Anda di halaman 1dari 6

Bank Indonesia Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche Bank) adalah bank sentral Republik Indonesia.

Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tu uan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. !estabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan asa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. "ntuk mencapai tu uan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. !etiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebi akan moneter, mengatur dan men aga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan menga#asi perbankan di Indonesia. !etiganya perlu diintegrasi agar tu uan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara e$ekti$ dan e$isien. BI uga men adi satu%satunya lembaga yang memiliki hak untuk mengedarkan uang di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas dan #e#enangnya BI dipimpin oleh De#an &ubernur. "ntuk periode '(()%'(*+, Boediono men abat posisi sebagai &ubernur BI. Bank Indonesia

Bank Sentral !antor ,usat Berdiri dipimpin

Indonesia Jakarta * Juli *-.+ &ubernur

Status dan !edudukan Bank Indonesia


Sebagai Lembaga Negara yang Independen Babak baru dalam se arah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah undang%undang baru, yaitu "" /o. '+0*--- tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal *1 2ei *---. "ndang%undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dan bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya. Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan #e#enangnya sebagaimana ditentukan dalam undang% undang tersebut.,ihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia uga berke#a iban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun uga. "ntuk lebih men amin

independensi tersebut, undang%undang ini telah memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai 3embaga negara yang independen kedudukan Bank Indonesia tidak se a ar dengan 3embaga 4inggi /egara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia uga tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar ,emerintah. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan $ungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih e$ekti$ dan e$isien. Sebagai Badan Hukum Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang%undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia ber#enang menetapkan peraturan%peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang%undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan #e#enangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.

4u uan dan 4ugas Bank Indonesia


Tujuan Tunggal Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tu uan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. !estabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan asa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. 5spek pertama tercermin pada perkembangan la u in$lasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. ,erumusan tu uan tunggal ini dimaksudkan untuk memper elas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas%batas tanggung a#abnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tu uan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah. Tiga Pilar Utama "ntuk mencapai tu uan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. !etiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebi akan moneter, mengatur dan men aga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan menga#asi perbankan di Indonesia. !etiganya perlu diintegrasi agar tu uan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara e$ekti$ dan e$isien.

Pengaturan dan Pengawasan Bank


Dalam rangka tugas mengatur dan menga#asi perbankan, Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut i6in atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan penga#asan atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang%undangan yang berlaku.

Dalam pelaksanaan tugas ini, Bank Indonesia ber#enang menetapkan ketentuan% ketentuan perbankan dengan men un ung tinggi prinsip kehati%hatian. Berkaitan dengan ke#enangan di bidang peri6inan, selain memberikan dan mencabut i6in usaha bank, Bank Indonesia uga dapat memberikan i6in pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank, memberikan persetu uan atas kepemilikan dan kepengurusan bank, serta memberikan i6in kepada bank untuk men alankan kegiatan%kegiatan usaha tertentu. Di bidang penga#asan, Bank Indonesia melakukan penga#asan langsung maupun tidak langsung. ,enga#asan langsung dilakukan baik dalam bentuk pemeriksaan secara berkala maupun se#aktu%#aktu bila diperlukan. ,enga#asan tidak langsung dilakukan melalui penelitian, analisis dan evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh bank. Upaya Restrukturisasi Perbankan Sebagai upaya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dan perekonomian Indonesia, Bank Indonesia telah menempuh langkah restrukturisasi perbankan yang komprehensi$. 3angkah ini mutlak diperlukan guna mem$ungsikan kembali perbankan sebagai lembaga perantara yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, disamping sekaligus meningkatkan e$ektivitas pelaksanaan kebi akan moneter. Restrukturisasi perbankan tersebut dilakukan melalui upaya memulihkan kepercayaan masyarakat, program rekapitalisasi, program restrukturisasi kredit, penyempurnaan ketentuan perbankan, dan peningkatan $ungsi penga#asan bank.

Sistem Pembayaran
2en aga stabilitas nilai tukar rupiah adalah tu uan Bank Indonesia sebagaimana diamanatkan "ndang%"ndang /o. '+ tahun *--- tentang Bank Indonesia. "ntuk men aga stabilitas rupiah itu perlu disokong pengaturan dan pengelolaan akan kelancaran Sistem ,embayaran /asional (S,/). !elancaran S,/ ini uga perlu didukung oleh in$rastruktur yang handal (robust). Jadi, semakin lancar dan hadal S,/, maka akan semakin lancar pula transmisi kebi akan moneter yang bersi$at time critical. Bila kebi akan moneter ber alan lancar maka muaranya adalah stabilitas nilai tukar. BI adalah lembaga yang mengatur dan men aga kelancaran S,/. Sebagai otoritas moneter, bank sentral berhak menetapkan dan memberlakukan kebi akan S,/. Selain itu, BI uga memiliki ke#enangan memeberikan persetu uan dan peri6inan serta melakukan penga#asan (oversight) atas S,/. 2enyadari kelancaran S,/ yang bersi$at penting secara sistem (systemically important), bank sentral memandang perlu menyelenggarakan sistem settlement antar bank melalui in$rastruktur BI%Real 4ime &ross Settlement (BI% R4&S).

Selain itu masih ada tugas BI dalam S,/, misalnya, peran sebagai penyelenggara sistem kliring antarbank untuk enis alat%alat pembayaran tertentu. Bank sentral uga adalah satu% satunya lembaga yang berhak mengeluarkan dan mengedarkan alat pembayaran tunai seperti uang rupiah. BI uga berhak mencabut, menarik hingga memusnahkan uang rupiah yang sudah tak berlaku dari peredaran. Berbekal ke#enangan itu, BI pun menetapkan se umlah kebi akan dari komponen S,/ ini. 2isalnya, alat pembayaran apa yang boleh dipergunakan di Indonesia. BI uga menentukan standar alat%alat pembayaran tadi serta pihak%pihak yang dapat menerbitkan dan0atau memproses alat%alat pembayaran tersebut. BI uga berhak menetapkan lembaga% lembaga yang dapat menyelenggarakan sistem pembayaran. 5mbil contoh, sistem kliring atau trans$er dana, baik suatu sistem utuh atau hanya bagian dari sistem sa a. Bank sentral uga memiliki ke#enangan menun uk lembaga yang bisa menyelenggarakan sistem settlement. ,ada akhirnya BI uga mesti menetapkan kebi akan terkait pengendalian risiko, e$isiensi serta tata kelola (governance) S,/. Di sisi alat pembayaran tunai, Bank Indonesia merupakan satu%satunya lembaga yang ber#enang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran. 4erkait dengan peran BI dalam mengeluarkan dan mengedarkan uang, Bank Indonesia senantiasa berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat baik dalam nominal yang cukup, enis pecahan yang sesuai, tepat #aktu, dan dalam kondisi yang layak edar (clean money policy). "ntuk me#u udkan clean money policy tersebut, pengelolaan pengedaran uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia dilakukan mulai dari pengeluaran uang, pengedaran uang, pencabutan dan penarikan uang sampai dengan pemusnahan uang. Sebelum melakukan pengeluaran uang Rupiah, terlebih dahulu dilakukan perencanaan agar uang yang dikeluarkan memiliki kualitas yang baik sehingga kepercayaan masyarakat tetap ter aga. ,erencanaan yang dilakukan Bank Indonesia meliputi perencanaan pengeluaran emisi baru dengan mempertimbangkan tingkat pemalsuan, nilai intrinsik serta masa edar uang. Selain itu dilakukan pula perencanaan terhadap umlah serta komposisi pecahan uang yang akan dicetak selama satu tahun kedepan. Berdasarkan perencanaan tersebut kemudian dilakukan pengadaan uang baik untuk pengeluaran uang emisi baru maupun pencetakan rutin terhadap uang emisi lama yang telah dikeluarkan. "ang Rupiah yang telah dikeluarkan tadi kemudian didistribusikan atau diedarkan di seluruh #ilayah melalui !antor Bank Indonesia. !ebutuhan uang Rupiah di setiap kantor Bank Indonesia didasarkan pada umlah persediaan, keperluan pembayaran, penukaran dan penggantian uang selama angka #aktu tertentu. !egitan distribusi dilakukan melalui sarana angkutan darat, laut dan udara. "ntuk men amin keamanan alur distribusi senantiasa dilakukan baik melalui penga#alan yang memadai maupun dengan peningkatan sarana sistem monitoring. !egiatan pengedaran uang uga dilakukan melalui pelayanan kas kepada bank umum maupun masyarakat umum. 3ayanan kas kepada bank umum dilakukan melalui penerimaan setoran dan pembayaran uang Rupiah. Sedangkan kepada masyarakat

dilakukan melalui penukaran secara langsung melalui loket%loket penukaran di seluruh kantor Bank Indonesia atau melalui ker asama dengan perusahaan yang menyediakan asa penukaran uang kecil. 3ebih lan ut, kegiatan pengelolaan uang Rupiah yang dilakukan Bank Indonesia adalah pencabutan uang terhadap suatu pecahan dengan tahun emisi tertentu yang tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. ,encabutan uang dari peredaran dimaksudkan untuk mencegah dan meminimalisasi peredaran uang palsu serta menyederhanakan komposisi dan emisi pecahan. "ang Rupiah yang dicabut tersebut dapat ditarik dengan cara menukarkan ke Bank Indonesia atau pihak lain yang telah ditun uk oleh Bank Indonesia. Sementara itu untuk men aga men aga kualitas uang Rupiah dalam kondisi yang layak edar di masyarakat, Bank Indonesia melakukan kegiatan pemusnahan uang. "ang yang dimusnahkan tersebut adalah uang yang sudah dicabut dan ditarik dari peredaran, uang hasil cetak kurang sempurna dan uang yang sudah tidak layak edar. !egiatan pemusnahan uang diatur melalui prosedur dan dilaksanakan oleh asa pihak ketiga yang dengan penga#asan oleh tim Bank Indonesia (BI).

De#an &ubernur BI
Dalam melaksanakan tugas dan #e#enangnya Bank Indonesia dipimpin oleh De#an &ubernur. De#an ini terdiri atas seorang &ubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang Deputi &ubernur Senior sebagai #akil, dan sekurang%kurangnya empat atau sebanyak%banyaknya tu uh Deputi &ubernur. 2asa abatan &ubernur dan Deputi &ubernur selama%lamanya lima tahun, dan mereka hanya dapat dipilih untuk sebanyak% banyaknya dua kali masa tugas. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan ubernur

&ubernur dan Deputi &ubernur Senior diusulkan dan diangkat oleh ,residen dengan persetu uan D,R. Sementara Deputi &ubernur diusulkan oleh &ubernur dan diangkat oleh ,residen dengan persetu uan D,R. 5nggota De#an &ubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh ,residen, kecuali bila mengundurkan diri, berhalangan tetap, atau melakukan tindak pidana ke ahatan. ,engambilan !eputusan Sebagai suatu $orum pengambilan keputusan tertinggi, Rapat De#an &ubernur (RD&) diselenggarakan sekurang%kurangnya sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebi akan umum di bidang moneter, serta sekurang%kurangnya sekali dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebi akan moneter atau menetapkan kebi akan lain yang bersi$at prinsipil dan strategis. ,engambilan keputusan dilakukan dalam Rapat De#an &ubernur, atas dasar prinsip musya#arah demi mu$akat. 5pabila mu$akat tidak tercapai, &ubernur menetapkan keputusan akhir.

Para

ubernur Bank Ind!nesia

Se ak dibentuk, orang%orang yang terpilih sebagai &ubernur BI, sebagai berikut7 '((-%sekarang Darmin /asution (,elaksana tugas) '((- 2iranda &ultom (,elaksana tugas) '(()%'((- Boediono '((+%'(() Burhanuddin 5bdullah *--)%'((+ Syahril Sabirin *--+%*--) Sudra ad D i#andono *-))%*--+ 5drianus 2ooy *-)+%*-)) 5ri$in Siregar *-1+%*-)+ Rachmat Saleh *-88%*-1+ Radius ,ra#iro *-8+%*-88 4. Jusu$ 2uda Dalam *-8(%*-8+ 2r. Soemarno *-.-%*-8( 2r. Soetikno Slamet *-.)%*-.- 2r. 3oekman 9akim *-.+%*-.) 2r. S a$ruddin ,ra#iranegara

Anda mungkin juga menyukai