Anda di halaman 1dari 27

A.

JUDUL PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LABUAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

B. MASALAH 1. Latar Belakang Masalah Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus dari semua lapisan masyarakat, bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab atas keberhasilan dan kemajuan pendidikan di Indonesia, akan tetapi semua pihak baik guru, orang tua, maupun siswa sendiri ikut bertanggung jawab. Sekolah merupakan suatu instansi atau lembaga pendidikan yang mampu berperan dalam proses edukasi (proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan mendidik dan mengajar), proses sosialisasi (proses bermasyarakat khususnya bagi anak didik), dan proses transformasi (proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik). Proses pembelajaran melalui interaksi guru-siswa, siswa-siswa, dan siswa-guru, secara tidak langsung menyangkut berbagai komponen lain yang saling terkait menjadi suatu sistem yang utuh. Pendidikan dapat mengalami perubahan ke arah yang lebih baik bahkan sempurna sehingga sangat diharapkan adanya pembaharuan-pembaharuan. Pendidikan adalah suatu sistem yang

dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem tersebut dibentuk

oleh unsur-unsur peserta didik, pendidik, interaksi edukatif antar pendidik dan peserta didik, isi atau materi pendidikan dan lingkungan pendidikan. Semua unsur pendidikan tersebut harus merupakan kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Realisasi pelaksanaan pembangunan pendidikan salah satunya dengan melalui pendidikan formal di sekolah. Proses utama dalam pendidikan formal di sekolah adalah pembelajaran. Pada dasarnya proses pembelajaran terdiri dari tiga komponen yaitu pengajar (guru), bahan ajar (materi), dan yang diajar (siswa). Belajar menunjukkan apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang melakukan pembelajaran, sedangkan mengajar menunjukkan apa yang harus dilakukan sebagai pengajar. Sebagai satu konsep yang banyak membicarakan masalah pembelajaran, diharapkan menjadi landasan intelektual untuk menyusun dan menganalisis problematika pembelajaran dalam dunia pendidikan. Kontruktivis berarti bersifat membangun. Dalam konteks filsafat pendidikan, kontruktivisme merupakan suatu aliran yang berupaya membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Konstruktivis berupaya membina suatu konsensus yang paling luas dan mengenai tujuan pokok dan tertinggi dalam kehidupan umat manusia. Dalam proses pembelajarannya, konsep ini menghendaki agar anak didik dapat dibandingkan kemampuannya untuk secara konstruktif menyesuaikan diri dengan tuntutan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.

Proposal Skripsi Irmah

Dalam penyesuaian seperti ini, anak didik akan tetap berada dalam suasana aman dan bebas. Dari sejumlah mata pelajaran yang ada di setiap satuan pendidikan, matematika adalah suatu mata pelajaran yang masih dipandang banyak orang sebagai mata pelajaran yang sulit dipahami, bersifat abstrak, menjemukan dan membosankan, sehingga tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam memahaminya. Rendahnya penguasaan matematika tersebut perlu ada pemecahan. Berbagai upaya pembaharuan untuk meningkatkan mutu

pendidikan telah banyak dilakukan pemerintah. Upaya tersebut antara lain perbaikan kurikulum, penyempurnaan buku-buku matematika,

penyelenggaraan penataran guru-guru matematika dan lain sebagainya yang diharapkan dapat menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Namun kenyataan menunjukkan bahwa pengajaran matematika di sekolah masih banyak menemui permasalahan, diantaranya adalah rendahnya hasil belajar matematika siswa. Hal ini terbukti dari perolehan nilai hasil ulangan harian matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Labuan pada pokok bahasan bilangan bulat Tahun Ajaran 2009/2010 dan 2011/2012 yang menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa masih rendah. Hal ini dibuktikan pada nilai rata-rata ulangan harian Tahun Ajaran 2011/2012 adalah 48, dari hasil ulangan harian tersebut hanya 41% siswa yang dapat memenuhi KKM. Nilai rata-rata di atas belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum karena KKM mata pelajaran matematika

Proposal Skripsi Irmah

SMP Negeri 1 Labuan adalah 56. Permasalahan inilah yang harus mendapatkan perhatian dalam upaya peningkatan hasil ulangan pada tahun berikutnya. untuk mendukung keberhasilan pembelajaran suatu mata pelajaran diperlukan berbagai komponen, antara guru yang berkompetensi, media yang digunakan, sarana dan prasarana yang tersedia dan yang tidak kalah pentingnya adalah metode serta pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru. Sehingga tugas guru untuk saat ini bagaimana caranya, pendekatan apa yang digunakan serta metode apa yang harus diterapkan agar pembelajaran matematika ini menjadi mudah diserap dan mudah dipahami oleh seluruh siswa, sehingga berdampak positif terhadap hasil belajarnya. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis akan mengadakan penelitian dengan judul PENGARUH PENDEKATAN BELAJAR

KONSTRUKTIVISME

TERHADAP

HASIL

MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LABUAN TAHUN

PELAJARAN 2012/2013.

2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah bidang studi matematika termasuk bidang studi yang paling sulit untuk dipelajari siswa?

Proposal Skripsi Irmah

2. Mengapa matematika dipelajari sangat sulit? 3. Bagaimana untuk meningkatkan hasil belajar matematika? 4. Pendekatan matematika? 5. Apakah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan apakah yang dapat meningkatkan hasil belajar

konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar matematika? 6. Bagaimana pengaruh pendekatan kontruktivisme terhadap hasil belajar matematika? 7. Apakah fasilitas belajar dapat mempengaruhi hasil belajar matematika? 8. Apakah kompetensi guru dapat mempengaruhi hasil belajar

matematika?

3. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka terdapat berbagai macam masalah dalam penelitian. Oleh karena itu perlu adanya pembatasan agar penelitian ini dapat dikaji lebih mendalam untuk memperoleh hasil yang maksimal yaitu sebagai berikut: 1. Hasil belajar matematika 2. Pendekatan konstruktivismedalam pembelajaran matematika 3. Pengaruh matematika pendekatan kontruktivisme terhadap hasil belajar

Proposal Skripsi Irmah

4. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: apakah terdapat pengaruh pendekatan kontruktivisme terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan bulat pada siswa kelas VII SMP 1 Negeri Labuan.

5. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk Mengetahui ada tidaknya pengaruh pendekatan kontruktivisme terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan bulat pada siswa kelas VII SMP 1 Negeri Labuan. 6. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: 1. Siswa, sebagai landasan untuk siswa dalam meningkatkan minat belajar matematika. 2. Guru, sebagai masukan bagi guru mata pelajaran matematika dalam meningkatkan belajar siswa. 3. Kepala sekolah, sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan metode/pendekatan yang tepat dalam kegiatan pembelajaran di sekolahnya. 4. Peneliti, untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terhadap objek penelitian.

Proposal Skripsi Irmah

5. Peneliti lain, sebagai referensi untuk kegiatan penelitian diwaktu yang akan datang. C. DESKRIPSI TEORITIS 1. Hakikat Hasil Belajar Matematika a. Pengertian Belajar Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu makin pesat Arus globalisasi semakin hebat akibat dari fenomena tersebut muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, terutama lapangan pekerjaan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan sumber daya yang berkualitas. Sumber daya yang berkualitas tidak terlepas dari belajar dan pembelajaran. Menurut Walker (Riyanto, 2010:5) belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar. Sedangkan Gagne (Sagala, 2010:13) belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah prilakunya akibat dari pengalaman. Gagasan yang menyatakan bahwa belajar yang menyangkut perubahan dalam suatu organisme, berarti belajar juga membutuhkan waktu dan tempat. Belajar disimpulkan terjadi bila tampak tanda-tanda bahwa prilaku manusia berubah sebagai akibat terjadinya proses pembelajaran (Sagala, 2010:13).

Proposal Skripsi Irmah

Sedangkan menurut Abdil (Aunnurahman, 2010:35), belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Cece Rahmat dkk (2006:49) belajar mengandung makna sebagai hasil, proses, atau fungsi. Dengan begitu belajar adalah kegiatan seseorang untuk mendapatkan pengetahuan baru baik dilakukan sengaja maupun secara kebetulan. Belajar dapat melibatkan kegiatan penguasaan informasi baru atau keterampilan, berbagai sikap baru, pengertian atau nilai. Dari berbagai pendapat di atas tentang pengertian belajar dapat dibuat kesimpulan, bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi akibat adanya usaha yang dilakukan oleh orang itu sendiri. b. Pengertian Pembelajaran Salah satu sarat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah penguasaan yang baik atas matematika, untuk itu guru haruslah aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Muhaimin (Riyanto, 2010:131) Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan pembelajaran akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Sagala (2010:61) menyatakan bahwa pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori

Proposal Skripsi Irmah

belajar

merupakan

penentu

utama

keberhasilan

pendidikan.

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan peseta didik atau murid. Menurut Corey (Sagala, 2010:61) pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan respons situasi tertentu,

pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Mengajar menurut Burton (Sagala, 2010:61) adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Menurut Aunurrahman (2010:9) bahwa pembelajaran sebagai proses pemberdayaan. Pandangan yang sudah berlangsung lama yang menempatkan pembelajaran sebagai proses transfer informasi atau transfer of knowledge dari guru kepada siswa semakin banyak kritikan. Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu (Sagala, 2010:69). c. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Perubahan tingkah laku dalam belajar sudah ditentukan terlebih dahulu, sedangkan hasil belajar ditentukan berdasarkan kemampuan siswa.

Proposal Skripsi Irmah

10

Menurut Sudjana (1992:3) hasil belajar adalah tingkah laku yang dimiliki individu sebagai akibat dari proses belajar yang ditempuh dari pelajaran. Pendapat lain menjelaskan bahwa hasil belajar adalah hasil tes yang pergunakan untuk menilai hasil pelajaran yang diberikan oleh guru (Purwanto, 1979:6). Suprijono (2009:5) berpendapat bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Dari teori-teori di atas hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh setelah mengalami aktivitas belajar. Perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kecakapan, serta perubahan aspekaspek lain yang ada pada individu yang belajar (Chatarina, 2004:4-5). 2. Hakikat Konstruktivisme a. Pengertian konstruktivisme Dalam pembahasan pembelajaran, pengkajian yang mendalam tentang paradigma konstruktivisme merupakan suatu tuntutan baru di

Proposal Skripsi Irmah

11

tengah terjadinya perubahan besar dalam memaknai proses pendidikan dan pembelajaran. Konstruktivisme merupakan respons terhadap berkembangnya harapan-harapan baru berkaitan dengan proses pembelajaran yang menginginkan peran aktif siswa dalam merekayasa dan memprakarsai kegiatan belajarnya sendiri (Aunurrahman, 2010:16). Menurut Riyanto (2010:143) konstruktivis berarti bersifat membangun. Dalam konteks filsafat pendidikan konstruktivisme merupakan suatu aliran yang berupaya membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Konstruksi merupakan suatu proses yang berlangsung secara dinamis. Setiap kali seseorang berhadapan dengan fenomena atau pengalaman pengalaman baru, siswa melakukan rekonstruksi. Menurut Sagala (2010:88) konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan kontekstual, yaitu pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan dengan tiba-tiba. Konstruktivisme berarti bersifat membangun. Dalam konteks filsafat pendidikan, konstruktivisme merupakan suatu aliran yang berupaya membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Konstruktivisme berupaya membina suatu konsensus yang paling luas dan mengenai tujuan pokok dan tertinggi dalam kehidupan umat manusia (Jalaludin:1997).

Proposal Skripsi Irmah

12

Konstruksime memandang kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam bukan upaya menemukan pengetahuan, mekanistik konsep, untuk

kesimpulan,

merupakan

kegiatan

mengumpulkan informasi atau fakta (Aunurrahman, 2010:19). Tujuan konstruktivisme ini ditekankan pada bagaimana belajar, yaitu menciptakan pemahaman baru yang menuntut aktivitas kreatif produktif dalam konteks nyata yang mendorong si belajar untuk berpikir dan berpikir ulang lalu mendemonstrasikannya. Sistem pendekatan konstruktivisme lebih menekankan pengajaran top down dari pada bottom up berarti siswa memulai dengan masalah kompleks untuk dipecahkan, kemudian menemukan (dengan bimbingan guru) keterampilan dasar yang diperlukan. b. Implikasi teori konstruktivisme Memusatkan perhatian berpikir atau proses mental anak tidak sekedar pada hasilnya. Disamping kebenaran jawaban siswa, guru juga harus memahami proses yang digunakan siswa sehingga sampai kepada jawaban tersebut. Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas konstruktivis, penyajian pengetahuan jadi (ready made) tidak mendapat penekanan. Pendekatan konstruktivis dalam pengajaran lebih menekankan pengajaran top down dari pada.bottom down

Proposal Skripsi Irmah

13

Discoveri learning dalam discoveri leaning siswa didorong untuk belajar sendiri untuk belajar secara mandiri. Pendekatan konstruktivis dalam pengajaran khas menerapkan

scafolding dengan siswa semakin lama semakin bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri. c. Tujuan pendekatan konstruktivisme Memotivasi siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajurkan

pertanyaan dan mencari sendiri jawabannya Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian atau

pemahaman konsep secara lengkap. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.

D. KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 1. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dalam penelitian ini ingin mengetahui bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh metode mengajar (pendekatan konstruktivisme). Pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar siswa. Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain yaitu cara penyajian materi pelajaran. Dengan pemilihan cara penyajian materi yang tepat akan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif dan efisien. Dalam penelitian ini pendekatan

Proposal Skripsi Irmah

14

yang digunakan adalah pendekatan konstruktivisme. Dalam penelitian, setiap peneliti akan mengamati setiap reaksi siswa dalam sekali tindakan biasanya permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian sehingga siklus tersebut harus berulang sampai permasalahan tersebut selesai. Proses pembelajaran merupakan interaksi antara siswa dan guru, siswa dengan siswa ataupun siswa dengan lingkungannya belajar. Dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran banyak faktor penunjang, diantaranya adalah: sumber belajar, media belajar, lingkungan, motivasi minat, dan sebagainya. Kegiatan pembelajaran akan bermuara pada tercapainya prestasi belajar secara optimal, prestasi belajar atau biasa disebut hasil belajar adalah segenap aspek yang berubah sebagai hasil proses belajar dan pengalaman belajar atau perilaku hasil belajar siswa yang mengacu pada tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Yang tergolong aspek kognitif adalah pengetahuan atau ingatan, pemahaman atau pengertian, aplikasi suatu penggunaan ,analisis, sintesis, dan evaluasi. Aspek afektif meliputi; penerimaan, jawaban, atau reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi atau pendalaman, aspek psikimotor meliputi: gerakan reflex, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, gerakan ekpresif, dan interaktif.

Proposal Skripsi Irmah

15

2. Pengajuan Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini: H0 : Tidak terdapat pengaruh positif pendekatan kontruktivisme terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan bulat pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Labuan. H1 : Terdapat pengaruh positif pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan bulat pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Labuan.

E. METODOLOGI PENELITIAN, TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 selama kurang lebih tiga Minggu. Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Tabel Kegiatan Penyusunan Skripsi Bulan
No.

Kegiatan

Juni

Juli

Agustus

September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 Perencanaan Pengajuan Judul Proposal Penelitian Bimbingan Skripsi ACC Skripsi Sidang Skripsi

Proposal Skripsi Irmah

16

2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Menurut Arikunto (2002:108) populasi adalah keseluruhan objek dalam penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:61). Sedangkan menurut Margono (2005:118) populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Tahun Pelajaran 2012/2013. b. Sampel Menurut Sugiyono (2007:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002:109). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik ini digunakan karena memperhatikan ciriciri antara lain siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, dan penempatan siswa tidak berdasarkan rangking. Sampel pada penelitian ini diambil sebanyak dua kelas dari sembilan kelas. 3. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar matematika siswa.

Proposal Skripsi Irmah

17

Dalam

penelitian

ini

terdapat

dua

variabel

yaitu

pendekatan

konstruktivisme sebagai variabel bebas, dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Russefendi (hamidah, 2007:5) penelitian yang bertujuan melihat hasil pada variabel terikat yang merupakan akibat perlakuan terhadap variabel bebas dinamakan penelitian eksperimen. Jadi metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttes-Only Control Group Design. Adapun desain penelitiannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Posttest-Only Design
Kelompok Eksperimen Kontrol Pretest Perlakuan X Postest T1 T1

Keterangan : X : Perlakuan untuk kelas eksperimen T1 : Tes Akhir 4. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui: a. Wawancara Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

Proposal Skripsi Irmah

18

Teknik wawancara dipakai sebagai pengumpulan data jika penelitian ingin melakukan sebuah studi pendahuluan untuk

menemukan masalah yang akan diteliti. Selain itu teknik ini juga bisa dilakukan apabila peneliti ingin tahu suatu hal secara mendalam dari responden. Teknik wawancara ini didasarkan pada laporan pribadi, atau setidaknya memuat pengetahuan dan keyakinan pribadi. b. Lembar Observasi Lembar observasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang menginventarisasikan data tentang sikap dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajarnya (Suherman, 2001:7). Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan dan perilaku siswa secara langsung. Data yang diperoleh dijadikan bahan evaluasi. Data ini bersifat relatif, karena dapat dipengaruhi oleh keadaan dan subyektivitas pengamat. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tak berstruktur, observasi ini dipilih agar peneliti bebas dan lebih lentur mengamati peristiwa yang terjadi pada saat itu. c. Soal Tes Soal postes digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sesudah diberikan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan konstruktivisme. Tes yang dignakan adalah soal pilihan ganda. Sebelum dilakukan tes, instrumen yang akan digunakan dianalisis dengan menghitung:

Proposal Skripsi Irmah

19

1) Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang penulis gunakan bersifat valid/sah. Uji validitas ini dengan menggunakan rumus biserial yaitu sebagai berikut :

pbi
Keterangan :

M p Mt St

p (Arikunto, 1988:76) q

pbi = koefisien korelasi biserial


Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya Mt = rerata skor total St = standar deviasidari skor total P = proporsi siswa yang menjawab benar (P q

banyak siswa yang benar ) jumlah seluruh siswa

= proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 p)

Kriteria validitas dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 2 Kriteria Validitas Kriteria Kesimpulan Valid Tidak Valid

pbi > r tabel


pbi < r tabel

Proposal Skripsi Irmah

20

2) Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji reliabilitas untuk mengukur sejauhmana keajekan dari instrumen penelitian tersebut. Uji reliabilitas untuk soal tes pilihan ganda menggunakan rumus Hoyt sebagai berikut: r11 = 1 Keterangan : r11 = Koefisien Reliabilitas Keseluruhan Vs = Varians responden Vr = Varians sisa
Tabel 3 Kriteria Reliabilitas

Vs (Arikunto, 1988:99) Vr

Kriteria r11 > r hitung r11 < r hitung 3) Tingkat Kesukaran

Kesimpulan Reliabel Tidak Reliabel

Arikunto (2003 : 207), Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Untuk mengetahui soal itu mudah atau sukar, perlu dilihat tingkat kesukarannya dengan rumus : (Arikunto, 2002 : 210) Keterangan : P = Indeks kesukaran

Proposal Skripsi Irmah

21

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Dengan tafsiran: = Sukar = Sedang = Mudah 4) Daya Pembeda Untuk menghitung daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut : (Arikunto. 2002 : 218) Keterangan : = Banyaknya peserta tes kelompok atas = Banyaknya peserta tes kelompok bawah = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda: = Jelek = Cukup = Baik = Baik sekali

Proposal Skripsi Irmah

22

5. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berkenaan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Adapun uji statistik yang dilakukan adalah sebagai berikut: a) Uji Normalitas Syarat agar analisis dapat diterapkan adalah dipenuhinya sifat normalitas pada distribusi populasinya. Untuk menguji apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas. Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut: 1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah. 2) Menentukan batas kelas, yaitu batas bawah dikurangi 0,5 dan batas atas ditambah 0,5 3) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus

Z
Keterangan :

Bataskelas (Ridwan, 2004:122) S

Z = angka baku = rata-rata (mean) S = standar deviasi 4) Mencari luas 0 z dari kurva normal dari 0 z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas 5) Mencari lus kelas tiap interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 z

Proposal Skripsi Irmah

23

6) Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara mengalikan luas tiap kelas interval dengan jumlah responden. 7) Mencari nilai chi-kuadrat (x) yaitu dengan cara :
(Oi Ei ) 2 x = (Sudjana, 2005:273) Ei i 1
k

Keterangan : x = nilai chi-kuadrat yang dicari Oi = frekuensi yang muncul Ei = frekuensi yang diharapkan 8) Membandingkan ( x2 hitung ) dengan ( x2 tabel ) db = k 1, k = kelas interval dengan taraf signifikan = 0,05 Kriteria pengujian : Jika x2hitung x2tabel artinya distribusi data tidak normal. Jika x2hitung x2tabel artinya data berdistribusi normal. b) Uji Homogenitas Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1) Mencari nilai F F= keterangan : F Vb = nilai F yang dicari = varians besar
Vb (Sudjana, 2005:250) V

V = varians kecil

Proposal Skripsi Irmah

24

2) Menentukan derajat kebebasan db1 = n1 - 1 db2 = n2 - 1 (Riduwan, 2004:120) keterangan : db1 = derajat kebebasan pembilang db2 = derajat kebebasan penyebut n1 = ukuran sampel yang variansnya besar n2 = ukuran sampel yang variansnya kecil 3) Menentukan nilai F dari daftar 4) Menentukan homogenitas kriteria pengujian : Jika Fhitung Ftabel berarti Tidak Homogen Jika Fhitung Ftabel berarti Homogen. c) Uji Hipotesis 1) Mencari nilai thitung dengan rumus: thitung =

x1 x 2 1 1 Sg n1 n2

(Sudjana, 2005:239)

Keterangan : = rata-rata data kesatu = rata-rata data kedua

Sg = standar deviasi gabungan n1 = ukuran sampel kesatu n2 = ukuran sampel kedua

Proposal Skripsi Irmah

25

Sg =

2 (n 1) S12 (n 1) s 2

n1 n2 2

Keterangan : Sg = standar deviasi gabungan


S12 = varians data kesatu
2 = varians data kedua s2

n1 = ukuran sampel varians kesatu


n2 = ukuran sampel varians kedua
2) Menentukan derajat kebebasan dk = n1 + n2 2 Keterangan : dk n1 n2 = derajat kebebasan yang dicari = ukuran sampel kesatu = ukuran sampel kedua

3) Menentukan nilai t dari tabel 4) Pengujian hipotesis Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Jika thitung ttabel maka tolak Ho Jika thitung ttabel maka terima Ho

Proposal Skripsi Irmah

26

6. Statistik Hipotesis Penelitian H0 : : Tidak terdapat pengaruh positif pendekatan

konstruktivisme terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan bulat pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Labuan. H1 : : Terdapat pengaruh positif pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Labuan.

Proposal Skripsi Irmah

27

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. 2003. Prosedur penenlitian suatu pendekatan praktek. Edisi revisi VI.Jakarta:Rineka cipta Aunurrahman. 2010. Belajajr dan pembelajaran.Bandung:Alfabeta Dkk, Cece rahmat. 2006. Psikologi pendidikan.Bandung:Upi press Ibrahim dan Syaodiah. 2003. Perencanaan pengajaran.Jakarta:Rineka cipta Margono, S. 2005. Metodologi penelitian pendidikan.Jakarta:Rineka cipta Sudirman dan Zainal Aripin. 1991. Ilmu pendidikan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian hasil proses belajar mengajar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya . Sugiyono. 2007. Statistika untuk penenlitian.Bandung:Alfabeta Syaiful, Sagala. 2010. konsep dan makna pembelajara.Bandung:Alfabeta Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Riduwan dan Akdon. 2005. Rumus dan Data Dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta. Roetiyah. 1994. Strategi belajar mengajar.Jakakarta:Rineka cipta Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma baru pembelajaran.Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Proposal Skripsi Irmah

Anda mungkin juga menyukai