ADRENAL MEDULA

Endokrin

EMBRIOLOGI :

- BERASAL DARI EXODERMAL

- DARI NEURAL CREST - GANGLION SIMPATIS

HISTOLOGI : - SERABUT PRE-GANGLION

N. SPLANKNIKUS
- SEL-SEL : KROMAFIN - POLIHEDRAL AS.FOSFATASE FLUORESEN EPINEFRIN NOR EPINEFRIN

Endokrin

FUNGSI :
SEKRESI KATEKOL AMIN EPINEFRIN = ADRENALIN

NOR EPINEFRIN = NOR ADRENALIN

PERBEDAAN SECARA FARMAKOLOGIS 1856 : PEWARNAAN ADRENAL MEDULA 1895 : EKSTRAK SEL KROMAFIN 1899 : PRESOR EFEK EPINEFRIN 1904-1905 : SINTETIK EPINEFRIN 1910 : SINTETIK NOR EPINEFRIN 1931 : EFEK METABOLIK : CORI endokrin

METABOLISME : HEPAR :
O.METILASI - ENZYM O.METIL TRANSFERASE
(COMT) - MONO-AMINE-OXIDASE

: ORTOMETILASI : 80 %

: DEAMINASI

: 20 %`
endokrin

URINE : CONJ. EPINEFRIN CONJ.METANEFRIN VMA : VANYL MANDELIC ACID

CONJ. NORMETANEFRIN
CONJ. NOREPINEFRIN

EFEK FISIOLOGIS
SANGAT LUAS

1. SISTEM SYARAF PUSAT

- EKSITASI 2. TEKANAN DARAH / PEMB.DARAH

- EPINEFRIN
- NOR EPINEFRIN : LEBIH KUAT SISTOLIK DIASTOLIK : E : +++ N.E : +++ : E : +,0,- N.E : ++

3. JANTUNG - FREKUENSI KONTRAKSI

(POSITIVE CHRONOTROPIC EFFECT)

- KEKUATAN KONTRAKSI

(POSITIVE IONOTROPIC EFFECT)

- MIOKARDIUM LEBIH SENSITIV TERHADAP FIBRILASI

4. RESPIRASI - DILATASI BRONKUS PERNAPASAN

LEBIH DALAM DAN CEPAT SETELAH PERIODE APNE (MELALUI SINUS KAROTIKUS AKIBAT TEKANAN DARAH MENINGGI)

- EKSITASI SSP

5. OTOT POLOS RELAKSASI : - GASTROINTESTINAL

- BRONKIOLUS `

- KANDUNG KENCING
STIMULASI - SPLENIK KAPSEL - SPINCTER GASTROINTES - URETER - EREKTOR PILI - NICTATING MEMBRAN - PUPIL DILATOR. UTERUS

6. OTOT SKELET
GLIKOGENOLISIS AS.LAKTAT DILATASI PEMB. DARAH

7. HEPAR

GLIKOGENOLISIS

HIPERGLIKEMIA

NOR EPINEFRIN : 1/5 EPINMEFRIN GLIKONGEN HEPAR MENINGKAT

8. EFEK KALORIGENIK
30 % KONSUMSI OKSIGEN MENINGKAT

CO2 MENINGKAT
R.Q MENINGKAT METABOLISME LAKTAT 9. JARINGAN LEMAK MOBILISASI LEMAK METABOLISME LEMAK F.F.A. TERUTAMA PADA KEADAAN PUASA

EFEK METABOLIK
E KALORIGENIK HIPERGLIKEMIA AS.LAKTAT DARAH ++ +++ +++ NE 0, + 0, + 0, +

EPINEFRIN

: METABOLISME

NOR EPINEFRIN : TONUS VASOMOTOR

EPINEFRIN : 1. GLIKOGENOLISIS HEPAR (RINGAN)

2. GLIKOGENOLISIS OTOT SKELET

3. LAKTASIDEMIA 4. SUBSTRAT GLUKONEOGENIK 5. GLUKONEOGENESIS HEPAR 6. LIPOLISIS JARINGAN LEMAK 7. RESISTEN INSULIN

8. INHIBISI SEKRESI INSULIN 9. LIPOLISIS (JAR.LEMAK) DAN GLIKOGENOLISIS (HEPAR DAN OTOT) 10. MERANGSANG SEKRESI

GLUKAGON
11. MEMPERCEPAT GLIKOGENOLISIS HEPAR DAN GLUKONEOGENESIS

HEPAR

FEOKROMOSITOMA TUMOR SEL KROMAFIN 90 % : ADRENAL

10 % : BILATERAL (PADA
ANAK)

2 % : MULTIPEL

GEJALA : 1. INTERMITTENT ATAU

PAROXYSMAL
HIPERTENSI 2. SUSTAINED ATAU KRONIK HIPERTENSI - NERVOUS - FATIGUE - BERKERINGAT - SAKIT KEPALA

- KONSTIPASI
- ABDOMINAL PAIN

TEST : 1. PHENTOLAMINE TEST (REGITIVE)

2. PROVOCATIVE HISTAMINE TEST

SISTOLIK : 50 mmHg ; DIASTOLIK : 30 mgHg

3. PRESSOR RESPONS :
TYRAMINE : 30 mmHg 4. URINE KATEKOL AMIN

SIMPATOMIMETIK AMIN - EFEDRIN : TUMBUHAN AKTIF PER ORAL - BENZEDRIN : ANFETAMIN EFEK S.S.P EUPHORIA SCHIZOPHRENIA

- HYDROXYANPHETAMINE
DECONGESTANT - TYRAMINE : SPT. EPINEFRIN STIMULASI TEK. DARAH DAN OTOT POLOS UTERUS.

ADRENERGIC BLOCKING AGENTS

- ERGOTAMIN : BLOCKING : - PRESSOR

EFFECT HIPERGLIKEMIA SIMPATOLITIK ADRENOLITIK - DIBENAMIN, DIBENZILIN BLOCKING PRESSOR EFFECT - BENZODIOXAN : SHORT ACTING

- ETIL ANOMIUM GUANETIDIN,

RAUWOLIFIA ALKALOID RESERPIN

GLIKOGEN HEPAR

GULA DARAH

ADRENALIN

AS.LAKTAT AS.PIRUVAT

GLIKOGEN OTOT

SIKLUS CORI