Anda di halaman 1dari 5

Thinking and Caring about World Politics

Aditya Rahman Fadly 1244010010 Bryan Moran N Larasanti Wijil 1244010032 1244010007

Reviewing The Global Drama


Menurut kutipan William Shakespeare yaitu as you like it menjelaskan kepada kita bahwa dunia seperti panggung sandiwara, dimana laki-laki dan perempuan adalah para pemainnya. Mengutip dari ilustrasi The Bard of Avons hubungan internasional dengan adegan tersebut memiliki hubungan paralel, Keduanya memiliki alur cerita yang bagus dan kompleks. Karakter - karakternya pun terbagi, ada yang berkarakter sebagai pahlawan dan iblis. Aksinya selalu dramatis dan terkadang tragis. Keadilan kadang mustahil terjadi tetapi juga tidak sepenuhnya begitu. Sebelum semua kompleksitas terjadi kejadian-kejadian di dunia tersebut sangat penting dan menarik untuk dibacarakan. Aktor Global : Menemukan perannya Tidak seperti aktor-aktor pada umumnya, kebanyakan aktor-aktor dunia adalah organisasi bukan manusia. Negara adalah salah satu tipe aktor organisasi dan mereka memiliki peran yang penting (Wendt, 2004). Terdapat hampir 200 negara di seluruh dunia, negara-negara tersebut dianalogikan sebagai seorang bintang film kadang mereka bisa egois dan iri, demi menjaga ketenarannya, ketenaran disini maksudnya adalah kedaulatan setiap negara tersebut, tetapi tidak ada otoritas tertinggi. Status kedaulatan itulah yang membedakan setiap aktor. Tentu, dengan adanya kedaulatan berarti tidak ada sutradara dalam drama dunia yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur karakter dan peran kepada setiap aktornya. Ini lah yang menjadi kekurangan karena tidak adanya otoritas pusat, terkadang konflik dari seorang aktor dengan aktor yang lain seolah terlupakan. Ini juga berarti semua negara sama dihadapan hukum tapi pada realitanya terdapat negara - negara besar yang menjadi bintang diantara negara-negara yang lain. Contohnya Amerika Serikat yang tentu berada di lima negara teratas diikuti China dan beberapa negara lainnya sebagai pemeran utama. Andorra, Vanuatu, dan banyak negara negara kecil lainnya hanya memiliki peran yang sedikit. Bergabung dalam panggung internasional berarti bergabung juga dalam organisasi internasional. Tetapi yang menjadi menonjol di sini adalah karena terdapat hampir 300 organisasi antar pemerintah yang anggota nya terbentuk dari banyak negara. Contohnya yang global adalah PBB, dan yang antar nasional adalah Uni Eropa. Tetapi beberapa negara

diantaranya adalah organisasi transnasional. Suatu tipe organisasi yang non- pemerintah memiliki anggota yaitu individu. Terdapat ribuan organisasi non pemerintah yang konsesntrasinya berhubungan secara tidak langsung terhadap aspek politik internasional, seperti AIDS sampai yang berkonsentrasi pada tingkat pertumbuhan penduduk nol. Perusahaan multinasional adalah tipe lain dari aktor internasional. Pendapatan pertahun dari beberapa perusahaan ini hampir sama dengan pendapatan negara kelas menengah, bahkan lebih besar dari negara - negara kecil. Itu sebabnya mengapa dalam drama yang tidak teratur ini, dimana yang merupakan kekuatan terbesar adalah uang, perusahaan multinasional dapat dijadikan sebagai aktor yang memgang peran penting Akhirnya beberapa orang yang menjadi aktor penting dalam panggung dunia biasanya adalah indvidu yang memiliki dampak sebagai pembuat keputusan, kaum pemrotes, pemilih dan lainnya yang memiliki peran dalam IGO. Terkadang seorang individu memainkan perannya melampaui negara dan batasan intitusional lain. Selanjutnya dalam buku ini kalian akan bertemu dengan Jody William, yang berasal dari Putney, Vermont, yang berpendapat bahwa ranjau adalah musuh terbesar. Dengan orang orang yang mempunyai pemikiran sama dengannya, melakukan kampanye NGO yang menentang penggunaan ranjau, dia pun bertanggung jawab tentang perjanjian internasional yang menentang itu semua, dan karena itu dia memenangkan sebuah nobel perdamaian sebagai penghargaan atas keberhasilannya. Pendekatan Alternatif Terhadap Politik Dunia Secara tradisional drama tadi intinya adalah pada kepentingan independent suatu negara, yang menggunakan kekuatan mereka demi memenuhi kepentingan negaranya sendiri dan bersaing dengan negara lain dalam sistem anarki internasional yang besar, yang mana tidak ada otoritas pusat yang mengatur peraturan militer dan penyelesaian masalah. Pemahaman ini memiliki pengertian kepercayaan di dunia politik tetapi sejalan dengan perkembangan yang ada terdapat pendekatan alternatif sebagai buktinya. Beberapa perbedaan tersebut yang akhirnya memecah dua pendekatan dibawah ini Dimension Human Organization Interest Interaction Basis of safety Basis of prosperity Ultimate authority Dispute resolution Traditional Approach Lingkungan Negara Kepentingan Negara Kompetisi Keamanan Negara Kesejahteraan Negara Kedaulatan Negara Kekuatan berlaku Alternative Approach Lingkungan Global Kepentingan Global Korporasi / kerja sama Keamanan bersama Kesejahteraan bersama Organisasi Internasional Hukum berlaku

Pendekatan alternativ itu dapat di ilustrasikan dengan kue pie di awan yang terkadang terlihat sulit untuk dilakukan, tetapi tidak selamanya juga seperti itu. Pertama, yang

kita lakukan sebagai individu yaitu berinteraksi dengan negara lain. Tentu kita tetap mengejar kepentingan kita dalam sistem domestik, tetapi dengan kebebasan yang wajar dan mengandalkan diri sendiri untuk keamanan dan kesejahteraan diri sendiri. Tetapi dalam sebuah sistem domestik, sebagai individu kita harus menyadari adanya peraturan untuk dipatuhi, agar tercipta suatu persamaan identitas, suatu kebaikan bersama dan juga berbagi tanggung jawab untuk mencapai keamanan bersama dan menolong anggota anggota yang sedang berjuang dalam lingkungan. Kedua, saat pendekatan tradisional terus berlaku, itu bukan berarti menjadi satu satunya yang paling dominan. Satu abad yang lalu seorang profesor telah menulis prediksi nya terkait dangan Hubungan Internasional tentang organisasi dunia (PBB) dengan semua negara anggota, komunitas legal 25 negara anggota Uni Eropa (EU), penghapusan pembatasan tarif oleh WTO, 10 miliar dollar per tahun sebagai bantuan dari negara kaya untuk negara miskin, dan sebuah badan kriminal internasional untuk menjatuhkan terhadap para kriminal perang, dan semua realita yang terjadi pada hari ini, dan jika semua nya di tuliskan, akan menjadi sebuah bacaan fiksi di dalam perpustakaan. Pentingnya Politik Dunia Bagi Kita Sangat penting untuk dicatat bahwa perbedaan tentang informasi antara Amerika sangat berbeda jauh dengan perilaku dan tingkat pengetahuan yang dimiliki pada negara negara yang memiliki level ekonomi yang sama. Terlihat pada pelajar pada usia 18 - 24 dalam sembilan negara dengan 56 pertanyaan tentang keadaan geografis dunia dan 8 pertanyaan tentang hubungan antar negara, Amerika berada di urutan 8 antara negara maju lainnya. Tidak lebih baik daripada banyak pemuda di Meksiko yang mendapatkan pendidikan terbatas. Salah satu ilustrasi lainnya dengan pertanyaan pilihan ganda tentang ukuran populasi Amerika terungkap bahwa 25 % orang Amerika menjawab benar, tetapi itu sia sia karena hasil yang mereka dapatkan sangat rendah dari responden 8 negara maju lainnya. Politik Dunia dan Keuangan Kita Dalam beberapa kasus politik dunia memberikan dampak terhadap kondisi ekonomi kita. Kadang kejadian yang spesifik adalah salah satu hal yang mempengaruhinya. Dalam kasus yang memakan korban pada kasus 9/11 pada kenyataannya Amerika Serikat sedikitnya merugi hingga $81 miliyar yang disebabkan kehancuran properti kehilangan pemasukan dari segi bisnis, penurunan upah, meningkatnya pengeluaran untuk keamanan, dan biaya biaya lainnya hanya dalam jangka waktu yang singkat. Pengeluaran rutin terhadap ekonomi global terhadap individu dalam meluaskan jalannya sebagai ekonomi nasional. Paham Teori Hubungan Internasional Liberalisme Satu lagi teori dasar dalam ilmu Hubungan Internasional adalah Liberalisme. Liberalisme dapat dikatakan kebalikan dari Realisme. Jika Realisme memandang manusia dari segi negatif dan bersikap pesimis terhadap interaksi internasional, maka liberalisme sebaliknya.

Liberalisme memandang manusia dari segi positif dan bersikap optimis dalam interaksinya antarnegara. Meski begitu, liberalisme sependapat dengan pandangan realisme bahwa tiap individu bersifat egois, berlomba untuk memenangkan kepentingannya masing-masing. Namun, yang berbeda adalah dalam cara pencapaiannya. Dalam liberalisme, terdapat beberapa konsep utama, yaitu keamanan bersama, international anarchy, Liga BangsaBangsa, dan bahwa perang sama sekali tidak menguntungkan bagi manusia. Dalam liberalisme, individu merupakan aktor yang terpenting dalam hubungan internasional. Negara bukan aktor terpenting, karena negara ada yang mengatur, yaitu sekelompok individu. Tanpa individu-individu yang bergerak di sektor pemerintahan, negara tidak akan hidup. Namun, dalam liberalisme, bukan hanya aktor yang berkecimpung dalam pemerintahan saja yang berperan, aktor non-state juga turut memegang peranan penting dalam hubungan internasional. Terdapat lima karakteristik dasar dalam liberalisme. Yang pertama, manusia selalu dipandang positif, pada dasarnya manusia itu baik dan suka mencari teman (kerja sama) daripada mencari lawan. Yang kedua, percaya tentang kemungkinan akan adanya kemajuan dalam hubungan internasional. Kemudian karakteristik yang selanjutnya yaitu, bahwa negara dikontrol oleh individu. Di sini berarti, jika perilaku negara dalam lingkup domestik baik, maka perilakunya dalam lingkup internasional pun juga baik. Yang berikutnya yaitu meningkatkan interdependensi (kerja sama), maka konflik dapat diminimalisir. Dan karakteristik yang terakhir yaitu manusia pada dasarnya baik dan mampu berpikir positif. Hal ini mirip dengan karakteistik yang pertama. Dari kelima karalteristik yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwamain agenda dari liberalism adalah perdamaian, dan kerja sama. Seperti apa yang dikemukakan oleh David Mitrany, bahwa negara-negara di dunia bisa bekerja sama untuk menciptakan perdamaian dunia (Mitrany, 1993).

Paham Realisme

Hubungan internasional merupakan sebuha disiplin ilmu yang memiliki beragam cara pandanga atas fenomena yang ada. Sebut saja beberapa teori seperti realisme, liberalisme, marxisme. Berikut penulis akan membahas lebih dalam mengenai teori realisme. Realisme merupakan teori yang paling klasik dan paling tua. Realisme juga merupakan teori yang paling dominan serta banyak dianut oleh para praktisi hubungan internasional. Realisme melihat bahwa dunia selalu berpotensi berkonflik atau terdapat persinggungan-persinggungan karena didasarkan pada sifat manusia. Realisme merupakan pandangan yang berpusat pada negara. Realisme sendiri kontras dengan lberalisme maupun idealisme yang menjunjung kerjasama. Realisme klasik diusung oleh beberapa tokoh terkemuka realis yaitu E.H Carr, Morgenthau, dll. Realisme klasik tidak menolak adanya moral dalam kehidupan bernegara di

politik internasional. Moral masih menjadi pertimbangan dalam hal tersebut. Adanya konflik dan kepentingan nasional tetap menjadi yang utama dalam realisme klasik. Enam prinsip realisme yang disampaikan oleh Morgenthau yaitu politik yang berdasar pada hukum objektif memilki hubungan yang erat dengan sifat alami manusia, power merupakan kata kunci dalam memahami konsep interest dalam politik internasional, Bentuk dan sifat kekuasan negara dapat berubah baik melalui waktu, tempat dan konteks namun konsep tentang interest tetap konsisten, moral principal tidak menentukan sikap negara, tidak ada prinsip moral yang disepakati secara universal, ranah politik memiliki wadah yang otonom daripada yang lainnya (Scott 2001, 79 ) . Prinsip tersebut merupakan bagian penting yang menjadi dasar dari realisme klasik. Radical realism tidak jauh berbeda dengan realisme klasik. Konflik dan perang menjadi sesuatu yang dibenarkan dalam kehidupan politik internasional serta kepentingan apapun yang negara mau, boleh dilakukan. Perbedaan terletak pada moralitas, dalam realisme radikal menolak adanya moralitas. Moralitas tidak dipertimbangkan dalam politik internasional. Baik realisme klasik maupun radikal, semua muncul dari akar yang sama. Akar dari realisme berasal dari tokoh bernama Thucydides. Sebuah karya berjudul History of the Peloponnesian War yang menceritakan perang antara Athena dan Sparta digunakan sebagai pengembangan perspektif realis.

Terdapat beberapa asumsi dasar dari realisme yaitu, Sistem internasional merupakan anarki. Anarki yang dimaksudkan adalah sebuah kondisi dimana tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi diatas negara. Selanjutnya, negara merupakan aktor utama dalam realisme. Negara bersifat waspada dan rasional untuk menjaga keseimbangannya. Dalam internasional politik, moral bukanlah menjadi sebuah pertimbangan ketika bertindak, yang terpenting adalah pencapaian kebutuhan negara. Asumsi penting lainnya ialah dimana politik internasional lebih penting daripada politik dalam negeri. Negara hanyalah sebuah alat yang bermain didalam politik internasional. Main concern dalam realisme adalah survival.

Anda mungkin juga menyukai