PENDAHULUAN
kebutuhan akan modal, antara lain dari lembaga keuangan dan lembaga non
Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk
berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan
lain : modal sendiri, yang merupakan modal yang diperoleh dari si pemilik usaha
keuangan tidak resmi seperti rentenir, lintah darat dan peretas uang.
manusia itu ada. Salah satu kegiatan manusia dalam usaha memenuhi
penjual dan pembeli, tetapi juga sebagai wadah untuk berinteraksi sosial. Para
1
ahli ekonomi, mendeskripsikan pasar sebagai kumpulan penjual dan pembeli
yang melakukan transaksi atas produk tertentu atau kelompok produk tertentu
(Hakim, 2005).
dan pasar modern. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara
jasa dan lain-lain. Pasar seperti ini masih banyak dijumpai di Indonesia dan
untuk mencapai pasar. Pasar modern adalah pasar yang dikelola dengan
penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada
waralaba, toko mini swalayan, pasar serba ada, toko serba ada dan sebagainya.
Barang yang dijual disini memiliki variasi jenis yang beragam. Selain
impor. Barang yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena
melalui penyeleksian terlebih dahulu secara ketat sehingga barang yang tidak
harga, pasar modern memiliki label harga yang pasti (tercantum harga sebelum
dan setelah dikenakan pajak). Pasar modern juga memberikan pelayanan yang
2
baik salah satunya mengandalkan keramahan,kerapihan dan juga fasilitas seperti
Pasar tradisional ini merupakan pasar yang dibangun dan dikelola oleh
pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan
Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha
berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil,
menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal
kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar
tenaga kerja. Menurut data BPS (2012) menunjukkan bahwa sektor ritel mampu
menyerap 23,4 juta tenaga kerja atau sekitar 21,3% dari total tenaga kerja
menempati urutan kedua setelah sektor pertanian yang menampung 39,3 juta
tenaga kerja atau sekitar 35,8% dari total tenaga kerja Indonesia. Khusus sektor
12,6 juta pedagang yang melayani kebutuhan sehari-hari dari hampir 60%
menunjukkan bahwa terdapat kurang lebih 13.450 pasar tradisional atau dalam
konteks paper ini pasar lokal yang masih eksis yang menampung sekitar 12,6
unit pasar tradisional yang di kelola langsung oleh PD Pasar Makassar Raya
termasuk dua pasar darurat yang sektor utara dan sektor selatan, yaitu: Unit
3
Pasar Makassar Mall, Unit Pasar Terong, Unit Pasar Butung, Unit Pasar
Kampung Baru, Unit Pasar Pannampu, Unit Pasar Kalimbu, unit pasar Kerung-
Kerung, Unit Pasar Maricaya, unit pasar Cendrawasih, Unit Pasar Sawah, Unit
Pasar Mamajang, Unit Pasar Sambung Jawa, Unit Pasar Pabaeng-Baeng, Unit
Panakukang, Unit Pasar Niaga Daya, Unit Pasar Mandai, Unit Pasar Darurat
Tabel 1.1
Nama Pasar Tradisional Yang Ada di Kota Makassar beserta
Jumlah Pedagang
NO NAMA PASAR TRADISIONAL JUMLAH PEDAGANG
1 Unit Pasar Makassar Mall 1.946
2 Unit Pasar Butung 734
3 Unit Pasar Niaga Daya 663
4 Unit Pasar Terong 572
5 Unit Pasar Mandai 269
6 Unit Pasar Pannampu 246
7 unit pasar Pabaeng-Baeng 245
8 Unit Pasar Pabaeng-Baeng Timur 215
9 unit Pasar Maricaya 197
10 Unit Pasar Sawah
11 Unit Pasar Mamajang
12 Unit Pasar Sambung Jawa
13 Unit Pasar Kampung Baru
14 Unit Pasar Kalimbu
15 Unit Pasar Parang Tambung
16 Unit Pasar Panakukang
17 Unit Pasar Kerung-kerung
18 Unit Pasar Cendrawasih
19 Unit Pasar Darurat Utara
20 Unit Pasar Darurat Selatan.
Sumber:
sarana pasar yang tersebar di Kecamatan yang ada, baik pasar moderen
4
Kota Makassar. Pada umumnya para pedagang di pasar tradisional terdiri dari
banyak pedagang untuk satu komoditi dan tidak bersifat monopoli, sehingga
margin yang mereka inginkan atas komoditi tersebut. Margin yang mereka
barang tersebut dari daerah lain, serta biaya-biaya lainnya seperti sewa lapak
dan biaya untuk meningkatkan nilai tambah terhadap produk tersebut dan berapa
karena salah satu faktor pendukung yang dibutuhkan seorang pedagang dalam
membangun sebuah usaha adalah dana atau yang dikenal dengan modal. Modal
permasalahan umum yang sering dijumpai adalah keterbatasan modal itu sendiri.
usaha dapat diperoleh dari dua sumber yaitu modal sendiri dan modal dari luar
pasar tradisonal masih mengalami banyak kesulitan. Salah satu kesulitan yang
5
permodalan. Keterbatasan modal pada pedagang pasar tradisonal disebabkan
2002).
disebabkan karena kesulitan mendapatkan dana investasi dan modal kerja dari
lembaga keuangan perbankan, karena hingga saat ini lembaga perbankan yang
persyaratan ini sulit dipenuhi oleh pedagang-peadagang kecil. Disamping itu ada
dari kalangan pedagang kecil yang berpendapat bahwa bunga bank adalah riba
seperti pegawai negeri dan masyarakat kecil. Bagi golongan masyarakat ini,
memenuhi kebutuhan dasar akan semakin rendah. Hal ini akan mempersulit
dunia usaha dalam perencanaan kegiatan bisnis, baik dalam kegiatan produksi
dan investasi maupun dalam penetuan harga barang dan jasa yang
6
diproduksinya. Kondisi ini akan menyebabkan permintaan akan kredit modal
Sementara itu suku bunga kredit juga dipengaruhi oleh jumlah dana pihak
ketiga yang berhasil dihimpun oleh perbankan. semakin banyak jumlah dana dari
masyarakat yang berhasil dihimpun oleh perbankan maka suku bungan pinjaman
menurun. Selain itu resiko atas penyaluran kredit juga mempengaruhi tinggi atau
rendahnya bunga pinjaman, dimana semakin banyak jumlah dana pihak ketiga
maka suku bunga pinjaman akan menurun juga. (Mishkin, 2008: 299)
Kota Makassar?
agunan, waktu tunggu, jenis modal dan bunga terhadap permintaan modal
menempuh ujian akhir di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jurusan Ilmu Ekonomi
7
Universitas Hasanuddin. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
1. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi pada penelitian yang relevan dan
perguruan tinggi.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Listyawan (2011) modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk)
untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang,
bisnis. Banyak kalangan yang memandang bahwa modal uang bukanlah segala-
galanya dalam sebuah bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang dalam sebuah
suatu perusahaan yang menggunakan modal konkrit dan modal abstrak. Modal
sebagai modal pasif. Dalam ilmu ekonomi, istilah capital (modal) merupakan
penggunaannya dan aliran pemikiran yang dianut. Secara historis konsep modal
dipergunakan pada abad ke-16 dan abad ke-17 menunjukkan pengertian kepada
dua hal. Pertama, modal dalam pengertian persediaan uang yang digunakan
9
untuk membeli barang yang akandijual untuk mendapatkan keuntungan dalam
yang berupa barang-barang. Oleh sebab itu maka istilah modal digunakan
(Komaruddin, 1991).
dana yang tersedia untuk menyewa tenaga kerja. Pada akhir abad ke-19, modal
ditinjau sebagai salah satu dari keempat faktor dasar dalam produksi.Yang
Kadangkadang modal dilihat dalam arti uang atau dalam arti keseluruhan nilai
yaitu merupakan barang atau uang, yang bersama-sama faktor produksi tanah
dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru. Dalam artian yang lebih
luas, dan dalam tradisi pandangan ekonomi non-Marxian pada umumnya, modal
mengacu kepada asset yang dimiliki seseorang sebagai kekayaan yang tidak
menghasilkan barang atau jasa baru (investasi). Dengan demikian, modal dapat
10
Akan tetapi, tidak setiap jumlah uang dapat disebut modal. Sejumlah
uang itu menjadi modal apabila uang tersebut ditanam atau diinvestasikan untuk
menjamin adanya suatu kembalian. Dalam arti ini modal juga mengacu kepada
investasi itu sendiri yang dapat berupa alat-alat finansial seperti deposito, stok
barang, ataupun surat saham yang mencerminkan hak atas sarana produksi,
atau dapat pula berupa sarana produksi fisik. Kembalian itu dapat berupa
atas kriteria sejauh mana suatu unsur modal itu terkonsumsi dalam jangka waktu
tertentu (misal satu tahun). Jika suatu unsur modal itu dalam jangka waktu
menjadi susut, maka unsur itu disebut fixed capital dalam bentuk bangunan
jika unsur modal terkonsumsi secara total, maka disebut circulating capital dalam
bentuk barang jadi ataupun setengah jadi yang berada dalam proses untuk
Modal terdiri atas 3 macam yaitu modal sendiri, modal asing (pinjaman),
bahwa modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri.
Modal sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah, saudara, dan lain
sebagainya. Kelebihan modal sendiri yaitu, tidak ada biaya seperti biaya bunga
tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran pemilik
11
modal; tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang
relatif lama; tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang
ditanamkan pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya
pemilik modal mau mengalihkan ke pihak lain. Adapun kekurangan modal sendiri
sangat tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas; perolehan modal
sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon pemegang saham
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang biasanya diperoleh
dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Keuntungan
modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya tersedia dalam
sungguh-sungguh. Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari pinjaman
dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta maupun pemerintah atau
diajukan perusahaan layak, perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak
12
cerah; motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan
memajukan usaha tinggi, ini disebabkan adanya beban bagi perusahaan untuk
mengembalikan pinjaman.
pinjaman yaitu dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi.
Pinjaman yang diperoleh dari lembaga lain sudah pasti disertai berbagai
kewajiban untuk membayar jasa seperti: bunga, biaya administrasi, biaya provisi
dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati. Hal ini bagi perusahaan
menjadi beban moral atas utang yang belum atau akan dibayar (Kasmir,
2007:91).
Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan modal usaha
dengan cara berbagai kepemilikan usaha dengan orang lain. Caranya dengan
menggabungkan antara modal sendiri dengan modal satu orang teman atau
2010:15).
harta yang dimiliki untuk digunakan dalam menjalankan kegiata usaha dengan
13
2.1.2 Issue Teoritis Tentang Permintaan Modal Usaha
Para pelaku ekonomi memandang modal fisik sebagai faktor yang paling
masyarakat, oleh karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
14
Jaminan merupakan kebutuhan kreditur untuk memperkecil risiko apabila
kredit yang telah dikucurkan. Dengan adanya jaminan apabila debitur tidak
menetapkan bahwa segala hak kebendaan debitur baik yang bergerak maupun
yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian
sebagai jaminan.
istimewa seperti hak tanggungan, fiducia, gadai, maupun cessie piutang. Kreditur
tidak mungkin ada tanpa perjanjian kredit. Apabila perjanjian pokoknya berakhir,
15
Dasar hukum jaminan dalam pemberian kredit adalah Pasal 8 ayat (1) UU
seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha dari
nasabah debitur.
yuridis formal sehingga apabila suatu hari nanti nasabah debitur melakukan
wanprestasi (cedera janji), maka bank memiliki kekuatan yuridis untuk melakukan
dieksekusi, dapat segera dijual atau diuangkan untuk melunasi seluruh kewajiban
debitur .
fterhadap permintaan kredit. Artinya semakin tinggi suku bunga kredit yang
16
mencerminkan semakin mahalnya biaya maka akan menurunkan permintaan
kredit, dan sebaliknya semakin rendah suku bunga kredit yang menceminkan
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nopirin (1995)
bahwa makin tinggi tingkat suku bunga, maka makin tinggi pula keinginan
masyarakat untuk menabung, artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi
1. Tian Mulyaqin dan Dewi Haryani (2013) menulis tentang Aksesibilitas Petani
terdapat lima pola sumber pembiayaan usahatani padi yaitu: ) modal sendiri,
sudah diakses adalah KUR dan GP3K, namun hanya sebagian kecil petani
kredit program KKP-E, padahal kredit ini tidak sulit yaitu dilakukan secara
17
rumahtangga petani yaitu karakter petani, pendidikan, agunan, keanggotaan
produksinya
menggunakan modal sendiri, modal dari Baitul Maal Watamwil, modal dari
rentenir, dan pernah meminjam di Bank namun sudah tidak meminjam lagi.
18
pengajuan dan pembayaran pinjaman yang mudah. Hal tersebut disebabkan
3. Toti Indrawati dan Indri Yovita (2014) menulis tentang Analisis Sumber
bebas dan variabel terikat. Berdasarkan pada uraian sebelumnya maka kerangka
pemikiran peneliti dalam penelitian ini adalah permintaan modal (sebagai variabel
terikat atau dependen) yang dipengaruhi oleh pendidikan, agunan, waktu tunggu,
TINGAT
PENDIDIKAN (X1)
AGUNAN (X2)
TINGKAT BUNGA
(X5)
19
2.5 Hipotesis Penelitian
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti memilih objek penelitian, yaitu pada Lokasi
yang dinilai strategis dan mewakili daerah bagian Utara, Selatan, Timur dan
Barat, yang dalam hal ini adalah Pasar Makassar Mall, Pasar Terong, Pasar
Jenis dan sumber data penelitian merupakan faktor yang penting yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer berupa data langsung yang
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit atau obyek analisa yang
ciri-ciri karakteristiknya hendak diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah para
21
mengetahui populasi yang mana ingin diteliti, dan kemudian menggunakan
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel dalam hal ini jumlah
agunan, waktu tunggu, jenis modal dan bunga terhadap permintaan modal di
Dimana:
lulusan D1 ke atas).
X4= Bunga
0= Intercept
22
= eror term (kesalahan pengganggu)
f), pengujian individu (uji-t), dan pengujian ketetapan perkiraan (R2), uji asumsi
normalitas.
paling besar 1 dan paling kecil 0 (0 < R2< 1). Bila R2 sama dengan 0 maka garis
regresi tidak dapat digunakan untuk membuat ramalan variabel dependen, sebab
bahwa suatu pilihan variabel sudah tepat. Jika R2 semakin besar atau mendekati
1, maka model makin tepat data. Untuk data servei yang berarti bersifat cross
section, data yang diperoleh dari banyak responden pada waktu yang sama,
signifikan terhadap variabel dependen. Dimana jika fhitung< ftabel, maka H0 diterima
23
terhadap variabel dependen (tidak signifikan) dengan kata lain perubahan yang
terjadi pada variabel terikat tidak dapat dijelaskan oleh perubahan variabel
Biasanya nilai dianggap nol, artinya tidak ada pengaruh variabel X 1 terhadap Y.
bila thitung< ttabel maka H0 diterima (tidak signifikan). Uji t digunakan untuk
24
menggunakan Eviews-8.0 dapat dilakukan dengan melihat korelasi antar variabel
tertentu berkorelasi dengan variabel yang pada periode lain, dengan kata lain
parameter yang diestimasi menjadi bias dan variannya minimum, sehingga tidak
efisien, (Gujarati, 2003). Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi salah satunya
dilihat dalam pengujian terhadap nilai Durbin Watson (Uji DW) yang
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
tidak bias tetapi tidak efisien (Gujarati dan Porter, 2003). Cara untuk mendeteksi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang
variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu
25
3.7 Defenisi Operasional Variabel Penelitian
Ada
pencairan dana dari pihak kreditur. Dalam hal ini diukur dalam satuan
Bulan.
6. Jenis modal adalah modal usaha bersumber dari modal sendiri atau
modal dari luar. Dalam hal ini mengguakan dummy 0 = Modal Sendiri 1 =
Modal Lain
26
DAFTAR PUSTAKA
PT Krisna Persada
Kaifa.
Grafindo
Yudistira
27
Banten.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten Jl.Ciptayasa Km.01
Ciruas Serang
Nur Fadhilah, Ani. 2011. Dampak Minimarket Terhadap Pasar Tradisional (Studi
Negeri Walisongo
Widyanto. 2000. Kemampuan Baitul Maal Wat Tamwil Kota Semarang Dalam
28