Anda di halaman 1dari 4

A.

Tujuan

B.Materi
Kemiskinan dan Strategi Penanggulangannya

Setiapa hari kita disuguhi fenomena orang-orang yanga mengais rejeki di jalanan. Ibuibu yang menjajakan bayinya, anak-anak yang mengusir debu di kaca mobil, remaja yang mengamen, dan polisi lalu lintas informal. Belum lagi deretan rumah kumuhdi bantaran sungai yang kian kotor, penganggguran yang terus meningkat, serta angka kematian ibu dan bayi yang masih menggelisahkan. Masih bnyak penduduk yang serba kekurangan. Pendidikan dan lapangan pekerjaan, sebagai sarana vital pengembangan kehidupan, masih atau semakin sulit dijangkau masyarakat kelas menengah ke bawah. Kemiskinan memiliki dimensi yang luas. Konsep kemiskinan memiliki banyak arti, bergantung dari perspektif yang digunakan: apakan bermantra sosio-kultural, ekonomi, psikologi atau politik. Seringkali kemiskinan diartikan dengan merujuk pada faktor-faktor yangmenyebabkannya. Misalnya, pada konsep mengenai kemiskinan budaya dan kemiskinan structural. Yang pertama melihat budaya kemiskinan seperti malas, apatis, kurang berjiwa wiraswasta sebagai penyebab seseorang miskin. Yang kedua menilai bahwa structural sosial yang tidak adil, korup, peternalistik sebagai peneybab kemiskinan. Sejalan dengan pendekatan ini, oprasionalisasi kemiskinan biasanya di rumuskan berdasarkan indikator-indikator masukan. Pendekatan lainnya, melihat kemiskinan dari indikator pengeluaran. Disini kemiskinan dilihat dari gejala atau hasil yang ditimbulkannya. Seseorang dikatakan miskin, misalnya, kalau memiliki pendapatan rendah, rumah tidak layak huni, atau buta huruf. Pendekatan ini menghasilkan cara dalam mengukur kemiskinan. Diantaranya dengan menyusu indikator tunggal, seperti pendapatan atau pengeluaran yang kemudian dibakukan menjadi garis kemiskinan. Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) biasanya mengeluarkan garis kemiskinan yang disesuikan g]dengan wilayah pedesaan serta kabupaten/kota di Indonesia. Saat ini garis kemiskinan yang bias dipakai secara luas adalah Rp100.000 per kapita per bulan, tanpa memerhatikan perbedaan wilayah. Penanggulangan kemiskinan dapat diibaratkan dengan analogi ikan dank ail. Sering dikatakan bahwa member ikan kepada si miskin tidak dapat menyelesaikan masalah. Si

miskin akan menjadi bergantung. Kemudian banyak orang percaya member kail akan lebih baik. Si miskin akan lebih mandiri. Benarkah? Analogi ini perlu diperluas. Member kail saja ternyata tidak cukup. Meskipunorang punya kail, kalau ia tidak memiliki cara mengail ikan tentunya tidak akan memperoleh ikan. Pemberian keterampilan kemudian menjadi kata kunci dalam proses pemberdayaan masyarakat. Setelah orang punya kail dan memiliki keterampilan mengail, tidak dengan d]serta merta ia dapat mengumpulkan ikan, jikalau lautan, sungai, dan kolam dikuasai kelompok elit. Karenanya, penanganan kemiskinan memerlukan pendekatan makro kelembangan. Perumusan kebijakan sosial adalah salah satau piranti penciptaan keadilan yang sangat penting dalam mengatasi kemiskinan. Kemiskinan merupakan salah satu kompleks yang tidak mudah diatasi. Namun, dengan pedekatan yang tepat, kemiskinan akan lebih mudah didekati. Penanggulang kemiskinan memerlukan pemahaman mengenai dimensi dan pengukuran kemiskinan yang oprasional. Setelah kemiskinan dapat dipotret secara akurat, strategi anti kemisikinan dapat dikembangkan. Strategi tersebut sebaiknya menyentuh pendekatan langsung dan tidak langsung, mikro dan makro, yang dilakukan secara simultan dan berkelanjutan. Komite Penanggulan Kemiskinan bisa memulai agendanya dari pendekatan seperti ini.

C.Pertanyaan Dan Jawaban


Pertanyaan :
1. Kelompok 1: Syamsinar Majid Coba Anda Jelaskan Apa Yang Dimaksud Peternalistik ? 2. Kelompok 2 : Siska . A Apakah Yang Dimaksud Dengan Bermantra Sosio-Kultural ? 3. Kelompok 3 : Mirtati Apakah Pengaruh Kemiskinan Dengan Psikologi Seseorang ? 4. Kelompok 5 : Abadi Gunawan Bagaimana Cara Penanggulangan Kemiskinan Secara Akurat Dan Strategis ? 5. Kelompok 6 : Febri Aulia Tonang Apakah Indikator Kemiskinan Itu Dilihat Dari Pengeluarannya Saja Atau Ada Indikator Lain ?

Jawaban :
1. Semacam Ketidak Adilan Seperti Lebih Mendahulukan Yang Lebih Mampu Dibandingkan Yang Kurang Mampu Dan Juga Bantuan Dari Pemerintah Untuk Rakyat Miskin Tidak Sepenuhnya Ia Mendapatkan Bantuan Dari Pemerintah Melainkan Hanya Sebagian Persen Saja 2. Suatu Budaya politik 3. Psikologi Bisa Saja Mempengaruhi Kemiskinan Contohnya Seorang Ibu Yang Tidak Mampu Membiyayai Anaknya Dia Akan Nekat Menjualnya Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-Hari 4. Yang Pastinya Kita Tidak Boleh Terus-Terusan Bergantung Pada Orang Lain Namun Kita Berusaha Semampu Kita Serta Membuang Sikap Kemalasan Dari Dalam Diri Kita 5. Tidak , Melainkan Masih Banyak Penyebab Lainnya Diantaranya Kebutuhan Primer Yang Tidak Terpenuhi Misalnya Makanan,Pakaian,Dan Lain-Lain.

E.Kesimpulan :
Kemiskinan merupakan hal yang sulit dihilangkan di negeri ini ,diakibatkan kurangnya pendidikan bagi warga yang kurang mampu dan banyak strategi untuk mengatasi kemiskinan yang tidak efektif dan terjadi ketidak adilan dalam pemberinan bantuan.

Anda mungkin juga menyukai