Anda di halaman 1dari 62

SESAK SECARA MENDADAK KADANG TERDENGAR MENGI TERLIHAT EKSPIRASI MEMANJANG TERLIHAT OTOT DADA DAN LEHER KONTRAKSI

SAAT EKSPIRASI PADA AUSKULTASI ADA WHEESING

Gejala klinis mendukug FEV1/FVC < 75% Pemberian bronkodilator FEV1 naik > 12%

O2 INHALASI AKSI CEPAT BETA 2 AGONIS DOSIS TINGGI SISTEMIK KORTIKOSTEROID BILA TAK MEMBAIK DIBERIKAN AMINOPHILIN

Oksigen 5 L/menit diberikan untuk mencapai SaO2 >90% atau PaO2 > 60%

Nebulizer ventolin 5 mg/1ml dilarutkan nacl 2 ml diberikan tiap 4-8 jam atau Ventolin 2-4 mg oral tiap 6-8 jam

Metylprednisolon 0,5-1 mg/kgBB iv tiap 6 jam atau Metylprednisolon 40-60 mg dibagi dalam 2 dosis diberikan 3-10 hari atau Prednison 40-60 mg dibagi dalam 2 dosis diberikan 3-10 hari

Diberikan aminophilin iv 5-6 mg/kgBB diencerkan dalam nacl 20 ml diberikan dalam 20-30 menit Dilajutkan infus aminophilin 0,5-0,6 mikrogram/kgBB/menit (dalam larutan D5%)

DIAWALI GATAL GATAL SETELAH INJEKSI OBAT DIIKUTI : Sesak Sianosis Takikardi Tekanan darah turun < 90 mmHg Nyeri perut, mual, muntah Akral dingin Kesadaran turun

POSISI TERLENTANG TANPA BANTAL JAGA JALAN NAFAS O2 EPINEPRIN DIPHENHIDRAMIN REHIDRASI VASOPRESOR (DOPAMIN, NOREPINEPRIN)

Telentang tanpa bantal, bebaskan jalan nafas Bila tak sadar pasang mayo atau kepala dibuat hiperekstensi Pasang iv line

Oksigen diberikan untuk mencapai SaO2>90% Kecepatan 3-5 L/menit

Diberikan 0,3-0,5 ml epinephrin (1:1000) sub cutan atau im. Bila keadaan belum membaik bisa diulang tiap 5-10 menit sampai 3 kali

Diphenhidramin 1 mg/kg bb iv

Bila belum baik diberika cairan kristaloid guyur 1-2 liter. Bila tak naik diberikan vasopresor

Dopamin 5 mikrogram/kgBB/menit Bila tak naik bisa naik sampai 20mikrogram/menit Bila tak naik diberikan norepinephrin 3-4 mikrogam/menit bisa dititrasi sampai tensi diatas 80 mmHg

PENATALAKSANAAN HEMATEMESIS MELENA

DEFINISI
Hematemesis diartikan sebagai muntah darah, warna darah yang dimuntahkan tergantung pada konsentrasi asam hidroklorida didalam lambung dan campurannya dengan darah. Melena diartikan sebagai pengeluaran kotoran yang hitam seperti ter karena adanya darah yang berubah bentuknya.

ETIOLOGI
Perdarahan saluran cerna bagian atas : Ulkus peptikum Gastritis Alkohol dalam jumlah besar Obat : salisilat, fenilbutazon, indometasin. stres berat : penyakit intrakranial, sepsis Varises dan gastropati hipertensi portal Lain-lain : esofagitis, Ca lambung (perdarahan kronik), laserasi hepar (hemobilia), Uremi.

GEJALA

Hematemesis : muntah darah dimulut dapat berasal dari saluran cerna bagian atas atau darah diluar yang tertelan (epiktasis, hemoptisis, tonsilektomi) Melena : feces berwarna hitam seperti ter oleh karena bercampur darah, disebabkan perdarahan bagian atas 50- 100 ml disertai hematemesis. Melena tanpa hematemesis: terjadi pada perdarahan jejunum/ileum, 1 3 hari lalu normal atau mungkin sampai 3-8 hari Pre syok/syok Subfebril 38-39 C Hiperperistaltik oleh karena rangsangan darah dalam usus Lab : Hb dan Ht menurun, lekositosis atau trombositosis 2-5 jam , ureum dalam darah meningkat setelah 24-48 jam oleh karena pemecahan protein darah oleh bakteri usus

PEMERIKSAAN
Panel anemi USG Endoskopi

PENATALAKSANAAN
KU, TTV, kesadaran Perdarahan ada/tidak Singkirkan kemungkinan sumber perdarahan dari luar saluran pencernaan RT

PERBAIKAN KEADAAN UMUM


Evaluasi tanda-tanda vital, kesadaran Pasang infus Bila disertai sesak beri O2 2-4 l/menit Pasang NGT, bilas lambung dengan air sampai bersih dan bisa diulang setiap 6 jam Pasang CVP (central Venous Presure)

KONSERVATIF
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Mengatasi perdarahan Koagulasi lokal-topikal/oral. Thrombose 500 bubuk dilarutkan 36 kali/ hari Koagulasi parenteral: Adona AC -17 3-4x100 mg/hari IV, anoroxyl 2-5x10mg/hari IV, Coagulen 3-4x20mg/hari SK. Vitamin K 10-20 mg/hari IM/IV Vitamin B comp dengan asam folat Antasida Lavement antibiotik Perdarahan oleh karena varises esofagus dicoba pemasangan balon modifikasi dalam esofagus. Tranfusi darah, bila Hb <10 gr/dL dan Ht < 30% jika perdarahan berhenti dalam waktu >24 jam diberi packed cell

PENATALAKSANAAN KOMA ASIDOSIS DIABETIK KOMA DIABETIK

DEFINISI

Keadaan dekompensasi kekacauan metabolik yang ditandai oleh tias hiperglikemia, asidosis, ketosis, oleh karena defisiensi absolut/relatif

KLASIFIKASI

DIAGNOSIS
Klinis : poliuri, polidipsi, mual, muntah, pernafasan kusmaull, lemah, dehidrasi, hipotensi sampai syok, koma. Darah : Hiperglikemia >300 mg/dL, bikarbonat < 20mEq/L Urine : glukosuria dan ketonuria.

DIANGNOSA BANDING
Koma Hipoglikemia Koma hiperosmolar non ketotik Koma lakto asidosis.

PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN KOMA HIPEROSMOLAR NON KETOTIK

DEFINISI

Sindroma hiperosmoler hiperglikemi non ketotik yang ditandai hiperglikemia, hiperosmolar, tanpa ketotik.

PENCETUS
Infeksi DM tidak terdiagnosa Non compliance Penyalahgunaan obat Penyakit penyerta

DIAGNOSA
Tetralogi HONK 1 yes 3 no 1. Glukosa darah > 600 mg/dL, bikarbonat > 15 mEq/L (No DM history, No Kusmaull, No ketonemia) 2. Dehidrasi berat, hipotensi

DIAGNOSA BANDING
KAD Koma lakto asidosis

PENATALAKSANAAN
Hampir sama dengan KAD : fase I dan fase II tanpa infus bikarbonat tetapi diberikan : 1. NaCl 0,45% 2. RI seperti KAD 3. Antibiotika sesuai indikasi 4. Apabila plasma Na <150 mEq/L diberi normal saline, namun apabila Na > 150 mEq/L diberi hipotonik saline.

PENATALAKSANAAN KOMA HEPATIK

p.PD

Definisi
Keadaan klinis gangguan sistem saraf otak pada penyakit hati yang merupakan gangguan neuropsikiatrik.

Sp.PD

Gejala
Ikterik
Nadi cepat dan kecil Pernapasan berbau busuk Tanda-tanda penyakit penyebab

Sp.PD

Pemeriksaan
EEG Tes psikometri

Pemeriksaan amonia darah.

Sp.PD

Penatalaksanaan
Memperbaiki oksigenasi jaringan
Membersihkan saluran pencernaan Pemberian vitamin golongan vitamin B Memperbaiki keseimbangan cairan dan

elektrolit Diit Obat-obatan

Sp.PD

Membersihkan saluran cerna


Pasang NGT

Bilas / kumbah lambung dengan air sampai bersih


Kumbah lambung dilakukan 6 jam sekali.

Sp.PD

Memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit


Cairan antara kombinasi glukosa 10%,

Darrow-glukosa dan asam amino (tutofusin)

Sp.PD

Diit
Diit hati I (hanya terdiri dari hidrat arang cair) personde selama 1-2 hari
Setelah itu diit hati II (protein 30 gram /hari

berbentuk lunak )

. Sp.PD

Obat-obatan
Laksansia laktulosa secara oral dosis 60-120 ml perhari
Mencegah amoniak oleh bakteri usus klisma

neomisin 2-4 gram perhari metronidazole 4x250 mg perhari Kortikosteroid hanya pada hepatitis fulminan L-dopa 3 x kaps, 3 x 1 kaps, 4 x 1 kaps terus dinaikkan sampai pasien sadar.

p.PD

PENATALAKSANAAN HIPOGLIKEMI

Sp.PD

Definisi
Hipoglikemia murni adalah gejala hipoglikemia apabila glukosa darah < 60 mg/dL Reaksi Hipoglikemi adalah gejala hipoglekemia apabila glukosa darah turun mendadak example dari 400 mg/dL jadi 150 mg/dL walaupun glukosa darah >100 mg/dL Koma hipoglikemi adalah koma oleh karena glukosa darah turun sampai dibawah 30 mg/dL Hipoglikemi reaktif adalah gejala hipoglikemi yang terjadi 2-5 jam sesudah makan

Sp.PD

Penyebab
Kadar insulin berlebih
Peningkatan sensitivitas insulin Asupan karbohidrat kurang,gangguan

hati,gangguan ginjal Lain-lain (alkohol, obat) OHO? Exercise berlebih? Sepsis?

. Sp.PD

Gejala

Lapar, gemetar Keringat dingin, berdebar-debar Ngatuk, Pusing, gelisah, sampai koma Glukosa darah 30-60 mg/dL Trian Whipple - hipoglikemi dengan gejala saraf pusat, vasomotorik - glukosa darah <50 mg/dL - gejala menghilang dengan pemberian gula infus martos (maltosa 10%) atau glukosa 10%, bila belum sadar dapat diulang 25cc glukosa 40% setiap jam (sampai sadar) dan dapat diulang sampai 6 kali, bila gagal ke no 4

PD

penatalaksanaan
1.
2.

3.

Bila pasien sadar beri pisang/roti/karbohidrat bila gagal ke no 2 Tetesin gula kental/ madu dibaawah lidah bila gagal ke no 3 Injeksi glukosa 40% i.v 25 ml (encerkan dua kali) infus martos (maltosa 10%) atau glukosa 10%, bila belum sadar dapat diulang 25cc glukosa 40% setiap jam (sampai sadar) dan dapat diulang sampai 6 kali, bila gagal ke no 4.

so. Sp.PD

4.

5. 6.

Injeksi glukosa 40% i.v 25 ml harap digunakan rumus 1.2.3 yaitu: rumus 1 diberikan 1 flash bila kadar gula darah 60-90 mg/dL rumus 2 diberikan 2 flash bila kadar gula darah 30-60 mg/dL rumus 3 diberikan 3 flash bila kadar gula darah <30 mg/dL, bisa diulang setiap 30 menit sampai sadar. GDA diulang setiap 30 menit untuk monitoring. Bila belum sadar sampai GDA 200 pikirkan oedam otak Terapi diberikan Manitol (lihat cara pemberian), Dilantin 3 x 100mg, Metylprednisolon 62,5 125 mg. Bila GDA masih dibawah 70 mg/dl maka diberikan 1. efedrin 25-50 mg, atau 2. glukagon 1 mg im Pengobatan penyebab

Pedoman
Glukosa darah diarahkan ke kadar glukosa puasa yaitu 120 mg/dL
Satu flakon (25ml) dekstrose 40% (10mg

dekstrose) dapat menaikkan kadar glukosa 25-50 mg/dL

Sp.PD

PENATALAKSANAAN STATUS ASMATIKUS

p.PD

Definisi
Serangan asma berat, jam sampai berharihari yang tidak membaik dengan pengobatan.

p.PD

Gejala
Sesak dengan wheezing, batuk dengan sputum kental, sukar dikeluarkan
Retraksi / otot pernapasan tambahan (+)

Cianosis sentral, takikardi, pulsus paradoksus


Lab sputum dan darah terdapat eosinofil

khusus pada asma alergi.

p.PD

Penatalaksanaan
Perbaiki keadaan umum
Obat-obatan Pola hidup sehat

Perbaiki keadaan umum


Oksigenasi 2-4 L/menit
Dehidrasi D5% atau NaCl 20-30 TPM

Sp.PD

Obat-obatan

Bronkodilator jika sebelumnya memakai obat golongan simpatomimetik sebaiknya diberikan aminophilin oleh karena mekanisme kerjanya berlainan dan sebaliknya. golongan simpatomimetik bentuk selektif terhadap adrenoreseptor B2(terbutalin, salbutamol, fenotenol) non selektif (adrenalin, efedrin) obat-obatan bronkodilator aerosol kerja lebih cepat dan efek samping lebih kecil.baik digunakan untuk anak kecil atau pun dewasa. Mula-mula diberikan 2 sedotan dari suatu metered aerosol devise, jika menunjukkan perbaikan diulang tiap 2 jam. Jika penilaian 10-15 menit tidak menunjukkan perbaikan, berikan aminophilin i,.v efek samping bronkodilator simpatomimetik yaitu takikardi. Penggunaan parenteral pada orang tua hati-hati. Berbahaya pada hipertensi, kardiovaskuler, dan serebrovaskuler. Pada orang tua dicoba 0,3 ml larutan efedrin 1 :1000 subkutan. Pada anak-anak dosis 0,01 mg/kgBB subkutan dapat diulang tiap 30 menit untuk 2-3 kali tergantung kebutuhan pemberian aminophilin i.v dosis awal 5,6 mg/KgBB pad adewasa dan anak-anak disuntik perlahan-lahan dalam 5-10 menit. Selanjutnya dosis penunjang 0,9 mg/kgBB/jam secara infus. Efek samping tekanan darah turun terutama pemberian yang tidak perlahan-lahan.

Sp.PD

Kortosteroid

jika pemberian obat bronkodilator tidak menunjukkan perbaikan dilanjutkan dengan kortekosteroid. 200mg hidrokortisone/ dosis 3-4 mg/kg BB i.v sebagai dosis permulaan dan dapat diulang tiap 2-4 jam secara parenteral sampai serangan akut terkontrol, dengan diikuti pemberian 30-60mg prednisone/ dosis 1-2 mg/Kg BB/hari secar oral dalam dosis terbagi, kemudian dosis dikurangi secara bertahap. Obat ekspektoran seperti gliserolguaiakolat. Antibiotika diberikan bila ada infeksi

p.PD

dr Ali Santoso. Sp.PD

Anda mungkin juga menyukai