Anda di halaman 1dari 4

Teh Daun Melati (Jasminum sambac) Sebagai Obat Alami Demam Berdarah

Ringkasan Tanaman melati termasuk tumbuhan yang mudah hidup dimana saja. Tanaman melati terutama bunganya kaya akan komponen alam seperti eteris (zat berbau yang terkandung dalam tanaman). Daun pada tanaman melati juga memiliki sejumlah senyawa kimia penting, seperti indol, benzyl, livalylacetaat, flavonoid, steroid, saponin, alkaloid yang apabila dimanfaatkan dapat menawarkan banyak manfaat kesehatan. Pemanfaatan daun melati sebagai teh merupakan suatu cara yang tepat, karena dengan dijadikan minuman yang menurut data LPRI (2006) bahwa teh merupakan minuman terpopuler di dunia dan berada pada urutan kedua setelah air, menjadikan daun melati sebagai teh akan sangat dibutuhkan sebagai obat demam berdarah dan memiliki nilai produktif yang tinggi. Sedangkan dari segi manfaat tanaman melati antara lain sebagai obat demam berdarah, sehingga dengan adanya teh daun melati sebagai obat demam berdarah dapat menjadi alternatif obat alami yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tujuan dari gagasan ini adalah memberi solusi obat alternatif yang murah, memiliki kualitas dan khasiat yang tinggi. Tahap pembuatannya yaitu dengan cara pengeringan. Setelah dilakukan penelitian mengenai gagasan ini sebaiknya dari pihak pemerintah dapat membantu membangun pabrik pengolahan daun melati sehingga teh melati sebagai obat demam dapat beredar luas dimasyarakat. Dan dapat memanfaatkan daun melati secara maksimal.

GAGASAN Tanaman melati dan perkembangbiakannya Klasifikasi Ilmiah Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Oleales Famili : Oleaceae Genus : Jasminum Spesies : Jasminum Sambac (L) W. Ai Tanaman melati merupakan sejenis perdu memanjat atau menggantung dan tinggi rata-rata 0,3-3 m, pada kebun-kebun penghasil bunga potong rata-rata tingginya 1 m. Kalau tidak dipangkas tanaman melati yang sudah besar akan memanjat pada batang tanaman lain. Tanaman melati banyak ditanam orang di halaman rumah sebagai tanaman hias. Melati dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur pada ketinggian 600-800 m di atas permukaan laut bahkan sampai 1800 m di atas permukaan laut asalkan mendapat cukup sinar matahari(Soepardi,1964). Karena tanaman melati mudah tumbuh dimana saja. Tanaman melati berdaun tunggal berwarna hijau sampai hijau kelabu, helaian daun berbentuk jorong sampai bundar telur, panjang 5-10 cm, lembar 4-6 cm ujungnya runcing, pangkal membulat, tepi rata, tulang daun menyirip menonjol pada permukaan bawah , permukaan daun mengkilap, tangkai daun pendek sekitar 5 mm, tersusun berhadapan(Heyne,1987). Bunga melati dapat dikembangbiakkan dengan cara stek, tunas-tunas baru akan tampak setelah berusia sekitar 6 minggu. Kandungan daun melati Kandungan daun melati antara lain Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang banyak terdapat di alam. Senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah, ungu, biru dan sebagai zat warna kuning dalam tumbuhan. Semua flavonoid menurut strukturnya merupakan turunan senyawa induk Flavon yang namanya sejenisnya flavonoid yang terbesar jumlahnya dan juga lazim ditemukan yang berupa tepung putih pada tumbuhan primula. Sebagian flavonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada

molekul gula sebagai glikosida dan dalam bentuk campuran. Jarang sekali dijumpai dalam bentuk senyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan campuran yang terdiri dari flavonoid yang khas. Misalnya antosianin dalam mahkota bunga yang berwarna merah, hampir disertai oleh flavon atau flavonol yang tidak berwarna. Dewasa ini, diperkirakan telah berhasil diisolasi sekitar 3000 senyawa flavonoid. Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi : 1) Sebagai pigmen warna 2) Fungsi fisiologi 3) Aktivitas farmakologi 4) Flavonoid dalam makanan Aktivitas marfologi dianggap berasal dari rutin (glikosida flavonoid) yang digunakan untuk menguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas dan fragilitas pembuluh darah dan lain-lain. Alkaloid merupakan senyawa organic bahan alam yang terbesar jumlahnya baik dari segi jumlah senyawa sebenarnya dalam dunia tumbuhan. Alkaloid menurut winterstein dan trier didefinisikan sebagai senyawa yang bersifat basa mengandung atom Nitrogen berasal dari tumbuhan dan hewan Harborne dan Turner (1984) mengungkapkan bahwa tidak satupun definisi alkaloid yang memuaskan, tetapi umumnya alkaloid adalah senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom Nitrogen, biasanya dalam cincin heterosiklik dan bersifat aktif biologis menonjol. Struktur alkaloid beraneka ragam dari yang sederhana sampai yang rumit, dari efek biologisnya yang menyegarkan tubuh sampai toksik. Satu contoh yang sederhana, tetapi yang efeknya tidak sederhana adalah nikotin. Nikotin dapat menyebabkan penyakit jantung , kanker paru-paru, kanker mulut, tekanan darah tinggi, dan gangguan terhadap kehamilan dan janin. Khasiat daun melati
Daun tanaman melati mempunyai banyak khasiat bagi kesehatan antara lain mengobati demam berdarah, sesak napas, bengkak akibat serangan lebah, menghentikan ASI yang keluar berlebihan, sakit mata (mata merah atau belek), demam dan sakit kepala, radang ginjal, bengkak akibat sengatan lebah, radang usus, demam, pilek, dan diare.

Pembuatan Teh Melati Untuk menambah nilai produktif bagi daun melati, seharusnya dapat dibuat menjadi lebih variatif dan menarik, sehingga semua orang bisa menikmatinya, dengan merubah cara penyajian daun melati dapat menjadi produk yang memiliki nilai tambah baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya dimata masyarakat. Daun tanaman melati memiliki manfaat antara lain mengobati demam berdarah, sesak napas, bengkak akibat serangan lebah, menghentikan ASI yang keluar berlebihan, sakit mata (mata merah atau belek), demam dan sakit kepala, radang ginjal, bengkak akibat sengatan lebah, radang usus, demam, pilek, dan diare, dengan memanfaatkan daunnya, tumbuhan melati dapat dijadikan sebagai teh obat demam berdarah. Pilihan variasi produk daun melati sebagai teh, didasarkan pada alasanalasan tertentu yang salah satunya karena teh merupakan salah satu minuman yang paling populer di dunia, dan posisinya berada pada urutan kedua setelah air. Dengan perkembangannya ke berbagai belahan dunia, teh telah menjadi bagian yang menyatu dengan tradisi setempat. Dengan demikian teh merupakan minuman untuk semua kalangan, yang begitu banyak digemari oleh setiap orang. Dengan mengubah daun melati menjadi teh, secara otomatis tanaman melati akan menjadi tumbuhan yang produktif dengan memperhatikan manfaatnya dan dapat dijadikan sebagai bahan baku produksi yang terus-menerus dibutuhkan, hal itu akan mendorong masyarakat untuk berlomba-lomba memelihara tanaman melati dan menjadikannya sebagai peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih terjamin. Keadaan ini akan menjadi kebutuhan, karena melihat kandungan dari tanaman melati yang dapat mengobati demam berdarah. Teh daun melati dapat dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut : Diambil daun melati muda yang segar dan tidak cacat (tidak sakit). Daun dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari hingga daun benarbenar kering, yang ditandai dengan daun berubah warna menjadi cokelat dan daun menjadi agak kaku. - Daun melati kering dihancurkan secara kasar/digiling. - Apabila ingin menambah variasi rasa dapat dicampur dengan gula jahe sebagai penetral bau asli dari daun. Dapat pula dicampur dengan ekstrak aroma lemon. Pada pembuatan teh daun beluntas dan mekanisme prosedur kerjanya, dapat dilihat pada lampiran 2. -

Soepardi,R.,1964.Apotikhijau.TumbuhanObat-Obatan.PurnaWarna.Surakarta.348hal Heyne,K.,1987.TumbuhanbergunaIndonesia.JilidIII.BadanPenelitiandanPengembanganKehutanan.Dep.Kehutanan.Jakarta. 1614hal

Anda mungkin juga menyukai