Anda di halaman 1dari 6

KEYNOTE SPEECH

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

WORKSHOP GERAKAN INTERNET SEHAT & CITIZEN JOURNALISM

10 AGUSTUS 2009
MENDAYAGUNAKAN TIK UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK DAN
PENTINGNYA GERAKAN INTERNET SEHAT

Assalammualaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan berbahagia dan penuh berkah ini marilah kita panjatkan puji
dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan ridhonya kita
dapat bertemu pada hari ini, untuk memberikan kontribusi nyata dalam
mendayagunakan TIK untuk Indonesia yang lebih baik dan pentingnya gerakan
internet sehat.

Hadirin yang saya hormati,


Indonesia adalah negeri dengan tingkat kompleksitas tertinggi di dunia, Mulai
dari budayanya, sumber daya kekayaan alam, lebih dari 400 suku bangsa
dan bahasa, 17 ribu lebih kepulauannya, lebih dari 70 ribu desa, 5000
kecamatan, 440 kota dan kabupaten, puluhan lembaga dan badan negara.
Sampai dengan ragam kepercayaan, gaya hidup, dan bahkan level
perkembangan masyarakatnya.

Di sinilah peran pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). TIK


akan menjadi sebuah perangkat penting untuk mengkomunikasikan dan
merekatkan ratusan bahkan jutaan kompleksitas di negeri ini. Implementasi
TIK yang efektif akan membantu proses identifikasi kompleksitas bangsa
Karakter TIK yang mampu merekam dengan sangat detil tekstur perbedaan
negeri ini menjadi sebuah prasyarat utama bagi pemecahan permasalahan
bangsa.

Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah teknologi yang mampu


menafikan dimensi ruang, waktu, kompleksitas budaya, warna kulit, cara
pandang, gaya hidup dan level masyarakat. Ketika manusia Indonesia
menggunakan TIK dalam kehidupan sehari-hari, yang akan berkomunikasi
bukanlah tampilan fisik yang berbeda sebagaimana proses komunikasi
konvensional yang biasa kita lakukan selama ini.

Akan tetapi komunikasi yang terjadi adalah lintasan komunikasi yang


merupakan penuruan dari inspirasi murni jiwa manusia. Dengan perangkat
TIK manusia menjadi egaliter, keragaman tampilan fisik itupun lenyap ditelan
oleh teknologi. Perangkat TIK menanggalkan seluruh perbedaan fisik yang
selama ini diidentifikasi oleh panca indera jasad kita yang lemah.

Berita gembira ini ditambah lagi dengan kenyataan bahwa TIK saat ini telah
menjadi bagian utama penentu gerak peradaban umat manusia. Sebutlah
bidang kemanusiaan apa yang saat ini tidak tersentuh oleh Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Bidang ekonomi, perdagangan, pertahanan
keamanan, bidang sosial, pendidikan tidak ada satupun yang tidak tersentuh
oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi. Artinya sekat perbedaan yang
selama ini melingkupi berbagai bidang kehidupan ini akan dibantu untuk
dapat berkomunikasi dengan baik.

Hadirin yang saya hormati,


Dengan teknologi informasi dan komunikasi semua proses kerja dan konten
akan ditransformasikan dari fisik dan statis menjadi digital, mobile, virtual dan
personal. Dampak efisiensi dan efektivitas kinerja juga muncul akibat proses
transformasi komunikasi ini.

Transformasi telah terjadi di semua bidang hidup manusia akibat penggunaan


Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bayangkan apa yang akan dapat
dilakukan oleh TIK ini dalam bidang pendidikan dan jangkauan pelayanan
kesehatan nasional.

Bagi Indonesia pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi,


disamping menjadi instrumen dalam mengejar ketertinggalan juga sekaligus
untuk peningkatan kualitas dunia pendidikan agar bisa sejajar dengan
negara-negara lain. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
merupakan suatu keniscayaan yang tidak ditawar lagi.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang intensif di dunia


berdampak pada pergeseran kompetensi sumberdaya manusia. Dengan
maraknya penggunaan TIK dan Internet, maka terdapat 12 kompetensi yang
sangat baru berbasis TIK, seperti: searching, collecting, creating, sharing,
communicating, coordinating, meeting, socializing, evaluating, buying-selling,
gaming dan learning (Bernie Trilling, ”Toward Learning Societies”). Kesemua
kompetensi baru ini telah menjadi persyaratan untuk dapat bersaing dalam
era informasi seperti sekarang ini. Selain itu, profil angkatan kerja berbasis
TIK di negara-negara maju setelah lulus dari dunia pendidikan memiliki
pengalaman dengan 10.000 jam bermain video games, membaca dan
mengirim 250.000 email, berbicara dan ber-sms dengan handphone selama
10.000 jam, menonton 10.000 jam siaran TV, melihat, membaca dan
mendengar 500.000 iklan, dan membaca buku selama 5.000 jam (Bernie
Trilling, ”Toward Learning Societies”).

Perkembangan tersebut telah memberikan harapan kepada kita semua dalam


rangka upaya mewujudkan masyarakat informasi (information society), yaitu
peradaban dimana informasi sudah menjadi komoditas utama, dan interaksi
antar manusia sudah berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Hadirin yang saya hormati,
Saat ini pemanfaatan TIK khususnya internet memberikan banyak manfaat
positif yang sangat luar biasa. Penggunaan Internet berkembang pesat di
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Internet World Stats memberikan
peringkat lima pada Indonesia dengan 25 juta pengguna dalam kategori
jumlah pengguna Internet di Asia setelah China pada peringkat pertama
dengan 298 juta pengguna, Jepang pada peringkat kedua dengan 94 juta
pengguna, India pada peringkat ketiga dengan 81 juta pengguna, serta Korea
Selatan dengan 36,8 juta pengguna. Tingkat pertumbuhan pengguna Internet
di Indonesia pun cukup tinggi, yaitu sebesar 1150% pada tahun 2000 hingga
2008

Penggunaan Internet tersebut dapat memberikan dampak positif serta negatif


kepada penggunanya. Bagi pengguna, Internet dapat memberikan dampak
positif dan dampak negatif antara lain :

Dampak Positif:

1. Internet sebagai media komunikasi.


2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp
dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna
internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat
dan murah.
3. Media untuk mencari dan memperoleh informasi atau data,
perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah
satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan (e-
commerce) sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat
penawaran/penjualan.
5. Pemanfaatan e-Government untuk meningkatkan fungsi pelayanan
publik serta meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia dan secara
langsung meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dari Pemerintah.
Dampak Negatif

1. Pornografi,dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki


internet, pornografi pun merajalela.
2. Violence and Gore, karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak
terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara
agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan
menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
3. Penipuan,hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun
tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak
mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda
dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
4. Carding,. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan
kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat
mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu
Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk
selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk
kepentingan kejahatan mereka.
5. Perjudian, dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu
pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya
perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian
tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

Untuk menanggulangi dampak negatif internet kita harus pandai pandai


menggunakannya. Karena sifat internet yang cenderung bebas tanpa
dikontrol atau dikuasai pihak manapun. Tetapi dengan pemahaman yang
cukup tentang internet serta didukung kedewasaan dalam memilih maupun
memilah hal yang baik dan buruk, maka kita akan memaksimalkan dampak
positif internet serta sekaligus meminimalkan dampak negatifnya.

Untuk itu program internet sehat yang digagas oleh yayasan Center for ICT
Studies Watch yang kini didukung oleh Depkominfo bertujuan mengajak kita
bersama agar lebih paham dan peduli dengan penggunaan internet secara
sehat. Ada bebrapa langkah untuk memberi peran dalam pemanfaatan
interset secara sehat :

1. Orang tua harus mendampingi anak dalam mengakses internet.


2. Guru membimbing siswa menggunakan internet secara sehat di
sekolah.
3. Komunitas termasuk LDII, bahu membahu dalam mengedukasi
masyarakat dalam menggunakan internet secara sehat.
4. Pengguna internet diharapkan bertanggung jawab atas perilaku
mereka sendiri dalam pemanfaatan internet.

Demikian uraian dari saya semoga dapat memberikan inspirasi bagi


munculnya solusi-solusi cerdas lain bagi pemanfaatan internet secara sehat
di seluruh negeri kita. Wassalamulaikum wr wb.

a/n MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


DIREKTUR JENDERAL APLIKASI TELEMATIKA

CAHYANA AHMADJAYADI

Anda mungkin juga menyukai