Anda di halaman 1dari 21

1. Untuk membuat ekstrak awal dari bahan2 tumbuhan digunakan pelarut n-heksan, EtoAc, BuOH atau EtOH?

Etanol (EtOH) karena etanol merupakan pelarut universal yang bisa menarik senyawa polar ataupun tidak polar. 2. Etanol adalah pelarut yang serbaguna, larut dalam air dan pelarut organik lainnya, meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dietil eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridina, dan toluena. Ia juga larut dalam hidrokarbon alifatik yang ringan, seperti pentana dan heksana, dan juga larut dalam senyawa klorida alifatik seperti trikloroetana dan tetrakloroetilena. Etanol mempunyai polaritas yang tinggi sehingga dapat mengekstrak bahan lebih banyak dibandingkan jenis pelarut organik yang lain. Pelarut yang mempunyai gugus karboksil (alkohol) dan karbonil (keton) termasuk dalam pelarut polar. Etanol mempunyai titik didih yang rendah dan cenderung aman. Etanol juga tidak beracun dan berbahaya. Keuntungan menggunakan pelarut etanol dibandingkan dengan aseton yaitu etanol mempunyai kepolaran lebih tinggi sehingga mudah untuk melarutkan senyawa resin, lemak, minyak, asam lemak, karbohidrat, dan senyawa organik lainnya. 4. Perbedaan maserasi dan sokletasi Ditinjau dari suhu, maserasi merupakan ekstraksi cara dingin, yang dilakukan terhadap bahan tumbuhan yang mengandung senyawa yang bersifat termolabil. Sedangkan sokletasi merupakan ekstraksi cara panas yang dilakukan terhadap bahan tumbuhan yang mengandung senyawa bersifat termostabil. Apabila ditinjau dari banyaknya ulangan proses, maserasi merupakan ekstraksi satu kali dan sokletasi merupakan ekstraksi berulang kali. Pada sokletasi, digunakan pelarut yang jumlahnya lebih sedikit daripada maserasi (sokletasi lebih menghemat pelarut daripada maserasi).

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan merendam simplisia menggunakan


satu atau campuran pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan (kamar). Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. 5. Ekstrak cair hasil maserasi di evaporasi pada suhu 40 c, tidak pada suhu air medidih untuk mencegah rusaknya senyawa-senyawa thermolabil yang berada dalam ekstrak tersebut. 6. Proses tersebut dinamakan fraksinasi. Fraksinasi adalah suatu proses pemisahan senyawa senyawa atau kandungan fitokimia berdasarkan tingkat kepolaran. Jumlah dan senyawa yang dapat dipisahkan menjadi fraksi berbeda beda tergantung pada jenis tumbuhan. 7. Uji aktivitas antibakteri/antijamur biasanya menggunakan mikroba non patogen, karena alasan keselamatan, jika menggunakan mikroba patogen dikhawatirkan dapat membahayakan orang yang melakukan pengujian. Indikator suatu senyawa dikatakan memiliki aktivitas antimikroba adalah terbentuknya zona bening di sekitar reservoir ekstrak pada media uji yang telah mengandung mikroba

8. hewan uji yang dapat digunakan adalah mencit betina (Mus Musculus). Efek teratogenik pada percobaan menggunakan mencit dapat dilihat dengan adanya cacat fisik, kekerdilan, dan adanya hemoragi pada janin mencit. 9. Uji antimalaria terhadap ekstrak dapat dilakukan menggunakan hewan mencit jantan. Hewan uji terlebih dahulu diinfeksikan dengan parasit plasmodium. Karena untuk suatu pengujian aktivitas antimalaria, diperlukan parasit dalam keadaan sinkron yaitu pada stadium cincin. Hewan uji yang sudah terinfeksi dilakukan pengambilan darah dan pemeriksaan parasitemia dari hewan uji di tiap kelompok perlakuan. Bila sudah terjadi infeksi dilakukan pemberian sediaan uji dengan berbagai dosis. Dan diberikan setiap hari pada masing masing kelompok hewan uji hingga hari kelima. Pada hari ke 1, 3, dan 5 darah diambil dari vena ekor/vena orbitalis dan dibuat sediaan apus darah tipis. Kemudian dihitung parasitemia berdasarkan pemeriksaan secara mikroskopik sediaan darah tebal yang telah diwarnai dengan pewarnaan Giemsa degan menghitung jumlah eritrosit yang terinfeksi dan eritrosit normal. Adanya aktivitas antimalaria terlihat dari penurunan parasitemia lebih dari 30%

10. untuk memastikan pasien menderita malaria, darahnya diperiksa dan bila pasien postif menderita malaria maka akan ditemukan parasit berbentuk cincin pada stadium awal penyakit. Ekstrak tumbuhan dinyatakan memiliki sifat antimalaria apabila dalam preparat darah terlihat adanya penurunan jumlah parasitemia. Menurut Andrade-Neto et al. (2003) suatu ekstrak dikatakan aktif menurunkan parasitemia apabila ekstrak tersebut dapat menurunkan parasitemia lebih dari 30%. Jumlah eritrosit berparasit dan eritrosit normal diamati dengan mikroskop. Inti parasit terlihat berwarna merah muda dan plasmanya berwarna biru, terdapat bintik-bintik maurer berwarna merah tua ditemukan pada stadium ring tua, dan adanya bentuk marginal. 11. Untuk mencari ekstrak tumbuhan yang memiliki aktivitas hepatoprotektor digunakan hewan uji mencit atau tikus. Organ hewan uji yang dirusak adalah hati dengan menggunakan senyawa kimia CCL4. Titer SGOT dan SGPT diperiksa karena SGOT singkatan dari Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, sebuah enzim yang secara normal berada di sel hati dan organ lain. SGOT dikeluarkan kedalam darah ketika hati rusak. Level SGOT darah kemudian dihubungkan dengan kerusakan sel hati, seperti serangan virus hepatitis. SGOT juga disebut aspartate aminotransferase(AST). Sedangkan SGPT adalah singkatan dari Serum Glutamic Piruvic Transaminase, enzim ini banyak terdapat di hati. Dalam uji SGOT dan SGPT, hati dapat dikatakan rusak bila jumlah enzim tersebut dalam plasma lebih besar dari kadar normalnya. Tujuan pemeriksaan histologi terhadap hati untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral 12. Digunakan kit enzim reverse transcriptase, enzim integrase dan enzim HIV protease karena pada siklus hidup virus HIV diperlukan enzim-ensim tersebut. RT= Reverse Transcriptase digunakan untuk mentranskripsikan genom RNA HIV menjadi DNA. Enzim

integrase digunakan untuk membantu masuknya DNA HIV yang terbentuk ke nukleus sel pejamu. Enzim protease HIV memotong polyproteins virus menjadi produk penting protein fungsional selama proses pematangan virion. Pada ekstrak etanol daun gandarusa dapat menghambat enzim reverse transcriptase HIV tipe 1 secara in vitro, menghambat fertilisasi in vitro pada mencit, dan berkhasiat sebagai analgetik. Penghambatan aktivitas transcriptase HIV terbalik dengan bersaing dengan 5-trifosfat substrat alami deoxyadenosine dan setelah penggabungan menjadi DNA, dengan menyebabkan pemutusan rantai DNA virus. Selain itu, ekstrak etanol daun gandarusa dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah tikus putih. Hewan uji yang digunakan pada percobaan tersebut adalah mencit jantan dan betina galur ddY berumur lebih kurang dua bulan dengan berat badan 20-30 gram. 13. Silika yang digunakan dalam Kromatografi Kolom bisa Silika gel G atau silika gel H, karena kromatografi yang dilakukan hanya bertujuan untuk memisahkan berdasarkan kepolarannya dan dihasilkan fraksi-fraksi (pemurnian), tanpa dilakukan pengamatan dibawah sinar UV sehingga tidak diperlukan silika gel yang dapat berflouresensi. Silika gel G berarti silika gel yang dibuat dari bahan gypsum dengan G melambangkan gypsum (CaSO4) sedangkan silika gel H berarti silika gel yang dibuat dari bahan Alumina (Al2O3). Dalam kromatografi terjadi proses adsorpsi atau terjerapnya/teradsorpsinya senyawa oleh adsorben yang bertindak sebagai fase diam dan proses partisi yaitu terpisahnya komponenkomponen diantara fase gerak dan fase diamnya. Konsekuensi dari proses tersebut kita harus menggunakan pelarut yang bervariasi sifat kepolarannya, dari pelarut dengan kepolaran yang rendah hingga pelarut yang kepolarannya tinggi atau sebaliknya. 15. Kemurnian suatu isolat dapat diuji secara KLT dengan cara - Dimasukkan larutan pengembang yang sesuai kepolarannya dengan isolat yang dideteksi dalam chamber KLT - Chamber ditutup dan digoyangkan hingga larutan jenuh - Dibuat batas atas dan batas bawah pada lempeng Silica Gel GF254 - Setelah itu ditotolkan isolat menggunakan pipa kapiler pada lempeng silica - Lempeng tersebut kemudian dimasukkan dalam chamber - Tunggu hingga larutan naik ke batas atas - Diamati dibawah sinar UV 254 nm dan 366 nm - Hitung Rf dan dicocokan nilai Rf isolat yang telah ada di literatur 17. Analisis spektroskopi IR memberikan informasi apa? Contohnya? Spektroskopi inframerah berguna untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat pada senyawa organik. Bila suatu senyawa diradiasi menggunakan sinar infra merah, maka sebagian sinar akan diserap oleh senyawa, sedangkan yang lainnya akan diteruskan. Serapan ini diakibatkan karena molekul senyawa organik mempunyai ikatan yang dapat bervibrasi. Vibrasi molekul dapat dialami oleh semua senyawa organik, namun ada beberapa yang tidak terdeteksi oleh spektrometri IR. Masing-misang ikatan akan mempunyai sifat yang khas. Sebagai contoh, sebuah gugus karbonil, C = O, selalu menyerap sinar inframerah pada 1670-1780 cm-1

18. . Semua molekul dapat mengabsorpsi radiasi daerah UV-Vis karena mereka mengandung elektron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi.Zat yang dapat dianalisis dengan spektrofotometri UV-Vis yaitu zat dalam bentuk larutan dan zat yang tampak berwarna maupun berwarna. Jenis spektroskopi UV-Vis terutama berguna untuk analisis kuantitatif langsung misalnya kromofor, nitrat, nitrit dan kromat sedangkan secara tak langsung misalnya ion logam transisi. 19. Pada metode analisis GCMS (Gas Cromatografy Mass Spektroscopy) adalah dengan membaca spektra yang terdapat pada kedua metode yang digabung tersebut. Pada spektra GC jika terdapat bahwa dari sampel mengandung banyak senyawa, yaitu terlihat dari banyaknya puncak (peak) dalam spektra GC tersebut. Berdasarkan data waktu retensi yang sudah diketahui dari literatur, bisa diketahui senyawa apa saja yang ada dalam sampel. Selanjutnya adalah dengan memasukkan senyawa yang diduga tersebut ke dalam instrumen spektroskopi massa. Hal ini dapat dilakukan karena salah satu kegunaan dari kromatografi gas adalah untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu sampel. Setelah itu, didapat hasil dari spektra spektroskopi massa pada grafik yang berbeda. Informasi yang diperoleh dari kedua teknik ini yang digabung dalam instrumen GC/MS adalah tak lain hasil dari masing-masing spektra. Untuk spektra GC, informasi terpenting yang didapat adalah waktu retensi untuk tiap-tiap senyawa dalam sampel. Sedangkan untuk spektra MS, bisa diperoleh informasi mengenai massa molekul relatif dari senyawa sampel tersebut. 20.1H NMR digunakan untuk memberikan gambaran tentang jumlah setiap tipe hidrogen dan 13C NMR selain memberikan data tentang jumlah karbon dalam suatu molekul juga tipe dari karbon tersebut.Pada 1H NMR dapat diketahui pergeseran kimia untuk setiap proton yang terdapat pada suatu molekul. Ini disebabkan bahwa tidak setiap proton dalam molekul beresonansi pada frekuensi yang identik sama. Dalam kenyataan setiap proton dalam molekul dikelilingi elektron dan menunjukkan sedikit perbedaan lingkungan elektronik dari satu proton dengan proton yang lainnya. Pada 13C NMR, pergeseran kimia setiap karbon yang terdapat pada suatu molekul juga dipengaruhi oleh adanya perbedaan lingkungan elektronik dari satu karbon dengan karbon yang lainnya, sehingga akan dapat diketahui karbon dengan berbagai harga pergeseran kimia. Selain itu akan dapat diketahui dengan pasti berapa banyak jumlah karbon yang ada pada suatu molekul yang akan ditentukan strukturnya. Misalnya untuk spectrum 1H NMR untuk etanol (CH2OH),akan diperoleh tiga sinyal tertentu.Kelompok CH3 memiliki pergeseran sekitar 1 ppm,CH2 memiliki pergeseran sekitar 4 ppm dan OH memiliki pergeseran sekitar 2-3 ppm tergantung pada pealrut yang digunakan. 21. Pada "Library" dapat dilihat hasil analisis senyawa yang telah dilakukan oleh pada ahli dan terbukti kebenarannya dengan metode-metode dan treatment tertentu sehingga jika metode dan treatment yang dilakukan sama dapat dibandingkan antara hasil analisis yang kita lakukan dengan hasil analisis pada "library" yang ada. "Library" ini biasanya dapat berupa buku acuan. 23. Suatu isolat yang didapatkan harus bersifat murni agar efek terapi yang diinginkan dari isolat dapat diperoleh. Untuk pemeriksaan isolat dengan instrument infra red (IR) jika hasil

isolate tidak murni maka data yang akan dihasilkan adalah akan timbul banyak puncak gelombang (peak) yang tidak beraturan sehingga banyak gugus fungsi yang terdeteksi yang bukan berasal dari senyawa isolat tersebut. Sehingga akan sulit untuk mengetahui senyawa apa saja yang benar-benar dikandung oleh isolat tersebut. Untuk pemeriksaan isolat dengan instrumen 1H-NMR jika isolatnya tidak murni maka data yang dihasilkan akan memberikan jumlah tipe hydrogen yang tidak spesifik karena adanya pengotor atau senyawa lain yang masih ada di dalam isolate. Untuk instrument 13c-NMR jika isolate tidak murni maka data yang akan dihasilkan adalah jumlah karbon yang ditunjukkan akan tidak sesuai dengan yang seharusnya karena karbon-karbon yang berasal dari pengotor dan senyawa lain juga akan terdeteksi sehingga hasil yang diperoleh tidak spesifik pada isolate murni. begitu juga dengan hasil data yang diperoleh menggunakan instrument uv-vis, akan muncul puncak gelombang yang tidak beraturan karena isolate yang diperiksa tidak murni sehingga puncak gelombang yang dihasilkan akan saling bertumpuk. 25. Opium: Crude drugs karena diperoleh dari buah Papaver somniferum yang belum matang. Opium ini diproduksi dengan cara melukai buah Papaver somniferum sehingga menngeluarkan getah kental berwarna putih kemudian setelah kering berubah warna menjadi cokelat dan dipasarkan sebagai opium mentah. Tinktura opii : Ekstrak yaitu diperoleh dengan cara mencacah tumbuhan segar kemudian direndam dalam alkohol yang dicampur dengan air beberapa saat, lalu disari. Morfin : Senyawa aktif murni, yaitu merupakan salah satu golongan alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium Heroin: Senyawa sintetis, yaitu merupakan derivatif 3,6-diasetil dari morfiin dan disintesis dari morfin melalui proses asetilasi Kodein : Senyawa aktif murni, yaitu merupakan asam opiat alkaloid yang dijumpai dalam Papaver somniferum dalam konsentrasi antara 0,7% dan 2,5%. Loperamid : Senyawa sintetis, yaitu merupakan salah satu obat opiat derivatif piperidine (senyawa organik hasil hidrogenasi piridine) yang dibuat oleh Janssen in 1971 untuk pengobatan diare 26. Ginger dan green tea tidak termasuk ke dalam empat besar produk herbal USA pada awal tahun 2000-an. Yang termasuk ke dalam empat besar produk herbal USA pada awal tahun 2000-an antara lain Ginkgo (Ginkgo biloba), Echinacea (Echinacea spps.), ginseng (Panax ginseng), dan garlic (Allium sativum).

27.

Pengobatan Homeopati adalah sistem pengobatan yang melibatkan terapi individu dengan zat yang sangat diencerkan, diberikan terutama dalam bentuk tablet, dengan tujuan memicu sistem alami tubuh untuk penyembuhan. Setiap pasien diberi obat yang paling sesuai menurut gejala spesifik yang dikeluhkan. Prinsip dasar homeopati adalah Similia Similibus Curentur yang artinya serupa menyembuhkan yang serupa. Artinya homeopati bekerja dengan prinsip bahwa penyakit dapat disembuhkan oleh bahan yang sama yang mungkin telah menyebabkan timbulnya penyakit tersebut, dengan cara dipotentisasikan. Misalnya,

stimulan Ritalin digunakan untuk mengobati pasien dengan ADHD, atau dosis kecil alergen seperti serbuk sari kadang-kadang digunakan untuk mengurangi kepekaan pasien alergi. Pengobatan herbal (herbalism) adalah pengobatan tradisional dari pengetahuan, keterampilan, dan praktek berdasarkan teori, keyakinan, dan pengalaman adat dari budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau tidak, dengan berdasarkan pada pemakaian tumbuhantumbuhan dan ekstrak tumbuhan yang digunakan untuk pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan, diagnosis, perbaikan atau pengobatan penyakit fisik dan mental. Bahan aktif mengacu pada bahan-bahan obat-obatan herbal dengan aktivitas terapeutik. Perbedaan utama antara pengobatan herbal dan homeopati adalah bahwa dengan produkproduk herbal, dengan peningkatan dosis diharapkan dapat meningkatkan efek terapi, sementara pada homeopati percaya bahwa produk homeopati lebih diencerkan, diharapkan memiliki efek terapi yang lebih besar dari produk tersebut. Selain itu, pengenceran dan langkah succussion yang terlibat dalam produksi produk homeopati diyakini menjadi pengaruh penting untuk keberhasilan terapi produk. Selanjutnya, karena filosofi yang berbeda dalam memilih pengobatan untuk kondisi tertentu, penggunaan produk herbal dan homeopati tidak dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang sama, meskipun hal ini tidak selalu terjadi dalam praktek. 28. Fitofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat herbal menjadi suatu bentuk sediaan tertentu hingga siap digunakan sebagai obat yang berkhasiat; serta mempelajari perkembangan obat herbal yang meliputi ilmu dan teknologi pembuatan obat herbal dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan dan diberikan kepada pasien. Phytomedicine adalah sediaan obat yang berasal dari tumbuhan, mineral, ataupun hewan yang telah diproses atau diekstrak sedemikian rupa, dalam pembuatannya, obat herbal tidak menggunakan tambahan zat kimia sintetik. Active principle merupakan zat pada suatu obat yang terbukti memberikan efek farmakologis pada tubuh manusia atau hewan dalam dosis tertentu. 29.

Fitoterapi adalah penggunaan tanaman, bagian dari tanaman ataupun bahan yang berasal dari tanaman untuk pengobatan ataupun pencegahan penyakit. Tanaman yang secara tradisional digunakan dalam fitoterapi disebut "tanaman obat" atau "herbal". Istilah fitoterapi berasal dari Henri Leclerc (1870-1955) yang tinggal dan berpraktek di Paris. Herbal Medicine lebih tua dari fitoterapi. Cara pengobatan ini mulai sejak ribuan tahun yang lalu, termasuk pengobatan tradisional cina, Tibet dan ayurveda (India). Pengobatan herbal berbeda dengan pengobatan konvensional (kimia sintetis). Berikut ini tabel perbedaan antara kedua jenis pengobatan tersebut. Pengobatan Konvensional (kimia sintesis)

Berasal dari Barat Menggunakan bahan kimia sintetik / anorganik Daya keterserapan 50% 70% (butirannya kasar) Bersifat antibiotik (racun atau membunuh bakteri)

Memahami bahwa penyebab penyakit adalah virus, bakteri, dan patogen (mikroorganisme pembawa penyakit) Mengobati gejala penyakit (Symtomatic treatment) Menimbulkan efek samping Memiliki kesan lebih ampuh dan lebih cepat dalam mengobati tetapi bersifat destruktif (merusak) Pengobatan Herbal

Berasal dari Timur Menggunakan bahan alamiah / organik Daya keterserapannya 90% (butirannya halus) Bersifat probiotik Penyebab penyakit adalah lemahnya sistem immunitas ( daya tahan tubuh) seseorang Bersifat holistik (menyeluruh), mengobati sumber penyakit (causatif treatment) Tidak menimbulkan efek samping, yang ada hanya DOC (direction of cure) mengandung vitamin, mineral dan nutrisi Memiliki kesan lambat tetapi konstruktif (membangun) 32. Dokumentasi pertama : kebudayaan Mesir dan Asia. Masyarakat Mesir memiliki kemampuan ekstensif dalam teknik pembalsaman menggunakan bahan yang berasal dari tumbuhan. Papyrus ebers (1550 SM) memberikan informasi mengenai banyak simplisia yang penting (biji jarak, gom arab, aloe, dll). Pengetahuan mengenai manfaat tumbuhan obat kemudian menyebar ke Yunani dan negara-negara barat. Banyak penulis jaman dahulu yang menjelaskan bahwa tumbuhan juga dapat dipergunakan sebagai obat. Diantaranya adalah Hippocrates (460-370 SM), Theoprastus (370-287 SM), Pliny the Elder (23-79 SM), Dioscorides (40-80 SM), dan Galen (130-210 SM). Dioscorides secara teliti mengumpulkan informasi sekitar 600 tumbuhan dan pengobatan dan mengumpulkannya dalam Materia Medica, istilah tersebut digunakan untuk menjelaskan pengetahuan mengenai obat pada ratusan tahun yang lalu. Jika Dioscorides adalah bapak kedokteran yang menemukan metode pengobatan pertama kali dan Galen adalah bapak farmasi yang pertama kali menemukan cara membuat obat khususnya dari bahan alam dengan metode ekstraksi. 33. Sumber utama informasi obat herbal adalah buku teks farmakognosi dan fitoterapi, jurnal ilmiah, pertemuan, serta seminar. Secara umum, buku teks farmakognosi memberikan prinsip-prinsip dasar dan deskripsi rinci tentang obat herbal berdasarkan kelas kimia dari komponen aktif. Buku teks fitoterapi, mencakup informasi tentang penggunaan terapi obat herbal. Sumber informasi lain adalah Physicians Desk References (PDDR) untuk obat herbal. Selain itu, Farmakope Amerika (USP) dan National Formulary (NF) adalah dua kompendium resmi yang mencantumkan senyawa terapeutik yang digunakan dalam praktek medis. Lalu ada jurnal yang secara kusus merujuk pada sifat obat-obat herbal misalnya Phytomedicine, Ethnopharmacology Journal, Phytoteraphy Research, Fitoterapia, Alternative Medicinal Review, Journal of Alternative and Complementary Medicine. Ada beberapa database online yang berisi informasi mengenai sifat biologis dan kimia obat herbal, seperti Medline yang

berisikan informasi ilmu medis, termasuk studi eksperimental dan klinis obat herbal. Database khusus dalam fitoterapi termasuk Napralert, Ciscom, Amed, dan Phytobase. Informasi yang berkaitan dengan obat herbal: - pemakaian ethnomedical (kuno dan baru) - penilaian farmakologi terhadap jamu dan persiapannya - studi klinis dan meta-analisis - jumlah senyawa aktif dalam obat herbal dan persiapannya - farmakologi penilaian senyawa aktif - data kontrol kualitas - penyakit dimana obat herbal dianggap aman dan efektif Di Indonesia, sumber obat herbal dapat diperoleh dari perguruan tinggi farmasi, informasi/jurnal terkait dari kementrian kesehatan RI, BPOM, perhimpunan peneliti tanaman obat, balai besar penelitian tanaman obat dan obat tradisional, balitbangkes RI dll. Buku resmi di kalangan akademisi diantaranya adalah Materia Medika Indonesia dan Farmakope Herbal Indonesia. 37. Terdapat interaksi obat herbal dengan obat konvensional bila digunakan bersamaan, baik menibulkan efek toksik ataupun efek yang aditif/sinergis. Contoh: a) Bawang putih dengan warfarin: dihindari kombinasi keduanya karena bawang putih memiliki efek antiplatelet, dan warfarin memiliki efek anticlotting. Efek yang dapat terjadi adalah komplikasi perdarahan. Garlic berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol. warfarin berkhasiat untuk over koagulasi. b) Ginkgo dengan aspirin: tidak boleh dikombinasikan, karena ginkgo memiliki efek antiplatelet, dan aspirin memiliki efek antikoagulan. Efek yang dapat terjadi adalah komplikasi perdarahan. Ginkgo dapat meningkatkan memori dan sirkulasi. Aspirin merupakan over antikoagulasi. c) Green tea dengan warfarin: Green tea berkhasiat mencegah kanker dan warfarin dapat menurunkan efek antikoagulan. Green tea mengandung vit K yang memiliki efek antagonis dengan warfarin. Ginger dan green tea tidak termasuk ke dalam empat besar produk herbal USA pada awal tahun 2000-an. Yang termasuk ke dalam empat besar produk herbal USA pada awal tahun 2000-an antara lain Ginkgo (Ginkgo biloba), Echinacea (Echinacea spps.), ginseng (Panax ginseng), dan garlic (Allium sativum).

44. mekanisme kerjanya dgcara meningkatkan volume dan menurunkan viskositas mukosa di gastrointestinal,sehingga melalui refleks vagal terjadi stimulasi kelenjar lendir di bronkikemudian merangsang pengeluaran dahak menuju faring. Contoh simplisia : buahmentimun, buah mahkota dewa, kayu ceremai, daun mangkokan , nilam, jenu,gandung, dan bangkoang.

47.

Senyawa Aktif yang dapat diobati Minyak atsiri, flavonoid, hipeforin pusat) Insomnia, ansietas Monoterpena pengaruhi neurotransmisi, menghambat transpor ion, anestetik Minyak atsiri, flavonoid

Organ Otak (sistem saraf Saraf

Kelainan

mem

Saluran pernafasan

Flu,

cold, rhinitis
Mucilago, tannin, flavonoid Rongga mulut Luka mulut (mouth ulcer) Tannin, flavonoid Saluran darah perifer Hipotensi, hipertensi, insufisiensi vena Saponin, minyak atsiri, alkaloid Bronchii Asthma, batuk, bronchitis Flavonoid, digitaloid Jantung Penyakit jantung koroner Minyak atsiri, alkaloid, flavonoid Liver/Hati Kelainan fungsi hati Antrakuinon, tannin, minyak atsiri, asam amino Usus Flatulens, konstipasi, diare Flavonoid, saponin, minyak atsiri Sistem urinaria Inflamasi, infeksi,

Benign Prostatic Hypertrophy (BPH)


48. Campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam pancidengan air secukupnya, panaskan di atas tangas air selama 15 menitterhitung mulai suhu mencapai 90 C sambil sekali-sekali diaduk-aduk.Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infus yang dikehendaki. Infus simplisia yang mengandung minyak atsiri diserkai setelah dingin. Infus simplisia yang mengandung lendir tidak boleh diperas. Infus simplisia yang mengandung glikosida antarkinon, ditambah larutan natrium karbonat P 10% dari bobot simplisia. Kecuali dinyatakan lain dan kecuali untuk simplisiaia yang tertera dibawah, infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10% simplisia. Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut, digunakan sejumlah yang tertera. Kulit Kina 6 bagian Daun Digitalis 0,5 bagian Akar Ipeka 0,5 bagian Daun Kumis kucing 0,5 bagian Sekale Kornutum 3 bagian Daun Senna 4 bagian Temulawak 4 bagian

Pembuatan Dekok: Campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam panci dengan air secukupnya, panaskan diatas tangas air selama 30 menit terhitung mulai suhu 90 C sambil sekali-sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume dekok yang dikehendaki, kecuali dekok dari simplisia Condurango Cortex yang harus diserkai setelah didinginkan terlebih dahulu. Jika tidak ditentukan perbandingan yang lain dan tidak mengandung bahan berkhasiat keras, maka untuk 100 bagian dekok harus dipergunakan 10 bagian dari bahan dasar atausimplisia. Untuk bahan berikut, digunakan sejumlah yang tertera. Bunga Arnica 4 bagian Daun Digitalis 0,5 bagian Kulit Akar Ipeka Kulit Kina Daun Kumis kucing Akar Senega 0,5 bagian 6 bagian 0,5 bagian 4 bagian

Dan kenapa harus dalam penyarngan menggunakan kassa daripada kertas saring: Karena kain kassa lebih gampang menyerap cairan dan penyaringan nya lebih selektif daripada kertas saring sehingga kassa sering digunakan pada akhir pembuatan infusa atau dekok 49. penggunaan obat herbal pada kondisi khusus yang bagaimana yang harus diperhatikan? kenapa dan tuliskan contohnya.Beberapa tanaman herbal dapat mengakibatkan masalah serius pada orang-orang dengan kondisi tertentu, misalnya orang yang menjalani operasi pembedahan, anak-anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia. Beberapa tanaman herbal juga berpengaruh terhadap organ-organ tertentu pada semua orang.A. Penggunaan Obat pada Wanita HamilPada wanita hamil, sebisa mungkin untuk menghindari pemakaian obat jenis apapun terutama pada trimester pertamanya. Penggunaan obat pada wanita hamil sangat beresiko menimbukan kecacatan pada bayi terutama ketika obat yang dikonsumsi tersebut kemudian tembus sampai ke plasenta.B. Penggunaan Obat untuk Ibu MenyusuiTak jauh berbeda dengan wanita hamil, pemakaian obat pada masa menyusui juga cukup rentan bagi si bayi. Obat yang diminum oleh sang ibu dapat memengaruhi air susu.C. Penggunaan Obat pada Bayi dan AnakSebagaimana diketahui, anak-anak belum mencapai taraf sempurna tingkat pertumbuhannya sehingga penggunaan obat dapat memunculkan beragam resiko.D. Penggunaan Obat pada LansiaJika pada bayi dan anak-anak organ-organ tubuhnya masih belum sempurna, pada lansia justru kemampuan organ-organ tubuh tersebut telah mengalami penurunan. Proses penuaan akan mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan fisiologi, anatomi, psikologi, dan sosiologi. 50. Momordica charatia : pare mengandung sedikitkina, dan kina ini dapat merangsang penyusutan rahim, mengakibatkan keguguran. Apium graveolens : selama masa kehamilan karena dapat menyebabkan kontaksiuterus yang pada akhirnya bisa menyebabkan keguguran.

Ginger :belum terbukti secara medis, namun jahe mempunyai efekmemperlancar menstruasi sehingga bila diberikan pada ibu hamil kemungkinandapat menyebabkan keguguran Curcuma Longa : dapat menstimulanrahim yang dapat mendorong aliran menstruasi. Sehingga penggunaan berlebihandapat menyebabkan keguguran.

1. Untuk membuat ekstrak awal dari bahan2 tumbuhan digunakan pelarut n-heksan, EtoAc, BuOH atau EtOH? Etanol (EtOH) karena etanol merupakan pelarut universal yang bisa menarik senyawa polar ataupun tidak polar. 2. Etanol adalah pelarut yang serbaguna, larut dalam air dan pelarut organik lainnya, meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dietil eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridina, dan toluena. Ia juga larut dalam hidrokarbon alifatik yang ringan, seperti pentana dan heksana, dan juga larut dalam senyawa klorida alifatik seperti trikloroetana dan tetrakloroetilena. Etanol mempunyai polaritas yang tinggi sehingga dapat mengekstrak bahan lebih banyak dibandingkan jenis pelarut organik yang lain. Pelarut yang mempunyai gugus karboksil (alkohol) dan karbonil (keton) termasuk dalam pelarut polar. Etanol mempunyai titik didih yang rendah dan cenderung aman. Etanol juga tidak beracun dan berbahaya. Keuntungan menggunakan pelarut etanol dibandingkan dengan aseton yaitu etanol mempunyai kepolaran lebih tinggi sehingga mudah untuk melarutkan senyawa resin, lemak, minyak, asam lemak, karbohidrat, dan senyawa organik lainnya. 4. Perbedaan maserasi dan sokletasi Ditinjau dari suhu, maserasi merupakan ekstraksi cara dingin, yang dilakukan terhadap bahan tumbuhan yang mengandung senyawa yang bersifat termolabil. Sedangkan sokletasi merupakan ekstraksi cara panas yang dilakukan terhadap bahan tumbuhan yang mengandung senyawa bersifat termostabil. Apabila ditinjau dari banyaknya ulangan proses, maserasi merupakan ekstraksi satu kali dan sokletasi merupakan ekstraksi berulang kali. Pada sokletasi, digunakan pelarut yang jumlahnya lebih sedikit daripada maserasi (sokletasi lebih menghemat pelarut daripada maserasi). Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan merendam simplisia menggunakan satu atau campuran pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan (kamar). Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. 5. Ekstrak cair hasil maserasi di evaporasi pada suhu 40 c, tidak pada suhu air medidih untuk mencegah rusaknya senyawa-senyawa thermolabil yang berada dalam ekstrak tersebut.

6. Proses tersebut dinamakan fraksinasi. Fraksinasi adalah suatu proses pemisahan senyawa senyawa atau kandungan fitokimia berdasarkan tingkat kepolaran. Jumlah dan senyawa yang dapat dipisahkan menjadi fraksi berbeda beda tergantung pada jenis tumbuhan. 7. Uji aktivitas antibakteri/antijamur biasanya menggunakan mikroba non patogen, karena alasan keselamatan, jika menggunakan mikroba patogen dikhawatirkan dapat membahayakan orang yang melakukan pengujian. Indikator suatu senyawa dikatakan memiliki aktivitas antimikroba adalah terbentuknya zona bening di sekitar reservoir ekstrak pada media uji yang telah mengandung mikroba 8. hewan uji yang dapat digunakan adalah mencit betina (Mus Musculus). Efek teratogenik pada percobaan menggunakan mencit dapat dilihat dengan adanya cacat fisik, kekerdilan, dan adanya hemoragi pada janin mencit. 9. Uji antimalaria terhadap ekstrak dapat dilakukan menggunakan hewan mencit jantan. Hewan uji terlebih dahulu diinfeksikan dengan parasit plasmodium. Karena untuk suatu pengujian aktivitas antimalaria, diperlukan parasit dalam keadaan sinkron yaitu pada stadium cincin. Hewan uji yang sudah terinfeksi dilakukan pengambilan darah dan pemeriksaan parasitemia dari hewan uji di tiap kelompok perlakuan. Bila sudah terjadi infeksi dilakukan pemberian sediaan uji dengan berbagai dosis. Dan diberikan setiap hari pada masing masing kelompok hewan uji hingga hari kelima. Pada hari ke 1, 3, dan 5 darah diambil dari vena ekor/vena orbitalis dan dibuat sediaan apus darah tipis. Kemudian dihitung parasitemia berdasarkan pemeriksaan secara mikroskopik sediaan darah tebal yang telah diwarnai dengan pewarnaan Giemsa degan menghitung jumlah eritrosit yang terinfeksi dan eritrosit normal. Adanya aktivitas antimalaria terlihat dari penurunan parasitemia lebih dari 30%

10. untuk memastikan pasien menderita malaria, darahnya diperiksa dan bila pasien postif menderita malaria maka akan ditemukan parasit berbentuk cincin pada stadium awal penyakit. Ekstrak tumbuhan dinyatakan memiliki sifat antimalaria apabila dalam preparat darah terlihat adanya penurunan jumlah parasitemia. Menurut Andrade-Neto et al. (2003) suatu ekstrak dikatakan aktif menurunkan parasitemia apabila ekstrak tersebut dapat menurunkan parasitemia lebih dari 30%. Jumlah eritrosit berparasit dan eritrosit normal diamati dengan mikroskop. Inti parasit terlihat berwarna merah muda dan plasmanya berwarna biru, terdapat bintik-bintik maurer berwarna merah tua ditemukan pada stadium ring tua, dan adanya bentuk marginal. 11. Untuk mencari ekstrak tumbuhan yang memiliki aktivitas hepatoprotektor digunakan hewan uji mencit atau tikus. Organ hewan uji yang dirusak adalah hati dengan menggunakan senyawa kimia CCL4. Titer SGOT dan SGPT diperiksa karena SGOT singkatan dari Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, sebuah enzim yang secara normal berada di sel hati dan organ lain. SGOT dikeluarkan kedalam darah ketika hati rusak.

Level SGOT darah kemudian dihubungkan dengan kerusakan sel hati, seperti serangan virus hepatitis. SGOT juga disebut aspartate aminotransferase(AST). Sedangkan SGPT adalah singkatan dari Serum Glutamic Piruvic Transaminase, enzim ini banyak terdapat di hati. Dalam uji SGOT dan SGPT, hati dapat dikatakan rusak bila jumlah enzim tersebut dalam plasma lebih besar dari kadar normalnya. Tujuan pemeriksaan histologi terhadap hati untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral 12. Digunakan kit enzim reverse transcriptase, enzim integrase dan enzim HIV protease karena pada siklus hidup virus HIV diperlukan enzim-ensim tersebut. RT= Reverse Transcriptase digunakan untuk mentranskripsikan genom RNA HIV menjadi DNA. Enzim integrase digunakan untuk membantu masuknya DNA HIV yang terbentuk ke nukleus sel pejamu. Enzim protease HIV memotong polyproteins virus menjadi produk penting protein fungsional selama proses pematangan virion. Pada ekstrak etanol daun gandarusa dapat menghambat enzim reverse transcriptase HIV tipe 1 secara in vitro, menghambat fertilisasi in vitro pada mencit, dan berkhasiat sebagai analgetik. Penghambatan aktivitas transcriptase HIV terbalik dengan bersaing dengan 5-trifosfat substrat alami deoxyadenosine dan setelah penggabungan menjadi DNA, dengan menyebabkan pemutusan rantai DNA virus. Selain itu, ekstrak etanol daun gandarusa dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah tikus putih. Hewan uji yang digunakan pada percobaan tersebut adalah mencit jantan dan betina galur ddY berumur lebih kurang dua bulan dengan berat badan 20-30 gram. 13. Silika yang digunakan dalam Kromatografi Kolom bisa Silika gel G atau silika gel H, karena kromatografi yang dilakukan hanya bertujuan untuk memisahkan berdasarkan kepolarannya dan dihasilkan fraksi-fraksi (pemurnian), tanpa dilakukan pengamatan dibawah sinar UV sehingga tidak diperlukan silika gel yang dapat berflouresensi. Silika gel G berarti silika gel yang dibuat dari bahan gypsum dengan G melambangkan gypsum (CaSO4) sedangkan silika gel H berarti silika gel yang dibuat dari bahan Alumina (Al2O3). Dalam kromatografi terjadi proses adsorpsi atau terjerapnya/teradsorpsinya senyawa oleh adsorben yang bertindak sebagai fase diam dan proses partisi yaitu terpisahnya komponenkomponen diantara fase gerak dan fase diamnya. Konsekuensi dari proses tersebut kita harus menggunakan pelarut yang bervariasi sifat kepolarannya, dari pelarut dengan kepolaran yang rendah hingga pelarut yang kepolarannya tinggi atau sebaliknya. 15. Kemurnian suatu isolat dapat diuji secara KLT dengan cara - Dimasukkan larutan pengembang yang sesuai kepolarannya dengan isolat yang dideteksi dalam chamber KLT - Chamber ditutup dan digoyangkan hingga larutan jenuh - Dibuat batas atas dan batas bawah pada lempeng Silica Gel GF254 - Setelah itu ditotolkan isolat menggunakan pipa kapiler pada lempeng silica - Lempeng tersebut kemudian dimasukkan dalam chamber - Tunggu hingga larutan naik ke batas atas - Diamati dibawah sinar UV 254 nm dan 366 nm - Hitung Rf dan dicocokan nilai Rf isolat yang telah ada di literatur

17. Analisis spektroskopi IR memberikan informasi apa? Contohnya? Spektroskopi inframerah berguna untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat pada senyawa organik. Bila suatu senyawa diradiasi menggunakan sinar infra merah, maka sebagian sinar akan diserap oleh senyawa, sedangkan yang lainnya akan diteruskan. Serapan ini diakibatkan karena molekul senyawa organik mempunyai ikatan yang dapat bervibrasi. Vibrasi molekul dapat dialami oleh semua senyawa organik, namun ada beberapa yang tidak terdeteksi oleh spektrometri IR. Masing-misang ikatan akan mempunyai sifat yang khas. Sebagai contoh, sebuah gugus karbonil, C = O, selalu menyerap sinar inframerah pada 1670-1780 cm-1 18. . Semua molekul dapat mengabsorpsi radiasi daerah UV-Vis karena mereka mengandung elektron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi.Zat yang dapat dianalisis dengan spektrofotometri UV-Vis yaitu zat dalam bentuk larutan dan zat yang tampak berwarna maupun berwarna. Jenis spektroskopi UV-Vis terutama berguna untuk analisis kuantitatif langsung misalnya kromofor, nitrat, nitrit dan kromat sedangkan secara tak langsung misalnya ion logam transisi. 19. Pada metode analisis GCMS (Gas Cromatografy Mass Spektroscopy) adalah dengan membaca spektra yang terdapat pada kedua metode yang digabung tersebut. Pada spektra GC jika terdapat bahwa dari sampel mengandung banyak senyawa, yaitu terlihat dari banyaknya puncak (peak) dalam spektra GC tersebut. Berdasarkan data waktu retensi yang sudah diketahui dari literatur, bisa diketahui senyawa apa saja yang ada dalam sampel. Selanjutnya adalah dengan memasukkan senyawa yang diduga tersebut ke dalam instrumen spektroskopi massa. Hal ini dapat dilakukan karena salah satu kegunaan dari kromatografi gas adalah untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu sampel. Setelah itu, didapat hasil dari spektra spektroskopi massa pada grafik yang berbeda. Informasi yang diperoleh dari kedua teknik ini yang digabung dalam instrumen GC/MS adalah tak lain hasil dari masing-masing spektra. Untuk spektra GC, informasi terpenting yang didapat adalah waktu retensi untuk tiap-tiap senyawa dalam sampel. Sedangkan untuk spektra MS, bisa diperoleh informasi mengenai massa molekul relatif dari senyawa sampel tersebut. 20.1H NMR digunakan untuk memberikan gambaran tentang jumlah setiap tipe hidrogen dan 13C NMR selain memberikan data tentang jumlah karbon dalam suatu molekul juga tipe dari karbon tersebut.Pada 1H NMR dapat diketahui pergeseran kimia untuk setiap proton yang terdapat pada suatu molekul. Ini disebabkan bahwa tidak setiap proton dalam molekul beresonansi pada frekuensi yang identik sama. Dalam kenyataan setiap proton dalam molekul dikelilingi elektron dan menunjukkan sedikit perbedaan lingkungan elektronik dari satu proton dengan proton yang lainnya. Pada 13C NMR, pergeseran kimia setiap karbon yang terdapat pada suatu molekul juga dipengaruhi oleh adanya perbedaan lingkungan elektronik dari satu karbon dengan karbon yang lainnya, sehingga akan dapat diketahui karbon dengan berbagai harga pergeseran kimia. Selain itu akan dapat diketahui dengan pasti berapa banyak jumlah karbon yang ada pada suatu molekul yang akan ditentukan strukturnya. Misalnya untuk spectrum 1H NMR untuk etanol (CH2OH),akan diperoleh tiga sinyal tertentu.Kelompok CH3 memiliki pergeseran sekitar 1 ppm,CH2 memiliki pergeseran sekitar

4 ppm dan OH memiliki pergeseran sekitar 2-3 ppm tergantung pada pealrut yang digunakan. 21. Pada "Library" dapat dilihat hasil analisis senyawa yang telah dilakukan oleh pada ahli dan terbukti kebenarannya dengan metode-metode dan treatment tertentu sehingga jika metode dan treatment yang dilakukan sama dapat dibandingkan antara hasil analisis yang kita lakukan dengan hasil analisis pada "library" yang ada. "Library" ini biasanya dapat berupa buku acuan. 23. Suatu isolat yang didapatkan harus bersifat murni agar efek terapi yang diinginkan dari isolat dapat diperoleh. Untuk pemeriksaan isolat dengan instrument infra red (IR) jika hasil isolate tidak murni maka data yang akan dihasilkan adalah akan timbul banyak puncak gelombang (peak) yang tidak beraturan sehingga banyak gugus fungsi yang terdeteksi yang bukan berasal dari senyawa isolat tersebut. Sehingga akan sulit untuk mengetahui senyawa apa saja yang benar-benar dikandung oleh isolat tersebut. Untuk pemeriksaan isolat dengan instrumen 1H-NMR jika isolatnya tidak murni maka data yang dihasilkan akan memberikan jumlah tipe hydrogen yang tidak spesifik karena adanya pengotor atau senyawa lain yang masih ada di dalam isolate. Untuk instrument 13c-NMR jika isolate tidak murni maka data yang akan dihasilkan adalah jumlah karbon yang ditunjukkan akan tidak sesuai dengan yang seharusnya karena karbon-karbon yang berasal dari pengotor dan senyawa lain juga akan terdeteksi sehingga hasil yang diperoleh tidak spesifik pada isolate murni. begitu juga dengan hasil data yang diperoleh menggunakan instrument uv-vis, akan muncul puncak gelombang yang tidak beraturan karena isolate yang diperiksa tidak murni sehingga puncak gelombang yang dihasilkan akan saling bertumpuk. 25. Opium: Crude drugs karena diperoleh dari buah Papaver somniferum yang belum matang. Opium ini diproduksi dengan cara melukai buah Papaver somniferum sehingga menngeluarkan getah kental berwarna putih kemudian setelah kering berubah warna menjadi cokelat dan dipasarkan sebagai opium mentah. Tinktura opii : Ekstrak yaitu diperoleh dengan cara mencacah tumbuhan segar kemudian direndam dalam alkohol yang dicampur dengan air beberapa saat, lalu disari. Morfin : Senyawa aktif murni, yaitu merupakan salah satu golongan alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium Heroin: Senyawa sintetis, yaitu merupakan derivatif 3,6-diasetil dari morfiin dan disintesis dari morfin melalui proses asetilasi Kodein : Senyawa aktif murni, yaitu merupakan asam opiat alkaloid yang dijumpai dalam Papaver somniferum dalam konsentrasi antara 0,7% dan 2,5%. Loperamid : Senyawa sintetis, yaitu merupakan salah satu obat opiat derivatif piperidine (senyawa organik hasil hidrogenasi piridine) yang dibuat oleh Janssen in 1971 untuk pengobatan diare 26. Ginger dan green tea tidak termasuk ke dalam empat besar produk herbal USA pada awal tahun 2000-an. Yang termasuk ke dalam empat besar produk herbal USA pada awal tahun 2000-an antara lain Ginkgo (Ginkgo biloba), Echinacea (Echinacea spps.), ginseng (Panax ginseng), dan garlic (Allium sativum).

27.

Pengobatan Homeopati adalah sistem pengobatan yang melibatkan terapi individu dengan zat yang sangat diencerkan, diberikan terutama dalam bentuk tablet, dengan tujuan memicu sistem alami tubuh untuk penyembuhan. Setiap pasien diberi obat yang paling sesuai menurut gejala spesifik yang dikeluhkan. Prinsip dasar homeopati adalah Similia Similibus Curentur yang artinya serupa menyembuhkan yang serupa. Artinya homeopati bekerja dengan prinsip bahwa penyakit dapat disembuhkan oleh bahan yang sama yang mungkin telah menyebabkan timbulnya penyakit tersebut, dengan cara dipotentisasikan. Misalnya, stimulan Ritalin digunakan untuk mengobati pasien dengan ADHD, atau dosis kecil alergen seperti serbuk sari kadang-kadang digunakan untuk mengurangi kepekaan pasien alergi. Pengobatan herbal (herbalism) adalah pengobatan tradisional dari pengetahuan, keterampilan, dan praktek berdasarkan teori, keyakinan, dan pengalaman adat dari budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau tidak, dengan berdasarkan pada pemakaian tumbuhantumbuhan dan ekstrak tumbuhan yang digunakan untuk pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan, diagnosis, perbaikan atau pengobatan penyakit fisik dan mental. Bahan aktif mengacu pada bahan-bahan obat-obatan herbal dengan aktivitas terapeutik. Perbedaan utama antara pengobatan herbal dan homeopati adalah bahwa dengan produkproduk herbal, dengan peningkatan dosis diharapkan dapat meningkatkan efek terapi, sementara pada homeopati percaya bahwa produk homeopati lebih diencerkan, diharapkan memiliki efek terapi yang lebih besar dari produk tersebut. Selain itu, pengenceran dan langkah succussion yang terlibat dalam produksi produk homeopati diyakini menjadi pengaruh penting untuk keberhasilan terapi produk. Selanjutnya, karena filosofi yang berbeda dalam memilih pengobatan untuk kondisi tertentu, penggunaan produk herbal dan homeopati tidak dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang sama, meskipun hal ini tidak selalu terjadi dalam praktek. 28. Fitofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat herbal menjadi suatu bentuk sediaan tertentu hingga siap digunakan sebagai obat yang berkhasiat; serta mempelajari perkembangan obat herbal yang meliputi ilmu dan teknologi pembuatan obat herbal dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan dan diberikan kepada pasien. Phytomedicine adalah sediaan obat yang berasal dari tumbuhan, mineral, ataupun hewan yang telah diproses atau diekstrak sedemikian rupa, dalam pembuatannya, obat herbal tidak menggunakan tambahan zat kimia sintetik. Active principle merupakan zat pada suatu obat yang terbukti memberikan efek farmakologis pada tubuh manusia atau hewan dalam dosis tertentu. 29.

Fitoterapi adalah penggunaan tanaman, bagian dari tanaman ataupun bahan yang berasal dari tanaman untuk pengobatan ataupun pencegahan penyakit. Tanaman yang secara tradisional digunakan dalam fitoterapi disebut "tanaman obat" atau "herbal". Istilah fitoterapi berasal dari Henri Leclerc (1870-1955) yang tinggal dan berpraktek di Paris. Herbal Medicine lebih tua dari fitoterapi. Cara pengobatan ini mulai sejak ribuan tahun yang lalu, termasuk pengobatan tradisional cina, Tibet dan ayurveda (India).

Pengobatan herbal berbeda dengan pengobatan konvensional (kimia sintetis). Berikut ini tabel perbedaan antara kedua jenis pengobatan tersebut. Pengobatan Konvensional (kimia sintesis)

Berasal dari Barat Menggunakan bahan kimia sintetik / anorganik Daya keterserapan 50% 70% (butirannya kasar) Bersifat antibiotik (racun atau membunuh bakteri) Memahami bahwa penyebab penyakit adalah virus, bakteri, dan patogen (mikroorganisme pembawa penyakit) Mengobati gejala penyakit (Symtomatic treatment) Menimbulkan efek samping Memiliki kesan lebih ampuh dan lebih cepat dalam mengobati tetapi bersifat destruktif (merusak) Pengobatan Herbal

Berasal dari Timur Menggunakan bahan alamiah / organik Daya keterserapannya 90% (butirannya halus) Bersifat probiotik Penyebab penyakit adalah lemahnya sistem immunitas ( daya tahan tubuh) seseorang Bersifat holistik (menyeluruh), mengobati sumber penyakit (causatif treatment) Tidak menimbulkan efek samping, yang ada hanya DOC (direction of cure) mengandung vitamin, mineral dan nutrisi Memiliki kesan lambat tetapi konstruktif (membangun) 32. Dokumentasi pertama : kebudayaan Mesir dan Asia. Masyarakat Mesir memiliki kemampuan ekstensif dalam teknik pembalsaman menggunakan bahan yang berasal dari tumbuhan. Papyrus ebers (1550 SM) memberikan informasi mengenai banyak simplisia yang penting (biji jarak, gom arab, aloe, dll). Pengetahuan mengenai manfaat tumbuhan obat kemudian menyebar ke Yunani dan negara-negara barat. Banyak penulis jaman dahulu yang menjelaskan bahwa tumbuhan juga dapat dipergunakan sebagai obat. Diantaranya adalah Hippocrates (460-370 SM), Theoprastus (370-287 SM), Pliny the Elder (23-79 SM), Dioscorides (40-80 SM), dan Galen (130-210 SM). Dioscorides secara teliti mengumpulkan informasi sekitar 600 tumbuhan dan pengobatan dan mengumpulkannya dalam Materia Medica, istilah tersebut digunakan untuk menjelaskan pengetahuan mengenai obat pada ratusan tahun yang lalu. Jika Dioscorides adalah bapak kedokteran yang menemukan metode pengobatan pertama kali dan Galen adalah bapak farmasi yang pertama kali menemukan cara membuat obat khususnya dari bahan alam dengan metode ekstraksi. 33. Sumber utama informasi obat herbal adalah buku teks farmakognosi dan fitoterapi, jurnal ilmiah, pertemuan, serta seminar. Secara umum, buku teks farmakognosi memberikan

prinsip-prinsip dasar dan deskripsi rinci tentang obat herbal berdasarkan kelas kimia dari komponen aktif. Buku teks fitoterapi, mencakup informasi tentang penggunaan terapi obat herbal. Sumber informasi lain adalah Physicians Desk References (PDDR) untuk obat herbal. Selain itu, Farmakope Amerika (USP) dan National Formulary (NF) adalah dua kompendium resmi yang mencantumkan senyawa terapeutik yang digunakan dalam praktek medis. Lalu ada jurnal yang secara kusus merujuk pada sifat obat-obat herbal misalnya Phytomedicine, Ethnopharmacology Journal, Phytoteraphy Research, Fitoterapia, Alternative Medicinal Review, Journal of Alternative and Complementary Medicine. Ada beberapa database online yang berisi informasi mengenai sifat biologis dan kimia obat herbal, seperti Medline yang berisikan informasi ilmu medis, termasuk studi eksperimental dan klinis obat herbal. Database khusus dalam fitoterapi termasuk Napralert, Ciscom, Amed, dan Phytobase. Informasi yang berkaitan dengan obat herbal: - pemakaian ethnomedical (kuno dan baru) - penilaian farmakologi terhadap jamu dan persiapannya - studi klinis dan meta-analisis - jumlah senyawa aktif dalam obat herbal dan persiapannya - farmakologi penilaian senyawa aktif - data kontrol kualitas - penyakit dimana obat herbal dianggap aman dan efektif Di Indonesia, sumber obat herbal dapat diperoleh dari perguruan tinggi farmasi, informasi/jurnal terkait dari kementrian kesehatan RI, BPOM, perhimpunan peneliti tanaman obat, balai besar penelitian tanaman obat dan obat tradisional, balitbangkes RI dll. Buku resmi di kalangan akademisi diantaranya adalah Materia Medika Indonesia dan Farmakope Herbal Indonesia. 37. Terdapat interaksi obat herbal dengan obat konvensional bila digunakan bersamaan, baik menibulkan efek toksik ataupun efek yang aditif/sinergis. Contoh: a) Bawang putih dengan warfarin: dihindari kombinasi keduanya karena bawang putih memiliki efek antiplatelet, dan warfarin memiliki efek anticlotting. Efek yang dapat terjadi adalah komplikasi perdarahan. Garlic berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol. warfarin berkhasiat untuk over koagulasi. b) Ginkgo dengan aspirin: tidak boleh dikombinasikan, karena ginkgo memiliki efek antiplatelet, dan aspirin memiliki efek antikoagulan. Efek yang dapat terjadi adalah komplikasi perdarahan. Ginkgo dapat meningkatkan memori dan sirkulasi. Aspirin merupakan over antikoagulasi. c) Green tea dengan warfarin: Green tea berkhasiat mencegah kanker dan warfarin dapat menurunkan efek antikoagulan. Green tea mengandung vit K yang memiliki efek antagonis dengan warfarin. Ginger dan green tea tidak termasuk ke dalam empat besar produk herbal USA pada awal tahun 2000-an. Yang termasuk ke dalam empat besar produk herbal USA pada awal tahun 2000-an antara lain Ginkgo (Ginkgo biloba), Echinacea (Echinacea spps.), ginseng (Panax ginseng), dan garlic (Allium sativum).

44. mekanisme kerjanya dgcara meningkatkan volume dan menurunkan viskositas mukosa di gastrointestinal,sehingga melalui refleks vagal terjadi stimulasi kelenjar lendir di bronkikemudian merangsang pengeluaran dahak menuju faring. Contoh simplisia : buahmentimun, buah mahkota dewa, kayu ceremai, daun mangkokan , nilam, jenu,gandung, dan bangkoang.

47. Senyawa Aktif Organ Kelainan yang dapat diobati Minyak atsiri, flavonoid, hipeforin Otak (sistem saraf pusat) Insomnia, ansietas Monoterpena Saraf mempengar uhi neu rotransmisi, menghambat tra nspor ion, anestetik Minyak atsiri, flavonoid Saluran pernafasan Flu, cold, rhinitis Mucilago, tannin, flavonoid Rongga mulut Luka mulut (mouth ulcer) Tannin, flavonoid Saluran darah perifer Hipotensi, hipertensi, insufisiensi vena Saponin, minyak atsiri, alkaloid Bronchii Asthma, batuk, bronchitis Flavonoid, digitaloid Jantung Penyakit jantung koroner Minyak atsiri, alkaloid, flavonoid Liver/Hati Kelainan fungsi hati Antrakuinon, tannin, minyak atsiri, asam amino Usus Flatulens, konstipasi, diare Flavonoid, saponin, minyak atsiri Sistem urinaria Inflamasi, infeksi, Benign Prostatic Hypertrophy (BPH) 48. Campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam pancidengan air secukupnya, panaskan di atas tangas air selama 15 menitterhitung mulai suhu mencapai 90 C sambil sekali-sekali diaduk-aduk.Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infus yang dikehendaki. Infus simplisia yang mengandung minyak atsiri diserkai setelah dingin. Infus simplisia yang mengandung lendir tidak boleh diperas. Infus simplisia yang mengandung glikosida antarkinon, ditambah larutan natrium karbonat P 10% dari bobot simplisia. Kecuali dinyatakan lain dan kecuali untuk simplisiaia yang tertera dibawah, infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10% simplisia.

Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut, digunakan sejumlah yang tertera. Kulit Kina 6 bagian Daun Digitalis 0,5 bagian Akar Ipeka 0,5 bagian Daun Kumis kucing 0,5 bagian Sekale Kornutum 3 bagian Daun Senna 4 bagian Temulawak 4 bagian Pembuatan Dekok: Campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam panci dengan air secukupnya, panaskan diatas tangas air selama 30 menit terhitung mulai suhu 90 C sambil sekali-sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume dekok yang dikehendaki, kecuali dekok dari simplisia Condurango Cortex yang harus diserkai setelah didinginkan terlebih dahulu. Jika tidak ditentukan perbandingan yang lain dan tidak mengandung bahan berkhasiat keras, maka untuk 100 bagian dekok harus dipergunakan 10 bagian dari bahan dasar atausimplisia. Untuk bahan berikut, digunakan sejumlah yang tertera. Bunga Arnica 4 bagian Daun Digitalis 0,5 bagian Kulit Akar Ipeka 0,5 bagian Kulit Kina 6 bagian Daun Kumis kucing 0,5 bagian Akar Senega 4 bagian Dan kenapa harus dalam penyarngan menggunakan kassa daripada kertas saring: Karena kain kassa lebih gampang menyerap cairan dan penyaringan nya lebih selektif daripada kertas saring sehingga kassa sering digunakan pada akhir pembuatan infusa atau dekok 49. penggunaan obat herbal pada kondisi khusus yang bagaimana yang harus diperhatikan? kenapa dan tuliskan contohnya.Beberapa tanaman herbal dapat mengakibatkan masalah serius pada orang-orang dengan kondisi tertentu, misalnya orang yang menjalani operasi pembedahan, anak-anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia. Beberapa tanaman herbal juga berpengaruh terhadap organ-organ tertentu pada semua orang.A. Penggunaan Obat pada Wanita HamilPada wanita hamil, sebisa mungkin untuk menghindari pemakaian obat jenis apapun terutama pada trimester pertamanya. Penggunaan obat pada wanita hamil sangat beresiko menimbukan kecacatan pada bayi terutama ketika obat yang dikonsumsi tersebut kemudian tembus sampai ke plasenta.B. Penggunaan Obat untuk Ibu MenyusuiTak jauh berbeda dengan wanita hamil, pemakaian obat pada masa menyusui juga cukup rentan bagi si bayi. Obat yang diminum oleh sang ibu dapat memengaruhi air susu.C. Penggunaan Obat pada Bayi dan AnakSebagaimana diketahui, anak-anak belum mencapai taraf sempurna tingkat pertumbuhannya sehingga penggunaan obat dapat memunculkan beragam resiko.D. Penggunaan Obat pada LansiaJika pada bayi dan anak-

anak organ-organ tubuhnya masih belum sempurna, pada lansia justru kemampuan organorgan tubuh tersebut telah mengalami penurunan. Proses penuaan akan mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan fisiologi, anatomi, psikologi, dan sosiologi. 50. Momordica charatia : pare mengandung sedikitkina, dan kina ini dapat merangsang penyusutan rahim, mengakibatkan keguguran. Apium graveolens : selama masa kehamilan karena dapat menyebabkan kontaksiuterus yang pada akhirnya bisa menyebabkan keguguran. Ginger :belum terbukti secara medis, namun jahe mempunyai efekmemperlancar menstruasi sehingga bila diberikan pada ibu hamil kemungkinandapat menyebabkan keguguran Curcuma Longa : dapat menstimulanrahim yang dapat mendorong aliran menstruasi. Sehingga penggunaan berlebihandapat menyebabkan keguguran.

Anda mungkin juga menyukai