PERTEMUAN 2 - 3
si a r irokmiah B : Il k i n s e la e m K l ra anaj maan d) u t k ). M eri nar u r S eber ). Pen (Bar ( W y lo r n g a n (Ta wena Ke
k i s a Kl
em t s i iS r ri ) o o e e T eick :T ) : n k r oli arl W eter de lanffy b o Sim n ( C ial (P M erta i s ta sasia Sos (B e r rp gani uksi e t al r In engor onstr u t ul P ri K C e: Teo ger) m s ni r e Ber od m t s Potudies S
1. KLASIK
Asumsi : organisasi dipahami sebagai tempat (wadah) ber umpu!n"a orang-orang "ang dii at da!am sebuah aturan-aturan "ang tegas dan me!a sana an egiatan- egiatan "ang te!ah ter oordinir se#ara sistematis da!am sebuah stru tur guna men#apai tu$uan "ang te!ah ditetap an%
2. MODERN
Asumsi : &rganisasi sebagai sebuah $aringan sistem "ang terdiri dari setida -tida n"a 2 orang atau !ebih dengan esa!ingtergantungan' input' proses dan output% Menurut pandangan ini' orang-orang ( omuni ator) be er$asama da!am sebuah sistem untu menghasi! an suatu produ dengan mengguna an energi' in(ormasi dan bahan-bahan dari !ing ungan
3. INTERPRETASI SIMBOLIK
Asumsi : &rganisasi memprodu si situasi ) !ing ungan) buda"a) rea!itas sosia! me!a!ui pema naan atas intera si da!am organisasi% &rganisasi terbentu arena adan"a intera si ( omuni asi) "ang ter$adi antar anggota me!a!ui pema naan atas simbo!-simbo!' bai simbo! *erba! maupun non *erba!%
+% P&,TM&-ERN.,ME Asumsi : postmodernisme men#oba untu meng ritisi (me!a u an penentangan thd) perspe ti( modernisme "ang menempat an organisasi da!am bentu sistem "ang rasiona! empiris% ,istem da!am pengertian modernisme ada!ah hubungan rasiona! dari berbagai unsur "ang ada da!am organisasi "ang #enderung mengesamping an intuisi dan penga!aman indi*idu% Postmodernisme $uga menganggap bahwa organisasi sebagai tempat ter$adin"a negosiasi e uasaan' dominasi e!ompo dan pertarungan epentingan sehingga per!u adan"a re onstru si e uasaan% Untu itu postmodernisme men#oba memberi an ruang pada mun#u!n"a partisipasi anggota organisasi%
OB !KTI"IS
Teori Struktural Klasik : '( Organisasi Sosial )( Organisasi *ormal +Birokrasi ,eber Manajemen Ilmiah Ta.lor/
T#$%SISIO%$&
'( Teori Perilaku (Behavior Theory) )( Teori Sistem (system Theory)
SUB !KTI"IS
'( Teori Pengorganisasian (Organizing Theory) )( Teori Buda.a Organisasi (Organization Culture)
2. ORGANISASI FORMAL (BIROKRASI) KARAKTERISTIK BIROKRASI WEBER : 1. Sua u !"#a$%&a&% '"(%"% (a"% )u*u$#a$ +a$# (% ' a,-a$ a$ a"a .a*a a$-.a*a a$. 2. Tu.ua$ / "'$0a$a !"#a$%&a&% '"*a#% -' (a1a2 u#a&u#a& +a$# (%&a1u"-a$ (% a$ a"a *'"*a#a% .a*a a$ &'*a#a% -'3a.%*a$ (.!( ('&0"%, %!$). 3. K'3'$a$#a$ u$ u- 2'1a-&a$a-a$ -'3a.%*a$ (%*'"%-a$ -',a(a .a*a a$ (&aa &a) 2'$(u(u-% .a*a a$). 4. Ga"%&2 -'3'$a$#a$ & .a*a a$ (%a u" 2'$u"u &ua u a a$a$ )%'"a"-%&. 5. Sua u &% '2 a u"a$/"'#u1a&% +a$# u2u2 a,% '#a& +a$# (% ' a,-a$ &'0a"a 6!"2a17 2'$#a u" %$(a-a$2 & 6u$#&% .a*a a$ (a1a2 !"#a$%&a&%.
8. P"!&'(u" (a1a2 !"#a$%&a&% *'"&%6a" 6!"2a1 (a$ %2,'"&!$a1. 9. A(a$+a ,"!&'(u" u$ u- 2'$.a#a (%&%,1%$ a$##! a. :. A$##! a !"#a$%&a&% )a"u& 2'2%&a)-a$ -')%(u,a$ ,"%*a(% (a$ -')%(u,a$ !"#a$%&a&%. ;. P'#a3a% (%,%1%) u$ u- *'-'".a (a1a2 !"#a$%&a&% *'"(a&a"-a$ -ua1%6%-a&% '-$%&. 1<. P'$%1a%a$ -'$a%-a$ .a*a a$ (%1a-u-a$ *'"(a&a"-a$ &'$%!"% a& (a$ ,"'& a&% -'".a. Ciri-ciri organisasi formal berkaitan dengan fenomena Komunikasi jabatan (positional communication). Hubungan dibentuk antara jabatan.
B. TEORI TRANSISIONAL
/% TE&R. PER.1A5U
/%/% Teori 5omuni asi-5ewenangan : $hester %arnard & Organisasi formal : suatu sistem egiatan dua
orang
atau !ebih "ang di!a u an se#ara sadar dan ter oordinasi an% - Meniti berat an onsep sistem dan onsep orang% 'ksistensi organisasi bergantung pada emampuan manusia untu ber omuni asi dan emauan untu be er$a sama da!am men#apai tu$uan "ang sama% - 6ungsi utama pimpinan ada!ah mengembang an 4 meme!ihara suatu sistem omuni asi%
Teori 6usi 7a
P"!&'& Fu&% : &rganisasi ' hingga tahap tertentu' mempengaruhi indi*idu' sementara pada saat "ang sama indi*idupun mempengaruhi organisasi% &rganisasi "ang dipersona!isasi an o!eh setiap ndi*idu pegawai dan indi*idu "ang disosia!isai an o!eh organisasi% 5arena itu setiap pegawai menun$u an #iri-#iri organisasi' dan setiap $abatan tampa uni seperti indi*idu "ang mendudu in"a% ,ete!ah (usi' setiap pegawai tampa men"erupai organisasi' dan setiap $abatan da!am organisasi dimodi(i asi sesuai dengan minat husus indi*idu%
5onsep ini ber aitan dengan e!ompo "ang tumpang tindih da!am peran (sebagai pemimpin untu unit "ang !ebih rendah dan sebagai anggota unit "ang !ebih tinggi) Menun$u an hubungan ntar e!ompo % &rganisasi berorientasi pada hubungan e atas da!am ha! : omuni asi' pengaruh pengawasan dan pen#apaian tu$uan organisasi
TEORI SISTEM
8,atu-satun"a #ara "ang berma na untu mempe!a$ari organisasi 9 ada!ah sebagi suatu sistem: (,#ott' /;</) 7agian-bagian da!am organisasi merupa an sebuah sistem' berupa indi*idu dan epribadiann"a' stru tur (orma!' po!a intera si in(orma!' po!a status 4 peranan' !ing ungan (isi pe er$aan% .ni!ah "ang disebut sistem organisasi+ 5onsep sistem (o us pada pengaturan' intera is' po!a omuni asi dan hubungan antara bagian-bagian 4 dinami a hubungan tersebut "ang menumbuh an esatuan ) ese!uruhan
-a!am sistem terdapat hubungan interdependensi diantara omponen ) bagian suatu sistem (subsistem) ,uatu perubahan pada suatu bagian) omponen a an membawa perubahan pada setiap omponen !ainn"a da!am ese!uruhan sistem% ,a!ah satu to oh Teori ,istem Umum : 7erta!an(("' mengindenti(i asina beberapa prinsip "ang ber!a u bagi semua $enis sistem "a ni bahwa mesin' organisme dan organisasi memi!i i proses serupa dan dapat diurai an dengan prinsip-prinsip "ang sama
=iri-=iri ,istem
Nonsumati*itas' "aitu suatu sistem tida se edar $um!ah dari bagian-bagiann"a% Namun dia a an mempero!eh identitas "ang terpisah dari masing-masing hubungan% Unsur-unsur stru tur' (ungsi dan e*!usi% ,tur tur meru$u pada hubungan antar omponen suatu sistem% ,tru tur men#ermin an eteraturan 5eterbu aan% &rganisasi ada!ah sistem sosia!% 7atasbatasn"a dapat ditembus' "ang memung in an organisasi berintera si dengan !ing ungann"a sehingga mempero!eh energi dan in(ormasi% 2ierar i% ,uatu sistem merupa an suatu suprasistem bagi sistem-sistem !ain di da!amn"a' atau sebagai subsistem bagi suatu sistem "ang !ebih besar%
1. TRADISI POSISIONAL
Tradisi ini memberi an perhatian pada stru tur dan peran-peran (orma! da!am organisasi% &rganisasi da!am pandangan tradisi ini dipandang sebagai se umpu!an posisi seperti administrator' pimpinan dan anggota% ,etiap posisi memi!i i (ungsi-(ungsi tertentu% Pende atan "ang diperguna an o!eh tradisi ini ada!ah pende atan stru tura!' "ang mende(inisi an sebuah organisasi sebagai sebuah umpu!an "ang stabi! dari hubungan-hubungan "ang dide(inisi an se#ara (orma!% Tradisi posisiona! terdiri dari beberapa teori tentang $aringan-$aringan omuni asi (orma!% Teori-teori ini #enderung mene!iti #ara-#ara mana$emen mengguna an $aringan-$aringan (orma! untu men#apai tu$uann"a%
2. TRADISI RELASIONAL
Tradisi ini dibangun diatas asumsi dasar bahwa organisasi terbentu arena adan"a intera si timba! ba!i antar indi*idu% o!eh arena itu tradisi ini memberi an perhatian pada #ara-#ara organisasi terbentu me!a!ui intera si antar indi*idu-indi*idu% tradisi ini berhubungan dengan #ara-#ara hubungan-hubunga "ang umumn"a ber embang di a!angan para partisipan di da!am sebuah organisasi dan bagaimana $aringan mun#u! dari hubungan-hubungan tersebut% -isini' organisasi dipandang sebagai sebuah sistem "ang "ang hidup dan menga!ami perubahan "ang terus menerus dibentu dan diberi arti me!a!ui intera si antara anggota-anggotan"a%
3. TRADISI KULTURAL
5a$ian sentra! da!am tradisi ini ada!ah tentang simbo!-simbo! dan pengertian "ang membentu suatu organisasi% Tradisi ini memahami bahwa dunia organisasi di#ipta an o!eh anggotan"a da!am #erita-#erita' ritua!-ritua!' dan pe er$aan tugas% ,tru tur organisasi sesunguhn"a tida diran#ang sebe!umn"a tetapi mun#u! dari tinda an-tinda an anggotan"a se#ara in(orma! da!am a ti(itas mere a sehari-hari
3.