Anda di halaman 1dari 3

BAB IV PEMBAHASAN

Jaringan periodontal disebut juga jaringan pendukung gigi. Periodonsium mempunyai empat komponen yaitu gingiva, tulang alveolar, ligamen periodontal dan sementum (Manson, 1993). Ligamen adalah suatu ikatan, biasanya menghubungkan dua buah tulang. Akar gigi berhubungan dengan soketnya pada tulang alveolar melalui struktur jaringan ikat yang dianggap sebagai ligamen. Ligamen periodontal tidak hanya menghubungkan gigi ke tulang rahang tetapi juga menopang gigi pada soketnya dan menyerap beban yang mengenai gigi. Beban selama mastikasi, menelan dan berbicara sangat besar variasinya, juga frekuensi, durasi dan arahnya. Struktur ligamen biasanya menyerap beban tersebut secara efektif dan meneruskannya ke tulang pendukung (Manson, 1993). Menurut Willmann (2007), fungsi ligamen periodontal meliputi fungsi suportive, formative, resorptive, sensory and nutritive a. Fungsi suportive Fungsi suportive ligamen periodontal antara lain 1. Melekatkan tulang ke soket gigi 2. Menangguhkan gigi dalam soketnya, memisahkannya dari dinding soket, sehingga akar tidak bertabrakan dengan tulang ketika mastikasi b. Fungsi formative Ligamen periodontal mengandung sementoblas yang memproduksi sementum sepanjang kehidupan gigi, semenata osteoblas mempertahankan tulang dari soket gigi c. Fungsi resorptive Dalam merespon tekanan yang berat, sel dari ligamen periodontal dapat memproduksi resorbsi tulang dengan cepat dan kadang-kadang meresorpsi sementum

36

37

d. Fungsi sensory Ligamen periodontal disuplai dengan serabut saraf yang mengirimkan tekanan taktil dan sensanyi nyeri e. Fungsi nutritive Ligamen periodontal disuplai oleh pembuluh darah yang menyediakan nutrien untuk sementum dan tulang Prosesus alveolaris adalah bagian dari tulang rahang yang menopang gigi-geligi. Prosesus alveolaris tidak terlihat pada keadaan anodonsia. Tulang dari prosesus alveolaris tidak berbeda dengan tulang pada bagian tubuh lainnya (Manson, 1993). Gingiva adalah bagian mukosa mulut yang tersusun dari jaringan ikat fibrosa, yang ditutupi epitel dan menutupi processus alveolar rahang dan mengelilingi leher gigi. Gingiva adalah bahasa yang digunakan secara umum dalam bidang kedokteran gigi. Sedangkan gusi adalah bahasa yang digunakan masyarakat secara luas (Newman, 2002). Mukosa mulut terdiri atas 3 bagian yaitu : 1. Mukosa mastikator atau pengunyahan yang meliputi gingiva dan mukosa yang meliputi palatum. 2. Mukosa specialized yang meliputi dorsum dari lidah. 3. Mukosa oral meliputi daerah rongga mulut lainnya (Itjingningsih,1991). Menurut Newman, dkk pada tahun 2002, gingival secara anatomis dibagi atas : 1. Free Gingiva Yaitu tepi atau pinggir gingiva yang mengelilingi gigi. Bagian ini berbatasan dengan attached gingiva atau suatu lekukan dangkal yang disebut free gingival groove. Lebar gingival kurang lebih 1 mm, dapat dilakukan dengan alat periodontal probe dan permukaan gigi. Bagian ini juga merupakan salah satu dinding jaringan lunak dari sulcus gingiva. 2. Attached gingiva Attached gingiva tidak terpisah dengan marginal gingiva. Padat, (resilient), melekat erat keperiosteal tulang alveolar. Sampai meluas ke mukosa alveolar. Yang longgar dengan mudah bergerak dibatasi oleh muko gingival junction.

37

38

Attached gingiva melekat erat ke periosteum tulang alveolar. Lebarnya kurang lebih 1-9 mm. Pada bagian palatal maksila gingiva ini berlanjut terus dengan mukosa palatum. Sedangkan pada bagian lingual mandibula berakhir di perbatasannya dengan mukosa oral sampai membran mukosa dasar mulut. 3. Interdental Gingiva Mengisi embrasus gingival, yaitu ruang proximal, dibawah daerah kontak gigi. Interdental gingiva pada gigi bagian anterior berbentuk piramida, dan bagian posterior berbentuk seperti lembah.

Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai dengan migrasi epitel jungsional ke arah apikal, kehilangan perlekatan tulangdan resorpsi tulang alveolar. Pada pemeriksaan klinis terdapat peningkatan kedalaman probing, perdarahan saat probing (ditempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan perubahan kontur fisiologis. Dapat juga ditemukan kemerahan, pembengkakan gingiva dan biasanya tidak ada rasa sakit. Bila poket periodontal sudah terben tuk plak

berkontak dengan sementum. Jaringan ikat akan menjadi odema, pembuluh darah terdilatasi dan thrombosis dinding pembuluh akan pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan sekitarnya.

38

Anda mungkin juga menyukai