Anda di halaman 1dari 9

PETA KONSEP : Budaya Sosial

UNIVERSITAS INDONESIA

BUDAYA SOSIAL
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Laporan Tugas Mandiri mata kuliah Manusia dan Masyarakat Indonesia semester dua

Oleh ANNISA SAKDIAH NPM : 1306460431

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI FISKAL FAKULTAS ILMU POLITIK DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014

Laporan Tugas Mandiri Manusia Dan Masyarakat Indonesia

BUDAYA SOSIAL
Annisa Sakdiah Administrasi Fiskal-Reguler 1306460431 1.KEBUDAYAAN SOSIAL MELALUI KOMUNIKASI Roucek dan Warren (dalam Sukidin, 2005) mengatakan, bahwa kebudayaan bukan saja merupakan seni dalam hidup, tetapi juga benda-benda yang terdapat di sekeliling manusia yang dibuat manusia. Dengan demikian ia mendefinisikan kebudayaan sebagai cara hidup yang dikembangkan oleh sebuah masyarakat guna memenuhi keperluan dasarnya untuk dapat bertahan hidup, meneruskan keturunan dan mengatur pengalaman sosialnya. Hal-hal tersebut adalah pengumpulan benda benda kebendaan, pola organisasi sosial, cara tingkah laku yang dipelajari, ilmu pengetahuan, kepercayaan dan kegiatan lain yang berkembang dalam pergaulan manusia. Dalam mengatur pengalaman sosialnya, manusia berinteraksi dengan yang satu dan dengan yang lainnya. Karena, manusia sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Interaksi antar manusia dapat dilakukan melalui berkomunikasi. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik berkomunikasi lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Proses komunikasi yang efektif terjadi jika pesan yang dimaksudkan oleh pengirim sama dengan pesan yang diterima oleh penerima. Proses komunikasi yang efisien terjadi pada sumber daya (biaya dan waktu) yang minimal. Berikut merupakan proses serta komponen komunikasi :

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pengirim (sender): Pihak yang mengirimkan pesan. Encoding: Proses untuk mengubah pesan ke dalam simbol. Media (channel): Saluran untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima. Penerima (receiver): Pihak yang menerima pesan. Decoding: Proses untuk menerjemahkan isi dari pesan yang diterima. Umpan balik (feedback): Tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan kepada pengirim atas pesan yang telah diterimanya.

7.

Gangguan (Noise) : Faktor - faktor fisik atau psikologis yang dapat mengganggu kelancaran proses komunikasi

Komunikasi terjadi dalam konteks atau keadaan atau situasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan diri sendiri, orang lain, atau dengan banyak orang lain. Perbedaan situasi ini mempengaruhi pilihan kita dari kode tepat verbal dan nonverbal. Tingkatan atau bentuk komunikasi tersebut adalah : 1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intra-pribadi, yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa proses pengolahan informasi melalui panca indra dan sisitem syaraf. Misalnya : berpikir, merenung, mengingat-ingat sesuatu,menulis surat.

2.

Komunikasi Interpersonal Komunikasi antar-pribadi, yaitu kegiatan yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lain. Misalnya: percakapan secara tatap muka diantara dua orang, percakapan melalui telepon. Corak komunikasinya juga lebih bersifat pribadi, dalam arti pesan yang disampaikan hanya ditujukan untuk kepentingan pribadi para pelaku komunikasi yang terlibat.

3.

Komunikasi Kelompok Komunikasi dalam kelompok, yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung diantara anggota suatu kelompok. Pada tingkatan ini, tiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang dikomunikasikan juga menyangkut kepentingsn seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi. Misalnya : ngobrol-ngobrol dalam keluarga, diskusi, kegiatan belajar mengajar dikelas.

4.

Komunikasi Publik Komunikasi dengan masyarakat secara luas. Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat secara luas dan langsung tanpa melalui media massa, misalnya ceramah atau pidato dilapangan terbuka. Sifat isi pesan komunikasi yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak bersifat pribadi.

5.

Komunikasi Massa komunikasi melalui media massa seperti radio, majalah, surat kabar, dan TV. Sifat isi pesan komunikasi yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak bersifat pribadi.

6.

Komunikasi Komputer Komunikasi ini dikenal dengan komunikasi melalui dunia maya.Misalnya : twitter, mengirim pesan melalui email, chat, dll.

Adapun jenis komunikasi, antara lain : 1. Komunikasi Verbal Ciri ciri : Komunikasi yg menggunakan bahasa sebagai alat (komunikasi kebahasaan), dijalin secara lisan dan tulisan.

2.

Komunikasi Nonverbal Ciri-ciri : Menggunakan bahasa gerakan tubuh, gambar dan bahasa sikap (tanpa menggunakan kata2), sering digunakan dalam bentuk rambu lalu lintas dan pesan kesehatan.

3.

Komunikasi Visual Ciri-ciri : Dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Visual ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.

4.

Komunikasi Tertulis Ciri-ciri : Dilakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.

Mempelajari komunikasi memberikan tujuh keuntungan (Pearson, Nelson, Titsworth, dan Harter, 2011), antara lain : Dapat meningkatkan cara memandang diri sendiri, meningkatkan pengetahuan tentang hubungan antarmanusia, mengajarkan akan pentingnya keterampilan hidup, dapat membantu sukses secara profesional. Komunikas tidak selalu berjalan efektif. Ada beberapa hambatan yang membuat komunikasi tidak berjalan efektif, antara lain :

Gangguan psikologis yaitu situasi dan kondisi psikis yang terdapat/dimiliki oleh komunikan dan komunikator. Misalnya nervous, malu takut dan sebagainya. Gangguan fisik yaitu dapat berupa hambatan jarak komunikasi yang seringkali mengganggu proses komunikasi. Ataupun ketiadaan fasilitas yang mampu meminimalisir hambatan jarak tersebut. Perbedaan Budaya (nilai, norma, kebiasaan, adat istiadat) merupakan faktor yang sering membuat tujuan komunikasi terhambat. Karena budaya yang dianut oleh sebuah masyarakat merupakan hasil internalisasi individu terhadap nilai, norma, kebiasaan dan adat dimana ia tinggal selama bertahun-tahun. Maka kita mengenal ada yang namanya: Akulturisasi, asimilasi. 2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BUDAYA SOSIAL 1.MENTALITAS Ada tiga golongan ciri-ciri mental bangsa Indonesia, yaitu : Mental asli ( Rakyat petani dan cara pikir orang petani ) : tidak suka bekerja, bersifat statis, tidak memiliki inisiatif, dan hanya mengikuti petinggi dari kota ( Toennis, 1887 ). Mental Berkembang Sejak Penjajahan ( Golongan priyai atau pegawai maupun bangsawan yang mentalnyabanyak terpengaruh oleh mentalitas feodal ). Mental Berkembang Sejak Perang Dunia II ( zaman kemunduran ekonomi, sikap tidak sadar akan kualitas, sikap tidak bertanggung jawab, dll ). Adapun mentalitas yang cocok bagi pembangunan bangsa Indonesia ialah : 1. Menilai tinggi karya manusia guna mendapatkan hasil karya yang lebih banyak lagi. Semua suku-suku di Indonesia sebagian besar masih bermata pencaharian sebagai petani miskin. Karena itu karyanya biasanya hanya ditujukan kepada usaha untuk mencari makan memenuhi kebutuhan hidup yang primer. Adapun masyarakat Indonesia yang tinggal di kota, hanya mementingkan gelar-gelar akademis tanpa mementingkan keterampilan atau keahlian. Sikap mental seperti itu kurang cocok untuk pembangunan, karena condong untuk meremehkan karya serta hasilnya. Sikap mental seperti itu bisa juga membuat seseorang kurang tabah dan ulet dalam bekerja.

2. Suatu nilai budaya yang perlu dimiliki oleh sebagian besar manusia Indonesia dari semua lapisan masyarakat adalah nilai budaya yang berorientasi ke masa depan. Suatu nilai budaya semacam itu akan mendorong manusia Indonesia untuk melihat dan merencanakan masa depannya dengan lebih saksama dan teliti dan oleh karena itu akan memaksa manusia untuk hidup berhati-hati dan untuk berhemat. 3. Menilai tinggi kerjasama dengan orang lain. Hal itu memang merupakan unsur pokok dari apa yang kita sebut dengan gotong royong. 3. PSIKO SOSIAL vs BIO SOSIAL Triandis (2002) menegaskan bahwa psikologi sosial hanya dapat bermakna apabila dilakukan lintas budaya. Secara sederhana Triandis (1994) membuat kerangka sederhana bagaimana hubungan antara budaya dan perilaku sosial. Ekologi - budaya - sosialisasi - kepribadian perilaku Sementara itu Berry, Segall, Dasen, & Poortinga (1999) mengembangkan sebuah kerangka untuk memahami bagaimana sebuah perilaku dan keadaan psikologis terbentuk dalam keadaan yang berbeda-beda antar budaya. Kondisi ekologi yang terdiri dari lingkungan fisik, kondisi geografis, iklim, serta flora dan fauna, bersama-sama dengan kondisi lingkungan sosialpolitik dan adaptasi biologis dan adaptasi kultural merupakan dasar bagi terbentuknya perilaku dan karakter psikologis. Ketiga hal tersebut kemudian akan melahirkan pengaruh ekologi, genetika, transmisi budaya dan pembelajaran budaya, yang bersama-sama akan melahirkan suatu perilaku dan karakter psikologis tertentu. Sedangkan, bio sosial didasarkan pada asumsi bahwa perilaku sosial merupakan hasil evolusi dan mencoba menjelaskan perilaku sosial dalam konteks tersebut. Bidang ini seringkali terkait dengan etologi, antropologi, evolusi, zoologi, genetika populasi, dll. Biasanya melihat dari perilaku sosial, seperti pola kawin, persaingan teritori, perburuan dalam kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Herlina. http : file.upi.edu Direktori FIP . IP-TM3_KOMUNIKASI. Diunduh pada 28 Februari 2014. Http : staff.uny.ac.id. Bab 10 Komunikasi. Diunduh pada 28 Februari 2014. Sutapa,Mada, dkk. Http : staff.uny.ac.id. Bahan Ajar MK Komunikasi Organisasi Pendidikan. Diunduh pada 28 Februari 2014. antara-mental-baja-orang-korsel-dan-orang-indonesia. Http : www.hukumonline.com berita baca hol10230 antara-mental-baja-orang-korsel-dan-orang-indonesia. Diakses pada Sabtu, 1 Maret 2014 pukul 19.36 Mental dan karakter Bangsa Indonesia _ Perjalanan Kika. Http: www.kika.web.id hargailahyang-kecil.htm. Diakses pada Sabtu, 1 Maret 2014 pukul 19.45

Anda mungkin juga menyukai