Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN 1.

Latar Belakang Visi dan Misi Promosi Kesehatan Visi adalah impian, cita-cita, atau harapan yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan atau program. Promosi kesehatan sebagai suatu lembaga atau institusi atau suatu program soygianya mempunyai visi dan misi yang jelas. Sebab dengan visi dan misi tersebut institusi atau program mempunyai arah dan tujuan yang akan dicapainya. Oleh sebab itu, visi promosi kesehatan (Khususnya di Indonesia) tidak terlepas dari visi pembangunan kesehatan di Indonesia, seperti yang tercantum dalam UndangUndang Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, yakni: Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi sumber daya manusia yang produktif secara social dan ekonomi. Oleh sebab itu, promosi kesehatan sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat di Indonesia harus mengambil bagian dalam mewujudkan visi pembangunan kesehatan di Indonesia tersebut. Sehingga promosi kesehatan dapat dirumuskan: Masyarakat mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Dari visi tersebut terdapat 4 kata kunci, yaitu : a. Mau (Willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya. b. Mampu (Ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya. c. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit, melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan, dan mencari pertolongan pengobatan yang professional bila sakit. d. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya. Kesehatan perlu ditingkatkan, karena derajad kesehatan baik individual, kelompok, atau masyarakat itu bersifat dinamis, tidak statis. Untuk mewujudkan visi promosi kesehatan, yakni masyarakat mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya, diperlukan upaya-upaya. Upayaupaya untuk mewujudkan visi ini disebut misi promosi kesehatan, yaitu apa yang
i

harus dilakukan untuk mencapai visi. Secara umum misi promosi kesehatan ini sekurang-kurangya ada tiga hal, yaitu: (Ottawa Charter, 1984). a. Advokat (advocate): Kegiatan advokat ini dilakukan terhadap para pengambil keputusan dari berbagai tingkat, dan sector terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah meyakinkan para pejabat pembuat keputusan atau penentu kebijakan, bahwa program kesehatan yang akan dijalankan tersebut penting (Urgen). Oleh sebab itu, perlu dukungan kebijakan atau keputusan dari pejabat tersebut. b. Menjembatani (Mediate): Promosi kesehatan juga mempunyai misi mediator atau menjembatani antara sector kesehatan dengan sector yang lain sebagi mitra. Dengan perkataan lain promosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan kesehatan. Kemitraan adalah sangat penting, sebab tanpa kemitraan, niscaya sekor kesehatan mampu menangani masalah-masalah kesehatan yang begitu kompleks dan luas. c. Memampukan (Enable) : Sesuai dengan visi promosi kesehatan, yaitu masyarakat mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya, promosi kesehatan mempunyai misi utama untuk memampukan masyarakat. Hal ini berarti, baik secara langsung atau melalui tokoh-tokoh masyarakat, promosi kesehatan harus memberikan keterampilan-keterampilan kepada masyarakat agar mereka mandiri di bidang kesehatan. Telah kita sadari bersama, bahwa kesehatan dipengaruhi oleh banyaka factor diluar kesehatan seperti pendidikan, ekonomi, social dan sebagainya. Oleh sebab itu, dalam rangka memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan, maka keterampilan di bidang ekonomi (pertanian, peternakan, perkebunan), pendidikan dikembangkan melalui promosi kesehatan ini. dan social lainnya, perlu

ii

Anda mungkin juga menyukai