N 111 JAKARTA
Sekolah
Analisis Kebutuhan
PEMBATASAN MASALAH
Jenis Masalah Penentuan intervensi yang tepat untuk mengembangkan disiplin penguasaan pribadi (personal mastery)
RUMUSAN MASALAH
kebutuhan-kebutuhan apa saja yang muncul dalam menentukan intervensi untuk pengembangan kemampuan penguasaan pribadi (personal mastery) bagi guru di SMA N 111 Jakarta?
KAJIAN TEORI
Analisis Kebutuhan
Pengertian Analisis Kebutuhan Pengertian Kebutuhan Konteks Analisis Kebutuhan Manfaat Analisis Kebutuhan Model-Model Analisis Kebutuhan Pengertian Penguasaan Pribadi (Personal Mastery) Dimensi Penguasaan Pribadi (Personal Mastery) Karakteristik Penguasaan Pribadi (Personal Mastery) Pengembangan Penguasaan Pribadi (Personal Mastery)
Pengembangan Penguasaan Pribadi (Personal Mastery) Kaitan Analisis Kebutuhan & Penguasaan Pribadi (Personal Mastery)
Guru SMA N 111 Jakarta
Pengertian Guru Pengertian Guru Profesional Ciri Guru Profesional Kinerja Guru Profesional Profil SMA N 111 Jakarta Profil Ketenagaan SMA Negeri 111 Jakarta
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan Mengidentifikasi kebutuhan untuk penguasaan pribadi (personal mastery) pada guru SMA N 111 Jakarta Metode analisis kebutuhan adaptasi model Mager & Pipe (1970) dan model Rossett (2009) Prosedur analisis kebutuhan menentukan kinerja optimal dan kinerja aktual, mendeskripsikan kesenjangan kinerja, menemukan penyebab masalah, memilih alternatif solusi terbaik Teknik pengumpulan data penyebaran angket, wawancara, analisis dokumen Analisis data penyebaran angket (statistik deskriptif); wawancara (reduksi data, penyajian data, kesimpulan) Pengecekan keabsahan data triangulasi sumber
HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : memiliki kesadaran diri
Kinerja aktual : menyadari kelebihan & kekurangan diri, punya visi pribadi, disiplin di sekolah
HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : mempunyai persepsi positif terhadap pekerjaan dan orangorang sekitar
Intervensi : pemberian umpan balik dikemas dalam bentuk diskusi formal serta pemanfaatan kotak saran siswa secara optimal
Kinerja aktual : bangga akan profesinya, peduli terhadap tugas & kewajiban, berprasangka yang baik terhadap orang di sekitar, kurang memahami kondisi orang
Kesenjangan : keliru menafsirkan pesan yang ditunjukkan oleh perilaku siswa, sehingga cenderung memberikan konsekuensi negatif
HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : mampu menguasai emosi Intervensi : seminar/ pelatihan; merancang jadwal pertemuan orang tua/ wali siswa, komunikasi dengan orang tua/ wali siswa setiap bulan, home visit, disertai hukuman bagi yang melanggar Kinerja aktual : paham faktor penyebab kelabilan emosi diri, optimis, mengendalikan diri dalam menghadapi masalah, bergaul baik dengan rekan sejawat dan siswa
Penyebab : minimnya pengetahuan mengenai emosi pribadi; lingkungan yang tidak mendukung
Kesenjangan : kurangnya pemahaman emosi diri dan antusiasme dalam berhubungan dengan orang tua/ wali siswa.
HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : bersikap terbuka terhadap hal yang masuk lingkungan internal Kinerja aktual : merespon positif kebijakan baru Pemerintah, mau dan mampu mendengarkan pendapat orang lain, menerima gagasan, kritik, dan saran dari orang lain
OPENNESS (KETERBUKAAN)
HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : beradaptasi & bersikap fleksibel menghadapi perubahan Kinerja aktual : penerapan kebijakan baru, memahami pengetahuan secara cepat, nyaman di lingkungan kerja, mengubah pola pikir sesuai keadaan
Intervensi : pendekatan personal Kepala Sekolah serta perumusan kembali misi organisasi
HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : memanfaatkan wewenang untuk terus belajar
Intervensi : penegasan Kepala Sekolah akan tujuan kinerja, role model oleh Kepala Sekolah, motivasi berupa penghargaan teacher of the year kategori guru terfavorit
AUTONOMY (KEMANDIRIAN)
Kinerja aktual : bertindak sesuai nilai dan norma yang berlaku, mau belajar, aktif mengembangkan kompetensi diri, kurang cakap dalam membimbing siswa
Penyebab : kurangnya pemahaman bahwa sesuatu yang dikerjakan itu belum memenuhi harapan
HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : berdaya kreasi dan mampu melahirkan inovasi
Intervensi : praktik, kegiatan curah gagasan secara rutin, pembuatan kebijakan tentang kewajiban berkompetisi karya inovatif pendidikan, dan rancangan program teacher of the year kategori guru inovatif
Kinerja aktual : mengoptimalkan sumber belajar , sulit menciptakan gagasan, tidak mempunyai kiat untuk memotivasi belajar siswa, sulit menghasilkan karya inovatif
Kesenjangan : kesulitan guru dalam menciptakan ide baru dan menghasilkan karya inovatif
KESIMPULAN
Terdapat kesenjangan pada beberapa dimensi yang disebabkan kurangnya informasi, pengetahuan dan keterampilan, motivasi, ataupun lingkungan yang tidak mendukung. Kebutuhan meliputi kebutuhan pembelajaran dan kebutuhan manajemen di luar pembelajaran. Intervensi yang ditawarkan berupa kegiatan pelatihan penguasaan pribadi (personal mastery) yang diikuti oleh pembinaan dari pimpinan atas penerapan selanjutnya.