Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (Long Term Liabilities)SIFAT DAN CONTOH KEWAJIBAN JANGKA PANJANGKewajiban Jangka Panjang kewajiban

n perusahaan kepada pihak ketiga, yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun yang akan datang

jenis-jenis hutang jangka panjang: 1.Kredit Investasi (Long Term Loan) 2.Hutang Obligasi (Bond Payable) 3.Wesel Bayar (Promissory Notes/Pronotes) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun 4.Hutang kepada Pemegang Saham atau kepada Perusahaan Induk (Holding Company) atau kepada Perusahaan Afiliasi (Affiliated Company) 5.Hutang Subordinasi (Subordinated Loan) 6.Bridging Loan 7.Hutang Leasing (hutang dalam rangka sewa guna)

TUJUAN PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANGUntuk memeriksa : 1. Keberadaan internal control kewajiban jangka panjang (lihat Exhibit 16-1) 2.Pencatatan dan otorisasi kewajiban jangka panjang per tanggal neraca 3.Pencatatan kewajiban jangka panjang di Neraca betul-betul merupakan kewajiban perusahaan (lihat Exhibit 16-4) 4.Kewajiban jangka panjang yang berasal dari legal claim atau asset yang dijaminkan sudah diidentifikasi 5.Konversi kewajiban jangka panjang dalam valas per tanggal neraca kedalam kurs tengah BI dan selisih kurs dibebankan/dikreditkan pada Laba Rugi tahun berjalan

6.Pencatatan biaya bunga dan hutang bunga serta amortisasi dari premium/discount per tanggal neraca 7.Keterjadian biaya bunga hutang jangka panjang pada tanggal neraca dicatat dan dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan 8.Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi Bank Default 9.Bagian dari kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun sebagai kewajiban lancar 10.Kesesuaian penyajian kewajiban jangka panjang dalam laporan keuangan dengan PABU/PSAK

PROSEDUR PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 1.pelajari dan evaluasi internal control kewajiban jangka panjang (lihat Exhibit 16-1) 2.Dapatkan dan periksa ringkasan perubahan kewajiban jangka panjang berikut discount, premium dan bunga selama periode yang diperiksa 3.Kirim konfirmasi kepada Bank (lihat Exhibit 16-2) 4.Minta copy perjanjian kredit permanent file (Exhibit 16-3) 5.Periksa otorisasi perolehan/penambahan kewajiban jangka panjang 6.Periksa perhitungan bunga, pembayaran bunga dan amortisasi discount/premium dari obligasi 7.Tie-up jumlah beban bunga dan amortisasi discount/ premium obligasi dengan jumlah yang tercantum pada laporan laba rugi 8.Discount/premium yang belum diamortisasi dilaporkan sebagai pengurang/penambah dan nilai nominal obligasi 9.Periksa keberadaan kewajiban jangka panjang dan wesel bayar yang direnewed (diperpanjang) setelah tanggal neraca, untuk mengetahui penyajian kewajiban sebagai kewajiban jangka panjang atau kewajiban lancar.

10.Periksa keberadaan kewajiban jangka panjang atau wesel bayar yang (telah) dilunasi setelah tanggal neraca (walaupun belum jatuh tempo), untuk mengetahui perlu tidaknya reklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek 11.Kewajiban dari pemegang saham atau direksi dari perusahaan afiliasi, harus dikirim konfirmasi dan periksa pembebanan bunga atas pinjaman tsb. 12.Sesuaikan pencatatan dan penyajian di Neraca tentang hutang leasing dengan PSAK No. 30 (sewa guna usaha). 13.Periksa kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun y.a.d, sehingga harus di reklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek 14.Konversi kewajiban jangka panjang dalam valas per tanggal neraca kedalam kurs tengah BI dan selisih kurs dibebankan/dikreditkan pada Laba Rugi tahun berjalan 15.Lakukan penelaahan analitis (Analytical Review Procedure) kewajiban jangka panjang dan biaya bunga, untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan pencatatan biaya bunga 16.Sesuaikan penyajian kewajiban jangka panjang dalam laporan keuangan dengan PABU/PSAK

Anda mungkin juga menyukai