1. Pendahuluan
Pengelolaan limbah padat (sampah) di beberapa negara maju seperti Kanada,
Denmark, Jerman, Jepang, theNetherlands, Swedia dan Amerika Serikat adalah
menggunakan pembakar sampah (incinerator) untuk menghasilkan energi, terutama
sampah dengan kadar organik rendah (S. Sakai, dll, 1996). Situasi ini berbeda dengan
keadaan di negara berkembang termasuk Indonesia, karena di kebanyakan negara
berkembang terdapat lebih banyak kandungan organics (68-70%).
Mekanisme pembangunan bersih atau clean development mechanism (CDM),
dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca menawarkan peluang investasi bagi
negara berkembang, khususnya dalam hal pengelolaan sampah. Sampai saat ini
banyak proyek CDM yang fokus kepada program pengendalian emisi dari TPA
sampah. Penerapan sanitary landfill atau TPA bersanitarijika tidak dilengkapi dengan
pembangkit listrik atau flarin, justru lebih buruk dalam hal meng-emisi karbon dari
pada menggunakan TPA opendumping (J. R. Barton, at all, 2007).
Metana merupakan gas rumah kaca (GRK) yang menyumbang pemanasan
global 21 kali lebih besar dari CO2. Harus dikurangi emisinya dengan cara ditangkap/
diekstraksi untuk dijadikan CO2 dengan cara flaring maupun dijadikan bahan bakar
pembangkit listrik (H. Insam a, B. Wett, 2007; Lenny Bernstein, Gary Yohe,dkk,
2007). Disebutkan dalam Protokol Kyoto bahwa negara negara maju (Annex I)
menurunkan emisi GRKnya pada tahun 2008 2012 rata-rata 5,2% dari total emisi
dunia tahun 1990 menggunakan mekanisme CDM (clean development mechanism).
Mekanisme ini memberi kesempatan negara negara berkembang untuk memperoleh
dana atas program pegurangan emisi (Lenny Bernstein, Gary Yohe,dkk, 2007; Wim
Maaskant, 2008; JR Barton, Issaias, Stentiford, 2007; Matt van Domselaar & Bill Ryan,
2006). Jika Indonesia memanfaatkan ini akan diperoleh pemasukan atau devisa.
Malang adalah kota di Jawa timur Indonesia, dengan populasi pada tahun 2003
adalah 763,465 orang. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Malang cukup tinggi,
rata-rata dari tahun 1998 sampai 2006, adalah 1,24%. Pertumbuhan tertinggi adalah
pada 2003 yaitu 0,33% sedangkan pertumbuhan terendah adalah pada 2002 yaitu
0,01%.
Indonesia menerapkan perundangan baru No 18 tahun 2008 tentang
persampahan yang memaksa pemerintah daerah menerapkan sanitari lokasi TP. Jika
hal ini diterapkan, maka emisi metan ke atmosfir menjadi lebih tinggi daripada sistem
terbuka atau open dumping (HA Abu Qdais, 2006). Alternatif solusi adalah dengan
meningkatkan sanitary landfill menjadi methane capture base landfill atau TPA
berbasis penagkapan gas Metan yang dibingkai dalam proyek CDM. Sebagai
persiapan perlu dilakukan berbagai persiapan, pendataan dan perhitungan.
Naskah ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi saat ini, situasi di TPA
sampah Supit Urang Malang dan prediksi kondisi pada masa mendatang, yang
meliputi: :
a. Sumber limbah
b. Jumlah Sampah masuk TPA
c. Komposisi sampah
d. Kecenderungan Sampah masuk TPA
f. Apakah sebuah lokasi dan tempat yang Final
g. System manajemen persampahan di lokasi TPA.
h. Kondisi sel TPA
i. Charateristics dari lokasi penimbunan limbah
2. Metodologi
Data terutama berdasar data sekunder dari Kota Malang pendekatan ini
memungkinkan peneliti untuk mempertimbangkan berbagai hal seperti: aset
(keuangan, sosial, fisik, manusia dan alam); strategi mata pencaharian dan interaksi
dengan aturan, hukum, budaya dan badan-badan resmi (misalnya polisi dan
pemerintah).
Pengamatan di lokasi pembuangan juga berperan penting dalam bagian
tentang penelitian ini.
Studi pustaka satu perkiraan yang dikutip atau dirujuk dari sumber-sumber
sekunder.
Wawancara juga dilakukan dengan sejumlah karyawan , otoritas lokal yang
terlibat dalam pengelolaan limbah sampah.
Prediksi dengan jumlah produksi sampah setiap tahun Menggunakan rumus
foemal pertumbuhan.
SUB DISTRICT
1.
2.
3.
4.
5.
Kedung Kandang
Klojen
Blimbing
Lowokwaru
Sukun
TOTAL
Number of
people
(life)
158049
127150
172413
170803
181004
Waste
production
(M3/day)
134
261
282
142
220
780906
1039
M3/life/day
Kg/life/day
0.000848
0.002053
0.001636
0.000831
0.001215
0.38
0.92
0.74
0.37
0.55
0.001331
0.60
TYPES OF WASTE
COMPOSITION
Average
weight (%)
NO TYPES OF WASTE
COMPOSITION
Average
weight (%)
Kitchen waste
74.83
Paper*)
2.64
Plastic waste
(unpainted/colorless )
8.07
10
Thick Paper
0.94
Plastic ( painted/colored)
4.30
11
Metal
0.01
Plastic Botols
1.47
12
Iron
0.35
Textile
3.59
13
Glass
0.43
Rubber
0.00
14
Others
1.22
Leather
0.00
TOTAL
100.0
Wood / Bamboo
2.16
SUB DISTRICT
1.
Kedung Kandang
2.
Klojen
3.
Blimbing
4.
Lowokwaru
5.
Sukun
TOTAL
Number of
people
(life)
158049
127150
172413
170803
181004
780906
Waste
production
(M3/day)
134
261
282
142
220
1039
M3/life/day
Kg/life/day
0.000848
0.002053
0.001636
0.000831
0.001215
0.001331
0.38
0.92
0.74
0.37
0.55
0.60
No
District
1
2
3
4
5
Kedungkandang
Sukun
Klojen
Blimbing
Lowokwaru
Total
Years
2007
156030
178647
126373
170684
167862
799597
2008
158049
181004
127150
172413
170803
809419
2009
160093
183391
127933
174160
173796
819373
2010
162165
185810
128720
175925
176841
829460
2011
164263
188260
129512
177707
179939
839681
District
Kedungkandang
Sukun
Klojen
Blimbing
Lowokwaru
Total
Years
2012
166388
190743
130309
179508
183092
850039
2013
168541
193259
131110
181327
186299
860536
2014
170721
195808
131917
183164
189563
871173
2015
172930
198390
132729
185020
192885
881953
2016
175167
201007
133545
186894
196264
892877
2017
177433
203658
134367
188788
199703
903948
2008
m3/day
kg/day
2009
m3/day
kg/day
2010
m3/day
kg/day
134,0256
371,6012
208,0174
143,2752
60058,62
166523,7
94091
63792,81
135,7589
376,5017
209,2984
144,727
60835,34
168719,7
94670,42
64439,2
137,5159
381,4679
210,5859
146,1937
61622,7
170945,2
95252,8
65092,25
207,5256
1064,445
93941,65
478407,8
211,1621
1077,448
95587,8
484252,5
214,8618
1090,625
97262,55
490175,5
2011
m3/day
kg/day
2012
m3/day
kg/day
2013
m3/day
kg/day
139,295
386,4978
211,8816
147,6745
62419,94
173199,2
95838,88
65751,59
141,097
391,5954
213,1855
149,1711
63227,44
175483,6
96428,66
66417,96
142,9228
396,7607
214,496
150,6827
64045,58
177798,3
97021,4
67090,99
218,6259
1103,975
98966,45
496176,1
222,4568
1117,506
100700,6
502258,2
226,3533
1131,215
102464,5
508420,7
Continuance
Sub District
2014
2015
2016
Kedungkandang
Sukun
Klojen
Blimbing
Lowokwaru
Total
m3/day
144,7714
401,9938
215,8162
152,2093
230,319
1145,11
kg/day
64873,98
180143,4
97618,58
67770,68
104259,7
514666,3
m3/day
148,5416
412,6674
218,4796
155,3089
238,4608
1173,458
kg/day
148,5416
412,6674
218,4796
155,3089
238,4608
1173,458
m3/day
150,4632
418,1099
219,8244
156,8828
242,6391
1187,919
kg/day
67424,54
187365,4
99431,58
69851,56
109836,7
533909,7
Cell 3: Masih aktif (kondisi hampir penuh), luas kawasan ini 12000m2
Cell 4: Nonaktif, luas kawasan adalah 13500m2
Cell 5: Nonaktif (full), luas kawasan adalah 10.625m2 dan baru saja diisi.
daerah yang kosong yang belum digunakan adalah 2000m2; daerah akan
digunakan dalam rencana pembangunan tempat sel.
Berdasarkan hasil survei lapangan, sampah yang dating di tidak dipisahkan,
sehingga sampah anorganik bercampur dengan organik. Hal itu menyebabkan sampah
tidak dapat digunakan
Data Sekunder yang diterima dari lokasi, tempat hasil pengukuran yang
dilakukan pada tahun 2004, timbunan yang tinggi dalam setiap sel yang dikenal
bervariasi antara 6-13,6 m.
Table 6 : Estimation of Landfill Volume, Capacity and Idle Capacity
Cell
No
Length
(m)
Width
(m)
Cell
Area
(m2)
1
2
3
4
5
6
Total
105.5
183.4
184.6
150
125.35
205.6
75.83
87.24
65
90
84.76
107
8000
16000
12000
13500
10625
22000
Waste
Pile
elevation
(m)
1009
991.6
1008
995.6
1005
996.3
Cell Base
Elevation
(m)
Pile
Height
Cell
Volume
(m3)
Cell
Capacity
(m3)
Pile
Volume
(m3)
997
978
997
989.6
997.5
996.3
12
13.6
11
6
7.5
0
73345
172572
104455
72792
68711
0.0
491875
73345
172572
111508
130896
100698
222437
811456
0.0
0.0
7053
58104
31987
222437
319580
Source: Data analisis berdasar kompilasi data dari PT Bio Energi Surya Persada.
Untuk mengantisipasi kebutuhan TPA dengan penduduk yang semakin padat,
sistem pengelolaan TPA sampah harus dikelola lebih baik untuk menghindari/
menekan kemungkinan perluasan wilayah di masa mendatang. Karena itu, dianjurkan
untuk menggunakan sistem pengelolaan sampah bersanitasi
3.9. Fasilitas Insenerator di TPA Supiturang
TPA Supiturang memiliki satu fasilitas insenerator yang sudah tidak
digunakan. Menurut wawancara dengan pejabat/ penanggung jawab lapangan di TPA,
alat ini tidak lagi diopersasikan karena mahalnya biaya operasional. Akibatnya,
mereka menggunakan pembakaran kompor untuk membakaran limbah.
3.10. Limbah cair di TPA Supiturang
Dari lokasi penimbunan sampah keluar air llindi yang ditampung melalui
saluran saluran di sekitar timbunan sampah. TPA Supit Urang memiliki pengolahan
lindi sederhana, sistem gravitasi, Terdiri dari beberpa bak penampung. Pada bak
penampung pertama lindi didiamkan sehingga bahan terlarut mengendap, air bagian
atas disallurkan ke bak penampung berikutnya, didiamkan lagi sehingga kotoran
mengendap, begitu seterusnya hingga bak ke 5. Harapannya pada akhir proses air
sudah bersih dan dapat dialirkan ke sungai.
Jumlah sampah di lokasi penimbunan menjadi 172 040 ton pada tahun 2007.
TPA memiliki 4 sel yang sudah terisi penuh, 1 sel sedang operasional dan 1 untuk
persiapan selanjutnya. TPA memiliki 491.875 m3 dan 319.580 m3 yang masih
kosong. Diasumsikan tempat tersebut akan terisi penuh dan ditutup pada 2017,
produksi sampah pada tahun tersebut 39 980 541 ton/ tahun, akumulasi adalah
3,151,273,375 ton. Puncak produksi metan adalah 12 179 626 m3 per tahun pada
2019. Kemudian produksi akan turun dan akan menjadi 14 784 m3/tahun pada tahun
2065.
Sebagai perbandingan di PDD (proyek Desain Dokumen) yang diusulkan oleh
BGP engineer Belanda pada tahun 2006, produksi limbah yang 1500m3 per hari atau
hampir 600 ton per hari. Produksi gas metan adalah 51 27%, atau sekitar
118.234.147m3per tahun. Listrik diproduksi 5 560 000 kWh / tahun. Dengan harga
0038 / kWh maka pendapatan adalah 211,280 / tahun atau Rp 2.324.080.000 /
tahun.
Formulir Pendaftaran
SEMINAR NASIONAL
ENERGI TERBARUKAN: Peluang dan Tantangan
Dalam Rangka Mendukung Desa Mandiri Energi E3i
(Energy, Economics, Environment, and Independent)
e-Application Form
Peserta Seminar Nasional
Mohon didaftar sbg peserta
Nama
Gelar
Lahir di
Alarnat
Telp Kantor Faksimile
Telp./HP
Unit Kerja
Instansi -,.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
e-mai
Judul Makalah
:
:
[ ]Biaya Pendaftaran
sebesar
[ }Biaya Prosiding
[ ] Pemakalah; [ ] Non-Pemakalah
Achmad Fauzan HS
Ir .MT
Kab Lumajang , 18 Mei 1967
Pondok Bestari Indah C5-266, Landungsari Dau Malang, 65144
0341 464318 ekst 165
0888 33 99 22 3
Center for Energy and Environment Regional Development
Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Malang
.
fauzanhsmt@umm.ac.id