Anda di halaman 1dari 1

Saat ini banyak sekali ditemukan kemasan dengan berbagai bahan, tetapi pada umumnya kemasan yang digunakan

untuk benih tanaman pangan khususnya kedelai berupa plastik polyethelinedengan ketebalan bervariasi antara 0,05 0,08 mm. Bahan ini biasanya berciri lentur (elastis), buram (tidak bening) dan tidak kaku sehingga diharapkan tidak mudah pecah saat benih dalam kemasan tersebut ditransportasikan serta dapat mempertahankan mutu benih yang ada didalamnya. Lombok Barat yang merupakan daerah sentra produksi kedelai di Nusa Tenggara Barat, menggunakan jenis kemasan yang lebih kreatif lagi yaitu plastik polyetheline berlapis kertas semen didalamnya sehingga lebih menjamin keamanan benih baik dari segi mutu maupun transportasi (Herni, 2006). Herni Susilowati, 2006. Kemasan Benih Kedelai Untuk Transportasi. Balai BesarPpmbtph, Tapos, Depok Dalam industri pangan, kemasan mempunyai peranan yang sangat penting. Fungsi kemasan, antara lain: (1) melindungi produk terhadap pengaruh cuaca, sinar matahari, benturan, kotoran, dan lain-lain, (2) menarik perhatian konsumen, (3) memudahkan distribusi, penyimpanan, dan pemajangan, (4) tempat penempelan label yang berisi informasi tentang nama produk, komposisi bahan, isi bersih, nama dan alamat produsen/importir, nomor pendaftaran, kode produksi, tanggal kadaluarsa, petunjuk penggunaan, informasi nilai gizi, tanda halal, serta klaim atau pernyataan khusus (Lpez Cervantes et al, 2003). Menurut Astawan (2008), kemasan harus dirancang agar memenuhi beberapa persyaratan penting, yaitu: (1) faktor ergonomi, meliputi kemudahan untuk dibawa, dibuka, dan dipegang, (2) faktor estetika, meliputi paduan warna, logo, ilustrasi, huruf, dan tata letak tulisan, (3) faktor identitas agar tampil beda dengan produk lain dan mudah dikenali

Anda mungkin juga menyukai