Anda di halaman 1dari 17

Tugas Manajemen Agribisnis Tanaman Industri

TANAMAN KAKAO

Anggota Kelompok : Agus Arianto Agus !uprianto Martin Kusuma" $e%i Mu"ammad &aris (uli )itriana M (20110210030 (20110210011 (2011021002# (2011021001' (2011021000*

Agroteknologi )akultas +ertanian ,ni-ersitas Mu"ammadi.a" (og.akarta 2013

/A/ I +0N1A2,3,AN A43atar /elakang Kakao merupakan tanaman perkebunan/industri berupa pohon yang dikenal di Indonesia sejak tahun 1560, namun baru menjadi komoditi yang penting sejak tahun 1951. Pemerintah Indonesia mulai menaruh perhatian dan mendukung industri kakao pada tahun 19 5, setelah P!P "I berhasil menaikkan produksi kakao per hektar melalui penggunaan bibit unggul #pper $ma%on Inter&lonal 'ybrid, yang merupakan hasil persilangan antar klon dan sabah. !anaman tropis tahunan ini berasaldari $merika (elatan. Penduduk )aya dan $%te& di $merika (elatan diper&aya sebagai perintis pengguna kakao dalam makanan dan minuman. (ampai pertengahan abad ke*"I, selain bangsa di $merika (elatan, hanya bangsa (panyol yang mengenal tanaman kakao. +ari $merika (elatan tanaman ini menyebar ke $merika #tara, $,rika dan$sia. !anaman ini mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1560 oleh orang (panyol melalui (ula-esi .'all. 19/90 dan kakao mulai dibudidayakan se&ara luas sejak tahun 19 0. Pengembangan kakao di Indonesia tersebar di beberapa -ilayah, dan yang termasuk propinsi sentra produksi kakao adalah Propinsi (ula-esi (elatan, (ula-esi !enggara, (ula-esi !engah, 1ampung dan Propinsi 2ali. Indonesia sebagai produsen kakao terbesar ketiga dunia setelah Pantai 3ading dan 3hana, dengan kondisi politik ekonomi yang &ukup stabil, menjadikannya berpeluang besar sebagai pemasok kebutuhan bahan baku baik untuk pasar domestik maupun global. +engan kebangkitan dan berkembangnya kapasitas pengolahan industri kakao nasional dan masuknya beberapa in4estor asing ke Indonesia di sektor kakao, maka keberlanjutan kakao Indonesia baik dari sudut produkti4itas dan mutu, tidak bisa dita-ar lagi, sehingga diperlukan kiat5kiat/terobosan untuk mengupayakan keberlanjutan kakao Indonesia. +alam kurun -aktu tiga tahun belakangan ini, grinding kakao Indonesia menunjukkan peningkatan yang signi,ikan, yaitu dari 160.000 ton di tahun 7009/7010 menjadi 765.000 ton di tahun 7011/7017.

5ambar 14 +roduksi Kakao

Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan 4olume ekspor dan produk jadi dari 168 di tahun 7009 menjadi 5/8 di tahun 7017. +i sisi lain ada tendensi sedikit penurunan produksi kakao yang antara lain disebabkan oleh umur tanaman yang sudah menua, dibarengi oleh menuanya umur produsen/petani kakao, serangan hama dan penyakit, menurunnya tingkat kesuburan tanah, kurang tertariknya generasi penerus untuk menjadi petani kakao, dan persaingan penggunaan lahan antara budidaya kakao dan komoditas lainnya. 3una men&ari solusi terobosan untuk me-ujudkan keberlanjutan kakao Indonesia baik dari sisi produksi maupun mutu dalam mendukung kebijakan program hilirisasi Pesaing kakao Indonesia di pasar #ni 9ropa &ukup banyak dan datang dari negara negara yang memperoleh ,asilitas bebas bea masuk, seperti: Pantai 3ading yang menguasai hampir setengah ./1,5/80 dari pasokan yang dibutuhkan #9, 3hana,;igeria, Kamerun, 2ra%il, 9&uador dan (-iss. 'ampir semua negara tersebut ke&uali (-iss merupakan negara bene,i&iaries dari 3eneral (ystem o, Pre,eren&es .3(P0 #9. <asilitas yang diperoleh melalui skema 3(P tersebut tidak sama antara satu negaradengan negara lainnya. ;egara produsen kakao yang merupakan negara miskin akanmemperoleh ,asilitas pembebasan bea masuk. (ementara negara lain seperti Indonesiayang masuk dalam kelompok negara berkembang hanya memperoleh pengurangan tari,sebesar 6,58 dari tari, yang berlaku umum .)ost <a4oured ;ations0. +isampig itu,perlakuan khusus juga diberikan bagi negara .(-iss dan ;or-egia0 yang memilikiperjanjian perdagangan bebas dengan #9.=enis kakao yang terbanyak diimpor oleh #ni 9ropa adalah biji kakao .&o&oa beans0.

/A/ II +0M/A2A!AN

I4

6arietas Kakao

"arietas kakao yang umumnya ditanam di perkebunan kakao di Indonesia adalah 4arietas >riolo .Fine Cocoa0, <orastero .Bulk Cocoa0 dan !rinitario .Hybrid0. +ari ketiga jenis tersebut, yang memiliki tingkat produksi tinggi adalah 4arietas <orastero terutama kulti4ar #pper $ma%one 'ybrid .#$'0. #$' juga &epat mengalami masa generati, setelah 7 tahun dan tahan penyakit "(+ .Vascular Streak Dieback0. II4 Agrobisnis Kakao Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya &ukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan de4isa negara. +isamping itu kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan -ilayah dan pengembangan agroindustri. Pada tahun 7007, perkebunan kakao telah menyediakan lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi sekitar 900 ribu kepala keluarga petani yang sebagian besar berada di Ka-asan !imur Indonesia .K!I0 serta memberikan sumbangan de4isa terbesar ke tiga sub sektor perkebunan setelah karet dan kelapa sa-it dengan nilai sebesar #( ? 01 juta.

2erdasarkan $ngka (ementara .$(9)0 7011 dari +irektorat =enderal Perkebunan, luas areal kakao di Indonesia mengalami peningkatan pada periode 700057011. Perkebunan @akyat .P@0 mengalami peningkatan se&ara signi,ikan, sementara Perkebunan 2esar ;egara .P2;0 dan Perkebunan 2esar (-asta .P2(0 relati, stabil. !ahun 7011 luas areal kakao Indonesia men&apai 1,6 juta ha. (eiring dengan perkembangan luas arealnya, produksi kakao dalam -ujud biji kering juga &enderung meningkat selama tahun 700057011. =ika tahun 7000 produksi kakao Indonesia hanya sebesar /71 ribu ton, maka tahun 7011 meningkat menjadi 17 ribu ton. =enis tanaman kakao yang diusahakan sebagian besar adalah jenis kakao lindak dengan sentra produksi utama adalah (ula-esi (elatan, (ula-esi !enggara dan (ula-esi !engah. +isamping itu juga diusahakan jenis kakao mulia oleh perkebunan besar negara di =a-a !imur dan =a-a !engah.

5ambar 14 +erkembangan +roduksi Kakao7200082011

5ambar 24 3uas la"an dan +roduksi Kakao Indonesia

Indonesia sebenarnya berpotensi menjadi produsen utama kakao dunia. Indonesia masih memiliki lahan potensial yang &ukup besar untuk pengembangan kakao yaitu lebih

dari 6,7 juta ha terutama di Irian =aya, Kalimantan !imur, (ula-esi !angah )aluku dan (ula-esi !enggara. +isamping itu kebun yang telah di bangun masih berpeluang untuk ditingkatkan produkti4itasnya karena produkti4itas rata5rata saat ini kurang dari 508 potensinya. +i sisi lain situasi perkakaoan dunia beberapa tahun terakhir sering mengalami de,isit, sehingga harga kakao dunia stabil pada tingkat yang tinggi. Kondisi ini merupakan suatu peluang yang baik untuk segera diman,aatkan. #paya peningkatan produksi kakao mempunyai arti yang stratigis karena pasar ekspor biji kakao Indonesia masih sangat terbuka dan pasar domestik masih belum tergarap.

III4

!.arat Tumbu" Kakao


a. Iklim

>urah hujan rata5rata 1. 00 mm 5 6.000 mm/tahun, suhu optimal 1A567 0 >, dan ketinggian B A00 m dari permukaan laut..
b. Media Tanam

!ekstur tanah terdiri atas 50 8 pasir, 10 C 70 8 debu, 60 5 /0 8 lempung, atau geluh lempung pasiran atau lempung pasiran , p' optimum 6,0 C ,0.

I64

/udida.a Kakao 14 +erban.akan Tanaman A4 !e9ara 5enerati% a4 +embibitan +erke9amba"an /iji Perke&ambahan biji ini dilaksanakan dalam bedengan perke&ambahan. !empat ini

biasanya berukuran 0,A051 meter dan panjangnya tergantung dari keperluan. 2edengan ini harus dibuat pada tanah5tanah yang gembur dan diatasnya dilapisi dengan pasir setinggi 15&m. #ntuk menghindari tetesan air hujan atau pun sengatan matahari, perlu dibuatkan

atap. !inggi atap tersebut kurang lebih 1,5 meter untuk yang sebelah timur dan 1,70 untuk yang sebelah barat. :ara Meletakkan /iji 2iji yang dinamakan eye atau radi&al yaitu tempat keluarnya akar, diletakkan di sebelah ba-ah. =ika eye atau mata atau radi&al tidak dapat dibedakan, maka biji dengan ujung yang besar, diletakkan di ba-ah. 'al ini memang sangat penting karena kakao bersi,at epigaes yang artinya berke&ambah dengan keping bijinya di atas tanah. +engan meletakan mata berada di sebelah ba-ah, lembaga tanaman tidak kehilangan energy untuk mengangkat kepingnya ke atas tanah. 2iji di susun dengan jarak alur kurang lebih 6 &m, dan jarak biji satu dengan lainnya dalam alur kurang lebih 1 &m. 2iji kita pendam se&ukupnya, hingga hanya sebagian ke&il saja yang tersembul dari tanah. (etelah biji dike&ambahkan, bedengan ke&ambah segera disiram. Penyiraman bedengan ke&ambah kakao ini haruslah dilakukan sehari dua kali, yaitu pagi dan sore. +eminda"an Ke9amba" (etelah / atau 5 hari biji5biji itu mulai berke&ambah, demikian juga dengan biji5biji yang lainnya. Pada hari ke517 semua biji akan berke&ambah. Pemindahan ke&ambah ke keranjang ataupun kantong5kantong plasti& dilakukan setelah keping5keping biji mulai tersimbul ke atas.Pemindahan dikatakan terlambat bila keping sudah membuka dan sepasang daun ke&il telah tumbuh. Pemindahan yang terlambat memungkinkan terputusnya akar tunggang. Karena akar tunggang ini telah berkembang dan mungkin telah ber&abang. Kemudian dipindah, ditanam ke dalam keranjang. #ntuk ukuran keranjang maupun kantong5kantong plasti& itu tergantung dari kebutuhan saja.(etelah bibit berusia antara 6 sampai A bulan, barulah dipindahkan ke lapangan perkebun. +emeli"araan /ibit 1alam keranjang (pol.bag 4 Keranjang ataupun kantong plasti& yang berisi ke&ambah tersebut disusun teratur di tanah yang agak ditinggikan dan permukaannya ditutup dengan batu sabak atau batu merah. Peneduh yang di pergunakan dapat dengan pohon pelindung atau dengan atap yang

pembuatannya sama seperti pada atap bedengan ke&ambah.Penyiraman di lakukan 7 kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. (eminggu setelah bibit dipindahkan ke keranjang, pemupukan perlu diberikan. /4 !e9ara 6egetati%4 a4 Okulasi !empelan mata okulasi la%imnya dilakukan pada ketinggian 10570 &m dari permukaan tanah. (isi batang ba-ah yang dipilih sebaiknya bagian yang terlindung dari kemungkinan kerusakan oleh ,aktor5,aktor luar. =ika &ua&a mendukung keberhasilan okulasi dan kemungkinan penyebab kegagalan sangat ke&il sebaiknya dipilih bagian yang paling rata atau halus. =ika okulasi dilaksanakan di pembibitan dan jarak antar bibit &ukup rapat, lebih tepat jika letak tempelan di sisi yang sama untuk mempermudah pengamatan dan pemeliharaan. )etode okulasi &ukup beragam seperti: )etode modi,ikasi ,orket dan metode !. b4 !ambung !amping4 #ntuk melakukan sambung samping, pada tanaman kakao yang sehat dibuat tapak sambungan pada ketinggian /55 5 &m dari pangkal batang. Pada tanaman kakao yang sakit, sambungan dapat dibuat pada &hupon de-asa atau melakukan sambung pu&uk pada &hupon muda. 94 !ambung +u9uk4 (ambung pu&uk .top gra,ting0 adalah salah satu metode dalam peremajaan tanaman se&ara 4egetati, dengan menanam klon yang unggul. 2iasanya dilakukan pada bibit yang berumur tiga bulan. 'al ini dimaksudkan untuk mendapatkan bibit baru yang mempunyai keunggulan: produksi tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit serta mudah dalam pera-atan. 24 +en.iapan 3a"an dan +enanaman4

a4 +embersi"an Areal4 Pembersihan areal dilaksanakan mulai dari tahap sur4ai/ pengukuran sampai tahap pengendalian ilalang. Pelaksanaan sur4ai/pengukuran biasanya berlangsung selama satu bulan. Pada tahap ini, pelaksanaan pekerjaan meliputi pemetaan topogra,i, penyebaran jenis tanah, serta penetapan batas areal yang akan ditanami. !ahap selanjutnya dari pembersihan areal adalah tebas/babat. Pelaksanaan pekerjaan pada tahap ini adalah dengan membersihkan semak belukar dan kayu5kayu ke&il sedapat mungkin ditebas rata dengan permukaan tanah, lama pekerjaan ini adalah 756 bulan baru kemudian dilanjutkan dengan tahap tebang .!ahap

berikut ini dilaksanakan selama 65/ bulan, dan merupakan tahap yang paling lama dari semua tahap pembersihan areal. b4 +engola"an Tana"4 Pembersihan areal sering juga diakhiri dengan tahap pengolahan tanah. Pengolalaan tanah biasanya dilaksanakan se&ara mekanis. jika tanaman kakao diberi naungan ,persiapan lahan sebaiknya sudah dilakukan satu tahun sebelum tanaman kakao ditanam, sehingga pada saat bibit kakao ditanam, tanaman penaung di lapangan sudah tumbuh dengan baik dan siap ber,ungsi sebagai penaung kakao.

94 $arak Tanam

=arak tanam kakao adalah / D 7 m, 6 D 6 m atau / D 6 m. #sahakan larikan barisan tanaman kakao lurus kesemua arah. Pembuatan lobang tanaman dengan ukuran 60 D 60 D 60 &m. 1ubang dibuat 6 bulan sebelum tanam dan kedalam lobang diisi pupuk kandang sebanyak 5 5 10 kg/lobang. !utuplah lobang tanam 6 bulan sebelum tanam untuk menjaga agar batu5batu dan sisa akar tanaman tidak masuk kedalam lobang. =arak tanam yang diajurkan adalah 6 * 6 m7 . =arak ini sangat ideal karena nantinya pohon akan membentuk tajuk yang seimbang sehingga tanaman tidak akan mudah tumbang.

d4 +enanaman4

Penanaman sebaiknya dilakukan pada a-al musim hujan. Pada saat mengangkut dan menanam bibit, tanah dalam polibag tidak boleh pe&ah. 2agian dasar polibag dipotong selebar 157 &m dan dimasukkan kedalam lobang tanam yang digali seukuran 4olume tanah polibag. (elanjutya, lobang tanam diisi dengan tanah agar polibag berdiri tegak. (alah satu sisi polibag disayat dari ba-ah ke atas dan tanahnya dipadatkan dengan tangan. Polibag ditarik ke atas kemudian tanah dipadatkan dengan kaki. #sahakan bibit yang sudah diangkut

harus selesai ditanam dalam satu hari. 2ibit yang mati atau kerdil segera disulam sampai umur 1 tahun.

34 +emeli"araan

a4 +emupukan a4 )ase Tanaman /elum Meng"asilkan Pemupukan pada ,ase !2) dilakukan 65/ kali setahun sesuai dengan dosis anjuran dengan menggunakan pupuk buatan .anorganik0 baik pupuk tunggal maupun majemuk dan dengan pupuk organik yang ber,ungsi memperbaiki kondisi tanaman dan memperpendek masa !2). b4 )ase Tanaman Meng"asilkan4 Pemupukan tanaman kakao sendiri dibagi dua, yaitu melalui tanah dan daun. Pemberian pupuk organik melalui tanah dilakukan dengan meletakkan pupuk pada parit .alur0 yang dibuat melingkar di sekeliling pohon dan kemudian ditutup kembali. Penutupan itu sendiri dimaksudkan untuk mengurangi penguapan pupuk dan erosi. >ara ini terbukti meningkatkan e,isiensinya. Pemupukan melalui daun hanya dilakukan sebagai pelengkap agar unsur hara yang diberikan dapat segera dipergunakan oleh tanaman. +ilakukan apabila telah tampak gejala kekurangan atau hanya dilakukan pada pemupukan mikro .>u,En,<e, )n0 Pemberian pupuk anorganik dilakukan 7 kali setahun, yaitu a-al musim hujan .oktober5no4ember0 dan akhir musim hujan .maret5april0, dan jika memungkinkan pemupukan dapat dilakukan lebih dari dua kali setahun .65/ kali setahun0. )akin sering dipupuk, makin tinggi produksinya meskipun jumlah pupuk yang diberikan dalam setahun tetap sama. Pupuk orgaik dapat ditaburkan di sekeliling pohon atau diletakkan pada parit pada salah satu pohon, dengan kedalaman parit 60 &m dan pupuk tersebut kemudian ditimbun dengan tanah setebal 5 &m. +osis aplikasi pupuk organik yang baik adalah 75 kg/ha/pohon/tahun. b4 +emangkasan

a0 Pangkas bentuk

Pemangkasan dilakukan pada tanaman muda .tanaman belum menghasilkan/!2)0 untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang. >abang primer dan jorget yang tumbuh kuat dan seimbang dipelihara 65/, sedangkan &abang sekunder diatur agar tumbuh seimbang ke segala arah. )emotong &abang primer /56 buah dan menyisakan 6 atau / &abang yang tumbuh simetris dan seimbang. )embuang &abang5&abang sekunder yang tumbuh terlalu dekat .berjarak /0560 &m0 dengan jorket . )engatur &abang5&abang sekunder agar tidak terlalu rapat satu sama lain. )emotong &abang5&abang yang tumbuh meninggi untuk membatasi tinggi tajuk tanaman kakao hanya sekitar / m.

b0 Pangkas pemeliharaan

Pemangkasan pemeliharan bertujuan untuk mempertahankan kerangka tanaman yang sudah terbentuk baikF mengatur penyebaran daun produkti,, merangsang pembentukan daun baru, bunga dan buah. Pemangkasan dilakukan dengan mengurangi sebagian daun yang rimbun pada tajuk tanaman dengan &ara memotong ranting5ranting yang terlindung dan menaungi. )emotong &abang yang ujungnya masuk ke dalam tajuk tanaman di dekatnya dan diameternya kurang dari 7,5 &m. )engurangi daun yang menggantung dan menghalangi aliran udara di dalam kebun, sehingga &abang kembali terangkat. Pemangkasan ini dilakukan se&ara ringan di sela5sela pemangkasan produksi dengan ,rekuensi 756 bulan. =uga dilakukan pemangkasan terhadap tunas air .-i-ilan0.

&0 Pemangkasan produksi Pemangkasan produksi bertujuan untuk mema&u pertumbuhan bunga dan buah. Pemangkasan produksi dilakukan dua kali setahun, yaitu pada akhir musim kemarau dan a-al musim hujan. )emotong &abang yang tumbuh meninggi lebih dari 65/ m. )emangkas ranting dan daun hingga 755508. (etelah pemangkasan produksi dilakukan, tanaman akan bertunas intensi, setelah daun tunasnya menua, dan tanaman akan segera berbunga. Pemangkasan dilakukan dengan menggunakan alat seperti gunting, arit bergalah dan gergaji

yang tajam. Gaktu pemangkasan tidak dibenarkan pada saat tanaman berbunga lebat atau ketika sebagian besar buah masih pentil .panjang B 10 &m0. 94 +engendalian 2ama dan +en.akit4 +enggerek /ua" Kakao (+/K Conopomorpha cramerella .1epidoptera: 3ra&illaridae0.

'ama P2K merupakan hama utama kakao yang menyebabkan kerugian men&apai miliaran rupiah. +aerah sebarannya melanda hampir semua propinsi penghasil kakao di Indonesia. (tadium yang menimbulkan kerusakan adalah stadium lar4a yang menyerang buah kakao mulai berukuran 6 &m sampai menjelang masak. #lat merusak dengan &ara menggerek buah, makan kulit buah, daging buah dan membuat saluran ke biji, sehingga biji saling melekat, ber-arna kehitaman, sulit dipisahkan dan berukuran lebih ke&il. (erangan pada buah ditandai dengan memudarnya -arna kulit buah, mun&ul -arna belang hijau kuning atau merah jingga. $pabila buah digon&ang tidak berbunyi. $pabila buah dibelah, terlihat biji yang ber-arna hitam dan melekat satu sama lain. Pengendalian hayati P2K dapat dilakukan dengan meman,aatkan semut hitam, jamur 2eu4eria bassiana dan parasitoid telur !ri&hogram5matoidea spp. Peningkatan populasi semut hitam dapat dilakukan dengan menyediakan lipatan daun kelapa atau daun kakao kering atau koloni kutu putih. Penyemprotan jamur 2eu4eria bassiana. (ebaiknya pada buah kakao muda dengan dosis 505100 gram spora/ha. +isemprot selama 5 kali menggunakan knapsa&k sprayer. +i )alaysia !ri&hogram5matoidea dibiakkan pada telur serangga >or&yra &ephaloni&a. Pelepasan sebanyak 175 C 10//10 ekor/minggu pada areal 10 ha. Kepik +engisap /ua" Helopeltis spp. .'emiptera: )iridae0

(erangan pada buah tua ditandai dengan mun&ulnya ber&ak5ber&ak &ekung yang ber-arna &oklat muda yang lama kelamaan berubah menjadi kehitaman. (erangan berat pada buah muda, ber&ahaya akan bersatu menyebabkan permukaan kulit menjadi retak dan terjadi perubahan bentuk sehingga menghambat perkembangan biji. (erangan pada pu&uk atau ranting menyebabkan layu, kering dan kemudian mati. +aun akan gugur dan ranting tanaman akan seperti lidi. Penurunan produksi buah bisa men&apai 50 5 608. (emut hitam dapat digunakan untuk mengendalikan 'elopeltis spp. (emut ini merupakan bagian dari perkebunan kakao sejak A0 tahun yang lalu. (emut selalu hidup bersama dengan kutu putih karena kotoran yang dikeluarkan rasanya manis. $kti4itas semut hitam dipermukaan buah menyebabkan 'elopeltis tidak sempat bertelur atau menusukkan alat mulutnya. Peningkatan populasi semut dapat dilakukan dengan membuat sarang semut dari lipatan5lipatan daun kelapa. Pengendalian kepik ini dapat dilakukan juga dengan jamur 2eau4eria bassiana. 'elopeltis akan mati setelah 755 hari disemprot. Isolat yang digunakan 2by C 75 dengan dosis 75550 gram spora/ha. Penyemprotan pada imago lebih e,ekti, dibandingkan pada nim,a.

+en.akit /usuk /ua" Phytopthora palmivora .Pythiales Phythia&eae0.

Penyebaran jamur dari buah satu ke buah lain melalui berbagai &ara F per&ikan air hujan, persinggungan antara buah sakit dan buah sehat, melalui binatang penyebar seperti tikus, tupai atau beki&ot. Kerugian yang disebabkan penyakit &ukup besar persentase busuk buah di beberapa daerah men&apai 605508. 3ejala penyakit ini dapat terlihat mulai dari buah muda sampai buah de-asa. 2uah yang terin,eksi akan membusuk disertai ber&ak &oklat kehitaman dengan batas yang jelas, gejala ini dimulai dengan ujung atau pangkal buah. 'al ini disebabkan adanya lekukan pada pangkal buah yang menjadi tempat tergenangnya air sehingga sopra menyebabkan in,eksi mulai dari pangkal atau ujung. +en.akit 6as9ular !treak 1ieba9k (6:1 !ncobasidium theobromae .>eratobasidiales : >eratobaside&eae0

Penyakit ini menyerang semua stadia tanaman, mulai dari pembibitan hingga stadium produkti,. Penyakit menular dari satu pohon ke pohon lain melalui spora diterbangkan oleh angin pada tengah malam. (pora yang jatuh pada daun muda akan berke&ambah apabila tersedia air dan tumbuh masuk ke jaringan *ylem. (etelah 6 5 5 bulan baru terlihat gejala daun menguning dengan ber&ak hijau, daun tersebut mudah gugur. Kerugian hasil karena penyakit "(+ sangat ber4ariasi antara 6 5 608. Pengendalian dilakukan dengan &ara: penanaman jenis kakao yang toleran, pangkasan sanitasi dan eradikasi. Pada pembibitan yang masih sehat dilindungi dengan ,ungisida sistemik setiap 7 minggu.

64

+anen dan +as9a +anen a4 +emetikan dan !ortasi /ua"4 2uah kakao dipetik apabila sudah &ukup masak, yakni ditandai dengan adanya

perubahan -arna kulit buah. 2uah ketika mentah ber-arna hijau akan berubah menjadi kuning pada -aktu masak, sedangkan yang ber-arna merah akan berubah menjadi jingga pada -aktu masak. Pada satu tahun terdapat pun&ak panen satu atau dua kali yang terjadi 5 5 6 bulan setelah perubahan musim. Pada beberapa negara ada yang panen sepanjang musim.2uah hasil pemetikan dipisahkan antara yang baik dan yang jelek. 2uah yang jelek berupa buah

yang kele-at masak, yang terserang hama penyakit, buah muda atau buah yang le-at masak. <rekuensi pemanenan ditentukan oleh jumlah buah yang masak pada satu periode pemanenan. =umlah minimum ,ermentasi adalah 100 kg buah segar. Petani biasanya memanen 5 5 6 kali pada musim pun&ak panen dengan inter4al satu minggu. b4 +emeraman dan +eme9a"an /ua"4 Pemeraman dilakukan selama 5 5 17 hari tergantung kondisi setempat dan pematangan buah, dengan &ara: .a0.)engatur tempat agar &ukup bersih dan terbuka .b0. )enggunakan -adah pemeraman seperti keranjang atau karung goni .&0. )emberi alas pada permukaan tanah dan menutup permukaan tumpukan buah dengan daun5 daun kering. >ara ini menurunkan jumlah biji kakao rusak dari 158 menjadi 58. Peme&ahan buah dapat dilakukan dengan pemukul kayu, pemukul berpisau atau hanya dengan pisau apabila sudah berpengalaman. (elama peme&ahan dilakukan sortasi buah dan biji basah. 2uah yang masih mentah, yang diserang hama tikus atau yang busuk sebaiknya dipisahkan. Penyimpanan buah sebelum ,ermentasi hal yang baik dilakukan. +i )alaysia penyimpanan dan penghamparan buah sebelum ,ermentasi akan menghasilkan biji kakao yang ber&ita rasa &oklat lebih baik. Kadar kulit buah berkisar 61.0 C A6./8 dengan rata5rata /.68. dan kadar biji segar 69.08516.68 dengan ratarata 75. 8. (etelah peme&ahan buah, biji superior dan in,erior dimasukkan kedalam karung plastik dan ditimbang untuk menentukan jumlah hasil pemanenan. +i pabrik,biji ditimbang ulang untuk melihat bobot penyusutannya. Pemeriksaan mutu dilakukan sebelum di,ermentasi. 94 )ermentasi4 <ermentasi dilakukan untuk memperoleh biji kakao kering yang bermutu baik dan memiliki aroma serta &ita rasa khas &oklat. >itra rasa khas &oklat ditentukan oleh ,ermentasi dan penyangraian. 2iji yang kurang ,ermentasi ditandai dengan -arna ungu, bertekstur pejal, rasanya pahit dan sepat, sedang yang berlebihan ,ermentasi akan mudah pe&ah, ber-arna &oklat seperti &oklat tua, &ita rasa &oklat kurang dan berbau apek.

<ermentasi dapat dilakukan dalam kotak, dalam tumpukan maupun dalam keranjang. Kotak dibuat dari kayu dengan lubang didasarnya untuk membuang &airan ,ermentasi atau keluar masuknya udara. 2iji ditutup dengan daun pisang atau karung goni untuk mempertahankan panas. (elanjutnya diaduk setiap hari atau dua hari selama -aktu 65A hari. Kotak yang kedalamannya /7 &m &ukup diaduk sekali saja selama 7 hari. !ingkat keasamannya lebih rendah dibandingkan lebih dari /7 &m. <ermentasi tidak boleh lebih dari hari. (etelah di,ermentasi biji kakao segera dikeringkan. <ermentasi tumpukan dilakukan dengan &ara menimbun atau menumpuk biji kakao segar di atas daun pisang hingga membentuk keru&ut. Permukaan atas ditutup daun pisang atau lainnya yang memungkinkan udara masuk, kemudian ditindih dengan potongan kayu. Pada metode ini, ,ermentasi dilakukan selama 6 hari dengan pengadukan dua kali. <ermentasi harus dilakukan ditempat teduh agar terlindung dari hujan dan &ahaya matahari langsung. <ermentasi dalam keranjang dilakukan didalam keranjang bambu atau rotan yang telah dilapisi daun pisang dengan kapasitas lebih dari 70 kg. Permukaan biji ditutup daun pisang atau karung. Pengadukan dilakukan setelah 7 hari ,ermentasi. >aranya dipindahkan ke keranjang lain atau ditempat yang sama kemudian ditutup kembali. 1ama ,ermentasi tidak boleh lebih dari hari.

d4 +erendaman dan +en9u9ian4 Pen&u&ian dilakukan setelah ,ermentasi untuk mengurangi pulp yang melekat pada biji. 2iji direndam selama 6 jam untuk meningkatkan jumlah biji bulat dan penampilan menarik. Kadar kulit biji yang dikehendaki maksimum 178, yang melebihi 17 8 akan dikenai potongan harga. e4 +engeringan dan Tempering4 !ujuan utama pengeringan adalah mengurangi kadar air biji dari 608 menjadi 65 8 sehingga aman selama pengangkutan dan pengapalan. Pengeringan tidak boleh terlalu &epat atau terlalu lambat. Pengeringan dilakukan dengan penjemuran, memakai alat pengering atau keduanya.

Penjemuran &ara yang paling baik dan murah. Kapasitas per m7 lantai adalah 15 kg. 2iji kakao dapat kering setelah 510 hari. (elama penjemuran hamparan biji perlu dibalikkan 157 jam sekali. (elama penjemuran biji dira-at dengan membuang serpihan kulit buah, plasenta, material asing dan biji yang &a&at. Pada daerah yang &urah hujannya agak tinggi dan produksi biji kakao banyak, penjemuran saja tidak &ukup tapi diperlukan pengering mekanis. Pengolahan kon4ensional yang masih ditetapkan adalah penjemuran 1 hari dan pengeringan mesin selama 7/ jam e,ekti,, yaitu ,lat bed dryer yang dioperasikan suhu lebih dari 60 0>. !empering adalah proses penyesuaian suhu pada biji dengan suhu udara sekitarnya setelah dikeringkan, agar biji tidak mengalami kerusakan ,isik pada tahap berikutnya. 2iasanya ditempat gudang timbun sementara kapasitasnya 660 kg biji kakao kering/m7. (ortasi kemudian dilakukan lagi setelah 5 hari dan dilakukan pengemasan. %4 !ortasi4 kotoran yang melekat dan mengelompokkan biji berdasarkan kenampakan ,isik dan ukuran biji. 2iji kakao yang telah 5 hari kering disortasi. Proses sortasi dilakukan se&ara manual. g4 +engemasan dan +en.impanan 2iji kakao kering dan bersih dikemas dalam karung bersih dan disimpan dalam gudang. Penyimpanan dan pengelolaan biji kakao kering dilkakukan mengikuti (tandar Prosedur Hperasional .(PH0 penanganan biji kakao di kesportir, (PH ,umigasi kakao di gudang, dan (PH ,umigasi kakao di &ontainer. 6I4 1a%tar +ustaka

$nonim.7010.

!eknologi

2udidaya

Kakao

di

$real

Kebun

Kelapa.

http://sumbar.litbang.deptan.go.id/ind/indeD.phpI optionJ&omK&ontentL4ie-Jarti&leLidJ195 . akses tanggal 5 Hktober 7016. $nonim.7017.2udidaya Kakao. http://bestbudidayatanaman.blogspot.&om/7017/17/2udidaya5Kakao52udidaya5 !anaman5Kakao5atau52udidaya5>oklat.html . akses tanggal 5 oktober 7016.

2udi.7016.Pemangkasan dan Pemeliharaan !anaman Kakao. http://the&ho&olate&ro-trader5 blog.blogspot.&om/7016K07K01Kar&hi4e.html. $kses tanggal 5 oktober 7016. Gidodo,s.700A. Persiapan ;aungan !anaman Kakao. http://&ybeD.deptan.go.id/penyuluhan/persiapan5naungan5tanaman5kakao . $kses tanggal 5 Hktober 7016.

Anda mungkin juga menyukai