Anda di halaman 1dari 47

BAB 1 PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Salah satu tolok ukur kemajuan suatu bangsa adalah dilihat dari harapan hidup penduduknya. Demikian juga dengan Indonesia sebagai suatu negara berkembang yang tingkat kesehatan penduduknya cukup baik (Darmojo dan Martono,1999). Meningkatnya status kesehatan masyarakat, selain digambarkan dengan makin menurunnya angka kesakitan dan kematian juga dapat digambarkan dengan meningkatnya umur harapan hidup (Djojosugito, !!!). Sebagai akibat penurunan angka kelahiran, angka kesakitan, dan angka kematian menyebabkan terjadi peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia). Makin panjangnya umur harapan hidup disamping sebagai suatu kebanggaan tetapi dilain pihak juga merupakan tantangan yang sangat berat, mengingat tidak sedikit masalah yang bisa timbul sebagai dampak penuaan. "enyakit # penyakit pada lansia pada umumnya memiliki karakterisrik berupa penyakit multiple, degenerati$ yang kronis. Sering kali keluhan sakit pada lansia tidak diikuti oleh adanya kondisi yang patologis, sehingga hanya berupa suatu keluhan subyekti$ dari lansia (Ilness) ("earson and %aughan, 19&'). Studi morbiditas menunjukkan bah(a tingkat keluhan sakit dari penduduk Indonesia, dan lansia berdasarkan S)S*+,S 199 sebesar 1,! - dan menunjukkan peningkatan yang sangat berarti pada tahun 199. yakni sebesar ..,& - (Djojosugito, !!!)."andangan sebagian masyarakat yang menganggap lansia sebagai manusia yang tidak mampu, lemah dan sakit/ sakitan menyebabkan mereka memperlakukan lansia sebagai manusia yang tidak berdaya sehingga segala akti$itas sangat dibatasi (Menuh, !!!). 0agaimanapun kuatnya kemauan, harapan dan usaha pengembangan karir yang dilakukan akhirnya akan mencapai puncaknya kemudian tanpa terasa akan mengalami kemunduran baik akti1itas $isik, peman$aatan $ungsi psikologis maupun kegiatan sosial. Sebenarnya keadaan para 2ansia tidak separah seperti menurut pandangan dan mitos/mitos, karena mereka masih memiliki potensi dan dapat menjadi usia keemasan (golden age) dan atau senior citi3en. ,kibatnya jumlah orang yang lanjut usia akan bertambah dan ada kecenderungan akan

meningkat lebih cepat (+ugroho,199 ). Dengan meningkatnya harapan hidup, perlu di(aspadai kemungkinan peningkatan jumlah orang yang menderita cacat dan pada manusia lansia (manula4 usia diatas '. tahun) sering dijumpai berbagai gangguan, diantaranya5 gangguan daya ingat (memori), gangguan kecerdasan (kogniti$), gangguan $ungsi gerak dan rasa, serta gangguan keseimbangan dan koordinasi. "ada saat ini pergeseran kondisi sosial masyarakat yang mengarah pada pola hidup indi1idu mengakibatkan kondisi hidup lansia semakin menderita. 0anyak lansia yang ditelantarkan oleh keluarga akibat ketidakmampuan mera(at dan tidak sedikit dari mereka kini hidup di jalanan dan hanya sebagian kecil yang masih beruntung bisa dira(at di "anti/"anti 6reda. 7eadaan ini memerlukan antisipasi dari semua pihak termasuk diantaranya pro$esi kepera(atan. 7eadaan lansia yang serba terbatas memerlukan perlakuan hak asasi sama seperti manusia lainnya, khusus karena kondisinya yang menurun, bantuan peningkatan kesejahteraan sosial dan sentuhan kepera(atan yang khusus sehingga dapat mengurangi angka morbiditas lansia serta menjadikan mereka hidup lebih sejahtera sesuai dengan kondisinya. 8leh karena itu praktek kepera(atan lansia di "anti 6reda merupakan suatu langkah nyata untuk merealisasikan upaya pera(atan khususnya kepera(atan bagi lansia, dengan $okus peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, optimalisasi $ungsi $isik dan mental serta pemerliharaan kesehatan untuk mendapatkan ketenangan hidup dan berprodukti$.

B. Tujuan 1. Tujuan umum Setelah melakukan proses pembelajaran lapangan9klinik diharapkan dapat mempelajari asuhan kepera(atan pada lansia di "anti 6erda Sosial :0ahagia: Magetan. 2. Tujuan Khusus Diharapkan mahasis(a mampu 5 a. Melakukan pengkajian pera(atan pada lansia

b. Melakukan perencanaan tindakan kepera(atan pada lansia c. Melakukan tindakan kepera(atan pada lansia d. Melakukan e1aluasi asuhan kepera(atan pada lansia di "anti Sosial 6erda :0ahagia; Magetan. C. Lingkup Batasan !asalah "ada laporan kasus ini membahas tentang :,suhan 7epera(atan 2ansia +y. < dengan =angguan "ola Makan ,kibat =astritis; di "anti Sosial >resna 6erdha :0ahagia; Magetan. D. "istematika Penulisan ,suhan 7epera(atan ini disusun dengan mengunakan metode diskripti$ dalam bentuk studi kasus mengenai asuhan kepera(atan pada lansia di "anti 6reda 0ahagia Magetan. ,dapun langkah penulisan studi kasus ini sebagai berikut 5 a. b. Studi pustaka dengan mempelajari literatur ilmiah Studi kasus dengan melakukan asuhan langsung pada lansia mulai pengkajian hingga e1aluasi.

Sistematika "enulisan 0,0 1 "*+D,?)2),+ ,. 2atar 0elakang 0. >ujuan <. 2ingkup90atasan Masalah D. Sistematika "enulisan 0,0 >I+@,),+ >*8AI ,. >eori # teori tentang proses penuaan 0. >eori ,suhan 7epera(atan pada 2ansia dengan kasus =astritis 0,0 B >I+@,),+ 7,S)S ,. "engkajian 0. Aencana 7epera(atan <. "elaksanaan ,suhan 7epera(atan D. *1aluasi 0,0 C "*M0,?,S,+ 0,0 . 7*SIM")2,+ D,+ S,A,+ ,. 7esimpulan 0. Saran

BAB ## T#N$AUAN TE%&# A. TE%&#'TE%&# TENTAN( P&%"E" PENUAAN "roses penuaan dipandang sebagai sebuah proses total dan sudah dimulai saat masa konsepsi. Meskipun penuaan adalah sebuah proses berkelanjutan, belum tentu seseorang meninggal hanya karena usia tua. Sebab indi1idu memiliki perbedaan yang unik terhadap genetik, sosial, psikologik, dan $aktor/$aktor ekonomi yang saling terjalin dalam kehidupannya menyebabkan peristi(a menua berbeda pada setiap orang. Dalam sepanjang kehidupannya, seseorang mengalami pengalaman traumatik baik $isik maupun emosional yang bisa melemahkan kemampuan seseorang untuk memperbaiki atau mempertahankan dirinya. ,khirnya periode akhir dari hidup yang disebut senescence terjadi saat organisme biologik tidak dapat menyeimbangkan lagi mekanisme :"engerusakan dan "erbaikan;. a. Batasan')atasan Lansia 0atasan seseorang dikatakan 2anjut usia masih diperdebatkan oleh para ahli karena banyak $aktor $isik, psikis dan lingkungan yang saling mempengaruhi sebagai indikator dalam pengelompokan usia lanjut. "roses penuaan berdasarkan teori psikologis ditekankan pada perkembangan. 6orld ?ealth 8rgani3ation (6?8) mengelompokkan usia lanjut sebagai berikut 5 1. Middle ,ggge (C./.9 tahun) . *rderly ('!/DC tahun) B. 8ld (D./9! tahun) C. %ery old (E 91 tahun) Menurut 0irren dan Aenner dalam @ohanna *." (19914 D.) usia biologis dapat diberi batasan sebagai suatu estimasi posisi seseorang dalam hubungannya dengan potensi jangka hidupnya. Menurut *isdoe$er dan 6ilkie dalam @ohanna, *" (199B, D.) mengatakan bah(a usia biologis adalah proses genetik yang berhubungan (aktu, tetapi terlepas dari stres, trauma dan penyakit. Seseorang dikatakan muda secara biologis apabila secara kronologis tua, tetapi organ/organ

tubuhnya, seperti jantung, ginjal, hati, saluran pencernaan, tetap ber$ungsi seperti (aktu muda. )sia psikologis adalah kapasitas indi1idu untuk adapti$ dalam hal ingatan, belajar, intelegnsi, keterampilan, perasaan, moti1asi dan emosi. ,pabila hal ini masih baik dan stabil dapat dikatakan secara psikologis ia masih de(asa. )sia sosial menekankan peran dan kebiasaan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain dan menjalankan perannya dengan penuh tanggung ja(ab di mayarakat. Faktor/$aktor yang mempengaruhi ketuaan 5 1. . B. C. .. '. ?erediter +utrisi Status 7esehatan "engalaman hidup 2ingkungan Stress

). Pr*ses penuaan 1. Pengertian ,ging proses adalah suatu periode menarik diri yang tak terhindarkan dengan karakteristik menurunnya interaksi antara lansia dengan orang lain di sekitarnya. Indi1idu diberi kesempatan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi :ketidakmampuan; dan bahkan kematian (<oG, 19&C). 2. Te*ri'te*ri Pr*ses Penuaan a. >eori 0iologi 1) "erubahan biologi yang berasal dari dalam (intrinsik)9 >eori =enetika a) >eori jam biologi (0iological clock theory). "roses menua dipengaruhi oleh $aktor/$aktor keturunan dari dalam. )mur seseorang seolah/olah distel seperti jam. b) >eori menua yang terprogram (program aging theory), sel tubuh manusia hanya dapat membagi diri sebanyak .! kali.

c) >eori Mutasi (somatic mutatie theory), setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. d) >he *rror >heory, :"emakaian dan rusak; kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel/sel tubuh lelah (terpakai). ) "erubahan biologik yang berasalah dari luar9ekstrinsik (>eori +on =enetika). a) >eori radikal bebas, meningkatnya bahan/bahan radikal bebas sebagai akibat pencemaran lingkungan akan menimbulkan perubahan pada kromosom pigmen dan jaringan kolagen. b) >eori imunlogi, perubahan jaringan getah bening akan mengakibatkan ketidakseimbangan sel > dan terjadi penurunan $ungsi sel/sel kekebalan tubuh, akibatnya usia lanjut mudah terkena in$eksi. b. >eori "sikologik 1) Maslo( ?ierarchy ?uman +eeds >heory >eori Maslo( mengungkapkan hirarki kebutuhan manusia yang meliputi . hal (kebutuhan biologik, keamanan dan kenyamanan , kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri. ) @ungHs >heory o$ in1idualism >eori indi1idualism yang dikemukakan <arl @ung (19'!) mengungkapkan perkembangan personality dari anak/anak, remaja, de(asa muda, de(asa pertengahan hingga de(asa tua (lansia) yang dipengaruhi baik dari internal maupun eksternal. B) <ourse o$ ?uman 2i$e >heory <horlotte 0uhler juga merupakan penganut teori psikologik dengungkapkan ba(a teori perkembangan dasar manusia yang di$okuskan pada identi$ikasi pencapaian tujuan hidup seseorang dalam melalui $ase/$ase perkembangan.

C) *ight Stages o$ 2i$e >heory >eori :*ight Stages o$ 2i$e; yang dikemukakan *rikson (19.!) adalah suatu teori perkembangan psikososial yang terbagi atas & tahap, yang mempunyai tugas dan peran yang perlu diselesaikan dengan baik 5 >ahap I >ahap II >ahap III >ahap I% >ahap % >ahap %I >ahap %II >ahap %III Masa bayi timbul kepercayaan dasar (basic trust) >ahap penguasaan diri (autonomi) >ahap inisiatip >imbulnya kemauan untuk berkarya (Industriousness) Mencari identitas diri (Identy) >imbulnya keintiman (Intimacy) Mencapai kede(asaan (generati1ity) Memasuki usia lanjut akan mencapai kematangan kepribadian (ego Integrity), dia merupakan orang yang memiliki integritas dalam kepribadian sehingga mampu berbuat untuk kepentingan umum. 7egagalan pada tahap ini akan menyebabkan cepat putus asa. Demikian juga dengan teori :De1elopmental >ask; yang dikemukakan ?a1ighurst (19D ) bah(a masing/masing indi1idu melalui tahap/tahap perkembangan secara spesi$ik dan terjadi 1ariasi9perbedaan antara indi1idu satu dengan lainnya. >ahap perkembangan ini harus dilalui dengan baik sehingga indi1idu akan merasakan kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup.

+. Peran Pera,at pa-a klien lansia sesuai Pr*ses Penuaan. "roses "era(atan 7esehatan bagi para 2ansia merupakan tugas yang membutuhkan suatu kondisi yang bersi$at komprehnsi$ sehingga diperlukan suatu upaya penciptaan suatu keterpaduan antara berbagai proses yang dapat terjadi pada lansia. )ntuk mencapai tujuan yang lebih maksimal, konsep dan strategi pelayanan kesehatan bagi para lansia memegang peranan yang sangat penting dalam hal ini tidak lepas dari peran pera(at sebagai unsur pelaksana. Dalam proses tersebut, peran pera(at yang dapat dikembangkan untuk mera(at lansia, berdasarkan proses penuaan yang terjadi, yaitu 5 1.. Peran Pera,at -alam mengha-api Peru)ahan Bi*l*gik /0isik.. "era(atan dengan perubahan $isik adalah pera(atan yang memperhatikan kesehatan objekti$, kebutuhan, kejadian/kejadian yagn dialami oleh lansia semasa hidupnya, perubahan $isik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dan dikembangkan, serta penyakit yang dapat dicegah atau ditekan progresi1itasnya. "era(atan $isik ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu 5 a. Perawatan bagi usila yang masih aktif, yang keadaan $isiknya masih mampu bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga kebutuhannya sehari/ hari bisa dipenuhi sendiri. b. Perawatan bagi usila yang pasif atau tidak dapat bangun, yang keadaan $isiknya mengalami kelumpuhan atau kesakitan sehingga memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan kebutuhannya sendiri. Disinilah peran pera(at teroptimalkan, terutama tentang hal/hal yang berhubungan dengan kebersihan perorangan untuk mempertahankan kesehatannya, dan untuk itu pera(at harus mengetahui dasar pera(atan bagi pasien lansia.

"eran pera(at dalam membantu kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya peradangan, mengingat sumber in$eksi dapat timbul bila kebersihan kurang mendapat perhatian. Selain itu kemunduran kondisi $isik akibat proses ketuaan dapat mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan in$eksi dari luar. )ntuk para lansia yang masih akti$, peran pera(at sebagai pembimbing mengenai kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan rambut dan kuku, kebersihan tempat tidur serta posisi tidir, hal makanan, cara mengkonsumsi obat, dan cara pindah dari kursi ke tempat tidur atau sebaliknya. 7egiatan yang dilakukan secara rutin akan sangat penting dipertahankan pada lansia dengan melihat. 7emampuan yang ada, karena adanya potensi kelemahan atropi otot dan penurunan $ungsi.

2.. Peran Pera,at -alam mengha-api Peru)ahan "*sial. Dalam perannya ini, pera(at perlu melakukan pendekatan sosial sebagai salah satu upayanya adalah memberikan kesempatan berkumpul dengan sesama usila. Mereka dapat bertukar cerita atau bertukar pikiran dan memberikan kebahagiaan karena masih ada orang lain yang mau bertukar pikiran serta menghidupkan semangat sosialisasi. ?asil kunjungan ini dapat dijadikan pegangan bah(a para lansia tersebut adalah makluk sosial juga, yang membutuhkan kehadiran orang lain. +.. Peran Pera,at -alam mengha-api Peru)ahan Psik*l*gi. "ada lansia, terutama yang melakukan kegiatan pribadi, memerlukan bantuan orang lain, memerlukan sebagai suporter, interprester terhadap segala sesuatu yang asing, penampung rahsia pribadi, dan sahabat yang akrab. "eran pera(at disini melakukan suatu pendekatan psikis, dimana membutuhkan seorang pera(at yang memiliki kesabaran, ketelitian dan (aktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai keluhan agar para usila merasa puas.

"ada dasarnya pasien lansia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih lingkungannya, termasuk pera(at sehingga pera(at harus menciptakan suasana aman, tenang dan membiarkan klien lansia melakukan atau kegiatan lain yang disenangi sebatas kemampuannya. "eran pera(at disini juga sebagai moti1ator atau membangkitkan kreasi pasien yang dira(atnya untuk mengurangi rasa putus asa, rendah diri, rasa terbatas akibat ketidak mampuannya. ?al ini perlu dilakukan karena bersamaan dengan makin lanjutnya usia, terjadi perubahan psikis yang antara lain menurunnya daya ingat akan peristi(a yang baru saja terjadi, perubahan pola tidur dengan kecenderungan untuk tiduran di siang hari dan pengeseran libido. Mengubah tingkah laku dan pandangan terhadap kesehatan lansia tidak dapat dilakukan seketika. Seorang pera(at harus melakukannya secara perlahan/ lahan dan bertahap serta mendukung mental mereka kearah pemuasan pribadi sehingga seluruh pengalaman yang dilalui tidak menambah beban tetapi justru tetap memberikan rasa puas dan bahagia. 1. Penutup Sejalan dengan program peningkatan Sumber Daya Manusia seluruh masyarakat Indonesia, maka peran pera(at yang diinter1ensikan terhadap para lansia meliputi konsep pembinaan kesehatan terpadu, terarah, kontinu dan memiliki jangkauan yang seluas/luasnya. ?al ini sejalan dengan proses penuaan yang terjadi pada lansia baik secara proses biologik, sosiologik maupun psikologik yang memerlukan suatu pendekatan yang komprehensi$ dan memandang lansia secara holistik. "eran pera(at dalam konsep pembinaan ini meliputi pelayanan promoti$, pre1enti$, kurati$ dan rehabilitati$, adapun upaya pelayanan disesuaikan dengan keadaan lansia dengan penekanan pada upaya pelayanan promoti$ dan pre1enti$. 7egiatan promoti$ dan pre1enti$ lebih dititik beratkan pada penyuluhan kesehatan, pencegahan cedera, peningkatan kesadaran hidup sehat dengan terapan tercapainya pola dan perilaku yang selalu mengarah pada hidup sehat dan sejahtera.

Kepustakaan

,nnette =. 2ueckenotte, 199'. (er*nt*l*gi2 Nursing, Saint 2ouis Mosby Iear 0ook. Inc. 0arbara <. 2ong, 19&9. Pera,atan !e-i2al Be-ah /"uatu Pen-ekatan Pr*ses Kepera,atan. Saint 2ouis. Mosby Iear 0ook. Inc. Darmojo, 0oedhi dan Martono ?adi. !!!. Buku Ajar (eriatri Kesehatan Usia Lanjut.. @akarta5 F7)I. /#lmu

Depkes AI. 199C. K*nsep -an Pr*ses Kepera,atan. @akarta5 ""+I.


*$$endy +asrul. 199.. Pengantar Pr*ses Kepera,atan. @akar/ta5 *=<

?ardy(inoto dan Setiabudhi, >ony. 1999. Pan-uan (er*nt*l*gi3 Tinjauan -ari Ber)agai Aspek. @akarta5 "> =ramedia "ustaka )tama. ?udak and =allo, 199C. Kepera,atan Kritis4 "hiladelphia 2ippincott <ompany. 2ueckenotte, 199&. Pengkajian (er*nt*l*gi. @akarta, "enerbit 0uku 7edokteran, *=<. 6ahjudi +ugroho, 199 . Pera,atan Lanjut Usia. @akarta, "enerbit 0uku 7edokteran, *=<.

BAB 2 T#N$AUAN TE%&# A. Pengertian Lanjut Usia "roses menua merupakan suatu yang $isiologis, yang akan dialami oleh setiap orang. 0atasan orang dikatakan lansia berdasarkan )) +o.1B tahun 199& adalah '! tahun. Depkes dikuti$ dari ,3is (199C) lebih lanjut membuat penggolongan lansia menjadi B (tiga) kelompok yakni5 (1) 7elompok lansia dini (../'C tahun), yakni keompok yang baru memasuki lansia ( ) 7elompok lansia ('. tahun keatas) (B) 7elompok lansia resiko tinggi, yakni lansia yang berusia lebih dari D! tahun. B. Pr*ses Terja-in5a Penuaan "roses terjadinya penuaan dijelaskan dalam beberapa teori penuaan, antara lain5 1. Bi*l*gi a. Te*ri 6(eneti2 Cl*2k63 >eori ini menyatakan bah(a proses menua terjadi akibat adanya program jam genetik didalam nuklei. @am ini akan berputar dalam jangka (aktu tertentu dan jika jam ini sudah habis putarannya maka, akan menyebabkan berhentinya proses mitosis. ?al ini ditunjukkan oleh hasil penelitian ?ai$lick, (19&!) dikuti$ Darmojo dan Martono (1999) dari teori itu dinyatakan adanya hubungan antara kemampuan membelah sel dalam kultur dengan umur spesies Mutasisomatik (teorierrorcatastrophe) hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menganalisis $aktor/aktor penyebab terjadinya proses menua adalah $aktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya mutasi somatik. Sekarang sudah umum diketahui bah(a radiasi dan 3at kimia dapat memperpendek umur. Menurut teori ini terjadinya mutasi yang progresi$ pada D+, sel somatik, akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan $ungsional sel tersebut.

). Te*ri 7Err*r8 Salah satu hipotesis yang yang berhubungan dengan mutasi sel somatik adalah hipotesis J*rror <astastropheJ (Darmojo dan Martono, 1999). Menurut teori tersebut menua diakibatkan oleh menumpuknya berbagai macam kesalahan sepanjang kehidupan manusia. ,kibat kesalahan tersebut akan berakibat kesalahan metabolisme yang dapat mengakibatkan kerukan sel dan $ungsi sel secara perlahan. 2. Te*ri 7Aut*imun8 "roses menua dapat terjadi akibat perubahan protein pasca tranlasi yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri (Self recognition). @ika mutasi somatik menyebabkan terjadinya kelainan pada permukaan sel, maka hal ini akan mengakibatkan perubahan sistem imun tubuh menganggap sel yang mengalami sebagai sel asing dan menghancurkannya tersebut

=oldstein(19&9) dikuti$ dari ,3is (199C). ?al ini dibuktikan dengan makin bertambahnya pre1alensi auto antibodi pada lansia (0rocklehurst,19&D dikuti$ dari Darmojo dan Martono, 1999). Dipihak lain sistem imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap antigen menjadi menurun, sehingga sel/sel patologis meningkat sesuai dengan menigkatnya umur (Suhana,199C dikuti$ dari +uryati, 199C) -. Te*ri 70ree &a-i2al8 "enuaan dapat terjadi akibat interaksi dari komponen radikal bebas dalam tubuh manusia. Aadikal bebas dapat berupa 5 superoksida (8 ), Aadikal ?idroksil (8?) dan "eroksida ?idrogen (? 8 ). Aadikal bebas sangat merusak karena sangat reakti$ , sehingga dapat bereaksi dengan D+,, protein, dan asam lemak tak jenuh. Menurut 8en (199B) yang dikuti$ dari Darmojo dan Martono (1999) menyatakan bah(a makin tua umur makin

banyak terbentuk radikal bebas, sehingga poses pengrusakan terus terjadi , kerusakan organel sel makin banyak akhirnya sel mati. e. 9ear :Tear Te*ri 7elebihan usaha dan stress menyababan sel tubuh rusak. ;. Te*ri k*lagen "eningkatan jumlah kolagen dalam jaringan menyebabkan kecepatan kerusakan jaringan dan melambatnya perbaikan sel jaringan. 2. Teori Sosiologi a. ,cti1ity theory, ketuaan akan menyebabkan penurunan jumlah kegiatan secara langsung. ). >eori kontinuitas, adanya suatu kepribadian berlanjut yang menyebabkan adanya suatu pola prilaku yang meningkatkan stress. 2. Disengagement >heory, putusnya hubungan dengan dunia luar seperti hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan indi1idu lain. -. >eori Strati$ikasi usia, karena orangyang digolongkan dala usia tua akan mempercepat proses penuaan. 3. Teori Psikologis a. >eori kebutuhan manusia dari Maslo(, orang yang bisa mencapai aktualisasi menurut penelitian .- dan tidak semua orang bisa mencapai kebtuhan yang sempurna. b. >eori @ung, terdapat tingkatan/tingkatan hidup yang mempunyai tugas dalam perkembangan kehidupan. c. <ourse o$ ?uman 2i$e >heory, Seseorang dalam hubungan denga lingkungan ada tingkat maksimumnya. d. De1elopment >ask >heory, >iap tingkat kehidupan mempunyai tugas perkembangan sesuai dengan usianya. B. Peru)ahan'Peru)ahan 5ang Terja-i pa-a Lansia 1. "erubahan Fisik a. Sistem pernafasan pada lansia.

1) 8tot perna$asan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga 1olume udara inspirasi berkurang, sehingga perna$asan cepat dan dangkal. ) "enurunan akti1itas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi penumpukan sekret. B) "enurunan akti1itas paru ( mengembang K mengempisnya ) sehingga jumlah udara perna$asan yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada perna$asan yang tenang kira kira .!! ml. C) ,l1eoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang ( luas permukaan normal .!mL), menyebabkan terganggunya prose di$usi. .) "enurunan oksigen (8 ) ,rteri menjadi D. mm?g menggangu prose oksigenasi dari hemoglobin, sehingga 8 tidak terangkut semua kejaringan. ') <8 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi 8 dalam arteri juga menurun yang lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri. D) kemampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaran sekret K corpus alium dari saluran na$as berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi. c. Sistem persyarafan. 1) <epatnya menurunkan hubungan persyara$an. ) 2ambat dalam merespon dan (aktu untuk ber$ikir. B) Mengecilnya syara$ panca indera. C) 0erkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syara$ pencium K perasa lebih sensiti$ terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin. "erubahan panca indera yang terjadi pada lansia. 1) "englihatan a) b) c) 7ornea lebih berbentuk skeris. S$ingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon 2ensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).

terhadap sinar.

d) Meningkatnya ambang pengamatan sinar 5 daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam cahaya gelap. e) ?ilangnya daya akomodasi. $) Menurunnya lapang pandang K berkurangnya luas pandang. pada skala. ) "endengaran. a) "resbiakusis (gangguan pada pendengaran) 5 ?ilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, .! terjadi pada usia diatas umur '. tahun. b) otosklerosis. c) >erjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras karena meningkatnya kreatin. B) "engecap dan penghidu. a) Menurunnya kemampuan pengecap. b) Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera makan berkurang. C) "eraba. a) b) b. 7emunduran dalam merasakan sakit. 7emunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin. Membran timpani menjadi atropi menyebabkan g) Menurunnya daya membedakan (arna biru atau (arna hijau

Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut. 1) 7atub jantung menebal dan menjadi kaku. ) 7emampuan jantung memompa darah menurun 1 - pertahun sesudah berumur ! tahun. ?al ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan 1olumenya. B) 7ehilangan elastisitas pembuluh darah.

7urangnya e$ekti$itasnya pembuluh darah peri$er untuk oksigenasi, perubahan posisi dari tidur keduduk ( duduk ke berdiri ) bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi '. mm?g ( mengakibatkan pusing mendadak ). C) >ekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah peri$er (normal M 1D!99. mm?g ). d. Sistem genito urinaria. 1) =injal, Mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai .! -, penyaringan diglomerulo menurun sampai .! -, $ungsi tubulus berkurang akibatnya kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria ( biasanya N 1 ) 4 0)+ meningkat sampai 1 mg - 4 nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat. ) %esika urinaria 9 kandung kemih, 8tot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai !! ml atau menyebabkan $rek(ensi 0,7 meningkat, 1esika urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin. B) "embesaran prostat M D. - dimulai oleh pria usia diatas '. tahun. C) ,tropi 1ul1a. .) %agina, Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi si$atnya lebih alkali terhadap perubahan (arna. ') Daya seGual, Frek(ensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas untuk melakukan dan menikmati berjalan terus. e. Sistem endokrin / metabolik pada lansia. 1. "roduksi hampir semua hormon menurun. 2. Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.

+. "ituitary, "ertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan berkurangnya produksi dari ,<>?, >S?, FS? dan 2?. 1. Menurunnya akti1itas tiriod 0MA turun dan menurunnya daya pertukaran 3at. <. Menurunnya produksi aldosteron. =. Menurunnya sekresi hormon bonads 5 progesteron, estrogen, testosteron. >. De$isiensi hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari sumsum tulang serta kurang mampu dalam mengatasi tekanan ji(a (stess). f. Perubahan sistem pencernaan pada usia lanjut. 1. 7ehilangan gigi, "enyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur B! tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gi3i yang buruk. 2. Indera pengecap menurun, ,danya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera pengecap (M &! -), hilangnya sensiti1itas dari syara$ pengecap dilidah terutama rasa manis, asin, asam K pahit. +. *so$agus melebar. lambung menurun, (aktu mengosongkan menurun. <. "eristaltik lemah K biasanya timbul konstipasi. =. Fungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi terganggu ). Makin mengecil K menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran darah. g. Sistem muskuloskeletal. 1. >ulang kehilangan densikusnya rapuh. 2. resiko terjadi $raktur. +. kyphosis. >. 2i1er ( hati ), 1. 2ambung, rasa lapar menurun (sensiti1itas lapar menurun ), asam

1. persendian besar K menjadi kaku. <. pada (anita lansia E resiko $raktur. =. "inggang, lutut K jari pergelangan tangan terbatas. >. "ada diskus inter1ertebralis menipis dan menjadi pendek ( tinggi badan berkurang ). a. =erakan 1olunter gerakan berla(anan. b. =erakan re$lektonik =erakan diluar kemauan sebagai reaksi terhadap rangsangan pada lobus. c. =erakan in1olunter =erakan diluar kemauan, tidak sebagai reaksi terhadap suatu perangsangan terhadap lobus d. =erakan sekutu =erakan otot lurik yang ikut bangkit untuk menjamin e$ekti$itas dan ketangkasan otot 1olunter. h. Perubahan sistem kulit & karingan ikat. 1) 7ulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak. ) 7ulit kering K kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan adiposa B) 7elenjar kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu tahan terhadap panas dengan temperatur yang tinggi. C) 7ulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan menurunnya sel sel yang meproduksi pigmen. .) Menurunnya aliran darah dalam kulit juga menyebabkan penyembuhan luka luka kurang baik. ') 7uku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh. D) "ertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta (arna rambut kelabu. &) "ada (anita E '! tahun rambut (ajah meningkat kadang kadang menurun. 9) >emperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun.

1!) 7eterbatasan re$lek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak rendahnya akit$itas otot. . Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan sexual. 1) "erubahan sistem reprduksi. a) selaput lendir 1agina menurun9kering. b) menciutnya o1arium dan uterus. c) atropi payudara. d) testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur. e) dorongan seG menetap sampai usia diatas D! tahun, asal kondisi kesehatan baik.

) 7egiatan seGual. SeGualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam mani$estasi kehidupan yang berhubungan dengan alat reproduksi. Setiap orang mempunyai kebutuhan seGual, disini kita bisa membedakan dalam tiga sisi 5 1) $isik, Secara jasmani sikap seGual akan ber$ungsi secara biologis melalui organ kelamin yang berhubungan dengan proses reproduksi, ) rohani, Secara rohani tertuju pada orang lain sebagai manusia, dengan tujuan utama bukan untuk kebutuhan kepuasan seGualitas melalui pola pola yang baku seperti binatang dan B) sosial, Secara sosial kedekatan dengan suatu keadaan intim dengan orang lain yang merupakan suatu alat yang apling diharapkan dalammenjalani seGualitas. SeGualitas pada lansia sebenarnya tergantung dari caranya, yaitu dengan cara yang lain dari sebelumnya, membuat pihak lain mengetahui bah(a ia sangat berarti untuk anda. @uga sebagai pihak yang lebih tua tampa

harus berhubungan badan, msih banyak cara lain unutk dapat bermesraan dengan pasangan anda. "ernyataan pernyataan lain yang menyatakan rasa tertarik dan cinta lebih banyak mengambil alih $ungsi hubungan seGualitas dalam pengalaman seG. . "erubahan/perubahan mental Faktor/$aktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah 5 a. "ertama/tama perubahan $isik, khususnya organ perasa. b. kesehatan umum c. >tingkat pendidikan d. 7eturunan (herediter) e. 2ingkungan "erubahan kepribadian yang drastis keadaan inijarang terjadi lebih sering berupa ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang, kekakuan mungkin oleh karena $aktor lain seperti penyakit/penyakit. 7enangan (memory) ada dua4 1) kenangan jangka panjang, berjam/jam sampai berhari/hari yang lalu, mencakup beberapa perubahan, ) 7enangan jangka pendek atau seketika (!/1! menit), kenangan buruk. Intelegentia Ouation4 1) tidakberubah dengan in$ormasi matematika dan perkataan 1erbal, ) berkurangnya penampilan,persepsi dan keterampilan psikomotorterjadi perubahan pada daya membayangkan, karena tekanan/ tekanan dari $aktro (aktu. "engaruh proses penuaan pada $ungsi psikososial. 1. perubahan $isik, sosial mengakibatkan timbulnya penurunan $ungsi, kemunduran orientasi, penglihatan, pendengaran mengakibatkan kurangnya percaya diri pada $ungsi mereka. . Mundurnya daya ingat, penurunan degenerasi sel sel otak. B. =angguan halusinasi. C. 2ebih mengambil jarak dalam berinteraksi. .. Fungsi psikososial, seperti kemampuan ber$ikir dan gambaran diri.

2.1 K*nsep (angguan Harga Diri =angguan harga diri adalah suatu keadaan dimana indi1idu mengalami atau beresiko mengalami e1aluasi diri yang negati$ tentang kemampuan atau diri (<arpenito, 1999). ?arga diri merupakan satu dari empat komponen konsep diri. =angguan konsep diri merupakan kategori diagnostik umum. .C.1 0atasan karakteristik ganguan harga diri (<arpenitto) 5 / "engungkapan diri negati$ / *kpresi malu atau rasa bersalah / *kpresi diri sebagai seorang yang tidak dapat mengatasi suatu situasi. / Merasionalisasi penolakan / 7etidakmampuan untuk menentukan tujuan / "emecahan masalah yang buruk / Menunjukkan gejala depresi (ggn tidur, ggn makan). / Mencari jaminan secara berlebihan / "erilaku penyalahgunaan diri / Menolak mencoba situasi baru / Mengingkari masalah/masalah nyata / "royeksi rasa bersalah9 tanggungja(ab terhadap masalah / Merasionalisasikan kegagalan pribadi / ?ipersensi1itas terhadap kritik ringan / "enuh kata/kata yang muluk. .C. . Faktor/$aktor yang berhubungan =angguan harga diri dapat merupakan kejadian episodik atau masalah kronis. 7egagalan untuk memecahkan suatu masalah atau stress berurutan dapat menimbulkan harga diri rendah kronis. Faktor/$aktor tersebut dapat terjadi sepanjang (aktu. .C.B "ato$isiologi

"erubahan penampilan 5 / 7ehilangan bagian tubuh / 7ehilangan $ungsi tubuh / 0entuk badan berubah

Maturasi 5 / 0erhubungan dengan kehilangan (orang, $ungsi, $inansial, pekerjaan)

Situasional5 / 7ebutuhan tidak terpenuhi / 7urangnya umpan balik positi$ / "erasaan diabaikan / "erasaan kegagalan skunder 4 tidak bekerja, masalah $inansial, kehilangan kerja, masalah hubungan dengan keluarga, ri(ayat penyalah gunaan hubungan. / ?arapan yang tak terelealisasi / "enolakan oleh keluarga / "ersaasaan tidak berdaya akibat institusionalisasi / Ai(ayat berbagai kegagalan

?arga diri rendah Stress

!gn konsep diri $#arga diri)

?", ,PIS

,<>?

7orteks adrenal (cortisol) ("erubahan sistem imun)

Medulla adrenal ("eningkatan katekolamin )

%esiko terjadi infeksi

+adi meningkat, >ek. Darah meningkat, Aespirasi meningkat

%esiko terjadi trauma

!ambar ". #ubungan harga diri dengan timbulnya berbagai masalah keperawatan. Dari konsep diatas dapat dirumuskan beberapa diagnose kepera(atan pada klien yang mengalami gangguan harga diri yaitu5 1). =angguan harga diri b.d kegagalan hidup skunder tidak bekerja, masalah $inansial, masalah dengan hubungan keluarga serta instiusionalisasi. ). Aesiko in$eksi b.d penurunan daya tahan B). Aesiko cedera b.d gangguan $ungsi 1askuler 2.< K*nsep Asuhan kepera,atan lansia -engan gangguan harga -iri ...1. "engkajian / 7aji hal yang berhubungan dengan karakteristik atau identitas klien secara umum termasuk genogram serta ri(ayat hidup klien terutama yang behubungan dengan kondisi klien saat ini. / 7aji tentang keadaan umum / 7aji tentang keadaan $isik dengan melakukan pemeriksaan $isik

/ 7aji tentang kemampuan ,D2 klien dan lakukan penilaian dengan indeks ,D2 7at3. / 7aji tentang data mental, dengan sekala depresi beck, Short "ortable Mental Status Ouestionnaire (S"MSO), dan Mini Mental State *Gam (MMS*) serta tingkat keasadarn klien. ... Aencana 7epera(atan 1). =angguan harga diri b.d kegagalan hidup skunder tidak bekerja, masalah $inansial, masalah dengan hubungan keluarga serta instiusionalisasi. >ujuan 5 Setelah dira(at klien menunjukan harga diri positi$ 5 / Mengungkapkan perasaan dan pikiran mengenai diri / Mengidenti$ikasi atribut positi$ mengenai diri / Dapat mengeidenti$ikasi akibat gangguan harga diri 7riteria5 / 7lien dapat akti$ berakti1itas / 7lien dapat tidur ./' jam sehari / 7lien dapat berkomunikasi secara terbuka dengan sesama lansia. Inter1ensi 5 I+>*A%*+SI 1. >etapkan hubungan saling percaya 1Q pera(at klien dengan cara5 Dorong indi1idu meng/ ungkapkan perasaan. Dorong indi1idu bertanya tentang masalah dan penanganan serta akibat jika masalah stress tidak diatasi 0erikan in$ormasi yang terpercaya dan perkuat in$ormasi yang telah diberikan "erjelas mengenai konsep harga diri, pera(atan dan pemberi pelayanan pera(atan. A,SI8+,2IS,SI Dengan adanya saling percaya klien akan mau mengungkapkan perasaan yang terpendam yang beresiko menimbulkan stress sehingga dengan proses katarsis beban hidup klien akan berkurang sehingga harga diri klien akan menjadi semakin baik.

1Q

Q BQ CQ

.Q

'Q DQ

?indari kritik negati$ 0erikan pri1asi atau lingkungan ). )ntuk meningkatkan intensitas aman. hubungan sehingga semakin >ingkatkan interaksi sosial banyak proses katarsis yang dapat ?indari perlindungan ber/lebihan dilakukan dengan klien. Dorong gerakan9latihan B). Sebagai koping yang dapat meningkatkan konsep diri klien. =ali kekuatan dan sumber / sumber C). ,gar klien dapat menjalani hidup pada indi1idu secara rasional sesuai dengan Diskusikan tentang realitas harapan kondisinya saat ini. dan alternati$. Aujuk ke sumber/sumber koping .) )ntuk membantu memecahkan masalah dengan mencari berbagai yang lain dukungan koping. ') )ntuk mempertinggi rasa percaya diri klien sehingga mampu 0eri dorongan terhadap akti1itas meningkatkan harga diri klien posisti$ dan kontak dengan teman menciptakan situasi hubungan yang telah dilakukan. yang saling membantu. D). )ntuk mengurangi beban psikologis sehingga dapat 0antu kien mengepresikan pikiran merduksi stress. dan perasaannya. 2ibatkan dalam akti1itas sosial, &). ,gar akti1itas klien lebih terarah dan secara langsung dapat ketrampilan dan kejujuran serta mengurangi kesempatan klien berikan bimbingan prilaku sesuai menyendiri yang dapat norma. memunculkan timbulnya stress.

). Aesiko in$eksi b.d penurunan daya tahan >ujuan 5 Setelah dira(at klien tidak mengalami in$eksi 7riteria5 / "ersonal higiene baik / 7lien tahu pengaruh stress dengan tibulnya penyakit in$eksi / >anda/tanda in$eksi tidak muncul #NTE&?EN"# 1Q 2akukan ?* tentang pengaruh 1Q stress terhadap ttimbulnya penyakit in$eksi. Q ?* agar klien akti$ melakukan Q &A"#%NAL Stress dapat meningkatkan kadar kortisol yang bersi$at imunosupresan. ,kti1itas dapat meningkatkan status

latihan $isik BQ BQ ?* agar klien makan makanan dengan jumlah dan kualitas yang cukup. CQ ?e dan beri contoh agar klien menjaga kebersihan lingkungannya setiap hari. .Q ?e agar klien teratur menjaga kebersihan dirinya.

CQ

.Q

imunologi. Makanan sebagai sumber energi, pembangun serta 1itamin yang berman$aat bagi daya tahan klien. 2ingkungan yang sehat akan mencegah terjadinya perkembangan penyakit terutama penyakit akbat lingkungan. >ubuh yang bersih akan mencegah timbulnya penyakit seperti diare, dan penyakit kulit.

0,0 B

>I+@,),+ 7,S)S B.1 "engkajian ,. Data 0iogra$i +ama @enis kelamin =olongan darah >empat K tanggal lahir "endidikan terakhir ,gama Status perka(inan >inggi badan9berat badan "enampilan ,lamat 5 5 5 5 5 5 5 ?A 2aki/laki 5 / 5 7ediri, 9 September !!1 SD Islam Duda 5 1'C cm 900 'C kg Aapi dan ceria dengan ciri tubuh tinggi sedang kulit agak gelap, rambut putih Desa 6edi, A> I, A6 !1, 6edi, 7ec. =edangan, Sidoarjo 5 5 5 5 ,gus Salim 7eponakan Desa 6edi, A> !1, A6 !1, 6edi, Sidorajo >elp / ' +o1ember !!1

8rang yang mudah dihubungi ?ubungannya dengan klien ,lamat K telepon =edangan >anggal pengkajian 0. Ai(ayat 7eluarga =enogram 5

7eterangan

R 2aki/laki R "erempuan R 2ansia yang dira(at

<. Ai(ayat "ekerjaan "ekerjaan saat ini 5 / ,lamat pekerjaan 5 / 0erapa jarak dari rumah ,lat transportasi "ekerjaan sebelumnya pro1insi 0erapa jarak dari rumah ,lat tranpoertasi

5/ 5/ 5 Sebagai pedagang hasil bumi dan ternak antar 5 ?ingga luar pulau ja(a spt5 Sumatra dan +>0 5 7apal 2aut dan Mobil

Sumber/sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan 5 Semasih kuat bekerja klien mempunyai penghasilan yang cukup banyak. =aya hidupnya sangat konsumsti$. 2ansia mempunyai sejumlah rumah dan tabungan. ,kan tetapi setelah menderita Stroke 199& kelien kehabisan ahrta yang dimiliki dan terpaksa hidup dari rumah ke rumah bekas teman/temannya semasa sukses. ?inga pada akhirnya bosan dan memutuskan masuk ke "anti. D. Ai(ayat 2ingkungan ?idup >ype tempat tinggal 5 permanen milik keponakan @umlah kamar 5 B buah kamar tidur 1 kamar mandi, 1 dapur 7ondisi tempat tinggal 5 sempit dan sumpek @umlah orang yang tinggal dalam satu rumah 5 laki B..orang, perempuan Derajat pri1asi 5 7urang diperhatikan dan dihargai oleh keponakan >etangga terdekat 5/ ,lamat dan telepon 5/ *. Ai(ayat Aekreasi ?obbi9minat 5 Main sepak bola dan bulu tangkis serta menari 7eanggotaan dalam organisasi 5/ 2iburan9perjalanan 5 7eliling @a(a dan Sumatra sambil mencarai barang dagangan. F. Sistem "endukung "era(at9bidan9dokter9$isiotherapi 5 "uskesmas "embantu, 6edi @arak dari rumah 5 1 7m Aumah Sakit 5 AS Dr. Soetomo jaraknya 1. 7linik 5 Dr )mum jaraknya 1 km km "elayanan keehatan di rumah 5/ Makanan yang dihantarkan 5/ "era(atan sehari/hari yang dilakukan keluarga 5 / 2ain/lain 5/

org

km

=. Diskripsi kekhususan 7ebiasaan ritual 5 2ansia beragama islam sebelum sakit agak jarang sholat. @arang ikut puasa penuh. Sekarang lansia ikut puasa penuh dan sholat . (aktu. Iang lainnya 5 7lien suka menari ?. Status 7esehatan Status kesehatan umum selama setahun yang lalu 5 tekanan darah tinggi dan badan bagian kanan lemah. Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu 5 2ansia sudah terdeteksi menderita tekanan darah tinggi sejak tahun 199& 7eluhan utama 5 "ro1okati1e9"aliati1e 5 Sulit tidur Ouality9Ouantity 5 >idur hanya B/C jam sehari Aegion 5 / Se1erity scale 5 Sangat susah jika memejamkan mata >iming 5 0ila teringat akan bayangan masa lalu yang sukses. >imbul perasaan bersalah karena tidak mampu bertanggung ja(ab terhadap keluarga. 8bat/obatan yang digunakan klien saat ini +8 +,M, 80,> 1 01 1P1 "aracetamol 1P1 Status imunisasi 5 tak ingat ,lergi 5 S! 8bat/obatan 5 / S1 Makanan 5/ S Faktor lingkungan5 / "enyakit yang diderita5 saat dikaji lansia tidak merasakan adanya suatu penyakit. >etapi setelah diamati, tangan kanan kien sering bergerak tanpa kontrol (khorea), setiap menceritakan masa lalaunya lansia selalu menangis tersedu/sedu. 2ansia selalu mengungkapkan alasan klise bah(a hidup sudah digarisakan >uhan, sambil menangis. I. ,kti1itas ?idup Sehari/hari

D8SIS

7*> )ntuk obat sakit pegal badannya.

#n-eks Kat@ 5 , 4 2ansia mandiri dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi. %ksigenasi 5 +a$ar 1& P9mnt, Suara paru normal, 6h /9/, Ah /9/, batuk /, sesak / Cairan -an eklektr*lit 5 Minum utama air putih . gelas (T !! cc)9hari ditambah teh. 2ansia tidak minum kopi. Nutrisi 5 7lien saat ini mengikuti puasa penuh. Makan kali sehari dengan lauk sesuai yang disediakan "anti. Semua makanan yang disediakan bisa dihabiskan. +a$su makan baik. Sebelum puasa lansia biasa makan B P sehari. Eliminasi 5 bab 1 kali sehari pagi, jumlah dan konsistensi normal. AktiAitas 5 7lien akti$ berakti1itas seperti mengikuti kegiatan sosialisasi, ibadah dan kegiatan lain yang dilaksanakan oleh panti. 7lien merasa aagak susah jika berjalan karena kaki kanannya lemah dan keseimbangan tubuhnya kurang baik. #stirahat -an ti-ur 5 klien tidak pernah tidur siang, malam klien biasa tidur pk. !1.!! dan bangun pk. B.!!. 7lien sering terbayang/bayang kesuksesan masa lalu dan rasa bersalah akibat tidak bisa bertanggungja(ab terhadap keluarga. Pers*nal h5giene 5 7epala bersih, hidung, telinga dan mulut bersih. 7lien mandi P sehari dengan sabun, klien menggosok gigi P sehari dengan menggunakan pasta gigi. 7uku kaki klien tampak kotor, hitam dan panjang. 7ulit bersih "eksual 5 2ansia mengatakan masih mempunyai keinginan sek terhadap la(an jenis. 2ansi masih bisa terangsang dan ereksi bila melihat tubuh (anita yang seksi. >etapi klien menyadari sekarang klien sudah ada di panti dan harus mengikuti aturan yang ada. &ekreasi 5 7lien dapat berekreasi dengan sesama lansia melalui kegiatan rekreasi yang dilakukan oleh "anti setap hari Aabu. Dengan kegiatan ini klien dapat menyalurkan hobi menarinya. Psik*l*gis 5 Persepsi klien 5 2ansia mengatakan bah(a dia memilih tinggal di "anti karena merasa tidak perhatikan lagi rumah, lansia tidak mampu bekerja lagi dan tidak memiliki dana yang cukup untuk menghidupi dirinya dan keluarga. lansia mengatakan telah gagal dalam hidupnya. >etapi lansia menayadari bah(a semua ini merupakan nasib dan garis hidup yang harus dijalani (iucapkan sambil menangis). K*nsep -iri 5 2ansia merasa telah gagal mengahapi hidup. Em*si 5 2ansia menangis setiap menceritakan keadaan dirinya dan ri(ayat kehidupannya. 7lien suka bercanda dan terta(a. A-aptasi 5 2ansia cepat akrab dengan petugas. 2ansia mengatakan betah tinggal di "anti. !ekanisme pertahanan -iri 5 Aasionalisasi @. >injauan Sistem

7eadaan umum penuh

5 >ubuh segar, terlihat sehat dan dapat berakti1itas secara

>ingkat kesadaran5 7ompos mentis =<S 5 *C %. M' >otal 5 1. o >anda 1ital 5 S5 B',& <, +adi 5 D P9mnt, >ensi 5 1C!9&!. AA 5 1& P 1. 7epala 5 Aambut uban semua, benjolan tidak ada, kulit kepala bersih . Mata/>elinga/?idung 5 7atarak (/), 1isus '9', klien mengalami kesulitan jika menutup mata kanan. "endengaran baik, serumen (/), hidung tidak ditemukan kelainan. B. 2eher 5 >idak ditemukan benjolan ataupun bendungan 1ena jugularis.

C. Dada dan punggung 5 0entuk normal, simetris, gerakan simetris, Suara paru 1esikuler. Suara jantung S1 S normal, icts kordis pada I<<< C/. kiri. >ulang belakang tidak ditemukan kelainan. .. ,bdomen dan pinggang 5 "ada pemeriksaan abdomen dan pinggang tidak ditemuka kelainan. '. *ktremitas atas dan ba(ah 5 7elemahan pada ektremitas kanan (tangan kanan khorea) kaki kanan kemampuan kontraksinya menurun. 8tot Uuadrisep $emuralis mengecil. *ktremitas kiri dalam keadaan normal. D. Sistem immune 5 >idak ditemukan adanya kelainan yang berhubungan dengan sistem imun. &. =enetalia 9. Aeproduksi 1! "ersara$an 11 "engecapan 1 "enciuman 1B >aktil respon 5 bersih dan normal 5 lansia merasa masih mamapu melakukan akti1itas seksual. 5 ,danya kelemahan pada ner1us kranialis I%, %I, dan %II 5 lansia masih mampu membedakan semua rasa. 5 >idak ditemukan gangguan penciuman 5 >idak ada masalah

7. Status 7ogniti$ 9 ,$ekti$ 9 Sosial 1. Short "orteble Mental Status Ouestionaire ( S"MSO )57esalahan !9 mental utuh . Mini / Mental State *Gam ( MMS* )5 +ilai B!9 $ungsi mental normal

B. In1entaris Depresi 0eck5 +ilai 1. ( Dpresi sedang) C. ,"=,A 7eluarga 5 +ilai C 5 kondisi keluarga tidak kondusi$ untuk lansia. 2. Data "enunjang 1. 2aboratorim 5/ . Aadiologi 5/ B. *7= 5/ C. )S= 5/ .. <>/ Scan 5/ '. 8bat / obatan 5 01 1P1 dan "aracetamol 1P1 II. ,+,2IS, D,>, N % 1 1 #NTE&P&ET A"# /ET#%L%(#. B 2ansia merasa gagal dalam hidup, 7egagalan lansia merasa tidak mampu bekerja hidup. lagi, tidak punya dana, lansia merasa tidak mampu bertanggungja(ab terhadap keluarga, Dulu lansia sebagai pedagang yang sukses. 0ila teringat masa lalu lansia sering sulit tdur. 2ansia tidur B/C jam9hari. Setiap bercerita masa lalu lansia menangis. Selalu menggunakan pembelaan bah(a semua ini sudah nasib dengan justu$ikasi rasional. Skala depresi beck 1. (depresi sedang), susah tidur, tidur B/C jam9hari. 7omunikasi kurang. "erasaan bersalah yang berkepanjangan. 7uku kotor, kamar kotor, 7elemahan pada ektremitas kanan, ri(ayat hipertensi sejak 1991, ri(ayat stroke tahun 1999, tempat tidur tinggi, lokasi "anti yang naik turun Stress9ggn daya tahan DATA /"#(N "B!PT%!. !A"ALAH /P&%BLE!. C =gn harga diri

Aesiko terjadi in$eksi.

7ondisi 1askuler dan ektremitas yang belum stabil serta lingkungan

Aesiko terjadi trauma

yang tidak kondusi$.

B. "rioritas Diagnose 7epera(atan 1) =angguan harga diri b.d kegagalan dalam hidup dan koping yang tidak adekuat ditandai dengan skala depresi VV, tidur hanya B/C jam9hari, sering melakukan mekanisme koping rasionalisasi, mengis jika menceritakan masa lalunya, klien tidak punya simpanan, keluarga menolak klien. ) Aesiko terjadi trauma9jatuh b.d kelemahan bagian tubuh dan tekanan darah yang tidak stabil B) Aesiko terjadi penyakit in$eksi b.d personal hygiene kurang, kamar kotor, kecemasan yang menahun. +.+. Peren2anaan ") !angguan harga diri b.d kegagalan dalam hidup dan koping yang tidak adekuat ditandai dengan skala depresi &&' tidur hanya ()* jam/hari' sering melakukan mekanisme koping rasionalisasi' mengis jika menceritakan masa lalunya' klien tidak punya simpanan' keluarga menolak klien. >ujuan 5 Setelah dira(at klien menunjukan harga diri positi$ 5 / Mengungkapkan perasaan dan pikiran mengenai diri / Mengidenti$ikasi atribut positi$ mengenai diri / Dapat mengeidenti$ikasi akibat gangguan harga diri 7riteria5 / 7lien dapat akti$ berakti1itas / 7lien dapat tidur ./' jam sehari / 7lien dapat berkomunikasi secara terbuka dengan sesama lansia.

Aencana tindakan ?ari9tanggal Selasa, D9119 !!1 1Q I+>*A%*+SI >etapkan hubungan saling percaya pera(at klien dengan cara5 Dorong indi1idu meng/ungkapkan perasaan. Dorong indi1idu bertanya tentang masalah dan penanganan serta akibat jika masalah stress tidak diatasi 0erikan in$ormasi yang terpercaya dan perkuat in$ormasi yang telah diberikan "erjelas mengenai konsep harga diri, pera(atan dan pemberi pelayanan pera(atan. ?indari kritik negati$ 0erikan pri1asi atau lingkungan aman. >ingkatkan interaksi sosial ?indari perlindungan ber/lebihan Dorong gerakan9latihan =ali kekuatan dan sumber / sumber pada indi1idu Diskusikan tentang realitas harapan dan alternati$. Aujuk ke sumber/sumber koping yang lain Q 1Q A,SI8+,2IS,SI Dengan adanya saling percaya klien akan mau mengungkapkan perasaan yang terpendam yang beresiko menimbulkan stress sehingga dengan proses katarsis beban hidup klien akan berkurang sehingga harga diri klien akan menjadi semakin baik.

BQ CQ Aabu, &9119 !!1 .Q

'Q

0eri dorongan terhadap akti1itas posisti$ kontak dengan teman yang telah dilakukan.

). )ntuk meningkatkan intensitas hubungan sehingga semakin banyak proses katarsis yang dapat dilakukan dengan klien. B). Sebagai koping yang dapat meningkatkan konsep diri klien. C). ,gar klien dapat menjalani hidup secara rasional sesuai dengan kondisinya saat ini. .) )ntuk membantu memecahkan masalah dengan mencari berbagai dukungan koping. ') )ntuk mempertinggi rasa percaya diri klien sehingga mampu meningkatkan harga diri klien dan menciptakan situasi hubungan yang saling membantu. D). )ntuk mengurangi beban psikologis sehingga

DQ &Q

0antu kien perasaannya.

dapat merduksi stress. &). ,gar akti1itas klien lebih terarah dan secara langsung dapat mengurangi kesempatan klien 2ibatkan dalam akti1itas sosial, ketrampilan dan menyendiri yang dapat memunculkan timbulnya kejujuran serta berikan bimbingan prilaku sesuai stress. norma.

mengepresikan

pikiran

dan

+) %esiko terjadi trauma/jatuh/stoke berulang b.d kelemahan bagian tubuh tekanan darah yang tidak stabil dan riwayat stroke >ujuan Setelah dira(at klien dapat mengenal dan melakukan mencegahan terhadap resiko terjadi trauma dan trauma tidak terjadi 7riteria 5 / 2ingkungan aman dari benda/benda yang berbahaya / 2antai tidak licin / 7lien dapat bergerak dengan poisisi yang benar / >empat tidur aman / 7lien bersedia melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur / >ekanan darah normal HA&# TAN((AL Aabu, &9119 !!1 1Q Q BQ CQ #NTE&?EN"# ,mankan benda/benda berbahaya yang ada 1Q di sekitar klien. "erhatikan agar lantai jangan terlalu licin Q ?e agar klien hati/hati bila baru bangun BQ terutama jika kepala pusing. 0eritahu agar klien jangan salah posisi jika bergerak. @aga agar tempat tidur bersih dan tidak terlalu CQ tinggi. &A"#%NAL#"A"# )ntuk mencegah timbulnya trauma $isik akibat benda terutama benda tajam 2antai licin dapat menyebabkan terpeleset sehingga lansia bisa jatuh. 0angun yang tiba/tiba dapat menyebabkan hipotensi ortostatik sehingga klien bisa jatuh. "osisi yang benar dapat mencegah timbulnya penyakit akibat kerja. >empat tidur yang bersih dapat mencegah timbulnya trauma (dekubitus). >> yang tinggi dapat menyebabkan jatuh.

2akukan pemeriksaan $isik secara teratur dan he .Q Dengan pemeriksaan $isik dapat diketahui $aktor resiko agar klien mengurangi jumlah garam. sehingga dapat lebih mudah mencegah timbulnya trauma. () %esiko terjadi penyakit infeksi b.d personal hygiene kurang' kamar kotor' kecemasan yang menahun. >ujuan 5 Setelah dira(at klien tidak mengalami in$eksi 7riteria5 / "ersonal higiene baik / 7lien tahu pengaruh stress dengan tibulnya penyakit in$eksi / >anda/tanda in$eksi tidak muncul HA&# TAN((AL 7amis, 99119 !!1 1Q Q BQ CQ .Q #NTE&?EN"# 2akukan ?* tentang pengaruh stress terhadap ttimbulnya 1Q penyakit in$eksi. ?* agar klien akti$ melakukan latihan $isik Q ?* agar klien makan makanan dengan jumlah dan kualitas BQ yang cukup. ?e dan beri contoh agar klien menjaga kebersihan CQ lingkungannya setiap hari. ?e agar klien teratur menjaga kebersihan dirinya. .Q &A"#%NAL Stress dapat meningkatkan kadar kortisol yang bersi$at imunosupresan. ,kti1itas dapat meningkatkan status imunologi. Makanan sebagai sumber energi, pembangun serta 1itamin yang berman$aat bagi daya tahan klien. 2ingkungan yang sehat akan mencegah terjadinya perkembangan penyakit terutama penyakit akbat lingkungan. >ubuh yang bersih akan mencegah timbulnya penyakit seperti diare, dan penyakit kulit.

B.C "elaksanaan Hari tgl Selasa D9119!1 !&.!!/ 1C.!! 1Q

Tin-akan

EAaluasi ;*rmati; /Hasil.

Membina hubungan saling percaya pera(at klien dengan cara5 "erkenalan lebih intensi$ Mendorong indi1idu meng/ungkapkan perasaan. Mendorong indi1idu bertanya tentang masalah dan penanganan serta akibat jika masalah stress tidak diatasi Menjelaskan mengenai konsep harga diri, pera(atan dan pemberi pelayanan pera(atan. Q Menganjurkan agar klien melakukan interaksi sosial dengan penghuni lain.secara terbuka. =ali kekuatan dan sumber / sumber pada indi1idu Diskusikan tentang realitas harapan dan alternati$. Menyampaikan kondisi yang dialami klien sehubungan dengan adanya gejala post stroke yang berpengaruh terhadap prilaku klien saat ini.kepada penanggungja(ab panti. Memberi dorongan terhadap akti1itas posisti$ dan kontak dengan teman yang telah dilakukan. Membantu klien mengepresikan pikiran dan perasaannya. Melibatkan klien dalam akti1itas sosial

BQ CQ Aabu, &9119 !! 1 "k. !&.!!/ 1!.!! .Q

'Q DQ &Q

B.. *1aluasi

DA0TA& PU"TAKA ,der A K <ohen +. (1991). ,he nfluence -f .onditioning -n mmune %esponse, "sychoneuroimmunology. nd *d. ,cademic "ress Inc. San Diego ,3is ?. (199C). /anajemen 0paya 1esehatan 0sia 2anjut di Puskesmas. ,7"*A Dr. 8tten. 0andung. (Makalah) 0ouchard <, (199!). ,he 3ield of ,he Phisical 4ctivity Science. ?uman 7onetics 0ooks. <hampaign. Darmojo dan Martono, (1999). !eriatri. "ercetakanIudistira. @akarta, Departemen 7esehatan A.I, (199.), Pedoman Pembinaan 1esehatan 0sia 2anjut 5agi Petugas 1esehatan' Direktorat 0ina 7esehatan 7eluarga, @akarta Djojosugito. ,.?.M ( !!!). 6ujud 7yata Pelayanan ndividu dari Profesi Perawat. 0andung. (Makalah disampaikan dalam Munas ""+I %I). 2ueckenotte. (199&) (alih 0ahasa Maryunani). Pengkajian !erontologi. "enerbit 0uku 7edokteran *=<. @akarta +uryati M.(199C). Proses /enua.,7"*A Dr. 8ten. 0andung. (Makalah) +urgi(iati.*. (199C) Perubahan)Perubahan Psikososial Pada 0sia 2anjut. ,7"*A Dr. 8ten. 0andung. Soedoso (199.). .edera -lahraga. *=<.@akarta. Shadikin. dr. (1999). Modulasi munologi Pada Pemberian 4ktivitas 8engan /etode 823. )+,IA. Surabaya. Ste1ens ".@.M, F. 0ordui, %an Der 6eyde (1999), "era(atan 2anjut )sia, *=<, @akarta

BAB ### T#N$AUAN KA"U"

BAB #? PE!BAHA"AN Dalam pengkajian klien dengan gangguan pola makan akibat dari

gangguan sistem pencernaan yaitu terjadi akibat dari peningkatan produksi asam lambung menyebabkan gangguan pada pola akti1itas sehari/hari dan pemenuhan asupan nutrisi yang berkurang dari kebutuhan tubuh, sedangkan sistem perna$asan, sistem kardio1askueler, sistem perkemihan, sistem reproduksi masih dalam batas normal. Masalah/masalah yang muncul adalah gangguan rasa nyaman4nyeri, asupan nutrisi kurang dari kebutuhan dan kemampuan dalam pera(atan mandiri. Dalam inter1ensi dan implementasi secara umum tidak banyak perbedaan, hanya saja perlu modi$iksi untuk mempermudah dan bersi$at operasional sehingga bisa dilaksanakan dan diaplikasikan oleh klien sesuai dengan kemampuan dan sumber daya dan dana yang ada. *1aluasi dari yang telah dilakukan dari berbagai tindakan baik independent maupun interdependent dan dalam catatan perkembangannya memberikan e1aluasi yang baik (alaupun tidak maksimal.

BAB ? KE"#!PULAN DAN "A&AN ,. 7esimpulan 1. "roses menua terjadi pada setiap indi1idu dengan masalah/masalah yang ber1ariasi sesuai dengan tingkat kemampuan $isik, psikologis, sosial dan lingkungannya sebelum menjelang masa tuanya. . "elayanan pera(atan klien +y. < meliputi pemenuhan kebutuhan akan nutrisi bagi tubuh dan kebutuhan akti1itas sehari/hari seoptimal mungkin, memelihara dan meningkatkan kesehatannya, bimbingan keterampilan pera(atan mandiri dan penjelasan tentang status gi3i serta $aktor/$aktor yang mempengaruhi proses ketuaan. B. C. .. Dalam menyelenggarakan implementasi pera(at melibatkan klien untuk mengatasi masalah yang terjadi. 7egiatan pelayanan yang diberikan juga menitikberatkan pada promoti$ dan pre1enti$ serta minimal curati$ dan rehabilitati$. "roses pendokumentasian dilakukan tiap hari untuk mengikuti perkembangan klien dalam bekerja sama mengatasi masalahnya. 0. Saran 1. "elayanan lanjut usia diselenggarakan dalam bentuk pelayanan keperera(atan secara komprehensi$ dengan melibatkan beberapa disiplin ilmu meliputi bidang kesehatan, rehabilitasi dan sosial. . "eningkatan pendidikan kesehatan dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan media yang sehingga dapat mengoptimalkan lansia dalam memenuhi kehiudpan sendiri secara mandiri sehingga siap diresosialisasikan.

Anda mungkin juga menyukai