MOLA HIDATIDOSA
Mola hidatidosa adalah kehamilan yang abnormal di mana hampir seluruh villi chorialis mengalami degenerasi hidropik. Istilah a am ! "hamil anggur". Ter#adi degenerasi hidropik dari #aringan tro$oblas pada usia kehamilan muda. %adar &'h() meningkat sangat tinggi* menyebabkan timbul ge#ala'ge#ala kehamilan muda yang berlebihan. +embagian ,'- mola hidatidosa klasik . komplet ! tidak terdapat #anin atau bagian tubuh #anin. (iri histologik* ada gambaran proli$erasi tro$oblas* degenerasi hidropik villi chorialis dan berkurangnya vaskularisasi . kapiler dalam stroma. Sering disertai pembentukan kista lutein /01'2345. ,'- mola hidatidosa parsial . inkomplet ! terdapat #anin atau bagian tubuh #anin. (iri histologik* terdapat #aringan plasenta yang sehat dan $etus. )ambaran edema villi hanya $okal dan proli$erasi tro$oblas hanya ringan dan terbatas pada lapisan sinsitiotro$oblas. +erkembangan #anin terhambat akibat kelainan kromosom dan umumnya mati pada trimester pertama. )e#ala ,'- perdarahan ! karena tekanan mola kepada dinding uteri ,'- ge#ala kehamilan muda berlebih ! hiperemesis* hipertiroid* preeklampsia* anemia +atogenesis ,'- &'h() meningkat ' akti$itas ovarium meningkat /ovarium kistik5 ' estrogen tinggi menimbulkan e$ek hipertiroidisme dari akti$itas &'h() yang tinggi. ,'- Teori Acosta'Sison ! de$isiensi protein. ,'- Sitogenetika ! mola hidatidosa komplet berasal dari genom paternal /genotipe 67 88 sering* 67 8y #arang* tapi 67 88 nya berasal dari reduplikasi haploid sperma dan tanpa kromosom dari ovum5. Mola parsial mempunyai 79 kromosom terdiri dari kromosom 0 haploid paternal dan : haploid maternal /triploid* 79 888 atau 79 88y dari : haploid ovum dan lainnya reduplikasi haploid paternal dari satu sperma atau $ertilisasi dispermia5. %elompok risiko tinggi ,'- usia kurang dari 03 tahun ,'- sosioekonomi kurang ,'- #umlah paritas tinggi ,'- ri ayat kehamilan mola sebelumnya Diagnostik mola hidatidosa ,'- anamnesis ! ada kehamilan disertai ge#ala dan tanda kehamilan muda yang berlebihan* perdarahan pervaginam berulang cenderung ber arna coklat dan kadang bergelembung seperti busa. ,'- pemeriksaan $isik ! pada mola klasik* uterus membesar melebihi ukuran usia kehamilan yang sesuai* tidak teraba bagian #anin* tidak ada bunyi #antung #anin. ;#i batang sonde /Acosta'Sison . Hani$a5 tidak ada tahanan massa konsepsi. +ada mola parsial* ge#ala seperti missed abortion* uterus lebih kecil dari kehamilan. ,'- pemeriksaan penun#ang ! #ika memungkinkan* periksa &'h() kuantitati$ dan ;S).
0 ;S) gambaran seperti badai sal#u /sno $lake . sno storm'like appearance5. <oto toraks dan kadar T2 T6 dian#urkan. +emeriksaan &'h() ! ,=- biologis ! )aili Mainnini* <riedman ,=- tes imunologik ! tidak kuantitati$ ,=- radioimunoassay ! kuantitati$ Hipertiroidisme ! &'h() > 233.333 mI;.ml ' mempengaruhi reseptor thyrotropin ' akti$itas hormon'hormon tiroid /T2.T65 meningkat. Ter#adi ge#ala'ge#ala hipertiroidisme berupa hipertensi* takikardia* tremor* hiperhidrosis* gelisah* emosi labil* diare* muntah* napsu makan meningkat tetapi berat badan menurun dan sebagainya. )e#ala ini diobati dengan propiltiourasil 2 8 :33 mg oral dan propanolol 63'?3 mg. %risis tiroid ! hipertiroid tidak terkontrol* disertai hipertermia* ke#ang* kolaps kardiovaskular* toksemia* penurunan kesadaran sampai delirium'koma. +rinsip penanganan ,'- perhatikan sindroma yang mengancam $ungsi vital /depresi napas* hipertiroid . tirotoksikosis* dsb5* siap resusitasi bila keadaan umum pasien buruk. ,'- @vakuasi #aringan mola ! dilatasi'kuretase dengan hisap /suction5 dan kuret ta#am. Suction dapat mengeluarkan sebagian besar massa mola* sisanya dibersihkan dengan kuret. Dapat #uga dilakukan induksi. +ada aktu evakuasi* diberikan oksitosin untuk merangsang kontraksi uterus dan mencegah re$luks cairan mola ke arah tuba. ,'- +ada anita yang tidak mengharapkan anak lagi dapat dian#urkan histerektomi. <ollo up . pengamatan lan#ut pasca evakuasi mola %ontrol terhadap progresi$itas men#adi penyakit tro$oblas ganas /koriokarsinoma5 ,'- +ro$ilaksis terhadap keganasan dengan sitostatika* terutama pada kelompok risiko keganasan tinggi. ,'- pemeriksaan ginekologik dan &'h() kuantitati$ rutin tiap 0 minggu pasca evakuasi sampai remisi* sesudah remisi* tetap teratur tiap 2 bulan sampai selama : tahun. ,'- $oto toraks pada a al terapi* diulang bila kadar &'h() menetap atau meningkat. ,'- kontrasepsi hormonal aman selama : tahun pasca remisi. Sebaiknya menggunakan preparat progesteron oral selama 0 tahun. ,'- penyuluhan pada pasien akan kemungkinan keganasan <aktor risiko tinggi . prognostik buruk ,'- &'h() > :33.333 mI;.ml ,'- kista lutein bilateral ,'- mola berulang
,sumber ! http!.. .geocities.com.Aosemite.Bapids.:C66.cklginC.html-
2 http!.. .geocities.com.Aosemite.Bapids.:C66.cklginC.html
Pembagian ' mola hidatidosa klasik . komplet ! tidak terdapat #anin atau bagian tubuh #anin. (iri histologik* ada gambaran proli$erasi tro$oblas* degenerasi hidropik villi chorialis dan berkurangnya vaskularisasi . kapiler dalam stroma. Sering disertai pembentukan kista lutein /01'2345. ' mola hidatidosa parsial . inkomplet ! terdapat #anin atau bagian tubuh #anin. (iri histologik* terdapat #aringan plasenta yang sehat dan $etus. )ambaran edema villi hanya $okal dan proli$erasi tro$oblas hanya ringan dan terbatas pada lapisan sinsitiotro$oblas. +erkembangan #anin terhambat akibat kelainan kromosom dan umumnya mati pada trimester pertama.
Ge%ala ' perdarahan ! karena tekanan mola kepada dinding uteri ' ge#ala kehamilan muda berlebih ! hiperemesis* hipertiroid* preeklampsia* anemia Patogenesis &'h() meningkat ' akti$itas ovarium meningkat /ovarium kistik5 ' estrogen tinggi menimbulkan e$ek hipertiroidisme dari akti$itas &'h() yang tinggi. Teori Acosta'Sison ! de$isiensi protein. Sitogenetika ! mola hidatidosa komplet berasal dari genom paternal /genotipe 6788 sering* 67 8y #arang* tapi 6788 nya berasal dari reduplikasi haploid S+@BMA dan tanpa kromosom dari ovum5. Mola parsial mempunyai 79 kromosom terdiri dari kromosom 0 haploid paternal dan : haploid maternal /triploid* 79888 atau 7988y dari : haploid ovum dan lainnya reduplikasi haploid paternal dari satu sperma atau $ertilisasi dispermia5. Kelompok risiko tinggi ' usia kurang dari 03 tahun ' sosioekonomi kurang ' #umlah paritas tinggi ' ri ayat kehamilan mola sebelumnya Diagnostik mola &idatidosa ' anamnesis ! ada kehamilan disertai ge#ala dan tanda kehamilan muda yang berlebihan* perdarahan pervaginam berulang cenderung ber arna coklat dan kadang bergelembung seperti busa. ' pemeriksaan $isik ! pada mola klasik* uterus membesar melebihi ukuran usia kehamilan yang sesuai* tidak teraba bagian #anin* tidak ada bunyi #antung #anin. ;#i batang sonde /Acosta' Sison . Hani$a5 tidak ada tahanan massa konsepsi. +ada mola parsial* ge#ala seperti missed abortion* uterus lebih kecil dari kehamilan. ' pemeriksaan penun#ang ! #ika memungkinkan* periksa &'h() kuantitati$ dan ;S). ;S) gambaran seperti badai sal#u /sno $lake . sno storm'like appearance5. <oto toraks dan
1 kadar T2 T6 dian#urkan. +emeriksaan &'h() ! ' biologis ! )aili Mainnini* <riedman ' tes imunologik ! tidak kuantitati$ ' radioimunoassay ! kuantitati$ Hipertiroidisme ! &'h() > 233.333 mI;.ml ' mempengaruhi reseptor thyrotropin ' akti$itas hormon'hormon tiroid /T2.T65 meningkat. Ter#adi ge#ala'ge#ala hipertiroidisme berupa hipertensi* takikardia* tremor* hiperhidrosis* gelisah* emosi labil* diare* muntah* napsu makan meningkat tetapi berat badan menurun dan sebagainya. )e#ala ini diobati dengan propiltiourasil 2 8 :33 mg oral dan propanolol 63'?3 mg. %risis tiroid ! hipertiroid tidak terkontrol* disertai hipertermia* ke#ang* kolaps kardiovaskular* toksemia* penurunan kesadaran sampai delirium'koma. Prinsip penanganan ' perhatikan sindroma yang mengancam $ungsi vital /depresi napas* hipertiroid . tirotoksikosis* dsb5* siap resusitasi bila keadaan umum pasien buruk. ' @vakuasi #aringan mola ! dilatasi'kuretase dengan hisap /suction5 dan kuret ta#am. Suction dapat mengeluarkan sebagian besar massa mola* sisanya dibersihkan dengan kuret. Dapat #uga dilakukan induksi. +ada aktu evakuasi* diberikan oksitosin untuk merangsang kontraksi uterus dan mencegah re$luks cairan mola ke arah tuba. ' +ada anita yang tidak mengharapkan anak lagi dapat dian#urkan histerektomi. 'ollo( up ) pengamatan lan%ut pas*a evakuasi mola %ontrol terhadap progresi$itas men#adi penyakit tro$oblas ganas /koriokarsinoma5 ' +ro$ilaksis terhadap keganasan dengan sitostatika* terutama pada kelompok risiko keganasan tinggi. ' pemeriksaan ginekologik dan &'h() kuantitati$ rutin tiap 0 minggu pasca evakuasi sampai remisi* sesudah remisi* tetap teratur tiap 2 bulan sampai selama : tahun. ' $oto toraks pada a al terapi* diulang bila kadar &'h() menetap atau meningkat. ' kontrasepsi hormonal aman selama : tahun pasca remisi. Sebaiknya menggunakan preparat progesteron oral selama 0 tahun. ' penyuluhan pada pasien akan kemungkinan keganasan <aktor risiko tinggi . prognostik buruk ' &'h() > :33.333 mI;.ml ' kista lutein bilateral ' mola berulang
,ang termasuk PTG nonmetastatik adala& : ' mola persisten* mola invasi$ ' tumor tro$oblas pada tempat plasenta ' koriokarsinoma yang terlokalisasi pada uterus Diagnosis mola invasi$ ditegakkan berdasarkan di#umpainya in$iltrasi elemen tro$oblas dan villi chorialis pada miometrium pada sediaan histerektomi. S@DA% diagnosis a al +T)* pemeriksaan &'h()* ada metastasis atau tidak* dan pengobatan kemoterapi di#alankan* maka diagnosis histopatologik TIDA% men#adi penting. Histerektomi dapat mempersingkat periode kemoterapi* dilakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi* tetapi kemoterapi pascaoperasi masih diberikan untuk mencapai remisi komplit. .eberapa %enis regimen pengobatan PTG nonmetastatik Methotre8ate ' 23 mg.m0 intramuskular* tiap minggu ' atau tiap 0 minggu* 3.6 mg.kgbb intramuskular /maksimum 01 mg5 1 hari berturut'turut. ' atau : mg.kgbb intramuskular* hari ke' :* 2* 1 dan C* bersama $olinic acid 3.: mg.kg pada hari ke 0* 6* 7 dan ?. ' atau :33 mg.m0 intravena bolus dan 033 mg.m0 intravena in$us selama :0 #am* dilan#utkan asam $olinik* :1 mg peroral setiap 7 #am untuk 6 dosis /dimulai sesudah in$us akhir diberikan5. Actinomycin D ' 9':2 ug.kgbb intravena* 1 hari berturut'turut* setiap 0 minggu /maksimum 133 ug.hari5. ' atau bolus :.01 mg.m0 intravena setiap 0 minggu. @toposide ' 033 mg.m0 per oral* selama 1 hari berturut'turut* setiap :0 ' :6 hari. Hasil pengobatan +T) nonmetastatik dengan kemoterapi dapat sembuh sampai :334. &eberapa hal pertimbangan dalam pengobatan kemoterapi ! ' methotre8ate /MTG5 yang diberikan tiap minggu sangat e$ekti$* toksisitas rendah* biaya murah.
C ' kemoterapi dilan#utkan hingga kadar &'h() mencapai kadar normal dan pengobatan dilan#utkan selama dua minggu* setelah kadar &'h() pertama kali tercatat normal. ' karena ekskresi MTG seluruhnya melalui gin#al* maka sebelum pengobatan pemeriksaan $ungsi gin#al harus menun#ukkan nilai ureum dan kreatinin dalam batas normal. ' bila dalam pengobatan kadar &'h() menetap atau bahkan meningkat* harus diganti dengan kemoterapi tunggal lainnya sebagai alternati$. ' bila pengobatan dengan kemoterapi tunggal alternati$ timbul metastasis baru atau dinyatakan gagal* maka pilihan berikut adalah kemoterapi kombinasi. ' bila proses didapatkan terlokalisasi di uterus dan pengobatan kemoterapi re$rakter* pertimbangkan untuk histerektomi. PE+,!K#T T-O'O. !$ GE$T!$#O+! G!+!$ MET!$T!T#K +asien penyakit tro$oblas ganas dengan metastasis dibagi atas kelompok risiko tinggi dan risiko rendah. Aang termasuk risiko tinggi ! ' kadar &'h() urine lebih dari :33.333 I; . 06 #am ' simptom timbul lebih dari 6 bulan ' terdapat metastasis #auh ! otak* hati* paru ' pernah mendapat kemoterapi dan gagal atau residi$ ' antecedent kehamilan aterm Diluar kriteria tersebut digolongkan dalam risiko rendah atau biasa. Pada pasien PTG metastatik kelompok risiko renda&/ dimulai dengan kemoterapi tunggal/ dengan tingkat kesembu&an sampai 01123 Meskipun demikian* 634 dari kelompok risiko rendah ini perlu mendapat kemoterapi alternati$ atau terapi kombinasi. Pada pasien PTG metastatik kelompok risiko tinggi/ diberikan kemoterapi kombinasi ' MA( ! methotre8ate* actinomycin'D* chlorambucil ' (HAMO(A ! cyto8an* hydro8yurea* actinomycin'D* oncovin* melphalan* adriamycin ' @MA(O ! etoposide* methotre8ate* actinomycin'D* cyclophosphamid* oncovin /vincristine5 Selama pengobatan perlu diperhatikan hal'hal seperti $ollo up mola* dengan tambahan pemeriksaan darah tepi* trombosit* $aktor'$aktor pembekuan darah* $ungsi hati dan $ungsi gin#al. &ila perlu lakukan ;S) abdomen'pelvis dan (T'scan kepala . abdomen . pelvis untuk survey metastasis. KO-#OK!-$#+OM! Degenerasi sisa epitel korion men#adi keganasan . karsinoma. Angka ke#adian 034 pasca kehamilan mola hidatidosa. /Hati'hati* pemakaian istilah +T) sering kacau penggunaannya untuk penyakit tro$oblastik )AHAS . koriokarsinoma dan untuk penyakit tro$oblas )@STASIOHAL.5 +er#alanan penyakit koriokarsinoma ! in$iltrati$ ke dinding uterus dan sekitarnya dan metastatik ke organ'organ lain* sesuai karakteristik penyakit keganasan. +engobatan dengan kemoterapi sitostatika.
9 +erdarahan pada tengah kehamilan kedua /trisemester kedua5 +lasenta previa %ehamilan dimana letak palsenta berada di ba ah menutupi #alan lahir* sehingga bila ter#adi kontraksi akan menimbulkan perdarahan. &ila pada kasus plasenta previa perdarahan yang ter#adi tidak terlalu banyak* ibu hamil dapat dira at. peluang kehamilan berlan#ut samapai usia kehamilan cukup bulan masih terbuka. Tetapi bila perdarahan banyak sekali* terpaksa harus dilakukan operasi caesar dengan konsekuensi bayi lahir prematur +enyakit atau kelainan mulut rahim Misalnya pada polip serviks* atau mungkin menderita kanker serviks* padahal kehamilannya sendiri dalam kondisi normal +erdarahan pada kehamilan tua /trisemester ketiga5 +lasenta previa +lasenta letaknya rendah dan dapat berlan#ut sampai di trisemester ketiga Solusi plasenta Adlaah terlepasnya sebagian plasenta sebelum bayi lahir* penyebabnya terutama bila pasien menderita hipertensi* preeklamsia* kekurangan asam $olat atau ter#aid trauma /benturan5. &ila kasus perdarahan solusi plasenta bayi masih hidup* harus segera dilakukan operasi caesar. Tapi bila bayi telah meninggal maka akan dicoba lahir dengan persalinan normal dengan penga asan medis yang ketat Sumber ! Ma#alah Human Health.Hty