Anda di halaman 1dari 9

UKM BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Dalam kegiatan perekonomian ada beberapa masalah pokok yang akan selalu dihadapi oleh setiap negara, yaitu antara lain masalah kemiskinan, masalah pengangguran, dan masalah inflasi. Masalah-masalah tersebut pada dasarnya tidak bisa dihilangkan, namun hanya dapat dikurangi. Ada beberapa usaha yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut, salah satunya adalah melalui pengembangan usaha masyarakat. Dalam

perekonomian Indonesia, ukm memiliki peranan yang cukup besar. Keberadaan ukm sangatlah membantu dalam pertumbuhan perekonomian. Dari beberapa sumber menjelaskan bahwa ukm salah satu sektor yang tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Dalam perjalanannya, keberadaan UKM awalnya kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal secara nyata saat terjadi krisis ekonomi, UKM adalah salah satu sektor yang mampu bertahan, bahkan mampu menggerakkan perekonomian indonesia dari krisis. Dari penjelasan diatas, ada beberapa hal hal yang akan dibahas dalam makalah ini, yang terkait dengan keberadaan UKM dan peranannya terhadap perekonomian Indonesia.

B.

Permasalahan Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:


1. 2.

Apa saja masalah yang dihadapi dalam pengembangan UKM di Indonesia? Bagaimana peranan UKM terhadap perekonomian Indonesia?

C.

Manfaat
1.

Mengetahui masalah yang dihadapi dalam pengembangan UKM di Indonesia.

2.

Mengetahui peranan UKM terhadap perekonomian Indonesia. BAB II PEMBAHASAN

A.

Usaha Kecil Menengah

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut : 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,-( Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-( Satu Miliar Rupiah ) 3. Milik Warga Negara Indonesia. 4. Berdiri sendiri , bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki , dikuasai , atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar. 5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum , atau badan usaha yang berbadan hukum , termasuk koperasi.

B.

Masalah yang dihadapi oleh UKM

Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam perkembangan UKM saat ini , yaitu :
1.

Faktor upaya untuk mulai menciptakan produk itu dari nol, hal ini berkaitan dengan desain, artinya banyak para UKM kita yang masih meniru atau memperbanyak. Kondisi tersebut hampir 90 persen dan yang 10 persen adalah yang benar - benar pencipta atau kreator.

2.

Kurangnya penghargaan terhadap creator, baik dari masyarakat maupun pemerintah. Hal itu yang menyebabkan para pelaku bisnis malas untuk mendesain , karena penghargaan terhadap desainer ternyata masih kurang.

3.

Birokrasi , pemerintah sepertinya tidak menangani sektor ini secara serius. Para pelaku bisnis disektro UKM mayoritas hanya tahu bagaimana memproduksi dan setelah itu menjual , oleh karena itu semestinya jangan dipersulit dengan berbagai birokrasi.

4.

Marketing , hanya sekitar 10 sampai 20 persen saja dari para UKM yang

mampu merambah pasar melalui teknologi internet. Kebanyakan masih menggunakan teknologi secara manual , yang menjadi kendala tersendiri dari pemasaran.
5.

Permodalan terutama pada sektor perbankan , birokrasi dan kebijakan yang sepihak dari perbankan juga sangat menyulitkan UKM. kendala lain adalah tingginya suku bunga.

6.

Assosiasi atau kesadaran para pengrajin untuk berasosiasi masih kurang. Meski sesungguhnya asosiasi tersebut bisa bergerak dan membantu apabila anggota mau membangun untuk maju terlebih dahulu.

7.

Promosi , masih banyak UKM yang menganggap promosi hanya membuang uang dan waktu.

8.

Rendahnya membuat jaringan bisnis. Padahal, tanpa jaringan sebuah bisnis tidak akan berjalan.

9.

Manajemen

yang

digunakan

UKM

masih

sederhana

dan

perlu

dikembangkan. Bahkan ada yang beranggapan manajemen hanya untuk perusahaan besar.
10.

Distribusi produksi, minimnya infastruktur dalam usaha usaha penyaluran barang-barang hasil produksi membuat proses pemasaran menjadi terhambat, sehinga proses pemasaran tidak dapat berjalan dengan lancar.

Ada 3 jenis usaha yang bisa dilakukan oleh UKM untuk menghasilkan laba yaitu: 1. Usaha Manufaktur Adalah usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. Kalau anda bingung , contohnya adalah konveksi yang menghasilkan pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel , hiasan rumah , souvenir dan sebagainya. 2. Usaha Dagang Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari. 3. Usaha Jasa Adalah usaha yang menghasilkan jasa , bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet ( warnet ) yang menyediakan alat dan layanan kepada

konsumen agar mereka bisa browsing, searching, blogging atau yang lainnya.
C.

Keunggulan Usaha Kecil dan Menengah Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) dibandingkan dengan usaha besar antara lain :
1.

Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.

2. 3.

Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan berskala besar yang pada umumnya birokratis.

4.

Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan. Selain dari beberapa keunggulan UKM diatas ada beberapa hal yang

membuat UKM masih mapu bertahan saat krisis melanda. Kemampuan bertahan UKM ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : UKM tidak terlalu bergantung pada modal yang berasal dari bank, bahan baku berasal dari lokal ( pengembangan bahan-bahan yang ada di sekitar UKM berdiri).

D.

Peran UKM bagi Perekonomian Indonesia UKM dalam perekonomian nasional memiliki peran yang penting dan strategis. Salah satu peran yang sangat nyata adalah menyerap banyak tenaga kerja, sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran. Dengan berkurangnya pengangguran tersebut, taraf ekonomi masyarakat juga akan meningkat yang tentunya ini berdampak langsung pada berkurangnya kemiskinan. Selain mengurangi kemiskinan, berkurangnya pengangguran juga bisa mengurangi tingkat kriminalitas yang ada. Karena, kriminalitas khususnya yang berkaitan dengan perampokan atau pencurian biasanya berlatar belakang dari adanya kesulitan ekonomi. Masyarakat didesak dengan kebutuhan hidup yang semakin meningkat, namun kurangnya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan tersebut memicu individu untuk mencari alternatif demi memenuhi kebutuhan. Selain mengurangi jumlah pengangguran, keberadaan UKM juga turut mendukung stabilitas perekonomian melalui kontribisinya dalam meningkatkan PDB. Peningkatan PBD ini merupakan indikator perkembangan perekonomian suatu negara. Dengan adanya banyak UKM yang berdiri dan berkembang di Indonesia

maka jumlah unit usaha yang berdiri semakin banyak dan itu dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi daerah atau negara, melalui pungutan pajak ijin usaha yang harus dibayarkan oleh masing-masing unit usaha. Berdirinya berbagai UKM yang ada di indonesia tentunya memberikan beragam varietas jenis barang yang dihasilkan serta jumlah yang relatif lebih banyak. Bila UKM mampu menghasilkan berbagai barang yang berkualitas bukan tidak mingkin barang-barang produk dari UKM akan menembus pasar mancanegara. Produk UKM yang mampu menembus pasar Internasional akan meningkatkan nilai ekspor Indonesia.

E.

Upaya dalam meningkatkan UKM


1.

Peran pemerintah Peran pemerintah sangat pentinga dalam meningkatkan kinerja UKM yang ada di Indonesia. Salah satu permasalahna yang dihadapi oleh pelaku usaha UKM adalah dari sektor permodalan. Pelaku UKM kesulitan dalam mendapatkan sokongan dana untuk pengambangan usahanya. Disini pemerintah telah memberikan solusi yaitu dengan pemberian berbagai macam kucuran dana yang bisa digunakan oleh pelaku UKM, salah satunya adalah dengan adanya KUR. Dengan adanya KUR ini maka para pelaku usaha akan lebih mudah dalam mengembangkan usahanya. Dalam perjalananya, KUR seringkali disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Banyak penyelewengan yang terjadi dalam penyaluran KUR tersebut. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai sejumlah rencana program yang akan dilakukan pada tahun 2011. Program tersebut yakni peningkatan nilai ekspor sebesar 20 persen, peningkatan koperasi berkualitas sebesar dua persen per tahun, sistem informasi KUKM online, pendistribusian kredit usaha rakyat (KUR) Rp20 triliun per tahun. Sumber: ( Koperasi Mahasiswa ;

http://www.koperasimahasiswa.com/target-kemenkop-tingkatkan-koperasiberkualitas-tahun-2011/artikel) Pemerintah selain melalui usahanya dalam memberikan permodalan kepada UKM juga memegang kebijakan-kebijakan politis. Disini pemerintah dapat menentukan arah kebijakan pasar. Pemerintah memegang kontrol terhadap barang-barang yang masuk dari luar, yang berhubungan dengan pajak

dan standarisasi barang impor yang boleh beredar di Indonesia. Hal ini penting untuk menjaga eksistensi barang produk UKM agar tertap diminati oleh masyarakat. Upaya lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk mendukung keberadaan UKM adalah degan membangun berbagai infrastruktur.

Infrastruktur merupakan sarana pokok dalam pendistribusian hasil UKM. Bila infrastruktur yang ada di Indonesia sudah memadai, maka hasil UKM akan dengan mudah didistribusukan agar lebih cepat sampai ke tangan masyarakat. Upaya pemerintahdalam meningkatkan usaha kerja sama antar pelaku bisnis UKM dan juga para pelaku bisnis besar agar usaha UKM dapat berkembang dan bertahan. Dalam pengmbangan UKM perlu diadakan pelatihan baik dari segi soft skill atau hard skill. Dengan adanya pelatihan-pelatihan yang diberiakan maka diharapkan para peleku UKM akan lebih bisa mengembangkan produk UKM dengan kualitas yang bersaing dengan produk industri besar. Peningkatan Promosi produk hasikl UKM kepada masyarakat luas agar produk UKM lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara,misalnya melalui pamflet, iklan, pameran, ataupun media elektronik.

2.

Pembiayaan Perbankan Ke Sektor UKM Sejalan dengan kondusifnya makro ekonomi dan perubahan paradigma perbankan dalam memandang UKM dalam beberapa tahun belakangan ini kita mencermati adanya perubahan perilaku bisnis perbankan yang lebih mengarah pada segmen UKM. Kondisi ini sangat berbeda dengan era masa lalu di mana orientasi penyaluran kredit perbankan terlalu memusatkan pada korporasi yang dianggap lebih memberikan keuntungan besar secara ekonomis. Sedangkan sektor UKM kerap kali mengalami hambatan dalam memperoleh akses dana dan sering dibiayai melalui program pemerintah yang cenderung bersifat subsidi atau sumber dana relatif murah dari para donor. Dalam perkembangannya, penyaluran kredit UKM semakin lama semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya portofolio. Dengan diberlakukannya UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU

Nomor 3 Tahun 2004, kebijakan Bank Indonesia dalam membantu pengembangan UKM mengalami perubahan paradigma yang cukup mendasar karena BI tidak dapat lagi memberikan bantuan keuangan atau Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) sehingga peranan Bank Indonesia dalam pengembangan UKM berubah menjadi tidak langsung. Pendekatan development role yang digunakan kepada UKM menjadi promotional role. bergeser dari yang

Pendekatan

memberikansubsidi kredit dan bunga murah sudah bergeser kepada pendekatan yang lebih menitikberatkan pada kegiatan pelatihan kepada petugas bank, penelitian dan penyediaan informasi. Dengan kondisi seperti itu, Bank Indonesia masih tetap memberikan dukungan, namun kebijakan BI baik dari sisi supply maupun sisi demand lebih difokuskan dalam rangka mendorong peningkatan fungsi intermediasi perbankan serta untuk mendukung sistem perbankan yang sehat. Dari sisi supply, Bank Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan perbankan sehingga dapat meningkatkan pemberian kredit kepada UKM namun tetap prudent. Kebijakan tersebut antara lain dengan mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 3/2/PBI/2001 tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil yang menganjurkan bank memberikan sebagian kreditnya kepada usaha kecil; PBI Nomor /25/PBI/2004 dan SE Nomor 6/44/DPNP perihal Rencana Bisnis Bank Umum Dalam Penyaluran Kredit UKM, sehingga diketahui komitmen bank dalam menyalurkan kredit UKM; dan SE nomor 8/3/DPNP, dimana dalam perhitungan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) bobot risiko untuk KUK dikenakan sebesar 85%. Dari sisi demand, kebijakan Bank Indonesia lebih difokuskan pada penguatan lembaga pendamping UKM melalui peningkatan capacity building dalam bentuk pelatihan dan kegiatan penelitian yang menunjang pemberian kredit kepada UKM.

Sumber : http://imadeadyanta.blogspot.com/2011/04/usaha-kecil-dan-menengah.html Koperasi Mahasiswa ; http://www.koperasimahasiswa.com/target-kemenkop-

tingkatkan-koperasi-berkualitas-tahun-2011/artikel Andang Setyobudi, SE. PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UKM). BULETIN HUKUM PERBANKAN DAN KEBANKSENTRALAN. Volume 5, Nomor 2, Agustus 2007 Abdul Rosid, SE,MM.Manajemen Usaha Kecil Menengah dan Koperasi.Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA

PERAN UKM DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Disusun oleh :

Syarif Mohamad : 7101408068 Hery Krismanto : 7101408084 Ignatius Herry K : 7101408087 Jati Wahyu A Zahwan Azizi Arif Bagus W : 7101408096 : 7101408 : 7101408153

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

KUR = Kementrian koperasi dan ukm

Anda mungkin juga menyukai