Anda di halaman 1dari 18

0

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh Handariatul Masruroh NIM 121810301003

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER 2012

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang

Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern. Dan karenanya, studi mengeni struktur kemungkinan himpunan dan teori himpunan sangatlah berguna. Teori himpunan yang baru diciptakan pada akhir abad ke-19, sekarang merupakan bagian yang tersebardalam pendidikan matematika yang mulai diperkenalkan. Teori ini merupakan bahasa untuk menjelaskan matematika modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar yang membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan sumber dari mana semua matematika diturunkan.

1.2.

Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembahasan adalah: a. Bagaimana definisi himpunan dalam maple? b. Bagaimana bentuk relasi himpunan dalam maple? c. Apa saja operasi himpunan dan bagaimana cara mendefinisikannya dalam maple? d. Apakah saja himpunan bilangan dan bagaimana cara mendefinisikannya dalam maple?

1.3.

Tujuan Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah: a. Mampu mendefinisikan himpunan ke dalam worksheet maple. b. Memahami bentuk relasi himpunan dalam maple. c. Mengetahui dan mampu mendefinisikan operasi himpunan dalam maple.

d. Memahami dan mampu mendefinisikan himpunan bilangan dalam maple.

1.4. Manfaat a. b. c. d. Dapat mendefinisikan himpunan ke dalam worksheet maple. Dapat memahami bentuk relasi himpunan dalam maple. Dapat mendefinisikan operasi himpunan dalam maple. Dapat mendefinisikan himpunan bilangan dalam maple.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Himpunan

Orang yang dianggap sebagai pengenal himpunan adalah matematikawan Jerman George Cantor (1845-1918). Cantor menggunakan istilah menge dalam bahasa German yang berarti hasil usaha penghimpunan beberapa benda yang memiliki ciri pembeda tertentu menjadi kesatuan. Himpunan pada dasarnya adalah kumpulan objek, namun dalam himpunan kumpulan ini dibatasi dengan jelas, dalam arti dengan jelas dapat ditentukan apakah objek termasuk dalam suatu kumpulan atau tidak. Contoh: himpunan huruf-huruf vokal : {a, i, u,e, o} a. Notasi Himpunan Biasanya nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A, B. sementara elemen himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a,c, z). Cara penulisan adalah yang uum dipakai, tetapi tidak membatasi bahwa setiap himpunan harus ditulis dengan cara seperti itu. Himpunan-himpunan bilangan yang cukup dikenal, seperti bilangan kompleks, riil, bulat, dan sebagainya menggunakan notasi khusus. b. Jenis-jenis Himpunan 1) Himpunan kosong Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota sama sekali. Himpunan kosong tidak memiliki anggota apa pun ditulis sebagai: *+

2) Himpunan semesta Himpunan semesta adalah suatu himpunan yang himpunan lain dibentuk olehnya. Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan sebuah huruf besar, biasanya U atau S.

3) Himpunan Berhingga Himpunan berhingga adalah jika sebuah himpunan memiliki kardinalitas yang kurang dari kardinalitas a.

2.2. Relasi Himpunan Dilihat dari unsur-unsur yang menyusun himpuna-himpunan, beberapa himpunan mungkin sama sekali tidak memiliki unsur yang sama, memilki beberapa himpunan yang mungkin sama sekali tidak memiliki unsur yang sama, memiliki beberapa unsur yang sama, atau semua unsur-unsurnya sama. Beberapa bentuk relasi himpunan adalah sebagai berikut. a. Himpunan bagian Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari B, jika setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B. Notasi: dibaca A himpunan bagian dari B dibaca A bukan himpunan bagian dari B b. Himpunan saling lepas Himpunan A dikatakan himpunan saling lepas dengan B jika setiap anggota A sama sekali tidak memiliki unsur bersama dengan anggota B. Contoh: * * Maka, c. Irisan himpunan ( himpunan berpotongan) Irisan himpunan A dan B adalah himpunan yang unsur-unsurnya terdiri dari unsur-unsur himpunan A yang juga unsur-unsur dari B. Notasi: Contoh: * * * + + dibaca himpunan A irisan himpunan B. + + +

d. Gabungan (union) Gabungan himpunan A dengan B adalah himpunan yang unsur-unsurnya terdiri dari semua unsur himpunan A saja atau semua unsur himpunan B saja atau semua unsur di himpunan A dan himpunan B. Notasi: Contoh: * * * dibaca himpunan A gabungan himpunan B + + +

2.3. Operasi Himpunan Ada tiga operasi dasar dalam himpunan yaitu: operasi uner komplemen, operasi biner irisan dan gabungan. Ketiga operasi ini ekuivalen dengan operasi negasi, konjungsi dan disjungsi pada logika. Selain itu pada himpunan juga dikenal operasi selisih dan perkalia himpunan. a. Operasi Komplemen Komplemen suatu himpunan adalah himpunan yang beranggotakan unsur-unsur dari semesta pembicaraan yang tidak menjadi unsur himpunan yang bersangkutan. * Contoh: jika U={1, 2, 3, 4, ..., 10} dan A={1, 3, 5} maka Ac ={2, 4, 6, 7, 8, 9, 10} b. Operasi Irisan Irisan dua buah himpunan adalah himpunan yang beranggotakan unsurunsur yang menjadi unsur bersama kedua himpunan. * c. Operasi Gabungan Gabungan dua himpunan adalah himpunan yang beranggotakan semua unsur-unsur yang menjadi unsur salah satu atau kedua himpunan. +

* d. Operasi Selisih dan Jumlah Himpunan 1) Operasi Selisih

Selisih dua himpunan adalah himpunan yang beranggotakan unsurunsur yang menjadi unsur himpunan pertama yang tidak menjadi unsur himpunan pengurang. * * * 2) Operasi Jumlah Jumlah dua himpunan adalah hipunan yang beranggotakan semua unsur yang menjadi anggota salah satu himpunan. *( ) ( )+ + + +

Contoh:

2.4. Himpunan Bilangan Bilangan walaupun merupakan konsep yang sangat absttrak, namun penggunaannyatidak bisa dilepaskan dengan kehidupan manusia sejak dini. Untuk menggambarkan bilangan, kita menggunakan lambang bilangan (angka). Dalam kaitan dengan operasi hitung dan matematika umumnya, lambang bilangan yang kita pakai adalah lambang bilangan hindu arab yang terdiri atas sembilan angka 0, 1, 2, 3, 4,..., 9. Selain itu, untuk menunjukkan tingkatan dan urutan ada lambang bilangan lain yang disebut lambang bilangan romawi. Pada subbab ini akan dibahas beberapa himpunan bilangan penting.

a.

Himpunan Bilangan Asli Himpunan bilangan asli adalah himpunan yang unsur-unsurnya bilangan asli. Bilangan asli: 1, 2, 3, 4, ... Contoh: H adalah himpunan bilangan asli yang lebih kecil dari 5.

Maka, b.

Himpunan Bilangan Cacah Himpunan bilangan cacah adalah himpunan yang unsur-unsurnya bilangan cacah. Bilangan cacah: 0, 1, 2, 3, 4, ... Contoh: H adalah himpunan bilangan cacah yang lebih kecil dari 7. Maka, * +

c.

Himpunan Bilangan Bulat Himpunan bilangan bulat adalah himpunan yang unsu-unsurnya bilangan bulat. Bilangan bulat: ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... Contoh: C adalah bilangan bulat yang terletak antara -1 dan 3. Maka, * * + )

d.

Himpunan Bilangan Rasional Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai ( a dan b bilangan bulat), dengan kata lain bilangan rasional

adalah bilangan bulat ditambah bilangan pecahan. Contoh: A adalah himpunan bilangan rasional yang lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 1. Maka, * )

BAB 3. METODOLOGI

3.1. Alat

a. Seperangkat komputer b. Sumber listrik

3.2. Bahan a. Software maple b. Operasi himpunan

3.3. Cara Kerja a. b. c. Menyiapkan alat dan bahan. Menghidupkan komputer. Mengaktifkan maple Untuk memulai Maple, pastikan terlebih dahulu software Maple telah terinstal dikomputer. Maple dapat diaktifkan langsung dengan mendouble klik icon maple dari windows jika shortcut maple sudah tersedia atau lakukan langkah-langkah.: 1. 2. d. e. Klik Start Klik Maple 13 pilih Classic Worksheet Maple 13

Mengaplikasikan operasi-operasi himpunan pada worksheet maple. Menyimpan hasil kerja Menyimpan hasil kerja dilakukan dengan cara mengklik File-Save As, kemudian menempatkan hasil kerja pada folder yang dikehendaki.

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1. Himpunan dalam Maple

a. Pendefinisian Himpunan Worksheet maple telah menyediakan perintah untuk mendefinisikan suatu himpunan. Untuk mendefinisikan suatu himpunan dalam maple digunakan tanda kurung kurawal setelah tanda titik sama dengan ( :=). Contoh: > s:={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}; s := { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 } > a:={1,2,3,4};

a := { 1, 2, 3, 4 }
> b:={4,5,6,7};

b := { 4, 5, 6, 7 }
> c:={1,2,3,4,5,6,7,8}; c := { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 } > z:={1,2,3,4,5};

z := { 1, 2, 3, 4, 5 }
> a:={1,2,3,4,5};

a := { 1, 2, 3, 4, 5 }
> a;

{ 1, 2, 3, 4, 5 }
> b:={landak,kucing,domba}; b := { domba, kucing, landak } > b;

{ domba, kucing, landak }


> c:={1,1,2,2,3,3,3,4,4,5,5}; c := { 1, 2, 3, 4, 5 } > d:={dunia, tanpa,batas};

d := { batas, dunia, tanpa }

> d;

{ batas, dunia, tanpa }


> e:={doa,usaha,tawakal,latahzan};

10

e := { doa, tawakal, usaha, latahzan }

b. Identifikasi Anggota Identifikasi anggota digunakan untuk mengecek kebenaran apakah suatu unsur termasuk anggota dari suatu himpunan. Dalam maple untuk

mengidentifikasi anggota digunakan perintah >member(unsur,nama himpunan) atau evalb(unsur in nama himpunan). Contoh: > b:={landak,kucing,domba};

b := { domba, kucing, landak }


> member(landak,b);

true
> evalb(landak in b);

true
> c:={1,1,2,2,3,3,3,4,4,5,5}; c := { 1, 2, 3, 4, 5 } > evalb(1 in c);

true
> evalb(5 in b);

false

4.2. Operasi Himpunan dalam Maple Worksheet maple telah menyediakan perintah untuk melakukan

penghitungan operasi himpunan. Operasi himpunan terdiri dari irisan himpunan, operasi komplemen, operasi gabungan.

a. Irisan himpunan Irisan dua buah himpunan adalah himpunan yang beranggotakan unsur-unsur yang menjadi unsur bersama kedua himpunan. Untuk mendefinisikan irisan

11

impunan dalam maple digunakan perintah >nama himpunan 1 intersect nam himpunan 2;. Contoh: > a intersect b;
a b

Untuk mengetahui hasil dari irisan tersebu kedua himpunan harus didefinisikan terlebih dahulu. Contoh: > a:={1,2,3,4};
a := { 1, 2, 3, 4 }

> b:={4,5,6,7};
b := { 4, 5, 6, 7 }

> a intersect b;
{4}

b. Operasi komplemen Komplemen suatu himpunan adalah himpunan yang beranggotakan unsurunsur dari semesta pembicaraan yang tidak menjadi unsur himpunan yang bersangkutan. Untuk mendefinisikan komplemen himpunan dalam maple digunakan perintah >nama himpunan 1 minus nama himpunan 2. Untuk mengetahui hasil dari komplemen kedua himpunan harus didefinisikan terlebih dahulu. Contoh: > s:={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}; s := { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 } > a:={1,2,3,4};
a := { 1, 2, 3, 4 }

> s minus a;
{ 5, 6, 7, 8, 9, 10 }

12

c. Himpunan Gabungan Gabungan dua himpunan adalah himpunan yang beranggotakan semua unsur-unsur yang menjadi unsur salah satu atau kedua himpunan. Dalam worksheet maple untuk mendifinisikan himpunan gabungan digunakan perintah >nama himpunan 1 union himpunan 2. Untuk mengetahui hasil gabungan himpunan kedua himpunan harus didefinisikan terlebih dahulu. Contoh: > a:={1,2,3,4};
a := { 1, 2, 3, 4 }

> b:={4,5,6,7};
b := { 4, 5, 6, 7 }

> a union b;
{ 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 }

Jika ingin menghilangkan salah satu unsur dalam suatu himpunan dalam maple digunakan perintah >remove(has, nama himpunan, unsur). Contoh: > z:={1,2,3,4,5};
z := { 1, 2, 3, 4, 5 }

> remove(has,z,4);
{ 1, 2, 3, 5 }

BAB 5. PENUTUP

13

5.1. Kesimpulan Himpunan pada dasarnya adalah kumpulan objek, namun dalam himpunan kumpulan ini dibatasi dengan jelas, dalam arti dengan jelas dapat ditentukan apakah objek termasuk dalam suatu kumpulan atau tidak. Himpunan memiliki operasi-operasi yang memebutuhkan suatu perhitungan, seperti irisan himpunan, komplemen himpunan, gabungan himpunan dan lainnya. Dalam worksheet maple telah tersedia perintah-perintah untuk melakukan penghitungan terhadap operasi-operasi tersebut.

5.2. Saran Untuk mendapat hasil penghitungan operasi himpunan yang benar dengan menggunakan worksheet maple, sebaiknya harus mengetahui dan memahami dengan baik perintah-perintah yang diberikan. Karena dalam maple setiap operasi memiliki perintah yang berbeda-beda. Jika melakukan kesalahan penulisan maka hasil yang didapat pun tidak akan sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

14

Noormandiri. 2007. Matematika. Jakarta: Penerbit Erlangga Kartono. 2001. Maple untuk Persamaan Diferensial. Yogyakarta:J.J. Learning. http://www.scribd.com/Kalkulus-dengan-maple http://www.sahidin.tk

LAMPIRAN

15

> restart; > s:={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}; s := { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 } > a:={1,3,5,7,9};


a := { 1, 3, 5, 7, 9 }

> b:={1,2,3,4,5};
b := { 1, 2, 3, 4, 5 }

> c:={2,4,6,8,10};
c := { 2, 4, 6, 8, 10 }

> d:={};
d := { }

Sifat Komutatif > a union b;


{ 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9 }

> b union a;
{ 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9 }

> a intersect b;
{ 1, 3, 5 }

> b intersect a;
{ 1, 3, 5 }

Sifat asosiatif > (a union b)union c; { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 } > a union(b union c); { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 } > (a intersect b) intersect c; { } > a intersect(b intersect c); { } Sifat distributive > a union (b intersect c); { 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9 }

16

> (a union b) intersect (a union c); { 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9 } > a intersect (b union c); { 1, 3, 5 } > (a intersect b) union (a intersect c); { 1, 3, 5 } Sifat identitas > a union s;
{ 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }

> a union d;
{ 1, 3, 5, 7, 9 }

> a intersect s;
{ 1, 3, 5, 7, 9 }

> a intersect d;
{ }

Sifat komplementer > a union (s minus a); { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 } > a intersect (s minus a);
{ }

Sifat idempotent > a union a;


{ 1, 3, 5, 7, 9 }

> a intersect a;
{ 1, 3, 5, 7, 9 }

Sifat de Morgan > s minus (a union b);


{ 6, 8, 10 }

17

> (s minus a) intersect (s minus b); { 6, 8, 10 } > s minus (a union b);


{ 6, 8, 10 }

> (s minus a) intersect (s minus b); { 6, 8, 10 }

Sifat penyerapan > a union ( a intersect b); { 1, 3, 5, 7, 9 } > a intersect ( a union b); { 1, 3, 5, 7, 9 }

Anda mungkin juga menyukai