Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. (Smeltzer & Bare, 2002). Penatalaksanan Diabetes Mellitus adalah dengan diet, suntik insulin, cangkok empedu dan aktivitas. Diet merupakan faktor penting dalam pengendalian kadar glukosa dalam darah, diet yang dilakukan adalah diet 3J, yaiti Tepat Jumlah, Tepat Jam dan Tepat Jenis makan. Untuk makan yang benar adalah 3 kali sehari makan besar dan diselingi 3 kali makan kecil.Dikatakan diabetes mellitus karena memang jumlah atau konsentrasi glukosa atau gula di dalam darah melebihi keadaaan normal, glukosa darah meningkat karena glukosa dalam darah tidak dapat dirubah menjadi tenaga oleh insulin yang diproduksi oleh pankreas, akibatnya glukosa akan menumpuk dalam darah atau disebut juga dengan hiperglikemi. Upaya penanganlan pada pasien Diabetes Melitus yang sekaligus juga pencegahan terjadinya komplikasi adalah terarturnya pasien Diabetes Melitus dalam melakukan aktifitas fisik / berolahraga. Dengan berolahraga diharapkan terjaganya kebugaran tubuh, menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga dapat memperbaiki kadar gula dalam darah.Salah satu aktifitas fisik / olahraga yang tepat adalah dengan senam DM (Diabetes Mellitus). Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia dan status fisik dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes mellitus (PERSADIA, 2000). Senam ini memiliki peranan yang sangat penting dalam mengendalikan kadar gula dalam darah, dimana saat melakukan latihan fisik terjadi peningkatan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga secara langsung dapat menyebabkan penurunan glukosa darah. Selain itu dengan latihan fisik dapat menurunkan berat badan, meningkatkan fungsi kardiovaskuler dan respirasi, menurunkan LDL (Low Density Lipoprotein) dan meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein) sehingga mencegah penyakit jantung koroner apabila latihan fisikdilakukan secara benar dan teratur. Diabetes Mellitus sendiri merupakan penyakit yang fenomenal karena tidak bisa disembuhkan kecuali dengan cangkok empedu, merupakan penyakit genetik (Diturunkan) dan tiap tahun penderita semakin meningkat. Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)tahun 2003 terdapat lebih dari 200 juta orang dengan diabetes di dunia. Angka ini akan bertambah menjadi 333 juta pada tahun 2025. Negara berkembang seperti di Indonesia yang paling banyak terkena dalam abad ke 21 ini. Indonesia merupakan negara dengan jumlah diabetes ke 4 terbanyak didunia versi WHO. Pada tahun 2000 di Indonesia terdapat 8,4 juta diabetes dan diperkirakan akan menjadi 21,3 juta pada tahun 2030.Sedangkan di Kota Kediri berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota, pada tahun 2009 jumlah penderita diabetes mellitus sebanyak 1.020 penderita.Sebuah

penelitian yang dilakukan oleh Herawatri (2004: 22), menyimpulkan bahwa latihan fisik kontinyu dapat meningkatkan penurunan glukosa darah pada 30 60 postpandrial, tetapilatihan fisik intensitas sedang interval tidak menurunkan glukosa darah pada 60-120 menit postpandrial. Berdasarkan data Studi Pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 8 s/d 14 nopember 2012 di daerah kerja Pusksmas Bendo, terdapat 4 respondenpenderita DM yang melakukan aktivitas.
Tabel 1.1 Data responden sebelum dan sesudah melakukan aktivitas

No Responden 1 2 3 4

Gula Darah Sebelum Aktivitas 114 mg/dl 276 mg/dl 256 mg/dl 237 mg/dl

Gula Darah Setelah Aktivitas 100 mg/dl 257 mg/dl 240 mg/dl 217 mg/dl

Jadi penyebab kadar glukosa dalam darah meningkat karena defisiensi insulin, insulin sendiri diproduksi di pankreas, insulin bertugas mengubah glukosa darah menjadi tenaga.Defisiensi insulin akan menyebabkan hiperglikemia sehingga akan terjadi pemecahan lemak yang mengakibatkan peningkatan produksi badan keton yang merupakan produk samping pemecahan lemak. Badan keton merupakan asam yang mengganggu keseimbangan asam-basa tubuh apabila jumlahnya berlebihan. Ketoasidosis yang diabetik yang diakibatkannya akan menyebabkan tanda-tanda dan gejala seperti nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, napas berbau keton, dan bila tidak ditangani akan menimbulkan perubahan kesadaran, koma bahkan kematian (Smeltzer, Suzane C.,2001). Dan selama ini pengobatan hiperglikemi masih banyak bergantung pada suntik insulin, padahal masih ada cara lain untuk menurunkan glukosa darah, salah satunya denganaktifitas fisik / olahraga yang tepat yaitu dengan senam Diabetes Mellitus. Maka dari itu senam Diabetes Melltitus merupakan komponen terapi penting yang bila dilakukan secara tepat dapat membuat insulin bekerja lebih efisien dan dapat mengurangi lemak tubuh.senam Diabetes Melltitus bagi penderita diabetes memang sangat bagus, namun senam Diabetes Melltitus alangkah baiknya bila dilakukan secara rutin demi pengendalian glukosa dalam darah secara berkelanjutan. Agar senam Diabetes Melltitus dapat dilakukan secara berkelanjutan maka perlu adanya kelompok atau komunitas, agar lebih termotivasi oleh temanteman anggota lainnya, sehingga bisa dilaksanakan secara kontinyu atau berkelanjutan dan sesuai jadwal. Dari uraian tersebut peniliti sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh senam Diabetes

Mellitusterhadappenurunan kadar glukosa dalam darah pada penderita DiabetesMellitusdi wilayah kerjaPuskesmasBendo. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimanakahpengaruh senam Diabetes Mellitusterhadap penurunan kadar glukosa dalam darah pada penderita Diabetes Mellitus di wilayah kerjaPuskesmas Bendo" ? 1.3 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui pengaruh Senam Diabetes mellitus terhadappenurunan kadar glukosa dalam darah pada penderita Diabetes Mellitusdi wilayah kerjaPuskesmasBendo. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi kadar glukosa dalam darah sebelum senam Diabetes Mellitus b. Mengidentifikasi kadar glukosa dalam darah sesudah Diabetes Mellitus c. Mengidentifikasi Pengaruh senam Diabetes Mellitusterhadap penurunan kadar glukosa dalam darah pada penderita Diabetes Mellitusdi wilayah kerjaPuskesmasBendo. Manfaat Penelitian Bagi Peneliti Sebagai masukan untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan pengaruh senam Diabetes Mellitusterhadappenurunan kadar glukosa dalam darah pada penderita DiabetesMellitus. 1.4.2 Bagi Masyarakat Sebagai masukan untuk Masyarakat agar dapat memahami manfaat dari senam diabetes mellitus pada penderita diabetes. 1.4.3 Bagi Responden Memberikan pemahaman tentang Mellituspada penderita Diabetes Mellitus. 1.4.4 Bagi Institusi pendidikan Dapat digunakan sebagai masukan dan menambah kepustakaan serta dapat dijadikan bahan penilitian lebih lanjut tentang terapi yang dilakukan pada penderita diabetes, kususnya pada terapi latihan senamDiabetes Mellitus 1.4.5 Bagi Puskesmas Dapat bermanfaat agar puskesmas lebih termotivasi untuk manfaatsenamDiabetes

1.4 1.4.1

berpartisipasi mengadakan senam Diabetes Mellitus secara rutin untuk menjaga kesehatan pasiennya.

Anda mungkin juga menyukai