Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KEBUTUHAN UNTUK PENGUASAAN PRIBADI (PERSONAL MASTERY : THE FIFTH DISCIPLINE PETER SENGE) PADA GURU SMA

N 111 JAKARTA

Citra Dewie Puspitasari 1215070012


Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Unversitas Negeri Jakarta 2012

LATAR BELAKANG MASALAH


Disiplin penguasaan pribadi (personal mastery)
Salah satu landasan utama Organisasi Belajar Penting untuk individu organisasi Bentuk organisasi Ada guru sebagai SDM Kualitas guru menentukan kualitas sekolah Disiplin penguasaan pribadi (personal mastery) memberi andil dalam membangun kualitas guru Profil sekolah kurang bagus Penyebaran penguasaan pribadi (personal mastery) di kalangan guru tidak merata Analisis kebutuhan menentukan intervensi

Sekolah

Disiplin penguasaan pribadi (personal mastery) & sekolah

SMA N 111 Jakarta

Analisis Kebutuhan

PEMBATASAN MASALAH

Jenis Masalah Penentuan intervensi yang tepat untuk mengembangkan disiplin penguasaan pribadi (personal mastery)

Lokasi Penelitian SMAN 111 Jakarta

RUMUSAN MASALAH

kebutuhan-kebutuhan apa saja yang muncul dalam menentukan intervensi untuk pengembangan kemampuan penguasaan pribadi (personal mastery) bagi guru di SMA N 111 Jakarta?

KAJIAN TEORI
Analisis Kebutuhan
Pengertian Analisis Kebutuhan Pengertian Kebutuhan Konteks Analisis Kebutuhan Manfaat Analisis Kebutuhan Model-Model Analisis Kebutuhan Pengertian Penguasaan Pribadi (Personal Mastery) Dimensi Penguasaan Pribadi (Personal Mastery) Karakteristik Penguasaan Pribadi (Personal Mastery) Pengembangan Penguasaan Pribadi (Personal Mastery)

Pengembangan Penguasaan Pribadi (Personal Mastery) Kaitan Analisis Kebutuhan & Penguasaan Pribadi (Personal Mastery)
Guru SMA N 111 Jakarta

Pengertian Guru Pengertian Guru Profesional Ciri Guru Profesional Kinerja Guru Profesional Profil SMA N 111 Jakarta Profil Ketenagaan SMA Negeri 111 Jakarta

METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan Mengidentifikasi kebutuhan untuk penguasaan pribadi (personal mastery) pada guru SMA N 111 Jakarta Metode analisis kebutuhan adaptasi model Mager & Pipe (1970) dan model Rossett (2009) Prosedur analisis kebutuhan menentukan kinerja optimal dan kinerja aktual, mendeskripsikan kesenjangan kinerja, menemukan penyebab masalah, memilih alternatif solusi terbaik Teknik pengumpulan data penyebaran angket, wawancara, analisis dokumen Analisis data penyebaran angket (statistik deskriptif); wawancara (reduksi data, penyajian data, kesimpulan) Pengecekan keabsahan data triangulasi sumber

HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : memiliki kesadaran diri

Intervensi : seminar/ pelatihan, coaching, forum diskusi, pujian/ perayaan keberhasilan

SELF AWARENESS (KESADARAN DIRI)

Kinerja aktual : menyadari kelebihan & kekurangan diri, punya visi pribadi, disiplin di sekolah

Penyebab : kurangnya pengetahuan dan dukungan lingkungan

Kesenjangan : visi pribadi belum jelas

HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : mempunyai persepsi positif terhadap pekerjaan dan orangorang sekitar

Intervensi : pemberian umpan balik dikemas dalam bentuk diskusi formal serta pemanfaatan kotak saran siswa secara optimal

PERCEPTUAL ACUITY (INTERPRETASI PESAN)

Kinerja aktual : bangga akan profesinya, peduli terhadap tugas & kewajiban, berprasangka yang baik terhadap orang di sekitar, kurang memahami kondisi orang

Penyebab : kurangnya umpan balik untuk praktik guru

Kesenjangan : keliru menafsirkan pesan yang ditunjukkan oleh perilaku siswa, sehingga cenderung memberikan konsekuensi negatif

HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : mampu menguasai emosi Intervensi : seminar/ pelatihan; merancang jadwal pertemuan orang tua/ wali siswa, komunikasi dengan orang tua/ wali siswa setiap bulan, home visit, disertai hukuman bagi yang melanggar Kinerja aktual : paham faktor penyebab kelabilan emosi diri, optimis, mengendalikan diri dalam menghadapi masalah, bergaul baik dengan rekan sejawat dan siswa

EMOTIONAL MASTERY (PENGUASAAN EMOSI)

Penyebab : minimnya pengetahuan mengenai emosi pribadi; lingkungan yang tidak mendukung

Kesenjangan : kurangnya pemahaman emosi diri dan antusiasme dalam berhubungan dengan orang tua/ wali siswa.

HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : bersikap terbuka terhadap hal yang masuk lingkungan internal Kinerja aktual : merespon positif kebijakan baru Pemerintah, mau dan mampu mendengarkan pendapat orang lain, menerima gagasan, kritik, dan saran dari orang lain

Intervensi : belum dibutuhkan

OPENNESS (KETERBUKAAN)

Kesenjangan : tidak terlihat Penyebab : tidak ditelusuri

HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : beradaptasi & bersikap fleksibel menghadapi perubahan Kinerja aktual : penerapan kebijakan baru, memahami pengetahuan secara cepat, nyaman di lingkungan kerja, mengubah pola pikir sesuai keadaan

Intervensi : pendekatan personal Kepala Sekolah serta perumusan kembali misi organisasi

FLEXIBILITY & ADAPTABILITY (FLEKSIBILITAS & ADAPTABILITAS)

Penyebab :masalah budaya organisasi

Kesenjangan : mobilitas yang rendah

HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : memanfaatkan wewenang untuk terus belajar

Intervensi : penegasan Kepala Sekolah akan tujuan kinerja, role model oleh Kepala Sekolah, motivasi berupa penghargaan teacher of the year kategori guru terfavorit

AUTONOMY (KEMANDIRIAN)

Kinerja aktual : bertindak sesuai nilai dan norma yang berlaku, mau belajar, aktif mengembangkan kompetensi diri, kurang cakap dalam membimbing siswa

Penyebab : kurangnya pemahaman bahwa sesuatu yang dikerjakan itu belum memenuhi harapan

Kesenjangan : inisiatif kurang ketika membimbing siswa

HASIL PENELITIAN
Kinerja optimal : berdaya kreasi dan mampu melahirkan inovasi

Intervensi : praktik, kegiatan curah gagasan secara rutin, pembuatan kebijakan tentang kewajiban berkompetisi karya inovatif pendidikan, dan rancangan program teacher of the year kategori guru inovatif

CREATIVE RESOURCEFULNESS (AKAL KREATIF)

Kinerja aktual : mengoptimalkan sumber belajar , sulit menciptakan gagasan, tidak mempunyai kiat untuk memotivasi belajar siswa, sulit menghasilkan karya inovatif

Penyebab : keterampilan kurang + minim dukungan lingkungan kerja & motivasi

Kesenjangan : kesulitan guru dalam menciptakan ide baru dan menghasilkan karya inovatif

KESIMPULAN
Terdapat kesenjangan pada beberapa dimensi yang disebabkan kurangnya informasi, pengetahuan dan keterampilan, motivasi, ataupun lingkungan yang tidak mendukung. Kebutuhan meliputi kebutuhan pembelajaran dan kebutuhan manajemen di luar pembelajaran. Intervensi yang ditawarkan berupa kegiatan pelatihan penguasaan pribadi (personal mastery) yang diikuti oleh pembinaan dari pimpinan atas penerapan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai