Anda di halaman 1dari 2

PENGENALAN INSTRUMENTASI SISTEM PENGATURAN 1.

DEFINISI Instrumen adalah alat dengan bermacam-macam fungsinya yang dipakai untuk melakukan sesuatu. Pengaturan adalah metode untuk membuat sebuah/beberapa parameter memiliki nilai tertentu. Sistem Pengaturan adalah sekumpulan elemen yang bekerja bersama-sama untuk melakukan sebuah aksi pengaturan. Jadi yang dimaksud dengan Instrumentasi Sistem Pengaturan adalah semua hal yang berkaitan dengan peralatan yang dipakai dalam sebuah sistem pengaturan. 2. ELEMEN DAN PROSES SISTEM PENGATURAN Proses yang terjadi dalam sistem pengaturan sederhana biasanya direpresentasikan dalam blok diagram seperti berikut.
Manipulated Variable

Error Detector
Set Point/Input + Error Signal -

Controller

Control Element

Controlled Variable/Ouput

Measurement Device

Definisi dari istilah-istilah dalam blok diagram di atas adalah sebagai berikut: - Set Point : Nilai output yang diinginkan. - Error Detector : Alat yang membandingkan nilai sinyal input/set point dengan nilai sinyal output yang terukur oleh Measurement Device. - Error Signal : Nilai perbandingan antara sinyal input dengan sinyal output. - Controller : Alat yang menerima dan memproses sinyal error untuk kemudian mengirimkankan sinyal kepada control element berdasarkan sinyal error yang diterima agar nilai output sesuai dengan yang diinginkan. Contoh dari controller adalah PLC, CPU, dan Microcontroller. Di dalam sebuah controller biasanya juga terdapat error detector. - Manipulated Variable : Sinyal hasil pemrosesan Error Signal oleh Controller untuk dikirimkan ke Control Element. - Control Element : Alat yang memberikan pengaruh langsung pada proses yang dikontrol. Alat ini bekerja berdasarkan sinyal yang diberikan oleh controller. Nama lainnya adalah Final Control Element. Contoh : motor, control valve dll. - Controlled Variable : Nilai besaran fisik yang diatur oleh sistem pengaturan. Contoh : suhu ruangan, ketinggian air dalam tangki dll.

Measurement Device

: Alat yang mengkonversi bentuk besaran fisik dari output sistem ke bentuk sinyal yang dapat diproses oleh controller. Contoh, microcontroller hanya bisa memproses sinyal listrik sehingga untuk mengatur ketinggian air, informasi dari nilai ketinggian air harus dinyatakan ke dalam bentuk sinyal listrik yang besarnya sebanding. Measurement Device juga biasa disebut sensor.

3. SENSOR Sensor bertugas menangkap sebuah besaran fisik dan merubahnya menjadi bentuk sinyal yang dapat diproses di tahap berikutnya. Pemrosesan sinyal agar dapat diproses di tahap berikutnya dinamakan signal conditioning yang diantaranya antara lain filtering, amplifying, linearization, A/D conversion dll. Dalam blok diagram di atas, sensor berada dalam blok measurement device. Sensor digunakan untuk mengukur bermacam-macam besaran fisik seperti suhu, posisi, gerakan, tekanan, cahaya, suara dll. Karena itu dibuatlah sensor dengan bermacam-macam jenis untuk memenuhi kebutuhan pengukuran tersebut. Beberapa macam sensor yang ada antara lain: 1. Sensor Suhu : Resistance-Temperature Detector (RTD), Thermistor, Thermocouple Sensor, Bimetal Strips, Gas Thermometer, Vapor-Pressure Thermometer, Liquid-Expansion Thermometer, Solid-State Temperature Sensor dll. 2. Sensor Mekanik* : Potentiometer, Linear Variable Differential Transformer (LVDT), Strain-Gauge, Load Cell, Infrared Sensor, Ultrasonic Sensor, Piezoelectric, Variable Reluctance, Limit Switch dll. 3. Sensor Optik : Photoconductive Detector, Photovoltaic Detector, Photodiode Detector, Photoemissive Detector, Pyrometer dll. *yang dimaksud mekanik adalah posisi, kecepatan, massa, tekanan dan jarak

4. AKTUATOR Aktuator bertugas untuk mengubah sinyal kontrol yang diberikan oleh controller menjadi sebuah aksi yang secara langsung mempengaruhi variabel yang diatur (controlled variable). Biasanya, energi dari sinyal kontrol terlalu kecil untuk men-drive atau menjalankan sebuah aktuator. Untuk itu diperlukan juga signal conditioning (amplifying, D/A converter dll jika perlu) agar energi dan bentuk sinyalnya sesuai untuk men-drive aktuator. Dalam blok diagram di atas, aktuator berada di dalam blok control element. Saat ini, terdapat 3 jenis aktuator yang umum digunakan yaitu 1. Electric Actuator. Contoh : Electric Motor. 2. Pneumatic Actuator. Contoh : pneumatic valve, pneumatic cylinder. 3. Hidraulic Actuator. Contoh : hydraulic servo.

Anda mungkin juga menyukai