Anda di halaman 1dari 10

MENTALITAS PARA PENEGAK HUKUM

Bangsa ini terpuruk terutama karena kondisi penegakan hukum di Indonesia sangat memprihatinkan. Karena mental para penegak hukum sangat rapuh dan penuh dengan nuansa KKN (Korupsi, Kolusi dasn Nepotisme), kita tidak bisa mengharapkan tegaknya keadilan dan kepastian hukum. Yang benar bisa jadi salah dan yang salah bisa jadi benar. Tingkatan kejahatan tinggi karena mental polisi terutama sebagai gerbang penegakan hukum pidana sangat bobrok. Pelaku kejahatan yang berani mengorbankan materi bila tertangkap polisi akan terlepas dari jerat hukum sehingga e ek jera yang kita harapkan dari psoses penegakan hukum tidask pernah ter!apai. K"rupsi yang meraja lela juga merupakan akibat dari penegakan hukum yang sangat buruk. Pelaku korupsi tidak pernah merasa takut melakukan tindak korupsi karena berharap kelak bila ketahuan masih dapat membagi hasil korupsi dengan berbagai kalangan penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim dan penga!ara. #an bukti sejarah menunjukkan betapa para korupter yang tertangkap saja tidak pernah mendapat hukuman yang setimpal dengan dikejahatannya, apalagi bila dibandingkan dengan pelaku kriminal kelas teri yang melakukan kejahatan hanya karena dorongan kebutuhan perut. Belum lagi pelaku korupsi yang tidak terdeteksi karena kerjasama yang rapih dengan aparat penegak hukum dasn pihak$ pihak yang melakukkan penga%asan. #aslam pengalaman saya sebagai Ketua &mum '()$)I ketika melakukan ad*okasi dan bantuan hukum sangat banyak menemukan kepin!angan$kepin!angan yang terjadi dalam sistem hukum kita. #alam kasus pidasna, penyimpangan ini selalu terjadi dan dimulai pada saat pemeriksaan sebuah perkara. Para pemeriksa di institusi kepolisian yang konon menurut undang$undang harus bersikap independen dan pro essional, ternyata+ tidask pernah bisa terlepas dari arahan para pimpinan mereka untuk missi sebuah kepentingan. #an kepentingan itu umumnya adalah uang. Terkadang, yang membuat saya sangat jengkel, perkara pidana yang dia%ali oleh laporan pihak yang dirugikan seharusnya dapat diselesaikan dengan sebuah kesepakatan perdamaian antara pelapor dasn terlapor. Tapi oleh oknom polisi tertentu ( dasn ini asngat umum) masih diteruskan ke kejaksaan bila tidak disuap dengan sejumlah uang yang !ukup besasr, tergantung besar ke!ilnya perkara. &ndasng$ undasng memang menyebutkan bah%a sebuah perkara murni yang tellah memasuki penyeidikan harus diteruskan ke tingkat pengadilan. Namun !elah inilah yang selalu diman aatkan untuk melakukan , pemerasan terselubung, berkedok undasng$undang. &ntuk kepentingan sejumlah uang, prinsip$ prinsip yang ada dalam Pan!asila dan seharusnyadipelihara, telah dibaikan begitu saja. Kita baru$baru ini dihebokan dengan berita -peradilan $ sumbang- berupa putusan pengadilan yang memberikan hukuman kepada rakyat ke!il untuk kejahatan pen!urian pisang dan benda lainnya. Inilah akta$ akta yang terdapat dilapangan, %alau sangat sulit untuk membuktikan bila akan diproses se!ara huku. Kemampuan masyarakat yang dirugikan untuk men!ari bukti$bukti tentu sangat lemah dan hal ini tentu bisa dimaklumi.

(enurut hemat saya, perlu ada pihak yang betul$betul independen dilibatkan sejak sebuah perkara mulai diperiksa. dan ini hendaknya bisa dilaksanakan oleh para mahasis%a .akultas /ukum menjelang penyelesaian studinya. Yang dibutuhkan hanya sebuah politi!al %ill. tidask dengan membentuk 0atgas (a ia /ukum yang hanya bergaung ma1i, tapi berdampak mini. 0ebuah klausule lagi yang kali ini ingin saya soroti adalah ketentuan dalam &ndang$&ndang Kehakin yang menyebutkan bah%%a putusa seorang hakim dapat didsarkan pada keyakinan seorang hakim. Klausule ini juga menjadi !elah bagi seorang hakim untuk menyimpang dari rasa keadilan yang hakiki. 0emoga bangsa ini masih mau dan mampu menegakkan keadilan dengan men!iptakan sistem hukum yang baik dengan pelaksana penegeak hukum yang bermoral. (2gustinus Kilikily, 0/ Ketua &mum Presidium Pusat 'embaga (issi )e!lasseering )epublik Indonesia) sumber 3 http344%%%.lmr$ ri.or.id4isi.php,id567 0ejak re ormasi digulirkan, pemerintah telah menjalankan amanat re ormasi tersebut diantara dalam upaya penegakan supremasi hukum. Pada era pemerintahan Presiden 0usilo Bambang Yudhoyono (0BY) penegakan hukum terasa meningkat dan banyak penegak hukum maupun eksekuti dan anggota legislati*e yang diseret kepengadilan karena korupsi ataupun terlibat kasus suap. "leh karena itu, re ormasi hukum selama ini nampaknya belum berjalan baik, karena tidak diberengi perubahan sikap mental penegak hukum maupun birokrasi. Banyaknya aparat penegak hukum yang terlibat kasus korupsi maupun suap telah menjadi keprihatinan kita semua, ditengah upaya pemerintah dalam menegakkan hukum di Indonesia. (emang tantangan dalam menegakkan hukum sangat berat dan membutuhkan %aktu !ukup lama. Namun kalau semua pihak ada kemauan bersama untuk menegakkan supremasi hukum, maka tidak susah dan akan berjalan baik serta tidak ada hambatan. 0elama ini hambatannya karena dalam tubuh penegak hukum masih ada sikap mendua, satu sisi ada desakan untuk menegakkan hukum, di sisi lain tidak mau kalau terbongkar kasus korupsinya karena beberapa aparat penegak hukum ada yang terlibat. 0ungguh sulit, ibarat makan buah simalakama, jika dimakan bapak akan mati, jika tidak dimakan anak akan mati. 0aya setuju dengan pendapat ad*okat senior #enny Kailimang dalam diskusi tentang )an!angan &ndang$&ndang ()&&) K&/2P di 8akarta, )abu (9:466), yang mengatakan selain perubahan terhadap Kitab &ndang$undang /ukum 2!ara Pidana atau K&/2P, para penegak hukum juga sudah seharusnya mampu mengadakan perubahan sikap, mental, dan tak lagi menggunakan kekuasaannya dengan se%enang$%enang. Perubahan K&/2P tak akan mampu menjamin keadilan tanpa ada perubahan perilaku penegak hukum. #enny menambahkan, sebaik apa pun perubahan K&/2P, jika penegak hukum lebih mengedepankan kekuasaan dan ke%enangannya, perubahan itu tidak akan mampu memenuhi rasa

keadilan bagi masyarakat, khususnya pen!ari keadilan. Karena itu, penegak hukum dituntut untuk pro esional, terbuka, mandiri, dengan berpedoman pada K&/2P. Bukan berdasarkan kekuasaan, kepentingan politik, dan perintah atasan. (asyarakat minta penegak hukum, baik hakim, jaksa, polisi, maupun ad*okat benar$benar me%ujudkan kepastian hukum dan keadilan. 0ebagai %arga negara, saya sangat mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan pemerintah, terutama dalam memberantas korupsi, dan terakhir memberantas tindak kejahatan di masyarakat. 0aya juga mendukung penertiban para preman jalanan yang meresahkan masyarakat yang dilakukan pihak kepolisian. 0elama ini semua undang$undang dan peraturan pemerintah baik, namun implementasinya dilapangan belum maksimal. 0ebaik apapun aturannya, jika pelaksana aturan tersebut tidak baik maka hasil tidak memuaskan. (ari kita tegakkan hukum dengan tulus iklas demi kemajuan bangsa dan negara dalam rangka mensejahterakan rakyat.0umber 3 http344%%%.mimbar$ opini.!om4mod.php,mod5publisher;op5*ie%arti!le;artid5<9=:

KESADARAN HUKUM ATAU BUDAYA HUKUM MASYARAKAT


Kesadaran hukum menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kesadaran seseorang akan pengetahuan bah%a suatu perilaku tertentu diatur oleh hukum. Kesadaran hukum pada titik tertentu diharapkan mampu untuk mendorong seseorang mematuhi dan melaksanakan atau tidak melaksanakan apa yang dilarang dan atau apa yang diperintahkan oleh hukum. "leh karena itu, peningkatan kesadaran hukum merupakan salah satu bagian penting dalam upaya untuk me%ujudkan penegakan hukum.2kibat dari rendahnya kesadaran hukum masyarakat adalah masyarakat yang tidak patuh terhadap peraturan hukum yang berlaku. 2kibat yang ditimbulkan oleh rendahnya kesadaran hukum tersebut bisa menjadi lebih parah lagi apabila melanda aparat penegak hukum dan pembentuk peraturan perundang$undangan. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya upaya penegakan hukum dan kondisi sistem dan tata hukum yang ada. Pengertian Kesadaran /ukum Pro . #r. )(. 0udikno (ertokusumo, 0/, dalam tulisannya menjelaskan bah%a terdapat kaitan yang sangat erat antara hukum dan kesadaran hukum. 'emaire menyatakan bah%a salah satu aktor dalam penemuan hukum adalah kesadaran hukum sementara Krabbe menyatakan lebih jauh lagi bah%a kesadaran hukum merupakan sumber dari segala sumber hukum. 0!holten berpendapat bah%a kesadaran hukum adalah kesadaran yang terdapat pada setiap manusia tentang apa hukum itu dan apa seharusnya hukum itu. (asih menurut s!holten, bah%a kesadaran hukum merupakan suatu kategori tertentu dari hidup keji%aan kita dengan mana kita membedakan

antara hukum dan tidak hukum (onre!ht) serta antara yang seyogyanya dan tidak seyogyanya untuk dilakukan. Kesadaran hukum mengenai apa hukum itu adalah kesadaran bah%a hukum itu penting karena memberikan perlindunga terhadap berbagai kepentingan manusia. Berbagai ma!am kepentingan manusia yang hidup dalam suatu masyarakat memiliki potensi untuk saling bertentangan hingga dapat terjadi kon lik yang kemudian merugikan salah pihak dan bahkan mungkin merugikan kepentingan masyarakat. Kesadaran hukum mengenai ada atau tidak adanya hukum merupakan kesadaran akan tidak berlakunya atau tidak adanya hukum yang kemudian mengakibatkan !on li!t o human interest. "nre!ht atau kesadaran bah%a tidak adanya hukum ini akan lahir setelah terjadinya kon lik untuk menja%ab mengenai siapa yang benar atau siapa yang salah dalam kon lik tersebut. Kesadaran hukum akan tidak adanya hukum (onre!ht) ini akan semakin menguat seiring dengan meningkatnya angka kriminalitas yang terjadi disekitar lingkungan kita dan massi nya pemberitaan melalui media massa mengenai adanya pelanggaran hukum yang terus terjadi.Kesadaran hukum mengenai apa yang seyogyanya dilakukan dan apa yang seyogyanya tidak dilakukan merupakan kesadaran hukum mengenai hak dan ke%ajiban kita terhadap orang lain. 0umber 3 http344statushukum.!om4kesadaran$hukum.html

(embangun Kesadaran /ukum. Kesadaran hukum diartikan se!ara terpisah dalam bahasa yang kata dasarnya >sadar? tahu dan mengerti, dan se!ara keseluruhan merupakan mengetahui dan mengerti tentang hukum, menurut @%i!k dan 0ilbey 3 >Kesadaran Hukum menga!u ke !ara$!ara dimana orang$orang memahami hukum dan intitusi$institusi hukum, yaitu pemahaman$pemahaman yang memberikan makna kepada pengalaman dan tindakan orang$orang. Bagi @%i!k dan 0ilbey, >kesadaran hukum terbentuk dalam tindakan dan karenannya merupakan persoalan praktik untuk dikaji se!ara empiris. #engan kata lain, kesadaran hukum adalah persoalan >hukum sebagai perilaku?, dan bukan >hukum sebagai aturan norma atau asas?.(embangun kesadaran hukum tidaklah mudah, tidak semua orang memiliki kesadaran tersebut. /ukum sebagai .enomena sosial merupakam institusi dan pengendalian masyarakat. #idalam masyarakat dijumpai berbagai intitusi yang masing$masing diperlukan didalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan$ kebutuhannya dan memperlan!ar jalannya pemenuhan kebutuhan$kebutuhan tersebut, oleh karena ungsinya demikian masyarakat perlu akan kehadiran institusi sebagai pemahaman kesadaran hukum. Pentingnya kesadaran membangun masyarakat yang sadar akan hukum inilah yang diharapkan akan menunjang dan menjadikan masyarakat menjunjung tinggi intitusi4 aturan sebagai pemenuhan kebutuhan untuk mendambakan ketaatan serta ketertiban hukum. Peran dan ungsi membangun

kesadaran hukum dalam masyarakat pada umumnya melekat pada intitusi sebagai pelengkap masyarakat dapat dilihat dengan 3 6) 0tabilitas, 9) (emberikan kerangka sosial terhadap kebutuhan$ kebutuhan dalam masyarakat, <) (emberikan kerangka sosial institusi ber%ujud norma$norma, A) 8alinan antar institusi. Beberapa aktor yang mempengarui masyarakat tidak sadar akan pentingnya hukum adalah 3 6. 2danya ketidak pastian hukumB 9. Peraturan$peraturan bersi at statisB <. Tidak e isiennya !ara$!ara masyarakat untuk mempertahankan peraturan yang berlakuBCDE Berla%anan dengan aktor$ aktor diatas salah satu menjadi okus pilihan dalam kajian tentang kesadaran hukum adalah 3 6. Penekanan bah%a hukum sebagai otoritas, sangat berkaitan dengan lokasi dimana suatu tindakan hukum terjadiB 9. 0tudi tentang kesadaran hukum tidak harus mengistime%akan hukum sebagai sebuah sumber otoritas atau moti*asi untuk tindakanB <. 0tudi tentang kesadaran hukum memerlukan obser*asi, tidak sekedar permasalahan sosial dan peranan hukum dalam memperbaiki kehidupan mereka, tetapi juga apa mereka lakukan.C67E Berangkat dari uraian diatas maka pemenuhan kebutuhan dan hubungan antara institusi hukum maupun institusi masyarakat berperan sebagai pranata didalam masyarakat. 0umber3http344errymeta.%ordpress.!om4artikel4artiklel$umum4membangun$kesadaran$hukum$dan$ ketaatan$hukum4

Kesadaran hukum sebagai landasan untuk memperbaiki sistem hukum.


Bi!ara tentang kesadaran hukum pada hakekatnya adalah bi!ara tentang manusia se!ara umum, bukan bi!ara tentang manusia dalam lingkungan tertentu atau manusia dalam pro esi tertentu seperti hakim, jaksa, polisi dan sebagainya (anusia sejak dilahirkan sampai meninggal dari dulu sampai sekarang, dimana mana, selalu mempunyai kepentingan. Kepentingan adalah suatu tuntutan yang diharapkan untuk dipenuhi. 0e%aktu masih ke!il ia butuh kasih sayang ibu, butuh minum, makan dan pakaian. Beranjak besar ia butuh bermain$main dengan manusia lain. 'ebih besar lagi butuh sekolah, bekerja men!ari mata pen!aharian, berkeluarga dan sampai pada saat meninggalnya ia mempunyai kepentingan. 0emua itu merupakan kepentingan$kepentingan manusia yang diharapkan dipenuhi.2kan tetapi kenyataannya sepanjang sejarah, dimana$mana kepentingan manusia itu selalu dian!am atau diganggu oleh bahaya yang ada disekelilingnya. #alam perjalanan hidupnya manusia selallu diganggu oleh sesama manusia3 pen!urian, penipuan, perkosaan, perFinahan, pembunuhan atau oleh binatang buas, atau ben!ana alam seperti tsnunami, lumpur panas atau tau an tiada hentinya.(aka oleh karena itu manusia menginginkan adanya perlindungan kepentingan$kepentingannya terhadap an!aman$an!aman bahaya

sepanjang masa.Perlindungan kepentingan terhadap bahaya$bahaya disekelilingnya itu terpenuhi dengan ter!iptanya antara lain kaedah (peraturan) hukum. #engan ter!iptanya kaedah hukum itu manusia merasa lebih telindungi terhadap an!aman bahaya di dekelilingnya. 8adi ungsi kaedah hukum itu melindungi kepentingan manusia dan sesamanya (masyarakat). (eskipun demikian bahaya akan selalu mengan!am kepentingannya. (anusia sadar dan yakin bah%a kaedah hukum itu untuk melindungi kepentingan manusia dan sesamanya terhadap an!aman bahaya di sekelilingnya. "leh karena itu setiap manusia mengharapkan agar hukum dilaksanakan dan dihayati oleh semua manusia agar kepentingannya dan kepentingan masyarakat terlindungi terhadap bahaya yang ada di sekelilingnya.#engan demikian maka kesadaran hukum adalah kesadaran bah%a hukum itu melindungi kepentingan manusia dan oleh karena itu harus dilaksanakan serta pelanggarnya akan terkena sanksi. Pada hakekatnya kesadaran hukum adalah kesadaran akan adanya atau terjadinya >kebatilan? atau >onre!ht?, tentang apa hukum itu atau apa seharusnya hukum itu. Kesadaran hukum adalah sumber segala hukum. #engan perkataan lain kesadaran hukum itu ada pada setiap manusia, karena setiap manusia berkepentingan kalau hukum itu dilaksanakan, dihayati karena dengan demikian kepentingannya akan terlindungi. Kalau hukum itu dilaksanakan atau dihayati, tidak dilanggar, maka kepentingan saya, kepentingan orang lain, kepentingan masyarakat terlindingi. #engan demikian kesadaran hukum bukan monopoli dari sarjana hukum saja, bukan hanya harus dimiliki oleh hakim, jaksa dan polisi saja, tetapi pada dasarnya ada pada diri setiap manusia baik ia terpelajar maupun tidak. 2sas hukum yang berbunyi >setiap orang dianggap tahu akan undang$undang? menunjukkan bah%a kesadaran hukum itu pada dasarnya ada pada diri setiap manusia. 2sas hukum merupakan persangkaan, merupakan sebagian dari !ita$sita manusia, sebagai sesuatu yang tidak nyata, suatu presumption yang banyak terdapat didunia hukum. 0etiap orang dianggap tahu akan undang$undang agar melaksanakan dan menghayatinya, agar kepentingan kita atau masyarakat terlindungi terhadap gangguan atau bahaya dari sekitarnya, meskipun kenyataannya tidak tahu. Bahkan asas hukum tersebut mengasumsikan asas hukum lain yang berbunyi >ketidak tahuan akan undang$undang tidak merupakan alasan pemaGa ? (>ignorantia leges e1!usat neminem?). #ipelosok desa yang terpen!il seorang pen!uri ayam diajukan dimuka pengadilan. Ia tidak dapat membela diri untuk tidak dihukum, dengan mengatakan bah%a ia buta huru dan tidak tahu kalau ada Kitab &ndang$undang /ukum Pidana yang mengan!am pen!uri ayam dengan hukuman penjara. 0eorang suami terpelajar melaporkan isterinya meninggal hanya agar supaya dapat nikah lagi. #alam hati ke!ilnya, kalau ia mau jujur, ia akan menilai perbuatannya itu tidak terpuji, melanggar hukum. 0eharusnya ia sadar (hukum) bah%a hal itu tidak baik, melanggar hukum, meskipun ia tidak pernah tahu akan adanya Kitab &ndang$undang /ukum Pidana dan PP no.AH tahun 6DD7. #alam hati ke!il saya bertanya3 2pakah ja%aban seorang koruptor kalau ditanya oleh anak kandungnya yang masih di 0#3 Pak apakah korupsi itu baik, Karena yang bertanya itu buah hatinya yang disayangi, maka saya yakin bah%a ia akan menja%ab3 >Korupsi itu tidak baik nak?, karena

sebagai orang tua tidak ingin anaknya menjadi koruptor.. Kalau saya tidak mau dilaporkan mati janganlah melaporkan orang lain mati untuk kepentingan atau keuntungan diri sendiri. Ialaupun kesadaran hukum itu ada pada setiap manusia tetapi kesadaran hukum itu tidak selalu disertai dengan perbuatan yang positi yang sesuai dengan kesadaran hukum manusia pada umumnya, tetapi justru disertai dengan perbuatan yang tidak terpuji. 0adar bah%a men!uri itu tidak baik tetapi masih juga men!uri, sadar bah%a korupsi itu tidak baik tetapi masih juga korupsi, sadar bah%a membunuh itu tidak baik tetapi masih juga mau membunuh. Ini dapat dimaklumi oleh karena manusia itu pada umumnya men!ari benarnya sendiri, tidak mau disalahkan, kepentingan pribadi atau kelompok lebih menonjol? .2pa yang dapat kita konstatasi di dalam masyarakat yang berhubungan dengan kesadaran hukum de%asa ini, Banyaknya perampokan, korupsi, yang sudah meluas tidak terbatas pada penegak hukum saja, tetapi juga melibatkan lembaga legislati dan eksekuti , pembunuhan dan pelanggaran$pelanggaran hukum lainnya membuktikan bah%a kesadaran hukum kita (masyarakat) menurun. Yang memrihatinkan ialah bah%a meningkatnya kriminalitas bukan hanya dalam kualitas atau *olumenya saja, tetapi juga dalam kualitas atau intensitas serta jenisnya. #isamping pelanggaran hukum atau undang$undang, terjadi juga penyalah gunaan hak atau %e%enang. (enggunakan haknya se!ara berlebihan atau %e%enang itu akan merugikan orang lain. Pelanggaran hukum dan penyalahgunaan hak dan %e%enang menunjukkan tidak adanya kesadaran hukum. 2danya gerakan re ormasi hukum menunjukkan bah%a kesadaran hukum kita sudah menurun. 2kan tetapi menurunnya kesadaran hukum tidak hanya mengakibatkan pelanggaran hukum (undang$ undang), penyalahgunaan hak atau %e%enang saja tetapi mengakibatkan juga pembentuk undang$ undang tidak memperhatikan sistem hukum kita .Karena euphoria maka ki a a!a !a"am kea!aan #enan$%#enan$n&a 'm(un$ahi) mem(ua a au men$u(ah* mere+i#i a au men$aman!amen un!an$%un!an$ !an men$u(ah un!an$%unan$ (aru. Un!an$%un!an$ Da#ar #a,a !iu(ah. Da"am men$u(ah a au mem(en uk un!an$%un!an$ (aru ,aran$ !iperha ikan (ah-a hukum i u merupakan #ua u #i# em* &an$ (erar i (ah-a #ua u un!an$%un!an$ i u i!ak (er!iri #en!iri* e api merupakan #i# em !en$an un!an$%un!an$ &an$ "ain. Ti!ak !iperha ikann&a #i# em hukum a!a kemun$kinann&a karena ke#a!aran hukumn&a* ka"au i!ak (o"eh !ika akan i!ak a!a* e"ah menurun. Di !unia hukum !i In!ne#ia ini a!a . ke"ompok* &ai u ke"ompok pe ua"an$an* &ai u #ar,ana hukum &an$ ahu akan hukum a au #i# em hukum* e api (er+eriperi/o"o men&impan$ !ari #i# em hukumn&a. Ke"ompok ke!ua a!a"ah para pe,a(a &an$ mempun&ai kekua#aan &an$ (ukan #ar,ana hukum akan e api men/o(a (er(i/ara en an$ terminologi yang sama dalam undang$undang sebelumnya tetapi artinya hukum. berbeda. Tidak jarang digunakan terminologi hukum dalam undang$undang baru yang sama dengan

Tidak sedikit undang$undang di!iptakan karena kepentingan sesaat dan tidak memperhatikan sistem hukum, sehingga akibatnya undang$undang itu tidak berlangsung lama dan di!abut. Yang ideal ialah kalau undang$undang itu bersi at uturistik yang berarti bah%a undang$undang itu dapat berlangsung dalam kurun %aktu yang lama dan tidak kasuistik, belum berapa lama berlaku sudah dire*isi, diamandemen atau di!abut. Kesadaran hukum telah menurun se!ara memrihatinkan yang mau tidak mau mengakibatkan merosotnya ke%iba%aan pemenrintah Seper i &an$ !ika akan !ia a# ke#a!aran hukum i u (erhu(un$an !en$an manu#ian&a (ukan !en$an hukum. Bukan hukumn&a"ah &an$ haru# !ire0orma#i. 1"eh karena i u &an$ haru# !iper(aiki a au !i in$ka kan a!a"ah manu#ian&a a au #um(er !a&a manu#ian&a. Mora"* men a" !an in e"ek ua"i a#n&a haru# !i in$ka kan.Si# em pen!i!ikan ki a rupa%rupan&a kuran$ menaruh perha ian !a"am menanamkan ke#a!aran hukum.2a!i un uk memper(aiki #i# em hukum ki a* per"u #um(er !a&a manu#ian&a !i in$ka kan me"a"ui pen!i!ikan Sum(er3h p344#u!iknoar ike".("o$#po ./om4.5564574ke#a!aran%hukum%#e(a$ai%"an!a#an% un uk.h m"

SARANA DAN PRASARANA HUKUM YANG MEMADAI Penegakan supremasi hukum berdasarkan nilai$nilai kebenaran dan keadilan serta penghormatan terhadap hak$hak asasi manusia selama ini belum di%ujudkan se!ara nyata. )endahnya pemahaman dan penghargaan terhadap /ak 2sasi (anusia menyebabkan adanya diskriminasi hukum, tidak adanya transparansi hukum serta penerapan hukum yang tidak konsisten. /ukum yang diharapkan berperan dalam menanggulangi berbagai permasalahan dan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat, ternyata belum dapat menjamin rasa keadilan dan kebenaran. Kondisi ini antara lain disebabkan banyaknya produk$produk hukum yang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pembangunan dan tidak men!erminkan aspirasi masyarakat. #isamping itu tingkat kesadaran dan kepatuhan hukum oleh masyarakat serta serta aparatur pemerintah yang masih rendah berakibat pula pada banyaknya pelanggaran hukum. Berpihaknya aparat hukum pada kekuasaan, rendahnya integritas moral dan pro esionalisme aparat hukum dalam praktek$praktek hukum di peradilan serta adanya inter*ensi pihak tertentu dalam pengambilan putusan oleh hakim pada proses peradilan men!erminkan rendahnya kualitas 0umber #aya (anusia (0#() aparatur hukum. Permasalahan ini menyebabkan masyarakat kurang per!aya lagi pada penegakan jalur hukum ormal dan memilih jalur yang justru melanggar hukum. yaitu main hakim sendiri atau pengadilan jalanan (street justice) Pelayanan in ormasi hukum kepada masyarakat maupun kepada lembaga hukum masih rendah, hal ini disebabkan oleh belum optimalnya peman aatan 8aringan #okumentasi dan In ormasi (8#I) /ukum yang dapat mendukung penyebaran in ormasi se!ara !epat, akurat, tepat dan transparan.

0trategi Kebijakan #alam mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi, strategi kebijakan pembangunan hukum yang ditempuh adalah 3 (a) me%ujudkan supremasi hukum serta pulihnya keper!ayaan masyarakat terhadap hukumB (b) penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang$ undangan sesuai dengan kebutuhan daerah dengan tetap bersendikan pada aspirasi masyarakat termasuk adat istiadat setempatB (!) peningkatan kesadaran dan kepatuhan hukum masyarakat dan aparat hukum meialui pengembangan budaya hukum serta penyuiuhan hukum bagi masyarakat maupun aparat penyelenggara pemerintahan se!ara terpaduB (d) peregakan hukum dan /2( se!ara tegas dan manusia%i berdasarkan asas keadilan dan kebenaranB (e) penataan kelembagaan hukum dan peningkatan kualitas aparat hukum yang mampu men!iptakan aparatur yang iebih pro esional serta memiliki integritas, kepribadian dan moral yang tinggiB ( ) peningkatan sarana dan prasarana hukum termasuk peningkatan in ormasi hukum se!ara !epat melaiui 8#l /uknm. Tujuan dan 0asaran Tujuan dan sasaran pembangunan bidang hukum pada lima tahun ke depan, adalah pertama, tersedianya produk$produk hukum daerah yang sesuai dengan aspirasi masyarakat dan perkembangan pembangunan daerah.Kedua, mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk men!iptakan kesadaran dan kepatuhan hukum dalam rangka tegaknya supremasi hukum dan /2(, meningkatnya kualitas dan kemampuan aparat hukum serta tersedianya sarana dan prasarana hukum yang memadai guna peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat. Program Pembangunan a. Penyusunan dan Pembaharuan Produk$Produk /ukum di #aerah Program ini bertujuan untuk meningkatkan pembaharuan dan pembentukan perangkat hukum guna menyediakan Produk$Produk hukum di daerah yang sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan potensi daerah sebagai aspirasi masyarakat sejalan dengan berlakunya otonomi daerah. Program ini meliputi in*entarisasi, Penyusunan dan penyempurnaan Produk$Produk hukum daerah agar dapat menampung seluruh aspirasi masyarakat serta mengembangkan seluruh potensi yang ada pada masyarakat dan daerah. b. Peningkatan Kesadaran dan Kepatuhan /ukum Program peningkatan kesadaran dan kepatuhan hukum dilaksanakan melalui penyuluhan hukum se!ara terpadu antara lembaga$iembaga hukum kepada masyarakat dan aparat hukum, dengan memperbaiki metode penyuluhan serta pemilihan materi dan obyek hukum yang sesuai dengan kondisi serta kebutuhan masyarakat dan daerah. !. Penerapan dan Penegakan /ukum serta /2( Program ini dimaksudkan untuk menurunkan jumlah peianggaran hukum termasuk di dalamnya pelanggaran terhadap /2( baik oleh masyarakat maupun oleh aparat hukum

melalui peningkatan operasi yustisi dan peningkatan pemberian antuan hukum dalam rangka pemerataan keadilan bagi seiuruh masyarakat, termasuk penga%asan terhadap pelaksanaan /ak atas Kekayaan Intelektual (/2KI) yang merupakan salah satu produk hukum yang harus dilaksanakan se!ara konsisten dalam upaya peningkatan ekonomi. d. Peningkatan 0#( 2paratur /ukum Program ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan 0#( aparatur hukum di lingkungan pemda dalam rangka peningkatan kemampuan, ketrampilan maupun pro esionalisme melalui pendidikan dan pelatihan teknis maupun ungsional. e. Peningkatan 0arana dan Prasarana /ukum Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat dengan melakukan modernisasi dan penyederhanaan prosedur. 0umber 3 http344%%%.jatengpro*.go.id4,mid5hukumregulasi

Anda mungkin juga menyukai