Anda di halaman 1dari 24

BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan simbolisasi dari pikiran berupa kode yang telah kita pelajari; atau suatu

sistem yang telah disepakati yang memungkinkan kita untuk mengomunikasikan ide-ide serta mengekspresikan keinginan dan kebutuhan kita. Membaca, menulis, gerakan tubuh, dan berbicara adalah semua bentuk dari bahasa. Bahasa terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu bahasa reseptif: memahami apa yang tertulis atau apa yang dikatakan, dan bahasa ekspresif: kemampuan untuk berbicara dan menulis.1 Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemapuan kognitif, sensori motor, psikologis, emosi, dan lingkungan di sekitar anak. eorang anak tidak akan mampu berbicara tanpa dukungan dari lingkungannya. Mereka harus mendengar pembicaran yang berkaitan dengan kehidupannya sehari-hari maupun pengetahuan tentang dunia. Mereka harus belajar mengekspresikan dirinya, membagi pengalamannya dengan orang lain dan mengemukakan kinginannya.!," #ada umumnya bila seorang anak pada umur ! tahun belum dapat mengucapkan kata-kata harus dicari penyebabnya. $nak disebut slow talker bila perkembangan lainnya normal, kecuali terlambat dalam bicara dan pada anamnesis didapatkan di dalam keluarga juga terdapat anggota keluarga lain yang terlambat bicaranya. eorang anak rata-rata mulai mengeluarkan kata-kata tunggal antara umur 1%-1! bulan, mulai mengucapkan kalimat pendek pada umur 1& bulan dan kalimat sempurna kira-kira pada umur "% bulan.'

BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi #engertian antara berbicara (speech) dan bahasa (language) sering kali membingungkan, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Berbicara (speech) adalah ekspresi *erbal dari bahasa yang meliputi artikulasi sebagai sarananya sehingga terbentuk kata-kata yang dapat kita dengar. Bahasa (language) memiliki pengertian yang lebih luas, meliputi seluruh sistem pengekspresian dan penerimaan informasi yang memiliki makna. Bahasa dapat dimengerti secara pasif dan aktif melalui komunikasi + *erbal, non *erbal, dan tertulis., Perkembangan bahasa normal -i ba.ah 1! bulan #enting pada anak-anak usia ini untuk diobser*asi bah.a mereka menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan lingkungan mereka. /erta.a dan mengoceh adalah fase a.al dari perkembangan berbicara. eiring dengan pertambahan usia bayi (sekitar usia 0 bulan), mereka mulai merangkai suara-suara, menggabungkan kata-kata dengan nada yang berbeda, dan mengucapka kata-kata seperti 1mama2 dan 1dada2 (tanpa mengetahui makna dari kata-kata tersebut). ebelum usia 1! bulan, anak-anak seharusnya sudah peka terhadap suara. Bayi yang pandangannya fokus sekali tetapi tidak bereaksi terhadap suara mungkun memiliki gangguan pada pendengarannya. 1! sampai 1, bulan $nak pada usia ini pada normalnya harus mengoceh lebih banyak lagi dan sedikitnya mengeluarkan satu atau lebih kata yang bermakna (tidak termasuk 1mama2 dan 1dada2). Kata benda biasanya muncul lebih a.al seperti 1baby2 dan 1ball2. $nak seharusnya juga mampu untuk memahami dan menuruti satu perintah (contoh, 1tolong ambilkan mainanmu.2). !

1& sampai !' bulan $nak sudah memiliki sekitar !% perbendaharaan kata pada usia 1& bulan dan ,% atau lebih kata-kata yang belum sempurna saat usia mereka mencapai ! tahun. Ketika usia ! tahun, anak-anak sudah belajar untuk mengombinasikan dua kata, seperti 1adik nangis2 atau 1ayah besar.2 eorang anak yang berusia ! tahun harus sudah mampu untuk melaksanakan dua buah perintah gelasmu2 ). ! sampai " tahun #ada usia ini anak akan mengalami perkembangan bahasa yang pesat dan perbendaharaan kata yang amat meningkat. Mereka sudah bisa menggabungkan tiga atau lebih kata-kata menjadi satu kalimat. Kemampuan anak dalam memahami bahasa juga meningkat pada usia " tahun. Mereka mulai memahami apa maksud dari 1taruh di meja itu2 atau 1taruh itu di ba.ah tempat tidur.2 $nak juga sudah harus mulai bisa menyebutkan .arna dan memahami konsep deskriptif (contonya membedakan besar dan kecil). 2. Epi emiologi 4angguan bicara merupakan salah satu masalah yang sering terdapat pada anakanak. Menurut 567 , berdasarkan atas laporan orang tua (di luar gangguan pendengaran serta celah pada palatum), maka angka kejadiannya adalah %,0 8 pada anak di ba.ah umur , tahun dan 1,0' 8 pada anak yang berumur ,-1' tahun. -ari hasil e*aluasi langsung terhadap anak usia sekolah, angka kejadiannya ",& kali lebih tinggi dari yang berdasarkan hasil .a.ancara. Berdasarkan hal ini, diperkirakan gangguan bicara dan bahasa pada anak adalah sekitar '-, 8.! -i $ , rasio pre*alensi untuk keterlambatan bicara dan bahasa telah dilaporkan dalam batasan yang luas. #enelitian terbaru 6ochrane melaporkan pre*alensi untuk keterlambatan bicara, keterlambatan bahasa, dan kombinasi keduanya pada umur pra sekolah dan anak umur sekolah. 9ntuk anak umur pra sekolah, ! sampai ',, tahun, studi " (seperti 3tolong ambilkan mainanmu dan ambil

yang menge*aluasi kombinasi keterlambatan bicara dan bahasa melaporkan rasio pre*alensi antara , 8 sampai & 8, dan studi tentang keterlambatan bahasa melaporkan rasio pre*alensi antara !," 8 sampai 10 8. $nak dengan keterlambatan bicara dan bahasa usia pra sekolah yang tidak diterapi menunjukkan rasio *ariabel yang persisten (dari % 8 sampai 1%% 8), dengan laporan hasil studi tersering menyatakan '% 8 sampai :% 8. : ;ata-rata keseluruhan untuk gangguan bicara dan bahasa adalah sekitar , 8 pada anak usia sekolah. Meliputi kelainan pada suara ("8) dan gagap (18). <nsiden pada anak-anak sekolah dasar dengan gangguan perkembangan adalah ! 8 sampai " 8, .alaupun persentasenya menurun seiring dengan pertambahan usia. -ari jumlah gangguan pada anak usia sekolah, 1% 8 sampai !% 8 membutuhkan beberapa tipe pendidikan khusus. ekitar sepertiga murid yang tuli mengukuti sekolah khusus. -ua pertiga mengikuti program di sekolah khusus anak-anak tuna rungu atau mengikuti kelas di sekolah reguler. isanya mengikuti sekolah reguler.= !. E"iologi #enyebab kelainan berbahasa ada bermacam-macam yang melibatkan berbagai faktor yang dapat saling mempengaruhi; antara lain kemampuan lingkungan, pendengaran, kognitif, fungsi saraf, emosi psikologis dan lain sebagainya. eorang anak mungkin kehilangan pendengaran sensoneural dari sedang sampai berat. edangkan yang lain mungkin kehilangan pendengaran konduksi berulang, sehingga kemampuan bicara keseluruhannya menurun. -emikian pula suatu gangguan bicara (disfasia) dapat terjadi tanpa adanya cedera otak atau keadaan lainnya. Blagger (10&1) membagi penyebab gangguan bicara dan bahasa sebagai berikut:!

'

#enyebab 1. ?ingkungan a. osial ekonomi kurang b. /ekanan keluarga c. Keluarga bisu d. -i rumah menggunakan bilingual !. >mosi a. <bu yang tertekan b. 4angguan serius pada orang tua c. 4angguan serius pada anak ". Masalah pendengaran a. Kongenital b. -idapat '. #erkembangan terlambat a. #erkembangan lambat b. #erkembangan lambat, tetapi masih dalam batas rata-rata c. ;etardasi mental ,. 6acat ba.aan a. #alatoschiAis b. indrom do.n :. Kerusakan otak

>fek pada perkembangan bicara /erlambat 4agap /erlambat pemerolehan bahasa bahasa /erlambat pemerolehan struktur bahasa /erlambat pemerolehan bahasa /erlambat atau gangguan perkembangan bahasa /erlambat atau gangguan perkembangan bahasa /erlambat@gangguan bicara yang permanen /erlambat@gangguan bicara yang permanen /erlambat bicara /erlambat bicara #asti terlambat bicara /erlambat dan terganggu kemampuan bicaranya Kemampuan bicaranya lebih rendah Mempengaruhi kemampuan mengisap,

a. Kelainan neuromuskular

menelan, mengunyah, dan akhirnya timbul gangguan bicara dan artikulasi seperti disartria Mempengaruhi kemampuan mengisap dan menelan, akhirnya menimbulkan gangguan artikulasi, seperti dispraksia Berpengaruh pada pernafasan, makan dan timbul juga masalah artikulasi yang dapat mengakibatkan disartria dan dispraksia Kesulitan membedakan suara, mengerti bahasa, ,

b. Kelainan sensorimotor

c. #alsi serebral

d.Kelainan persepsi

simbolisasi, mengenal konsep, akhirnya menimbulkan kesulitan belajar di sekolah #erkembangan bahasa yang lambat dapat bersifat familial. Bleh karena itu harus dicari dalam keluarga apakah ada yang mengalami keterlambatan bicara juga. -i samping itu kelainan bicara juga lebih banyak pada anak laki-laki daripada perempuan. 7al ini karena pada perempuan, maturasi dan perkembangan fungsi *erbal hemisfer kiri lebih baik. edangkan pada laki-laki perkembangan hemisfer kanan yang lebih baik, yaitu untuk tugas yang abstrak dan memerlukan keterampilan. edangkan $ram -M (10=&), mengatakan bah.a gangguan bicara pada anak dapat disebabkan oleh kelainan di ba.ah ini: a) ?ingkungan sosial anak <nteraksi antar personal merupakan dasar dari semua komunikasi dan perkembangan bahasa. ?ingkungan yang tidak mendukung akan menyebabkan gangguan bicara dan bahasa pada anak. b) istem masukan@input $dalah sistem pendengaran, penglihatan dan integritas taktil-kinestetik dari anak. #endengaran merupakan alat yang penting dalam perkembangan bicara. $nak dengan otitis media kronis dengan penurunan daya pendengaran akan mengalami keterlambatan kemampuan menerima ataupun mengungkapkan bahasa. 4angguan bicara juga terdapat pada tuli oleh karena kelainan genetik dan metabolik (tuli primer), tuli neurosensorial (infeksi intra uterin: sifilis, rubella, toksoplasmosis, sitomegalo*irus), tuli konduksi seperti akibat malformasi telinga luar, tuli sentral (sama sekali tidak dapat mendengar), tuli persepsi@afasia sensorik (terjadi kegagalan integrasi arti bicara yang didengar menjadi suatu pengertian yang menyeluruh), dan tuli psikis seperti pada skiAofrenia, autisme infantile, keadaan cemas dan reaksi psikologis lainnya.

#ola bahasa juga akan terpengaruh pada anak dengan gangguan penglihatan yang berat, demikian pula dengan anak dengan defisit taktil-kinestetik akan terjadi gangguan artikulasi. c) istem pusat bicara dan bahasa Kelainan susunan saraf puast akan mempengaruhi pemahaman, interpretasi, formulasi dan perencanaan bahasa, juga pada akti*itas dan kemampuan intelektual dari anak. 4angguan komunikasi biasanya merupakan bagian dari retardasi mental, misalnya pada indrom -o.n. d) istem produksi istem produksi suara seperti laring, faring, hidung, struktur mulut, dan mekanisme neuromuskular yang berpengaruh terhadap pengaturan nafas untuk berbicara, bunyi laring, pembentukan bunyi untuk artikulasi bicara melalui aliran udara le.at laring, faring, dan rongga mulut. #. Pa"ofisiologi /erdapat dua aspek untuk dapat berkomunikasi: pertama, aspek sensorik (input bahasa), yang melibatkan telinga dan mata, dan kedua, aspek motorik (output bahasa), yang melibatkan *okalisasi dan pengaturannya.&

9rutan proses komunikasi-input bahasa dan output bahasa adalah sebagai berikut: a) sinyal bunyi mula-mula diterima oleh area auditorik primer yang nantinya akan menyandikan sinyal tadi dalam bentuk kata-kata b) kata-kata lalu diinterpretasikan di area Cernicke c) penentuan buah pikiran dan kata-kata yang akan diucapkan juga terjadi di dalam area Cernicke =

d) penjalaran sinyal-sinyal dari area Cernicke ke area Broca melalui fasikulus arkuatus e) akti*itas program keterampilan motorik yang terdapat di area Broca untuk mengatur pembentukan kata f) penjalaran sinyal yang sesuai ke korteks motorik untuk mengatur otot-otot bicara. $pabila terjadi kelainan pada salah satu jalannya impuls ini, maka akan terjadi kelainan bicara.

Apek sensorik pa a kom$nikasi Bila ada kerusakan pada bagian area asosiasi auditorik dan area asosiasi *isual pada korteks, maka dapat menimbulkan ketidakmampuan untuk mengerti kata-kata yang diucapkan dan kata-kata yang tertulis. >fek ini secara berturut-berturut disebut sebagai afasia reseptif auditorik dan afasia reseptif *isual atau lebih umum , tuli kata-kata dan buta kata-kata (disebut juga disleksia). Afasia %erni&ke an Afasia 'lobal Beberapa orang mampu mengerti kata-kata yang diucapkan atau pun kata-kata yang dituliskan namun tak mampu menginterpretasikan pikiran yang diekspresikan. &

Keadaan ini sering terjadi bila area Cernicke yang terdapat di bagian posterior hemisfer dominan girus temporalis superior mengalami kerusakan atau kehancuran. Bleh karena itu, tipe afasia ini disebut afasia Cernicke. Bila lesi pada area Cernicke ini meluas dan menyebar (1) ke belakang ke regio girus angular, (!) ke inferior ke area ba.ah lobus temporalis, dan (") ke superior ke tepi superior fisura syl*ian, maka penderita tampak seperti benar-benar terbelakang secara total (totally demented) untuk mengerti bahasa atau berkomunikasi, dan karena itu dikatakan menderita afasia global. Aspek mo"orik kom$nikasi #roses bicara melibatkan dua stadium utama akti*itas mental: (1) membentuk buah pikiran untuk diekspresikan dan memilih kata-kata yang akan digunakan, kemudian (!) mengatur motorik *okalisasi dan kerja yang nyata dari *okalisasi itu sendiri. #embentukan buah pikiran dan bahkan pemilihan kata-kata merupakan fungsi area asosiasi sensorik otak. ekali lagi, area Cernicke pada bagian posterior girus temporalis superior merupakan hal yang paling penting untuk kemampuan ini. Bleh karena itu, penderita yang mengalamai afasia Cernicke atau afasia global tak mampu memformulasikan pikirannya untuk dikomunikasikan. $tau, bila lesinya tak begitu parah, maka penderita masih mampu memformulasikan pikirannya namun tak mampu menyusun kata-kata yang sesuai secara berurutan dan bersama-sama untuk mengekspresikan pikirannya. eringkali, penderita fasih berkata-kata namun kata-kata

yang dikeluarkan tidak beraturan.

Afasia mo"orik akiba" hilangn(a Area Bro&a Kadang-kadang, penderita mampu menentukan apa yang ingin dikatakannya, dan mampu ber*okalisasi, namun tak dapat mengatur sistem *okalnya untuk menghasilkan kata-kata selain suara ribut. >fek ini, disebut afasia motorik, disebabkan oleh kerusakan pada area bicara Broca, yang terletak di regio prefontal dan fasial premotorik korteksD 0

kira-kira 0, persen kelainannya di hemisfer kiri. Bleh karena itu, pola keterampilan motorik yang dipakai untuk mengatur laring, bibir, mulut, sistem respirasi, dan otot-otot lainnya yang dipakai untuk bicara dimulai dari daerah ini. Ar"ik$lasi Kerja artikulasi berarti gerakan otot-otot mulut, lidah, laring, pita suara, dan sebagainya, yang bertanggung ja.ab untuk intonasi, .aktu, dan perubahan intensitas yang cepat dari urutan suara. ;egio fasial dan laringela korteks motorik mengaktifkan otot-otot ini, dan serebelum, ganglia basalis, dan korteks sensorik semuanya membantu mengatur urutan dan intensitas dari kontraksi otot, dengan mekanisme umpan balik sereberal dan fungsi ganglia basalis. Kerusakan setiap regio ini dapat menyebabkan ketidakmampuan parsial atau total untuk berbicara dengan jelas. ). Manifes"asi *linik /erdapat bermacam-macam klasifikasi disfasia, tergantung dari cara pandang mana. Kebanyakan sistem klasifikasi berdasarkan atas model input-output. Beberapa telah didefinisikan dengan menggunakan tes yang telah distandarisasi. $da yang menggunakan model didasari pendengaran dan ada pula yang berdasarkan patofisiologi terjadinya disfasia.!," Klasifikasi kelainan bahasa pada anak menurut ;utter (dikutip dari /oback 6.), berdasarkan atas berat ringannya kelainan bahasa sebagai berikut:

Klasifikasi kelainan bahasa menurut ;utter. Keterlambatan akuisisi dari bunyi kata-kata, bahasa ;ingan edang normal -islalia Keterlambatan lebih berat dari akuisisi bunyi kata- -isfasia 1%

Berat angat berat

kata dan perkembangan bahasa terlambat Keterlambatan lebih berat dari akuisis dan bahasa, gangguan pemahaman bahasa 4anggauan pada seluruh kemampuan bahasa

ekspresif -isfasia reseptif dan tuli persepsi /uli persepsi dan tuli sentral

edangkan ;apin dan $llen (dikutip dari Klein,1001) berdasar patofisiologi, membagi kelainan bahasa pada anak mejadi : subtipe, yaitu: 1. ! primer ekspresif: disfraksia *erbal gangguan defisit produksi fonologi gangguan campuran ekspresif- represif disfasia *erbal auditori agnosia gangguan leksikal-sintaksis gangguan semantik-pragmatik

!. defisit represif dan ekspresif

". ! defisit bahasa yang lebih berat

$nak dengan disfraksi *erbal (afraksia *erbal atau gangguan perkembangan bicara ekspresif) mengerti segala sesuatu yang dikatakan padanya, mereka lebih sering menunjuk dari pada bicara. Banyak yang mempunyai ri.ayat prematur, beberapa menderita disfraksia oromotor (anak ini mengeluarkan air liur dan mempunyai kesulitan mengikuti gerakan mulut). Eika mereka bicara, lebih banyak menggunakan suara *okal dengan gangguan pengucapan konsonan. $nak-anak ini setelah de.asa menjadi afemia. $nak dengan disfraksia *erbal kadang-kadang disertai dengan gangguan tingkah laku (autisme). ;ehabilitasi pada anak ini lebih memerlukan terapi .icara yang intensif. Beberapa anak bicara dengan kata-kata dan frase yang sulit dimengerti, bahkan pada orang-orang yang selalu kontak dengannya. ehingga mereka sering marah dan

11

frustasi karena merasa bah.a kata-katanya sulit dimengegerti oleh sekitarnya. Mereka ini tidak ada gangguan dalam pengertian, tetap terdapat gangguan defisit fonologi. $nak yang bicaranya sulit dipahami yang juga menunjukkan adanya gangguan pemahaman terhadap apa yang dikatakan kepadanya, menunjukkan gangguan campuran ekspresif+reseptif. Mereka bicara dalam kalimat yang pendek dan banyak dari mereka yang autistik. etelah de.asa mereka menjadi afasia (afasia Broca), hanya sedikit yang diketahui bagaimana hal ini bisa terjadi. Beberapa anak mengerti sedikit pada apa yang dikatakan kepadanya, .alaupun kadang-kadang mereka mengikuti suatu pembicaraan dengan cara lain, misalnya dengan memperhatikan apa yang dilihatnya. Mereka sangat miskin dalam artikulasi kata-kata. Mereka ini dinamakan disfasia *erbal auditori agnosia. Mereka ini termasuk afasia yang didapat, dimana mereka sebelumnya sering kejang dan kehilangan kemampuan berbicara setelah periode perkembangan bahasa yan normal (sindrom ?andau Kleffner). #ada >>4 anak dengan sindrom ini, akan tampak bitemporal spike. $nak dengan disfasia jenis ini, memproses suara suara yang didengarkan di pusat dengar berbeda dengan anak normal. timulasi bahasa akan meperbaiki keadaan, .alaupun hasil akhirnya masih belum pasti. $nak dengan gangguan leksikal-sintaksis mempunyai kesulitan dalam

menemukan kata-kata yang tepat khususnya saat bercakap-cakap. Mereka tidak gagap dan tidak menghindar untuk berbicara. 4ejalanya seperti orang de.asa dengan afasia konduksi, dimana mereka akan berhenti bicara seentar untuk menemuka kata-kata yang tepat. $nak ini biasanya bicara dengan menggunakan kalimat-kalimat yang pendek untuk umurnya. /erapi bicara akan membantu melatih anak mencari kata-kata yang tepat pada saat bicara, tetapi prognosis selanjutnya masih belum banyak diketahui. Beberapa anak ada yang bicaranya lancar dan dapat menggunakan kata-kata yang tepat, tetapi mereka bicara tanpa henti mengenai satu topik. Mereka tidak mengerti tata bahasa. 4ejalanya mirip gangguan bicara pada anak denga hidrosefalus dan oleh ;api dan $llen disebut gangguan semantik pragmatik. $nak ini pada umumnya menderita gangguan hubungan sosial dan didiagnosis sebagai gangguan perkembangan per*asif. 1!

Mereka punya sedikit teman sebaya dan tidak pernah mau belajar aturan permainan dan bicara dari teman sebayanya. $da baiknya anak ini diajar keterampilan berbicara, bahkan diperlukan psokolog dan ahli terapi tingkah laku. $ram -M (10=&) dan /o.ne (10&"), mengatakan bah.a dicurigai adanya gangguan perkembangan kemampuan bahasa pada anak, kalau ditemukan gejala-gejala seperti berikut: #ada usia : bulan anak tidak mampu memalingkan mata serta kepalanya terhadap suara yang datang dari belakang atau samping. #ada usia 1% bulan anak tidak memberi reaksi terhadap panggilan namanya sendiri. #ada umur 1, bulan tidak mengerti dan memberi reaksi terhadap kata-kata jangan, da-da, dan sebagainya. #ada usia 1& bulan tidak dapat menyebut 1% kata tunggal. #ada usia !1 bulan tidak memberi reaksi terhadap perintah (misalnya duduk, kemari, berdiri). #ada usia !' bulan tidak bisa menyebut bagian-bagian tubuh #ada usia !' bulan belum mampu mengetengahkan ungkapan yang terdiri dari ! buah kata. etelah usia !' bulan hanya mempunyai perbendaharaan kata yang sangat sedikit@tidak mempunyai kata-kata huruf A pada frase. #ada usia "% bulan ucapannya tidak dapat dimengerti oleh anggota keluarga. #ada usia ": bulan belum dapat mempergunakan kalimat-kalimat sederhana. #ada usia ": bulan tidak bisa bertanya dengan kata tanya yang sederhana. #ada usia ": bulan ucapannya tidak dimengerti oleh orang di luar keluarganya. #ada usia ",, tahun selalu gagal untuk menyebutkan kata akhir (ca untuk cat, ba untuk ban, dan lain-lain). etelah berusia ' tahun tidak lancar berbicara@gagap. etelah usia = tahun masih ada kesalahan ucapan. 1"

#ada usia berapa saja terdapat hipernasalitas atau hiponasaliatas yang nyata atau mempunyai suara yang monoton tanpa berhenti, sangat keras dan tidak dapat didengar serta terus-menerus memperdengarkan suara yang serak.

+.

Diagnosis a. $namnesis #engambilan anamnesis harus mencakup uraian mengenai perkembangan bahasa

anak. $utisme setelah berumur 1& bulan dan bicara yang sulit dimengerti setelah berumur " tahun, paling sering ditemukan. -okter anak harus curiga bila orang tua melaporkan bah.a anaknya tidak dapat menggunakan kata-kata yang berarti pada umur 1& bulan atau belum mengucapkan frase pada umur ! tahun. $tau anak memakai bahasa yang singkat untuk menyampaikan maksudnya. Kecurigaan adanya gangguan tingkah laku perlu dipertimbangkan kalau dijumpai gangguan bicara dan tingkah laku yang bersamaan. Kesulitan tidur dan makan sering dikeluhkan orang tua pada a.al gangguan autisme. #ertanyaan bagaimana anak bermain dengan temannya dapat membantu mengungkap tabir tingkah laku. $nak dengan autisme lebih senang bermain dengan huruf balok atau magnetik dalam .aktu yang lama. Mereka dapat saja bermain dengan anak sebaya, tetapi dalam .aktu singkat menarik diri. b. <nstrumen penyaring elain anamnesis yang teliti, disarankan digunakan instrumen penyaring untuk menilai gangguan perkembangan bahasa. Misalnya Early Language Milestone Scale (6opelan dan 4leason), atau -- / (pada -en*er << penilaian pada sektor bahasa lebih banyak dari pada -- / yang lama) atau Receptive-Expressive Emergent Language Scale. Early Language Milestone Scale cukup sensitif dan spesifik untuk mengidentifikasi gangguan bicara pada anak kurang dari " tahun. c. #emeriksaan fisik

1'

#emeriksaan fisik dapat digunakan untuk mengungkapkan penyebab lain dari gangguan bahasa. $pakah ada mikrosefali, anomali telinga luar, otitis media yang berulang, sindrom Cilliam (fasies >lfin, pera.akan pendek, kelainan jantung, langkah yang tidak mantap), celah palatum, dan lain-lain. 4angguan oromotor dapat diperiksa dengan menyuruh anak menirukan gerakan mengunyah, menjulurkan lidah dan mengulang suku kata #$, /$, #$-/$, #$-/$-K$. 4angguan kemampuan oromotor terdapat pada *erbal apraksia. d. #engamatan saat bermain Mengamati anak saat bermain dengan alat permainan yang sesuai dengan umurnya, sangat membantu dalam mengidentifikasi gangguan tingkah laku. <dealnya pemeriksa juga bermain dengan anak tersebut dan kemudian mengamati orang tuanya saat bermain dengan anaknya. /etapi ini tidak praktis dilakukan pada ruangan yang ramai. #engamatan anak saat bermain sendiri, selama pengambilan anamnesis dengan orang tuanya, lebih mudah dilaksanakan. $nak yang memperlakukan mainannya sebagai objek saja atau hanya sebagai titik pusat perhatian saja, dapat merupakan petunjuk adanya kelainan tingkah laku. e. #emeriksaan laboratorium emua anak dengan gangguan bahasa harus dilakukan tes pendengaran. Eika anak tidak kooperatif terhadap audiogram atau hasilnya mencurigakan, maka perlu dilakukan pemeriksaan auditory brainstem responses. #emeriksaaan laboratorium lainnya dimaksudkan untuk membuat diagnosis banding. Bila terdapat gangguan pertumbuhan, mikrosefali, makrosefali, terdapat gejalagejala dari suatu sindrom perlu dilakukan !-scan atau MR"# untuk mengetahui adanya krining terhadap penyakit-penyakit malformasi. #ada anak laki-laki dengan autisme dan perkembangan yang lambat, skrining kromosom untuk fragil-F mungkin diperlukan. sangat mahal. 1, metabolik baru dilakukan kalau terdapat kecurigaan ke arah itu, karena pemeriksaan ini

f. Konsultasi #emeriksaan dari psikolog atau@neuropsikiater anak diperlukan jika ada gangguan bahasa dan tingkah laku. #emeriksaan ini meliputi ri.ayat dan tes bahasa, keampuan kognitif dan tingkah laku. /es intelegensia dapat dipakai sebagai perbandingan fungsi kognitif anak tersebut. Masalah tingkah laku dapat diperiksa lebih lanjut dengan menggunakan instrumen seperti Gineland ocial $dapti*e cale ;e*ised. 6hild Beha*iour 6hecklist, atau 6hildhood $utism ;ating cale. Konsultasi ke psikiater anak dilakukan bila ada gangguan tingkah laku yang berat. $hli patologi .icara akan menge*aluasi cara pengobatan anak dengan gangguan bicara. $nak akan diperiksa apakah ada masalah anatomi yang mempengaruhi produksi suara. #ada halaman selanjutnya adalah diagram yang juga dapat digunakan untuk mendiagnosa seorang anak dengan keterlambatan bicara.0

1:

#emahaman bahasa

5ormal

/erlambat

Kualitas dalam berbicara

Kemampuan dalam area non bahasa, termasuk bermain dengan menggunakan simbol-simbol

/erbatas tetapi jelas

Banyak tetapi tidak jelas

Buruk

5ormal

/erdapat kelainan

#endengaran

Bentuk normal, tidak dapat bermain dengan simbol, komunikasi yang buruk

Menetap

/idak menetap

/idak normal

5ormal

/uli <mmatur, perkembangan yang tidak sempurna, gangguan bahasa ekspresif -ispraksia

4angguan dalam berbicara

#erkembangan yang tidak sempurna, retardasi mental <mmatur, disartria

$utisme

1=

,.

Pena"alaksanaan -eteksi dan penanganan dini pada problem bicara dan bahasa pada anak, akan

membantu anak dan orang tua untuk menghindari atau memperkecil kelainan pada masa sekolah.! -alam diagnosa dan penanganannya diperlukan ahli yang beragam seperti dokter, ahli terapi: ahli terapi bicara dan ahli fisioterapi, psikolog, pera.at, dan pekerja sosial.0 -. Prognosis #rognosis gangguan bicara pada anak tergantung pada penyebabnya. -engan perbaikan masalah medis seperti tuli konduksi dapat menghasilkan perkembangan bahasa yang normal pada anak yang tidak retardasi mental. edangkan perkembangan bahasa edangkan dan kognitif pada anak dengan ganguan pendengaran sensoris ber*ariasi. -ikatakan bah.a anak dengan gangguan fonologi biasanya prognosisnya lebih baik. gangguan bicara pada anak yang intelegensinya normal perkembangan bahasanya lebih baik dari pada anak yang retardasi mental. /etapi anak dengan gangguan yang multipel, terutama dengan gangguan pemahaman, gangguan bicara ekspresif, atau kemampuan naratif yang tidak berkembang pada usia ' tahun, mempunyai gangguan bahasa yang menetap pada umur ,,, tahun.! .. Pen&egahan $da beberapa hal yang harus diperhatikan dan dihindari untuk untuk mencegah adanya masalah keterlambatan bicara pada anak - di luar adanya kelainan organik dan ba.aan pada anak. 7al yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut:1% a. Masalah pembela/aran an kom$nikasi engan orang "$a Masalah komunikasi dan interaksi dengan orang tua tanpa disadari memiliki peran yang penting dalam membuat anak mempunyai kemampuan berbicara dan berbahasa yang tinggi. Banyak orang tua yang tidak menyadari bah.a cara mereka berkomunikasi dengan si anak lah yang juga membuat anak tidak punya banyak perbendaharaan kata1&

kata, kurang dipacu untuk berpikir logis, analisa atau membuat kesimpulan dari kalimatkalimat yang sangat sederhana sekali pun. ering orang tua malas mengajak anaknya bicara panjang lebar dan hanya bicara satu dua patah kata saja yang isinya instruksi atau ja.aban sangat singkat. elain itu, anak yang tidak pernah diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri sejak dini (lebih banyak menjadi pendengar pasif) karena orang tua terlalu memaksakan dan memasukkan segala instruksi, pandangan mereka sendiri atau keinginan mereka sendiri tanpa memberi kesempatan pada anaknya untuk memberi umpan balik, juga menjadi faktor yang mempengaruhi kemampuan bicara, menggunakan kalimat dan berbahasa. b. Pengar$h "ele0isi ejauh ini, terlalu banyak menonton tele*isi pada anak-anak usia batita merupakan faktor yang membuat anak lebih menjadi pendengar pasif. #ada saat menonton tele*isi, anak akan akan lebih sebagai pihak yang menerima tanpa harus mencerna dan memproses informasi yang masuk. Belum lagi suguhan yang ditayangkan berisi adegan-adegan yang seringkali tidak dimengerti oleh anak dan bahkan sebenarnya traumatis (karena menyaksikan adegan perkelahian, kekerasan, seksual, atau pun acara yang tidak disangka memberi kesan yang mendalam karena egosentrisme yang kuat pada anak dan karena memampuan kognitif yang masih belum berkembang). $kibatnya, dalam jangka .aktu tertentu yang mana seharusnya otak mendapat banyak stimulasi dari lingkungan@orang tua untuk kemudian memberikan feedback kembali, namun karena yang lebih banyak memberikan stimulasi adalah tele*isi (yang tidak membutuhkan respon apa-apa dari penontonnya), maka sel-sel otak yang mengurusi masalah bahasa dan bicara akan terhambat perkembangannya. &. Se iki"n(a la"ihan alam berin"eraksi engan orang lain #astikan bah.a anak tidak kurang mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain guna melatih kemampuan komunikasi mereka.

10

7al yang perlu dihindari: a. Peran (ang "erlal$ pasif alam kehi $pan sosial Kebanyakan anak lebih sering ditempatkan dalam posisi 1menerima2 dan tidak 1memberi2 dalam hubungannya dengan orang lain. 7al ini mengakibatkan tidak terbiasanya mereka berpartisipasi secara aktif; hal yang dibutuhkan dalam perkembangan bicara mereka. b. 1ara kom$nikasi 2k$no3 (ang s$ ah "erlal$ n(aman ipakai Beberapa anak, khususnya dalam hubungan di dalam keluarganya, terbiasa dengan nyaman berkomunikasi menggunakan gerakan, bahasa tubuh maupun bunyibunyian saja. 7al ini boleh jadi merupakan cara komunikasi yang efektif di dalam rumah, namun tidak dalam lingkup masyarakat, di mana anak butuh menggunakan bahasa secara *erbal sampai ke tingkat kata-kata yang rumit. &. 4i ak menganggap bah5a anak mamp$ Banyak orang de.asa tidak melibatkan anak dalam berkomunikasi, karena memiliki pemikiran bah.a anak tersebut belum mampu berpartisipasi aktif ataupun mengerti pembicaraan yang berlangsusng. . 6rang e5asa bi&ara a"as nama mereka eringkali orang de.asa berbicara atas nama anak, sehingga mereka kelihatan tidak berbicara. e. 4erlal$ ban(ak rangsangan ekalipun untuk niat dan tujuan yang baik, seringkali anak 1dijejali2 dengan terlalu banyak bahasa, sehingga mereka ke.alahan. ;asanya seperti anak yang sedang belajar menangkap bola, lalu dilempari beberapa bola sekaligus.

!%

f. 4erlal$ ban(ak bahasa 2sekolah37 k$rang bahasa (ang 2kom$nika"if 2 Kebanyakan anak pada a.al usianya diajarkan bahasa yang mencakup 1.arna2, 1angka2, yang sebetulnya tidak terlalu bermanfaat dalam komunikasi sehari-hari. $nak membutuhkan rangsangan bahasa yang sifatnya praktis; mencakup kosa kata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, karena mereka akan melatih kemampuan berbahasanya melalui kehidupan sehari-hari. g. *$rangn(a 2obrolan 2sosial3 Kebanyakan anak menggunakan bahasa untuk menunjukkan kemampuannya meniru sesuatu kepada orang de.asa; apakah itu sajak pendek, syair lagu, mengulang cerita yang didongengkan kepada mereka, dll. 7anya sedikit yang mendapatkan kesempatan untuk 1mengobrol2 dan bertanya ja.ab secara santai, sehingga terbangun hubungan 1pertemanan2 dengan orang yang berkomunikasi dengan mereka. h. 4erlal$ ban(ak bermain sen iri /entunya anak belajar banyak melalui permainannya dengan boneka, robot atau mainan lainnya. 5amun untuk melatih kemampuannya berkomunikasi, ia akan membutuhkan juga manusia yang melakukan pembicaraan timbal balik sesuai dengan kemampuan anak.

!1

BAB III *ESIMPULAN

Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemapuan kognitif, sensori motor, psikologis, emosi, dan lingkungan di sekitar anak.!," -iperkirakan gangguan bicara dan bahasa pada anak adalah sekitar '-, 8.! ecara umum, gangguan berbahasa dapat dibagi dalam tiga tipe, yaitu: (1) Kegagalan memperoleh kemampuan berbahasa apapun. Keadaan ini misalnya terdapat pada anak yang menderita retardasi mental berat; (!) Kendala kemampuan bahasa yang telat didapat, yang dapat disebabkan oleh trauma fisik damupun psikis, atau oleh gangguan neurologist; (") 4angguan perkembangan berbahasa. /ipe inilah yang dikategorikan dalam gangguan perkembangan spesifik. /erdapat dua sub tipe, yaitu (a) tipe reseptif, yaitu kesukaranuntuk menrima dan mengerti bahasa yang dibicarakan, dan (b) tipe ekspresif, yaitu kesukaran dalam mengekspresikan bahasa secara *erbal.11 -eteksi dan penanganan dini pada gangguan keterlambatan bicara dan bahasa dapat membantu baik anak atau orang tua untuk memperkecil kesulitan di masa sekolah anak." -alam diagnosa dan penanganannya diperlukan ahli yang beragam seperti dokter, ahli terapi: ahli terapi bicara dan ahli fisioterapi, psikolog, pera.at, dan pekerja sosial.0

!!

DA84A9 PUS4A*A 1. 6aroline Bo.en. peech $nd ?anguage -e*elopment <n <nfants $nd Houng

6hildren, dalam 6aroline Bo.en #hd peech-?anguage #athologist. $*ailable at: http:@@....speech-language-therapy.com@de*el1.htm. $ccessed on &th March !%1'. !. oetjiningsih. 4angguan Bicara dan Bahasa #ada $nak, dalam <.4.5.4de ;anuh (ed): /umbuh Kembang $nak. >46, urabaya, 1&, !"=-!'=. ". Behrman Kliegmar Eenson. -isorders of 7earing, peech, and ?anguage, dalam 5elson /eItbook of #ediatrics, 1=th. aunders, #hiladelphia, !%%'. '. taf #engajar <lmu Kesehatan $nak Jakultas Kedokteran 9ni*ersitas <ndonesia. 4angguan Bicara #ada $nak, dalam Buku Kuliah 1 <lmu Kesehatan $nak. Bagian <lmu Kesehatan $nak Jakultas Kedokteran 9ni*ersitas <ndonesia, Eakarta, 10&,, :, 1%!-1%,. ,. 5emours Joundation. -elayed peech Br ?anguage -e*elopment, dalam Kids 7ealth Jor #arents. $*ailable at: http:@@....kidshealth.org@parent@gro.th@communication@notKtalk.html. $ccessed on &th March !%1'. :. creening for Eournal Bf peech and ?anguage -elay in #reschool 6hildren: #re*enti*e $cademy /he $merican Bf #ediatrics. ystematic at: >*idence ;e*ie. for the 9 er*ices /ask Jorce, dalam Bfficial $*ailable

http:@@pediatrics.aappublications.org@cgi@content@full@11=@!@e!0&. $ccessed on &th March !%1'. =. 6ome 9nity. 6hildren .ith 6ommunication -isorders, dalam 6hildrenLs -isabilities &th March !%1'. &. $rthur 6. 4uyton, Eohn >. 7all, 5eurofisiologi Motorik dan <ntegratif, dalam Buku $jar Jisiologi Kedokteran. >46, Eakarta. 0. Jorfar and $rneilLs. #sychomotor and <ntellectual -e*elopment, dalam $.4.M. 6ampbell, 5eil Mc <ntosh (eds): /eItbook of #aediatrics, 'th. !" $nd pecial 5eeds. $*ailable at: http:@@....comeunity.com@disability@speech@communication.html. $ccessed on

1%. 5ugrahani

H.

4anguan

Bicara

#ada

$nak.

$*ailable

at::

http:@@....scribd.com@doc@,=!=&0"!@;eferat-4angguan-Bicara-#ada-$nakHunitaMdo.nload $ccessed on &th March !%1'. 11. $.7. Markum. 4angguan #erkembangan Bahasa, dalam Buku $jar <lmu Kesehatan $nak Eilid 1. Bagian <lmu Kesehatan $nak Jakultas Kedokteran 9ni*ersitas <ndonesia, Eakarta, 1001, !, :,.

!'

Anda mungkin juga menyukai