Anda di halaman 1dari 54

85

!"#$%& '("%$)%$ *"+&,'


Vo. 5, No. l, Cktober 2008
Ha 85 - l37

%$%&,-,- #,-,'. '(/,0%'*%/"1%$ 2%!,+ *%!%' -(+%)%, 0%-%#
*($,$)'%/%$ '(*%/"1%$ 2%!,+ *%!%'
3*5657898:6 95;<:=:> 2:?8@ *:?:A +:=:6 08 ,6=B65C8:4
l


Ceh: \ahyu Santoso
2

Abslrak.
nalisis dalam peneli|ian ini bethasil membua| |ungsi disltiminan yang dapa|
digunalan un|ul mengelompollan uajib pajal menutu| tisilo le|idalpa|uhannya,
yai|u tisilo bahua ada pajal yang |idal dibayat latena uajib pajal |idal pa|uh,
sehingga dapa| digunalan un|ul memptedilsi lecendetungan uajib pajal sesuai
dengan tisilo le|idalpa|uhan (tendah, menengah dan |inggi). Selanju|nya, |ungsi
disltiminan dapa| dilembanglan menjadi ala| e|el|i| un|ul pemilihan uajib pajal yang
alan dipetilsa. Iemilihan uajib pajal yang alan dipetilsa betdasatlan |ingla| tisilo
le|idalpa|uhan uajib pajal alan dapa| mempetbaili e|el|ivi|as pemetilsaan pajal
dalam tangla meningla|lan lapa|uhan uajib pajal. Selain i|u, peneli|ian ini juga
bethasil mengiden|i|ilasi vatiabelvatiabel yang betpengatuh lepada le|idalpa|uhan
uajib pajal badan. Vatiabelvatiabel |etsebu| adalah |ati| pajal, penal|i, s|a|us
pemetilsaan, s|tul|ut petmodalan (deb| |o equi|y ta|io), pemegang saham, jenis
usaha, slala usaha, pajal tela|i| |ethadap penjualan, dan lompensasi letugian.
Vatiabel dominan un|ul masingmasing lelompol tisilo le|idalpa|uhan menutu|
peneli|ian ini adalah: (1) un|ul sampel leselutuhan, |iga vatiabel paling dominan
adalah sanlsi, pto|i|abili|as, dan tasio pajal |ethadap penjualan, (2) un|ul da|a sampel
lelompol tisilo le|idalpa|uhan tendah |iga vatiabel paling dominan adalah |ati|
e|el|i|, pto|i|abili|as, dan tasio pajal |ethadap penjualan, (J) un|ul sampel lelompol
tisilo le|idalpa|uhan menengah, |iga vatiabel paling dominan adalah pto|i|abili|as,
tasio pajal |ethadap penjualan dan s|a|us pemetilsaan, dan (4) un|ul sampel
lelompol tisilo le|idalpa|uhan |inggi, |iga vatiabel yang paling dominan adalah deb|
|o equi|y ta|io, sanlsi dan petedatan usaha.
Ieyuotds: lepa|uhan pajal, tisilo uajib pajal.

l
Dsertas pada Program Doktor Manaemen sns Lnverstas Padadaran, andung tahun 2006.
2
Kepaa Kantor Peayanan Paak Serang.

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

86
*($0%1"&"%$
Komponen penermaan paak
sebaga unsur penermaan negara daam
APN mengaam penngkatan dar
tahun ke tahun. Ha n dapat dhat dar
reasas penermaan paak daam Ang-
garan Pendapatan dan eana Negara
(APN). Pada tahun anggaran l99l/
l992, reasas penermaan paak men-
capa Rp 20,l trun. Sedangkan pada
tahun anggaran 200l umah tersebut
teah mencapa Rp l58,5 trun atau
menngkat ebh dar 600% daam kurun
waktu sepuuh tahun. Dengan menge-
sampngkan laktor an, sepert kena-
kan na tukar dan nlas, penermaan
paak daam rentang waktu sepuuh
tahun tersebut mengaam penngkatan
yang cukup sgnlkan. esarnya kebu-
tuhan penermaan paak daam APN
menuntut admnstras paak d lndone-
sa untuk dapat bekera secara elsen
dan elektl, karena sumber daya yang
dmk oeh admnstras paak terbatas.
Perubahan sstem perpaakan dar
o||icial assessmen| menad sel|
assessmen|, d mana wab paak dber
kepercayaan untuk mendaltar, mengh-
tung, memperhtungkan, membayar, dan
meaporkan kewaban perpaakannya
menadkan kepatuhan sukarea wab
paak sebaga kunc keberhasan
pemungutan paak. Meskpun demkan,
konds kepatuhan wab paak d lndo-
nesa mash rendah, dtunukkan dengan
mash sedktnya wab paak orang
prbad yang terdaltar sebaga wab
paak dan dar wab paak yang terdaltar
hanya sebagan yang meaporkan
kewaban perpaakannya. Sebaga gam-
baran, msanya pada tahun 2000, dar
sektar 200 uta penduduk lndonesa
hanya sektar l,3 uta orang yang
terdaltar sebaga wab paak.
Ada tga lungs admnstras paak
daam sstem sel| assessmen| yatu: (l)
penddkan (penyuuhan), (2) peayanan
(cus|omet setvice), dan (3) pengawasan
atau penegakan hukum (en|otcemen|)
(Mack, 2005). Pemerksaan paak
merupakan wuud dar lungs pengawa-
san yang dakukan DP sebaga bentuk
peaksanaan ketentuan perundang-
undangan perpaakan.
Sebagamana ayaknya sebuah pe-
merksaan, untuk meakukan pemerksa-
an paak uga peru dakukan pere-
ncanaan agar has pemerksaan tersebut
optma. Saah satu angkah daam
perencanaan pemerksaan adaah
penentuan audi| tisl dan inheten| tisl
dar obyek pemerksaan (Arens et a:
2006:24l). Penentuan rsko tersebut
dakukan untuk mena tngkat kesaa-
han secara matera daam suatu aporan
keuangan (rendah, menengah dan tngg)
sehngga dapat dgunakan untuk menen-
tukan tngkat kedaaman pemerksaan
yang akan dakukan.
Daam katannya dengan peren-
canaan pemerksaan paak, penentuan
audi| tisl dan inheten| tisl dapat
danaogkan dengan penentuan rsko
bahwa satu wab paak akan meakukan
peaporan paak yang tdak sesua
dengan ketentuan perpaakan sehngga
berpotens terdapat kesaahan atau wab
paak tersebut tdak patuh daam
peaporan paaknya. Penentuan rsko
wab paak dapat dakukan daam dua
tngkatan, yatu d tngkat kebakan
berupa penentuan wab paak mana
yang akan dperksa (audi| selec|ion) dan
tngkat operasona, yatu pada saat
meakukan pemerksaan wab paak.

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


87
Penentuan rsko wab paak pada
tngkat kebakan mutak dakukan
karena admnstras paak tdak akan
mungkn meakukan pemerksaan atas
seuruh wab paak yang terdaltar
mengngat keterbatasan sumber daya
yang ada (ClCD, 2005). Pemhan
wab paak yang akan dperksa yang
elektl (e||ec|ive audi| case selec|ion)
akan menmbukan perseps postl d
wab paak karena wab paak yang
patuh mempunya rsko dperksa yang
ebh kec dbandngkan dengan wab
paak yang tdak patuh. D ss an,
pemerksaan akan menad ebh elsen
karena hanya lokus pada wab paak
yang tdak patuh (Mack, 2005).
Pemerksaan yang tdak memperh-
tungkan tngkat kepatuhan wab paak
dapat berakbat pada dakukannya
pemerksaan kepada wab paak wab
paak patuh, sementara wab paak yang
tdak patuh ustru tdak dperksa. Ha n
akan berakbat pada rendahnya elekt-
vtas tuuan pemerksaan yatu tercpta-
nya kepatuhan wab paak yang tngg.
Ceh karena tu, admnstras paak
peru meakukan pendekatan yang sste-
mats daam menentukan wab paak
mana yang akan dperksa. Pendekatan
sstemats yang umum dgunakan oeh
admnstras paak d berbaga negara
adaah pendekatan berdasarkan rsko
ketdakpatuhan wab paak (tislbased
apptoach). Rsko ketdakpatuhan wab
paak adaah rsko yang harus
dtanggung oeh admnstras paak (atau
pemerntah pada umumnya) karena
peraku wab paak yang tdak mema-
tuh ketentuan sehngga ada paak
terutang yang tdak dbayar (|axes a|
tisl) (ClCD, 200l).
erdasarkan atar beakang sepert
deaskan d muka, daam penetan n,
penus mengaukan pertanyaan pene-
tan sebaga berkut:
l) erapa ukuran rsko ketdak-
patuhan tap-tap keompok wab
paak berdasarkan perbedaan
penghasan neto antara Surat
Pembertahuan wab paak de-
ngan has pemerksaan.
2) Apakah terdapat perbedaan ket-
dakpatuhan yang sgnlkan antara
keompok wab paak yang dke-
ompokkan ke daam wab paak
rsko ketdakpatuhan rendah,
menengah dan tngg.
3) Varabe apa saa yang membe-
dakan wab paak ke daam
keompok rsko ketdakpatuhan
rendah, menengah dan tngg.
Sean tu, daam penetan n
uga dakukan pembatasan-pembatasan.
Pembatasan pertama adaah penetan
n terbatas pada kepatuhan matera,
yakn bagamana peraku wab paak
daam mengs SP1 untuk menentukan
besarnya paak terutang. Pembatasan
kedua, ngkup penetan n terbatas
pada tngkat kepatuhan daam peaksa-
naan kewaban matera Paak Pengha-
san. Pembatasan ketga, laktor-laktor
kepatuhan yang dperhtungkan sebaga
varabe penetan dbatas pada laktor
ekonom dar ketdakpatuhan yang ada
d daam wab paak yang tercermn
daam peaporan paaknya dan laktor
yang ada d daam admnstras paak
yang berslat kuanttatl msanya tngkat
penat dan tngkat cakupan pemerksaan.




/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

88
'%!,%$ *"-/%'%
'5>:9D<:6 2:?8@ *:?:A
Menurut Smon ames et a yang
dkutp oeh Cunad (2005), pengertan
kepatuhan paak (|ax compliance) ada-
ah wab paak mempunya kesedaan
untuk memenuh kewaban paaknya
sesua dengan aturan yang beraku tanpa
peru dadakannya pemerksaan, nves-
tgas seksama, perngatan, atau pun
ancaman dan penerapan sanks bak
hukum maupun admnstras. Sementara
Nurmantu (2003:l48) mendelnskan
kepatuhan perpaakan sebaga suatu
keadaan dmana wab paak memenuh
semua kewaban perpaakan dan meak-
sanakan hak perpaakannya.
Daam Itac|ice !o|e tentang
Compliance Measutemen| yang dterbt-
kan oeh ClCD (200l), kepatuhan
dbag menad dua kategor, yatu: (l)
kepatuhan admnstratl (adminis|ta|ive
compliance), dan (2) kepatuhan tekns
(|echnical compliance). Kepatuhan adm-
nstratl mencakup kepatuhan peaporan
dan kepatuhan prosedura. Sedangkan
kepatuhan tekns mencakup kepatuhan
daam penghtungan umah paak yang
akan dbayar oeh wab paak.
erdasarkan kedua delns kepa-
tuhan d muka, dapat dsmpukan
bahwa kepatuhan admnstratl adaah
kepatuhan lorma, yakn kepatuhan yang
terkat dengan ketentuan umum dan
tatacara perpaakan. Sedangkan kepatu-
han tekns adaah kepatuhan matera,
yakn kepatuhan yang terkat dengan
kebenaran pengsan SP1 daam menen-
tukan umah paak yang harus dbayar.
Daam stud kepatuhan paak,
terdapat dua mode utama yang mene-
askan tngkat kepatuhan paak, yatu: (l)
mode konvensona (mode generas
pertama), dan (2) mode generas kedua
(Manasan, 2000 daam Cunad, 2005).
Mode konvensona ebh menekankan
persoaan |ax evasion dar ss wab
paak (|axpayets) dan laktor-laktor yang
mempengaruh perakunya. Sementara
daam mode generas kedua, persoaan
kepatuhan paak uga dtentukan oeh
peaku an, yatu petugas paak (|ax
collec|ot). Daam mode generas kedua,
anass dakukan pada poa peraku
kedua beah phak secara bersamaan
untuk mengetahu respon mereka ba
terad perubahan tarl paak, tngkat
kemungknan untuk terdeteks, tngkat
penat, dan sstem bonus bag petugas
paak.
Daam penetan n penus
menggunakan pendekatan mode
konvensona yatu pengembangan mo-
de untuk menentukan rsko ketdak-
patuhan wab paak ddasarkan pada
peraku peaporan paak wab paak.
Penus beranggapan bahwa wab paak
adaah rasona sehngga daam
meaporkan kewaban perpaakannya
akan memperhtungkan berbaga ha
yang mungkn akan dhadap akbat
peaporan yang dakukannya, msanya
peraku phak admnstras paak daam
menanggap peaporan paak.
#8C8AB '598=:A>:9D<:6 2:?8@ *:?:A
Daam peaksanaan pengumpuan
paak, admnstras paak akan mengha-
dap rsko atas penermaan dar wab
paak yang tdak patuh atau rsko
ketdakpatuhan wab paak, yakn rsko
yang harus dtanggung oeh admnstras
paak karena peraku wab paak yang
tdak mematuh ketentuan sehngga ada
paak terutang yang tdak dbayar (|axes
a| tisl) (ClCD, 200l). Cunad (2005)

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


89
mengasosaskan rsko n sebaga |ax
gap, yatu sesh antara penermaan
paak potensa dengan penermaan
paak aktua atau perbedaan antara
reasas penermaan paak dengan
penermaan yang seharusnya dterma
apaba wab paak meaksanakan
kewaban perpaakannya secara penuh.
Sementara tu, Sommerled et a
(l994) meneaskan |ax gap sebaga
besarnya penermaan paak yang hang
karena adanya ketdakpatuhan, yang
berbentuk bak penghasan yang tdak
daporkan (undettepot|ed income)
maupun pengurang penghasan yang
ebh daporkan (ovets|a|ed deduc
|ions). erdasarkan peneasan Sommer-
led et a n, dapat dsmpukan bahwa
|ax gap akbat ketdakpatuhan wab
paak badan d lndonesa adaah gabu-
ngan antara sesh penghasan yang
daporkan wab paak (SP1) dengan
penghasan menurut has pemerksaan
(koreks penghasan) dan baya yang
daporkan wab paak (SP1) dengan
baya menurut has pemerksaan
(koreks baya). Dengan demkan,
ketdakpatuhan wab paak badan
daam satu tahun dapat dukur dengan
koreks penghasan dan koreks baya
pengurang penghasan. Kedua ens
koreks n merupakan koreks pengha-
san neto wab paak sebeum dper-
htungkan dengan kompensas kerugan
dar tahun paak sebeumnya yang
dmk oeh wab paak.
Apaba dhubungkan dengan
ketdakpatuhan wab paak daam
meaporkan SP1-nya, maka wab paak
dapat dbedakan ke daam tga
keompok berdasarkan rsko ketdak-
patuhannya (ClCD, 2005), yatu: rsko
ketdakpatuhan rendah, menengah dan
tngg. Keompok rsko ketdakpatuhan
rendah mencakup wab paak yang
secara sadar mempunya kemauan untuk
patuh. \ab paak daam keompok n
mempunya komtmen untuk mendu-
kung dan menerma sstem yang ada,
yatu sstem yang menghendak bahwa
sebaga anggota masyarakat mereka
harus membayar paak, dan berseda
meaksanakan kewaban yang dkehen-
dak oeh sstem tersebut. Keompok
rsko ketdakpatuhan menengah
meput keompok wab paak yang
pada prnspnya mereka berseda
meaksanakan kewaban yang dkehen-
dak oeh sstem perpaakan yang ada,
akan tetap mengaam kesutan daam
peaksanaan kewaban tersebut karena
kurangnya pemahaman atas ha-ha yang
menad kewaban mereka. Sedangkan
keompok rsko ketdakpatuhan tngg
mencakup keompok wab paak yang
secara sadar tdak mau memenuh
kewaban mereka atau wab paak yang
menoak sstem perpaakan yang ada.
E:;8:@57FG:;8:@57 '598=:A>:9D<:6 2:?8@
*:?:A
anyak penetan yang membahas
mengena varabe-varabe yang dapat
mempengaruh kepatuhan wab paak.
Angham dan Sandmo (l972) menggu-
nakan konsep expec|ed u|ili|y untuk
meneaskan peraku kepatuhan wab
paak. Mereka menggunakan varabe-
varabe yang dkena sebaga laktor
ekonom, yatu: penghasan sebeum
paak, tarl paak, besarnya peuang
untuk dperksa dan besarnya penat.
Sementara lrard (l997) menympukan
bahwa skaa usaha wab paak dapat
berpengaruh pada kepatuhan wab
paak. oulaan dan Rder (l998)
menyatakan, sean tarl paak, ens

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

90
usaha wab paak serta laktor demogral
yang meput usa, keuarga (|amily
size), dan tempat tngga/okas akan
mempengaruh ketdakpatuhan wab
paak. ens usaha yang dbahas oeh
oulaan dan Rder uga dbahas oeh
lorest (2004).
Krause (2000) berpendapat bahwa
pengetahuan atau pemahaman wab
paak atas peraturan perpaakan dapat
mempengaruh uga terhadap patuh
tdaknya wab paak. Pendapat Krause
n seaan dengan ClCD (200l) yang
menyatakan bahwa pengetahuan wab
paak akan menentukan tngkat kepatu-
han wab paak.
Sean varabe d atas, laktor
persona dan stuasona wab paak
dapat uga mempengaruh tngkat
kepatuhan wab paak. laktor persona
tersebut meput mora, orentas na
dan prelerens terhadap rsko.
Sedangkan laktor stuasona meput
ada atau tdak adanya pemerksaan
paak, ketdaksamaan beban paak,
bagamana peraku keompok relerens
daam peaporan paak, dan laktor
tersedanya barang pubk (1rved et a,
200l).
Kesempatan untuk meakukan
undettepot|ing akan mendorong kecen-
derungan wab paak meakukan
ketdakpatuhannya daam membayar
paak. Sementara unsur permodaan
(Chattopadhayay et a, 2002) yang
menyangkut sapa pemegang saham
perusahaan uga bagamana struktur
moda meau perbandngan hutang
dengan ekutas akan mempengaruh
kepatuhan wab paak.
Daam anass kepatuhan yang
dkembangkan oeh Angham et a
(l972), ndvdu dasumskan memper-
oeh penghasan yang umahnya tetap
dan harus memh berapa umah
penghasan yang akan daporkan pada
admnstras paak. Apaba seorang
ndvdu memperoeh penghasan yang
sebenarnya sebesar y, pendapatan yang
daporkan x, penghasan setaah paak
penghasan v, tarl paak |, tngkat
kemungknan terdeteks p dan denda
atas penghasan yang tdak daporkan s,
maka berdasarkan konsep expec|ed
u|ili|y, seorang wab paak akan
meaporkan penghasannya sedemkan
rupa sehngga tngkat expec|ed u|ili|y
dar penghasan yang dtermanya, II
jlj, akan maksma. 1ngkat II seorang
wab paak adaah lungs dar u|ili|y
penghasan seteah paak bak daam
konds penghasan yang tdak
daporkan terdeteks maupun tdak.
Dengan demkan, expec|ed u|ili|y wab
paak dapat adaah:

II (l) =(1 p)I(v + |(y x), + pI(v s(y x),


nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


9l
esaran (1 p)I(v + |(y x),
merupakan u|ili|y penghasan wab
paak apaba penghasan yang tdak
daporkan tdak terdeteks, terdr dar
u|ili|y penghasan yang sebenarnya dan
u|ili|y paak yang tdak dbayar.
Sedangkan besaran pI(v s(y x),
merupakan u|ili|y apaba penghasan
yang tdak daporkan terdeteks, yatu
utty penghasan yang sebenarnya
dkurang dengan utty penat yang
harus dbayar karena ada penghasan
yang tdak daporkan.
Daam mode yang dkembang-
kan oeh Angham et a n, wab
paak dhat sebaga nvestor yang
mempunya phan dua ens nvestas,
yatu: (l) nvestas pada aset bersko
berupa penghasan yang tdak dapor-
kan, dan (2) nvestas pada aset tdak
bersko berupa penghasan yang
daporkan (Renganum et a, l986).
Daam perspektl yang demkan, wab
paak akan berusaha memaksmakan
expec|ed u|ili|y dar kedua bentuk
nvestas tersebut dengan mempertm-
bangkan konds-konds yang dhadap
oeh wab paak, sepert probabtas
wab paak akan dperksa oeh
admnstras paak, tarl paak dan tngkat
penghasan.
Probabtas wab paak akan
dperksa dtentukan oeh seberapa uas
cakupan pemerksaan yang dakukan
oeh admnstras paak. Cakupan
pemerksaan adaah raso antara umah
wab paak dperksa dbandng dengan
umah wab paak keseuruhan (audi|
ta|e). Dengan demkan, semakn tngg
cakupan pemerksaan paak, semakn
tngg probabtas wab paak akan
dperksa. Apaba audi| ta|e tngg,
wab paak akan cenderung meaporkan
sebagan besar dar penghasannya ke
admnstras paak. erdasarkan lormua
expec|ed u|ili|y, semakn besar proba-
btas dperksa p dan laktor an tetap,
u|ili|y dar penghasan yang tdak
daporkan, (1 p)I(v + |(y x),, akan
turun. D phak an, u|ili|y penghasan
yang daporkan, pI(v s(y x),, akan
semakn tngg.
1arl paak merupakan bagan dar
penghasan yang daporkan yang harus
dbayarkan kepada negara oeh wab
paak. Pada tngkat penghasan dan
penghasan yang daporkan tertentu,
tarl paak akan berpengaruh negatl
pada u|ili|y wab paak. Semakn rendah
tarl paak akan menngkatkan u|ili|y
wab paak dan akan memberkan
nsentl bag wab paak untuk
meaporkan penghasaannya kepada
admnstras paak. Meskpun demkan,
beberapa penetan menyatakan bahwa
hubungan antara laktor tarl paak
dengan umah paak yang daporkan
adaah ambigu (A, 200l).
Pada konds tngkat penghasan
rendah, tarl paak rendah akan
mendorong wab paak untuk mea-
porkan penghasannya pada admnstra-
s paak. Meskpun demkan, apaba
tarl paak dan penghasan tngg, wab
paak akan cenderung tdak meaporkan
penghasannya kepada admnstras
paak. Ha n dapat dmakum,
mengngat pada tngkat probabtas
dperksa tertentu, u|ili|y wab paak
(u|ili|y (1 p)I(v + |(y x), dan u|ili|y
pI(v s(y x),) akan turun apaba da
meaporkan seuruh penghasannya
kepada admnstras paak.
laktor ekonom berkutnya yang
berpengaruh pada kepatuhan adaah
penat. Penat akan dkenakan apaba

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

92
penghasan yang tdak daporkan oeh
wab paak ddeteks pada saat
pemerksaan. Pada konds penghasan
yang tdak daporkan terdeteks, sean
harus membayar paak terutang dar
penghasan yang tdak daporkan,
wab paak uga harus membayar
penat. 1ngkat penat berpengaruh
pada kepatuhan wab paak karena
menurut konsep expected u|ili|y, wab
paak akan meakukan undettepot|ing
sepanang expec|ed value penat
tersebut mash ebh rendah dar pada
expec|ed value penghasan yang tdak
daporkan. Lntuk membuat setap wab
paak berseda meaporkan seuruh
penghasannya, penat harus dtetapkan
sedemkan rupa sehngga expec|ed
value dar penat tersebut ebh besar
dar expec|ed value dar penghasan
yang tdak daporkan. Dengan
demkan, tdak ada nsentl bag wab
paak yang tdak meaporkan pengha-
sannya (Lederman, 2003).
lrard (l997) menympukan
bahwa skaa usaha wab paak dapat
berpengaruh pada kepatuhan wab
paak daam meaksanakan kewaban
perpaakan. Ha n berkatan dengan
masaah elsens, yatu besarnya baya
yang harus dkeuarkan oeh satu
perusahaan untuk tetap patuh dban-
dngkan dengan umah paak yang
harus dbayar apaba wab paak
tersebut tdak patuh dan terdeteks oeh
admnstras paak. Sebaga contoh,
wab paak perusahaan kec mungkn
tdak patuh karena tdak mempunya
pemahaman tentang tekns perpaakan
yang memada, tdak dapat mengkut
perkembangan aturan perpaakan, dan
enggan menyewa ah perpaakan untuk
menangan masaah perpaakan mereka
karena pertmbangan elsens baya.
1ngkat kepatuhan wab paak
uga dtentukan oeh ens usaha wab
paak (oulaan et a, l998). Msanya,
wab paak orang prbad dengan
kegatan usaha (selemployed) cende-
rung kurang patuh dbandngkan dengan
wab paak orang prbad yang
penghasannya berasa dar ga. Ha n
dsebabkan wab paak yang pengha-
sannya dar ga menad subyek dar
pemotongan paak oeh phak an
(ui|hholding soutce) yatu pember
penghasan sehngga kepatuhan wab
paak tersebut akan ebh bsa terkontro.
Varabe ens usaha danggap reevan
daam penetan n karena d lndonesa
terdapat perakuan perpaakan yang
berbeda pada beberapa ens usaha.
Msanya, ens usaha persewaan
bangunan dkenakan Paak Penghasan
lna sementara ens usaha persewaan
yang an dkenakan Paak Penghasan
basa (tdak lna).
lorest (2004), menympukan
bahwa ada wab paak yang bergerak
daam satu bdang usaha tertentu ebh
patuh dar pada wab paak yang
bergerak d bdang usaha annya. Ha
n dkarenakan ada ens-ens usaha
tertentu yang senstl pada dampak
negatl yang akan dperoeh apaba
ketdakpatuhan terdeteks oeh admns-
tras paak. Has penetan lorest n
memperkuat oulaan et a (l998)
bahwa ens usaha wab paak berpe-
ngaruh pada kepatuhan wab paak
Varabe permodaan dhat dar
dua aspek: (l) pemegang saham, yatu
pemegang saham asng atau oka, dan
(2) struktur moda, yatu sumber
pembayaan dar hutang atau ekutas.
Daam katannya dengan wab paak
badan, permodaan dkatkan dengan

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


93
sapa pemegang saham perusahaan.
Contoh, wab paak badan yang
pemegang sahamnya adaah perusahaan
mut-nasona dar uar neger, akan
menaankan transaks usahanya secara
ebh mutakhr daam rangka penghn-
daran paak dbandng dengan perusa-
haan yang pemegang sahamnya terdr
dar ndvdu-ndvdu oka. Has
penetan menunukkan perkembangan
cara-cara orang menaankan transaks
usaha dewasa n menggrng orang
untuk meakukan transaks-transaks
tdak terdokumentas sepert daam
pembukuan secara konvensona. Cara-
cara yang demkan akan memudahkan
seseorang untuk menghndar dar
pengenaan paak (Chattopadhayay et a,
2002).
Sean tu, laktor permodaan uga
berkatan dengan struktur moda, yatu
perbandngan antara hutang dengan
ekutas (deb| |o equi|y ta|io, OIR).
Perakuan perpaakan yang berbeda
antara baya moda yang berasa dar
hutang (bunga) dan ekutas (dvden) bsa
mempengaruh kepatuhan wab paak.
unga atas hutang dapat dkurangkan
sebaga baya daam penghtungan
penghasan kena paak, sementara
dvden tdak boeh dkurangkan karena
merupakan bagan dar keuntungan
seteah paak.
Sean varabe-varabe sepert
deaskan sebeumnya, ada satu varabe
ag yang akan dmasukkan daam
penetan n. Varabe tersebut adaah
eemen-eemen daam SP1. Mode yang
akan dhaskan dar penetan n
nantnya dharapkan akan menad aat
yang dapat dgunakan untuk
menentukan SP1 mana yang akan
dperksa. Saah satu ha laktor yang
dperhtungkan daam membentuk
mode yang demkan, adaah eemen-
eemen SP1 karena eemen-eemen SP1
dapat memberkan nlormas tentang
bagamana peraku kepatuhan wab
paak sehngga eemen-eemen san
daam SP1 dmasukkan sebaga saah
satu varabe yang dduga akan
menentukan ketdakpatuhan wab paak
(Hunter at a, l996).
Daam penetan n, penus
memh eemen SP1 yang harus dma-
sukkan ke daam mode pengeom-
pokan wab paak berdasarkan tngkat
rsko ketdapatuhannya. lemen SP1
yang dph adaah yang berkatan
dengan besaran penghasan neto, yatu
proltabtas, paak per penuaan dan
status kompensas.
Proltabtas adaah kemampuan
wab paak daam memperoeh
keuntungan bersh daam kegatan
usahanya. Proltabtas dph karena
wab paak adaah rasona yatu
berusaha memaksmakan expec|ed
u|ili|y penghasannya. Lntuk tu wab
paak akan menentukan berapa tngkat
keuntungan yang ngn daporkan dan
tngkat keuntungan yang tdak
daporkan. Dengan demkan, daam
penetan n penus mempertm-
bangkan proltabtas mempengaruh
tngkat rsko ketdakpatuhan wab
paak.
Paak per penuaan adaah perban-
dngan antara umah paak yang dbayar
wab paak dengan umah penua-
annya. Penus memh varabe n
karena wab paak adaah rasona
dengan untuk memaksmakan expec|ed
u|ili|y dar penghasannya. Lntuk tu,
penus berpendapat bahwa wab paak
teah mempunya batasan beban paak

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

94
yang akan mereka tanggung secara
sukarea dbandngkan dengan penua-
annya. Dengan demkan, adanya
batasan beban paak yang secara
sukarea akan dbayar oeh wab paak
dbandngkan dengan penuaannya
akan mempengaruh tngkat rsko
ketdakpatuhan wab paak.
Status kompensas adaah varabe
yang menunukkan daam satu tahun
paak wab paak mempunya kerugan
dar tahun-tahun paak sebeumnya yang
bsa dperhtungkan dengan penghasan
neto tahun beraan untuk menentukan
besarnya penghasan kena paak pada
tahun beraan. Varabe n dph
karena adanya kompensas kerugan
dapat menyebabkan wab paak tdak
harus membayar paak meskpun daam
tahun beraan wab paak memperoeh
keuntungan. Ha n berpengaruh pada
tngkat rsko ketdakpatuhan wab paak.
*56H57BI>BAA:6 2:?8@ *:?:A
+5;=:C:;A:6 #8C8AB '598=:A>:9D<:66J:
Pengeompokan wab paak ke
daam keompok-keompok berdasarkan
atrbut yang sama yang ada pada wab
paak tersebut basa dsebut dengan
segmen|asi. ClCD (200l) menegaskan
pentngnya admnstras paak mea-
kukan segmentas berdasarkan ketdak-
patuhan wab paak agar tercapa
elsens dan elektvtas penggunaan
sumber daya admnstras paak daam
setap upaya penngkatan kepatuhan. ln
dsebabkan setap upaya tersebut
daksanakan secara lokus kepada wab
paak yang tdak patuh.
Dengan adanya mode yang bsa
mengeompokkan wab paak
berdasarkan rsko ketdakpatuhannya,
maka dasar pertmbangan perakuan
(|tea|men|) yang akan dberkan kepada
masng-masng keompok wab paak
akan ebh obyektl (ClCD, 200l).
Dengan demkan, dharapkan perakuan
terhadap wab paak yang berbeda-beda
berdasarkan tngkat rskonya akan
mampu mendorong kepatuhan sukarea
wab paak dan menngkatkan
menngkatkan elsens dan elektvtas
pemerksaan paak.
Lntuk tu, dperukan adanya satu
metode yang dapat mengeompokkan
wab paak berdasarkan rsko
ketdakpatuhannya. ClCD (2005)
membag peraku dan motvas wab
paak daam kepatuhan menad empat,
yatu (l) wab paak yang secara sengaa
bertkad untuk tdak patuh, (2) wab
paak yang tdak patuh tetap akan patuh
apaba ada pengawasan, (3) wab paak
berusaha untuk patuh tetap beum
berhas, dan (4) wab paak yang secara
sukarea patuh. Apaba dkatkan
dengan keompok wab paak berdasar-
kan rsko ketdakpatuhannya, rsko
rendah, menengah, dan tngg, maka
wab paak keompok pertama dan
kedua termasuk ke daam keompok
wab paak bersko tngg. \ab paak
pada keompok ketga masuk daam
keompok bersko menengah, sedang-
kan wab paak daam keompok
keempat merupakan wab paak
keompok rsko rendah.
erdasarkan pengeompokan ter-
sebut, seanutnya dapat dtentukan
prortas perakuan wab paak
berdasarkan rskonya, msanya
penrapan tislbased audi| case selec|ion.
ClCD (2005) menegaskan perunya
pendekatan admnstras paak yang
dsesuakan dengan peraku dan
motvas wab paak. Dengan perakuan

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


95
yang berbeda n berart admnstras
paak memberkan nsentl kepada wab
paak yang berperaku dan mempunya
motvas postl pada kepatuhan dan
sebaknya memberkan dsnsentl
kepada wab paak yang berperaku
dan mempunya motvas negatl pada
kepatuhan. Sour (200l) membuktkan
bahwa pemberan nsentl yang postl
kepada wab paak ebh menngkatkan
kepatuhan dar pada pemberan sanks
keras.
Lntuk menngkatkan kepatuhan
wab paak, admnstras paak peru
meakukan pendekatan atau perakuan
(strateg kepatuhan) yang berbeda
kepada wab paak berdasarkan peraku
wab paak terhadap kepatuhan dan
keompoksasnya berdasarkan tngkat
rsko. Strateg kepatuhan yang dapat
dakukan kepada wab paak berda-
sarkan tngkat rskonya adaah sebaga
berkut (ClCD, 2005):

/:@57 K
/86HA:9 #8C8ABL *5;87:AD '5>:9D<:6 =:6 -9;:95H8 '5>:9D<:6
/86HA:9 #8C8AB *5;87:AD 95;<:=:> '5>:9D<:6 -9;:95H8 A5>:9D<:6
1ngg l. wab paak yang secara sengaa bertkad untuk
tdak patuh
2. wab paak yang tdak patuh tetap akan patuh
apaba ada pengawasan
Penegakan hukum secara
penuh (pemerksaan)
Menengah wab paak berusaha untuk patuh tetap beum
berhas
antuan untuk menad patuh
(penyuuhan)
Rendah wab paak yang secara sukarea patuh Pemberan kemudahan daam
peaksanaan kewaban
perpaakan (peayanan)

18>B95C8C
erdasarkan kerangka teor sepert
teah durakan dan prems-prems d
muka, daam penetan n akan du
hpotess sebaga berkut:
Hpotess l:
1erdapat ukuran rsko ketdakpatuhan
tap-tap keompok wab paak
berdasarkan perbedaan penghasan
neto antara Surat Pembertahuan (SP1)
wab paak dengan has peme-
rksaan.

Hpotess 2:
1erdapat perbedaan antara keompok
wab paak yang dkeompokkan ke
daam keompok wab paak bersko
ketdakpatuhan rendah, menengah
dan tngg.

Hpotess 3:
1erdapat perbedaan varabe untuk
membedakan wab paak daam
keompok rsko ketdakpatuhan ren-
dah, menengah dan tngg.

+%1%$ 0%$ M(/.0(
Data yang dgunakan daam
penetan n adaah data sekunder dan
anonm berupa data has pemerksaan
paak wab paak badan tahun paak
200l yang seesa dperksa sampa
dengan Pebruar 2004 dan data SP1
wab paak. Data dperoeh dar Sstem
lnlormas Perpaakan (SlP), Drektorat

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

96
endera Paak. Pengumpuan data
dakukan meau observas terhadap
sumber data sesua dengan unt anass,
wab paak badan yang teah dperksa
oeh Drektorat endera Paak (DP) dan
data yang damb dar SlP daam bentuk
Mictoso|| Ixcel.
Popuas dar penetan n adaah
seuruh wab paak badan yang terdaltar
pada Drektorat endera Paak pada
tahun 200l yang seesa dperksa
sampa dengan Pebruar tahun 2004,
sebesar 9.920 wab paak. Daam
penetan n, teknk penarkan sampe
yang dgunakan adaah tandom sampling.
Lntuk menentukan umah sampe,
dgunakan rumus sebaga berkut:
2
1 Ne
N
n
+
=

D mana:
n = jumlah sampel
! = populasi
e = |ingla| lesalahan (S)
Dengan rumus tersebut dperoeh umah
sampe mnma sebesar 385. Lntuk
penetan n penet mengamb sampe
sebesar 25% dar popuas. Dengan
metode random sstemats yang menggu-
nakan angka random dan bantuan
komputer dperoeh umah sampe
sebesar 2.324 wab paak badan.
#:6N:6H:6 %6:78C8C =:6 "?8 18>B95C8C
Lntuk pemodean dan penguan
hpotess daam penetan n dgunakan
empat mode statstk yang terdr dar
L Chow, Mul|ivatia|e Oisctiminan|
nalysis dan ||es|. L Chow (Chou
Jes|) dgunakan untuk mengeompokkan
wab paak berdasarkan tngkat rsko
ketdakpatuhan wab paak, rendah,
menengah dan tngg, menurut tngkat
koreks penghasan netto menurut SP1.
Mul|ivatia|e Oisctiminan| nalysis dgu-
nakan untuk mengetahu apakah terda-
pat perbedaan yang sgnlkan antara
keompok wab paak yang dkeom-
pokkan ke daam rsko ketdakpatuhan
wab paak rendah, menengah dan
tngg, dan ka memang ketga keom-
pok tersebut berbeda, varabe mana saa
yang membedakan wab paak ke daam
keompok rsko ketdakpatuhan rendah,
menengah dan tngg. Lntuk
memudahkan anass data, daam pene-
tan n dgunakan bantuan so||uate
SPSS l3.
Pengujan Mullkoln85;
Mutkoner aah konds d
mana terdapat hubungan antara
varabe-varabe bebas. ka mutko-
ner tu sempurna maka estmas na
koelsen regres dar varabe-varabe
bebasnya mungkn tdak dapat
dtentukan dan standar ettotnya tdak
terbatas. ka mutkoner kurang dar
sempurna maka koelsen regres waaupun
bsa menentukan, tetap memk
standar ettot yang besar (daam hubu-
ngan dengan koelsen mereka tu
sendr), yang berart koelsen-
koelsennya tdak bsa destmas
dengan akuras yang tepat.
Cara umum untuk mendeteks
adanya mutkoner daam mode aah
dengan mehat bahwa adanya R
2
yang
tngg daam mode tetap tngkat
sgnlkans |-statstknya sangat kec
dar has regres tersebut dan cende-
rung banyak yang tdak sgnlkan. Sean
tu untuk mengu mutkoner, bsa
dhat matrk koreasnya. ka masng-
masng varabe bebas berkoreas ebh
besar dar 80% maka termasuk yang
memk hubungan yang tngg atau ada
ndkas mutkonertas.

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


97
Pengujan Heleroskedaslslas
Saah satu asums pokok daam
mode regres ner adaah homoke-
daststas dartkan sebaga dstrbus dar
varabe gangguan ui, adaah suatu na
konstan yang sama
2
untuk setap na
dar varabe peneasnya, msa: Xi.
l(u
2
) =
2
= l,2,3,.,N
ka varannya tdak sama, maka daam
mode tersebut terdapat stuas
heteroskedaststas, d mana :
l(u
2
) =
2
= l,2,3,.,N
Heteroskedaststas serng terad
pada mode yang menggunakan data
ctoss sec|ion, karena data tersebut
menghmpun data yang mewak
berbaga ukuran (Srtua, l993). Konse-
kuens ogs dar adanya heteroskedas-
tstas aah bahwa penaksr CIS tetap
tdak bas dan konssten tetap penaksr
tad tdak ag elsen bak daam sampe
kec maupun sampe besar.
1erdapat beberapa metode untuk
mengdentlkas adanya heteroskedas-
tstas, antara an: metode gralk,
metode Iatl, metode tanl Speatman,
metode Iagtangian Mul|i|liet (IM |es|)
dan uhi|e he|etoscedas|ici|y |es|. Pada
penetan n akan dgunakan penguan
\hi|e He|etoscedas|ici|y Jes|.
a. L Heteroskedaststas dengan
Metode \hi|es Cenetal He|eto
cedas|ici|y
Metode penguan dengan metode
\hi|e n tdak menggunakan asums
normatas sehngga sangat mudah untuk
dmpementaskan. ka suatu mode
aah :
Y = l + 2 X2 + 3 X3 + u
Kemudan akukan regres tambahan
dengan menggunakan mode \hi|e
sebaga berkut:

i i i i i i i i
v X X X X X X u + + + + + + =
3 2 6
2
3 5
2
2 4 3 3 2 2 1
2



Regres n aah regres d mana
varabe resdua kuadrat dar regres as
(3.6) dregres terhadap varabe
ndependen yang as (X) dan kuadrat
dar varabe ndepeden tersebut, serta
dar nteraks varabe ndependennya
(ctoss ptoduc|(s) o| |he tegtessots). Dar
has regres n tuuannya adaah untuk
mendapatkan na R
2
yang akan
dgunakan daam penguan tahap 3.
Penguan hpotess yang dakukan aah
:
H0 : 1dak ada heteroskedaststas
(homokedasts)
Hl : Ada heteroskedaststas
Penguan:
Pada regres persamaan (3.6) d atas
ddapat bahwa umah sampe (n)
dkakan dengan na R
2
akan sama
(asym|o|) dengan dstrbus ChiSquate
dengan degtee o| |teedom (d|) sama
dengan umah regressor (tdak termasuk
konstanta) d daam regres tambahan,
yatu:
n . R
2
~ !
2
dl
dar persaman (3.6) d atas maka ddapat
d| = 5
Penguan :
ka na !
2
dar persamaan (3.6) ebh
besar dar na !
2
tabe maka H0 dtoak

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

98
yang artnya terdapat heteroskedaststas
d daam mode tetap ka !
2
dar
persamaan (3.6) ebh kec dar na !
2
tabe maka H0 dterma yang artnya
tdak terdapat heteroskedaststas d
daam mode.
b. Metode \hi|e (\hi|es He|etoce
das|ici|yConsis|en| Vatiances and
S|andatd Ittots )
\hte (l980) membuat suatu
lormua d daam mengestmas suatu
persamaan yang mengandung masaah
heteroskedaststas dengan mengguna-
kan estmator matrk kovarans yang
konssten (he|etocedas|ici|y consis|en|
covatiance ma|tix es|ima|ot) yang
nantnya memperbak estmas dar
koelsen-koelsen kovarans yang ter-
dapat masaah heteroskedaststas yang
bentuknya tdak dketahu. Rumus
matrk kovarans \hi|e adaah:

1
1
2 1
) )( . ( ) (

=

X X x x U X X
K T
T
t t
T
t
t t



D mana J adaah umah observas, l
adaah umah regresor, dan
2
i
U adaah
kuadrat resduanya.

Uj Holess
KO 18>B95C8C K
1erdapat ukuran rsko
ketdakpatuhan tap-tap keompok wab
paak berdasarkan perbedaan pengha-
san neto antara Surat Pembertahuan
wab paak dengan has pemerksaan.
a. Hpotess Statstk
H0 : 1dak terdapat perbe-
daan has regres (in|et
cep| dan slope) antara
regres atas |ull sample
dengan sampe berda-
sarkan pengeompokan
yang dtentukan (wab
paak rsko rendah,
menengah dan tngg)
Hl : 1erdapat perbedaan has
regres (in|etcep| dan
slope) antara regres atas
|ull sample dengan
sampe berdasarkan pe-
ngeompokan yang d-
tentukan (wab paak
rsko rendah, menengah
dan tngg)
b. L Chow
Hpotess n du dengan L
Chow (Chou Jes|) untuk mehat apakah
pembagan rsko menurut tngkat
koreks penghasan neto, dapat menge-
ompokan wab paak ke daam
keompok yatu wab paak rsko
ketdakpatuhan rendah dengan tngkat
koreks kurang dar no sampa dengan
l0%, wab paak rsko ketdakpatuhan
menengah dengan tngkat koreks antara
l0% sampa dengan 20% dan wab
paak rsko ketdakpatuhan tngg
dengan tngkat koreks ebh besar dar
20%. L Chow ddasarkan kepada has
anass regres antara |ull sample dengan
sampe masng-masng tngkat rsko.


nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


99
( ) k N N
S
k
S
F
2
2 1
4
5
+
=


Keterangan:
S5 = Sl- S4
S4 = S2+ S3
Sl = Residual Sum Squate dar
Mode (l) untuk Iull Sample
daam ha n seuruh wab
paak yang terph menad
sampe.
S2 = Residual Sum Squate dar
Mode (l) untuk masng-
masng pengeompokan (wab
paak rsko rendah: memk
1Kp l0%, menengah: 20%
1Kp<l0% dan tngg: 1Kp>
20%)
S3 = Residual Sum Squate dar Mo-
de (l) untuk sampe sean
dar sampe yang termasuk ke
daam perhtungan S2.
Nl = Lkuran sampe daam
perhtungan S2.
N2 = Lkuran sampe daam
perhtungan S3.
k = anyaknya parameter yang
ngn dtaksr.

c. Mode Regres Apkas Chou Jes
o PU Ind St DER PS St SANG TE RKp Pr . . _ . . _ . . .
7 6 5 4 3 2 1 0
+ + + + + + + =
P
1 10 9 8
_ . _ . . + + + Riksa St Kom St PPS

Keterangan :
RIp : 1ngkat rsko ketdakpatuhan
JI : 1arl elektl
S!C : Penat
S|_IS : Status pemegang saham (l=ada moda asng, 0=tdk ada moda asng)
OIR : Oeb| |o Iqui|y Ra|io
S|_lnd : Kaslkas Lapangan Lsaha (l=manulaktur, 0=non manulaktur)
II : Peredaran usaha
Ito : Proltabtas (penghasan neto per penuaan)
IIS : Paak per penuaan
S|_Iom : Status kompensas (l=ada, 0=tdak ada)
S|_Rilsa : Status pemerksaaan (l=pernah dperkas, 0=beum pernah)

Holess 2
1erdapat perbedaan antara
keompok wab paak yang dkeom-
pokkan ke daam keompok wab paak
bersko ketdakpatuhan rendah, mene-
ngah dan tngg.
Holess 3
1erdapat perbedaan varabe
untuk membedakan wab paak daam
keompok rsko ketdakpatuhan rendah,
menengah dan tngg.

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l00
Hpotess 2 dan 3, du dengan
anass dskrmnan. Mode Anass
dskrmnan dgunakan untuk mempre-
dks wab paak apakah mempunya
kecenderungan untuk tdak patuh daam
ha n akan cenderung memk rsko
ketdakpatuhan rendah, menengah, atau
tngg.
a. Mul|ivatia|e Oisctiminan| nalysis
Mode anass dskrmnan daam
penetan n berkenaan dengan komb-
nas ner yang dbentuk adaah sebaga
berkut:
+ + + + + + + + = o b PU b Ind St b DER b PS St b SANG b TE b b D
i
Pr . . _ . . _ . . .
7 6 5 4 3 2 1 0
Riksa St b Kom St b PPS b _ . _ . .
10 9 8
+ +


Di = na skor dskrmnan dar rsko
ketdakpatuhan wab paak ke-i,
dengan i = l,2,3, d mana l =
rsko ketdakpatuhan rendah, 2 =
rsko ketdakpatuhan menengah
dan 3 = rsko ketdakpatuhan
tngg.

b = Koelsen yang destmas/koelsen
dskrmnan dar varabe bebas/
atrbut.

Na b dph sedemkan rupa sehngga
lungs dskrmnan antar keompok
berbeda sebesar mungkn atau dengan
kata an memaksmumkan raso :
ak
dk
JK
JK
=

Kdk = umah kuadrat daam
keompok
Kak = umah kuadrat antar
keompok

Pemhan varabe yang akan
masuk ke daam mode dgunakan
agortma s|epuise selec|ion. Varabe
yang pertama dkutkan daam anass
adaah yang mempunya na terbesar
menurut krtera penermaan seeks.
Seteah varabe pertama masuk, maka
na krtera devauas kemba, untuk
semua varabe yang tdak berada daam
mode. Seanutnya, varabe dengan
na krtera penermaan tersebut
dmasukan ke daam mode dan varabe
yang sudah ada daam mode devauas
kemba untuk menentukan
kesesuaannya dengan krtera dkeuar-
kan daam mode.
Pemhan varabe dskrmnan
ner mengunakan krtera mnmasas
na \ills Iambda. Sgnlkans
perubahan \ills Iambda ka suatu
varabe dmasukan atau dkeuarkan
dar mode dapat ddasarkan terhadap
statstk I. Na I untuk perubahan
\ills Iambda ka suatu varabe
dtambahkan atau dkurangkan dar
suatu mode yang teah mengandung p
varabe adaah :


=
+
+
p p
p p
perubahan
g
p g n
F


/
/ 1
1
1
1
D mana :
n = umah tota sampe
g = umah keompok
p
= \ills Iambda
p+l
= \ills Iambda seteah
penambahan \ills Iambda

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l0l
Karena umah keompok ada tga
keompok maka akan terdapat dua
lungs dskrmnan (g1) yang akan
danass, yatu (l) lungs l: lungs
dskrmnan antara keompok rsko
rendah dan menengah, dan (2) lungs 2:
lungs dskrmnan antara keompok
rsko menengah dan tngg.
Sebeum membangun lungs
dskrmnan, peru dakukan penguan
perbedaan vektor na rata-rata dar
ketga popuas (rsko ketdakpatuhan
rendah, menengah, dan tngg) untuk
mengetahu apakah ada na rata-rata
dar slat (varabe) yang dpeaar.
Lntuk mengu perbedaan vektor na
rata-rata dantara tga keompok popuas
dgunakan statstk \ills Iambda.
lormua hpotess dapat dnyatakan
sebaga berkut :
H0 :
l=2=3,
artnya vektor na rata-
rata dar ketga popuas tu
sama besarnya,
Hl :
l=2=3,
artnya vektor na rata-
rata dar popuas yang ada
berbeda, d mana pang
sedkt ada dua vektor na
rata-rata yang berbeda.
Penguan terhadap hpotess d muka
dakukan dengan mengunakan statstk
\ills Iambda, yang dkonverskan ke
raso I. Penetan n menggunakan
tngkat sgnlkan sebesar 5% dan l0%
untuk na krts I.
Sehubungan pengoahan data
mengunakan bantuan so||uate SPSS,
maka berdasarkan anass dskrmnan
terdapat beberapa ha yang peru
dperhatkan dar keuaran anass
dskrmnan yatu:
1) Mehat apakah terdapat perbedaan
yang sgnlkan antara kedua keom-
pok wab paak. Lntuk mehat
apakah ada perbedaan yang
sgnlkan tersebut dakukan dengan
u | |es| atau \ills Iambda |es|
statstk. Semakn kec na \ills
Iambda, semakn besar kemungknan
tdak adanya perbedaan yang
sgnlkan antar dua keompok.
Lntuk mengu sgnlkans na
\ills Iambda, na tersebut dapat
dkonverskan ke daam raso I.
2) Seanutnya, untuk mengu sgn-
lkans statstk dar lungs dskrm-
nan dgunakan mul|ivatia|e |es| o|
signi|icance. Pada penguan n
dgunakan na \ills Iambda atau
dapat uga daproksmas dengan
statstk ChiSquate. Sean mehat
na \ills Iambda dan Chi Squate
peru uga dhat sgnlkans na
\ills Iambda tersebut yang dban-
dngkan dengan tngkat kesaahan
yang dtetapkan, ba ebh kec dar
tngkat kesaahan yang dapat
dterma maka dapat dnyatakan
terdapat perbedaan yang sgnlkan.
3) nalisis canonical cottela|ion yang
dkuadratkan untuk menentukan se-
berapa besar kemampuan varabe-
varabe ndependen dapat mene-
askan perbedaaan yang terad
antara kedua keompok wab paak.
4) Koelsen yang akan dpaka daam
persamaan dskrmnan damb dar
tabe S|andatdized Canonical Oiscti
minan| Iunc|ion Coe||icien|.
5) Sedangkan untuk menentukan cu|
o|| poin|, peru dhat na varabe
yang terdapat pada |able s|tuc|ute
ma|tix.
b. Jetti|otial Map
Karena daam penetan n
varabe dependen dkeompokkan ke

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l02
daam tga kategor yatu tngkat rsko
ketdakpatuhan rendah, menengah dan
tngg, maka untuk menentukan penem-
patan sebuah data pada keompok
tertentu akan mengunakan |etti|otial
map. Jetti|otial map pada dasarnya
memetakan batas-batas setap keompok
berdasarkan lungs dskrmnan l (sumbu
X), dan lungs dskrmnan 2 (sumbu Y),
dengan memasukan na-na varabe
ndependen pada kedua lungs
dskrmnan (Zscote) akan dperoeh na
koordnat, sehngga dengan mehat
koordnat sebuah kasus, daam ha n
wab paak, akan terhat wab paak
tersebut ada d tertor mana.

1%-,& *($(&,/,%$ 0%$
*(M+%1%-%$
"?8 %CDIC8 #5H;5C8 &8685; '7:C8A
Sebeum has regres yang
dperoeh dnterpretaskan maka tere-
bh dahuu du apakah terdapat peang-
garan asums regres ner kask dar
has tersebut. Daam penetan n akan
dakukan dua penguan yatu, (l) L
Mutkonertas dan (2) L Heteros-
kedaststas.
Uj Mullkolnerlas
L mutkonertas bertuuan
mengu apakah daam has regres
dtemukan adanya koreas dantara
varabe bebas. Joletance adaah na 1
R
2
dar regres antara suatu varabe
bebas tersebut dengan ssa varabe
bebas annya. Na |oletance yang
mendekat 0 menyatakan adanya ko-
nertas antara varabe bebas tersebut
dengan ssa varabe bebas annya.
lndkator konertas annya adaah VlI
(vatiance in|la|ion |ac|ot) yang merupa-
kan kebakan (resproka) dar na
|oletance. atasan yang basa dgunakan
adaah 0,l untuk |oletance yang berart
batas angka l0 untuk VlI. Dengan
mehat has perhtungan konertas
sepert yang tampak pada 1abe 2, dapat
dkatakan tdak terdapat koner yang
berart daam has regres untuk mode
sampe secara keseuruhan (|ull sample).

/:@57 Q
1:C87 "?8 'B78685;89:C "69DA 0:9: RD77 -:I>75
1l SANC PS DlR Sl PL Pro PPS SK SP
1oer
ance
Vll
1l l 0.70 l.42
SANC 0.30 l 0.82 l.22
PS 0.08 0.09 l 0.97 l.03
DlR -0.05 0.08 -0.02 l 0.98 l.02
Sl 0.l7 0.l0 0.0l -0.06 l 0.96 l.04
PL 0.45 0.33 0.04 -0.05 0.04 l 0.72 l.39
Pro 0.l0 0.04 0.04 0.0l -0.03
-
0.07 l 0.22 4.63
PPS 0.l5 0.l2 0.07 0.00 -0.02
-
0.04 0.09 l 0.2l 4.75
SK -0.l5 -0.04 0.l0 -0.03 -0.05
-
0.02 -0.03 -0.02 l 0.96 l.04
SP 0.22 0.l3 0.06 -0.07 0.03 0.25 -0.05 -0.0l -0.03 l 0.9l l.09
Sumbet: nalisis Oa|a

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l03

Uj Heleroskedaslslas
L heteroskedaststas daam
penetan n dakukan meau uji Iatl.
Pada dasarnya u n ngn mengetahu
apakah terdapat pengaruh yang sg-
nlkan antara setap varabe bebas dengan
varan. a pengaruh n sgnlkan berart
varan berubah-ubah ba varabe bebas
berubah, dengan kata an varan regres
tdak tungga (tdak homoskedasts). Iji
Iatl dakukan dengan meakukan
regres antara varan regres (yang dptoxy
dengan ogartma kuadrat resdu) dengan
ogartma dar varabe peneasnya.


/:@57 S
1:C87 "?8 1595;BCA5=:C98C89:C "69DA 0:9: RD77 -:I>75
Mode Varabe Ins|andatdized Coe||icien|s 1 Sg.
ebas Std. lrror
l (Constant) ll.5 2.9l 3.96 0
tarl 3.69 3.2 l.l5 0.25
penat -0.l6 0.09 -l.75 0.22
der -0.09 0.06 -l.62 0.23
perus 0.l5 0.l4 l.08 0.3l
pro 2.42 3.ll 0.78 0.44
paak -2.99 3.ll -0.96 0.34
a Varabe 1erkat : ne2
Sumbet: nalisis Oa|a
1abe 3 memperhatkan regres
dengan varabe tdak bebas adaah
ogartma dar kuadrat resdu (resdu dar
has regres sebeumnya) dan varabe
bebasnya adaah ogartma dar varabe
bebas. Karena terdapat 4 varabe bebas
yang memk skaa nomna (dummy
vatiables) maka hanya 6 varabe bebas
saa yang dsertakan daam perhtungan
adanya heteroskedaststas.
1ampak dar pvalue tdak
satupun varabe bebas yang memk
pengaruh yang sgnlkan. Dar has n
dapat dnyatakan bahwa varan regres
tdak berubah serng dengan perubahan
varabe bebas, atau dengan kata an
terdapat varan regres tungga (homo-
skedasts). Dengan demkan tdak
dtemukan bukt kuat adanya heteros-
kedaststas dar has regres untuk data
secara keseuruhan (|ull sample).
#8C8AB '598=:A>:9D<:6 2:?8@ *:?:A
Daam pemungutan paak de-
ngan sstem sel|assessmen|, agar
pemerksaan paak yang dakukan dapat
elektl, dperukan dentlkas SP1-SP1
yang peru dperksa. Lntuk dapat
mencapa ha n, pengukuran rsko
ketdakpatuhan wab paak, yang dapat
dgunakan untuk mengarahkan pemerk-
saan hanya kepada wab paak yang
tdak patuh, peru dakukan (Hnd,
2005).
Lntuk dapat meakukan pengu-
kuran rsko ketdakpatuhan wab paak,
ha pertama yang peru dakukan adaah
mengetahu varabe-varabe apa yang

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l04
berpengaruh kepada kepatuhan dan
ketdakpatuhan wab paak. erdasar-
kan data pada 1abe 4 dapat deaskan
pengaruh dar masng-masng varabe
terhadap tngkat kepatuhan wab paak
sebaga berkut:



/:@57 T
1:C87 #5H;5C8 "69DA RD77 -:I>75
Varabe

Lnstandardzed Coellcents
Standardz
ed
Coellcent
s
1stat

Sg.
1aral Nyata

Std. lrror eta
(Constant) l05.599 39.066 2.703 .007 ***
1arl elektl (1l) -l665.047 324.626 -.097 -5.l29 .000 ***
Penat (SANC) .000 .000 -.565 -30.758 .000 ***
Pemegang saham (PS) 308.877 229.282 .038 l.389 .l70 NS
DlR -l.685 .675 -.040 -2.496 .0l3 **
Status ndustr (Sl) -7l.l05 44.052 -.026 -l.6l4 .l07 NS
Skaa usaha (SL) .000 .000 .036 l.806 .07l *
Proltabtas (Pro) -3935.023 243.888 -.524 -l6.l35 .000 ***
Paak per penuaan (PPS) 22l08.940 l548.889 .47l l4.274 .000 ***
Status kompensas (SK) l499.889 l00.l45 .243 l4.977 .000 ***
Status pemerksaan (SP) -l8.405 6.832 -.007 -2.694 .007 ***
Cbs= 2324 R
2
= 0,652 RSS= l263767768.477
Keterangan: *** : sgnlkan pada 0 =l%, ** : sgnlkan pada 0 =5%, * : sgnlkan pada
0 =l0%, NS=1dak Sgnlkan
Sumbet: Hasil Clah Oa|a

Tarl Flekll
Dar 1abe 4 dketahu bahwa tarl
elektl memk arah pengaruh yang
negatl, berart semakn tngg tarl
elektl, ce|etis patibus, semakn rendah
angka koreks penghasan neto. Ha n
berart semakn tngg tarl paak yang
dkenakan kepada wab paak semakn
tngg tngkat kepatuhan wab paak. D
sampng tu, tnggnya tngkat sgnl-
kans yang dhaskan dar has perhtu-
ngan menandakan popuas uga memk
karakterstk yang sama.
Koreas postl antara tarl elektl
paak dengan kepatuhan uga dapat
dartkan bahwa wab paak dengan
tngkat penghasan yang ebh tngg
cenderung ebh patuh dbandngkan
dengan wab paak yang tngkat
penghasannya ebh rendah. Ha n
dsebabkan sstem perpaakan d lndone-
sa menggunakan tarl progresl (l0%
untuk penghasan sampa dengan Rp 50
uta, l5% untuk penghasan d atas Rp
50 uta sampa dengan Rp l00 uta, dan
30% untuk penghasan d atas Rp l00
uta), wab paak dengan penghasan
tngg akan menghadap tarl paak yang
ebh tngg dan demkan uga hanya
tarl elektl yang dhadap oeh wab
paak. Angham et a (l972) meng-
asumskan bahwa wab paak adaah
rasona sehngga wab paak akan
memh tndakan yang u|ili|ynya pang
besar.

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l05
erdasarkan konsep wab paak
adaah rasona dan teor u|ili|y n, ada
dua ha yang mendorong wab paak
dengan tngkat penghasan reatl ebh
tngg akan semakn patuh. Iet|ama,
wab paak mehat bahwa kemung-
knan terdeteksnya penghasan yang
tdak daporkan cukup tngg. Ha n
berart kebakan pemerksaan yang
seama n dterapkan oeh admnstras
paak teah mampu membentuk perseps
d kaangan wab paak bahwa
kemungknan besar wab paak akan
dperksa adaah tngg sehngga pengha-
san yang tdak daporkan kemungknan
besar akan terdeteks. Iedua, penat
yang akan dkenakan terhadap pengha-
san yang tdak daporkan danggap
berat oeh wab paak sehngga penat
yang ada sekarang mampu memberkan
dsnsentl bag ketdakpatuhan wab paak.
1nggnya kemungknan terde-
teksnya penghasan yang tdak
daporkan dan besarnya penat yang
akan dtanggung wab paak menyebab-
kan u|ili|y penghasan yang tdak
daporkan wab paak menad rendah.
Ha n mebuat wab paak dengan tarl
elektl yang tngg cenderung untuk
patuh.
Daam berbaga penetan d
bdang kepatuhan paak deaskan
bahwa hubungan antara tarl paak
dengan tngkat kepatuhan wab paak
adaah ambigious. Artnya, beberapa
penetan berkesmpuan bahwa hubu-
ngan kedua varabe tersebut postl,
akan tetap menurut beberapa penetan
yang an adaah negatl. Dengan
perkataan an, tnggnya tarl paak yang
dkenakan dapat membuat wab paak
semakn patuh atau dapat pua
membuatnya semakn tdak patuh.
erdasarkan sampe pada pene-
tan n dtemukan lakta bahwa semakn
tngg tarl paak semakn tngg tngkat
kepatuhan wab paak, namun ha n
bertoak beakang dengan (satu)
(Angham et a (l972), oulaan et a
(l998), Cotleter (l983), de uan,
Lasheras, dan Mayo (l993), Das-Cupta,
Lahr, dan Mookheree (l995) daam
Chattopadhayay dan Das-Cupta (2002)
yang menyatakan wab paak yang
menghadap tarl paak yang tngg akan
cenderung kurang patuh dbandngkan
dengan wab paak yang menghadap
tarl paak yang ebh rendah.
Meskpun demkan, penetan n
sesua dengan Moser et a, l995 dan
1rved et a, 200l yang menyatakan
bahwa kenakan tarl paak akan
menngkatkan kepatuhan. Sean tu,
has penetan n sesua uga dengan
anggapan bahwa hubungan antara
besaran tarl paak dengan tngkat
kepatuhan slatnya ambgu (A et a,
200l dan led et a, 2002).
Penall
Varabe bebas kedua adaah
penat yang dkenakan kepada wab
paak. Dar has perhtungan dketahu
bahwa varabe n memk arah
pengaruh yang negatl secara parsa.
Artnya semakn tngg penat yang
dkenakan, semakn rendah arah koreks
penghasan neto dar penghasan neto
menurut SP1, ataupun sebaknya (ce|etis
patibus). Dengan demkan, untuk kasus
d lndonesa semakn tngg penat yang
dkenakan, tngkat kepatuhan wab
paak akan semakn tngg. Dhat dar
tnggnya taral nyata dar varabe n
berart karakterstk n uga beraku
untuk popuas.

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l06
Koreas negatl antara penat
dengan kepatuhan menandakan bahwa
penat yang dkenakan kepada
ketdakpatuhan wab paak cukup
memberkan dsnsentl bag wab paak
yang tdak patuh. Dengan demkan,
wab paak cenderung akan patuh
karena merasa penat yang harus
dbayar atas setap penghasan yang
tdak daporkan cukup memberatkan.
Ha n seaan dengan teor
ketdakpatuhan, d mana wab paak
akan cenderung patuh apaba u|ili|y
kepatuhan ebh besar darpada u|ili|y
ketdakpatuhan (Angham et a, l972).
Daam konteks penetan n, wab
paak merasa bahwa beban yang harus
dbayar atas penghasan yang tdak
daporkan apaba nantnya dtemukan
oeh admnstras paak akan ebh besar
darpada keuntungan yang mereka
peroeh karena penghematan paak yang
dnkmat sekarang karena adanya
penghasan yang tdak daporkan.
Dengan demkan, has perhtungan
statstk n membuktkan bahwa
semakn tngg tngkat penat akan
berdampak pada menngkatnya kepatuhan
wab paak sepert dsmpukan oeh
Angham et a (l972), Park et a (2002)
dan Lederman (2003).
Pemegang Saham
Penetan n menduga bahwa
status pemegang saham yang terdr atas
phan ada-tdaknya pemegang saham
asng daam perusahaan turut mempe-
ngaruh tngkat kepatuhan wab paak.
Dasar pemkran yang dgunakan daam
memasukkan varabe n sebaga
peneas adaah kehadran moda asng
daam perusahaan (yang basanya
perusahaan mut-nasona) akan mem-
buat transaks yang dakukan perusa-
haan tersebut menad ebh mutakhr
untuk tuuan penghematan paak.
Dar has perhtungan tampak
bahwa koelsen regres untuk varabe
n adaah postl yang berart bahwa
perusahaan yang sahamnya dmk
phak asng (berna l) akan memk
tngkat koreks penghasan neto yang
ebh tngg. Ha n berart bahwa
tngkat kepatuhan wab paak badan
yang sahamnya dmk oeh pemoda
asng ebh rendah darpada wab paak
yang sahamnya tdak dmk phak
asng (l00% dmk phak oka), ce|etis
patibus. Ha n seaan dengan pernya-
taan bahwa pemegang saham perusahaan
berpengaruh pada peraku kepatuhan
wab paak badan ]Hnrchs (l966),
Semrod (l990) daam Chattopadhayay
and Das-Cupta (2002).
Dengan demkan, dugaan bahwa
perusahaan dengan saham yang dmk
phak asng akan menggrng orang untuk
meakukan transaks-transaks yang slatnya
o|| |he bools (Chattopadhayay and
Das-Cupta (2002) mendapat konlrmas
postl dar stud emprs n. Kehadran
pemegang saham asng memberkan
peuang wab paak untuk meakukan
rekayasa transaks yang tuuan akhrnya
adaah memnmasas beban paak
yang dbayar d lndonesa. Rekayasa
transaks, antara an dengan meakukan
paraktk |tans|et pticing.
Sean tu, undetepot|ing pengha-
san uga dapat dakukan meau
praktk pengendaan baya. Daam ha
n, perusahaan yang ddrkan d lndo-
nesa dtetapkan sebaga pusat baya
(cos| cen|et) d mana baya-baya
bersama dar perusahaan mutnasona
ebh bayak dbebankan d lndonesa

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l07
karena aasan tarl paak d lndonesa
ebh tngg.
Pemoda asng pada umumnya
datang ke lndonesa untuk meakukan
nvestas dengan moda yang cukup
besar. Ha n memungknkan wab
paak yang sahamnya dmk oeh
pemoda asng untuk menyewa kon-
sutan paak. Kehadran konsutan paak
n dapat menngkatkan pengetahuan
perpaakan wab paak, yang pada
grannya dapat dpaka untuk mengeks-
potas ceah-ceah peraturan yang ada
daam ketentuan perpaakan untuk
tuuan mnmasas paak (agttesive |ax
planning) (ClCD, 200l).
Debl lo Fquly Ralo
Varabe keempat yang dduga
mempengaruh tngkat kepatuhan wab
paak adaah struktur moda, yatu
perbandngan antara hutang dengan
ekutas (deb| |o equi|y ta|io/DlR).
Daam manaemen keuangan dkena
sumber moda yang berasa dar hutang
atau dar ekutas yang dampak
kewaban perpaakannya berbeda.
Hutang msanya akan memuncukan
bunga atas hutang sedangkan ekutas
akan memuncukan pembagan devden
kepada pemegang saham.
Dugaannya adaah semakn tngg
moda yang berasa dar hutang (DlR)
maka wab paak cenderung tdak akan
berupaya memanpuas beban-bebannya.
Dengan demkan semakn tngg DlR
semakn patuh wab paak, ce|etis
patibus. Dar has perhtungan tampak
bahwa koelsen varabe DlR n adaah
negatl dan sgnlkan. Ceh karena tu,
penetan n mendukung prems bahwa
permodaan (daam ha n DlR sebaga
ptoxy struktur moda) mempengaruh
kepatuhan wab paak (Chattopadhayay
et a, 2002).
1anda negatl pada koelsen
menunukkan bahwa DlR yang semakn
tngg akan menyebabkan angka koreks
penghasan neto semakn rendah, yang
berart bahwa wab paak semakn
patuh. 1aral nyata yang tngg untuk
varabe n uga berart pengaruh yang
sama uga akan dtemukan daam
popuas.
Koreas negatl uga menunukkan
bahwa wab paak yang struktur
pembayaannya ebh banyak dakukan
meau hutang cenderung ebh patuh
dbandngkan dengan wab paak yang
mengandakan ekutas. Perakuan
perpaakan atas baya moda dar kedua
aternatl pembayaan tersebut terhat
mempengaruh kepatuhan wab paak.
unga yang dbayar atas hutang
merupakan baya yang boeh dkurang-
kan (deduc|ible expense) sedangkan
dvden tdak.
Dengan demkan, wab paak
yang mengutamakan hutang sebaga
sumber pembayaan akan cenderung
berseda meaporkan seuruh penghas-
annya karena ada keuntungan dengan
pengurangan baya bunga sehngga
penghasan kena paak akan menad
ebh kec dan memperoeh penghe-
matan paak. D phak an, bag wab
paak yang mengandakan ekutas
sebaga sumber pembayaan tdak mem-
peroeh manlaat penghematan paak dar
baya moda karena dvden tdak boeh
dkurangkan daam penentuan besarnya
penghasan kena paak.



/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l08
Slalus Induslr
Varabe kema yang dduga
mempengaruh tngkat kepatuhan wab
paak adaah status ndustr yang daam
penetan n dkategorkan ke daam
pembagan ndustr manulaktur atau
non-manulaktur. Varabe n dadkan
peneas karena beberapa penetan
menympukan bahwa ens usaha
berpengaruh pada peraku kepatuhan
wab paak, Kepper dan Nagn (l989),
oulaan and Rder (l998), lorest (2004).
Secara tekns daam penetan n
wab paak yang masuk ke daam ens
ndustr manulaktur dwak oeh angka
l sedangkan ba tdak termasuk daam
ndustr manulaktur dwak oeh angka
0 (varabe boneka). Koelsen regres
yang dperoeh untuk varabe n adaah
negatl yang berart perusahaan yang
termasuk daam ens ndustr manula-
ktur akan memk angka koreks peng-
hasan neto yang ebh rendah. Dengan
kata an, tngkat kepatuhan rata-rata
wab paak yang masuk kedaam
ndustr manulaktur ebh tngg darpada
mereka yang berada d uar sektor
manulaktur. Karakterstk n hanya dte-
mukan pada sampe yang dtet dan
tdak pada popuasnya karena varabe
n tdak nyata secara statstk (tdak
sgnlkan) yang tercermn dar pvalue
yang ebh tngg dar l0%.
ens usaha wab paak berpe-
ngaruh kepada kepatuhan karena
adanya perakuan perpaakan yang
berbeda-beda antara berbaga ens
usaha wab paak, lorest (2004).
Sebaga contoh, d lndonesa, bag wab
paak yang bergerak d bdang non-
manulaktur, sepert asa, umumnya
menad subyek pemotongan atau pemu-
ngutan paak (ui|hholding |ax) paak
penghasan. Sementara, wab paak
manulaktur umumnya tdak menad
subyek pemotongan atau pemungutan
paak, kecua untuk beberapa transaks
tertentu sepert mpor atau penuaan
kepada nstans pemerntah.
Mekansme pemotongan atau
pemungutan paak penghasan oeh
wab paak an menyebabkan transaks
yang dakukan oeh wab paak
penerma penghasan dketahu ebh
banyak phak karena adanya kewaban
meaporkan pemotongan atau pemu-
ngutan oeh wab paak pember
penghasan. Ha n menyebabkan wab
paak yang bergerak d bdang usaha
yang menad obyek pemotongan atau
pemungutan cenderung ebh patuh.
erdasarkan ha n, wab paak yang
bergerak d bdang usaha non-manulak-
tur yang mead obyek pemotongan atau
pemungutan paak penghasan akan
cenderung ebh patuh darpada wab
paak yang bergerak d bdang usaha
manulaktur.
Meskpun demkan, has pene-
tan n menunukkan ha yang seba-
knya, d mana wab paak manulaktur
cenderung ebh patuh. eberapa ha
dapat dadkan catatan terhadap has
penetan atas varabe status ndustr.
Iet|ama, secara statstk, karak-
terstk n hanya dtemukan pada sampe
yang dtet dan tdak pada popuasnya
karena varabe n tdak nyata secara
statstk (tdak sgnlkan, d mana p
value yang ebh tngg dar l0%). Ha
n menunukkan bahwa kecenderungan
bahwa wab paak manulaktur ebh
patuh tdak beraku bag wab paak
pada umumnya. Kesmpuan n sesua
dengan pendapat penus bahwa wab
paak yang bergerak dsektor non-

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l09
manulaktur yang menad obyek
pemotongan atau pemungutan seharus-
nya mempunya kecenderungan untuk
patuh yang ebh tngg.
Iedua, daam penetan n,
karena keterbatasan data, ens usaha
wab paak hanya dkeompokkan ke
daam dua keompok bdang usaha yatu
manulaktur dan non-manulaktur yang
terdr dar perdangangan dan asa.
Pengeompokan ens usaha yang ebh
rnc akan memberkan nlormas yang
berbeda dengan has penetan n.
Skala Usaha
Varabe keenam yang dadkan
laktor peneas tngkat kepatuhan wab
paak adaah skaa usaha. Skaa usaha
dmasukkan ke daam saah satu varabe
yang mempengaruh tngkat kepatuhan
wab paak karena besar kecnya
tngkat skaa usaha wab paak dduga
akan berpengaruh kepada kepatuhan
peaksanaan kewaban perpaakannya.
Daam penetan n, skaa usaha wab
paak dwak oeh peredaran usaha.
Has perhtungan regres yang
tampak dar tabe d atas untuk varabe
n adaah postl dan sgnlkan. Dengan
demkan dugaan bahwa semakn tngg
tngkat skaa usaha, ce|etis patibus, akan
membuat kesempatan wab paak
cenderung menad tdak patuh akan
semakn tngg pua, mendapat konlr-
mas dar stud emprk yang dakukan.
1aral nyata sebesar 90% (pvalue 0,7l)
mengndkaskan karakaterstk n uga
mencermnkan konds pada popuas.
1emuan n seaan dengan bahwa yatu
skaa usaha wab paak akan berpenga-
ruh pada tngkat kepatuhan wab paak
(lrard, l997), ]Das-Cupta (l994) dan
Drazen (l978) daam Chattopadhayay
and Das-Cupta (2002).
Koreas postl antara skaa
usaha dengan tngkat koreks pengha-
san neto menggambarkan bahwa semakn
tngg skaa usaha, tngkat koreks
penghasan neto uga semakn tngg
atau wab paak semakn tdak patuh.
Ha n bertoak beakang dengan lrard
(l997) yang menyatakan bahwa semakn
tngg skaa usaha wab paak,
pemahaman ketentuan perpaakan wab
paak tersebut akan semakn bak
sehngga akan cenderung ebh patuh.
erdasarkan teor u|ili|y ketdak-
patuhan, kecenderungan wab paak
dengan skaa usaha tngg untuk tdak
patuh dapat dkatkan dengan tngkat
pemerksaan (audi| ta|e) yang mash
rendah. \ab paak berskaa usaha
tngg mash mempunya nsentl untuk
tdak patuh dengan meakukan undet
tepot|ing mengngat dar 2.324 sampe
yang menad obyek penetan n hanya
366 atau l5,7% yang pernah dperksa.
Prollabllas
Varabe ketuuh yang menad
varabe bebas adaah proltabtas.
Proltabtas merupakan saah satu
eemen SP1 yang dduga mempengaruh
tngkat kepatuhan wab paak. Has
estmas mode regres untuk varabe n
adaah negatl dan sgnlkan. Artnya
semakn tngg kemampuan menghas-
kan aba suatu perusahaan, ce|etis
patibus, akan menurunkan tngkat
koreks penghasan neto dar pengha-
san neto menurut SP1. Dengan kata
an semakn tngg tngkat proltabtas
semakn tngg tngkat kepatuhan wab
paak. Mehat tnggnya tngkat
sgnlkans (99%), arah pengaruh yang

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

ll0
sama uga terad pada popuas. Ha n
seaan dengan prems bahwa eemen
san SP1 merupakan ha yang peru
dperhatkan daam menentukan kepatu-
han wab paak (Hunter et a, l996 dan
Am, l998).
Has penetan pada varabe
n seaan dengan has penetan pada
varabe tarl paak. 1arl paak pengha-
san d lndonesa menggunakan tarl
progresl, semakn tngg penghasan
wab paak, semakn tngg tarl paak
yang dkenakan. Dengan demkan,
semakn tngg tngkat keuntungan, wab
paak akan menghadap tarl paak yang
ebh tngg dan wab paak akan
cenderung ebh patuh. Peneasan
tentang konsep u|ili|y sepert deaskan
daam katannya dengan varabe tarl
beraku uga untuk varabe proltabtas.
Pajak Per Penjualan
Varabe kedeapan yang menad
varabe peneas adaah paak per
penuaan. Varabe paak per penuaan
adaah saah satu eemen SP1 sepert
hanya proltabtas yang dduga
mempengaruh tngkat kepatuhan wab
paak. Has estmas mode regres untuk
varabe n adaah postl dan sgnlkan.
Dengan demkan berart semakn tngg
raso paak terhadap penuaan yang
dbayarkan, ce|etis patibus, semakn
tngg tngkat koreks penghasan neto.
Dengan kata an, semakn tngg raso
paak yang dbayarkan terhadap penu-
aan, semakn rendah tngkat kepatuhan
wab paak.
Rendahnya pvalue yang dhaskan
menandakan karakterstk yang dtemu-
kan daam sampe mencermnkan
konds yang sama untuk popuas. Has
penetan n mendukung teor bahwa
eemen SP1 yang daporkan wab paak
dapat memberkan nlormas bagamana
kepatuhan wab paak yang bersang-
kutan (Hunter, et a, l996).
Has penetan n menunukkan
bahwa wab paak cenderung tdak
patuh apaba umah nomna paak
yang dbayar reatl besar apaba
dbandngkan dengan tngkat penuaan
wab paak. D ss an, berdasarkan
penetan terhadap varabe tarl elektl,
semakn tngg tarl elektl, wab paak
akan cenderung patuh. Has penetan
terhadap varabe tarl elektl dan paak
per penuaan tampak bertoak beakang.
Semakn tngg tarl elektl berart
nomna paak yang dbayar uga
semakn tngg, akan tetap dampak
semakn tnggnya tarl dan nomna
paak terhadap penuaan pada tngkat
ketdakpatuhan adaah bertoak
beakang. Semakn tngg paak yang
dbayar wab paak reatl terhadap
penuaan membuat wab paak
cenderung tdak patuh, d phak an
semakn tngg tarl paak, yang berart
umah paak yang dbayar uga akan
ebh tngg, membuat wab paak
cenderung untuk patuh.
Dar penetan terhadap kedua
varabe n, penus menympukan
bahwa wab paak ebh mempertm-
bangkan umah paak yang dbayar
reatl terhadap penuaannya daam
peraku kepatuhannya. Dengan dem-
kan, wab paak mempunya batas
optma (raso paak dbayar dengan
penuaan) berapa rupah paak yang
mereka berseda bayar. Apaba umah
paak yang dbayar mash d bawah
batas otpma, wab paak akan
cenderung patuh, akan tetap apaba
umah paak yang dbayar sudah

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


lll
meebh batas optma tersebut, wab
paak akan menad tdak patuh.
Slalus Komensas
Varabe kesemban yang menad
varabe bebas adaah status kompensas,
yatu apakah wab paak mempunya
kerugan daam tahun paak sebeumnya
yang dapat dperhtungkan daam
menentukan penghasan kena paak
tahun beraan. Varabe n dmasukkan
sebaga saah satu varabe yang
meneaskan tngkat kepatuhan wab
paak karena ada tdaknya kompensas
kerugan dar tahun paak sebeumnya
menentukan umah paak yang harus
dbayar daam satu tahun paak. Sean
tu, dengan adanya kompensas kerugan
dapat menyebabkan koreks penghasan
neto tahun beraan tdak dkut dengan
tambahan paak dbayar. Lntuk menang-
kap geaa n dgunakan varabe kate-
gor yang berna l dan 0. Na l mewak
konds d mana perusahaan memk
kompensas, sedangkan na 0 berart
sebaknya.
Has estmas terhadap varabe
n menyatakan bahwa perusahaan yang
memk kompensas, ce|etis patibus,
semakn tngg tngkat koreks pengha-
san neto. Dengan kata an, tngkat
kepatuhan rata-rata dar wab paak
yang memk kompensas ebh rendah
darpada mereka yang tdak memk
kompensas. 1nggnya tngkat sgnl-
kans memberkan ndkas bahwa ha
yang sama uga terad pada popuas.
Adanya kompensas kerugan dar
tahun paak sebeumnya menyebabkan
wab paak memperoeh manlaat pada
tahun beraan. Manlaat tersebut adaah
adanya pengurangan kerugan dar tahun
paak sebeumnya pada penghasan
neto tahun beraan. Apaba pengha-
san neto tahun beraan ebh kec
darpada kerugan tahun paak sebeum-
nya maka pada tahun beraan tdak ada
paak yang terutang oeh wab paak.
Ha n membuat wab paak akan
cenderung patuh daam meaporkan
penghasan tahun beraan karena tdak
ada paak yang akan dbayar. erbeda
dengan wab paak yang tdak
mempunya kerugan dar tahun paak
sebeumnya, setap penghasan yang
daporkan akan ada paak yang harus
dbayar.
Slalus Pemerksaan
Varabe terakhr yang menad
varabe yang menerangkan tngkat
kepatuhan wab paak adaah status
pemerksaan. Varabe n dwak na
l untuk wab paak yang dperksa pada
tahun sebeumnya, dan na 0 untuk
wab paak yang tdak dperksa pada
tahun sebeumnya. \ab paak yang
teah dperksa pada tahun tertentu
cenderung akan memk kepatuhan
yang ebh tngg darpada sebeum
dperksa.
Dugaan tersebut d atas mendapat
konlrmas dar stud emprk yang
dakukan karena koelsen dar varabe
n bertanda negatl dan sgnlkan.
Artnya perusahaan yang pernah
dperksa, ce|etis patibus, akan memk
tngkat koreks penghasan neto yang
ebh rendah. Atau dengan kata an para
wab paak yang pernah dperksa akan
memk tngkat kepatuhan rata-rata
yang ebh tngg darpada mereka yang
beum pernah dperksa. Ha n seaan
dengan prems ketuuh yatu tngkat
probabtas dperksanya wab paak
berpengaruh pada tngkat kepatuhannya,
Angham et a (l972), lorest (2004).

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

ll2
Kemudan, tnggnya deraat nyata yang
dhaskan dar perhtungan menyatakan
bahwa konds yang sama uga terad
untuk popuas.
Secara keseuruhan, has regres
sepert terhat pada 1abe 4 uga
memperhatkan has perhtungan koel-
sen beta untuk keompok Iull Sample.
Apaba koelsen beta tersebut dban-
dngkan ternyata tga varabe domnan,
varabe dengan pengaruh pang besar,
yang mempengaruh tngkat kepatuhan
wab paak untuk sampe keseuruhan
adaah penat, proltabtas dan paak
per penuaan.

*56H57BI>BA:6 2:?8@ *:?:A
+5;=:C:;A:6 #8C8AB '598=:A>:9D<:6
agan n akan membahas has
temuan dar stud emprk yang daku-
kan pada sampe yang terph untuk
mengu hpotess pertama, yatu terda-
pat ukuran rsko ketdakpatuhan tap-
tap keompok wab paak berdasarkan
perbedaan penghasan neto antara Surat
Pembertahuan wab paak dengan has
pemerksaan.
Seteah secara agregat has stud
emprk membuktkan bahwa varabe-
varabe yang dduga mempengaruh dapat
meneaskan varabe terkat, angkah
seanutnya daam penetan n adaah
ngn mengetahu berapa ukuran rsko
ketdakpatuhan yang dapat dgunakan
untuk mengeompokkan wab paak ke
daam keompok rsko ketdakpatuhan
rendah, menengah dan tngg. Lntuk
menawab pertanyaan n dgunakan u
Chow dengan perantaraan mode regres
ner untuk mengetahu apakah wab
paak yang masuk ke daam rsko
ketdakpatuhan rendah, menengah dan
tngg daam penetan n memk
perbedaan karakterstk.
Secara statstk, L Chow berlungs
untuk mengu apakah terdapat perbe-
daan has regres (daam slope dan
in|etcep|) dar dua buah persamaan.
Ceh karena tu, sean dar regres
dengan data |ull sample, penetan n
membag sampe tersebut ke daam tga
keompok berdasarkan besaran na
koreks penghasan neto (daam %) dar
penghasan neto menurut SP1, yang
merupakan ptoxy dar tngkat rsko
ketdakpatuhan wab paak. atas na
yang dgunakan adaah 0 sampa dengan
l0% untuk keompok rsko ketdak-
patuhan rendah, d atas l0% sampa
dengan 20% untuk keompok rsko
ketdakpatuhan menengah, dan d atas
20% untuk keompok rsko ketdak-
patuhan tngg.
erdasarkan batas pembagan
tersebut, umah wab paak daam
setap keompok rsko ketdakpatuhan
adaah sebaga berkut:




nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


ll3
/:@57 U
*56H57BI>BA:6 2:?8@ *:?:A +5;=:C:;A:6 /86HA:9 #8C8AB '598=:A>:9D<:6
1ngkat Koreks Kaslkas
umah
Perusahaan
Persentase
1K< l0% Rendah l.l26 48,4l%
l0% < 1K < 20% Menengah 7l9 3l,02%
> 20% 1ngg 479 20,57%
umah 2.324 l00%
Sumbet: Hasil Clah Oa|a

Rngkasan has regres terhadap kaster
wab paak bersko rendah adaah
sepert dapat dhat pada 1abe 6.

/:@57 V
1:C87 #5H;5C8 "69DA '7:C95; #8C8AB #56=:<
Varabe

Lnstandardzed
Coellcents
Standardzed
Coellcents
1stat

Sg.
1aral Nyata

Std. lrror eta
(Constant)
3.379 .l60 2l.l38 .000 ***
1arl elektl
-l0.274 l.l65 -.3l5 -8.822 .000 ***
Penat
.000 .000 -.l47 -4.648 .000 ***
Pemegang saham
.695 .4ll .052 l.69l .09l *
DlR
-.056 .0l8 -.089 -3.ll6 .002 ***
Status lndustr
-.230 .l45 -.046 -l.587 .ll3 NS
Skaa usaha
.000 .000 -.003 -.l05 .9l6 NS
Proltabtas
-3.455 .970 -.297 -3.56l .000 ***
Paak per penuaan
l6.l93 5.665 .242 2.858 .004 ***
Status kompensas
.2l4 .657 .0l0 .326 .745 NS
Status Pemerksaan
-.298 .l43 -.06l -2.086 .037 **
Cbs= ll26 R
2
= 0,606 RSS= 3808000.2l
Keterangan : *** : sgnlkan pada 0 =l%, ** : sgnlkan pada 0 =5%, * : sgnlkan
pada 0 =l0%, NS=1dak Sgnlkan
Sumbet: Hasil Clah Oa|a

Lntuk mengetahu apakah terdapat
koreas dantara varabe bebas daam
has regres dakukan u mutkoner-
tas. erdasarkan has koreas antar
varabe bebas sepert yang tampak pada
1abe 7, dketahu bahwa seuruh
varabe bebas memk koreas kurang
dar 0,9 (koreas rendah). Sean tu
perhtungan |oletance menghaskan
na kurang dar l dan demkan hanya
dengan na VlI yang kurang dar l0.
Dengan demkan, dapat dkatakan

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

ll4
bahwa tdak terdapat konertas yang
berart daam has regres untuk mode
wab paak bersko rendah.

/:@57 W
1:C87 "?8 MD798AB78685;89:C "69DA 0:9: #8C8AB #56=:<
/( -%$) *- 0(# -, *" *;B **- -' -*
/B75;:
6N5
E,R
1l l 0.63 l.59
SANC 0.35 l 0.80 l.25
PS 0.09 0.l4 l 0.86 l.l6
DlR 0.07 -0.0l -0.03 l 0.98 l.02
Sl 0.l8 0.09 0.02 0.02 l 0.96 l.05
PL 0.47 0.30 0.02 0.05 0.04 l 0.72 l.38
Pro
-
0.02 0.07 0.04 0.03 -0.06
-
0.ll l 0.l2 8.66
PPS 0.ll 0.l7 0.07 0.0l -0.04
-
0.06 0.93 l 0.ll 8.94
SK
-
0.0l 0.0l 0.33 -0.02 0.0l
-
0.0l
-
0.02
-
0.0l l 0.89 l.l3
SP 0.22 0.l3 0.08 -0.02 0.07 0.2l
-
0.05
-
0.04 0.05 l 0.92 l.08
Sumbet: Hasil Clah Oa|a

Sementara tu, 1abe 8 memper-
hatkan regres dengan varabe terkat
ogartma dar kuadrat resdu (resdu dar
has regres sebeumnya) dan varabe
bebasnya adaah ogartma dar varabe
bebas. 1ampak dar pvalue, tdak
satupun varabe bebas yang memk
pengaruh yang sgnlkan. Dar has n
dapat dnyatakan bahwa varan regres
tdak berubah serng dengan perubahan
varabe bebas. Dengan kata an, varan
regres adaah tungga (homoskedasts).
Dengan demkan tdak dtemukan bukt
kuat adanya heteroskedaststas dar has
regres untuk data keompok wab paak
bersko ketdakpatuhan rendah.


nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


ll5
/:@57 X
1:C87 "?8 1595;BCA5=:C98C89:C 0:9: #8C8AB #56=:<
Mode Varabe Lnstandardzed Coellcents t Sg.
ebas Std. lrror
l (Constant) -7.9l 2.96 -2.67 0.0l
Ltarl -3.68 2.27 -l.62 0.ll
Lpenat 0.l8 0.l7 l.06 0.l4
Lder 0.03 0.07 0.50 0.62
Lperus -0.26 0.l9 -l.40 0.l6
Lpro -0.43 2.l6 -0.20 0.84
Lpaak 0.l4 2.l6 0.06 0.95
A Varabe 1erkat : ne2
Sumbet: Hasil Clah Oa|a

a has regres tersebut pada
1abe 6 dbandngkan dengan has
regres untuk data keseuruhan (|ull
sample da|a) maka terdapat beberapa
has yang sama namun ada pua yang
berbeda. a dhat dar tanda koelsen
regres yang menyatakan arah pengaruh
antara varabe peneas terhadap tngkat
kepatuhan wab paak maka dapat
dbandngkan bahwa keseuruhan varabe
peneas memk arah pengaruh yang
sama. Perbedaan terad pada tngkat
sgnlkans d mana pada regres atas
data keseuruhan, varabe tertentu memk
pengaruh yang sgnlkan sedangkan
pada pengeompokan rsko rendah
varabe tersebut tdak sgnlkan, demkan
pua sebaknya.
Varabe tarl elektl, penat, DlR,
status ndustr, proltabtas, paak per
penuaan dan status pemerksaan ada-
ah varabe-varabe yang memk arah
pengaruh yang sama antara has est-
mas data keseuruhan dengan penge-
ompokan wab paak bersko rendah.
Perbedaan terad pada varabe peme-
gang saham, skaa usaha serta status
kompensas. Varabe pemegang saham
pada data keseuruhan memk penga-
ruh yang tdak sgnlkan sedangkan
pada keompok wab paak bersko
rendah memk taral nyata 90%.
Varabe skaa usaha yang pada data
keseuruhan memk taral nyata yang
tngg (90%), pada keompok n
pengaruhnya tdak sgnlkan. Perbedaan
uga terad pada varabe status kom-
pensas yang pada data keseuruhan
memk pengaruh yang nyata tetap
pada keompok wab paak n penga-
ruhnya tdak sgnlkan.
1abe 6 uga memperhatkan
has perhtungan koelsen beta untuk
keompok wab paak bersko rendah.
1ga varabe domnan yang mempenga-
ruh tngkat kepatuhan wab paak untuk
keompok n adaah tarl elektl,
proltabtas dan paak per penuaan.
Perbedaan dengan has pengoahan
data untuk data |ull sample terad pada
varabe tarl elektl. Dengan demkan
bag mereka yang bersko rendah
varabe yang ebh domnan mempe-
ngaruh tngkat kepatuhannya adaah
tarl, d mana semakn tngg tarl yang
dkenakan semakn tngg tngkat
kepatuhan wab paak.

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

ll6
Sean menghaskan koelsen
regres yang teah dbandngkan tersebut,
estmas mode untuk wab paak
keompok rsko rendah uga menghtung
na tesidual sum squate (RSS). Na RSS
n dgunakan untuk mengu apakah
benar terdapat perbedaan karakterstk
yang sgnlkan antara seuruh sampe
dengan sekeompok sampe yang terma-
suk kedaam bersko rendah. Perbedaan
tersebut sebenarnya teah tercermn dar
statstk (koelsen regres, koelsen
determnas dan annya) yang teah
dbandngkan, waaupun demkan untuk
mengu apakah perbedaan n nyata
dgunakan L Chow sepert yang teah
deaskan sebeumnya.
Prosedur L Chow sepert yang
teah deaskan, menghaskan perhtu-
ngan sepert tampak pada tabe berkut.

/:@57 Y
"?8 Z<B[ "69DA '7:C95; #8C8AB #56=:<
ALL RSSl= l263767768
N= 2324
Low-Rsk RSS2= 3808000.2l RSS4= 408905l.89
Nl= ll26 RSS5= l2596787l6.59
RSS3= 28l05l.68 l stat= 78932.l6
N2= ll98
Sumbet: Hasil Clah Oa|a

1abe 9 memperhatkan na
Is|a| yang sangat tngg yakn sebesar
78.932,l6. Dengan berpatokan pada
tule o| |humb pada L I, dapat
dsmpukan bahwa berdasarkan has
perhtungan n menunukkan kaau
keompok wab paak yang bersko
rendah berbeda dengan data secara
keseuruhan. Dengan demkan, dapat
dkatakan bahwa sekeompok wab
paak yang masuk daam kategor wab
paak bersko rendah memk
karakterstk yang berbeda dengan wab
paak d sampe keseuruhan.
Langkah-angkah yang dakukan
sepert deaskan untuk keompok wab
paak rsko ketdakpatuhan rendah d
muka, duang untuk keompok wab
paak rsko ketdakpatuhan menengah
dan tngg.
Lntuk 7l9 wab paak yang
masuk keompok wab paak dengan
rsko ketdakpatuhan menengah, has
regres untuk keompok observas yang
termasuk daam kaster rsko menengah
adaah sebaga berkut.


nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


ll7
/:@57 K\
1:C87 #5H;5C8 "69DA '7:C95; #8C8AB M5656H:<
Varabe

Ins|andatdized
Coe||icien|s
S|andatdized
Coe||icien|s
1stat

Sg.
1aral
Nyata
Std. lrror eta
(Constant) 2l.273 .7l4 29.790 .000 ***
1arl elektl -4l.789 7.479 -.466 -5.588 .000 ***
Penat .000 .000 -.257 -6.003 .000 ***
Pemegang saham 2.542 l.l25 .056 2.258 .024 **
DlR -.035 .002 -.473 -l5.506 .000 ***
Status lndustr -l.9l0 .220 -.2l8 -8.677 .000 ***
Skaa usaha .000 .000 -.720 -l5.065 .000 ***
Proltabtas -l68.753 l4.294 -l.350 -ll.806 .000 ***
Paak per penuaan 780.456 ll2.lll .952 6.96l .000 ***
Status kompensas -.80l .502 -.040 -l.597 .l0l NS
Status Pemerksaan -7.883 .455 -.756 -l7.320 .000 ***
Cbs= 7l9 R
2
= 0,578 RSS= 263l.79
Keterangan: *** : sgnlkan pada 0 =l%, ** : sgnlkan pada 0 =5%, * : sgnlkan pada
0 =l0%, NS=1dak Sgnlkan
Sumbet: Hasil Clah Oa|a

erdasarkan has u konertas
dketahu bahwa seuruh varabe bebas
memk koreas kurang dar 0,9 (kore-
as rendah). Sean tu perhtungan
|oletance menghaskan na kurang dar
l dan demkan hanya dengan na VlI
memk na kurang dar l0. Dengan
demkan, dapat dkatakan tdak terdapat
koner yang berart daam has regres
untuk mode wab paak bersko me-
nengah.

/:@57 KK
1:C87 "?8 1595;BCA5=:C98C89:C 0:9: #8C8AB M5656H:<
Mode Varabe Ins|andatdized Coe||icien|s 1 Sg.
ebas Std. lrror
l (Constant) -362.3l 5.6l -64.56 0.00
tarl -84.67 70.66 -l.20 0.22
penat 27.3l l4.80 l.84 0.2l
der l.0l 0.87 l.l6 0.23
perus -27.79 l4.93 -l.86 0.2l
pro -l.65 l.34 -l.23 0.23
paak -46.0l 23.07 -l.99 0.2l
A Varabe 1erkat: ne2
Sumbet: Hasil Clah Oa|a

L heteroskedaststas memper-
hatkan bahwa, berdasarkan pvalue,
tdak satupun varabe bebas yang mem-
k pengaruh yang sgnlkan sehngga
dapat dnyatakan bahwa varan regres
tdak berubah serng dengan perubahan

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

ll8
varabe bebas, atau dengan kata an
varan regres adaah tungga (homo-
skedasts). Dengan demkan tdak dte-
mukan bukt kuat adanya heteroske-
daststas dar has regres untuk data
wab paak bersko menengah.
Has regres untuk wab paak
yang dkeompokkan ke daam kategor
wab paak bersko menengah yang
tampak pada 1abe l0 dapat dban-
dngkan dengan has untuk data keseu-
ruhan yang tampak pada 1abe 4. Dhat
dar koelsen determnas yang dperoeh
kedua has regres menghaskan angka
yang hampr sama sektar 60%. a
dhat dar koelsen regres yang dper-
oeh tampak bahwa pada has regres
keompok wab paak menengah n
ebh banyak varabe peneas yang
nyata secara statstk. Perbedaan terad
pada tga varabe peneas yatu
pemegang saham, status ndustr dan
status kompensas.
Status pemegang saham yang
secara operasona berbentuk varabe
kategor (0 dan l) memk pengaruh
yang tdak nyata terhadap tngkat
kepatuhan \P untuk data seuruh sam-
pe, sedangkan pada kategor n penga-
ruhnya sgnlkan. Dengan demkan
untuk wab paak dengan tngkat rsko
menengah adanya pemegang saham
asng akan memk pengaruh yang
negatl. Artnya tngkat kepatuhan wab
paak (bersko menengah) yang saham-
nya dmk pemegang saham asng
ebh rendah darpada kepatuhan wab
paak yang sahamnya tdak dmk
pemegang saham asng.
Varabe peneas kedua yang
has estmasnya berbeda adaah status
ndustr. Pada regres atas seuruh
sampe pengaruh varabe n tdak
sgnlkan, tetap pada keompok wab
paak bersko menengah pengaruhnya
mencapa taral nyata 99%. Artnya
tngkat kepatuhan wab paak (bersko
menengah) yang berada dsektor manu-
laktur ebh tngg darpada mereka yang
berada d uar sektor manulaktur.
Kemudan, varabe peneas yang
has estmasnya berbeda adaah status
kompensas. Pada has regres untuk
data keseuruhan, pengaruh varabe n
sgnlkan dan negatl terhadap tngkat
kepatuhan wab paak. Pada has regres
untuk wab paak keompok rsko mene-
ngah n, pengaruh varabe kompensas
waaupun postl terhadap tngkat kepa-
tuhan, tetap pengaruhnya tdak nyata
secara statstk.
1abe l0 uga menunukkan has
perhtungan koelsen beta, d mana tga
varabe domnan yang mempengaruh
tngkat kepatuhan wab paak masng-
masng adaah proltabtas, raso paak
per penuaan dan status pemerksaan.
Dengan demkan perbedaan dengan
has pengoahan data |ull sample
teretak pada varabe status pemerk-
saan. Lntuk mereka yang termasuk ke
daam wab paak bersko menengah,
ternyata mereka yang teah dperksa
pada tahun sebeumnya akan memk
tngkat kepatuhan yang ebh tngg yang
cukup domnan menentukan tngkat
kepatuhan mereka.
Seteah dketahu terdapat bebe-
rapa perbedaan antara has estmas
mode untuk keompok wab paak
bersko menengah, dengan data keseu-
ruhan, angkah seanutnya adaah mengu
apakah perbedaan n nyata secara
statstk meau L Chow. Has perhtu-
ngan L Chow untuk keompok wab
paak n dapat dhat pada tabe berkut.

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


ll9
/:@57 KQ
"?8 Z<B[ "69DA '7:C95; #8C8AB M5656H:<
ALL RSSl= l263767768
N=

2324
Med-Rsk RSS2 = 263l.79

RSS4 = 500779.00
Nl = 7l9 RSS5 = l263266989.47
RSS3 = 498l47.2l

l stat = 646347.l4
N2 = l605


Sumbet: Hasil Clah Oa|a

Angka Is|a| dar L Chow
sebesar 646.347,l4 adaah sangat tngg
apaba dbandngkan dengan na krts
pada tabe I. erdasarkan ha tersebut,
dapat dkatakan bahwa H0 dtoak
sehngga dapat dkatakan bahwa
terdapat perbedaan has regres yang
nyata antara sampe keseuruhan dengan
sampe yang tergabung daam wab
paak bersko menengah. Dengan kata
an dapat pua dnyatakan bahwa
sekeompok wab paak yang masuk
daam kategor wab paak bersko
menengah memk karakterstk yang
berbeda dengan wab paak daam
sampe secara keseuruhan.
Regres terakhr yang dakukan
untuk mengu perbedaan karakaterstk
antara wab paak yang bersko rendah,
menengah dan tngg adaah dengan
meakukan regres atas keompok wab
paak yang termasuk daam keompok
bersko tngg. Rangkuman has est-
mas untuk keompok n tampak pada
1abe l3.



/:@57 KS
1:C87 #5H;5C8 "69DA '7:C95; #8C8AB /86HH8
Varabe

Ins|andatdized
Coe||icien|s
S|andatdized
Coe||icien|s
1stat

Sg.
1aral
Nyata
Std. lrror eta
(Constant) -l48.266 64.35l -2.304 .022 **
1arl elektl -lll6.875 383.l6l -.032 -2.935 .003 ***
Penat .000 .000 -.425 -8.3l8 .000 ***
pemegang saham 46.067 262.2l2 .003 .l76 .86l NS
DlR
-2l5.235 5.669 -.697
-
37.96
7
.000 ***
Status lndustr -837.867 ll8.057 -.l09 -7.097 .000 ***
Skaa usaha .000 .000 .l5l 2.972 .003 ***
Proltabtas -528.l53 23l.094 -.029 -2.286 .066 *
Paak per penuaan 5098.ll7 7l63.376 .0l6 .7l2 .477 NS
Status kompensas 897.078 726.379 .ll0 l.235 .2l6 NS
Status Pemerksaan -370.0l7 93.008 -.064 -3.978 .000 ***
Cbs=
479 R
2
= 0,896
RSS
=
2l9l6999
2.83

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l20
Keterangan:*** : sgnlkan pada 0 =l%, ** : sgnlkan pada 0 =5%, * : sgnlkan pada
0 =l0%, NS=1dak Sgnlkan
Sumbet: Hasil Clah Oa|a

erdasarkan has u ko-
neartas, dketahu bahwa seuruh
varabe bebas memk koreas kurang
dar 0,9 (koreas rendah). Sean tu
perhtungan |oletance menghaskan
na kurang dar l dan demkan hanya
dengan na VlI memk na kurang
dar l0. Dengan demkan dapat
dkatakan tdak terdapat koner yang
berart daam has regres untuk mode
wab paak bersko tngg.
Seanutnya, 1abe l4 memper-
hatkan regres dengan varabe terkat
ogartma dar kuadrat resdu (resdu dar
has regres sebeumnya), dan varabe
bebasnya adaah ogartma dar varabe
bebas. 1ampak dar pvalue tdak
satupun varabe bebas yang memk
pengaruh yang sgnlkan. Dar has n
dapat dnyatakan bahwa varan regres
tdak berubah serng dengan perubahan
varabe bebas, atau dengan kata an
varan regres tungga (homoskedasts).
Dengan demkan tdak dtemukan bukt
kuat adanya heteroskedaststas dar has
regres untuk data wab paak bersko
tngg.


/:@57 KT
1:C87 "?8 1595;BCA5=:C98C89:C 0:9: #8C8AB /86HH8
MB=57 E:;8:@57 Unslandardzed Coellcenls l -8HO
ebas Std. lrror
l (Constant) 74.l8 3.94 l8.8l 0.00
tarl 22.l0 l7.03 l.30 0.24
penat 0.03 0.l2 0.23 0.82
der -0.27 0.l4 -l.9l 0.20
perus -l.50 0.96 -l.57 0.25
pro -l.2l 0.79 -l.54 0.26
paak -l.22 0.72 -l.69 0.24
a Varabe 1erkat: ne2
Sumbet: Hasil Clah Oa|a

a has tersebut d atas
dbandngkan dengan has regres untuk
data keseuruhan maka dapat dhat
bahwa terdapat beberapa kesamaan dan
perbedaan sepert terhat pada 1abe l5,
na koelsen determnas yang dpero-
eh daam has regres d atas adaah
yang pang tngg, mencapa 89,6%.
a dhat dar koelsen regres maka
tampak bahwa seuruh tanda koelsen,
yang menyatakan arah pengaruh adaah
sama, kecua untuk status pemerksaan
pada kaster menengah dan tdak
sgnlkan. Perbedaan terad daam taral
nyata beberapa varabe yakn status
ndustr, paak per penuaan, dan status
kompensas.

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l2l
/:@57 KU
*5;@:6=86H:6 1:C87 #5H;5C8
Keterangan: *** : sgnlkan pada 0 =l%, ** : sgnlkan pada 0 =5%, * : sgnlkan pada
0 =l0%, NS=1dak Sgnlkan
Sumbet: Hasil Clah Oa|a
Varabe status ndustr msanya,
memk pengaruh yang tdak sgnlkan
pada data sampe keseuruhan. Pada
keompok wab paak bersko tngg,
varabe status ndustr n memk taral
nyata hngga 99%. Dengan demkan
wab paak yang termasuk daam
bersko tngg, mereka yang termasuk
daam ndustr manulaktur memk rata-
rata tngkat kepatuhan yang ebh tngg
darpada mereka yang termasuk daam
non ndustr manulaktur.
Varabe kedua yang has estma-
snya berbeda adaah paak per penua-
an dan yang ketga adaah stastus
kompensas. Kedua varabe n memk
pengaruh yang nyata pada regres untuk
sampe keseuruhan tetap tdak pada
has regres sampe wab paak bersko
tngg. Meskpun keduanya sama-sama
memk pengaruh yang negatl terhadap
kepatuhan wab paak, tetap untuk
mereka yang bersko tngg pengaruh
kedua varabe n tdak sgnlkan.
1abe l5 uga memberkan gam-
baran has perhtungan varabe yang
pengaruhnya pang domnan menen-
tukan kepatuhan wab paak. 1ga
varabe yang utama adaah masng-
masng adaah DlR, penat dan skaa
usaha. Kesamaan antara keompok n
dengan sampe keseuruhan adaah pada
varabe penat, sedangkan yang
berbeda adaah varabe DlR dan skaa
usaha.
Satu ag angkah L Chow untuk
mereka yang termasuk ke daam
keompok bersko tng tampak hasnya
pada tabe berkut.
Varabe

Iull Rendah Menengah 1ngg
1an-
da
1ga
Vara-
be
Dom-
nan
1aral
Nyata
1an-
da
1ga
Vara-
be
Dom-
nan
1aral
Nyata
1an-
da
1ga
Vara-
be
Dom-
nan
1aral Nyata 1anda
1ga
Vara-
be
Dom-
nan
1aral
Nyata
(Constant) +
***
+
***
+
***
-
**
1arl elektl -
***
- K
***
-
***
-
***
Penat - K
***
-
***
-
***
- Q
***
Pemegang
saham
+
NS
+
*
+
**
+
NS
DlR -
**
-
***
-
***
- K
***
Status lndustr -
NS
-
NS
-
***
-
***
Skaa usaha +
*
-
NS
-
***
+ S
***
Proltabtas - Q
***
- Q
***
- K
***
-
*
Paak per
penuaan
+ S
***
+ S
***
+ Q
***
+
NS
Status
kompensas
+
***
+
NS
-
NS
+
NS
Status
Pemerksaan
-
***
-
**
- S
***
-
***
N=2324 R
2
=0,652 N=ll26 R
2
=0,606

N=7l9 R
2
=0,578

N=479 R
2
=0,896


/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l22
/:@57 KV
"?8 Z<B[ "69DA '7:C95; #8C8AB /86HH8
ALL RSSl= l263767768
N=

2324
Hgh-Rsk RSS2 = 2l9l69992.8

RSS4 = 2l96682l7.9l
Nl = 479 RSS5 = l044099550.56
RSS3 = 498225.08

l stat = l2l7.84
N2 = l845


Sumbet: Hasil Clah Oa|a

Has L Chow n uga mengha-
skan angka Is|a| yang sangat tngg
yang berart keompok n uga memk
perbedaan karakterstk dengan data
secara keseuruhan. Dengan kata an
dapat pua dnyatakan bahwa sekeom-
pok wab paak yang masuk daam
kategor wab paak bersko tngg
memk karakterstk yang berbeda
dengan wab paak daam sampe
secara keseuruhan.
a ketga has L Chow yang
teah dakukan dgabungkan, maka
dapat dsmpukan apakah memang
terdapat perbedaan antar masng-masng
keompok wab paak berdasarkan
tngkat rskonya (tngkat kepatuhannya).
Karena ketga has perhtungan d atas
menyatakan bahwa masng-masng
keompok memk perbedaan karak-
terstk dengan data secara keseuruhan,
maka dapat dnyatakan bahwa benar
berdasarkan peraku ketdakpatuha-
nnya, wab paak dapat dkeompokkan
menad wab paak bersko rendah,
menengah, dan tngg. Ceh karena tu,
hpotess pertama dar penetan n
yang menyatakan tngkat koreks peng-
hasan neto menurut SP1 dapat menge-
ompokkan wab paak ke daam tngkat
rsko ketdakpatuhan rendah, menengah
dan tngg, dterma.
*5;@5=::6 %69:;: '57BI>BA 2:?8@
*:?:A
Langkah seanutnya adaah
meakukan u dskrmnan untuk
menawab hpotess kedua terdapat
perbedaan antara keompok wab paak
yang dkeompokkan ke daam
keompok wab paak bersko ketdak-
patuhan rendah, menengah dan tngg.
1ahap pertama daam u
dskrmnan n adaah dengan mem-
berkan na kepada varabe tdak bebas
(daam ha n tngkat rsko wab paak)
dengan na kategora. Lntuk tu dbuat
pembagan sebaga berkut:

/:@57 KW
':95HB;8 *5I@:H8:6 '57BI>BA "69DA %6:78C8C 08CA;8I86:6
$B ';895;8: *5I@:H8:6 $87:8 ':95HB;8:7 '57BI>BA 2:?8@ *:?:A
l. Koreks < l0% l Rsko ketkdapatuhan rendah
2. l0%<Koreks < 20% 2 Rsko ketkdapatuhan menengah
3. Koreks > 20% 3 Rsko ketkdapatuhan tngg


nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l23

Karena terdapat tga ukuran rsko ket-
dakpatuhan, maka akan terdapat dua
lungs dskrmnan yang masng-masng
dapat dgambarkan sebaga berkut:

+________lungs Dskrmnan Pertama_________+________ lungs Dskrmnan Kedua__________+
\P Rsko Rendah \P Rsko Menengah \P Rsko 1ngg

1abe l8 menggambarkan na rata-rata
dar setap predktor (varabe bebas)
untuk setap pengeompokan yang teah
dbuat (wab paak bersko ketkda-
patuhan rendah, menengah, dan tngg).
Lntuk mehat keayakan ana-
ss dskrmnan, penguan pertama yang
dakukan adaah membandngkan na
rata-rata seuruh predktor d setap
pengeompokan. Penguan untuk tu
tampak pada 1abe l8.



/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l24
/:@57 KX
#:9:F;:9: *;5=8A9B; "69DA -598:> *56H57BI>BA:6

Koreks (8anded) M5:6 -9=O 05G8:98B6
<= l0.000000 1arl elektl .l3793432 .059657886
Penat l28450l9 67089268.9l
Pemegang saham .02l3l439 .l44494382
Oeb| |o equi|y ta|io .70558369 3.079463736
Status ndustr .l8472469 .388246502
Peredaran usaha l.49l+0l0 3.687l+0l0
Proltabtas .0577254l .l67l09049
Paak per penuaan .007750l7 .029089l66
Status kompensas .00799290 .089084549
Status pemerksaan .20l59858 .40l372227
l0.00000l - 20.000000

1arl elektl .ll242043 .032877556
Penat 25890650 3436l097.6l
Pemegang saham .004l7246 .064504568
Oeb| |o equi|y ta|io l2.098856 39.60069l589
Status ndustr .l30737l3 .337347323
Peredaran usaha 6.62l+009 l.676l+0l0
Proltabtas .02208547 .023583483
Paak per penuaan .00266l28 .003595965
Status kompensas .022253l3 .l4760837l
Status pemerksaan .08762l70 .282940767
20.00000l+

1arl elektl .083l8993 .050962765
Penat l73l5372 420l6360.09
Pemegang saham .0l46l378 .l20l26359
Oeb| |o equi|y ta|io .35586326 l.93933l482
Status ndustr .06889353 .253537786
Peredaran usaha 4.25l+009 8399893599
Proltabtas .005887l2 .095879762
Paak per penuaan .00l78770 .00334557l
Status kompensas .058455ll .234847305
Status pemerksaan .l5866388 .365744340
1 o t a 1arl elektl .ll875745 .055l69448
Penat l7802467 54223254.29
Pemegang saham .0l462995 .l20092l26
Oeb| |o equi|y ta|io 4.l5835760 22.7673lll22
Status ndustr .l44l4802 .35l3l5352
Peredaran usaha l.02l+0l0 2.796l+0l0
Proltabtas .0360l47l .l26740477
Paak per penuaan .00494684 .02058l0l3
Status kompensas .0228055l .l493l5l36
Status pemerksaan .l5748709 .364337790

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l25
Statstk yang dgunakan untuk
mengu seuruh predktor d setap
pembagan adaah \ills Iambda. Pada
dasarnya semakn kec na \ills
Iambda semakn nyata perbedaan rata-rata
setap predktor d ketga pengeompo-
kan tersebut. Statstk n du dengan
Statstk I untuk mengukur seberapa
tngg tngkat sgnlkans perbedaan rata-
rata setap predktor.

/:@57 KY
"?8 '5C:I::6 #:9:F#:9: );D>

\ks'
Lambda l dll dl2 Sg.
1arl elektl .852 202.l54 2 232l .000
Penat .989 l2.854 2 232l .000
Pemegang saham .996 4.484 2 232l .0ll
DlR .945 66.956 2 232l .000
Status ndustr .984 l9.324 2 232l .000
Skaa usaha .972 33.654 2 232l .000
Proltabtas .970 35.4l5 2 232l .000
Paak per penuaan .982 20.873 2 232l .000
Status kompensas .983 l9.504 2 232l .000
Status pemerksaan .982 2l.86l 2 232l .000
Sumbet: Hasil nalisis Oa|a

Daam 1abe l9, terhat bahwa
varabe tarl elektl memk tngkat
sgnlkans yang tngg (sebesar 99%).
Ha n berart ada perbedaan rata-rata
tarl elektl antar grup. Dengan kata an
pengeompokkan wab paak yang
bersko ketdakpatuhan rendah, mene-
ngah dan tngg dpengaruh oeh tarl
elektl. Dengan peneasan yang sama
dapat dnyatakan bahwa seuruh vara-
be penduga memk pengaruh yang
nyata daam mengeompokan wab
paak ke daam keompok wab paak
bersko ketdakpatuhan rendah, mene-
ngah dan tngg. 1aral nyata setap
varabe npun sangat tngg yakn 99%
kecua untuk varabe pemegang saham
yang mencapa 95%. 1abe l9 uga
memberkan gambaran seberapa besar
penurunan varan yang tdak dapat
deaskan oeh perbedaan antar grup.
Sedangkan dar 1abe 20 tampak
bahwa setap pertambahan varabe
sebaga predktor, angka \ills Iambda
semakn kec. Msanya ketka varabe
kedua (penat) dtambahkan ke daam
mode, varan yang tdak dapat deas-
kan oeh perbedaan antar grup turun
dar 85,2% menad 80,6%.

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l26
/:@57 Q\
287AC] &:I@=:
Lang-
kah
umah
Varabe
Iamb
da dll dl2 Dl3 Ixac| l
Statstk dll dl2 Sg.
l l .852 l 2 232l 202.l54 2 232l.000 .000
2 2 .806 2 2 232l l32.095 4 4640.000 .000
3 3 .773 3 2 232l l05.968 6 4638.000 .000
4 4 .763 4 2 232l 83.88l 8 4636.000 .000
5 5 .760 5 2 232l 68.2l5 l0 4634.000 .000
6 6 .755 6 2 232l 58.228 l2 4632.000 .000
7 7 .752 7 2 232l 50.539 l4 4630.000 .000
8 8 .748 8 2 232l 45.258 l6 4628.000 .000
9 9 .726 9 2 232l 44.526 l8 4626.000 .000
l0 l0 .720 l0 2 232l 4l.255 20 4624.000 .000
Sumbet: Hasil nalisis Oa|a

Dengan demkan, seuruh vara-
be peneas memk peran yang bak
karena angka \ills Iambda secara
konssten turun dar dmasukkannya
varabe peneas pertama (tarl elektl)
hngga varabe kesepuuh (status
pemerksaan). Dar has anass n uga
dapat dhat, pada koom I dan
sgnlkansnya, bahwa bak pada
pemasukan varabe tarl elektl maupun
semban varabe annya, semuanya
adaah sgnlkan secara statstk. Ha n
berart kesepuuh varabe yang menad
penduga varabe rsko ketdakpatuhan
memang berbeda untuk ketga keompok
rsko ketdakpatuhan wab paak atau
uga dapat dartkan bahwa kesepuuh
varabe yang dadkan varabe nde-
penden merupakan varabe-varabe
yang benar-benar dapat dadkan sebaga
varabe yang dapat mempredks tngkat
rsko ketdakpatuhan berdasarkan tng-
kat rskonya yatu rsko ketdakpatuhan
rendah, menengah dan tngg.
1ahap seanutnya adaah me-
ngu perbedaan antar keompok wab
paak menurut rsko ketdakpatuhan.
erkut adaah u perbedaan dua lungs
dskrmnan yang membedakan ketga
kategor wab paak.

/:@57 QK
"?8 *5;@5=::6 %69:; );D> 2:?8@ *:?:A
lungs Iigenvalue
o|
Vatiance
Cumula|ive

Canonical
Cottela|ion
l .28l(a) 76.9 76.9 .468
2 .084(a) 23.l l00.0 .279
a Iits| 2 canonical disctiminan| |unc|ions uete used in |he analysis.



l27
Sepert teah deaskan sebe-
umnya terdapat dua lungs dskrmnan
untuk membedakan tga kategor rsko
ketdakpatuhan wab paak. 1abe 2l d
atas memberkan gambaran koreas
kanonk antara dua lungs dskrmnan
tersebut dengan grup (pengeompokan).
lungs Dskrmnan Pertama memk
koreas sebesar 0,468 yang menggam-
barkan koreas yang cukup tngg
dengan ukuran skaa asosas 0 hngga l.
Ha yang sama uga beraku untuk
koreas kanonk dar lungs Dskrmnan
Kedua dengan grup yang mencapa
0,279.
erdasarkan 1abe 2l uga dhas-
kan eigenvalue yang merupakan raso
sum o| squate antar keompok (be|ueen
gtoup) dengan daam keompok (ui|hin
gtoup). Semakn tngg harga eigenvalue,
maka semakn bak lungs tersebut
daam meneaskan varabe yang
damat.
ka laktor pada lungs l yang
dgunakan, maka 76,9% varan dar
varabe yang mempredks tngkat rsko
ketdakpatuhan wab paak dapat
deaskan oeh lungs dskrmnan yang
terbentuk pada lungs l, ssanya dapat
deaskan oeh lungs 2 sebesar 23,l%.

/:@57 QQ
"?8 *5;@5=::6 #:9:F#:9: 3Z569;B8=4 RD6HC8 08CA;8I86:6
Jes| o| Iunc|ion(s)
\ills'
Iambda Chisquate Dl Sg.
l |htough 2 .720 760.692 20 .000
2 .922 l87.649 9 .000
Sumbet: nalisis Oa|a

1abe 22 d atas menggambarkan
perbedaan rata-rata (cen|toid) dar kedua
lungs dskrmnan yang dhaskan. Dengan
peroehan
2
htung sebesar 760,692
dperoeh tngkat sgnlkans yang tngg
sebesar 99% (dhat pvalue yang
mendekat 0). Ha n menyatakan
bahwa kesepuuh varabe peneas
(mua dar varabe tarl elektl hngga
varabe status pemerksaan) memang
berbeda antara mereka yang masuk ke
daam kategor wab paak bersko
ketdakpatuhan rendah, menengah mau-
pun tngg.
Penguan kedua yang tampak
pada tabe d atas bertuuan membeda-
kan antara wab paak yang masuk
daam kategor rsko ketdakpatuhan
menengah dan tngg saa (seteah lungs
Dskrmnan Pertama dkeuarkan). Dengan
peroehan
2
htung sebesar l87,65
dperoeh tngkat sgnlkans yang tngg
pua sebesar 99%. Ceh karena tu,
dapat dnyatakan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata (cen|toid) yang eas
dar lungs Dskrmnan Kedua (kese-
puuh varabe peneas daam kategor
wab paak bersko ketdakpatuhan
menengah dan tngg).



/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l28
/:@57 QS
RD6HC8 08CA;8I86:6
E:;8:@57

RD6HC8
K Q
1arl elektl l6.373 7.708
Penat .000 .000
Pemegang saham .608 -l.353
DlR -.005 .034
Status ndustr .536 .l24
Skaa usaha .000 .000
Proltabtas 5.376 l.783
Paak per penuaan -l7.698 -l9.804
Status kompensas -l.06l -.640
Status pemerksaan .l36 -l.07l
(Constant) -2.0l2 -.845
Sumbet: nalisis Oa|a

Dengan demkan lungs dskrmnan tersebut adaah:
lungs Dskrmnan Pertama :
Z scote = 2,01 + 16,J7 JI (0,04 x 10
0
) S!C + 0,61 S|_IS 0,00S OIR + 0,S7S|_lnd
(S,7J x 10
12
) II + S,J8 Ito 17,70 IIS 1,06 S|_Iom + 0,14 S|_Risla
lungs Dskrmnan Kedua :
Z scote = 0,8S + 7,71 JI (S,SJ x 10
0
) S!C 1,JS S|_IS + 0,J4 OIR + 0,12 S|_lnd (8,88 x 10
12
) II +
1,78 Ito 10,80 IIS 0,64 S_Iom 1,07 S|_Risla
Z score = -2,0l + l6,37 1l - (9,04 x l0
-9
) SANC + 0,6l PS -
0,005 DlR + 0,57 Sl - (5,73 x l0
-l2
) PL + 5,38 Pro -
l7,70 PPS - l,06 SK + 0,l4 SP
Z score = -0,85 + 7,7l 1l - (5,53 x l0
-9
) SANC - l,35 PS +
0,34 DlR + 0,l2 Sl - (8,88 x l0
-l2
) PL + l,78 Pro
- l9,80 PPS - 0,64 SK - l,07 SP.
+____________________________________________________+_________________________________________________+
\P Rsko Rendah \P Rsko Menengah \P Rsko 1ngg

Keterangan :
JI : 1arl elektl
S!C : Penat
S|_IS : Pemegang saham
OIR : Oeb| |o Iqui|y Ra|io
S|_lnd : Status ndustr
II : Skaa usaha
Ito : Proltabtas
IIS : Paak per penuaan
S_Iom : Status kompensas
S_Risla : Status pemerksaan

Seanutnya na rata-rata Zscote
dar dua lungs dskrmnan yang dperoeh

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l29
tampak pada tabe berkut. Na rata-
rata (cen|toid) dar lungs dskrmnan
yang dhaskan tampak pada 1abe 24
berkut.

/:@57 QT
#:9:F#:9: 3Z569;B8=4 =:;8 /8:> );D>

Koreks (8anded)

lungs
l 2
<= l0.000000 .5l7 -.097
l0.00000l - 20.000000 -.290 .403
20.00000l+ -.778 -.377
Sumbet: nalisis Oa|a

1abe d atas mengambarkan rata-
rata (cen|toid) dar masng-masng wab
paak yang dkeompokkan menurut
rsko ketdakpatuhannya. Keompok
wab paak dengan rsko ketdak-
patuhan rendah memk rata-rata 0,5l7
pada lungs dskrmnan pertama dan -
0,097 pada lungs Dskrmnan Kedua.
Atau dengan kata an cen|toid untuk
keompok wab paak bersko ketdak-
patuhan rendah adaah (0,5l7, -0,097).
Dengan peneasan yang sama cen|toid
untuk keompok wab paak dengan
tngkat rsko ketdakpatuhan menengah
dan tngg masng-masng adaah (-
0,290, 0,403) dan (-0,778, -0,377).
Cen|toid tersebut dapat dgambarkan
pada Cambar l berkut:




/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l30
Territorial Map
Canonical Discriminant
Function 2
-3.0 -2.0 -1.0 .0 1.0 2.0 3.0

3.0 21
21
21
21
21
21
2.0 21
21
2 21
322 21
33222 21
333222 21
1.0 33322 21
33222 21
333222 21
33322 21
33222 * 21
333222 21
.0 33322 21
3322221 *
* 3331
31
31
31
-1.0 31
31
31
31
31
31
-2.0 31
31
31
31
31
31
-3.0 31

-3.0 -2.0 -1.0 .0 1.0 2.0 3.0
Canonical Discriminant Function 1

Gambar 4.1
Centroid Masing-masing Kelompok Wajib Pajak


Seteah lungs dskrmnan yang dhas-
kan teah du dan ternyata secara nyata
dapat membedakan wab paak ke
daam keompok wab paak bersko
rendah, menengah dan tngg, angkah
seanutnya adaah mehat seberapa
bak (goodness o| |i|) lungs dskrmnan
yang dperoeh daam mempredks wab
paak yang terdapat daam sampe.
Perhtungan goodness o| |i| tersebut
tampak pada tabe berkut.






nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l3l
/:@57 QU
'57:J:A:6 RD6HC8 08CA;8I86:6
Koreks (banded)
Classlcalon Resulls
b,c

1ota
<=
l0.00
0000
l0.00000l -
20.000000
20.000
00l+
Ctiginal Coun| <= l0.000000 6ll 380 l35 ll26
l0.00000l - 20.000000 94 5l4 lll 7l9
20.00000l+ 52 2l8 209 479
% <= l0.000000 54.3 33.7 l2.0 l00.0
l0.00000l - 20.000000 l3.l 7l.5 l5.4 l00.0
20.00000l+ l0.9 45.5 43.6 l00.0
Ctoss
valida|ed
Coun|
a
<= l0.000000 609 38l l36 ll26
l0.00000l - 20.000000 94 5l4 lll 7l9
20.00000l+ 52 2l8 209 479
% <= l0.000000 54.l 33.8 l2.l l00.0
l0.00000l - 20.000000 l3.l 7l.5 l5.4 l00.0
20.00000l+ l0.9 45.5 43.6 l00.0
a
Ctoss valida|ion is done only |ot |hose cases in |he analysis. ln ctoss valida|ion, each
case is classi|ied by |he |unc|ions detived |tom all cases o|het |han |ha| case.
b
S7.4 o| otiginal gtouped cases cottec|ly classi|ied
c
S7.J o| ctossvalida|ed gtouped cases cottec|ly classi|ied

1abe d atas menggambarkan
seberapa bak lungs dskrmnan daam
mempredks (memetakan) sampe yang
ada ke daam pembagan awa yang
teah dtetapkan (wab paak bersko
ketdakpatuhan rendah, menengah dan
tngg). Dar perhtungan dperoeh 57,4
% dar observas mampu dpetakan
secara benar oeh lungs dskrmnan
yang dhaskan. 1erdapat l.334 dar
2.324 observas yang dpetakan dengan
benar sehngga goodness o| |i| dar
lungs dskrmnan n adaah 57,4%.
Angka yang hampr sama dperoeh
untuk ctossvalida|ion yang mencapa
57,3%. Dengan demkan dapat dnyata-
kan bahwa lungs dskrmnan yang
dhaskan sudah ayak untuk membeda-
kan ketga kategor wab paak.


*5;@5=::6 E:;8:@57 D69DA M5I@5=:A:6
2:?8@ *:?:A =:7:I '57BI>BA #8C8AB
'598=:A>:9D<:6
Seteah lungs dskrmnan dapat
membedakan wab paak menurut
keompok rsko rendah, menengah, dan
tngg, angkah seanutnya adaah men-
car varabe peneas manakah yang
membedakan keompok tersebut untuk
menawab hpotess ketga, terdapat
perbedaan varabe untuk membedakan
wab paak daam keompok rsko
ketdakpatuhan rendah, menengah dan
tngg.


/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l32
/:@57 QV
*56:I::6 RD6HC8 08CA;8I86:6
Varabe

lungs
l 2
1arl elektl .776(*) .250
Proltabtas .329(*) -.040
Skaa usaha .3l8(*) -.089
Paak per penuaan .247(*) -.l00
Status ndustr .240(*) .077
Status kompensas -.226(*) -.l72
DlR -.l56 .777(*)
Status pemerksaan .l69 -.358(*)
Penat -.l25 .282(*)
Pemegang Saham .078 -.l60(*)
Sumbet: nalisis Oa|a

1abe 26 d atas menggambarkan
besarnya koreas kanonk dar setap
varabe peneas dengan lungs dskrm-
nan kanonk (s|andatdized canonical
disctiminan| |unc|ions). 1ampak bahwa
koreas antara varabe peneas tarl
elektl dengan lungs Dskrmnan Per-
tama (sebesar 0,776) ebh besar darpada
koreasnya dengan lungs Dskrmnan
Kedua (sebesar 0,250). Ceh karena tu,
varabe tarl elektl masuk ke daam
lungs Dskrmnan Pertama. Dengan
peneasan yang sama varabe yang
masuk ke daam lungs Dskrmnan
Pertama adaah () tarl elektl, ()
proltabtas, () skaa usaha, (v) paak
per penuaan, (v) status ndustr dan (v)
status kompensas. Sedangkan varabe
peneas yang masuk ke daam lungs
Dskrmnan Kedua adaah () deb| |o
equi|y ta|io, () status pemerksaan, ()
penat dan (v) pemegang saham.
Dengan demkan, varabe tarl
elektl merupakan varabe yang membe-
dakan antara keompok wab paak
bersko ketdakpatuhan rendah dan
menengah. Sedangkan varabe deb| |o
equi|y ta|io adaah varabe yang mem-
bedakan keompok wab paak bersko
ketdakpatuhan menengah dan tngg.

'5C8I>D7:6

Penetan n berhas meneas-
kan hubungan antara rsko ketdakpatu-
han para wab paak dengan varabe-
varabe yang mempengaruhnya. Sean
tu, penetan n uga berhas memben-
tuk lungs dskrmnan yang dapat
dgunakan untuk mempredks tngkat
rsko ketdakpatuhan wab paak,
rendah, menengah dan tngg, yang
dukur dengan besaran koreks pengha-
san neto. esaran yang dpaka daam
penetan n adaah koreks penghasan
neto kurang dar l0% untuk keompok
rsko ketdakpatuhan rendah, koreks
penghasan neto antara l0% hngga
20% untuk keompok ketdakpatuhan
menengah dan koreks penghasan neto
ebh besar dar 20% untuk keompok
rsko ketdakpatuhan tngg.

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l33
Penetan uga dapat meneas-
kan hubungan pengaruh antara varabe-
varabe ketdakpatuhan dengan rsko
ketdakpatuhan wab paak. Secara
bersama-sama, seuruh varabe bebas
dapat meneaskan tngkat rsko ketdak-
patuhan wab paak. Adapun pengaruh
parsa, dar ss wab paak, wab paak
yang berada pada tarl yang tngg,
wab paak yang memk hutang daam
permodaannya akan cenderung ebh
patuh, dan wab paak yang bergerak
daam ndustr manulaktur cenderung
ebh patuh patuh. Sedangkan dar ss
kebakan, tnggnya sanks dan prolta-
btas dperksa akan mendorong wab
paak untuk ebh patuh. D an phak,
dar penetan n uga dapat dketahu
bahwa wab paak yang d daamnya
ada pemegang saham asng memk
tngkat kepatuhan rata-rata yang ebh
rendah darpada wab paak yang d
daamnya tdak ada pemegang saham
asng, wab paak dengan skaa usaha
tngg dan wab paak dengan status
kompensas kerugan, dan wab g dan
wab paak dengan status kompensas
kerugan, dan wabpaak yang umah
paak dbayarnya reatl tngg terhadap
penuaan cenderung tdak patuh.
Secara keseuruhan, varabe
sanks, proltabtas, dan paak reatl
terhadap penuaan (paak per penu-
aan) adaah varabe yang pang dom-
nan. Lntuk keompok rsko ketdakpatu-
han rendah, tga varabe yang pang
domnan adaah tarl elektl, proltab-
tas, dan paak per penuaan. Lntuk
sampe keompok rsko ketdakpatuhan
menengah, tga varabe yang pang
domnan adaah proltabtas, paak per
penuaan dan status pemerksaan.
Sedangkan untuk sampe keompok
rsko ketdakpatuhan tngg, tga vara-
be yang pang domnan adaah deb| |o
equi|y ta|io, sanks dan peredaran usaha.
Varabe yang membedakan
wab paak ke daam keompok rsko
ketdakpatuhan rendah atau menengah
adaah tarl elektl. Sedangkan varabe
deb| |o equi|y ta|io adaah predktor
yang mampu membedakan apakah wab
paak masuk ke daam keompok rsko
ketdakpatuhan tngg atau menengah.
lungs dskrmnan yang terben-
tuk daam penetan n dapat dgunakan
sebaga dasar daam pengeompokan
wab paak ke daam rsko ketdak-
patuhan rendah, menengah dan tngg.
Seanutnya, lungs dskrmnan tersebut
dapat dgunakan daam pemhan SP1
wab paak yang akan dperksa (audi|
case selec|ion). Dengan demkan,
penentuan wab paak mana yang akan
dperksa ddasarkan pada tngkat rsko
ketdakpatuhan bahwa wab paak
tersebut tdak patuh (tislbased apptoach).
Namun demkan, untuk ebh kompre-
hensl daam menentukan tngkat rsko
ketdakpatuhan wab paak, varabe-
varabe yang dpaka dapat dperuas
antara an varabe kepatuhan lorma
sepert ketepatan waktu pembayaran dan
peaporan paak, besaran tunggakan paak
dan aspek peaporan matera yang
msanya kesesuaan aporan wab paak
dengan data wab paak yang dperoeh
dar phak ketga.
Seteah wab paak dapat dke-
ompokkan berdasarkan tngkat rsko
ketdakpatuhannya berdasarkan lungs
dskrmnan has penetan n, bebe-
rapa temuan daam penetan n uga
dapat dadkan dasar penentuan wab
paak, daam setap keompok rsko,
yang dprortaskan akan dperksa. Ha n
dapat dakukan dengan mehat varabe-
varabe yang secara domnan mempe-

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l34
ngaruh rsko ketdakpatuhan wab paak
daam setap keompok rsko, rendah,
menengah dan tngg.

0:^9:; *DC9:A:
A, M.M., H.\. Cec and .A. Knobett.
1he ellects ol tax rates and
enlorcement poces on tax-
payer compance: A study ol
sel-empoyed taxpayers. Amer-
can Fconomcs )ournal 29 (2),
l86-202, 200l.
Angham, M.C. and A. Sandmo. lncome
tax evason: A theortca Anayss.
)ournal ol Publc Fconomcs, l,
323-338, l972.
Am, . A perspectve on the exper-
menta anayss ol taxpayer
reportng. The Accounlng Revew
66(3), 577-593, l99l.
_____., etty R. akcson, and Mchae
McKee. lstmatng the determ-
nants ol taxpayer wth exper-
menta data. Nalonal Tax
)ournal 45, l07-ll4, l992.
_____, orge Martnez-Vazquez.
lnsttutons, Paradgms, And
1ax lvason ln Deveopng And
1ranston Countres. A paper
prepared |ot Iublic Iinance in
Oeveloping and Jtansi|ion
Coun|ties: Con|etence in
Honot o| Richatd 8itd. lnterna-
tona Studes Program. Andrew
Young Schoo ol Pocy Studes.
Ceorga State Lnversty, LSA,
2002.
Andreon, ., . lrard and . lensten.
1ax compance. )ournal ol
Fconomc Ileralure 36 (2), 8l8-
860, l992.
Antondes, C. and H.S.. Robben. 1rue
postves and lase aarms n the
detecton ol tax evason. The
)ournal ol Fconomc Psychology
l6 (4), 6l7-640, l995.
_______ and l. Azen. Predctng dshonest
actons usng the theory ol
panned behavor. )ournal ol
Research n Personally 25 (3),
285-30l, l99l.
_______ and .S. Davs and \.C. ung.
lxpermenta evdence on tax-
payer reportng decson under
uncertanty. The Accounlng
Revew 66(3), 535-558, l99l.
Arens, Avn A., Mark S. easy and
Randa . lder. Audlng and
Audlng Servces: An Inlegraled
Aroach. llth edton. New
ersey, Prentce Ha, 2006.
Carnes, C.A. and 1.D. lngebrecht. An
nvestgaton ol th ellect ol
detecton rsk perceptons,
penaty sanctons and ncome
vsbty on tax compance.
)ournal ol Amercan Taxalon
Assocalon l7 (l), 26-4l, l995.
Chattopadhyay, S. and Arndam Das-
Cupta. 1he Persona ncome tax
n lnda: Compance costs and
compance behavour ol
taxpayers. Natona lnsttute ol
Pubc lnance and Pocy, New
Deh, 2002.
Cons, .H. and R.D. Pumee. 1he
taxpayer's abor and reportng
decson: the ellect ol audt
schemes. The Accounlng Revew
66(3), 559-576, l99l.
Cooper, Donad R., and Pamea
S.Schnder. Busness Research

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l35
Melhods. Sngapore: McCraw-
H ook Co., 200l.
lrard, and .S. lensten. Honesty and
evason n the tax compance
game. RAND )ournal ol
Fconomcs, l994.
____, . 1he lncome 1ax Compance
urden Cn Sma And Medum-
Szed Canadan usness. A
workng paper prepared lor
Jechnical Commi||ee on
8usiness Jaxa|ion, l997.
____, . Compance Measurement And
\orkoad Seecton \th
Cperatona Audt Data. A
paper prepared lor Jhe ln|etnal
Revenue Setvice Reseatch
Con|etence. Ceorge \ashng-
ton Lnversty. LSA, 2002.
laknger, . 1ax evason, consumpton
ol pubc goods and larness.
)ournal ol Fconomc Psychology
l6, 63-72, l995.
led, Lars P. and runo S. lrey. 1he 1ax
Authorty and 1he 1axpayer An
lxporatory Anayss. )ournal ol
Fconomc Ileralure, 2002
lorest, Adam. 1argetng Cccupatons 1o
lncrease 1ax Revenue. )ournal
ol Fconomc Ileralure, 2004.
Cunad, Relormas Admnstras Perpaa-
kan Daam Rangka Kontrbus
Menuu Cood Covetnance. Pdato
upacara pengukuhan sebaga
Curu esar Luar asa Daam
lmu Perpaakan pada lakutas
lmu Sosa Dan lmu Potk.
Saemba, l3 Maret 2004.
______, lungs Pemerksaan 1erhadap
Penngkatan Kepatuhan Paak
(1ax Compance). )urnal
Perajakan Indonesa Vo. 4 no.
5, 4-9, 2005.
Har, .l., R.l. Anderson, R.L. 1atham,
and \.C. ack, Mullvarale
Dala Analyss, 4th ed. New
ersey:Prentce Ha, l995.
Hanno, D.M. and C.R. Voette. An
anayss ol mora and soca
nluences on taxpayer behavor.
Behavoral Research n Accoun-
lng 8 (suppement) 57-75,
l996,.
Hnd, Php. lmbeddng Rsk Manage-
ment. 1ax Voume l http://
www.revenueproect.com/docu
ments.asp:grlD=4l2&d_lD=327l
Hte, P. 1he ellect ol peer reportng
behavor on taxpayer
compance. )ournal ol
Amercan Taxalon Assocalon
9 (2), 7-64, l988.
Hunter, \am ., and Mchae A.
Neson. An lRS Producton
luncton. $:98B6:7 /:_ !BD;6:7
TY (l), l05-ll5, l996. http://
www.odgroup.com/artces/PSA
l.pdl. Strategy Mappng n
Pubc Sector Crganzatons:
\hy Do lt:
ackson, .R. and V.C. Mron. 1ax
compance research: lndngs,
probems, and prospects. )ournal
ol Accounlng Ileralure 5,
l25-l65, l986.
ohnson, R.A. and D.\. \nchern,
Aled Mullvarale Slalslcal
Analyss, New ersey:Prentce
Ha, l988.
olle, l.1., Prncal Comonenl Analyss,
New York:Sprnger-Verag, l986.

/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l36
ones, Say M. Prncles ol Taxalon lor
Busness and Inveslmenl Plannng.
2002 edton. Sngapore. McCraw-
H lnternatona ldton, 2002.
oulaan, Davd and Mark Rder. 1ax
lvason by sma busness. Cllce
ol 1ax Anayss, \ashngton, DC:
L.S. Department ol 1reasury,
l998.
Krause, K. 1ax compexty: probem or
opportunty: Publc Fnance
Revew 28 (5), 395-4l4, 2000.
Lenderman, Leandra. 1he lnterpay
etween Norms And lnlorcement
ln 1ax Compance. Oho Slale
Iaw )ournal 64 (6), l453-l5l4,
2003.
Mack, oseph. Audt Program Pannng
and Management. 1ax Voume
lO
http://www.revenueproect.com/
documents.asp:grlD=4l2&d_lD
=327l
Modeo, S.A., A. Schepansk and \.C.
Lecker. Modeng udgements
ol taxpayer compance. The
Accounlng Revew 62 (2), 323-
342, l987.
Murphy, K. 1rust Me, l'm 1he 1axman:
1he roe ol trust n nurturng
compance. Center lor 1ax System
lntegrty. 1he Austraan Natona
Lnversty, 2002.
Crganzaton lor lconomc and Coorpo-
raton Deveopment. Compance
Measurement - Practce Note: l-
23. 200l.
_________. Rsk management-practce
note.: l-l7. 200l.
_________. Compance Rsk Manage-
ment: Managng and lmprovng
1ax Compance. 2005.
_________. Compance Rsk Management:
Audt Case Seecton Systems.
2005.
Pakpahan, Robert dan 1oyomu Yuasa
(edtor). M56D?D -8C95I 0:6
%=I868C9;:C8 *5;>:?:A:6 +5;A57:C
0D68:` -9D=8 *5;>:?:A:6 08
,6=B65C8: =56H:6 ,6C>8;:C8 *56H:F
7:I:6 !5>:6HO akarta. Penerbt
Kharsma. 2004.
Park, Chang-Cyun, n Kwon Hyun, and
lho Yoo. 1he Determnats ol
1ax Compance by lxper-menta
Data: A Case Cl Korea, 2002.
Pumey, Aan H. 1he lmpact ol 1he lRS
Cn Vountary 1ax Compance:
Premnary lmprca Resuts.
\orkng paper. !a|ional Jax
ssocia|ion 0S|h nnual Con
|etence on Jaxa|ion. Crando,
lL. LSA, 2002.
Porcano, 1.M. 1he correates ol tax
evason. )ournal ol Fconomc
Psychology 9, 47-67, l998.
Renganum, .l. and Lous L. \de,
lncome 1ax Compance n a
Prncpa-Agent lramework.
)ournal ol Publc Fconomcs
26, l-l8, l985.
_______, lqubrum Verlcaton and
Reportng Poces n a Mode ol
1ax Compance. Inlernalonal
Fconomc Revew 27 (3), 739-
930, l986.
Reckers, P.M.., d.. Sanders and S..
Roark. 1he lnluence Cl lthca
Atttudes Cn 1axpayer Com-

nalisis Risilo Ie|idalpa|uhan \ajib Iajal Sebagai Oasat Ieningla|an Iepa|uhan \ajib Iajal


l37
pance. Nalonal Tax )ournal
47 (4), 825-836, l994.
Rtsema, C., 1.S. Many and D.\. 1homas.
Aspects Cl 1ax Noncompance:
An Anayss Cl Comments lrom
l997 Arkansas 1ax Penaty
Amnesty Partcpants. Research
paper pada 200l Symposum
on Accountng lthcs', 200l.
Robben, H.S.., P. \ebbey, H. lllers
and D.. Hessng. Decson
lrames, opportunty, and tax
evason. )ournal ol Fconomc
Behavor and Organzalon l4
(3), 353-36l, l990.
Roth, .A., .1. Schoz and A.D. \tte.
Taxayer Comlance, Volume
1: An Agenda lor Research.
Phadepha, PA: Lnversty ol
Pennsyvana Press, l989.
Sekaran, Lma. Research Melhods lor
Busness: A Skll-Buldng
Aroach. 3rd edtn, ohn
\ey & Sons, 2000.
Sngh, Veerndereet. Tax Thoughls on
Todays Taxng Tmes. Shah
Aam, Seangor. Dgbook Sdn
hd, 2005.
Sommerled, Ray M., Sva A. Madeo,
Kennet R. Andserson, and etty
R. ackson. Concels ol Taxalon
1994 edlon. lort \orth. 1he
Dryden Press, Harcourt race
Coege Pubshers, l994.
Sour, Dea L. An Anayss ol 1ax
Compance lor Mexcan Case:
lmprca lvdence. Ph.D
research dssertaton, Lnversty
ol Chcago, 200l.
1rved, V. L., M. M. Shehata, and . l.
Lynn. lmpact ol Persona and
Stuatona lactors on 1ax
Compance: An lxpermenta
Anayss. )ournal ol Busness
Flhcs, Cktober 2003.
Young, .C. lactors assocated wth
noncompance: evdence lrom
the Mchgan 1ax Amnesty
program. )ournal ol Amercan
Taxalon Assocalon l9 (2), 82-
l0, l994.
Zkmund, \.C., Busness Research
Melhods, 6th ed.


-oCo-





















/utnal Ieuangan Iublil Vol. S, !o. 1, Cl|obet 2008

l38

Anda mungkin juga menyukai