Anda di halaman 1dari 7

Obat-Obatan di dalam Kehamilan Apapun yang seorang wanita hamil makan atau minum dapat memberikan pengaruh pada

janinnya. Seberapa banyak jumlah obat yang akan terpapar ke janin tergantung dari bagaimana obat tersebut diabsorpsi (diserap), volume distribusi, metabolisme, dan ekskresi (pengeluaran sisa obat). Penyerapan obat dapat melalui saluran cerna, saluran napas, kulit, atau melalui pembuluh darah (suntikan intravena). Kehamilan sendiri mengganggu penyerapan obat karena lebih lamanya pengisian lambung yang dikarenakan peningkatan hormon progesteron. olume distribusi juga meningkat selama kehamilan, estrogen dan progesteron mengganggu aktivitas en!im dalm hati sehingga berpengaruh dalam metabolisme obat. "kskresi oleh ginjal juga meningkat selama kehamilan. #aktor lain yang juga mempengaruhi adalah seberapa banyak obat melalui plasenta (jaringan yang melekat pada rahim dan menyediakan nutrisi atau sebagai penyaring !at$!at berbahaya bagi janin). %bat yang larut dalam lemak lebih mudah melalui plasenta dibandingkan obat yang larut dalam air. %bat$obat dengan berat molekul besar lebih sulit melalui plasenta. &umlah obat yang terikat pada plasma protein mempengaruhi jumlah obat yang dapat melalui plasenta. Selain itu spesi'isitas, dosis, waktu pemberian, 'isiologi ibu, embriologi, dan genetik juga dapat mempengaruhi. Spesi'isitas dimaksudkan bahwa obat yang berbahaya untuk janin di satu spesies belum tentu berbahaya bagi spesies lainnya, begitu juga sebaliknya (hewan ke manusia dan sebaliknya). (osis yang dipakai juga penting, dosis kecil mungkin tidak memiliki pengaruh apapun, dosis sedang menyebabkan kecacatan, dan dosis tinggi dapat menyebabkan kematian. )aktu pemberian berkaitan dengan kelainan organ$organ. Paparan obat teratogen (menyebabkan kecacatan) pada minggu ke * + , setelah pembuahan tidak memiliki e'ek atau menimbulkan abortus (all or nothing). Periode yang rentan dengan gangguan pembentukan organ berada pada minggu ke , + - setelah pembuahan atau ./ minggu dari periode menstruasi terakhir. Setelah periode ini, pertumbuhan janin ditandai dengan pembesaran organ$organ pada minggu ./ + .*. 0angguan pada periode ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan atau gangguan di sistem sara' dan alat reproduksi. Sesungguhnya semua obat dapat melalui plasenta dalam jumlah tertentu, kecuali obat$obat dengan ion organik yang besar seperti heparin dan insulin. 1rans'er plasenta akti' harus dipertimbangkan. 1erapi obat tidak perlu dihentikan selama menyusui karena jumlah yang larut di dalam AS2 tidak terlalu signi'ikan.

0ambar .. %bat$obatan &enis obat$obatan diantaranya adalah 3 .. Antibiotik dan antiin'eksi lain *. %bat$obatan untuk saluran napas bagian atas ,. %bat$obatan untuk gangguan pencernaan 4. Analgesik (anti nyeri) 5. %bat$obat gangguan psikiatri 6. itamin dan mineral 7. %bat$obatan 8arkotik -. Anti kejang 9. %bat sakit kepala ./. %bat anti kanker ... Antikoagulan (pembekuan darah) .*. %bat Anti :ipertensi 1. Antibiotik dan antiinfeksi lain Penisilin 1urunan penisilin, termasuk diantaranya amoksisilin dan ampisilin memiliki batas keamanan yang cukup luas dan toksisitas (keracunan) yang sedikit baik bagi ibu maupun janin. Penisilin adalah golongan ;$laktam yang menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Penisilin dipakai untuk berbagai macam in'eksi bakteri. Ampisilin dan amoksisilin baik untuk pengobatan in'eksi saluran kemih. Se'alosporin juga aman dan digunakan untuk pengobatan in'eksi saluran kemih, pielone'ritis (in'eksi ginjal), dan gonorea. Penisilin aman digunakan selama menyusui

Klindamisin Klindamisin adalah golongan makrolida, digunakan pada in'eksi bakteri anaerob dan aman untuk wanita menyusui

1etrasiklin (apat mengakibatkan pewarnaan pada gigi janin.

<etronida!ol <etronida!ol menghambat sintesis protein bakteri. (igunakan untuk trikomonas dan bakterial vaginosis. Aman digunakan pada wanita menyusui

Aminoglikosida Aminoglikosida menghambat sintesis protein bakteri. (igunakan untuk mengatasi pielone'ritis (radang pada ginjal). =ila dikonsumsi wanita hamil dapat menyebabkan ototoksisitas (gangguan pada telinga) yang berakibat gangguan pendengaran. Aman pada bayi yang disusui karena hanya sedikit jumlah obat yang melalui air susu

1rimetoprim$sul'ametoksa!ol Kombinasi ini (=actrim) menghambat metabolisme asam 'olat dan baik untuk mengobati in'eksi saluran kemih. =eberapa penelitian mengemukakan bahwa penggunaan bactrim pada triwulan pertama berkaitan dengan sedikit peningkatan risiko kecacatan pada janin, terutama jantung dan pembuluh darah. Selain itu, bactrim dapat menyebabkan hiperbilirubinemia (peningkatan kadar bilirubin pada tubuh) sehingga berakibat kernikterus (kuning) pada bayi. Antibiotik ini aman untuk wanita menyusui

"ritromisin "ritromisin dan a!itromisin menghambat sintesis protein bakteri. (apat digunakan pada wanita menyusui

Antivirus

Acylovir tidak menimbulkan kecacatan pada janin berdasarkan penelitian pada 6/. wanita hamil yang mengkonsumsi acyclovir. 1he >enters 'or (isease >ontrol and Prevention (>(>) merekomendasikan bahwa acyclovir aman digunakan pada wanita hamil yang mengalami papaparan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus (herpes, hepatitis, varisela ?cacar@). Antuk tatalaksana penyakit :2 B A2(S menggunakan 8C12s (!idovudin) dan 88C12s aman dikonsumsi oleh wanita hamil. Sedangkan Protease 2nhibitor (Pis) belum diteliti lebih lanjut. 2. Obat-obatan untuk saluran napas bagian atas Keluhan pada saluran pernapasan atas seperti rinore (hidung berair), bersin$bersin, hidung tersumbat, batuk, sakit pada tenggorok diikuti dengan lemah dan lesu adalah keluhan yang umum dimiliki oleh wanita hamil. #lu tersebut dapat disebabkan oleh rinovirus, koronavirus, in'luen!a virus, dan banyak lagi. Apabila keluhan ini murni disebabkan oleh virus tanpa in'eksi tambahan oleh bakteri maka terapi menggunakan antibiotik tidak diperlukan. %bat$obatan yang paling sering digunakan untuk mengurangi gejala yang terjadi diantaranya adalah 3 Antihistamin Antihistamin atau sering dikenal sebagai antialergi aman digunakan selama kehamilan. Antihistamin yang aman termasuk diantaranya adalah klor'eniramin, klemastin, di'enhidramin, dan doksilamin. Antihistamin generasi 22 seperti loratadin, setiri!in, astemi!ol, dan 'ekso'enadin baru memiliki sedikit data mengenai penggunannnya selama kehamilan

(ekongestan (ekongestan atau obat pelega sumbatan hidung adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala 'lu yang terjadi. (ekongestan oral (diminum) diantaranya adalah pseudoe'edrin, 'enilpropanolamin,

dan 'enilepine'rin. Pada triwulan pertama pemakaian pseudoe'edrin berkaitan dengan kejadian gastroschisis karena itu sebaiknya dipikirkan alternati' penggunaaan dekongestan topikal (hanya disemprotkan di bagian tertentu tubuh, hidung) pada triwulan pertama Pereda =atuk Kodein dan dekstrometor'an adalah obat pereda batuk yang paling umum digunakan. Kebanyakan obat 'lu aman dikonsumsi selama menyusui

Asma merupakan penyakit saluran pernapasan atas yang kronik (jangka waktu lama) ditandai dengan peradangan pada saluran napas dan hipereaktivitas dari bronkus (lendir banyak keluar). 1erapi asma dimulai dengan mengurangi paparan terhadap lingkungan yang membuat asma menjadi kambuh. Semua wanita hamil sebaiknya memperoleh vaksinasi in'luen!a. %bat$obatan asma diantaranya adalah 3 0lukokortikoid 2nhalasi glukokortikoid (cara pemasukan obat melalui pernapasan, diuap) dilaporkan tidak menyebabkan kecacatan dan dapat digunakan selama menyusui. 0lukokortikoid sistemik (diminum dengan reaksi pada seluruh tubuh) meningkatkan risiko bibir sumbing sebanyak 5 kali dari normal. 1eo'ilin 1idak menyebabkan kecacatan pada janin dan aman digunakan selama menyusui Sodium Kromolin 1idak menyebabkan kecacatan pada janin dan aman digunakan selama menyusui Obat-obatan untuk gangguan pencernaan Keluhan pada saluran cerna merupakan keluhan yang umum pada wanita hamil, termasuk diantaranya adalah mual, muntah, hiperemesis gravidarum, intrahepatik kolestasis dalam kehamilan, dan 2n'lammatory =owel (isease. 1erapi menggunakan obat diantaranya adalah 3 Antihistamin. Aman dikonsumsi oleh wanita hamil Agen antidopaminergik. =eberapa obat antidopaminergik seperti proklorpera!in, metoklopramid, klorproma!in, dan haloperidol aman dikonsumsi oleh wanita hamil %bat$obatan lain. Antasid, simetidin, dan ranitidin aman dikonsumsi wania hamil dan menyusui. Penghambat pompa proton tidak direkomendasikan untuk wanita hamil. <isoprostol kontraindikasi untuk kehamilan 4. Analgesik Analgesik atau dikenal dengan anti nyeri terbagi atas kategori antiin'lamasi nonsteroid dan kategori opioid.

Antiin'lamasi nonsteroid (8SA2(s)

Aspirin adalah golongan 8SA2(s yang bekerja dengan menghambat en!im untuk pembuatan prostaglandin. Perhatian lebih diperlukan pada konsumsi aspirin melebihi dosis harian terendah karena obat ini dapat melalui plasenta. Pemakaian aspirin pada triwulan pertama berkaitan dengan peningkatan risiko gastroschisis. (osis aspirin tinggi berhubungan dengan abruptio plasenta (plasenta terlepas dari rahim sebelum waktunya). 1he )orld :ealth %rgani!ation ():%) memiliki perhatian lebih untuk konsumsi aspirin pada wanita menyusui. 2ndometasin dan ibupro'en merupakan 8SA2(s yang sering digunakan. 8SA2(s jenis ini dapat mengakibatkan konstriksi (penyempitan) dari arteriosus duktus 'etalis (pembuluh darah janin) selama

kehamilan sehingga tidak direkomendasikan setelah usia kehamilan memasuki minggu ke + ,*. Penggunaan obat ini selama triwulan pertama mengakibatkan oligohidramnion (cairan ketuban berkurang) atau anhidramnion (tidak ada cairan ketuban) yang berkaitan dengan gangguan ginjal janin. %bat ini dapat digunakan selama menyusui. Asetamino'en banyak digunakan selama kehamilan. %bat ini dapat melalui plasenta namun cenderung aman apabila digunakan pada dosis biasa. Asetamino'en dapat digunakan secara rutin pada semua triwulan untuk meredakan nyeri, sakit kepala, dan demam. (apat digunakan untuk wanita menyusui.

Analgesik %pioid

Analgesik opioid adalah preparat narkotik yang dapat digunakan selama kehamilan. Preparat narkotik ini dapat melalui plasenta namun tidak berkaitan dengan kecacatan pada janin selama digunakan pada dosis biasa. Apabila penggunaan obat ini dekat dengan waktu melahirkan, maka dapat menyebabkan depresi pernapasan pada janin. 8arkotik yang umum digunakan adalah kodein, meperidin, dan oksikodon, semua preparat ini dapat digunakan ketika menyusui. 5. Obat-obat gangguan psikiatri (epresi dan ski!o'renia adalah gangguan psikiatri yang dapat ditemukan selama periode reproduksi. Agen trisiklik seperti amitriptilin, desipramin, dan imipramin digunakan untuk mengatasi depresi, kecemasan berlebih, gangguan obsesi'$kompulsi', migrain, dan masalah lain. 1idak ada bukti jelas yang menyatakan adanya e'ek samping agen trisiklik pada wanita menyusui dan wanita hamil. 1he Selective Serotonin Ceuptake 2nhibitors (SSC2s) termasuk di dalamnya 'luoksetin dan 'luvoksamin tidak meningkatkan risiko kecacatan pada janin. Agen lain seperti penghambat monoamin oksidase yang digunakan untuk mengatasi depresi belum diteliti lebih lanjut mengenai keamanannya pada wanita hamil. %bat untuk stabilisasi mood (mood stabili!ers) seperti litium, asam valproat, dan karbama!epin dinyatakan sebagai agen teratogen (berbahaya untuk janin). Ditium tidak direkomendasikan untuk wanita menyusui. Asam valproat dan karbama!epin berhubungan dengan peningkatan risiko neural tube de'ects (gangguan pada sara'). %bat untuk mengatasi kecemasan berlebih seperti ben!odia!epin dapat meningkatkan risiko bibir sumbing. "'ek pada wanita menyusui belum diketahui namun perlu diperhatikan lebih lanjut. 6. Vitamin dan ineral

Konsumsi multivitamin dan mineral pada umumnya diberikan untuk wanita hamil dari tenaga kesehatan. Sudah dibuktikan berdasarkan penelitian bahwa 'olat dapat mengurangi kelainan sara'. Suplementasi besi dapat meningkatkan hematokrit ketika melahirkan dan 6 minggu pasca melahirkan. itamin yang terbukti teratogen adalah vitamin A ketika dikonsumsi lebih dari ././// 2ABhari. itamin A dalam dosis ini dapat menyebabkan kelainan sara'. Apabila digunakan sebagai suplementasi tidak lebih dari 5/// 2ABhari. !. Obat-obatan narkotik 8arkotik termasuk di dalamnya adalah opiat, kokain, atau kanabinoid. "'ek narkotika adalah hambatan pertumbuhan janin, kematian janin dalam kandungan, dan ketergantungan pada janin. Penggunaan kokain selama kehamilan dapat meningkatkan risiko abruptio plasenta, ketuban pecah dini, dan bayi berat lahir rendah. Am'etamin, obat yang digunakan untuk mengatasi depresi, dapat meningkatkan

risiko bibir sumbing. Penggunaan obat narkotik dengan suntikan bersama dapat meningkatkan risiko :epatitis = atau :2 BA2(S, dimana janin dapat tertular oleh virus tersebut. Sebagai tambahan, nikotin yang terkandung di dalam rokok juga dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah. 8ikotin mengurangi aliran darah menuju plasenta dan meningkatkan risiko kelahiran preterm, bayi berat lahir rendah, dan kematian mendadak pada janin. Alkohol pada wanita hamil dapat menyebabkan sindroma alkohol janin yang ditandai dengan perubahan kranio'asial (tulang kepala dan wajah) dan gangguan kogniti'. 1idak ada batas aman untuk konsumsi alkohol selama kehamilan. ". Anti Ke#ang "pilepsi adalah penyakit gangguan sara' yang dapat terjadi selama kehamilan. Semua obat antiepilepsi dapat melalui plasenta dan memiliki potensi teratogen. Penelitian membuktikan bahwa obat antiepilepsi dapat menyebabkan cacat bawaan. #enitoin ((ilantin) dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin. Karbama!epin dapat meningkatkan risiko spina bi'ida. #enobarbital dapat mengakibatkan kelainan jantung bawaan dan sumbing oro'asial (bibir dan wajah). Asam valproat memiliki risiko peningkatan .$*E kelainan spina bi'ida. %bat antiepilepsi diatas dapat digunakan selama menyusui.

0ambar *. %bat yang bersi'at 1eratogen $. Obat %akit Kepala Sakit kepala sering dialami selama kehamilan. Sumatriptan dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala dan tidak bersi'at teratogen. %bat untuk migrain yaitu ergotamin tidak memiliki si'at yang berbahaya bagi janin. %bat ini dapat merangsang kontraksi rahim sehingga dapat menyebabkan prematur janin. 1&. Obat anti kanker Kanker yang paling sering dialami oleh wanita hamil adalah kanker payudara. kanker leher rahim, lim'oma, melanoma, leukimia (kanker darah), dan kanker usus besar serta kanker indung telur. %bat kemoterapi seperti metotreksat dapat memiliki potensi bahaya bagi janin. %bat ini dapat menyebabkan kecacatan pada janin bila digunakan pada triwulan pertama. Selain itu, obat kemoterapi dapat masuk ke dalam AS2 sehingga menyusui tidak diperkenankan bagi ibu yang menggunakan obat kemoterapi. 1erapi pada wanita hamil dengan kanker harus didiskusikan dengan tenaga kesehatan masing$masing.

11. Antikoagulan 'anti pembekuan darah( 1romboemboli (sumbatan pada pembuluh darah) merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi bagi wanita hamil dan setelah melahirkan. Antikoagulan digunakan untuk mengatasi tromboemboli serta penyakit jantung akibat kelainan katup. Penggunaan antikoagulan oral (war'arin) dapat mengakibatkan e'ek teratogen pada janin. %bat ini dapat melalui plasenta dan menekan vitamin K yang diperlukan sebagai agen pembekuan darah. Antikoagulan lain adalah heparin yang tidak dapat melalui plasenta pada dosis berapapun sehingga tidak bersi'at teratogen. Kedua jenis antikoagulan ini dapat digunakan selama menyusui. 12. Obat Anti )ipertensi '*ekanan +arah *inggi( Penghambat A>" (captopril, enalapril) apabila digunakan pada triwulan kedua dan ketiga dapat mengakibatkan dis'ungsi ginjal pada janin dan oligohidramnion (berkurangnya cairan ketuban). %bat ini tidak dianjurkan selama kehamilan. Penghambat pompa kalsium (amlodipin, diltia!em, ni'edipin) dapat mengakibatkan hipoksia janin (kekurangan oksigen) yang berkaitan dengan hipotensi maternal (tekanan darah rendah pada ibu). 0olongan penghambat F (propranolol, labetolol) dapat menyebabkan bradikardia (denyut jantung melambat) pada janin maupun bayi baru lahir. 0olongan diuretik (aseta!olamid) dapat mengakibatkan gangguan elektrolit pada janin. 0olongan ACAs dapat mengakibatkan gangguan sistem renin$angiotensin sehingga menyebabkan kematian pada janin.

0ambar ,. <inum %bat selama Kehamilan Kesimpulan Pada umumnya obat$obatan aman untuk digunakan dalam masa kehamilan, termasuk diantaranya antibiotik, obat untuk saluran pernapasan atas, dan keluhan saluran cerna =eberapa obat diketahui memiliki e'ek teratogen (membuat cacat pada janin), termasuk diantaranya Penghambat A>" (obat antihipertensi), isotretinoin (obat jerawat), alkohol, antibiotik tetrasiklin, doksisiklin, dan streptomisin, antikoagulan, litium, obat antikejang, beberapa obat antineoplasma, vitamin A dan turunannya, obat antitiroid, kokain, dan thalidomide. Kebanyakan obat aman untuk digunakan dalam masa menyusui karena jumlah yang muncul di air susu bersi'at subterapeutik, sekitar . + *E dari dosis ibu, kecuali litium.

Anda mungkin juga menyukai