Anda di halaman 1dari 76

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Isu pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) di

Indonesia telah tertuang dalam tujuan ke 7 dari 10 target tujuan pembangunan Millennium Development Goals (MD !s)" #arget tersebut berbunyi $Menurunkan %ebesar %eparuh& Proporsi Penduduk #anpa Akses #erhadap %umber Air Minum yang aman dan berkelanjutan serta 'asilitas %anitasi Dasar pada tahun (01)* (+aspola %umbar& (010) Indikator MD !s oal 7 ,elestarian #arget 7 - yaitu menurunkan hingga

separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum layak dan sanitasi layak pada (01)" #arget akses air minum tahun (01). 1) ,ota/ 7)&(0 1 . () Desa/ 2)&31 1. #otal/ 23&37 1" #arget akses sanitasi layak tahun (01). 1) ,ota/ 72&3( 1. () Desa/ ))&) 1. #otal/ 2(&41 1" (5appenas& (011) Indikator Prioritas 6asional 7en8ana Pembangunan 9angka Menengah 6asional (7P9M6) (010 : (014 adalah prioritas ; kesehatan yaitu pelaksanaan upaya kesehatan pre<enti= terpadu/ penyediaan akses sumber air bersih yang menjangkau 27 1 penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 7) 1 penduduk sebelum tahun (014" (5appenas& (011) ,ontrak kinerja Menteri dengan Presiden 7I yakni bertanggungja>ab atas ter8apainya prioritas nasional yaitu Program kesehatan pre<enti= terpadu& penyediaan akses sumber air bersih yang menjangkau 27 1 penduduk dan akses

terhadap sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 7) 1 penduduk sebelum tahun (014" (5appenas& (011) Indikator prioritas nasional 7en8ana ,erja Pemerintah (7,P) (011 dan (01( yakni prioritas ; program aksi bidang kesehatan antara lain penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas tahun (011 sebesar 2(&) 1 dan tahun (01( sebesar 2; 1& penduduk yang menggunakan jamban sehat tahun (011 sebesar 27 1 dan tahun (01( sebesar 201" (5appenas& (011) %alah satu sasaran pembangunan kesehatan pada tahun (011 : (01) yaitu meningkatkan persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat dari 27 1 pada tahun (011 menjadi 7) 1 pada tahun (01)" (Dinkes %umbar& (011) ?asil %ur<ei 5P% tri>ulan pertama tahun (011& menunjukkan persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat di Indonesia se8ara keseluruhan adalah ))&( 1 (,emenkes 7I& (01) Dalam 7akernas #ahun (010 di 5ali& disampaikan bah>a pada tahun (000 Indonesia telah men8apai angka 47&2; 1 untuk proporsi penduduk yang memiliki akses terhadap sumber air minum yang layak& sedangkan %umatera 5arat telah men8apai proporsi penduduk men8apai angka 40&00 1" %ementara untuk akses terhadap %anitasi yang layak& untuk tahun (000& Indonesia men8apai angka )1&0( 1 penduduk telah memiliki akses terhadap =asilitas sanitasi dasar" %edangkan propinsi %umatera 5arat 8apaiannya masih diba>ah rata@rata 6asional dengan 8apaian ;0&;1 1" 6amun& kualitas dari =asilitas sanitasi dasar tersebut tidak diperhatikan dalam angka pen8apaian tersebut" Aleh karena itu& masih dibutuhkan kerja keras untuk meningkatkan pro=il air minum dan sanitasi di Indonesia" (+aspola %umbar& (010)

#ingkat kepemilikan =asilitas pembuangan tinjaB jamban yang terendah dijumpai di daerah Pro<insi orontalo ((0&13 1) dan 6usa #enggara #imur

(;4&)4 1)& sedangkan yang kepemilikannya antara 40 : )0 1 terdapat di Pro<insi Irian 9aya 5arat& Papua& Maluku Ctara& 6angro A8eh Darussalam& Maluku& %ula>esi #engah& dan %umatera 5arat" Pro<insi lainnya diatas )0 : 30 1 (?ealth %tatistik& (007 dalam %arudji& (010/ (;2) ,ondisi kepemilikan sarana jamban di %umatera 5arat (kondisi tahun (003)& ,ota Payakumbuh merupakan daerah yang memiliki presentase keluarga kepemilikan sarana jamban tertinggi di %umatera 5arat sebesar 7;&7) 1 dan ,abupaten ,epulauan Menta>ai merupakan daerah yang memiliki presentase keluarga terendah yang memiliki sarana jamban sebesar 43&30 1" (+aspola %umbar& (010) Pembuangan tinjaB jamban tidak dapat dipisahkan dengan air bersih" #antangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air minum& higiene dan sanitasi masih sangat besar yaitu tentang perilaku hidup bersih dan sehat (P?5%)" ?asil studi Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP) tahun (002& menunjukkan 47 1 masyarakat berperilaku buang air besar ke sungai& sa>ah& kolam& kebun& dan tempat terbuka" (%arudji& (010/ (;2) ?"L" 5lumm (1074) menjelaskan konsep hubungan antara manusia (masyarakat) dengan lingkungan" Menurutnya =aktor lingkungan& perilaku masyarakat& pelayanan kesehatan dan =aktor keturunan berpengaruh terhadap status atau derjat kesehatan masyarakat" (%arudji& (010/ 42) Ada empat =aktor yang mempengaruhi derjat kesehatan yaitu =aktor lingkungan& =aktor perilaku& =aktor pelayanan kesehatan& dan =aktor hereditas

(keturunan)" Dalam memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat keempat =aktor ini perlu menjadi perhatian" Aleh sebab itu inter<ensi terhadap lingkungan adalah bentuk perbaikan sanitasi lingkungan& sementara inter<ensi terhadap lingkungan sosial& budaya& politik& dan ekonomi adalah dalam bentuk program@program peningkatan pendidikan& perbaikan sosial ekonomi& penstabilan politik& dan keamanan" Disamping itu pendidikan kesehatan merupakan inter<ensi terhadap perilaku yang digabungkan dengan =aktor lainnya (lingkungan& pelayanan kesehatan& dan hereditas)" ('a8hruddin& (00)/ () Dari penelitian Di<i Maya %ari mengenai =aktor : =aktor yang berhubungan dengan kepemilikan jamban keluarga di pemukiman nelayan 6agari Air 5angis ,e8amatan %ungai 5eremas ,abupaten Pasaman 5arat tahun (011 didapatkan persentase tidak memiliki jamban keluarga )7&0 1& tingkat pendidikan rendah 22&) 1& tingkat pengetahuan tinggi )2&7 1& sikap negati= );&0 1& status ekonomi miskin )2&1 1 dan ada peranan petugas kesehatan )0&2 1" Didapatkan tingkat pendidikan& tingkat pengetahuan& sikap& status ekonomi dan peranan petugas kesehatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepemilikan jamban keluarga" (%ari& (011) Dari penelitian 6eydi -handra De>i Dunggio mengenai =aktor @ =aktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat tentang penggunaan jamban di Desa Modelomo ,e8amatan #ilong ,abila ,abupaten 5one 5olango #ahun (01( di dapatkan tingkat pengetahuan responden tentang penggunaan jamban di Desa Modelomo berada pada kategori rendah sebanyak 12; (2;&( 1) responden& penggunaan jamban di desa Modelomo berada pada kategori rendah sebanyak (07 (70 1) responden& sikap responden terhadap penggunaan jamban di Desa

Modelomo berada pada kategori buruk sebanyak ()4 (02&0 1) responden& serta kondisi jamban di Desa Modelomo berada pada kategori buruk sebanyak (;3 (00&3 1) dari (2( responden" (Dunggio& (01() 5erdasarkan data dari 5P% ,abupaten Pasaman pada #ahun (011& diketahui distibusi =rekuensi penduduk ,e8amatan 7ao menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah sebesar 4)&07 1 penduduk yang tamat %DB%ederajat& ;)&)7 1 penduduk yang tamat %MPB%ederajat& 1)&41 1 penduduk yang tamat %MAB%ederajat& (&(1 1 penduduk yang tamat Akademi& dan 0&73 1 penduduk yang tamat Pergururuan #inggi" Distribusi =rekuensi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di ,e8amatan 7ao yang tertinggi adalah pekerjaan sebagai petani sebesar 31&14 1" (5P% ,ab" Pasaman& (011) Data sanitasi dasar tahun (01( dari Dinas ,esehatan ,abupaten Pasaman menunjukkan bah>a 8apaian akses jamban untuk kabupaten Pasaman adalah 4("02 1 dengan target akses jamban sebesar 27 1 pada tahun (01(" -apaian akses jamban untuk ke8amatan 7ao pada tahun (01( adalah ))"77 1" -apaian akses jamban baik kabupaten Pasaman maupun ,e8amatan 7ao sama : sama belum men8apai target 8apaian akses jamban Dinas ,esehatan ,abupaten Pasaman yakni 27 1" #arget akses jamban tersebut disesuiakan dengan sasaran pembangunan kesehatan 7I pada tahun (011 : (01) yaitu meningkatkan persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat dari 27 1 pada tahun (011 menjadi 7) 1 pada tahun (01)" (Dinkes ,abupaten Pasaman& (01() ,e8amatan 7ao terdiri dari ( 6agari& yakni 6agari #arung : #arung dan 6agari Padang Mentinggi" Masing : masing nagari tersebut memiliki 0 9orong" 6agari Padang Mentinggi tersebut memiliki 0 9orong yakni 9orong Padang

Mentinggi& 9orong Pertanian& 9orong %ungai 7aya& 9orong %umpadang& 9orong %umpadang 5aru& 9orong Polongan Duo& 9orong Muaro -ubadak& 9orong Panyang erahan dan 9orong Lubuak Aro" 9orong Lubuk Aro adalah 9orong yang ke 2 pada 6agari Padang Mentinggi ,abupaten Pasaman" 9arak antara 9orong Lubuk Aro dengan pusat ,e8amatan 7ao adalah 4&) ,m& jarak antara 9orong Lubuk Aro dengan pusat ,abupaten Pasaman adalah )0&) ,m& dan jarak antara 9orong Lubuk Aro dengan pusat Pro<insi %umatera 5arat adalah (10&) ,m" (5P% ,ab" Pasaman& (011) Puskesmas 7ao adalah puskesmas yang bertanggung ja>ab atas pelayanan kesehatan di ,e8amatan 7ao termasuk seluruh jorong di 6agari Padang Mentinggi" Data Puskesmas 7ao menjelaskan bah>a& dari 0 9orong yang terdapat di 6agari Padang Mentinggi& 9orong yang memilki akses jamban diba>ah ;0 1 adalah 9orong Lubuk Aro sebesar (0&4( 1& 9orong %umpadang sebesar (0& 14 1& dan 9orong Muaro -ubadak sebesar (1&02 1" Akan tetapi untuk data penduduk yang memiliki jamban di 6agari Padang Manttinggi adalah 9orong Lubuk Aro yang 8akupan kepemilikan jambannya rendah sebesar 1&0; 1" (Puskesmas 7ao& (01() Data ,linik %anitasi Puskesmas 7ao pada bulan Desember tahun (01( diperoleh bah>a ada ;0 kasus penyakit berbasis lingkungan yang terjadi di 6agari Padang Mentinggi" Distribusi penyakit berbasis lingkungan tersebut antara lain& penyakit diare& penyakit I%PA& penyakit #5 paru& dan penyakit kulit" (,linik %anitasi Puskesmas 7ao& (01()" L reen (1030 dalam 6otoatmodjo& (010) menyatakan bah>a =aktor@=aktor

yang mempengaruhi perilaku adalah =aktor predisposisi ( pre disposing factor)

merupakan =aktor dasar moti<asi untuk bertindak meliputi/ pengetahuan& sikap& keyakinan& persepsi& sistim nilai yang dianut masyarakat& pendidikan dan sosial ekonomi" 'aktor pemungkin (enabling factor) merupakan =aktor yang memungkinkan suatu moti<asi pelaksana yang meliputi ketersediaan sarana dan pelayanan kesehatan dan =aktor penguat (reinforcing factor) merupakan =aktor yang memperkuat perubahan perilaku seseorang meliput dukungan keluarga& personal petugas kesehatan& atasan dan lainnya" Perilaku Masyarakat dalam peman=aatan jamban berkaitan dengan =aktor predisposisi& =aktor pemungkin& dan =aktor penguat yaitu pekerjaan& tingkat pendidikan& tingkat pengetahuan& sikap& kepemilikan jamban& serta adanya penyuluhan jamban" 5erdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka peneliti merasa perlu mengadakan penelitian mengenai $'aktor : 'aktor Eang 5erhubungan dengan Peman=aatan 9amban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;* 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah $'aktor : =aktor apa sajakah yang berhubungan dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;F*"

1.3

Tujuan Penel tan

1.3.1 Tujuan Umum $Cntuk mengetahui =aktor : =aktor yang berhubungan dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;* 1.3.2 Tujuan !husus 1";"("1 Diketahuinya distribusi =rekuensi status pekerjaan masyarakat di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" 1";"("( Diketahuinya distribusi =rekuensi tingkat pendidikan masyarakat di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" 1";"("; Diketahuinya distribusi =rekuensi tingkat pengetahuan masyarakat di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" 1";"("4 Diketahuinya distribusi =rekuensi sikap masyarakat di 6agari 9orong Lubuk Aro Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" 1";"(") Diketahuinya distribusi =rekuensi memiliki atau tidak memiliki jamban pada masyarakat di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" 1";"("2 Diketahuinya distribusi =rekuensi ada atau tidaknya penyuluhan tentang jamban pada masyarakat di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

1";"("7 Diketahuinya distribusi =rekuensi peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"
1";"("3

Diketahuinya hubungan status pekerjaan dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

1";"("0

Diketahuinya hubungan tingkat pendidikan dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

1";"("10 Diketahuinya

hubungan tingkat pengetahuan masyarakat

dengan

peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" 1";"("11 Diketahuinya hubungan sikap masyarakat dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" 1";"("1( Diketahuinya hubungan memiliki atau tidak memiliki jamban dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" 1";"("1; Diketahuinya hubungan ada atau tidak adanya penyuluhan jamban dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

10

1."

Man#aat Penel t an ?asil penelitian ini diharapkan memiliki man=aat sebagai berikut/

1"4"1

5agi penulis dapat menambah pengetahuan dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan"

1"4"(

5agi masyarakat sebagai bahan in=ormasi menambah pengetahuan tentang =ungsi dan man=aat adanya jamban di lingkungan tempat tinggal"

1"4";

5agi Puskesmas 7ao sebagai masukan untuk meningkatkan kegiatan promosi kesehatan sebagai upaya peningkatan penyehatan lingkungan khususnya =asilitas sanitasi dasar di masyarakat"

1.$

Ruang L ngku% Penel t an 7uang lingkup pada penelitian ini adalah =aktor : =aktor yang berhubungan

dengan peman=aatan jamban yaitu status pekerjaan& tingkat pendidikan& tingkat pengetahuan& sikap& milik atau tidak jamban& dan ada atau tidak adanya penyuluhan jamban" Masyarakat tersebut adalah anggota keluarga yang me>akili masing : masing ,, di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman dari bulan Maret sampai 9uni #ahun (01;"

11

BAB II TIN&AUAN PU'TA!A

2.1

&am(an )an T nja

2.1.1 Pengert an &am(an +agner G LanoiH (10)3) mengelompokkan teknik pembuangan tinja ke dalam dua kategori& yakni teknik yang menggunakan sistem jamban (privy method) dan teknik yang menggunakan sistem aliran air (water carried method)" (%oeparman& (00(/ ))) 9amban adalah suatu ruangan yang mempunyai =asilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (8emplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya" (Depkes 7I& (000) 9amban merupakan tempat yang aman dan nyaman untuk digunakan sebagai tempat buang air beasar (Pokja AMPL/ In=ormasi Pilihan 9amban %ehat) 9amban disebut juga kakus& water closet atau +-& merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia" 9amban berman=aat untuk men8egah terjadinya penularan penyakit dan pen8emaran dari kotoran manusia" (7udiyanto& (007/ 10) 9amban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia" Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat hidup yang sehat" Dalam pembuatan jamban

11

1(

sedapat mungkin harus diusahakan agar jamban tidak menimbulkan bau yang tidak sedap" %elain itu& kontruksi yang kokoh dan biaya yang terjangkau perlu dipikirkan dalam membuat jamban"(5apelkes -ikarang) 9amban sehat adalah pembuangan tinja yang e=ekti= untuk memutus mata rantai penularan penyakit" Cntuk men8egah& sekurang@kurangnya mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik& maksudnya pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat" (7ahma& (01(/ 2) 2.1.2 Pengert an T nja Eang dimaksud dengan kotoran manusia adalah semua benda atau Iat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh" Jat : Iat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (feces), air seni (urine)& dan -A(" (6otoatmodjo& (010/ 130) Kkskreta manusia (human e creta yang terdiri atas feces dan urine merupakan hasil akhir dari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan dan pembuangan Iat : Iat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh" Jat : Iat yang tidak dibutuhkan tersebut berbentuk tinja (feces) dan air seni (urine)" (-handra& (01(/ 1(4) Dalam kehidupan biologiknya setiap makhluk selalu membuang bahan yang tidak diperlukan atau ekskreta" Manusia membuang bahan ini dalam bentuk semi padat dengan apa yang disebut tinja (feces)" #inja adalah bahan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh& yaitu sekitar (7 gram berat kering per orang per hari& atau dengan rerata 1)0 gram berat basah per orang per hari" #inja mengandung sekitar

1;

( milyar !ecal coliform dan 4)0 juta !ecal streptococci (Khler and %teel& 10)3 dalam %arudji& (010/ (;)) 2.1.3 '*arat + '*arat Pem(uangan T nja Dalam penyediaan pembuangan tinja diperlukan beberapa persyaratan sebagai berikut/ (%arudji& (010/ (41) a" #idak menimbulkan kontaminasi pada air tanah dan sumber air atau air sumur" b" #idak menimbulkan kontaminasi pada air permukaan" 8" #idak menimbulkan kontaminasi pada tanah permukaan" d" #inja tidak dapat dijangkau oleh lalat atau binatang pengganggu lainnya" e" #idak menimbulkan bau dan terlindung dari pandangan& serta memenuhi syarat estetika lainnya" =" Motede yang digunakan sederhana& tidak mahal baik dari segi konstruksi maupun pengopersian serta pera>atannya" 2.1." Met,)e Pem(uatan Pem(uangan T nja %arudji membagi metode pembuatan pembuangan tinja menjadi ( yaitu / 1) pembuangan tinja tanpa air (e creta disposal without water carriage) dan () pembuangan tinja menggunakan air (e creta disposal with water carriage)" (%arudji& (010/ (41 : (40) 1" Pembuangan #inja #anpa Air Penggelontor Eang dimaksud dengan pembuangan tinja tanpa air adalah pembuangan tinja tanpa air untuk menggelontor& sehingga metode ini tidak perlu dilengkapi dengan water seal atau yang lebih sering disebut leher angsa"

14

Cmumnya jenis ini banyak digunakan di daerah perdesaan atau daerah yang sulit mendapatkan air bersih"

Ada beberapa ma8am yang tergolong dalam jenis pembuangan tinja ini/ a" ,akus sedehana (Simple latrine atau pit privy) Disebut juga kakus 8emplung" ,ontruksinya terdiri atar lubang galian sema8am sumuran tetapi dindingnya tidak perlu kedap air" Dindingnya bisa terbuat dari anyaman bambu& pasangan batu merah atau bahan lain untuk memperkuat" ,akus ini dilengkapi dengan bangunan pelindung& dan tidak menjadi satu kesatuan dengan rumah induk" 5ila sudah penuh& lubang galian 8ukup ditimbun dan dibiarkan sekitar ; bulan untuk mengubah kotoran menjadi humus" b" ,akus kolong (#ault privy) Eaitu tempat pembuangan tinja yang terdiri atas bak berdinding lapis semen kedap air& ditanam di dalam tanah (kolong) tetapi tidak ber=ungsi sebagai bak pembusuk (septic tan$)& melainkan hanya untuk melindungi bahaya kontaminasi terhadap tanah dan sekitarnya& jika kolong sudah penuh maka perlu dikosongkanB dikuras" 8" ,akus pengurai (Septic privy) Metode pembuangan tinja ini menggunakan bak pengurai (septic tan$) yang kedap air& hanya saja tidak menggunakan air penggelontor tetapi dalam pengopersiannya perlu penambahan air untuk mengisi agar dalam bak tersebut tidak kekurangan air yang diman=aatkan sebagai media pengurai"

1)

d" ,akus kimia (%hemical toilet) 9enis ini mahal dalam pengopersiannya& kapasitas terbatas& dan perlu perhatian khusus terutama bila sudah penuh karena biasanya yang menjadi masalah adalah 8ara pengosongannya" Dalam pengoperasiannya menggunakan caustic soda untuk membunuh bakteri dan

menghan8urkan padatan =ekal" e" ,akus parit (&rench latrine) 5iasanya dipakai di daerah pertanian& yaitu dengan menggali parit panjang& pada parit tersebut kemudian digunakan untuk membuang kotoran dan setelah selesai berhajat& kotoran ditimbun dengan tanah yang diperoleh sekitar parit" %epanjang tanah itu kering maka tidak akan terjadi pen8emaran terhadap tanah atau air tanah oleh bakteri" =" ,akus gantung ('verhung latrine ) Merupakan sarana pembuangan kotoran yang terletak di atas badan air atau kolam" ,husus pembuangan kotoran ke badan airB sungai sebaiknya tidak dilakukan karena untuk perlindungan badan air yang mungkin airnya digunakan untuk berbagai ma8am keperluan rumah tangga pada bagian hilirnya" %edangkan bila dibuat di atas kolam atau empang perlu pertimbangan ekologis dalam pengopersiannya" (" Pembuangan #inja Dengan Air Penggelontor Eang dimaksud dengan pembuangan tinja yang menggunakan air adalah pembuangan tinja yang dalam pengopersiannya menggunakan air

penggelontor& karena air di samping untuk penggelontor juga untuk mengisi bak pengurai (septic tan$)" Aleh sebab itu model ini dilengkapi dengan

12

septic tan$" Dengan menggunakan air penggelontor maka tempat jongkok untuk berhajat dilengkapi dengan leher angsa (water seal)" ,ontruksi dari septic toilet ini terdiri atas banguanaB bagian/ a) closet atau toilet& yaitu tempat untuk berhajat. b) saluran kotoran menuju septic tan$. 8) septic tan$. d) saluran air ke sumur resapan dan e) sumur resapan" 2.1.$ '*arat + '*arat Pem(uatan !akus Dalam penentuan letak kakus ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu jarak terhadap sumber air dan kakus" Penentuan jarak tergantung pada/ (5apelkes Lemahabang)" 1" ,eadaan daerah datar atau lereng. (" ,eadaan permukaan air tanah dangkal atau dalam. ;" %i=at& ma8am dan susunan tanah berpori atau padat& pasir& tanah liat atau kapur" Di Indonesia pada umumnya jarak yang berlaku antara sumber air dan lokasi jamban berkisar antara 3 sBd 1) meter atau rata@rata 10 meter" Dalam penentuan letak jamban ada tiga hal yang perlu diperhatikan / (5apelkes Lemahabang) 1" 5ila daerahnya berlereng& kakus atau jamban harus dibuat di sebelah ba>ah dari letak sumber air" Andaikata tidak mungkin dan terpaksa di atasnya& maka jarak tidak boleh kurang dari 1) meter dan letak harus agak ke kanan atau kekiri dari letak sumur" (" 5ila daerahnya datar& kakus sedapat mungkin harus di luar lokasi yang sering digenangi banjir" Andaikata tidak mungkin& maka hendaknya lantai

17

jamban (diatas lobang) dibuat lebih tinggidari permukaan air yang tertinggi pada >aktu banjir" ;" Mudah dan tidaknya memperoleh air" 9amban yang sehat mempunyai beberapa syarat sebagai berikut/ (7udiyanto& (007/ 10 : (0) 1" 9arak antara sumber air minum dengan lubang penampung minimal 10 meter agar tidak men8emari sumber air minum" Apabila tidak memungkinkan dapat dibuat konstruksi kedap air" (" #idak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus" +tidak akan berbau jika kita menyiram hingga bersih lubang

pembuangannya" ;" #idak men8emari tanah di sekitarnya" Aleh karenanya& diperlukan pipa saluran yang kokoh dari jamban menuju lubang penampungan" 4" Lubang pembuangan mudah dibsersihakan hanya dengan disiram air beberapa kali (lubang tidak mampet) )" 2" Aman digunakan karena bangunan jambannnya yang kokoh" 9amban dilengkapi dinding& atap pelindung& dan pintu yang mudah ditutup" Pintu dilengkapi kun8i atau pengait sehingga tidak dapat dibuka orang lain dari luar ketika sedang menggunakannya" 7" Penerangan dapat masuk ke dalamnya melalui lubang angin atau genting ka8a" 3" Lantainya kedap air sehingga aliran air hanya menuju ke lubang pembuangan air" 0" Luas ruangan berukuran standar dan tidak membatasi ruang gerak"

13

10" Dentilasi atau lubang pertukaran udara 8ukup baik" Adanya <entilasi memungkinkan terjadinya pertukaran udara dalam +- yang 8ukup pengap dengan udara luar yang kaya oksigen" Air dan alat pembersih tersedia" 2.1.- Hu(ungan Pem(uangan T nja )engan !esehatan Dengan bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman& masalah pembuangan kotoran manusia meningkat" Dilihat dari segi kesehatan masyarakat& masalah pembuangan kotoran manusia merupakan masalah yang pokok untuk sedini mungkin dapat diatasi" ,arena kotoran manusia ( feces) adalah sumber penyebaran penyakit yang mulitikompleks" Penyebaran penyakit pada feces dapat melalui berbagai ma8am jalan atau 8ara"(6otoatmodjo& (007/ 130 : 131) Menurut Anderson G Arnstein terjadinya proses penularan penyakit diperlukan =aktor sebagai berikut/ (%oeparman& (00(/ 7) 1" ,uman penyebab penyakit. (" %umber in=eksi (reservoir) dari kuman penyebab. ;" -ara keluar dari sumber. 4" -ara berpindah dari sumber ke inang (host) baru yang potensial. )" -ara masuk ke inang baru. 2" Inang yang peka (susceptible)

10

ambar ("1

9alur pemindahan kuman penyakit dari tinja ke penjamu yang baru (%oeparman& (0(/ 7)

Menurut %oeparman ((00() proses pemindahan kuman penyakit dari tinja sebagai pusat in=eksi sampai ke manusia dapat melalui berbagai perantara& antara lain air& tangan& serangga& tanah& makanan& susu& serta sayuran" Pembuangan tinja yang dilaksanakan se8ara saniter akan memutus rantai penularan penyakit" 2.2 Te,r Per laku

2.2.1 Penger an Per laku Perilaku adalah respon indi<idu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai banyak =rekuensi spesi=ik& durasi& dan tujuan baik disadari maupun tidak" (+a>an &(011/ 43) Menurut %kinner (103;)& perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar)" Dengan demikian& perilaku manusia terjadi melalui proses / %timulus Arganisme 7espons (6otoatmodjo& (010/ 4;) Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau akti<itas organisme yang bersangkutan" 9adi& perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu akti<itas dari suatu manusia itu sendiri" (+a>an& (011/ )0)

(0

2.2.2 Batasan Per laku 5erdasarkan pengertian perilaku menurut %kinner (103;)& maka perilaku dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu/ (6otoatmodjo& (010/ 44) a" Perilaku #ertutup (%overt behaviour) Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar) se8ara jelas" 7espons seorang masih terbatas dalam bentuk perhatian& perasaan& presepsi& pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan" b" Perilaku #erbuka ('vert behaviour) Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan& atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar $observable behaviour*" 2.2.3 Bentuk Per laku Perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut" 7espons ini berbentuk ( ma8am& yakni/ (+a>an. (011/ )4) a" 5entuk pasi= adalah respons internal yaitu yang terjadi didalam dirimanusia dan tidak se8ara langsung dapat terlihat oleh orang lain" b" 5entuk akti= yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobser<asi se8ara langsung" 2.2." D,ma n Per laku 5enyamin 5loom (1003 dalam 6otoatmodjo& (010) seorang ahli psikologi pendidikan& membedakan adanya ; area >ilayah& ranah atau domain perilaku&

(1

yakni kogniti= (cognitive)& a=ekti= (affective)& dan psikomotor (psychomotor)" ,emudian ahli pendidikan di Indonesia& ketiga domain ini diterjemahkan ke dalam 8ipta ($ognitif)& rasa (afe$tif)& dan karsa (psi$omotor)& atau peri 8ipta& peri rasa& dan peri tindak" Dalam perkembangan selanjutnya& berdasarkan pembagian oleh 5loom ini& dan untuk kepentingan pendidikan praktis& dikembangkan menjadi ; tingkat ranah perilaku sebagai berikut/ (6otoatmodjo& (010 / )0 : ))) 1" Pengetahuan ($nowledge) Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia& atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata& hidung& telinga& dan sebagainya)" Dengan sendirinya& pada >aktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan presepsi terhadap objek" Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda : beda" %e8ara garis besarnya dibagi dalam 2 tingkat pengetahuan yaitu/ a" #ahu ($now) #ahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu" b" Memahami (comprehension) Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut& tidak sekadar dapat menyebutkan& tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan se8ara benar tentang objek yang diketahui tersebut" 8" Aplikasi (application)

((

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain"

d" Analisa (analysis) Analisa adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan danB atau memisahkan& kemudian men8ari hubungan antara komponen : komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui" Indikasi bah>a pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisa adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan& atau memisahkan& mengelompokkan& membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut" e" %intesis (synthesis) %intesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen : komponen pengetahuan yang dimiliki" Dengan kata lain& sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun =ormulasi : =ormulasi yang telah ada" =" K<aluasi (evaluation) K<aluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justi=ikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu" Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma : norma yang berlaku di masyarakat"

(;

(" %ikap (attitude) %ikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu& yang sudah melibatkan =aktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang:tidak senang& setuju:tidak setuju& baik:tidak baik& dan sebagainya)" %ikap mempunyai tingkat : tingkat berdasarkan intensitasnya& sebagai berikut/ a" Menerima (receiving) Menerima diartikan bah>a seseorang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan (objek)" b" Menanggapi (responding) Menanggapi di sini diartikan memberikan ja>aban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi" 8" Menghargai (valuing) Menghargai diartikan subjek& atau seseorang memberikan nilai yang positi= terhadap objek atau stimulus& dalam arti& membahasnya dengan orang lain dan bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespons" d" 5ertanggung ja>ab (responsible) %ikap yang paling tinggi tingkatannnya adalah bertanggung ja>ab terhadap apa yang telah diyakininya" %eseorang yang telah mrngambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya& dia harus berani mengambil risiko bila ada orang lain yang men8emoohkan atau adanya risiko lain" ;" #indakan atau praktik (practice)

(4

%ikap adalah ke8enderungan untuk bertindak (praktik)" %ikap belum tentu ter>ujud dalam tindakan& sebab untuk ter>ujudnya tindakan perlu =aktor lain yaitu antara adanya =asilitas atau sarana dan prasarana"

Praktik atau tindakan ini dapat dibedakan menjadi ; tingkatan menurut kualitasnya& yaitu/ a" Praktik terpimpin (guided response) Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan" b" Praktik se8ara mekanisme (mechanism) Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal se8ara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanis" 8" Adopsi (adoption) Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang" Artinya& apa yang dilakukan tidak sekadar rutinitas atau mekanisme saja& tetapi sudah dilakukan modi=ikasi& atau tindakan atau perilaku yang berkualitas" 2.2.$ Per laku !esehatan Perilaku kesehatan (health behaviour) adalah respons seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat : sakit& penyakit& dan =aktor : =aktor yang mempengaruhi sehat : sakit (kesehatan) seperti lingkungan& makanan& minuman& dan pelayanan kesehatan" Perilaku kesehatan adalah semua akti<itas atau kegiatan seseorang& baik yang dapat diamati ( observable) maupun yang tidak

()

dapat diamati (unobservabele)& yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan" (6otoatmodjo& (010/ 42)

5e8ker (1070) membuat klasi=ikasi tentang perilaku kesehatan& dan membedakannya menjadi tiga& yaitu/ (6otoatmodjo& (010/ 47) 1" Perilaku sehat (health behaviour) Perilaku sehat adalah perilaku : perilaku atau kegiatan : kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan" (" Perilaku sakit (illness behaviour) Perilaku sakit adalah berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit danB atau terkena masalah kesehatan pada dirinya atau keluarganya& untuk men8ari penyembuhan& atau untuk mengatasi masalah kesehatan yang lainnya" ;" Perilaku peran orang sakit (the sic$ role behaviour) Arang yang sedang sakit mempunyai peran (roles)& yang men8akup hak : haknya (rights)& dan ke>ajiban sebagai orang sakit (obligation)" 2.2.- Pengukuran )an In) kat,r Per laku !esehatan Mengukur perilaku dan perubahannya& khusunya perilaku kesehatan menga8u kepada ; domain perilaku" %e8ara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut/ (6otoatmodjo& (010/ )2 : )3) a" Pengetahuan kesehatan (health $nowledge)

(2

Pengetahuan tentang kesehatan adalah men8akup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap 8ara : 8ara memelihara kesehatan" Pengetahuan tentang 8ara : 8ara memelihara kesehatan ini meliputi/ 1) Pengetahuan tentang penyakit menular dan penyakit tidak menular" () Pengetahuan tentang =aktor : =aktor yang terkait danB atau mempengaruhi kesehatan antara lain/ giIi makanan& sarana air bersih& pembuangan air limbah& pembuangan kotoran manusia& pembuangan sampah& perumahan sehat& polusi udara& dan sebagainya" ;) Pengetahuan tentang =asilitas pelayanan kesehatan yang pro=esional maupun tradisional" 4) Pengetahuan untuk menghindari ke8elakaan baik ke8elakaan rumah tangga& maupun ke8elakaan lalu lintas dan tempat :tempat umum" )) dan seterusnya Cntuk mengukur pengetahuan kesehtan adalah dengan mengajukan pertanyaan : pertanyaan se8ara langsung (>a>an8ara) atau melalui pertanyaan : pertanyaan tertulis atau angket" Indikator pengetahuan kesehatan adalah $tingginya pengetahuan* responden tentang kesehatan& atau besarnya persentase kelompok responden atau masyarakat tentang <ariabel : <ariabel atau komponen : komponen kesehatan" b" %ikap terhadap kesehatan (health attitude) %ikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian orang terahadap hal : hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan& yang men8akup sekurang : kurangnya 4 <ariabel yaitu/ 1) %ikap terhadap penyakit menular dan tidak menular"

(7

() %ikap terhadap =aktor : =aktor yang terkait danB atau mempengaruhi kesehatan antara lain/ giIi makanan& sarana air bersih& pembuangan air limbah& pembuangan kotoran manusia& pembuangan sampah& perumahan sehat& polusi udara& dan sebagainya" ;) %ikap terhadap =asilitas pelayanan kesehatan yang pro=esional maupun tradisional" 4) %ikap untuk menghindari ke8elakaan baik ke8elakaan rumah tangga& maupun ke8elakaan lalu lintas dan tempat :tempat umum" Pengukuran sikap dapat dilakukan se8ara langsung ataupun tidak lansung" Pengukuran sikap se8ara langsung dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan : pertanyaan tentang stimulus atau objek yang bersangkutan" Pertanyaan se8ara langsung juga dapat dilakukan dengan 8ara memberikan pendapat dengan menggunakan kata $setuju* atau $tidak setuju* terhadap pertanyaan : pertanyaan terhadap objek tertentu 8" Praktik kesehatan (health practice) Praktik kesehatan atau tindakan kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau akti<itas orangdalam rangka memelihara kesehatan" #indakan atau praktik kesehatan ini juga meliputi 4 =aktor seperti pengetahuan dan sikap kesehatan tersebt di atas& yaitu/ 1) #indakan atau praktik sehubungan dengan pen8egahan penyakit menular dan tidak menular dan praktik tentang 8ara mengatasi dan menangani (sementara) penyakit yang diderita"

(3

() #indakan atau praktik sehubungan dengan giIi makanan& sarana air bersih& pembuangan air limbah& pembuangan kotoran manusia& pembuangan sampah& perumahan sehat& polusi udara& dan sebagainya" ;) #indakan atau praktik sehubungan dengan penggunaan (utilisasi) =asilitas pelayanan kesehatan" 4) #indakan atau praktik untuk menghindari ke8elakaan baik ke8elakaan rumah tangga& maupun ke8elakaan lalu lintas dan ke8elakaan di tempat : tempat umum" Pengukuran atau 8ara mengamati perilaku dapat dilakukan melalui dua 8ara& se8ara langsung& maupun se8ara tidak langsung" Pengukuran perilaku yang paling baik adalah se8ara langsung & yakni dengan pengamatan (obser<asi)& yaitu mengamati tindakan subjek dalam ranka memelihara kesehatannya" %edangkan se8ara tidak langsung menggunakan metode mengingat kembali (recall)" Metode ini dilakukan melalui pertanyaan : pertanyaan terhadap subjek tentang apa yang telah dilakukan berhubungan dengan kesehatan" 2.2.. Pengaruh Per laku Dalam !esehatan Perilaku seseorang atau subjek ditentukan oleh =aktor : =aktor baik dari dalam maupun dari luar subjek" ,onsep Perilaku menurut #eori La>ren8e reen

adalah perilaku ditentukan oleh ; =aktor utama& yaitu/ (6otoatmodjo& (010/ (7) 1) 'aktor : =aktor predisposisi (pre disposing factors)& yaitu =aktor : =aktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku

seseorang& antara lain pengetahuan& sikap& keyakinan& keper8ayaan& nilai : nilai& tradisi& dan sebagainya"

(0

() 'aktor : =aktor pemungkin (enabling factors)& adalah =aktor : =aktor yang memungkinkan atau yang mem=asilitasi perilaku dan tindakan" Eang dimaksud dengan =aktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau =asilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan" ;) 'aktor : =aktor penguat (reinforcing factors)& adalah =aktor : =aktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku"

2.2./

As%ek ',s al 0ang Mem%engaruh Per laku !esehatan Ada beberapa aspek sosial yang mempengaruhi status kesehatan& antara

lain/ 1) umur& () jenis kelamin& ;) pekerjaan & 4) sosial ekonomi" (6otoatmodjo& (010/ 70) Menurut ?" 7ay Klling (1070)& ada beberapa =aktor sosial yang berpengaruh pada perilaku kesehatan& antara lain/ (6otoatmodjo& (010/ 71 @ 7() 1" Pengaruh Self %oncept terhadap Perilaku ,esehatan (" Pengaruh Image (elompo$ terjadap Perilaku ,esehtan ;" Pengaruh Identi=ikasi Indi<idu kepada ,elompok %osialnya terhadap Perilaku ,esehtan 2.2.1 Urutan Terja) n*a Per laku Ada urutan terjadinya perilaku (khususnya perilaku orang de>asa) menurut pengalaman 6otoatmodjo selama pengamatan dan bertugas di lapangan (masyarakat)" Crutan terjadinya perilaku sebagai berikut (6otoatmodjo& (010. 2;)

;0

'!EMA PERILA!U ambar ("( %kema Perilaku (6otoatmodjo& (010)

%kema tersebut menjelaskan bah>a perilaku terjadi dia>ali dengan adanya pengalaman : pengalaman seseorang serta =aktor : =aktor di luar orang tersebut (lingkungan)" ,emudian pengalaman dan lingkungan tersebut diketahui& dipesepsikan& diyakini& dan sebagainya& sehingga menimbulkan moti<asi& niat untuk bertindak& dan akhirnya terjadilah per>ujudan niat tersebut yang berupa perilaku" (6otoatmodjo& (010. 24) 2.3 !erangka Te,r Menurut L" reen (1030) =aktor perilaku ditentukan oleh ; =aktor utama/ 2akt,r Pre) s%,s s 3predisposing factors4 2akt,r Pemungk n 3enabling factors4 2akt,r Penguat 3reinforcing factors4 Pengalaman 'asilitas %osio @ 5udaya 2akt,r Per laku 3behavioural factors4

Presepsi Pengetahuan ,eyakinan ,einginan Moti<asi 6iat %ikap Internal

Perilaku

Kksternal

7espons

ambar ("; 'aktor : 'aktor Pembentuk Perilaku (6otoatmodjo& (010/ (7)

;1

2."

!erangka !,nse% 5ar a(el In)e%en)en %tatus Pekerjaan #ingkat Pendidikan #ingkat Pengetahuan %ikap
MemilikiB #idak Memiliki 9amban AdaB #idak Adanya Penyuluhan

5ar a(el De%en)en

Peman=aatan 9amban @ 5uang Air 5esar #idak ke jamban (5uruk) @ 5uang Air 5esar ke jamban (5aik)

Dari penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara status pekerjaan& tingkat pendidikan& tingkat pengetahuan& sikap& memilikiB tidak memiliki jamban& dan adaB tidak adanya penyuluhan dengan peman=aatan jamban oleh masyarakat di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman" 2.$ (")"1 H %,tesa Penel t an Ada hubungan status pekerjaan dengan peman=aatan jamban di 6agari Padang Mentinggi 9orong Lubuk Aro ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" (")"( Ada hubungan tingkat pendidikan dengan peman=aatan jamban di 6agari Padang Mentinggi 9orong Lubuk Aro ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" (")"; Ada hubungan tingkat pengetahuan masyarakat dengan peman=aatan jamban di 6agari Padang Mentinggi 9orong Lubuk Aro ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

;(

(")"4

Ada hubungan sikap masyarakat dengan peman=aatan jamban di 6agari Padang Mentinggi 9orong Lubuk Aro ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

(")")

Ada hubungan memilikiB tidak memiliki jamban dengan peman=aatan jamban di 6agari Padang Mentinggi 9orong Lubuk Aro ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

(")"2

Ada hubungan adaB tidak adanya penyuluhan jamban dengan peman=aatan jamban di 6agari Padang Mentinggi 9orong Lubuk Aro ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

2.- De# n s 6%eras ,nal Ta(el 2.1 De# n s 6%eras ,nal


N,

5ar a(el %tatus Pekerjaan

De# n s 6%eras ,nal ,eadaan responden untuk men8ari na=kah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya" 9enjang pendidikan =ormal terakhir yang didapatkan oleh responden yang ditandai oleh adanya serti=ikatB ijaIah kelulusan" ?asil penginderaan responden& atau hasil tahu responden terhadap peman=aatan jamban melalui indera yang dimilikinya" 5aik yang didapat pada pendidikan =ormal maupun pendidikan in=ormal

7ara Ukur +a>an8ara

Alat Ukur ,uesioner

Has l Ukur #idak 5ekerja 5ekerja

'kala Ardinal

#ingkat Pendidikan

+a>an8ara

,uesioner

7endah apabila tidak sekolah& %D& dan %MP #inggi apabila %MA& dan P#

Ardinal

#ingkat Pengetahuan

+a>an8ara

,uesioner

7endah apabila Ardinal skore L median 4 #inggi apabila skore M median 4

;;

%ikap

#anggapanB reaksiB respon responden yang masih tertutup dalam peman=aatan jamban Ada atau tidak ada nya jamban yang dimiliki oleh responden sebagai tempat pembuangan tinja responden" Ada atau tidak adanya in=ormasi yang didapatkan responden tentang jamban dari petugas kesehatan -ara responden untuk buang air besar& menggunakan jamban atau tidak menggunakan jamban

+a>an8ara

,uesioner

6egati= apabila Ardinal skore L median 4 Positi= apabila skore M median 4 #idak Ardinal Memiliki Memiliki

Ada atau #idak adanya 9amban

+a>an8ara

,uesioner

Ada atau tidak adanya penyuluhan

+a>an8ara

,uesioner

Ada penyuluhan #idak ada penyuluhan

Ardinal

Peman=aatan 9amban

+a>an8ara

,uesioner

5uruk apabila 5A5 tidak ke jamban 5aik apabila 5A5 ke jamban

Ardinal

;4

BAB III MET6D6L68I PENELITIAN

3.1

&en s Penel t an 9enis penelitian yang dilakukan adalah deskripti= analitik dengan ran8angan

%ross Sectional yaitu pengamatan tentang adanya hubungan dari tiap : tiap <ariabel independen dengan <ariabel dependen& pada >aktu pengamatan yang bersamaan" 3.2 Tem%at )an 9aktu Penel t an Penelitian ini dilakukan di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman pada bulan Maret sampai 9uli tahun (01; 3.3 P,%ulas )an 'am%el

3.3.1 P,%ulas

;)

Populasi dari penelitian ini adalah ,, di 6agari Padang Mentinggi 9orong Lubuk Aro ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman yang berjumlah ;); ,, yang terdapat di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman" 3.3.2 'am%el )an Tekn k Pengam( lan 'am%el %ampel adalah anggota keluarga yang selalu berada di rumah yang dipilih untuk me>akili populasi" Dalam perhitungan sampel digunakan rumus sebagai berikut/ (6otoatmodjo& (010)

N
;4

;2

,,

,eterangan n J8 p N jumlah sampel N derajat keper8ayaan yang diinginkan (0) 1 N 1&02) N proporsi kejadian pada populasi yang sukses (dapat digunakan dari data akses jamban yaitu (0&4( 1 (0&(04() O d 6 N proporsi kejadian pada populasi yang gagal (1 : p) N presisi mutlakB kesalahan penelitian (101) N populasi

9adi& besarnya sampel yang akan diambil yaitu 2; ,," #iap ,, akan di>akilkan oleh satu orang anggota keluarga yang selalu berada di rumah" Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random sampling (probability samples) dengan teknik simple random sampling" Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kriteria sampel yakni kriteria inklusi dan kriteria eksklusi" (6otoatmodjo& (010/ 1;0) 1" ,riteria Inklusi a" ,, yang tinggal di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi sekurang : kurangnya 1 tahun"

;7

b" Anggota keluarga tiap ,, yang memahami bahasa Indonesia" 8" Anggota keluarga tiap ,, yang selalu berada di rumah" d" Anggota keluarga tiap ,, yang sehat jasmani dan rohani" e" Anggota keluarga tiap ,, yang mau di>a>an8arai" =" Anggota keluarga tiap ,, yang memiliki umur 13 : )) tahun" (" ,riteria Kksklusi a" ,, yang tinggal di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi kurang dari 1 tahun" b" Anggota keluarga tiap ,, yang tidak memahami bahasa Indonesia" 8" Anggota keluarga tiap ,, yang tidak berhasil ditemui setelah tiga kali kunjungan" d" Anggota keluarga tiap ,, yang sedang sakit" e" Anggota keluarga tiap ,, yang tidak mau di>a>an8arai" =" Anggota keluarga tiap ,, yang memiliki umur kurang dari 13 dan lebih dari 20 tahun"

3."

7ara Pengum%ulan Data

3.".1 Data Pr mer +a>an8ara langsung oleh peneliti dengan anggota keluarga yang me>akili setiap ,,& yang selalu berada di rumah dan dijadikan sampel dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui <ariabel : <ariabel yang akan diteliti (<ariabel independen dan <ariabel dependen) dalam penelitian ini"

;3

3.".2 Data 'ekun)er 1" Puskesmas 7ao (-akupan dan akses jamban di 6agari Padang Mentinggi) (" ,antor +ali 6agariB +ali 9orong (9umlah penduduk dan jumlah rumah& pro=il >ilayah) 3.$ Peng,lahan Data %etelah pengumpulan data maka dilakukan pengolahan data dengan komputerisasi" Langkah@langkah yang dilakukan antara lain/ ;")"1 )diting& yaitu pada tahap ini diperiksa semua kuesioner untuk memastikan data yang di ambil lengkap& rele<an dan dapat diba8a" ;")"( %oding& yaitu pemberian kode dalam bentuk angka terhadap ja>aban dari responden" ;")"; )ntry& yaitu dengan memasukan data yang diolah ke dalam komputer" ;")"4 %leaning& pada tahap ini dilakukan pembersihan data dari kesalahan dan penge8ekan kembali data yang telah di@entry apakah ada yang salah atau tidak" ;")") Processing& yaitu proses mengolah data dengan menggunakan aplikasi program %P%%" 3.Anal sa Data

3.-.1 Anal sa Data Un :ar at Analisa ini untuk mendapatkan gambaran distribusi =rekuensi karakteristik responden dari masing : masing <ariabel penelitian yang diteliti baik <ariabel independen maupun <ariabel dependen" 3.-.2 Anal sa Data B :ar at

;0

Analisa ini untuk mendapatkan hubungan antara karakteristik responden dari masing : masing <ariabel penelitian dari <ariabel independen dengan <ariabel dependen" Analisa ini menggunakan uji statistik chi * s+uare dengan -i N 0) 1 atau P N ) 1 (0"0))& jika p value , -, maka ada hubungan antara masing : masing <ariabel penelitian dari <ariabel independen dengan <ariabel dependen"

BAB I5 HA'IL DAN PEMBAHA'AN

".1

8am(aran Umum L,kas Penel t an

".1.1 M,n,gra# Nagar

40

6agari Padang Mentinggi merupakan salah satu dari dua nagari yang terdapat di ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman" 6agari tersebut memiliki 0 9orong antara lain& 9orong Padang Mentinggi& 9orong Pertanian& 9orong %ungai 7aya& 9orong %umpadang& 9orong %umpadang 5aru& 9orong Polongan Duo& 9orong Muaro -ubadak& 9orong Panyang erahan dan 9orong Lubuak Aro"

9orong Lubuk Aro adalah 9orong yang ke 2 di 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman" (Pro=il 6agari Padang Mentinggi) ".1.2 Luas )an Batas 9 la*ah Luas 6agari Padang Mentinggi adalah 123"43 ,m(& dengan batas >ilayah nagari sebagai berikut/ (Pro=il 6agari Padang Mentinggi) Ta(el ".1 Luas )an Batas 9 la*ah Nagar Pa)ang Ment ngg !e;amatan Ra, !a(u%aten Pasaman BATA' PAN&AN8 &ENI' BATA' NA8ARI BATA' ,abupaten Q 4 ,m Perbukitan Madina %ebelah %elatan 6agari #arung : Q 7 ,m Anak Air #arungB 6agari Lubuk Layang %ebelah 5arat ,e8amatan Dua Q 1) ,m Perbukitan ,otoB ,abupaten Madina %ebelah #imur 6agari LaguangB Q 12"1( ,m Anak AirB ?utan 6agari ,oto 7ao ".1.3 !,n) s 8e,gra# s ;0 a" ,etinggian tanah dari permukaan laut / ;00 meter b" #opogra=is / perbukitan dan dataran rendah LETA! BATA' %ebelah Ctara

8" %uhu udara rata : rata ()0- : ;00(Pro=il 6agari Padang Mentinggi)

41

".1." !,n) s Nagar a" Arbitas dan >aktu tempuh (Pro=il 6agari Padang Mentinggi) Ta(el ".2 6r( tas Dan 9aktu Tem%uh Nagar Pa)ang Ment ngg !e;amatan Ra, !a(u%aten Pasaman N6 1 ( ; 4 ) 2 6RBITA' DAN 9A!TU TEMPUH ,e Ibu Pro<insi ,e Ibu ,abupaten ,e Ibu ,e8amatan +aktu #empuh ke Ibu Pro<insi +aktu #empuh ,e Ibu ,abupaten +aktu #empuh ,e Ibu ,e8amatan !ETERAN8AN ((; ,m 2( ,m 1 ,m 7 9am ( 9am ) Menit

b" #opogra=iB 5entang Lahan (Pro=il 6agari Padang Mentinggi) Ta(el ".3 T,%,gra# < Bentang Lahan Nagar Pa)ang Ment ngg !e;amatan Ra, !a(u%aten Pasaman N, 1 ( Bentuk Tanah Dataran PerbukitanB pegunungan Luas 3Ha4 1(";); ?a 4"40) ?a !eterangan @ @

".1.$ !,n) s Dem,gra# 6agari Padang Mentinggi termasuk dalam >ilayah kerja Puskesmas 7ao" 6agari Padang Mentinggi ini memiliki luas >ilayah 123"43 km( dengan jumlah penduduk ter8atat 3"2;3 ji>a" 9umlah penduduk berjenis kelamin laki : laki adalah ;"733 ji>a dan penduduk berjenis kelamin perempuan adalah 4"3)0 ji>a" 7ata : rata penduduk memiliki pendidikan terakhir taman kanak : kanak& madrasah& dan sekolah dasar" 7ata : rata penduduk memiliki pekerjaan sebagai petani karet" (Pro=il 6agari Padang Mentinggi) ".1.- !,n) s Umum Peman#aatan &am(an

4(

,e8amatan 7ao memiliki (( sungai" %ungai batang sibinai adalah sungai yang mengalir di 9orong Lubuk Aro" %ungai tersebut terletak di sebelah jalan raya Lintas %umatera 9orong Lubuk Aro dan berlokasi strategis dari rumah penduduk"(5P% ,ab" Pasaman& (01() %ungai batang sibinai digunakan untukan mandi& men8u8i& dan buang air besar oleh masyarakat 9orong Lubuk Aro" ,egiatan tersebut dilakukan karena masyarakat 9orong Lubuk Aro banyak yang belum memiliki jamban" Data Puskesmas 7ao menjelaskan bah>a ada (7 ,, yang memiliki jamban& dan ada ( lokasi jamban umum yang di bangun di 9orong Lubuk Aro" Lokasi pembuatan jamban umum tersebut adalah di Masjid dan %ekolah 6egeri Lubuk Aro" (Puskesmas 7ao& (01() Adanya jamban umum di 9orong Lubuk Aro& bisa mengurangi penggunaan sungai sebagai tempat buang air besar masyarakat" Dengan jamban umum& masyarakat bisa mengakses jamban untuk buang air besar" Data Puskesmas 7ao Menjelaskan bah>a& penduduk terakses jamban di 9orong Lubuk Aro adalah dari 1;(0 penduduk hanya ;01 penduduk yang buang air besar dijamban" (Puskesmas 7ao& (01()

".2 ".2.1

Has l Penel t an Data Umum Has l Penel t an Umur Res%,n)en ?asil >a>an8ara peneliti dengan responden maka umur responden beradasarkan kelompok umur tenaga kerja adalah sebagai berikut/

".2.1.1

4;

Ta(el "." D str (us Umur Res%,n)en Menurut !el,m%,k Tenaga !erja ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 N, 1 ( ; 4 !el,m%,k Umur 1) : 10 (0 : (2 (7 : 40 41 : )2 &umlah Res%,n)en 2rekuens Pesentase3>4 1 1"2 13 (3"2 ;( )0"3 1( 10"0 -3 1==

Dari tabel 4"4 dapat diketahui bah>a =rekuensi umur responden beradasarkan umur kelompok kerja terbanyak adalah responden rentang umur (7 : 40 tahun sebesar )0"3 1" ".2.1.2 &en s !elam n Res%,n)en ?asil >a>an8ara peneliti dengan responden maka distribusi jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel berikut/ Ta(el ".$ D str (us Res%,n)en Menurut &en s !elam n ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 &en s !elam n Laki : Laki Perempuan &umlah Res%,n)en 2rekuens Persentase 3>4 1( 10"0 )1 31"0 -3 1==

Dari tabel 4") dapat diketahui bah>a =rekuensi jenis kelamin responden yang terbanyak adalah perempuan sebesar 31 1" ".2.1.3 Pen) ) kan Res%,n)en ?asil >a>an8ara peneliti dengan responden maka distribusi pendidikan responden dapat dilihat pada tabel berikut/ Ta(el ".D str (us Res%,n)en Menurut &en s Pen) ) kan ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman

44

Tahun 2=13 Pen) ) kan #idak %ekolah %D %MP %MA &umlah Res%,n)en 2rekuens Persentase 3>4 11 17") (1 ;;"; 1( 10"0 10 ;0"( -3 1==

Dari tabel 4"2 dapat diketahui bah>a =rekuensi pendidikan responden yang terbanyak adalah %D sebesar ;;"; 1 ".2.1." Pekerjaan Res%,n)en ?asil >a>an8ara peneliti dengan responden maka distribusi pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel berikut/ Ta(el ".. D str (us Res%,n)en Menurut Pekerjaan ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 Pekerjaan #idak 5ekerjaB I7# #ani 5uruh %>asta P6% &umlah Res%,n)en 2rekuens Persentase 3>4 (; ;2") (( ;4"0 1; (0"2 ( ;"( ; 4"3 -3 1==

Dari tabel 4"7 dapat diketahui bah>a =rekuensi pekerjaan responden yang terbanyak adalah tani sebesar ;4"0 1

".2.2 Data !husus Has l Penel t an ".2.2.1 Anal sa Un :ar at

1. T ngkat Pen) ) kan #ingkat pendidikan responden di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,abupaten Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut /

4)

Ta(el "./ D str (us 2rekuens T ngkat Pen) ) kan Res%,n)en ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 T ngkat Pen) ) kan 7endah #inggi &umlah Res%,n)en 2rekuens Persentase 3>4 44 20"3 10 ;0"( -3 1==

Dari tabel 4"3 dapat diketahui bah>a tingkat pendidikan yang paling banyak adalah kategori responden memiliki tingkat pendidikan rendah yakni 44 orang (20"3 1)" 2. 'tatus Pekerjaan %tatus pekerjaan responden di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,abupaten Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut / Ta(el ".1 D str (us 2rekuens 'tatus Pekerjaan Res%,n)en ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 'tatus Pekerjaan #idak 5ekerja 5ekerja &umlah Res%,n)en 2rekuens Persentase 3>4 (; ;2") 40 2;") -3 1==

Dari tabel 4"0 dapat diketahui bah>a status pekerjaan yang paling banyak adalah kategori responden memiliki status pekerjaan bekerja yakni 40 orang (2;") 1)" 3. T ngkat Pengetahuan #ingkat pengetahuan responden tentang jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,abupaten Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut /

42

Ta(el ".1= D str (us 2rekuens T ngkat Pengetahuan Res%,n)en Tentang &am(an ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 T ngkat Pengetahuan 7endah #inggi &umlah Res%,n)en 2rekuens Persentase 3>4 (; ;2") 40 2;") -3 1==

Dari tabel 4"10 dapat diketahui bah>a tingkat pengetahuan responden tentang jamban yang paling banyak adalah kategori responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi yakni 40 orang (2;") 1)" ". ' ka% %ikap responden tentang jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,abupaten Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut /

Ta(el ".11 D str (us 2rekuens ' ka% Res%,n)en Tentang &am(an ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 ' ka% 6egati= Positi= &umlah Res%,n)en 2rekuens Persentase 3>4 (( ;4"0 41 2)"1 -3 1==

47

Dari tabel 4"11 dapat diketahui bah>a sikap responden tentang jamban yang paling banyak adalah kategori responden memiliki sikap positi= yakni 41 orang (2)"1 1)" $. Mem l k atau T )ak Mem l k &am(an Memiliki atau tidak memiliki jamban pada responden di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,abupaten Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut / Ta(el ".12 D str (us 2rekuens Mem l k atau T )ak Mem l k &am(an Pa)a Res%,n)en ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 Mem l k < T )ak Mem l k &am(an #idak Memiliki Memiliki &umlah Res%,n)en 2rekuens Persentase 3>4 44 20"3 10 ;0"( -3 1==

Dari tabel 4"1( dapat diketahui memiliki atau tidak memiliki jamban pada responden yang paling banyak adalah kategori responden tidak memiliki jamban yakni 44 orang (20"3 1)"

-. A)a atau T )ak A)an*a Pen*uluhan 9a>aban responden mengenai ada atau tidak adanya responden mendapatkan penyuluhan tentang jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,abupaten Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut / Ta(el ".13 D str (us 2rekuens A)a atau T )ak A)an*a Pen*uluhan Pa)a Res%,n)en

43

) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 A)a< T )ak A)an*a Pen*uluhan #idak Ada Penyuluhan Ada Penyuluhan &umlah Res%,n)en 2rekuens Persentase 3>4 ;4 )4"0 (0 42"0 -3 1==

Dari tabel 4"1; dapat diketahui ja>aban responden mengenai ada atau tidak adanya penyuluhan tentang jamban paling banyak adalah kategori ja>aban responden tidak ada penyuluhan tentang jamban yakni ;4 orang ()4"0 1)" .. Peman#aatan &am(an Peman=aatan jamban oleh responden di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,abupaten Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut / Ta(el ".13 D str (us 2rekuens Peman#aatan &am(an Pa)a Res%,n)en ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 Peman#aata n &am(an 5uruk 5aik &umlah Res%,n)en 2rekuens Persentase 3>4 ;( )0"3 ;1 40"( -3 1==

Dari tabel 4"1; dapat diketahui peman=aatan jamban oleh responden yang paling banyak adalah kategori responden memiliki kategori peman=aatan jamban yang buruk yakni ;( orang ()0"3 1) ".2.2.1 Anal sa B :ar at Cntuk melihat hubungan <ariabel independen dengan <ariabel dependen maka digunakan analisa bi<ariat chi.s+uare dengan hasil sebagai berikut/

40

1. Hu(ungan T ngkat Pen) ) kan )engan Peman#aatan &am(an ?ubungan tingkat pendidikan responden dengan peman=aatan jamban dapat di lihat dari tabel sebagai berikut / Ta(el ".1" Hu(ungan T ngkat Pen) ) kan )engan Peman#aatan &am(an Res%,n)en ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 T ngkat Pen) ) kan 7endah #inggi &umlah Peman#aatan &am(an Buruk Ba k # > # > ;0 23"( 14 ;1"3 ; 10") 17 30"2 32 $=./ 31 "1.2 &umlah # 44 10 -3 > 100"0 100"0 1==.=

% 5alue 0"000)

Dari tabel 4"14 dapat diketahui hasil analisa hubungan antara tingkat pendidikan dengan peman=aatan jamban& diperoleh responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah dengan peman=aatan jamban buruk sebanyak ;0 orang (23"( 1)& dan responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dengan peman=aatan jamban baik sebanyak 17 orang (30"2 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p N 0"000) (p <alue L 0"0)) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signi=ikan antara tingkat pendidikan dengan peman=aatan jamban" Apabila responden memiliki tingkat pendidikan yang tinggi maka peman=aatan jamban juga akan semakin baik" %ebaliknya apabila responden memiliki tingkat pendidikan yang rendah maka peman=aatan jamban juga akan buruk" 2. Hu(ungan 'tatus Pekerjaan )engan Peman#aatan &am(an

)0

?ubungan status pekerjaan responden dengan peman=aatan jamban dapat di lihat dari tabel sebagai berikut / Ta(el ".1$ Hu(ungan 'tatus Pekerjaan )engan Peman#aatan &am(an Pa)a Res%,n)en ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 Peman#aatan &am(an Buruk Ba k # > # > 14 20"0 0 ;0"1 13 4)"0 (( ))"0 32 $=./ 31 "1.2 &umlah # (; 40 -3 > 100"0 100"0 1==.=

'tatus Pekerjaan #idak 5ekerja 5ekerja &umlah

% 5alue 0";41

Dari tabel 4"1) dapat diketahui hasil analisa hubungan antara status pekerjaan dengan peman=aatan jamban& diperoleh responden yang memiliki status pekerjaan kategori tidak bekerja dengan peman=aatan jamban buruk sebanyak 14 orang (20"0 1)& dan responden yang memiliki status pekerjaan kategori bekerja dengan peman=aatan jamban baik sebanyak (( orang ())"0 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p N 0";41 (p <alue R 0"0)) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signi=ikan antara status pekerjaan dengan peman=aatan jamban"

3. Hu(ungan T ngkat Pengetahuan )engan Peman#aatan &am(an ?ubungan tingkat pengetahuan responden dengan peman=aatan jamban dapat di lihat dari tabel sebagai berikut / Ta(el ".1Hu(ungan T ngkat Pengetahuan )engan Peman#aatan &am(an Res%,n)en ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13

)1

T ngkat Pengetahuan 7endah #inggi &umlah

Peman#aatan &am(an Buruk Ba k # > # > (( 0)"7 1 4"; 10 ()"0 ;0 7)"0 32 $=./ 31 "1.2

&umlah # (; 40 -3 > 100"0 100"0 1==.=

% 5alue 0"000)

Dari tabel 4"12 dapat diketahui hasil analisa hubungan antara tingkat pengetahuan dengan peman=aatan jamban& diperoleh responden yang memiliki tingkat pengetahuan kategori rendah dengan peman=aatan jamban buruk sebanyak (( orang (0)"7 1)& dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan kategori tinggi dengan peman=aatan jamban baik sebanyak ;0 orang (7)"0 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p N 0"000) (p <alue L 0"0)) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signi=ikan antara tingkat pengetahuan dengan peman=aatan jamban" Apabila responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi maka peman=aatan jamban juga akan semakin baik" %ebaliknya apabila responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah maka peman=aatan jamban juga akan buruk"

". Hu(ungan ' ka% )engan Peman#aatan &am(an ?ubungan sikap responden dengan peman=aatan jamban dapat di lihat dari tabel sebagai berikut / Ta(el ".1. Hu(ungan ' ka% )engan Peman#aatan &am(an Pa)a Res%,n)en ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13

)(

' ka% 6egati= Positi= &umlah

Peman#aatan &am(an Buruk Ba k # > # > 1; )0"1 0 40"0 10 42"; (( );"7 32 $=./ 31 "1.2

&umlah # (( 41 -3 > 100"0 100"0 1==.=

% 5alue 0"434

Dari tabel 4"17 dapat diketahui hasil analisa hubungan antara sikap dengan peman=aatan jamban& diperoleh responden yang memiliki sikap kategori negati= dengan peman=aatan jamban buruk sebanyak 1; orang ()0"1 1)& dan responden yang memiliki sikap kategori positi= dengan peman=aatan jamban baik sebanyak (( orang (40"( 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p N 0"434 (p <alue R 0"0)) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signi=ikan antara sikap responden dengan peman=aatan jamban" $. Hu(ungan Mem l k Peman#aatan &am(an ?ubungan memiliki atau tidak jamban dengan peman=aatan jamban pada responden dapat di lihat dari tabel sebagai berikut / atau T )ak Mem l k &am(an )engan

Ta(el ".1/ Hu(ungan Mem l k <T )ak Mem l k &am(an )engan Peman#aatan &am(an Res%,n)en ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 Mem l k < T )ak Mem l k &am(an #idak Memiliki Memiliki Peman#aatan &am(an Buruk Ba k # > # > ;1 70") 1; (0") 1 )"; 13 04"7 &umlah 2 44 10 > 100"0 100"0

% 5alue 0"000)

);

&umlah

32

$=./

31

"1.2

-3

1==.=

Dari tabel 4"13 dapat diketahui hasil analisa hubungan antara memiliki atau tidak jamban dengan peman=aatan jamban& diperoleh responden yang kategori tidak memiliki jamban dengan peman=aatan jamban buruk sebanyak ;1 orang (70") 1)& dan responden yang memiliki kategori memiliki jamban dengan peman=aatan jamban baik sebanyak 13 orang (04"7 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p N 0"000) (p <alue L 0"0)) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signi=ikan antara memiliki jamban atau tidak memiliki jamban dengan peman=aatan jamban" Apabila responden memiliki jamban maka peman=aatan jamban juga akan semakin baik" %ebaliknya apabila responden tidak memiliki jamban maka peman=aatan jamban juga akan buruk" -. Hu(ungan A)a atau T )ak A)an*a Pen*uluhan )engan

Peman#aatan &am(an ?ubungan ada atau tidak adanya penyuluhan tentang jamban dengan peman=aatan jamban dapat di lihat dari tabel sebagai berikut /

Ta(el ".11 Hu(ungan A)a< T )ak A)an*a Pen*uluhan )engan Peman#aatan &am(an ) &,r,ng Lu(uk Ar, Nagar Pa)ang Ment ngg !a(u%aten Pasaman Tahun 2=13 A)a< T )ak A)an*a Pen*uluhan #idak Ada Ada Peman#aatan &am(an Buruk Ba k 2 > 2 > (; 27"2 11 ;("4 0 ;1"0 (0 20"0 &umlah 2 ;4 (0 > 100"0 100"0

% 5alue 0"003

)4

&umlah

32

$=./

31

"1.2

-3

1==.=

Dari tabel 4"10 dapat diketahui hasil analisa hubungan antar aada atau tidak adany penyuluhan dengan peman=aatan jamban& diperoleh responden yang menja>ab penyuluhan kategori tidak ada penyuluhan tentang jamban dengan peman=aatan jamban buruk sebanyak (; orang (27"2 1)& dan responden yang menja>ab penyuluhan kategori ada penyuluhan tentang jamban dengan peman=aatan jamban baik sebanyak (0 orang (20"0 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p N 0"003 (p <alue L 0"0)) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signi=ikan antara ada atau tidak adanya penyuluhan tentang jamban dengan peman=aatan jamban" Apabila responden mendapatkan penyuluhan tentang jamban maka peman=aatan jamban juga akan semakin baik" %ebaliknya apabila responden tidak mendapatkan penyuluhan tentang jamban maka peman=aatan jamban juga akan buruk"

".3 Pem(ahasan ".3.1 Un :ar at ".3.1.1 T ngkat Pen) ) kan ?asil penelitian menunjukkan bah>a tingkat pendidikan responden dengan tingkat pendidikan rendah adalah 20"3 1 dan tingkat pendidikan tinggi adalah ;0&( 1" ?asil penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan

))

hasil penelitian yang dilakukan oleh Di<i Maya %ari ((011) mengenai 'aktor @ 'aktor Eang 5erhubungan Dengan ,epemilikan 9amban ,eluarga di Pemukiman 6elayan 6agari Air 5angis ,e8amatan %ungai 5eremas ,abupaten Pasaman 5arat #ahun (011 yang menemukan tingkat pendidikan responden yang rendah sebesar 22&) 1" Menurut Meliono ((007 dalam Dunggio& (01() pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mende>asakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan& maka jelas dapat kita keru8utkan sebuah <isi pendidikan yaitu

men8erdaskan manusia" Pendidikan ber=ungsi dalam mengembangkan kemampuan dan

meningkatkan kualitas indi<idu& di dalam proses belajar akan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik& lebih de>asa dan lebih matang dalam diri indi<idu" Pendidikan menjadi suatu >ahana untuk mendasari seseorang berperilaku se8ara ilmiah (Dunggio& (01()" Menurut 6otoatmodjo ((007 dalam Dunggio& (01() tingkat pendidikan yang rendah akan susah men8erna pesan atau in=ormasi yang disampaikan" Penelitian di 9orong Lubuk Aro diketahui bah>a tingkat pendidikan yang terbanyak adalah kategori rendah& dengan kata lain banyak penduduk 9orong Lubuk Aro yang bersekolah hanya sampai tingkat %ekolah Dasar dan Menengah Pertama saja" Pendidikan yang rendah akan mempengaruhi hasil proses penginderaan seseorang dalam menaggapi suatu objek" Pendidikan yang tinggi akan membuat seseorang lebih mudah dalam men8erna in=ormasi& serta berpikir logis dalam berperilaku" Dengan kata lain

)2

pendidikan mempengaruhi pengetahuan& yang mendasari pembetukan perilaku seseorang dalam peman=aatan jamban" #ingkat pendidikan masyarakat 9orong Lubuk Aro tergolong rendah& sehingga perlu ditingkatkan pengetahuan masyarakat 9orong Lubuk Aro tentang man=aat buang air besar di jamban& dampak negati= jika buang air besar tidak di jamban& pembuatan jamban sederhana dan jamban saniter& jenis : jenis jamban yang sehat& pemeliharaan jamban& serta peran keluarga agar memiliki dan menggunakan jamban" Penyuluhan : penyuluhan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai man=aat jamban& sehingga masyarakat mulai mengakses menggunakan jamban untuk buang air besar" ".3.1.2 'tatus Pekerjaan ?asil penelitian menunjukkan bah>a status pekerjaan responden yang terbanyak adalah kategori status pekerjaan bekerja yakni 2;") 1 dan kategori tidak bekerja adalah ;2") 1" ?asil ini lebih rendah dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Klisabeth #arigan ((007) #entang 'aktor : 'aktor Eang Mempengaruhi Partisipasi ,eluarga Dalam Penggunaan 9amban di ,ota ,abanjahe #ahun (007 yang menemukan status pekerjaan tertinggi adalah kategori bekerja sebesar 32"1 1" Pekerjaan adalah kegiatan rutin yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan na=kah bagi keluarganya" Pekerjaan menghasilkan uang yang akan berpengaruh terhadap status ekonomi keluarga" ?asil penelitian yang dilakukan oleh Di<i Maya %ari ((011) mengenai 'aktor @ 'aktor Eang 5erhubungan Dengan ,epemilikan 9amban ,eluarga

)7

di Pemukiman 6elayan 6agari Air 5angis ,e8amatan %ungai 5eremas ,abupaten Pasaman 5arat #ahun (011 diketahui status ekonomi miskin pada responden sebesar )2&1 1" %tatus pekerjaan akan mempengaruhi keadaan ekonomi keluarga" Arang yang bekerja akan lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan keluarganya termasuk memiliki jamban keluarga" Dengan kata lain orang yang memiliki pekerjaan akan mampu membangun jamban& sehingga keluarganya bisa maman=aatkan jamban untuk buang air besar" ,eadaan ekonomi masyarakat di 9orong Lubuk Aro tergolong rendah" ?al ini dibuktikan dari data Puskesmas 7ao bah>a& banyak masyarakat Lubuk Aro yang tidak mampu membangun jamban" Dari ;); ,, di Lubuk Aro hanya (7 ,, yang memiliki jamban (Puskesmas 7ao& (01()" Pembuatan jamban umum di 9orong Lubuk Aro& dapat membantu akses peman=aatan jamban oleh masyarakat 9orong Lubuk Aro yang memiliki keadaan ekomomi yang rendah" Pembuatan jamban umum tentunya memerlukan biaya" Menurut %oeparman& ((00() dalam memilih atau meren8anakan pembuatan jamban& biaya jangan dijadikan =aktor yang dominan" Diperlukan suatu jalan tengah setelah mempertimbangkan dengan seksama semua unsur yang terlibat dan =aktor yang kondusi= bagi lingkungan saniter dan diterima oleh masyarakat" 5antuan dana untuk pembuatan jamban umum& dapat menjadi jalan tengah bagi masyarakat 9orong Lubuk Aro" %ehingga 9orong Lubuk Aro memiliki banyak titik lokasi untuk mengakses jamban bagi masyarakatnya" ".3.1.3 T ngkat Pengetahuan

)3

Penelitian di 9orong Lubuk Aro menunjukkan bah>a tingkat pengetahuan responden terbanyak adalah kategori tinggi sebesar 2;") 1 dan kategori rendah sebesar ;2") 1" ?asil penelitian ini lebih tinggi dari yang dari penelitian yang dilakukan oleh Di<i Maya %ari ((011) mengenai 'aktor : 'aktor Eang 5erhubungan Dengan ,epemilikan 9amban ,eluarga di Pemukiman 6elayan 6agari Air 5angis ,e8amatan %ungai 5eremas ,abupaten Pasaman 5arat #ahun (011 diketahui tingkat pengetahuan responden kategori tinggi sebesar )2&7 1" Pur>anto (1003 dalam Ira>ati& (01() menyebutkan bah>a seseorang yang berpengetahuan baik 8endrung untuk bertindak baik dalam pemeliharaan kesehatanya" Pengetahuan dapat juga diartikan sebagai in=ormasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang" Dengan pengetahuan& masyarakat akan lebih tahu dan menimbulkan kesadaran berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya" Pengetahuan sangat berperan penting dalam merubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik" Masyarakat 9orong Lubuk Aro hendaklah mengetahui man=aat buang air besar di jamban dan dampak yang ditimbulkan jika buang air besar tidak di jamban" Dengan adanya pengetahuan : pengetahuan tersebut& akan membentuk perilaku masyarakat Lubuk Aro yang meman=aatkan jamban untuk buang air besar" %emakin banyak masyarakat 9orong Lubuk Aro yang meman=aatkan jamban untuk buang air besar& maka semakin berkurang pen8emaran lingkungan oleh tinja" %emakin berkurang pen8emaran lingkungan oleh

)0

tinja& maka semakin berkurang kejadian penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh tinja" Data ,linik %anitasi Puskesmas 7ao menjelaskan bah>a pada bulan Desember (01( ada 1) kasus penyakit berbasis lingkungan di 9orong Lubuk Aro& dan diataranya adalah penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh pen8emaran tinja (Puskesmas 7ao& (01()" Dengan meningkatnya akses masyarakat yang menggunakan jamban untuk buang air besar maka kejadian penyakit berbasis lingkungan di 9orong Lubuk Aro dapat dikurangi" ".3.1." ' ka% ?asil penelitian menunjukkan bah>a sikap responden yang terbanyak adalah kategori positi= yakni 2)"1 1 dan kategori negati= adalah ;4"0 1" ?asil ini lebih rendah dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Klisabeth #arigan ((007) #entang 'aktor : 'aktor Eang Mempengaruhi Partisipasi ,eluarga Dalam Penggunaan 9amban di ,ota ,abanjahe #ahun (007 yang menemukan sikap responden tertinggi adalah kategori baik sebesar 3)"1 1" %ikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek" Menurut 6e>8omb sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan moti= tertentu" (6otoatmodjo& (010) %ikap dapat bersi=at positi= dan dapat pula bersi=at negati=" %ikap positi= akan mengahasilkan tindakan yang baik sesuai dengan tanggapan baik terhadap objek tertentu" %ikap negati= ke8enderungan menghasilkan

20

tindakan untuk menjauhi& menghindari& memben8i& tidak menyukai obyek tertentu" %ikap terpola dari pengetahuan seseorang" 5iasanya seseorang yang memiliki pengetahuan yang tinggi 8enderung memiliki sikap positi=" Arang yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai peman=aatan jamban& akan bersikap positi= terhadap jamban" Pengetahuan dan sikap akan membentuk perilaku seseorang" Pengetahuan yang tinggi dan sikap positi= terhadap jamban& akan membentuk perilaku meman=aatkan jamban untuk buang air besar" Pembentukan sikap positi= masyarakat Lubuk Aro terhadap peman=aatan jamban untuk buang air besar& dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan jika buang air besar tidak di jamban" Dengan adanya pengetahuan tersebut& masyarakat akan lebih peduli terhadap lingkungan yang akan ter8emar jika buang air besar tidak di jamban" 9ika lingkungan ter8emar& maka akan menimbulkan kejadian penyakit berbasis lingkungan" ,eadaan timbulnya penyakit tersebut& dapat menjadi =aktor pendorong masyarakat untuk buang air besar di jamban" ".3.1.$ Mem l k Atau T )ak Mem l k &am(an ?asil penelitian menunjukkan bah>a responden tidak memiliki jamban sebesar 20"3 1" ?asil penelitian ini lebih tinggi dari penelitian yang dilakukan oleh Di<i Maya %ari ((011) mengenai 'aktor @ 'aktor Eang 5erhubungan Dengan ,epemilikan 9amban ,eluarga di Pemukiman 6elayan 6agari Air 5angis ,e8amatan %ungai 5eremas ,abupaten

21

Pasaman 5arat #ahun (011 diketahui persentase tidak memiliki jamban keluarga sebesar )7&0 1" Ada tipe jamban yang sederhana dan diterima masyarakat& tetapi tidak murah dalam pembuatan& pemeliharaan& dan pemindahannya" Di pihak lain& sisitem jamban yang paling mahal& ternyata paling murah pada jangka panjang sebab a>t dan mudah dalam pemeliharaannya (%oueparman& (00()" Pernyaaan tersebut menjelaskan bah>a& pembuatan jamban tidak terlepas dari aspek biaya" %ementara itu& masyarakat akan mengeluarkan biaya pembuatan jamban jika masyarakat tersebut mampu sesuai dengan keadaan ekonominya" Masyarakat Lubuk Aro yang memiliki perekonomian yang baik akan membuat jamban miliknya sendiri di dalam rumahnya" Dengan adanya jamban yang dimiliki sendiri& akan memudahkannya untuk mengakses jamban untuk buang air besar" Masyarakat Lubuk Aro yang tidak memiliki jamban adalah nasyarakat dengan keadaan ekonomi yang rendah" 6amun& masyarakat Lubuk Aro dengan ekonomi rendah& bisa menggunakan jamban umum untuk buang air besar" %ehingga masyarakat 9orong Lubuk Aro hendaklah mendapatkan bantuan dana untuk pembuatan jamban umum& agar meningkatkan akses masyarakat untuk buang air besar di jamban" ".3.1.A)a Atau T )ak A)an*a Pen*uluhan ?asil penelitian menunjukkan bah>a ja>aban responden mengenai ada atau tidak adanya penyuluhan tentang jamban adalah kategori tidak ada penyuluhan tentang jamban sebesar )4"0 1

2(

Penyuluhan merupakan salah satu media pemberi in=ormasi bagi masyarakat& sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat" Penyuluhan dikatakan berhasil jika seseorang yang diberikan penyuluhan telah merubah perilakunya dengan keadaan baik yang sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh orang yang memberikan penyuluhan" Dengan kata lain ada atau tidak adanya seseorang mendapatkan penyuluhan mengenai jamban akan mempengaruhi pengetahuan

peman=aatan jamban seseorang" Penyuluhan jamban bertujuan untuk mengubah perilaku seseorang untuk meman=aatkan jamban untuk buang air besar" ?asi penelitian di 9orong Lubuk Aro diketahui lebih dari separoh masyarakat tidak mendapatkan penyuluhan kesehatan khususnya man=aat buang air besar di jamban& dan bahaya buang air besar di jamban" Penyuluhan kesehatan di 9orong Lubuk Aro hanya bersi=at isidentil& yakni petugas kesehatan hanya melakukan penyuluhan saat terjadinya penyakit" %ehingga perlu dilakukan penyuluhan kesehatan yang rutin dan merata pada masyarakat 9orong Lubuk Aro" Dengan adanya penyuluhan yang rutin dan merata mengenai dampak buang air besar dijamban akan meningkatkan pengetahuan masyarakat akan dampak yang ditimbulkan jika tidak meman=aatkan jamban untuk buang air besar" Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat Lubuk Aro mengenai man=aat jamban untuk buang air besar& maka akan semakin bertambah masyarakat yang mengakses jamban untuk buang air besar" ".3.1.. Peman#aatan &am(an

2;

?asil penelitian menunjukkan bah>a peman=aatan jamban oleh responden adalah kategori buruk sebesar )0"3 1& dengan kata lain sebesar )0"3 1 responden tidak menggunakan jamban untuk 5uang Air 5esar" ?asil penelitian ini lebih rendah dari penelitian yang dilakukan oleh 6eydi -handra De>i Dunggio ((01() tentang #entang 'aktor : 'aktor Eang

Mempengaruhi Perilaku Masyarakat

Penggunaan 9amban di

Desa Modelomo ,e8amatan #ilong ,abila ,abupaten 5one 5olango #ahun (01( yang mendapatkan hasil penggunaan jamban di desa Modelomo berada pada kategori rendah sebesar 70 1" Menurut %ugiyono ((007 dalam Ira>ati& (01() tindakan ter>ujud karena adanya dorongan dari pengetahuan dan sikap yang dimiliki seseorang" Pengetahuan& sikap& dan upaya mempunyai hubungan yang sangat erat sekali& karena ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dalam membentuk perilaku" Dengan kata lain perilaku kesehatan seseorang untuk buang air besar di jamban& dipengaruhi oleh pengetahuan orang tersebut mengenai man=aat buang air besar di jamban& dan dampak yang ditimbulkan jika buang air besar tidak dijamban" %ikap seseorang terhadap lingkungan jika ter8emar akibat buang air besar tidak jamban" Pengetahuan yang tinggi serta sikap positi= terhadap jamban& akan mengubah perilaku buang air besar yakni meman=aatkan jamban untuk buang air besar" Peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro tergolong buruk" Menurut %oeparman ((00()& ada dua pendekatan dalam upaya pemberdayaan

24

masyarakat untuk buang air besar dijamban" Eakni pendekatan mobilisasi (dengan dasar paksaan)& dan pendekatan edu$atif atau partisipatif" ,edua pendekatan tersebut dapat diterapkan di 9orong Lubuk Aro" Pendekatan mobilisasiB paksaan harus didukung oleh adanya ke>enanganB kekuasaan pemerintah" Pendekatan tersebut dapat dilakukan dengan 8ara membuat peraturan larangan bagi masyarakat Lubuka Aro untuk buang air besar sembarangan dan harus menggunakan jamban untuk buang air besar" Pendekatan edu$atif atau partisipatif adalah pendekatan didasarkan atas penanaman pengertian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perubahan bagi masyarakat& dengan keikut sertaannya" %alah satu kegiatan pendekatan ini dapat dilakukan dengan kegiatan program pembuatan jamban di 9orong Lubuk Aro yang melibatkan masyarakat Lubuk Aro dalam pembuatannya" Peraturan larangan buang air besar sembarangan dan pembuatan jamban umum di 9orong Lubuk Aro tentunya dapat memudahkan masyarakat meman=aatkan jamban untuk buang air besar" %ehingga akses peman=aatn jamban untuk buang air besar di 9orong Lubuk Aro dapat meningkat" ".3.2 B :ar at ".3.2.1 Hu(ungan T ngkat Pen) ) kan )engan Peman#aatan &am(an ?asil analisa hubungan antara tingkat pendidikan dengan peman=aatan jamban diperoleh responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah dengan peman=aatan jamban buruk sebanyak ;0 orang (23"( 1)& dan responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dengan peman=aatan jamban baik sebanyak 17 orang (30"2 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p

2)

N 0"000) (p <alue L 0"0)) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signi=ikan antara tingkat pendidikan dengan peman=aatan jamban" ?al ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Di<i Maya %ari di pemukiman nelayan 6agari Air 5angis ,e8amatan %ungai 5eremas ,abupaten Pasaman 5arat #ahun (011 tentang 'aktor @ 'aktor Eang 5erhubungan Dengan ,epemilikan 9amban ,eluarga yakni terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepemilikan jamban di pemukiman nelayan 6agari Air 5angis ,e8amatan %ungai 5eremas ,abupaten Pasaman 5arat tahun (011" Menurut Dunggio& ((01() pendidikan tentang menggunakan jamban yang baik dan sehat merupakan suatu proses mengubah kepribadian& sikap& dan pengertian jamban sehat& sehingga ter8ipta pola kebudayaan dalam menggunakan jamban yang baik dan benar tanpa ada paksaan dari pihak manapun" %emakin meningkatnya pendidikan yang di8apai maka semakin membantu kemudahan pembinaan akan pentingnya menggunakan jamban" #ingkat pendidikan masyarakat di 9orong Lubuk Aro tergolong rendah& karena banyak masyarakat yang menyelesaikan pendidikannya hanya sampai %ekolah Menengah Pertama saja" Akibat pendidikan yang rendah tersebut& membuat pemahaman dan presepsi masyarakat Lubuk Aro tentang meman=aatkan jamban untuk buang air besar juga rendah" Presepsi dan pemahaman masyarakat Lubuk Aro yang rendah inilah yang menyebabkan buruknya peman=aatan jamban oelh masyarakat 9orong Lubuk Aro ".3.2.2 Hu(ungan 'tatus Pekerjaan )engan Peman#aatan &am(an

22

?asil analisa hubungan antara status pekerjaan dengan peman=aatan jamban diperoleh responden yang memiliki status pekerjaan kategori tidak bekerja dengan peman=aatan jamban buruk sebanyak 14 orang (20"0 1)& dan responden yang memiliki status pekerjaan kategori bekerja dengan peman=aatan jamban baik sebanyak (( orang ())"0 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p N 0";41 (p <alue R 0"0)) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signi=ikan antara status pekerjaan dengan peman=aatan jamban" ?al ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Klisabeth #arigan di ,aban 9ahe #ahun (007 tentang #entang 'aktor : 'aktor Eang Mempengaruhi Partisipasi ,eluarga Dalam Penggunaan 9amban di ,ota ,abanjahe #ahun (007& yang mendapatkan nilai p N 0";;; (p <alue R 0"0)) untuk hubungan antara status pekerjaan dengan partisipasi keluarga dalam penggunaan jamban" %tatus pekerjaan mempengaruhi keadaan ekonomi seseorang" Arang yang tidak bekerja tidak mampu mendukung kehidupannya& salah satunya biaya untuk pendidikan dan pembuatan jamban di dalam rumahnya" ,eadaan ekonomi yang rendah menimbulkan masyarakat hanya mampu menyelesaikan pendidikannya pada tingkat yang rendah" Akibat pendidikan yang rendah tersebut& pemahaman dan presepsi tentang pentingnya buang air besar di jamban juga rendah" Penelitian di 9orong Lubuk Aro banyak yang ditemui orang yang tidak bekerja tidak mampu menyelesaikan pendidikannya" %ehingga pemahaman

27

orang tersebut tentang meman=aatkan jamban untuk buang air besa juga rendah" ,eadaan ekonomi yang rendah juga membuat orang tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarganya termasuk memiliki jamban" ,arena pembuatan jamban di dalam rumah memerlukan biaya yang 8ukup mahal" Penelitian di 9orong Lubuk Aro banyak yang ditemui masyarakat yang tidak bekerja& dan tidak memiliki jamban" %ehingga masyarakat tersebut tidak meman=aatkan jamban untuk buang air besar" ".3.2.3 Hu(ungan T ngkat Pengetahuan )engan Peman#aatan &am(an ?asil analisa hubungan antara tingkat pengetahuan dengan peman=aatan jamban diperoleh responden yang memiliki tingkat pengetahuan kategori rendah dengan peman=aatan jamban buruk sebanyak (( orang (0)"7 1)& dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan kategori tinggi dengan peman=aatan jamban baik sebanyak ;0 orang (7)"0 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p N 0"000) (p <alue L 0"0)) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signi=ikan antara tingkat pengetahuan dengan peman=aatan jamban ?al ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Klisabeth #arigan di ,aban 9ahe #ahun (007 tentang #entang 'aktor : 'aktor Eang Mempengaruhi Partisipasi ,eluarga Dalam Penggunaan 9amban di ,ota ,abanjahe #ahun (007& yang mendapatkan =aktor pengetahuan sebagai <ariabel yang berpangaruh dominan terhadap partisipasi keluarga dalam penggunaan jamban" %e8ara statistik menunjukkan arah ada pengaruh bermakna p L 0"0)"

23

Menurut 6otoatmodjo ((007) pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu" %ebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga" ?asil penelitian didapatkan ada hubungan antara pengetahuan dengan peman=aatan jamban& maka hasil penelitian ini sesuai dengan konsep perilaku yang telah dikemukakan oleh 6otoatmodjo maupun reen" %e8ara

kronologis dapat dijelaskan melalui pengetahuan yang dimiliki tentang jamban seseorang akan mema=aatkan jamban untuk buang air besar" Masyarakat yang mempunyai pengetahuan tinggi mengenai bahaya buanga air besar tidak dijamban& 8enderung akan meman=aatkan jamban untuk buang air besar& dikarenakan masyarakat telah mengetahui bahaya yang ditimbulkan jika buang air besar sembarangan" %edangkan masyarakat yang mempunyai pengetahuan rendah mengenai bahaya buang air sembarangan tidak dijamban 8enderung tidak meman=aatkan jamban untuk buang air besar dijamban& dikarenakan masyarakat tidak mengetahui dampak dan bahaya yang akan ditimbulkan apabila tidak buang air besar dijamban" ".3.2." Hu(ungan ' ka% )engan Peman#aatan &am(an ?asil analisa hubungan antara sikap dengan peman=aatan jamban diperoleh responden yang memiliki sikap kategori negati= dengan peman=aatan jamban buruk sebanyak 1; orang ()0"1 1)& dan responden yang memiliki sikap kategori positi= dengan peman=aatan jamban baik sebanyak (( orang (40"( 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p N 0"434 (p

20

<alue R 0"0)) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signi=ikan antara sikap responden dengan peman=aatan jamban" %e8ara umum sikap dapat dirumuskan sebagai ke8enderungan untuk berespons (se8ara positi= atau negati=) terhadap orang& obyek atau situasi tertentu" %ikap itu tidaklah sama dengan perilaku dan perilaku tidak selalu men8erminkan sikap seseorang& karena sering terjadi seseorang

memperlihatkan tindakan yang bertentangan dengan sikapnya" %ikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan in=ormasi tentang obyek tersebut& melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya" (%ar>ono& (007 dalam Ira>ati& (01() %ikap bisa mempengaruhi perilaku seseorang" Apabila seseorang bersikap positi= terhadap man=aat jamban maka peman=aatan jamban semakin baik" %ebaliknya apabila seseorang bersikap negati= maka peman=aatan jamban semakin buruk" Akan tetapi sikap seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang" Pengetahuan yang tinggi mengenai >ajibnya buang air besar di jamban akan menimbulkan tanggapanB respon positi= terhadap penggunaan jamban" 5uang air besar tidak di jamban akan men8emari lingkungan& dengan adanya pengetahuan masyarakat mengenai damapak yang ditimbulkan jika buang air besar tida di jamban akan menimbulkan sikap kepedulian masyarakat terhadap pen8emaran lingkungan" %ikap kepedulian tersebut akan berubah ke arah tindakan yang baik& yakni masyarakat akan meman=aatkan jamban untuk buang air besar"

70

".3.2.$

Hu(ungan Mem l k Peman#aatan &am(an

atau T )ak Mem l k

&am(an )engan

?asil analisa hubungan antara memiliki atau tidak memiliki jamban dengan peman=aatan jamban diperoleh& responden yang kategori tidak memiliki jamban dan peman=aatan jamban buruk sebanyak ;1 orang (70") 1)& dan responden yang memiliki kategori memiliki jamban dan peman=aatan jamban baik sebanyak 13 orang (04"7 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p N 0"000) (p <alue L 0"0)) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signi=ikan antara memilki atau tidak jamban dengan peman=aatan jamban" ?al ini sejalan dengan penelitian yang dilakuakan oleh 6eydi -handra De>i Dunggio ((01() tentang 'aktor : 'aktor Eang Mempengaruhi Perilaku Masyaraka #entang Penggunaan 9amban di Desa Modelomo ,e8amatan #ilong ,abila ,abupaten 5one 5olango #ahun (01( yang mengemukakan bah>a ada hubungan antara ketersediaan =asilitas (kondisi jamban) dalam penggunaan jamban di Desa Modelomo ,e8amatan ,abila 5one" -handra ((007 dalam Dunggio& (01() mengemukakan bah>a ketiadaan uang untuk ditabung sehubungan dengan menurunnya pendapatan& meningkatnya biaya kontruksi serta tidak adanya lahan untuk membangun sarana sanitasi lingkungan rumah tangga dan jauhnya sumber air bersih berpengaruh pada penggunaan maupun peman=aatan jamban" Pernyataan tersebut mengindikasikan bah>a peningkatan peman=aatan jamban perlu dilakukan dengan adanya suatu stimulan tentang perlunya

71

jamban yang memenuhi syarat kesehatan yang dimiliki oleh masing : masing keluarga" %ehingga masyarakat yang ada& dapat mengetahui dengan jelas tentang jamban yang memenuhi syarat kesehatan serta dapat menggunakan ataupun meman=aatkannya sehingga masyarakat tersebut terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh tinja" Menurut L" reen (1030 dalam 6otoatmodjo& (010) ketersediaan

=asilitas dalam menggunakan jamban merupakan salah satu =aktor pemungkin dalam pembentukan perilaku peman=aatan jamban untuk buang air besar" 'aktor : =aktor pemungkin (enabling factors)& adalah =aktor : =aktor yang memungkinkan atau yang mem=asilitasi perilaku dan tindakan" Eang dimaksud dengan =aktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau =asilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan" Memiliki jamban termasuk dalam =asilitas sarana yang memungkinkan seseorang untuk buang air besar di jamban& jika seseorang memiliki jamban maka akan memudahkannya untuk mengakses jamban untuk buang air besar" ?asil penelitian didapatkan ada hubungan antara =asilitas jamban dengan peman=aatan jamban& maka hasil penelitian ini sesuai dengan konsep perilaku yang telah dikemukakan oleh reen dalam 6otoatmodjo ((010)"

".3.2.-

Hu(ungan A)an*a Pen*uluhan )engan Peman#aatan &am(an ?asil analisa hubungan antara ada atau tidak adanya penyuluhan tentang

jamban dengan peman=aatan jamban diperoleh responden yang menja>ab tidak ada penyuluhan tentang jamban dan peman=aatan jamban buruk sebanyak (; orang (27"2 1)& dan responden yang menja>ab adanya

7(

penyuluhan tentang jamban dan peman=aatan jamban baik sebanyak (0 orang (20"0 1)" ?asil uji statistik diperoleh nilai p N 0"003 (p <alue L 0"0)) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signi=ikan antara ada atau tidak adanya penyuluhan tentang jamban dengan peman=aatan jamban" ?al ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Di<i Maya %ari di pemukiman nelayan 6agari Air 5angis ,e8amatan %ungai 5eremas ,abupaten Pasaman 5arat #ahun (011 tentang 'aktor @ 'aktor Eang 5erhubungan Dengan ,epemilikan 9amban ,eluarga yakni terdapat hubungan yang bermakna antara peran penyuluh dengan kepemilikan jamban di pemukiman nelayan 6agari Air 5angis ,e8amatan %ungai 5eremas ,abupaten Pasaman 5arat tahun (011" Penyuluhan merupakan salah satu =aktor penguat (reinforcing factors)" Menurut L" reen (1030 dalam 6otoatmodjo& (010) pembetuk perlaku"

'aktor penguat adalah =aktor : =aktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku dalam pembentukan perilaku" Penyuluhan kesehatan tentang bahaya buang air besar tidak di jamban yang diberikan oleh petugas kesehatan menjadi salah satu =aktor pendorong masyarakat dalam meman=aatkan jamban untuk buang air besar" ?asil penelitian di 9orong Lubuk Aro mejelaskan bah>a& penyuluhan tentang man=aat jamban dan bahaya yang ditimbulkan jika tidak buang air besar di jamban& akan mempengaruhi peman=aatan jamban untuk buang air besar oleh masyarakat 9orong Lubuk Aro"

7;

BAB 5 !E'IMPULAN DAN 'ARAN

$.1

!es m%ulan %etelah dilakukan penelitian tentang 'aktor : 'aktor Eang 5erhubungan

Dengan Peman=aatan 9amban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi

74

,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01; pada bulan Mei sampai 9uni (01;& maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut/ $.1.1 Lebih dari separoh responden memiliki tingkat pendidikan kategori rendah di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" $.1.2 Lebih dari separoh responden memiliki status pekerjaan kategori bekerja di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" $.1.3 Lebih dari separoh responden memiliki tingkat pengetahuan kategori tinggi di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" $.1." Lebih dari separoh responden memiliki sikap kategori positi= di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" $.1.$ Lebih dari separoh responden tidak memiliki jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" $.1.Lebih dari separoh responden tidak mendapatkan penyulahan tentang jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

7)

$.1..

Lebih dari separoh responden tidak meman=aatkan jamban untuk buang air besar di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

$.1./

#erdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

$.1.1

#idak #erdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

$.1.1= #erdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" $.1.11 #idak #erdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan

peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" $.1.12 #erdapat hubungan yang bermakna antara memiliki atau tidak memiliki jamban dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;" $.1.13 #erdapat hubungan yang bermakna antara ada atau tidak adanya penyuluhan tentang jamban dengan peman=aatan jamban di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao ,abupaten Pasaman #ahun (01;"

72

)"(

'aran"

$.2.1.1 Perlu upaya peningkatan pengetahuan masyarakat oleh pihak Puskesmas dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat di 9orong Lubuk Aro 6agari Padang Mentinggi ,e8amatan 7ao tentang pentingnya buang air besar dijamban" $.2.1.2 Perlu upaya peningkatan sikap masyarakat terhadap peman=aatan jamban untuk buang air besar dengan 8ara memberikan penyuluhan tentang jamban" $.2.1.3 Disarankan kepada pihak puskesmas dan ke8amatan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang berada pada ekonomi rendah untuk mendirikan jamban di rumah atau dengan membuat jamban umum dengan =asilitas yang baik seperti jumlah air yang 8ukup" $.2.1." Diharapkan kepada petugas kesehatan jorong untuk lebih menerapkan komunikasi yang baik tentang pentingnya buang air besar di jamban $.2.1.$ Masyarakat perlu diikutsertakan dalam pembangunan jamban umum baik materi maupun tenaga yang didasarkan pada keinginan masyarakat untuk merubah perilaku buang air besar yang benar yakni buang air besar di jamban" $.2.1.- Disarankan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan <ariabel yang berbeda"

Anda mungkin juga menyukai