Anda di halaman 1dari 10

7.

Rencana Program Terapi Komunitas Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, direncanakan dilakukan sejumlah program,

yaitu: 1. Kegiatan Koordinator Pelaksana Peserta : penyuluhan cara membersihkan telinga yang benar : Wakil ketua PKK desa Kesamben Kulon : DM FK UNAIR : Ibu-ibu PKK desa Kesamben Kulon

Sumber Dana : Iuran PKK

2. Kegiatan Koordinator Pelaksana Peserta

: Pelatihan cara ekstraksi serumen : Kepala Puskesmas : Narasumber tenaga kesehatan : Tenaga kesehatan Puskesmas

Sumber Dana : Dana Puskesmas

3. Kegiatan Koordinator Pelaksana Peserta

: Penyuluhan dan Pelatihan cara pemeriksaan telinga : Kepala SDN 1 Kesamben Kulon : Narasumber tenaga kesehatan : Guru SD/MI desa Kesamben Kulon

Sumber Dana : Dana Sekolah

4. Pengadaan leaflet kesehatan telinga Koordinator Pelaksana Sasaran : DM FK UNAIR : DM FK UNAIR : Ibu-Ibu PKK

Sumber Dana : Donatur

5. Pengadaan stiker Kesehatan Telinga Koordinator Pelaksana Sasaran : DM FK UNAIR : DM FK UNAIR : Ibu-Ibu PKK dan guru SD/MI

Sumber Dana : Donatur

6. Pengadaan booklet, kartu skrining dan poster pemeriksaan telinga

Koordinator Pelaksana Sasaran

: DM FK UNAIR : DM FK UNAIR : Guru SD/MI

Sumber Dana : Donatur

7. Kegiatan Koordinator Pelaksana Peserta

: Ekstraksi Serumen siswa SD : Kepala Sekolah SD/MI : DM FK UNAIR : Siswa kelas 4-6 SD/MI Kesamben Kulon

Sumber Dana : Dana puskesmas

BAB VIII TERAPI KOMUNITAS

8.1

Deskripsi Program Terapi Komunitas Program terapi komunitas bertujuan untuk mempersiapkan ibu-ibu PKK sebagai perwakilan warga, guru SD/MI, serta paramedis Puskesmas dalam upaya meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan telinga sekaligus meningkatkan kesehatan telinga warga meliputi cara membersihkan telinga dengan benar, kapan telinga sebaiknya dibersihkan, cara pemeriksaan telinga beserta alat yang diperlukan, kapan pemeriksaan telinga harus dilakukan, kapan harus merujuk, serta bagi tenaga kesehatan Puskesmas diadakan pelatihan ekstraksi serumen. Program yang diusulkan yaitu penyuluhan cara membersihkan telinga yang benar, penyuluhan dan pelatihan cara pemeriksaan telinga, pelatihan cara ekstraksi serumen, pengadaan leaflet kesehatan telinga, pengadaan stiker Kesehatan Telinga, pengadaan booklet, kartu skrining dan poster pemeriksaan telinga serta Ekstraksi Serumen siswa SD.

8.1.1 Penyuluhan Cara Membersihkan Telinga dengan Benar Penyuluhan diadakan dengan koordinator adalah wakil ketua PKK desa setempat, dan tim pelaksana dari dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. Target peserta adalah ibu-ibu PKK desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik. Acara dilaksanakan pada tanggal 13 September 2013 pukul 18.30-19.00 WIB, yang diselenggarakan di pengajian ibu-ibu PKK oleh tim dokter muda FK UNAIR. Pembagian tugas adalah sebagai berikut: 1. Erien Pradyta bertugas sebagai pembawa acara sekaligus peraga cara pemeriksaan telinga bersama dengan Arofah Nurlina. 2. Pemberi materi penyuluhan adalah Reryd Arindany. 3. Imanita Septianda dan Dita Setyati sebagai sie konsumsi. 4. Mufqi Handaru sebagai sie dokumentasi. 5. Dyah Kartikasebagai sie perlengkapan. Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK yang menjadi sasaran program. Diharapkan ibu-ibu PKK ini dapat melanjutkan informasi kesehatan telinga ini kepada warga lainnya. Materi penyuluhan berisi pentingnya kesehatan telinga, tanda adanya gangguan pendengaran pada anak, cara membersihkan telinga, alat yang boleh dan

tidak boleh digunakan untuk membersihkan telinga, waktu yang tepat membersihkan telinga, serta tanda-tanda kapan harus merujuk ke Puskesmas. Penyuluhan dilaksanakan dengan metode ceramah dan peragaan secara langsung mengenai cara membersihkan telinga strategi yang digunakan adalah informatif edukasi diadakan dengan tanya jawab. Media penyuluhan ini adalah dengan menggunakan leaflet yang dibagikan sebelum penyampaian materi. Susunan acara adalah sebagai berikut: peserta datang diarahkan untuk mengisi daftar hadir dan mengambil konsumsi, kemudian pembukaan oleh pembawa acara dilanjutkan dengan pretest, penyampaian materi dan tanya jawab. Pada sesi tanya jawab ada beberapa pertanyaan yang diajukan, diantaranya: Boleh tidaknya menggunakan beberapa alat lain yang biasa warga gunakan untuk membersihkan telinga seperti bulu ayam, ujung tumpul peniti dan lain-lain, aman tidaknya membersihkan telinga setiap hari, serta aman tidaknya menggunakan sejenis minyak untuk mengeluarkan kotoran telinga. Setelah sesi tanya jawab dilanjutkan dengan mengerjakan soal posttest dan terakhir ditutup dengan pembagian stiker kesehatan telinga sebagai simbol komitmen dan kepedulian warga untuk menjaga kesehatan telinga anak dan anggota keluarga lainnya.

8.1.2 Pelatihan Cara Ekstraksi Serumen Pelatihan diadakan dengan koordinator adalah kepala puskesmas Kesamben Kulon, dan tim dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya yang mengundang PPDS THT-KL untuk menjadi narasumber kegiatan ini. Target peserta adalah tenaga kesehatan puskesmas. Acara dilaksanakan pada tanggal 14 September 2013 pukul 08.30-10.00 WIB, yang diselenggarakan di puskesmas Kesamben Kulon. Pembagian tugas adalah sebagai berikut: 1. Pembawa acara 2. Administrasi/presensi 3. Sie Perlengkapan dan humas 4. Sie Dokumentasi 5. Sie Konsumsi 6. Pendamping Kelompok : Erien Pradyta : Imanita Septianda : Mufqi Handaru : Arofah Nurlina : Dita Setyati : Dyah Kartika, Reryd Arindani

7. Pemberi materi penyuluhan adalah dr. Ira Rachma, PPDS THT-KL FK UNAIR.

Acara ini dihadiri oleh tenaga kesehatan puskesmas. Materi penyuluhan mengenai pentingnya kesehatan telinga, pengetahuan tentang serumen, cara ekstraksi serumen, alat serta bahan yang dapat digunakan untuk ekstraksi serumen, serta tandatanda kapan harus merujuk ke rumah sakit dan/atau dokter spesialis THT-KL. Penyuluhan dilaksanakan dengan metode ceramah dan peragaan secara langsung mengenai cara membersihkan telinga strategi yang digunakan adalah informatif edukasi diadakan dengan tanya jawab. Media penyuluhan ini adalah dengan menggunakan leaflet yang dibagikan sebelum penyampaian materi. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah keterampilan tenaga kesehatan

puskesmas dalam terapi pengambilan serumen apabila ada masyarakat yang ingin membersihkan telinga khususnya mengambil serumen, termasuk mengambil serumen anak SD/MI yang telah dirujuk oleh pihak sekolah. Susunan acara adalah sebagai berikut: 1. Peserta datang diarahkan untuk mengisi daftar hadir dan duduk di tempat yang telah disediakan 2. Pembukaan oleh pembawa acara 3. Sambutan dari ketua tim dokter muda FK UNAIR dilanjutkan dengan sambutan dari dr. Menik selaku perwakilan kepala puskesmas yang pada saat acara berlangsung tidak dapat hadir. 4. Pretest 5. Penyampaian materi cara ekstraksi serumen oleh dr. Ira Rachma. 6. Praktik ekstraksi serumen. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok yang didampingi masing-masing oleh 1 orang DM. 7. Tanya jawab 8. Posttest 9. Penyerahan kenang-kenangan dari tim dokter muda FK UNAIR kepada pihak puskesmas. 10. Penutup Sesi tanya jawab tampak sangat interaktif antara peserta dan dr. Ira selaku narasumber. Pertanyaan yang diajukan antara lain: tindakan awal apabila saat ekstraksi terjadi hal yang tidak diinginkan misalnya perdarahan liang telinga karena tergores alat atau serumen yang masih agak keras, alternatif bahan yang dapat digunakan untukserumenolisis apabila saat diperlukan tidak ada, dan lain-lain.

Setelah sesi tanya jawab dilanjutkan dengan mengerjakan soal posttest dan terakhir ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari tim dokter muda FK UNAIR kepada pihak puskesmas berupa 1 set serumen-kit dan poster anatomi telinga.

8.1.3 Penyuluhan dan Pelatihan Cara Pemeriksaan Telinga Penyuluhan dan pelatihan cara pemeriksaan telinga diadakan dengan

koordinasi dari kepala sekolah SDN 1 Kesamben Kulon yang menjadi tuan rumah pelaksanaan acara. Pelaksananya adalah tim dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang mengundang PPDS THT-KL untuk menjadi narasumber kegiatan ini. Target peserta adalah guru-guru SD/MI di desa Kesamben Kulon dan sekitarnya. Acara dilaksanakan pada tanggal 14 September 2013 pukul 10.00-12.00 WIB, yang diselenggarakan di SDN 1 Kesamben Kulon. Pembagian tugas adalah sebagai berikut: 1. Pembawa acara 2. Administrasi/presensi 3. Sie Perlengkapan 4. Sie Dokumentasi 5. Sie Konsumsi 6. Pendamping Kelompok: : Erien Pradyta : Imanita Septianda : Mufqi Handaru : Arofah Nurlina : Dita Setyati Dyah Kartika, Reryd Arindani

7. Penyampai materi adalah dr. Ira Rachma, PPDS THT-KL FK UNAIR. Acara ini dihadiri oleh guru SD/MI Kesamben Kulon. Materi penyuluhan berisi pentingnya kesehatan telinga, tanda adanya gangguan pendengaran pada anak, alat yang dibutuhkan untuk memeriksa telinga, cara pemeriksaan telinga, waktu pemeriksaan telinga secara berkala, serta tanda-tanda kapan harus merujuk ke Puskesmas. Pelatihan dilaksanakan dengan metode ceramah dan peragaan secara langsung mengenai cara memeriksa telinga secara sederhana. Strategi yang digunakan adalah informatif edukasi dengan tanya jawab. Media yang digunakan adalah slide presentasi yang ditampilkan melalui LCD. Susunan acara adalah sebagai berikut: 1. Peserta datang diarahkan untuk mengisi daftar hadir dan duduk di tempat yang telah disediakan 2. Pembukaan oleh pembawa acara 3. Sambutan dari ketua tim dokter muda FK UNAIR dilanjutkan dengan sambutan dari kepala SDN 1 Kesamben Kulon.

4. Pretest 5. Penyampaian materi kesehatan dan cara pemeriksaan telinga oleh dr. Ira Rachma sekaligus pembagian booklet kepada para peserta. 6. Praktik pemeriksaan telinga. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok yang didampingi masing-masing oleh 1 orang DM. 7. Sosialisasi program Geru Pelita (Gerakan Guru Peduli Telinga sehat), kartu skrining serta cara pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan telinga. 8. Tanya jawab 9. Penyerahan poster alur pelaksanaan program Geru Pelita dari tim dokter muda FK UNAIR kepada perwakilan peserta dan perwakilan puskesmas. 10. Posttest 11. Penutup

Geru Pelita (Gerakan Guru Peduli Telinga Sehat) merupakan bentuk nyata partisipasi guru SD/MI untuk menjaga kesehatan telinga siswa didiknya. Para guru ini tidak hanya akan memeriksa kesehatan telinga siswanya, namun juga akan mencatat hasil pemeriksaannya ke kartu skrining, merekapitulasi hasil

pemeriksaan, dan melaporkannya ke puskesmas. Peserta juga diajarkan membedakan tanda-tanda yang perlu dirujuk ke puskesmas dan merujuk tindakan membersihkan telinga kepada orang tua siswa dengan harapan masalah kesehatan telinga yang ditemukan dapat segera ditangani oleh orang tua maupun tenaga kesehatan puskesmas. Selain itu, program ini diharapkan dapat membantu puskesmas dalam menambah cakupan program kesehatan indera yang sudah dicanangkan oleh dinas kesehatan kabupaten Gresik. Secara simbolis, kerjasama antara guru dan puskesmas diwujudkan dalam bentuk penyerahan poster yang berisi alur pelaksanaan program Geru Pelita. Penjelasan teknis program Geru Pelita dijelaskan oleh Erien Pradyta sebagai koordinator program meski secara lengkap sudah tercantum dalam booklet yang dibagikan kepada para peserta.Dalam booklet juga telah dijelaskan cara pengisian kartu skrining, cara pencatatan/rekapitulasi hasil pemeriksaan, serta pelaporannya. Pada sesi tanya jawab sangat terlihat antusiasme peserta pelatihan. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan, diantaranya: faktor yang menyebabkan banyaknya kejadian kotoran telinga pada anak SD, penanggulangan apabila terjadi rasa buntu di telinga, serta pertanyaan-pertanyaan lain seputar kesehatan telinga.

Setelah sesi tanya jawab dilanjutkan dengan mengerjakan soal posttest dan terakhir ditutup dengan pembagian stiker kesehatan telinga serta poster alur

pelaksanaan program yang diabadikan dalam bentuk foto bersama sebagai simbol komitmen dan kepedulian guru SD/MI untuk menjaga kesehatan telinga siswanya.

8.1.4 Pengadaan Leaflet Kesehatan Telinga Pengadaan leaflet tentang kesehatan telinga ini dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh tim dokter muda FK UNAIR sendiri dengan sasaran ibu-ibu PKK desa Kesamben Kulon. Tim dokter muda merancang sendiri desain beserta isi leaflet yang kemudian dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Dr. Nyilo Purnami, dr., SP.THT-KL (K) sebagai pembimbing kelompok sebelum dicetak. Sasarannya adalah ibu-ibu PKK yang juga menjadi peserta penyuluhan cara membersihkan telinga dengan benar. Diharapkan, leaflet ini menjadi media yang informatif untuk mempromosikan kesehatan telinga.

8.1.5 Pengadaan Stiker Kesehatan Telinga Stiker dirancang oleh tim dokter muda FK UNAIR sendiri dengan sasaran ibuibu PKK yang menjadi peserta penyuluhan cara membersihkan telinga dengan benar serta guru-guru SD/MI yang mengikuti pelatihan cara memeriksa telinga. Desain stiker adalah berupa logo Kesamben Kulon Pelita (Peduli Telinga Sehat). Desain ini diharapkan dapat mengingatkan warga tentang komitmennya dalam menjaga kesehatan telinga.

8.1.6 Pengadaan booklet, kartu skrining dan poster pemeriksaan telinga Booklet merupakan buku panduan cara pemeriksaan telinga, cara pengisian kartu skrining, pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaannya ke puskesmas. Booklet ini diharapkan membantu dan memudahkan guru-guru SD/MI dalam pelaksanaan program Geru Pelitadi kemudian hari secara mandiri setelah tim dokter muda FK UNAIR tidak lagi berada di lokasi CM. Kartu Skrining dibuat juga untuk menunjang program Geru Pelita sehingga guru-guru SD/MI mudah dalam proses pencatatan dan pelaporannya ke pihak puskesmas. Sedangkan poster berisi tentang alur pelaksanaan program. Alur ini merupakan ringkasan langkah kerja guru SD/MI dalam pelaksanaan program Geru Pelita.

8.1.7 Ekstraksi Serumen siswa SD/MI Kesamben Kulon Sebagai tindak lanjut dari hasil skrining mengenai penemuan kasus serumen pada siswa SD/ MI Kesamben kulon maka dilakukan pengambilan serumen kepada siswa kelas 4-6 SD/ MI Kesamben Kulon yang memiliki serumen. Kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat-Sabtu, 6-7 September 2013 pukul 09.00-11.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan oleh tim dokter muda FK UNAIR. Karena lokasi 2 SD dan 2 MI Kesamben Kulon cukup jauh, maka tim dokter muda dibagi menjadi 2 kelompok. Hari pertama, dilakukan di MI Nurul Huda oleh Mufqi Handaru, Dita Setyati, Reryd Arindany, dan Erien Pradyta. Sedangkan di MI Maarif At -taqwa dilakukan oleh Arofah Nurlina, Imanita Septianda dan Dyah Kartika. Kelas 4-6 dimasuki secara bergantian. Masing-masing dokter muda melakukan ekstraksi serumen sekaligus melakukan tes bisik modifikasi setelah ekstraksi serumen. Dokumentasi dilakukan secara bergantian.

8.1 Hasil Kegiatan Program Terapi Komunitas 8.2.1 Hasil Kegiatan Program Terapi Komunitas yang Telah Dikerjakan Penyuluhan cara membersihkan telinga dengan benar kepada ibu-ibu PKK desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik telah dilaksanakan pada tanggal 13 September 2013 pukul 18.30-19.00 dengan hasil berupa peningkatan pengetahuan peserta mengenai kesehatan telinga yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai posttest dibandingkan dengan pretest. Pelatihan cara ekstraksi serumen bagi tenaga kesehatan puskesmas. Telah dilaksanakan pada tanggal 14 September 2013 pukul 08.30-10.00 WIB di puskesmas Kesamben Kulon dengan hasil meningkatnya pengetahuan tentang keterampilan ekstraksi serumen yang dapat ditunjukkan dari meningkatnya hasil posttest daripada pretest. Penyuluhan dan pelatihan cara pemeriksaan telinga bagi guru-guru SD/MI di desa Kesamben Kulon telah dilaksanakan pada tanggal 14 September 2013 pukul 10.00-12.00 dengan hasil berupa peningkatan nilai posttest daripada pretest yang menunjukkan meningkatnya pengetahuan peserta. Selain itu, pembentukan Geru Pelita dan penyerahan poster alur pelaksanaan program Geru Pelita menunjukkan bahwa telah terbentuk komitmen antara guru SD/MI untuk bekerjasama menjaga kesehatan telinga.

Pengadaan leaflet kesehatan telinga telah selesai dilaksanakan pada hari Jumat, 13 September 2013 dengan hasil berupa penyebaran leaflet kepada ibu-ibu PKK yang menjadi peserta penyuluhan cara membersihkan telinga dengan benar. Pengadaan stiker kesehatan telinga telah selesai dilaksanakan pada hari Jumat, 13 September 2013 dengan hasil berupa penyebaran stiker kepada ibu-ibu PKK yang menjadi peserta penyuluhan cara membersihkan telinga dengan benar serta guru SD/MI peserta pelatihan pemeriksaan telinga pada hari Sabtu, 14 September 2013. Pengadaan booklet, kartu skrining dan poster pemeriksaan telinga telah selesai dilaksanakan pada hari Jumat, 13 September 2013 dengan hasil berupa pembagian booklet, kartu skrining dan poster pemeriksaan telinga yang menjadi peserta pelatihan pemeriksaan telinga pada hari Sabtu, 14 September 2013. Ekstraksi Serumen siswa SD/MI Kesamben Kulon telah dilaksanakan pada pada hari Jumat-Sabtu, 6-7 September 2013 pukul 09.00-11.00 WIB dengan hasil berupa meningkatnya hasil tes bisik.

8.2.2 Hasil Kegiatan Program Terapi Komunitas yang Belum Dikerjakan Seluruh program terapi komunitas telah selesai dilaksanakan. Diharapkan pelaksanaan program-progran tersebut dapat terus dilanjutkan oleh stakeholder desa Kesamben Kulon serta ditindaklanjuti oleh pihak puskesmas Kesamben Kulon. Diharapkan pula seluruh program dapat bermanfaat bagi peningkatan kesehatan warga desa Kesamben Kulon, khusus kesehatan indera pendengaran.

Anda mungkin juga menyukai