda. 4.2 Pemanfaatan Gelombang-gelombang fisika 4.2.1 GAMMA (20 hz -40 hz) Manfaat gelombang otak gamma menjadi sangat terlibat dalam memahami realitas dan memproses informasi. Gelombang gamma terlibat dalam pengolahan mental informasi dan membantu kita untuk menjaga kewaspadaan. Khususnya, gelombang otak gamma adalah terlibat dalam proses pengambilan keputusan 4.2.2 DELTA (0.5 hz 4 hz) Melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap 4.2.3 THETA ( 4 hz 8 hz ) Digunakan ketika memasuki kondisi meditasi yang sangat dalam, namun, biasanya begitu Anda telah mencapai theta, anda menjadi mudah tertidur. Disinilah alasan bahwa gelombang Alpha adalah keadaan utama untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda.Jika anda ingin bereksperimen dengan meditasi melalui Gelombang Otak (Brainwave) theta, duduklah tegak untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur. 4.2.4 ALPHA ( 8 hz 12 hz ) Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya.Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga

menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar 4.2.5 BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 20 hz) Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut.

3.1 Konsep Dasar Keperawatan Jiwa tentang Kimia Dalam konsep keperawatan jiwa tentang kimia, ini berhubungan dengan adanya hormon dalam tubuh yang mempengaruhi gangguan jiwa. Karena hormon dalam tubuh merupakan senyawa yang sangat penting diperlukan dalam tubuh manusia. Dalam bahasa Yunani hormon berarti sesuatu yang menggerakkan. 3.1.1 Makna Hormon bagi Tubuh Manusia Hormon adalah suatu zat kimia yang kemudian dilepaskan sel atau kelenjar dalam salah satu bagian tubuh manusia untuk kemudian mempengaruhi sel-sel bagian tubuh yang lain. Meski hanya sebagian kecil hormon penting diperlukan dalam mengubah metabolisme sel .Ada tiga fungsi yang utama dalam hormon ini yaitu yang pertama adalah sebagai keseimbangan,yang kedua adalah merespons apabila kita sedang mengalami gangguan stres, dan yang ketiga adalah untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan dalam tubuh. Cara kerja hormon adalah beredar dalam sirkulasi darah dan juga fluida sel untuk kemudian mencari sel target. Saat hormon itu menemukan sel targetnya, hormon ini akan mengikat protein reseptor pada permukaan sel tersebut kemudian menggirimkan sinyal. Setelah sinyal respektor protein itu diterima, lalu akan segera beraksi baik dengan terlebih dahulu mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktifitas protein itu sendiri. Karena tubuh manusia terdiri dari banyak hormon, yang mempunyai fungsi berbeda-beda, maka untuk menjaga agar tubuh tetap seimbang dan sehat, hormon mesti kita jaga dengan baik. Salah satunya agar keseibangan tubuh sehingga tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Istilah kematian sel program, terjadi karena adanya perangsang atau penghambat pada pertumbuhan seseorang. Hormon juga ada pada pengaktifan atau sebaliknya, sistem kekebalan tubuh dan metabolisme, atau dalam fase yang sering kita sebut pubertas. Pada manusia seperti yang kita kenal, dari masa anak-anak hingga dewasa, dimasa pertumbuhan sedang jalan, itu berarti sel-sel yang diproduksi hormon masih aktif. Dari kecil menjadi besar dan tumbuh sehat. Hormon juga ada disebut hormon jenis khusus dan hormon ini biasanya ada di dalam kelenjar endrokin tertentu, seseperti kelenjar ovarium atau testis hormon ini bisa merangsang tumbuhnya hormon kelenjar endokrin lainnya seperti dalam contoh, jika THS atau thyroid-stimulating hormon bisa menyebabkan

pertumbuhan serta menjadikan aktifitas kelenjar yang di hasilkan endokrin lain bisa meningkat. Berikut Sepuluh Hormon Penting dalam Tubuh: Banyak nama dan juga fungsi hormone yang ada pada tubuh kita. Namun ada sepuluh nama hormone berserta fungsinya, yang berperan penting dalam tubuh kita . Hormon-hormon itu 1) Hormon Melantolin Hormon yang berfungsi sebagai antioksidakan pengontrol tidur, yang disebut hormone melantolin. Hormone ini dproduksi kelenjar pineal. Kelebihan atau kekurangan hormone ini tanda-tandanya menyebabkan lesu, gangguan hati dan mata, pikiran, sakit kepala dan pusing. Sementara jika kita kekurangan hormone melantolin menyebabkan kesulitan tidak bisa tidur atau yang sering kita sebvut insomnia, tidur tidak nyeyak, tekanan darahtinggi, kelelahan, depresi, juga gangguan aritima atau rima jantung 2) Hormon Serotonin Hormon yang berfungsi mengontrol suasana hati atau mood ada pada hormone serotin. Berfungsi juga mengontrol nafsu makan. Jika ada penyebab denyut jantung, kejang demam tinggi hingga detak jantung tak teratur, itu disebabkan dari kelebihan hormon serotin. Sementara dampak-dampak Dari kekurangan hormone serotonin antara lain dapat menyebabkan kegelisahan, kekurangan rasa percaya diri, fobia dan lainnya. 3) Hormone tiroid Sebagai hormone peningkatan metabolism dan mempengaruhi sintesis protein disebut hormone tiroid. Cirri-ciri kelebihan hormone ini, kejanag perut. Demam, menggigil, jantung tidak teratur. Jika ada gejala lelah, lesu, rambut atau kuku tipis dan rapuh, darah tinggi, penyebab depresi gdan gangguan jiwa, ini adalah ciri-ciri kekurangan hormone tiroid. Hormon Adrenalin Sebagian pasokan oksigen serta glukosa yang akan dialirkan ke otak dan otot. Jika kekurangan hormone ini bisa menyebabkan pening. Penurunan berat badan, nyeri otot serta sakit pinggang akut. Hormone Dopamin Hormone ini berfungsi sebagai pengkatan denyut jantung dan tekanan darah jika mengalami perubahan jumlah urin, perubahan warna kulit, sakit di kaki dan lengan adalah cirri-ciri kelebihan hormone ini. Sementara jika motivasi rendah, ada kesul;itan konsentrasi dan berfikirb lambat, lemah libido dan impontensi adalah gangguan yang disebabkan kekurangan hormone ndopamin. Hormon gastrin Sementara itu hormone yang diproduksi oleh usus 12 jari ini disebut hormone gastrin. Fungsinya sebagai sekresi asam lambung oleh sel parietal. Tumor jinak anak menyerang anda kelebihan hormone gastrin. Hormone pertumbuhan atau HGH

4)

5)

6)

7)

Hormone ini bertugas merangsang pertumbuhan dan juga reproduksi sel. Jika kelebihan sel ini dapat menyebabkan tumor jinak yang tumbuh secara perlahan. Sementara jika anak anak kekurangan hoemon ini, pertumbuhan badannya akan lambat, bisa mengakibatkan tubuh jadi pendek juga bisa tertundanya kematangan seksual. 8) Hormone insulin Hormone insulin adalah hormone yang berfungsi sebagai pengambilan glukosa di hati dan otot lewat darah. Kelebihan hormone salah satunya menjadikan kadar gula darah sangat rendah. Jika sebaliknya, kelebihan hormone insulin dapat meningkatkan kadar gula darah dan diabetes. 9) Hormone testosterone Hormone ini merupakan hormone seks pria. Hormone yang berfungsi merangsang pematangan otot otot seks pria serta serta kepadatan tulang. 10) Hormone progesterone Berfungsi menaikkan factor pertumbuhan epidermal. Hormone ini juga membantu pertumbuhan tulang gigi, gusi, sendi kulit. Susah tidur, sering cemas, panik, gelisah adalah penyebab kurangnya hormone progesterone dalam tubuh. Selain dari hormone sendiri, konsep keperawatan jiwa dapat dipengaruhi oleh beberapa hal lain seperti goncangan jiwa yang berpengaruh kesehatan jiwa. Goncangan jiwa dan dampaknya terhadap kesehatan fisik. Penjelasan tersebut membuktikan bahwa ada hubungan antara jiwa dan fisik.Jiwa manusia memiliki karakteristik yang dilengkapi dengan kemampuan dan rahasia yang tinggi. Karakteristik tersebut bisa terlihat dari emosinya, seperti sedih, senang, takut, kecemasan, duka, kegelisahan, kesusahan dan perasaan-perasaan lain untuk waktu tertentu. Perasaan-perasaan tersebut muncul ketika seseorang menghadapi peristiwa-peristiwa menyakitkan dlm hidupnya karena adanya perubahan kondisi psikologis yg terlihat dari fisiknya, seperti perubahan raut muka, keluar keringat, tertawa, cemberut, dan tanda-tanda lainnya. Terkadang perubahan terjadi sangat dalam yg dirasakan oleh jiwa seseorang , seperti detak jantung yang bekerja cepat, sesak nafas, dan lain-lain. Gangguan ini disebabkan oleh adanya hubungan antara reaksi yang berlebihan dan kelenjar vital pada tubuh yang memisahkan dan membuka getah bening lambung. Gangguan ini berpengaruh pada penyakit jiwa kronis karena bercampurnya hormon yang bersumber dari kelenjar tersebut sehingga menjadi sangat lemah. Pada akhirnya gangguan ini berdampak pada perubahan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker sebagai dampak berkurangnya sistem imun. Penyakit jiwa dan tekanan sosial yang terus-menerus berdampak pada imunitas tubuh dan munculnya penyakit tertentu. Tekanan jiwa terkadang memberikan andil terhadap tumbuhnya penyakit fisik seperti penyakit kulit, kanker, penyakit jantung, pecah pembuluh darah, dan penyakit-penyakit kelenjar lainnya seperti kelenjar buntu, gangguan hormon, pikun dan ketuaan. Susunan saraf bergerak sejalan dan spontan dengan beberapa aktivitas organ tubuh, seperti detak jantung, aliran darah, sistem pencernaan, sistem imun dan kelenjar buntu. Ketika terjadi sesuatu pada sistem saraf

karena reaksi jiwa, maka sistem yang lain akan terkena dampaknya, sehingga berdampak pada munculnya penyakit fisik. Tekanan jiwa timbul akibat adanya gangguan antara zat kimia otak dan sel-sel saraf. Karena, gangguan jiwa mendorong bertambahnya jumlah hormon KORTEZOL(hormon anak ginjal) yg keluar dari kelenjar anak ginjal diatas ginjal. Kondisi ini berakibat pada semakin banyaknya hormon insulin yang keluar sehingga mengurangi massa imunitas pada otak. Imunitas otak antara lain berfungsi untuk menggugah kesadaran disaat tertentu, misalnya ketika seseorang meneguk minuman yang memabukkan. Dampak berikutnya adalah berkurangnya kemampuan otak secara kimia dalam menyikapi informasi baru dan menetralisasikan informasi yang menakutkan. Pada akhirnya, kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, misalnya penyakit amnesia dan lemah ingatan. Gangguan jiwa berakibat pada keluarnya hormon kelenjar buntu melebihi kebutuhan tubuh seperti adrenalin yang keluar dari kelenjar adrenal, NOREPINOPHRINE yang keluar dari sumsum kelenjar adrenal. Dalam kondisi seperti ini badan terpaksa mengeluarkan simpanan tenaga yang seharusnya dipergunakan utk perkembangan tubuh dan pertahanan kondisi fisik saat dibutuhkan badan. Pemaksaan ini berakibat pada melemahnya sistem imun tubuh dan bertambahnya tekanan tubuh utk menembus saluran darah di kepala(otak). Kondisi ini mendorong masuknya zat-zat kimia kedalam otak sehingga menimbulkan rasa pusing, mual dan vertigo. Pemaksaan yang terus-menerus ini meningkatkan tekanan darah, yang juga akan menambah kekentalan darah yang mengalir kebagian depan kepala. Kondisi seperti ini terkadang menimbulkan gumpalan darah atau sakit kepala yang berat. Reaksi jiwa yang berulang-ulang terkadang mendorong tidak berfungsinya jaringan pencernaan, seperti buruknya pencernaan dan terganggunya proses pengeluaran getah lambung yang berfungsi memperlancar proses pencernaan. Lebih jauh, kondisi ini kadangkala berakibat pada rusaknya rangkaian pencernaan, seperti luka pada lambung, usus 12 jari, dan usus besar. Kegelisahan yang berlebihan bisa disembuhkan dgn banyak melakukan aktivitas berfikir, Untuk menjaga manusia supaya tidak cepat lupa dan lemah ingatan serta meningkatkan kegiatan berpikir

Anatomi Susunan Saraf Pada Otak usunan saraf terdiri dari usunan araf usat dan Susunan Saraf Tepi n. raniales n. pinales . Susunan Saraf Pusat terdiri Encephalon dan Medulla Spinalis. Otak, atau ensefalon secara konvensional dibagi dalam 5 bagian utama :

Telensefalon atau otak besar, diensefalon atau otak antara, mesensefalon atau otak tengah, metensefalon atau otak belakang, dan mielensefalon atau medulla oblongata (sambungan sumsum tulang). Telensefalon dan diensefalon membentuk prosensefalon atau otak depan. Metensefalon dan mielensefalon membentuk rombensefalon atau otak belah ketupat. Metttensefalon terdiri dari pons danserebelum. Serebrum mencakup telensefalon, diensefalon dan otak tengah bagian atas. Serebrum sebagiannya terbagi dalam dua belahan hemisfer oleh suatu fisura longitudinal vertical yang dalam. Sebuah hemisfer serebrum adalah setengah bagian otak depan. Hemisfer serebrum meliputi struktur telensefalon seperti korteks serebrum, zat putih yang dalam terhadap korteks, ganglia basal, dan korpus kalosum. Sistem ventrikulus ialah ronggarongga di dalam otak yang berisi cairan serebrospinal. Sistem itu dibagi sebagai berikut : ventrikel lateral ialah rongga di dalam hemisfer serebrum, ventrikel ketiga ialah rongga di dalam diensefalon, akuaduktus serebrum (akuaduktus sylvii) ialah rongga di dalam mesensefalon dan ventrikel keempat ialah rongga rombensefalon. Serebelum (otak kecil) ialah bagiandorsal metensefalon yang mengembang. Batang otak ialah istilah kolektif untuk diensefalon, mesensefalon dan rombensefalon tanpa serebelum. (Diensefalon kadang-kadang tidak dimasukkan ke dalam batang otak). Batang otak dibagi menurut hubungan topografiknya dengan tentorium dalam bagian supratentorium dan infratentorium. Diensefalon ialah bagian bagian supratentorium dan otak tengah, pons dan sambungan sumsum tulang belakang merupakan bagian infratentorium. Semua saraf otak kecuali saraf penghidu dan saraf optik, muncul dari batang otak bagian infratentorium. FISIOLOGI SUSUNAN SARAF PUSAT Sistem saraf terdiri dari: 1.Reseptor sensoris reaksi segera memori pada otak 2.Informasi ( medulla spinalis substansia retikularis 3.Efektor ke otot & kelenjar Fungsi sistem saraf adalah: 1. Menghantarkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain 2. Mengelola informasi sehingga dapat digunakan atau dapat menjadi jelas artinya pada pikiran.

Tingkatan sistem saraf : 1. Tingkat medulla spinalis, sinyal sensoris dihantarkan melalui saraf-saraf spinal menuju ke setiap segment Medulla Spinalis dan menyebabkan respons motorik lokal. 2. Tingkat Otak Bagian.Bawah (Medulla blongata pons mesensephalon hipotalamus talamus serebellum dan ganglia basalis mengatur aktivitas tubuh yang terjadi di bawah kesadaran. 3. Tingkat otak bagian atas atau tingkat kortikal, daerah tempat penyimpanan informasi dan proses berpikir. Patokan anatomis yag digunakan dlm pemetaan korteks serebri terdiri dari 4 lobus yaitu : 1. Lobus oksipitalis, untuk pengelolaan awal masukan penglihatan 2. Lobus Temporalis, untuk sensasi suara (Pendengaran). 3. Lobus parietalis, untuk menerima & mengolah masukan sensorik seperti sentuhan, panas, tekanan, dingin dan nyeri dari permukaan tubuh. 4. Lobus Frontalis, berfungsi : a. aktifitas motorik volunter b. Kemampuan berbicara c. Elaborasi pikiran. Fungsi korteks serebri : Persepsi sensorik Kontrol gerakan volunter Bahasa Sifat pribadi Proses berpikir, mengingat,kre-atifitas Fungsi Talamus : 1.Menerima impuls eksteroseptif dan proprioseptif 2.Stasiun penyambung yang mengirim impuls ke korteks serebri 3.Beberapa tingkat kesadaran 4.Pusat koordinasi timbulnya gerakan afektif,ekspresif yang terjadi sebagai rangsangan emosional 5. Kontrol motorik yang termodifikasi 6.Bagian penting darir sistem aktivasi retikular ascedens Fungsi Hipotalamus : Mengatur fungsi homeostatik seperti kontrol suhu,rasa haus, pengeluaran urin dan asupan makanan Pusat primer dari sistem saraf otonom perifer. Mengontrol emosi dan pola perilaku.

Fungsi Batang Otak : Dibentuk oleh medulla oblongata,pons,dan mesencephalon. 1. Penyalur asenden dan desendens yang menghubungkan medulla spinalis dengan pusat yang lebih tinggi. 2. Pusat-pusat refleks penting yang mengatur sistem respirasi, kardiovaskuler dan kendali tingkat kesadaran. 3. Mengandung nuclei saraf kranial III sampai XII. 4. Memodulasi rasa nyeri 5. Pusat yg bertanggungjawab untuk tidur 6. Mengatur refleks-refleks otot yang terlibat dlm keseimbangan dan postur. Medulla Spinalis Berjalan melalui kanalis vertebralis dan dihubungkan dengan saraf spinalis. Terdiri dari : 1. Substansia Grisea berbentuk seperti kupu-kupu(H) terdiri dari badan sel saraf dan dendritnya, antarneuron pendek dan sel-sel glia 2. Substansia Alba tersusun menjadi traktus (jaras) yaitu : a. Traktus Asendens (dari Medulla Spinalis ke Otak), menyalurkan sinyal dari aferen ke otak. b. Traktus Desendens (dari Otak ke Medulla Spinalis), menyampaikan pesan - pesan dari otak ke neuron eferen. Medulla Spinalis bertanggung jawab untuk integrasi banyak refleks dasar, mempunyai 2 fungsi utama : 1. Sebagai penghubung untuk menyalurkan informasi antara otak dan bagian tubuh lainnya. 2. Mengintegrasikan aktifitas refleks antara masukan aferen dan keluaran eferen tanpa melibatkan otak, jenis aktifitas refleks ini dikenal sbg refleks spinal. Serebelum Serebelum penting dalam keseimbangan serta merencanakan dan melaksanakan gerakan volunter. Terdiri dari : 1. Vestibuloserebellum, mempertahankan keseimbangan dan mengontrol gerakan. 2. Spinoserebellum, mengatur tonus otot dan gerakan volunter yang terampil dan terkoordinasi. 3. Serebroserebellum, dalam perencanaan dan inisiasi gerakan volunter dengan memberikan masukan ke daerah motorik korteks. Bentuk gangguan diskoordinasi gerakan otot akibat gangguan pd serebellum

1. Asinergia : hilangnya kerjasama antar kelompok otot. 2. Disdiadokokinesis: ketidakmampuan untuk melakukan gerakan yang bergantiganti dgn cepat. 3. Dismetria : Gangguan kecepatan untuk memulai dan menghentikan gerakan 4. Ataksia : gangguan dalam kecepatan, kekuatan dan jurusan dari gerakan. 5.Tremor : sangat irreguler. 6. Nistagmus : Gangguan pergerakan bola mata 7. Disartria : Gangguan akibat diskoordinasi gerakan otot-otot pernapasan, otot pita suara & lidah. Ganglia Basalis Termasuk anglia basalis nukleus kaudatus putamen nigra korpus subtalamikus dan nukleus ruber .

globus pallidus. substansia

Fungsi motorik ganglia basalis: 1. mengatur aktifitas motorik yang kompleks bersama dengan korteks serebri dan traktus kortikospinalis 2. Pengaturan kognitif dari aktifitas motorik (nukleus kaudatus) . Menentukan kecepatan gerakan yang harus dilakukan 4. Mengatur berapa besar gerakan tersebut harus dilakukan ersama korteks serebri terutama daerah parietal Kelainan akibat kerusakan ganglia basalis: 1. Chorea disebabkan degenerasi nukleus kaudatus. Gerakan seperti menari involunter (involuntery dancing movement). 2. Athetosis disebabkan kerusakan nukleus lentikularis ditandai gerakan lambat dan menggeliat. 3. Ballismus terjadi kerusakan nuclei subthalamic ditandai pergerakan tiba-tiba pada salah satu sisi tubuh. 4. Parkinson (paralisis agitans) terjadi degenerasi neuron dopaminergik dari system nigrostriatal, gejalanya berupa akinesia, bradikinesia, rigidity, dan tremor. DAFTAR PUSTAKA 1. Noback, C.R., Otak : Anatomi gros, Aliran darah dan Selaput Otak dalam Anatomi Susunan Saraf Manusia. Edisi 2. EGC. Jakarta. 1995. Hal. 2-6. 2. Guyton, A.C. Serebelum, Ganglia Basalis,dan Seluruh Pengatur Motorik. Dalam Fisiologi Kedokteran Edisi 9. EGC. Jakarta. 1997. Hal. 887-926.

3. Price, A.,Silvia, Wilson, M.,Lorraine. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. EGC. Jakarta. 1995. Hal. 901-929. 4. Wilson, K., Central Nervous System in : Anatomy and Physiology in Health and Il

ecara garis besar otak dapat dibagi kedalam 4 bagian besar yaitu batang otak, serebellum, serebrum dan diencephalon. Batang otak terdiri atas Medulla Oblongata, Pons dan otak tengah. Diencephalon terdiri atas Talamus, Hipotalamus, Epitalamus dan Subtalamus atau disebut juga Ventral thalamus. Secara visual, pembagian otak dapat dilihat pada gambar berikut.

STRUKTUR UMUM OTAK Secara garis besar otak dapat dibagi kedalam 4 bagian besar yaitu batang otak, serebellum, serebrum dan diencephalon. Batang otak terdiri atas Medulla Oblongata, Pons dan otak tengah. Diencephalon terdiri atas Talamus, Hipotalamus, Epitalamus dan Subtalamus atau disebut juga Ventral thalamus. MENINGEN Meningen atau lapisan pembungkus otak merupakan bagian terluar dari otak. Meningen memiliki beberapa lapisan yaitu Duramater, Arachnoid dan Piamater.

Duramater merupakan bagian terluar. Duramater merupakan lapisan periosteum tulang tengkorak, merupakan lapisan yang kuat, lapisan fibrosa yang mengandung Pembuluh Darah, yang memberikan nutrisi pada tulang. Lapisan luar dan dalam menempel dengan tengkorak sehingga tidak ada lapisan epidural antara tulang dengan membran seperti pada spinal. Antara duramater bagian dalam dan arachnoid terdapat rongga subdural dan tidak mengandung Cerebro Spinal Fluid (Cairan serebro spinal). Pada beberapa tempat kedua lapisan dalam dan luar membentuk saluran yang mengandung Pembuluh Darah yang disebut dengan Dural sinus dan terdapat darah vena dari Pembuluh Darah di otak. Arachnoid merupakan Lapisan tengah dari meningen. Lapisan ini merupakan jaringan ikat, antara arachnoid dan piamater terdapat seperti jaring-jaring trabekula dan rongga subarachnoid yang mengandung CSF. Lapisan arachnoid tidak mengandung Pembuluh Darah, tapi Pembuluh Darah terdapat pada rongga subarachnoid. Piamater merupakan lapisan yang bersentuhan langsung dengan otak. Sebagian besar suplai darah pada otak di suplai oleh pembuluh-pembuluh darah kecil yang banyak terdapat pada piamater.

VENTRIKEL Ventrikel otak dilapisi oleh epitel kuboid yang disebut ependima.Terdapat kapiler-kapiler yang disebut dengan pleksus koroides. Terdapat 4 ventrikel yang diberi nomor dari atas ke bawah dari otak yaitu: Ventrikel lateral kiri dan kanan pada hemisfer serbri, ventrikel ke tiga pada diensepalon dan ventrikel ke empat pada pons dan medulla. Ventrikel lateral dihubungkan dengan ventrikel ke tiga oleh interventrikular foramen sedangkan Ventrikel ke tiga nyambung dengan ventrikel ke empat melewati celah sempit yang disebut serebral aqua duktus di midbrai/otak tengah.

CAIRAN SEREBROSPINAL Cairan serebrospinal atau CSF berperan dalam melindungi otak, menjaga keseimbangan bahan-bahan kimia Susunan Syaraf Pusat. CSF dibentuk dalam pleksus koroides pada ventrikel lateral, tiga dan empat dengan kombinasi proses diffusi dan transport aktif. Pleksus koroid menseleksi komponen darah yang dapat melewati membrannya ke ventrikel (tidak untuk Sel Darah Merah, protein dengan molekull besar). Yang dapat lewat: protein berukuran kecil, oksigen, karbondioksida, Na, K, Ca, Mg, Cl, glukosa dan sejumlah kecil Sel Darah Putih. Perjalanan CSF CSF dibentuk di Ventrikel lateral, lalu melalui interventrikuler foramen masuk ke ventrikel III

dan melalui Aqua Duktus CSF mengalir ke Ventrikel IV. Di ventrikel IV erdapat 3 buah lubang terbuka di dasar ventrikel 4. Melalui ketiga lubang tersebut CSF mengalir ke Subarachnoid spaces ( cisterna magna) disebelah medulla, aliran berlanjut ke Spinal lalu ke lumbal sisterna. Sebagian naik lagi ke otak melelui subarachnoid spaces masuk ke vili arachnoid dan sinus sagital superior. Cerebro Spinal Fluid (CSF) Vili arachnoid memiliki katup yang sensitif dengan tekanan dengan sistem satu arah. CSF selalu diperbarui sekitar 3 kali dalam sehari.

NUTRISI OTAK Sebanyak 20% oksigen dari seluruh kebutuhan tubuh digunakan oleh otak. Kebutuhan oksigen tinggi saat otak istirahat. Otak mendapatkan nutrisi hanya dari darah. Otak membutuhkan Oksigen dan glukosa setiap saat tetapi otak tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan cadangan. Dampak Kekurangan Nutrisi pada otak Kekurangan oksigen dan glukosa pada otak menyebabkan kerusakan yang lebih cepat dibandingkan pada jaringan lain. Kekurangan dalam beberapa menit dapat menyebabkan kerusakan yang menetap.

BATANG OTAK Berbatasan dengan medula spinalis dibagian bawah dan diensepalon dibagian atas. Sedikit menyempit saat keluar dari tengkorak melalui foramen magnum untuk bersatu dengan medula spinalis. Batang otak memiliki fungsi yang sangat penting termasuk traktus yang panjang dari jalur asenden dan desenden. Jaringan dari badan sel dan serabutnya dari formatio retikularis terdapat disini, yang sangat berperan penting dalam mempertahankan hidup. Seluruh syaraf kranial keculai olfaktorius dan optikus keluar dari batang otak. Formatio Retikularis Terbagi kedalam jalur asenden, jalur desenden dan nervus kranialis. Formatio retikularis terbentang sepanjang batang otak, dengan akson terbentang menuju diensepalon dan medula spinalis. Memiliki sekiar 30.000 sinaps. Lesi pada formatio retikularis dapat menyebabkan koma sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Neuron dalam Formatio Retikularis dikelompokan sesuai dengan fungsinya masing-masing. RF memiliki pusat respirasi dan cardiovaskuler yang berperan dalam pengaturan pernafasan, nadi dan perubahan diameter Pembuluh Darah. Jalur asenden menuju serebrum bergabung dengan RAS (reticular activating system) yang berperan dalam pengaturan siklus terjaga dan

tidur. Medulla Oblongata Medulla oblongata merupakan bagian yang vital dalam pengaturan jantung, vasomotor/ kontriksi dan dilatasi pembuluh darah dan pusat pernafasan. Medulla Oblongata memonitor kadar CO2 yang berperan dalam pengaturan pernafasan, mengatur muntah, bersin, batuk dan menelan. Dibagian ventral terdapat pyramid yang merupakan jalur motorik dari serebral ke spinal. Jalur di pyramid menyilang (pyramidal decussation) sehingga dibawah medulla keadaan motorik tubuh dikontrol oleh bagian yang berlawanan dalam hemisfer serebri.

PONS Terletak diatas Medulla, Pada bagian dorsal Terdapat Formatio Retikularis dan nuklei syaraf kranial jalur asenden dan desenden. Dalam Formatio Retukularis terdapat pusat apneu dan pneumotoxic yang membantu dalam pengaturan pernafasan. Midbrain/mesensepalon Midbrain terdapat diatas pons. Terdapat pusat refleks yang membantu koordinasi [ergerakan bila matadan kepala, membantu pengaturan mekanisme fokus pada mata, mengatur respon pupil terhadap stimulus cahaya. Terdapat substansia nigra yang beperan dalam pengaturan aktivitas motorik somatic. SEREBELUM Serebelum berperan dalam fungsi keseimbangan. Secara terus menerus menerima input dari otot, tendon, sendi dan organ vestibular(keseimbangan) dalam bentuk proprioceptive input (kepekaan terhadap posisi tubuh yang satu dari yang lainnya). Mengintegrasikan kontraksi otot satu dengan yang lain, mengatur tonus otot. SEREBRUM Serebrum Merupakan struktur terbesar dan paling rumit dalam sistem syaraf. Terdapat dua hemisfer serebri yang Terdiri dari korteks yang merupakan substansi abu-abu (gray matter), substansi putih dan ganglia basalis. Korteks terbagi kedalam 6 lobus: frontal, parietal, temporal, oksipital, lilmbik dan insula/lobus sentralis. Korteks serebri merupakan lapisan terluar dari serebrum, terdiri dari substansi abu-abu. Banyak berperan dalam pengaturan aktivitas kehidupan yang disadari. Lobus Frontalis Lobus frontalis merupakan area kontrol motorik terhadap pergerakan yang disadari termasuk yang berkaitan dengan bicara. Aktivitas motorik: Area Broadman 4(Primary motor cortex), area 6 (suplementary and premotor motor cortex), area 8 (pergerakan mata) area

44 (area Brocca untuk bicara). Selain control motorik lobus frontalis juga berperan dalam kontrol ekspresi emosi dan perilaku, moral. Lobus Parietalis Lobus Parietalis berperan dalam sensasi umum, selera. Are 1,2,3 (integrasi sensasi secara umum) 5,7,40 (apresiasi terhadap tekstur, berat, mengenali bentuk benda yang dipegang).area 40 memiliki peran penting dalam body image/gambaran diri. Area 43 (selera dalam hal pengecapan) Lobus temporalis Lobus temporalias merupakan pusat pendengaran, keseimbangan, emosi dan memori. Terdapat area 41,42 yang berperan dalam pengaturan keseimbangan, area 39 yang berperan dalam Pemahaman terhadap bicara/kata-kata. Bagian anterior lobus ini berperan dalam emosi, halusinasi, memori jangka pendek dari beberapa menit s.d beberapa minggu atau bulan Lobus Oksipitalis Lobus Oksipitalis merupakan pusat penglihatan, pengaturan ekspresi. Terdapat area 17 (area penglihatan utama), area 18,19 memaknai hasil penglihatan, area 39 memahami bahasa tulisan, area 22 memahami bahasa lisan dan area Wernicks (39,22,40). Insula Insula berperan dalam pengaturan aktivitas gastrointestinal dan organ visceral lainnya. Limbik Limbik berperan dalam pengaturan emolsi, perilaku, memori jangka pendek dan penciuman. DIENCEPHALON Talamus Talamus merupakan pusat prosesing dan relay semua input sensoris kecuali penciuman. Talamus memiliki 4 area utama yaitu sistem sensoris, sistem motorik, aktivitas neurofisiologius dan ekspresi korteks serebri. Talamus berhubungan dengan sistem limbik dalam pengaturan ekspresi emosi, perilaku manusia yang unik. Talamus berkaitan dengan proses berfikir, kreativitas, interpretasi dan pemahaman bahasa lisan dan tulisan dan mengenali objek dengan cara menyentuh. Hipotalamus Hipotalamus terletak dibawah thalamus, berdekatan dengan hipofisis. Hipotalamus mengatur banyak fungsi tubuh untuk keseimbangan. Merupakan pusat pengaturan dan koordinasi tertinggi dari sistem syaraf otonom, pengaturan suhu, pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit Pengaturan pola tidur dan terjaga, Berperan dalam pengaturan lapar dan keinginan untuk

makan yang dibantu dengan kadara glukosa, lemak dan protein dalam tubuh, Respon perilaku berkaitan dengan emosi, Kontrol endokrin juga berperan dalam respon seksual seperti Orgasme dan respon terhadap stimulus organ seksual. Epithalamus Epitalamus terdiri dari 3 bagian: Trigonum habenulae, badan pineal, dan komisura posterior.Trigonum habenulae mengandung serabut syaraf yang berhubungan dengan midbrain, berperan sebagai pusat relay. Badan pineal (epiphysis) berperan seperti kelanjar endokrin (neuroendokrin). Komisura posterior berhubungan dengan midbrain Ventral thalamus/subthalamus Terletak dibagian ventral diensepalon, mengandung nuklei subtalamik SYARAF KRANIAL Terdapat 12 pasang syaraf cranial yaitu: 1.SK I (olfactorius): S, Penciuman 2.SK II (Opticus): S, Penglihatan, input refleks fokusing dan konstriksi pupil di limbik 3.SK III (Okulomotorius): M, Pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil dan memfokuskan lensa 4.SK IV (Trochlearis): M, Pergerakan bola mata ke bawah 5.SK V (Trigeminus): oV1(Syaraf optalmik): S, input dari kornea, rongga hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal, dahi, bagian atas alis, konjungtiva kelenjar air mata oV2 (Syaraf maksilari): S, input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga hidung, palatum, faring oV3 (Syaraf Mandibular): S,M, input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah, kulit di bawah dagu, mengunyah 6.SK VI (Abdusen): M, Pergerakan mata ke lateral 7.SK VII (Fasialis): S,M, Pengecapan, Salivasi, lakrimasi, pergerakan otot wajah 8.SK VIII(Vestibulocochlearis): Vestibular untuk keseimbangan, cochlearis untuk pendengaran 9.SK IX(Glossofaringeus): S,M Pengecapan, sensasi lain dari lidah, salivasi dan menelan 10.SK X (vagus): S,M, menelan, monitor kadar oksigen dan karbondioksida darah, tekanan darah, kegiatan organ visceral lain 11.SK XI(Aksesorius): M, produksi suara di laring, Pergerakan kepala dan bahu, muscle sense 12.SK XII(Hipoglosus): M, Pergerakan lidah saat bicara, mengunyah, muscle sense ANATOMI FISIOLOGI OTAK Sistem persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis, dn saraf perifer. Struktur struktur ini bertanggung jawab untuk control dan koordinasi aktvasi sel tubuh melalui impuls impuls elektrik.

A. Otak Otak dibagi menjadi tiga bagian besar serebrum, serebelum, dan batang otak. Semua berada dalam satu bagian struktur tulang yang disbeut tengkorak, yang juga melindungi otak dari cedera. Ada empat tulang yang berhubungan membentu tulang tengkorak, yaitu tulang frontal, parietal, temporal dan oksipital. Pada dasar tengkorak terdiri dari tiga bagian fossa fossa. Bagian fossa anterior Berisi lobus frontal serebral bagisn hemisfer , bagian tengah fossa berisi lobus parietal, temporal dan oksipital, dan bagian fossa posterior berisi batang otak dan medulla. 1. Meningen Dibawah tengkorak, otak dan medulla spinalis ditutup tiga membrane atau meningen. Komposisi meningen berupa jaringan serabut penghubung yang melindungi, mendukung, dan memelihara otak. Meningen terdiri dari duramater, arakhnoid, dan piamater. a) Duramater Lapisan paling luar, menutup motak dan medulla spinalis, sifat duramater liat, tebal, tidak elastic, berupa serabut berwarna abu abu . Bagian pemisah dura adalah falx serebri yang memisahkan kedua hemisfer di bagian longitudinal dan tentorium, yang merupakan lipatan dari dura yang membentuk jarring jarring membrane yang kuat. Jaring ini mendukung hemisfer dan memisahkan hemisfer dengan bagan bawah otak (fossa posterior , jika tekanan didlam rongga otak meningkat, jaringan otak tertekan ke arah tentorium atau berpindah kebawah, keadaan ini disebut herniasi. b) Arakhnoid Merupakan membrane bagian tengah , membrane yang bersifat tipis dan lembut ini menyerupai sarang laba laba , membrane ini tidak teraliri darah. Pada dinding arakhnoid terdapat pleksus khoroid, yang bertanggung jawab memproduksi cairan serebrospinal (css. Membrane yang mempunyai bentuk seperti jari tangan ini disebut arakhnoid villi, yang mengabsorbsi cairan serebrospinal. Pada usia dewasa , normal css diproduksi 500 ml perhari, tetapi 150 ml di absorbsi oleh villi.. Villi mengabsorbsi css juga pada saat darah masuk ke dalam system (akibat trauma, pecahnya aneurisma, stroke dan lain lain). Dan yang mengakibatkan sumbatan. Bila villi arakhnoid tersumbat. (peningkatan ukuran ventrikel) dapat menyebabkan hidrosefalus. c) Piamater

Membrane yang paling dalam, berupa dinding yang tipis, transparan , dan menutupi otak, dan meluas ke setiap lapisan daerah otak, juga mengandung banyak pembuluh darah untuk menyuplai darah ke otak. 2. Serebrum Serebrum terdiri dari dua hemisfer dan empat lobus, substansia grisea terdpat pada bagian luar dinding serebrum dan substansia alba menutupi dinding serebrum bagian dalam. Pada prinsipnya komposisi substansi grisea yang terbentuk dari badan badan sel saraf memenuhi korteks serebri, nucleus dan Basal ganglia. Substansi alba terdiri dari sel sel saraf yang menghubungkan bagian bagian otak dengan bagian yang lain. Sebagian besar hemisfer serebri (telensefalon) berisi jaringan soistem saraf pusat (SSP). Area inilah yang mengontrol fungsi motorik tertinggi , yaitu terhadap fungsi individu dan intelegensi. Keempat lobus tersebut adalah sebagai berikut a) Frontal Lobus terbesar terletak pada fossa anterior . area ini mengontrol perilaku individu , membuat keputusan , kepribadian , dan menahan diri. b) Parietal Lobus sensori . Area ini menginterpretasikan sensasi. Sensasi rasa yang tidak berpengaruh adalah bau. Lobus parietal mengatur individu mampu mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya. Kerusakan pada daerah ini menyebabkan sindrom hemineglect. c) Temporal Berfungsi mengintegrasikan sensai kecap, baud an pendengaran. Ingatan jangka pendek sangat berhubungan dengan daerah ini. d) Oksipital Terletak pada lobus posterior hemisfer serebri. Bagian ini bertanggung jawab menginterpretasikan penglihatan. Korpus kolosum adalah kumpulan serat serat saraf yang tipis , yang menghubungkan kedua hemisfer otak dan bertanggung jawab dalam transmisi informasi dari salah satu sisi otak ke bagian lain. Informasi yang ditransfer adalah sensori, memori, dan belajar membedakan sesuatu. 3. Diensefalon Fossa bagian tengah atau diensefalon berisi thalamus, hypothalamus, dan kelenjar hipofisis.

Thalamus berada pada salah satu sisi pada sepertiga ventrikel dan aktifitas primernya sebagai pusat penyambung sensasi bau yang diterima. Semua impuls memori , sensasi dan nyeri melalui bagian ini. Hipothalamus terletak pada anterior dan inferior thalamus . Berfungsi mengontrol dan mengatur system saraf autonom. Hipothalamus juga bekerja sama dengan hipofisis untuk mempertahankan keseimbangan cairan, mempertahankan pengaturan suhu tubuh melalui peningkatan vasokonstriksi atau vasodilatasi dan mempengaruhi sekresi hormonal dengan kelenjar hipofisis. Hipothalamus juga sebagai pusat lapar dan mengontrol berat badan. Sebagai pengatur tidur, tekanan darah, perilaku agresif dan seksual dan pusat respon emosional (mis, rasa malu, marah, depresi, panic dan takut) Kelenjar hipofisis disebut sebagai master kelenjar karena sejumlah hormone hormone dan fungsinya diatur oleh kelenjar ini. Dengan hormon hormonnya hipofisis dapat mengontrol fungsi ginjal, pancreas, organ organ reproduksi , tiroid, kortks adrenal dan organ organ lainnya. Hipofisis merupakan bagian otak yang tiga kali lebih sering timbul tumor pada orang dewasa, biasanya terdeteksi dengan tanda dan gejala fisik yang dapat menyebar ke hipofisis. Hipofisis lobus anterior memproduksi hormon pertumbuhan, hormon adrenokortikotropik (ACTH), prolaktin, hormon perangsang tiroid (TSH), hormon folikel (FSH), dan lutteinizingt hormon (LH). Lobus posterior berisi hormon antidiuretik (ADH), yang mengatur sekresi dan retensi cairan pada ginjal. Dua sindrom yang sering muncul dihubungkan dengan abnormalitas ADH adalah diabetes insipidus (DI), dan sindrom ketidak tepatan ADH (SIADH).

B. Fungsi Korteks Serebral Sel sel korteks serebri terlihat sama walaupun sel sel ini sangat bervariasi, fungsinya sangat luas bergantung pada lokasinya. Bagian posterior pada masing masing hemisfer (mois. Lobus oksipital) berperan pada semua aspek persepsi penglihatan. Bagian lateral , atau lobus temporal, bergabung sebagai pusat pendengaran. Daerah pusat bagian tengah atau zona parietal, posterior samapai fisura ronaldo berkaitan dengan sensasi, dan bagain anterior berkaitan dengan gerakan otot berkaitan dengan sensasi, dan bagain anterior berkaitan dengan gerakan otot yang disadari. Daerah luas dibawah dahi, (mis. Lobus frontal) mengandung sekumpulan jaras saraf yang berperan memutuskan sikap emosi dan responnya , dan berperan dalam mengolah pikiran . Kerusakan daerah lobus frontal akibat trauma atau penyakit tidak berarti merusak control atau koordinasi otot, tetapi hal ini berpengaruh terhadap

kepribadian seseorang, refleksi perilaku, rasa humor, dan sopan santun, penegndalian diri, dan motivasi. 4. Batang Otak Batang otak tereletak pada fossa anterior, bagian bagian otak ini terdiri dari otak tengah, pons, dan medulla oblongata. Otak tengah , midbrain atau mesensefalon menghubungkan pons dan serebelum dengan hemisfer serebrum. Bagian ini berisi jakur sensorik dan motorik, dan sebagai pusat reflex pendengaran dan penlihatan. Pons terletak didepan serebelum antara otak tengah dan medulla dan merupakan jembatan antara dua bagain serebelum, dan juga antara medulla dan serebrum. Pon berisi jaras sensorik dan motorik. Medulla oblongata meneruskan serabut serabut motorik dari otak ke medulla spinalis dan serabut serabut sensorik dari medulla spinalis ke otak. Dan serabut serabut tersebut menyilang pada daerah ini. Pons juga berisi pusat pusat terpenting dalam mengontrol jantung, pernapasan dan tekanan darah dan sebagai asal usul saraf otak kelima samapi kedelapan. 5. Serebellum Serebellum terletak pada fossa posterior dan terpisah dari hemisfer serebral, lipatan duramater, tentorium serebelum. Serebelum mempunyai dua aksi yaitu merangsang dan menghambat dan tanggung jawab yang luas terhadap koordinasi dan gerakan halus. Ditambah mengontrol gerakan yang benar, keseimbangan, posisi dan mengintegrasikan input sensorik. 6. Sirkulasi Serebral Sirkulasi serebral menerima kira kira 20 % dari curah jantung atau 750 ml permenit. Sirkulasi ini sangat dibutuhkan, karena otak tidak menyimpan makanan, sementara mempunyai kebutuhan metabolism yang tinggi. Aliran darah otak ini unik, karena melawan arah gravitasi. Dimana arah arteri mengalir mengisi dari bawah dan vena mengalir dari atas. Kurangnya penambahan aliran darah kolateral dapat menyebabkan jaringan rusak irreversible, ini berbeda dengan organ tubuh lainnya yang dapat mentoleransi bila aliran darah menurun karena aliran darah kolaterlanya kuat. Arteri arteri. Darah arteri yang disuplai ke otak berasal dari dua arteri carotid internal dan dua arteri vertebral dan meluas ke system percabangan. Karotid internal dibentuk dari dua percabangan carotid dan memberikan sirkulasi darah otak bagian anterior. Arteri arteri vertebral adalah percabangan dari

arteri subklavia, mengalir ke belakang dan naik pada satu sisi tulang belakang bagian vertical dan masuk ke tengkorak melalui foramen magnum. Kemudian saling berhubungan menjadi arteri basilaris pada batang otak. Arteri vertebrobasilaris paling banyak menyuplai darah ke otak bagian posterior. Arteri basilaris membagi menjadi dua cabang pada arteri serebralis bagian posterior. Sirkullus Willisi . Pada dasar otak disekitar kelenjar hipofisis, sebuah lingkaran arteri terbentuk diantara rangkaian arteri carotid internal dan vertebral. Lingkaran ini disebut sirkulus willisi yang dibentuk dari cabang cabang arteri carotid internal, anterior dan arteri serebral bagian tengah, dan arteri penghubung anterior dan posterior. Aliran darah di sirkulus willisi secara langsung mempengaruhi sirkulasi anterior dan posterior serebral, arteri arteri pada sirkulus willisi memberi rute alternative pada aliran darah jika salah satu peran arteri mayor tersumbat. ANastomosis arterial sepanjang sirkulus willissi merupakan daerah yang sering mengalami aneurisma, mungkin bersifat congenital. Aneurisma dapat terjadi bila tekanan darah meningkat, yang menyebabkan dinding arteri menggelembung keluar seperti balon.Aneurisma yang berdekatan dengan struktur serebral dapat menyebabkan penekanan struktur serebral, seperti penekanan pada khiasma optikum yang menyebabkan gangguan penglihatan. Jika arteri tersumbat karena spasme vaskuler, emboli atau thrombus , dapat mengakibatkan sumabatan aliran darah ke distal neuron neuron dan hal ini menyebabkan sel sel neuron cepat nekrosis. Keadaan ini mengakibatkan stroke (cedera serebrovaskular atau infark). Pengaruh sumbatan [pembuluh darah tergantung pada pembuluh darah dan pada daerah otak yang terserang. Vena, aliran vena untuk otak t0idak menyertai sirkulasi arteri sebagaimana pada struktur organ lain. Vena vena pad aotak menjangkau daerah otak dan bergabung menjadi vena vena yang besar. Peny0ilangan pada sub arakhnoid dan pengosongan sinus dural yang luas, mempengaruhi vascular yang terbentang dalam duramater yang kuat. Jaringan kerja pada sinus sinus membawa vena keluar dari otak dan pengosongan vena jugularis interna menuju system sirkulasi pusat. Vena vena serebri bersifat unik , karena vena vena ini tidak dapat seperti vena vena lain. Vena vena serebri tidak mempunyai katup untuk mecegah aliran balik darah.

Anda mungkin juga menyukai

  • Resiko Jatuh
    Resiko Jatuh
    Dokumen5 halaman
    Resiko Jatuh
    Norma Juwita Puspita Rini
    Belum ada peringkat
  • Pre Operasi
    Pre Operasi
    Dokumen2 halaman
    Pre Operasi
    Norma Juwita Puspita Rini
    Belum ada peringkat
  • Ok H1
    Ok H1
    Dokumen20 halaman
    Ok H1
    Norma Juwita Puspita Rini
    Belum ada peringkat
  • Intra Operasi
    Intra Operasi
    Dokumen4 halaman
    Intra Operasi
    Norma Juwita Puspita Rini
    Belum ada peringkat
  • Resiko Jatuh
    Resiko Jatuh
    Dokumen1 halaman
    Resiko Jatuh
    Norma Juwita Puspita Rini
    Belum ada peringkat
  • LP Pneumonia Pada Anak
    LP Pneumonia Pada Anak
    Dokumen11 halaman
    LP Pneumonia Pada Anak
    Norma Juwita Puspita Rini
    100% (1)
  • Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
    Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
    Dokumen1 halaman
    Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
    Norma Juwita Puspita Rini
    Belum ada peringkat
  • LP CKB
    LP CKB
    Dokumen17 halaman
    LP CKB
    Norma Juwita Puspita Rini
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Zat Adiktif
    Jiwa Zat Adiktif
    Dokumen14 halaman
    Jiwa Zat Adiktif
    niaaseta
    Belum ada peringkat