Sorting
Nilai ekonomi berbagai jenis hortikultura tergantung pada mutu komoditas tersebut. Oleh karena itu proses pemisahan antar komoditas (sortasi) yang mutunya rendah dengan yang mutunya tinggi perlu dilakukan. Pemisahan tersebut berdasarkan ukuran, tingkat kematangan, rusak, lecet, memar,busuk, warna dan sebagainya. Perlakuan sortasi tergantung juga kepada peruntukannya atau tempat pemasarannya (misalnya pasar swalayan, restoran, atau hotel). Contoh sorting
Grading Grading hampir sama dengan sortasi. Kalau sortasi adalah pemisahan/pengelompokan berdasarkan mutu yang erat kaitannya dengan kondisi fisik (busuk, lecet, memar) bahan sedangkan grading lebih kearah nilai estetikanya (warna, dimensi). Dalam hal tertentu misalnya tingkat kematangan maka grading dan sortasi memiliki kriteria yang sama. Kombinasi keduanya menghasilkan standar mutu sayuran dimana ada jenis sayuran memiliki 1 atau lebih standar mutu. Contoh grading
Faktor-faktor Penyimpanan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyimpanan produk makanan atau raw material, yaitu: temperatur, kelembaban, dan komposisi dari atmosferik tempat. 1. Temperatur, faktor ini sangat berpengaruh terhadap kondisi bahan baku yang akan digunakan dan apabila prosesnya bersifat mikrobiologis. Pada reaksi biokimia yang terjadi pada proses, suhu yang tinggi menyebabkan laju reaksi meningkat. Serta bahan baku yang prosesnya menggunakan bakteria, suhu yang rendah dapat mengurangi laju tumbuh bakteri dan beberapa frozen storage dapat menyebabkan efek bactericidal. Selain itu, temperatur juga mempengaruhi kadar air dalam bahan baku dan biaya operasi yang dikeluarkan untuk penyimpanan sesuai dengan kebutuhan penyimpanan yang digunakan. Berikut merupakan grafik penyimpanan makanan atau bahan baku.
2. Kelembaban penyimpanan Jika kelembaban di bawah kesetimbangan kelembaban relatif dari makanan yang disimpan, makanan akan kehilangan kelembabannya dalam atmosfer. Jika berada di atas, akan mengabsorb air. Idealnya humidity dari atmosfer penyimpanan mendekati ERH dari tempat penyimpanan produk. Contoh gula putih bergranula dengan kelembaban 0.02% , ERHnya sekitar 60%. 3. Komposisi dari Atmosfer penyimpanan Berbagai food material disimpan pada atmosfer penyimpanan yang berbeda-beda. Contohnya refrigerated storage dari buah. Buah segar berespirasi dan mengambil oksigen dan menghasilkan karbon dioksida. Laju respirasi dapat diturunkan dengan menggunakan sistem cooling, makan dapat memperpanjang jangka penyimpanan, tapi dapat juga
direduksi lebih jauh dengan menyimpan buah tersebut pada atmosfer yang kaya akan karbon dioksia dan sedikit oksigen daripada udara biasa. Sumber : M. Yusuf Samad. PENGARUH ENANGANAN PASCA PANEN TERHADAP MUTU KOMODITAS HORTIKULTURA. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Agroindustri Brennan,J.G ;Butters J.R; Cowell N.D; Lilly, A.E.V; and Professor E.J.Rolfe. 1974. Food Engineering Operations. Applied Science Publishers Limited. London