Anda di halaman 1dari 18

STRIKTUR URETRA

Di Susun oleh

KELOMPOK 2 :
1. NISMAWATI LESTALUHU 2. NELES RUMAROPEN 3. NOVINCE NAWIPA 4. OTTOW G.MAAI 5. PAULINCE FATIE 6. JEFRI WARIKAR 7. MAYA RIANA KADUN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SORONG PRODI D-III KEPERAWATAN MANOKWARI TAHUN 2012

Definisi
Uretra merupakan saluran yang urin dari vesika urinaria ke meatus uretra,untuk dikeluarkan ke luar tubuh. Uretra pada pria memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai saluran urin & saluran untuk semen dari organ reproduksi.Panjang uretra pria kira-kira 23 cm & melengkung dari kandung kemih ke luar tubuh, melewati prostate dan

penis.Sedangkan uretra pada wanita lurus & pendek, berjalan secaralangsung dari leher kandung kemih ke luar tubuh.Uretra pria dibagi atas dua bagian, yaitu uretra anterior & uretra posterior.Uretra anterior dibagi menjadi uretra bulbaris, penil, & glandular.Fosa navikularisialah dilatasi distal kecil dalam uretra glandular.Uretra anterior dikelilingi oleh badan erektil, korpus spongiosum . Glandula bulbourethralis (glandula Cowper) terletak pada diafragma urogenitalis & bermuara ke dalam uretra bulbaris. Uretra penil dilapisi oleh banyak kelenjar kecil, glandula Littre.Uretra posterior terdiri dari uretra pars membranasea & prostatika.

Uretra pars prostatika terbentang dari vesika urinaria ke uretra pars membranasea, sertamengandung verumontanum (daerah meninggi pada bagian distal basis uretra pars prostatika yang dibentuk oleh masuknya duktus ejakulatorius dan utrikulus, yangmerupakan sisa duktus Muller).

Uretra

juga

dapat

dibagi

atas

tiga

bagian,

antara

lain

uretra

p r o s t a t i k a , uretra membranasea, dan uretra spongiosa. Uretra prostatika dimulai dari leher vesika urinaria dan termasuk juga bagian yang melewati kelenjar prostat. Uretra prostatika merupakan bagian yang paling lebar diantara bagian uretra lainnya.U r e t r a m e m b r a n a s e a a d a l a h u r e t r a y a n g t e r p e n d e k d a n paling sempit dengan panjang terdapat spingter sekitar 12-19 mm. yang Pada berfungsi uretra dalam

membranasea

u r e t r a eksterna,

pengaturan keluar urin yang dikendalikan secara voluntary.uretra spongiosa adalah uretra yang terpanjang kira -kira150 mm yangdimulai dari porsio

membranasea melewati korpus spongiosum dan berakhir di glan penis.

Anatomi Uretra
Penyakit striktur uretra t e r h a d a p t r a u m a a t a u peradangan. Penyakit gonokokus merupakan penyebab utama peradangan, dan penyebab traumatik yang sering terjadi mencakup fraktur pelvis, instrumentasi,atau biasanya sekunder

drainase kateter urinaria jangka panjang. Bila mukosa d itraumatisasi, makaurin cenderung diekstravasasi dan jaringan parut menyebabkan striktura.Pasiendengan striktura dapat timbul dengan infeksi traktus urinarius atau penurunan u k u r a n dan tenaga aliran urin. G e j a l a b i s a i d e n t i k d e n g a n h i p e r t r o f i p r o s t a t benigna pada pria tua.

PENYEBAB STRIKTUR URETRA


Striktur uretra dapat disebabkan oleh setiap peradangan kronik a t a u cedera. Radang karena gonore merupakan penyebab penting, tetapi radang lainyang kebanyakan disebabkan penyakit kelamin lain, juga merupakan penyebab uretritis dan periuretritis. K e b a n y a k a n s t r i k t u r i n i t e r l e t a k d i u r e t r a p a r s membranasea, walaupun juga bisa ditempat lain.Trauma uretra dapat terjadi pada fraktur panggul dan karena cederalangsung, misalnya pada anak yang naik sepeda dan kakinya terpeleset dari pedalsepeda sehingga jatuh dengan uretra pada bingkai sepeda lelaki sehingga terjadicedera kangkang. Yang juga tidak jarang terjadi ialah cedera iatrogenik akibatkateterisasi atau instrumentasi.

Letak Striktur Uretra dan Penyebabnya


Pars membrana Pars bulbosa Meatus Trauma panggul, kateterisasi salah Jalan.Trauma/ cedera kangkang, uretritis.Balanitis, instrumentasi kasar .P e n y e b a b T e r j a d i n y a s t r i k t u r Tindakan-tindakan bedah uretra ialah; bedah rekonstruksi uretra terhadap

seperti

hipospadia, epispadia, kordae, dan bedah urologi.S t r i k t u r u r e t r a p a l i n g s e r i n g t e r j a d i p a d a p r i a k a r e n a u r e t r a p r i a l e b i h panjang daripada uretra wanita. Penyebab lainnya ialah tekanan dari luar uretra seperti tumor pada hipertrofi prostat benigna, atau pun juga bisa diakibatkan olehkelainan congenital, namun jarang terjadi. Resiko striktur uretra meningkat pada orang yang memiliki riwayat penyakit menular seksual, episode uretritis berulang,atau hipertrofi prostat benigna.

GEJALA KLINIS
Gejala dan tanda striktur biasanya mulai dengan hambatan arus kemih dankemudian timbul sebagai sindrom lengkap obstruksi leher kandung kemih sepertidigambarkan pada hipertrofi prostat.

Gejala klinis yang sering ditimbulkan oleh striktur antara lain ; o Disuria o Kesultan berkemih o Pancaran kemih yang menurun o F r e k u e n s i k e m i h y a n g abnormal o Rasa tidak nyaman o Hematuria o Nyeri pelvis atau bagian bawah perut o Pengosongan kantung kemih yang tidak puas.

KOMPLIKASI
Striktur uretra menyebabkan retensi urin di dalam k a n t u n g k e m i h . Penumpukan urin dalam kantung kemih beresiko tinggi untuk terjadinya infeksi,yang dapat menyebab ke kantung kemih, prostat, dan ginjal. Abses di atas lokasistriktur juga dapat terjadi, sehingga menyebabkan kerusakan uretra dan jaringan di bawahnya. Selain itu, resiko terjadinya batu kandung kemih juga meningkat,

timbulgejala sulit ejakulasi, fistula uretrokutaneus (hubungan abnormal antara uretradengan kulit), dan gagal ginjal (jarang)

Gambar . Lokasi striktur (1,2,3). 1. Pars membranasea, 2. Pars bulbosa, 3.Meatus uretra, 4.Kandung kemih, 5.Prostat, 6.Rectum, 7. Diafragma urogenital,8. Simfisis.

DIAGNOSIS
Untuk menegakkan diagnosis striktur uretra dapat dilakukan pemeriksaanurin.Adanya hematuri, infeksi, atau abnormalitas dari berkemih.Pada striktur uretra biasanya terjadi penurunan aliran urin, penurunan jumlah urin, dan adanyakeluhan sulit berkemih serta frekuensi berkemih yang tidak biasa.

Diagnosis

pasti

terhadap

striktur

uretra,

dapat

dilakukan

pemeriksaanradiologi dengan kontras.Pemeriksaan ini dapat diketahui l e t a k d a n d e r a j a t strikturnya. Pemeriksaan radiology dengan kontras yang biasa dilakukan ialah ; .

Retrograde Urethrogram (RUG) W ith Voiding Cystourethrogram (VCUG)

Pemeriksaan penggunaankamera

yang fiberoptik

lebih pada

maju uretra.

digunakan Dengan

sistoskopi, dapat

yaitu dilihat

sitoskopi

penyebab striktur,letaknya, dan karakter dari striktur.

Gambar 3.Hasil pemeriksaan urethrogram. Tampak adanya striktur pada uretrabulbar sepanjang 4 cm

TERAPI
Pengobatan terhadap striktur uretra tergantung pada lokasi

s t r i k t u r , panjang/ pendeknya striktur, dan kedaruratannya.Striktur uretra dapat diobatidengan melakukan dilatasi uretra secara periodik.Dilatasi dilakukan dengan halus& hati-hati setiap 2-3 bulan. Namun teknik seperti ini cenderung menimbulkan striktur uretra kembali. Komplikasi striktur uretra yang ringan sangat rendah, sehingga

pilihanterapi yang dapat diberikan ialah dengan dilatasi uretra atau uretrotomi internay a n g d i l i h a t Pada psien langsung. tertentu dengan striktura pendek,

m a k a uretrotomi interna yang dilakukan dengan peralatan pemotong k e c i l , t e l a h memberikan hasil yang memuaskan. Bila diperlukan dilatasi secara sering, bilaada striktura panjang atau majemuk, bila dilatasi terlalu sulit atau bila striktura terdapat pada anak, maka intervensi bedah terbuka dapat menjadi indikasi.

Beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan antara lain; 1.Dilatasi, balon kateter atau dialtor (plastik atau metal) d i m a s u k k a n k e dalam uretra untuk membuka daerah yang menyempit. 2.Obturation,benda yangelastis,pipa plastik

d i m a s u k k a n d a n diposisikan pada daerah striktur.

3.Uretrotomi

(Endoscopic

internal

urethrotomy

or

incision),

t e k n i k b e d a h dengan derajat invasif yang minim, dimana dilakukan tindakan insisi pada jaringan radang untuk membuka striktur. Tindakan ini dikerjakan

denganmenggunakan kamera fiberoptik dibawah pengaruh anastesi.

.4 . U r e t r o p l a s t i a t a u r e k o n s t r u k s i u r e t r a t e r b u k a , a d a d u a j e n i s u r e t r o p l a s t i yaitu uretroplasti anastomosis (daerah yang menyempit dibedah lalu uretrad i p e r b a i k i d e n g a n m e n c a n g k o k j a r i n g a n a t a u f l a p d a r i j a r i n g a n d i sekitarnya) & uretroplasti subsitusi (mencangkok jaringan striktur yangdibedah dengan jaringan mukosa bibir/Buccal Mucosa Gra ft jaringankelamin, atau jaringan prep utium/ Vascularized preputial or genital skin flaps

5 . P r o s e d u r r e k o n s t r u k s i m u l t i p e l perineal urethrostomy tindakan bedahd e n g a n m e m b u a t ( r u a n g a n t a r a a n u s d a n skrotum) saluran uretra di perineum

6..Penggunaan

antibiotik

diindikasikan

pada

pasien

yang

memiliki

infeksisaluran kemih. Antibiotik yang diberikan disesuaikan dengan hasil tes kepekaan.Jika hasil tes kepekaan steril, maka antibiotik dapat diindikasikan atas profilaksisseperti ampisilin atau sefalosporin generasi ke I atau aminoglikosida (gentamisin,ibramisin).

Gambar 4.Prosedur sistoskopi.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN STRIKTUR URETRA


A.Pendahuluan Berdasarkan Etiologinya Striktur dibagi dalam 3 jenis, Yaitu stirktur konginetal,striktur traumatik terjadi di dan Fosa stritur akibat dan infeksi. Pars Striktur membranasea, pada Uretra sifat daerah dalam striktur Kongenital striktur ini Sering adalah dapat bulan.

nafikularis Uretra

stationer.Striktur menyebabkan Striktur

Traumatik

Trauma Striktur

kemaluan waktu akibat satu

ruptura

uretra.Timbul lebih

traumatik pada

akibat

trauma

progresif

dari

infeksi.Pada

ruptura uretra ditemukan hematuri gross.Striktur akibat Infeksi Jenis ini biasanya disebabkan traumatik. Gambaran Klinik : Pancaran kecil, lemah dan sering disertai mengejan, biasanya karena ada retensio selama urin serta timbul bulan gejala-gejala sistitis. , Gejala apa dan bila ini timbul hari oleh infeksi Veneral.Timbulnya lebih lambat dari pada triktur

perlahan-lahan pancaran dipikirkan

beberapa

atau

bertahun-tahun pancaran

satu

normal striktur

kemudian uretra

hari

berikutnya ke arah

kecil

lemah ke

jangan uretra. dapat Injury.

tetapi

batu

buli-buli striktura veneral

yang

turun

Diagnosis:Dengananamnesis yang ditegakkan. Diagnosis Apalagi bila ada

baik,

diagnose infeksi

uretra atau Straddle

riwayat

dapat ditegakkan

dengan Uretrosistograf.

Ke dalam lumen uretra dimasukkan zat kontras, kemudian difoto sehingga dapat dilihat seluruh saluran uretra dan buli-buli.

Dari foto 1.Lokasi striktur

tersebut :terletak

dapat ditentukan; proksimal atau distal dari sphincter; sebab

: ini

pentinguntuktindakanoperasi 2.Besarkecilnya 3.Panjang striktur striktur

4.Jenis strikturnya.

B.Asuhan

Keperawatan

1.Pengkajian a.Inspeksi a)Memeriksa b)Observasi c)Observasi d)Perhatikan uretra dari bagian meatus atau dan jaringan sekitarnya

adanya penyempitan, perdarahan,mucus kulit dan mukosa lesi hiperemi membrane atau Vagina. pada

cairan purulent(nanah} jaringan lainnya pada

disekitar keadaan

adanya dan uretra

abnormal

penis,scrotom,labia e)Iritasi nyamanan pada

orifisium ditunjukan akan mixi.

klien

dengan

keluhan

ketidak

padasaat

b.Pengkajian Psikososial a)Respon emosional pada penderita sistim perkemihan,

: yaitu;menarik

diri,cemas,kelemahan,gelisah,dankesakitan. b)Responemosi dan kemampuan pada seks perubahan menurun masalah pada gambaran diri, takut

dan takut akan kematian. Pengkajian Diagnostik partikel-partikel urin yaitu sel,

c)Sedimen

urine untuk mengetahui

eritrosit,leukosit,bakteria,kristal,dan protein. d)Urinekultur

2.Diagnosa

Perawatan

yang dengan

sering timbul: penyempitan pada dengan luka uretra uretra

a.Nyeri sehubungan b.Potensial

infeksi sehubungan sehubungan

trauma pada

c.Potensial infeksi d.Cemas

dengan factor resiko obstruksi pada proses miksi dan

sehubungan

dengan ketidaknyamanan

fungsi seksual menurun. e.Kurang mencegah pengetahuan sehubungan terjadi sakit yang dengan kurangnya informasi ntuk

berulang.

3.Pentalaksanaan Intervensi a.Tingkatkan kemampuan b.Jelaskan tentang padA:Hygiene perorangan,eliminasi,dan pergerakkan. kebersihan kelamin (pada wanita catat bila

pentingnya

terjadi kelainan pada vagina. c.Hindari d.Jelaskan penggunaan tehnik bedak pada kelamin. bila terjadi gangguan ( perdarahan )

penanmpungan

urine

e.Bila perlu disarankan Rasional: Untuk mencegah

untuk sirkumsisi.

terjadinya

infeksi dan

injuri.

Intervensi; Gantialattenunsecaraperiodik. Rasional; Meningkatkan relaksasi keyamanan pada saat bedrest.

Intervensi; Observasi TTV Rasional; Syok neurogenik terjadi akibat nyeri berlebihan, tanda-tanda vital merupakan

deteksi dini dari tanda-tanda syok.

Intervensi Bantu aktifitas jika diperlukan (turun dari tempat tidur, pergerakkan, dan lainlain) Rasional; Mencegah terjadinya cedera

Intervensi; Mengatasi kecemasan Rasional; Dengan mengurangi rasa cemas dapat membantu proses penyembuhan.

Intervensi;Kolaborasi:Berikan Rasional;Obat-obat

obat-obatan:analgetik,untuk mengatasi

nyeri

narkotik,analgetik:Oxybutimin

cloride(diazepam)dan propantelin

bromid (pro-banthin).

Daftar

Pustaka

Purnawan Junadi, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke 2. Media Aeskulapius, FKUI

1982. Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990.

Sylvia Anderson Price, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih

Bahasa Adji

Dharma,

Edisi II.

Marllyn E. Doengoes, Nursing Care Plan, Fa. Davis Company, Philadelpia, 1987.

Anda mungkin juga menyukai