Anda di halaman 1dari 8

3/24/2014

Dimensi Pendidikan IPS SD/MI

Dimensi PIPS
Dimensi pengetahuan (knowledge) Dimensi keterampilan (skill) Dimensi nilai dan sikap (values and attitudes Dimensi tindakan (action)

Program Studi Pendidikan Guru SD/MI STAIN Palopo 2014

Dimensi Pengetahuan (Knowledge) Setiap orang memiliki wawasan tentang pengetahuan sosial yang berbeda-beda. Secara konseptual, pengetahuan (knowledge) hendaknya mencakup:
(1) Fakta; (2) Konsep; dan (3) generalisasi yang dipahami oleh siswa.

Fakta
Fakta adalah data yang spesifik tentang peristiwa, objek, orang dan hal-hal yang terjadi (peristiwa). Secara harfiah kata fakta berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah benar-benar terjadi. Bisa juga diartikan bahwa ini adalah sesuatu yang dipercaya atau apa yang benar merupakan kenyataan, realitas yang real, benar, dan juga merupakan kenyataan yang nyata. Dalam pembelajaran IPS diharapkan siswa dapat mengenal berbagai jenis fakta khususnya yang terkait dengan kehidupan

3/24/2014

Lanjutan
Fakta yang disajikan untuk para siswa hendaknya disesuaikan dengan usia dan tingkat kemampuan berfikirnya. Secara umum, fakta untuk siswa SD hendaknya berupa peristiwa, objek, dan hal-hal yang bersifat konkret. Oleh karena itu guru perlu mengupayakan agar fakta disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas masing-masing

Contoh
Menurut Banks, fakta merupakan pernyataan positif dan rumusannya sederhana. Fakta juga adalah data factual, contohnya berikut ini : Jakarta adalah ibu kota Negara Republik Indonesia. Jarak antara kota A ke kota B adalah 150 Km. Bumi berputar mengelilingi matahari.

Namun demikian, perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS. Pengetahuan yang hanya bertumpu kepada fakta akan sangat terbatas sebab: Kemampuan kita untuk mengingat sangat terbatas. Fakta itu bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan iklim suatu kota, perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainya. Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus

Tugas guru, antara lain adalah membantu siswa membangun dan mengembangkan konsep dan generalisasi, oleh sebab itu kegiatan belajarmengajar. Guru dan siswa harus menggunakan serangkaian fakta ini sebagai dasar pembentukan konsep dan generalisasi. Oleh karena aktivitas pengajaran itu berlangsung dalam rambu-rambu kurikulum maka pijakan utama dalam proses kegiatan belajarmengajar yaitu kurikulum

3/24/2014

KONSEP
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda, gagasan atau peristiwa. Misalnya, Jika kita menyebutkan kata keluarga maka kedalam konsep keluarga itu termasuk bapak, ibu, anak-anak, saudara, dan sebagainya. Untuk lebih menjelaskan pengertian tentang konsep, berikut ini dikemukakan beberapa sifatnya.

1. Konsep itu bersifat abstrak. Ia merupakan gambaran mental tentang benda, peristiwa, atau kegiatan. Misalnya, kita mendengar kata kelompok, kita bisa membayangkan apa kelompok itu. 2. Konsep itu merupakan kumpulan dari benda-benda yang memiliki karakteristik atau kualitas secara umum. 3. Konsep itu bersifat personal, pemahaman orang tentang konsep kelompok misalnya mungkin berbeda dengan pemahaman orang lain. 4. Konsep dipelajari melalui pengalaman dengan belajar. 5. Konsep bukan persoalan arti kata, seperti didalam kamus. Kamus memiliki makna lain yang lebih luas.

Dalam konsep terdapat makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotative berkenaan dengan arti kata, seperti pada kamus, misalnya arti kata Revolusi adalah perubahan cepat dalam hal prosedur, kebiasaan, lembaga, dan seterusnya. Revolusi juga mempunyai makna konotatif antara lain sebagai berikut: Revolusi tidak sama dengan pemberontakan, melainkan kejadian yang penting yang telah direncanakan dan diatur secara sungguh-sungguh. Konsep revolusi ini mencakup kepemimpinan, baik oleh kelompok maupun perseorangan. Revolusi juga berarti menentang segala sesuatu, apakah itu orang atau lembaga, lebih jauh bukan hanya menentang tetapi juga melawan dengan kekuatan.

Pengajaran konsep disekolah sesungguhnya dalam rangka memahami makna konotatif, karena itu pengajaran konsep harus: Diberikan dalam sesuatu konteks bukan diterangkan tanpa ada kaitan dengan sesuatu, seperti kita menjelaskan arti dari suatu istilah atau kata. Siswa harus diberi kesempatan untuk sampai kepada pengertiannya sendiri tentang sesuatu konsep, tentunya dengan bimbingan guru misalnya, guru menyuru mereka mendeskripsikan sendiri. Siswa harus membacanya sendiri, mendengarkan penjelasan, dan segera menuliskan makna konsep segera setelah diperkenalkan.

3/24/2014

Jenis perilaku yang menunjukkan pengetahuan tentang konsep


PENGELOMPOKAN. Diberikan sejumlah contoh gambar orang yang berpakaian berbeda-beda sesuai dengan profesinya, siswa akan dapat mengidentifikasi contoh gambar dan yang bukan contoh gambardari suatu konsep. APLIKASI. Diberikan masalah baru dengan memanfaatkan pengetahuan konsep umum, siswa akan menggunakan konsep untuk memecahkan masalah.

Contoh perilaku tentang konsep sumber daya alam, buruh, modal.


Ketika diberikan contoh gambar: dokter, sekretaris, turis, dan bayi, kemudian diajukan pertanyaan, gambar mankah yang termasuk kelompok tenaga kerja, siswa memilih dokter dan sekretaris sebagai profesi tenaga kerja, bukan turis dan bayi.

membentuk konsep pada diri anak tidaklah mudah hal itu disebabkan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kemampuan memilih kelompok yang diobservasi berdasarkan satu atau lebih karakteristik umum, agar dapat mengabstraksikan, dan membuat generalisasi. Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa konseptualisasi adalah proses mengkategorikan, mengklasifikasikan dan memberi nama pada sekelompok objek.

Apabila ditanya, apakah perbedaan antara mengolah tanah menggunakan cangkul dan mengolah tanah menggunakan traktor, siswa menjawab bahwa yang pertama banyak memerlukan banyak tenaga kerja manusia sedangkan yang kedua memerlukan banyak modal.

SINTESIS. Diberikan motivasi, siswa akan dapat membuat contoh-contoh konsep yang unik.

Apabila diminta pendapat bagaimana cara memanfaatkan rumput laut sebagai bahan makanan tambahan dan mengemukakan apakah sumber alam, tenaga kerja dan modalnya, siswa mungkin menjawab manisan rumput laut dan rumput laut sebagai sumber alam (bahan mentah), mesin mengolah sebagai modal dan operator mesin sebagai tenaga kerja.

Generalisasi
Generalisasi merupakan penekanan suatu hubungan yang terjadi antara atau antarkelas/kelompok. Pengertian yang dimaksud dalam generalisasi dapat disebut preposisi, hipotesis, inferensi, kesimpulan, atau prinsip. Arti generalisasi ini biasanya dikomunikasikan secara verbal dalam suatu pernyataan, seperti Lembagalembaga sosial cenderung ada di lingkungan masyarakat manusia. Pernyataan ini mengandung simbol untuk membentuk generalisasi.

Prinsip-Prinsip Generalisasi
1. 2. Generalisasi meliputi hubungan antar dua atau lebih konsep. Generalisasi bersinggungan dengan kelas/kelompok secara menyeluruh. Secara luas dapat diterapkan terhadap hal-hal yang umum bukan hanya kepada hal-hal yang khusus. Generlisasi merupakan abstraksi yang tingkatannya lebih tinggi dibanding konsep. Sebagai pengertian dari suatu hubungan abstrak antara konsep-konsep yang abstrak, generalisasi lebih abstrak daripada konsep. Generalisasi berdasarkan pada inferensi. Generalisasi berasal dari pemikiran bukan dari pengamatan. Kita dapat dengan mudah melihat bahwa sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal digunakan dalam pertanian dan perhutanan, namun kita dapat melihat bahwa semuanya dapat digunakan dalam semua proses produksi. Generalisasi bukan pernyataan atau penegasan yang verbalisme melainkan pernyataan yang kebenarannya perlu dibuktikan melalui perilaku yang tampak

3.

4.

5.

3/24/2014

Jenis perilaku tentang generalisasi PENGELOMPOKAN. Diberika kasus-kasus baru, siswa akan dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang positif, negatif, dan bukan kasus.

contoh perilaku Ketika ditanya apakah sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal digunakan dalam industri,siswa dapat menjawab ya dan mengidentifikasi contoh-contoh sumber daya alam, tenaga kerja dan modal. Apabila ditanya, apakah perbedaan antara mengolah tanah dengan menggunakan cangkul dan mengolah tanah dengan menggunakan traktor, siswa mungkin menjawab bahwa yang pertama memerlukan banyak tenaga kerja manusia, sedangkan yang kedua banyak memerlukan banyak modal. Apabila diminta pendapat bagaimana membuat kursi tamu, siswa mungkin memasukkan contoh-contoh sumber daya alam (kayu), tenaga kerja dan modal dalam menggambarkan proses produksi.

Generalisasi Vs Konsep
Generalisasi Konsep Generalisasi adalah prinsip-prinsip Konsep bukan merupakan prinsip atau rules (aturan) yang dan dinyatakan tidak di dalam dinyatakan dalam kalimat kalimat yang sempurna. sempurna. Generalisasi memiliki dalil. Generalisasi adalah objektif dan impersonal. Generalisasi memiliki aplikasi universal. Konsep tidak memiliki dalil. Konsep subjektif dan personal. Konsep terbatas pada orang tertentu.

APLIKASI. Diberikan masalah baru dengan memanfaatkan pengetahuan konsep umum, siswa akan menggunakan konsep untuk memecahkan masalah.

SINTESIS. Diberi motivasi, siswa akan dapat membuat contoh-contoh generalisasi yang unik.

Dimensi Keterampilan (Skill)


Contoh Hubungan antara Fakta, Konsep & Generalisasi
Kecakapan mengolah dan menerapkan informasi merupakan keterampilan yang sangat penting untuk mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang mampu berpartisipasi secara cerdas dalam masyarakat demokratis

3/24/2014

Keterampilan Meneliti
Keterampilan ini diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah data. Secara umum penelitian mencakup sejumlah aktivitas sebagai berikut: Mengidentifikasi dan mengungkapkan masalah atau isu Mengumpulkan dan mengolah data Menafsirkan data Menganalisis data Menilai bukti-buki yang ditemukan Menyimpulkan Menerapkan hasil temuan dan konteks yang berbeda Membuat pertimbangan nilai

Keterampilan Berpikir
Untuk mengembangkan keterampilan berfikir pada diri siswa, perlu ada penguasaan terhadap bagian-bagian yang lebih khusus dari keterampilan berfikir tersebut serta melatihnya di kelas. Beberapa keterampilan berfikir yang perlu dikembangkan oleh guru di kelas untuk para siswa meliputi: Mengkaji dan menilai data secara kritis Merencanakan Merumuskan faktor sebab dan akibat Memprediksi hasil dari sesuatu kegiatan atau peristiwa Menyarankan apa yang akan ditembulkan dari suatu peristiwa atau perbuatan Curah pendapat (brainstorming) Berspekulasi tentang masa depan Menyarankan berbagai solusi alternatif Mengajukan pendapat dan perspektif yang berbeda

Keterampilan Partisipasi Sosial


Beberapa keterampilan partisipasi sosial yang perlu dibelajarkan oleh guru meliputi: Mengidentifikasi akibat dari perbuatan dan pengaruh ucapan terhadap orang lain Menunjukkan rasa hormat dan perhatian kepada orang lain Berbuat efektif sebagai anggota kelompok Mengambil berbagai peran kelompok Menerima kritik dan saran Menyesuaikan kemampuan dengan tugas yang harus diselesaikan

Keterampilan Berkomunikasi
Pengembangan keterampilan berkomunikasi merupakan aspek yang penting dari pendekatan pembelajaran IPS khususnya dalam inkuiri sosial. Setiap siswa perlu diberi kesempatan untuk mengungkapkan pemahaman dan perasaannya secara jelas, efektif, dan kreatif. Walaupun bahasa tulis dan lisan telah menjadi alat berkomunikasi yang paling biasa, guru hendaknya selalu mendorong para siswa untuk mengungkapkan gagasannya dalam bentuk lain, seperti dalam film, drama, seni (suara, tari, lukis), pertunjukkan, foto, bahkan dalam bentuk peta. Para siswa hendaknya dimotivasi agar menjadi pembicara dan pendengar yang baik

3/24/2014

Dimensi Nilai dan Sikap (Value and Attitude)


Pada hakekatnya, nilai merupakan sesuatu yang berharga. Nilai yang dimaksud disini adalah seperangkat keyakinan atau prinsip perilaku yang telah mempribadi dalam diri seseorang atau kelompok masyarakat tertentu yang ketika berpikir atau bertindak. Umumnya, nilai dipelajari sebagai hasil dari pergaulan atau komunikasi antarindividu dalam kelompok seperti keluarga, himpunan keagamaan, kelompok masyarakat atau persatuan dari orang-orang yang satu tujuan.

Nilai Substantif
Nilai substantif adalah keyakinan yang telah dipegang oleh seseorang dan umumnya hasil belajar, bukan sekedar menanamkan atau menyampaikan informasi semata. Setiap orang memiliki keyakinan atau pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan keyakinannya tentang sesuatu hal. Dalam mempelajari nilai substantif, para siswa perlu memahami prosesproses, lembaga-lembaga, dan aturan-aturan untuk memecahkan konflik dalam masyarakat demokratis. Dengan kata lain, siswa perlu mengetahui ada keragaman nilai dalam masyarakat dan mereka perlu mengetahui isi nilai dan implikasi dari nilai-nilai tersebut. Guru harus menjelaskan bahwa siswa membawa nilai yang beragam ke kelas sesuai dengan latar keluarga, agama, atau budaya. Selain itu, guru perlu menyadari pula bahwa nilai yang dia anut tidak semuanya berlaku secara universal.

Nilai Prosedural
Nilai-nilai prosedural yang perlu dilatih atau dibelajarkan antara lain nilai kemerdekaan, toleransi, kejujuran, menghormati kebenaran dan menghargai orang lain. Nilai-nilai kunci ini merupakan nilai yang menyokong masyarakat demokratis, seperti: toleran terhadap pendapat yang berbeda, menghargai bukti yang ada, kerja sama, dan menghormati pribadi orang lain. Apabila kelas IPS dimaksudkan untuk mengembangkan partisipasi siswa secara efektif dan diharapkan semakin memahami kondisi masyarakat Indonesia yang beraneka ragam, maka siswa perlu mengenal dan berlatih menerapkan nila-nilai tersebut.

Dimensi Tindakan (Action)


Tindakan sosial merupakan dimensi PIPS yang penting karena tindakan dapat memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif. Mereka dapat pula belajar secara konkret dan praktis. Dengan belajar dari apa yang diketahui dan terpikirkan tentang isu-isu sosial untuk dipecahkan sehingga jelas apa yang akan dilakukan dan bagaimana caranya, para siswa belajar menjadi warga Negara yang efektif di masyarakat.

3/24/2014

3 model aktivitas Dimensi tindakan sosial


Percontohan kegiatan dalam memecahkan masalah di kelas seperti cara berorganisasi dan bekerja sama. Berkomunikasi dengan anggota masyarakat dapat diciptakan. Pengambilan keputusan dapat menjadi bagian kegiatan kelas, khususnya pada saat siswa diajak untuk melakukan inkuiri.

Tugas Individu
Cari berita dan artikel dari koran atau website (judul/tema berkaitan dengan kajian sosial). Identifikasi Aspek Fakta, Konsep dan generalisasi (Prinsip dan Prosedur) Berikan alasan atau argumentasi yang jelas Dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya Selamat Bekerja ^_^ !!!

Anda mungkin juga menyukai