Anda di halaman 1dari 2

Tool box talk / open discussion masalah tentang ethic.

Salah satu contoh studi kasusnya yaitu tentang kasus suap di dalam project. Dimana ada sebuah perusahaan di engineering di Canada terkuat kasus suap yaitu dimana perusahaan membuat internal akunting yang berbeda dengan kenyataan. Yaitu perusahaan mempunyai 2 pengeluaran yang mengindikasikan untuk penyuapan ke beberapa instansi untuk memperlancar proyek. Tetapi biaya tersebut diasumsikan sebagai biaya project consultancy cost atau project commercia l cost. Dimana pengeluaran tersebut sudah menjadi hal yang biasa di perusahaan tersebut. Jadi ketika karyawan tersebut menanyakan ke atasannya, atasannya hanya bilang itu sudah menjadi hal yg biasa di perusahaan ini. Apakah kita sebagai karyawan mcdermott yang sudah mempunyai beberapa prosedur tentang ethic harus melakukan hal tersebut untuk mendapatkan sebuah proyek? Bagaimana sikap kita seandainya di perusahaan menyatakan bahwa hal yg seperti disebutkan diatas menjadi hal yang biasa? Ada contoh kasus lain, misalnya ada sebuah project yang mengharuskan adanya independent design review tersendiri. Tetapi oleh engineering manager design reviewnya tidak dilakukan, dikarenakan projectnya sudah telat beberapa bulan dan bisa menyebabkan imbas ke pekerjaan yang lainnya. Sehingga engineering manager memutuskan untuk membiarkan persyaratan untuk direview engineering designya. Mungkin dsini dari karyawan bisa muncul beberapa pendapat untuk menghadapi sikap tersebut. a. sebagai engineer, keputusan untuk review design inpendent bukan tanggung jawabnya, sehingga kita diam saja dan pura2 tidak tahu. b. Berbicara kepada rekan-rekan kerja yang lain dengan harapan tidak ada satupun dari mereka yang menanyakan pertanyaan yg sulit. c. Sebagai karyawan, ungkapkaan situasi tersebut ke department manager atau project manager. d. Atau menunggu instruksi dr senior management yg menginstruksikan untuk melakukan design review. Satu lagi contoh kasusnya yaitu ketika perusahaan sedang memfabrikasi suatu proyek, lalu ketika dilakukan WCR (weight control report), berat suatu struktur misalnya deck, beratnya dbawah jauh dr WCR tersebut. Lalu project manager menginstruksikan 3 hari audit untuk mencari kenapa bisa berbeda jauh beratnya, tetapi stelah dicek tidak ditemukan penyebab kenapa bisa berbeda jauh. Setelah beberapa bulan kemudian, isu ini diangkat kembali dan penyelidikan lebih lanjut diadakan. Ternyata ditemukan 12 kekurangan yg teridentifikasi di WCR yang sudah ada pada saat audit sebelumnya. Lalu penyelidikan lebih lanjut lagi ditemukan ketika pada saat melampirkan WCR tersebut, engineering manager setuju untuk melaporkan apa yg ditemukan pada saat diaudit. Seharusnya dr tindakan ini manajemen memberikan tindakan disiplin, tetapi oleh manajemen tindakan tersebut tidak dilakukan. Mungkin dari sini juga karyawan bisa muncul beberapa pendapat untuk menghadapi sikap tersebut. a. audit yg dilakukan tidak cukup memberatkan untuk dikenakannya tindakan disiplin.

b. WCR pada saat fabrikasi hanya menimbulkan sedikit impact ke proyek, karena WCR tersebut cm berguna hanya pada saat mau sailway / loadout, jadi hal tersebut tidak memberatkan tindakan disiplin. c. WCR itu merupakan kunci untuk memastikan bahwa beratnya merupakan berat yang benar ketika difabrikasi dan untuk tujuan ketika pada saat pengangkatan. Sehingga ketika misalnya terjadi pengangkatan apabila tdk sesuai dengan WCR, plan equipment seperti crane bisa berubah. Yg asalnya hanya butuh 1 crane, diakibatkan berbeda dengan wcr, bisa menjadi 2 crane. d. Engineering manager menutupi perbedaan WCR tersebut, walaupun kita tahu bahwa engineering manager menutupi tetapi kita diam saja. Dari beberapa contoh kasus diatas, sebenernya ada beberapa sikap kita yang harus kita lakukan sebagai karyawan, yaitu kita harus bisa SPEAK UP terhadap issue yang terjadi. Walaupun terkadang untuk melakukan speak up itu susah, apalagi bila di situasi yang penuh dengan tekanan dimana-mana. Krn dengan speak up, itu merupakan proses untuk peningkatan dan membuang sifat2 atauy kebiasaan yg buruk di perusahaan. Di mcdermott sendiri, sangat menyarankan untuk semua karyawan untuk melakukan speak up apabila ditemukan kejanggalan atau melanggar etik atau hukum. Krn apabila tidak ada karyawan yg speak up maka budaya etik di mcdermott akan menurun yang bisa menyebabkan permasalah besar dan membuat reputasi perusahaan menjadi buruk. Jadi yg harus dilakukan karyawan ketika misalnya : a. saya tidak enak / nyaman ketika saya melaporkan hal tersebut. Maka sebenernya karyawan harus melaporkan hal tersebut, karena di mcdermott kita bisa melaporkan hal tersebut secara anonimus atau tanpa nama. b. Isu tersebut mungkin akan diselesaikan pd akhirnya ato mungkin ada org yg lebih berhak untuk melaporkan hal tersebut. Sebaiknya kt jgn berpikiran seperti itu, krn mungkin memang tidak ada orng yang melaporkan, sehingga isu tersebut bisa terlambat untuk ditangani yng menyebabkan akan sulit untuk diselesaikan. Jadi sebaiknya kita speak up. c. Saya takut apabila saya melaporkan, akan ada pembalasan. Sebenernya apabila ada org yng melakukan pembalasan maka mcdermott punya kebijakan ttg zero tolerance kepada org yg melakukan pembalasan. Jd mcdermott sebenernya ingin menciptakan suasana dmana setiap karyawan merasa nyaman untuk speak up dan merasa aman dr ancaman pembalasan.

Anda mungkin juga menyukai