Anda di halaman 1dari 8

Proses Throttling Proses throttling merupakan proses irreversibel, digunakan untuk menurunkan tekanan fluida dengan memberikan tahanan

aliran. Dengan mengangap bahwa tak ada kerja dari luar yang bekerja (adiabatik), kita dapatkan persamaan :

Apabila A1 = A2, maka p2 < p1, V2 > V1. Dengan membuat A1 > A2 sehingga C1 sama dengan C2 atau energi kinetik dapat diabaikan, kita dapatkan untuk proses thrott;ing h1 = h2. Proses throttling juga disebut sebagai proses ekspansi isentalpi. Pada umumnya gas, h bergantung pada temperatur dan tekanan, sehingga pada proses throttling, temperatur dapat berubah sesuai dengan penurunan tekanan. The second law-kelvin planck statement Diantara banyak pernyataan alternative dari hukum kedua, dua pernyataan yang sering digunakan dalam termodinamika teknik adalah pernyataan Clausius dan KelvinPlanck. Pernyataan Clauisius untuk hukum kedua menegaskan bahwa: Adalah tidak mungkin bagi system apa pun untuk beroperasi sedemikian ruap sehingga hasil tunggalnya akan berupa suatu perpindahan energi dalam bentuk kalor dari benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas. Pernyataan Clausius tidak mengesampingkan adanya kemungkinanmemindahkan energi kalor dari suatu benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas, di mana hal in dapat secara tepat dilakukan menggunakan refrijerator (mesin pendingin) dan pompa kalor. Pernyataan Kelvin-Planck untuk hukum kedua menegaskan bahwa: Adalah tidak mungkin untuk system apa pun dapat beroperasi dalam siklus termodinamika dan memberikan sejumlah kerja neto kesekelilingnya sementara menerima energi melalui perpindahan kalor dari suatu reservoir tunggal. Pernyataak Kelvin-Planck tidak

mengesampingkan suatu kemungkinan dari suatu system untuk membangkitkan sejumlah kerja neto dari perpindahan kalor yang diambil dari suatu reservoir (penampungan) termal tunggal.

Interaksi Pernyataan Kelvin-Planck Bentuk analitik pernyataan Kelvin-Planck dari hukum kedua seperti pada Persamaan (5.1) bertujuan untuk menunjukkan bahwa tanda lebih kecil dari dan sama dengan terkait dengan terdapat atau tidaknya ireversibilitas internal. Perhatikanlah sebuah system yang mengalami siklus sambil memindahkan energi melalu perpindahan kalor dengan sebuah reservoir tunggal (Gambar 5-2). Kerja diberikan ke, atau diterima dari, system puli pemberat yang bberlokasi di daerah sekitarnya. Sebuah flywheel ,pegas, atau berbagai peralatan lain dapat juga melakukan fungsi yang sama. Dalam aplikasi selanjutnya dari Persamaan (5.1), sifat ireversibilitas yang menjadi perhatian utama adalah ireversibilitas termal. Untuk menghilangkan faktor-faktor eksternal dalam aplikasi semacam itu maka, asumsikanlah bahwa hal tersebut merupakan satu-satunya ireversibilitas yang ada.

Gambar 5-2. Sistem menjalani sebuah siklus sementara terjadi perpindahan energi melalui perpindahan kalor dengan reservoir termal tunggal Untuk menunjukkan hubungan antara tanda sama dengan dari Persamaan (5.1) tanpa adanya ireversibilitas, pertimbangkanlah sebuah siklus yang bberoperasi seperti terlihat dalam Gambar 5-2, di mana terjadi kesepadanan sebagai kesimpulan dari sebuah siklus: 1. 2. Sistem akan kembali ke keadaan awalnya. Karena Wsiklus = 0, maka tidak terjadi perubahan neto dari ketinggian massa untuk menyimpan energi di daerah sekitarnya. 3. Karena Wsiklus = Qsiklus, maka Qsiklus = 0, dengan demikian tidak terdapat perubahan neto di kondisi reservoir.

ENERGI Kita ketahui bersama bahwa segala sesuatu yang kita lakukan memerlukan energi : misalnya bermain, belajar, dan bekerja kita memerlukan energi.

1. Pengertian Energi Energi adalah kemampuan untukmelakukan usaha. Dua contoh yang akan menunjukan definisi ini. Anda akan merasa lelah ketika anda berlari karena anda mengeluarkan energi. Jika terus berlari tanpa istrahat anda akan kehabisan energi dan ahirnya anda tidak mampu lagi berlari. Agar mampu berlari lagi, anda harus istirahat atau bahkan harus makan. Makan memberi anda energi kimia yang siap dibakar dalam tubuh anda untuk menghasilkan energi yang anda perlukan untuk melakukan usaha (berlari lagi). Mobil dapat melaju dijalan karena ada sumber energi kimia yang dikandung dalam bahan bakar bensin. Jika bensin habis maka mobil kehabisan energi dan akibatnya mobil tidak dapat lagi melakukan usaha (melaju lagi). 2. Perubahan Energi Energi justru bermanfaat pada saat terjadinya perubahan bentuk. Sebagai contoh energi kimia dalam baterei kering bermanfaat untuk menyalakan senterketika terjadi perubahan enegi kimia dalam baterei menjadi energi listrik. Energi kimia dalam bahan bakar bermanfaat untuk menggerakan mobil ketika terjadi pembakaran yang segera mengubah energi kimia menjadi energi mekanik. Matahari juga memberiokan banyak manfaat dalam berbagai bentuk perubahan nergi. Matahari adalah sumber energi untuk mahluk hidup, karena menghasilkan energi radiasi yang dapat diubah menjadi bentuk energi lain yang sangat berguan bagi kehidupan. Reaksi nuklir yang terjadi dimatahari mengakibatkan energi termal (kalor), karena itu suhu matahari tetap tinggi walaupun radiasi terus-menerus dipancarkan keruang angkasa. Energi termal tidak langsung diterima dari cahaya matahari melainkan diterima ketika energi radiasi diserap oleh kulit, kemudian terjadi panas yang mengakibatkan temperature tubuh meningkat. Bila energi radiasi telah sampai dibumi, akan terjadi proses perubahan energi seperti : Energi radiasi yang sampai kedaun mampu membangkitkan fotosintesis. Dalam hal ini energi radiasi berubah menjadi energi kimia (gula, tepung), didalam tumbuhan. Energi radiasi yang yang mengenai sel surya (fotosel) mampu membangkitkan energi listrik.

Panas yang terasa dikulit kita merupakan proses perubahan bentuk energi dari energi radiasi menjadi energi temal (panas). Air yang menerima energi matahari suhunya akan naik, karena sebagaian energi matahari tersebut berubah menjadi energi termal. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai peristiwa perubahan energi yang

eratkaitanya dengan dengan aktivitas sehari-hari. Misalnya seorang yang memasak air. Pada peristiwa ini tejadi perubahan enrgi kimia menjadi energi termal. Selanyutnya energi termal yang dimiliki pleh air akan menyebar keudara . akibatnya udara disekitar menjadi panas

Proses adiabatik Sebuah proses adiabatik adalah setiap proses yang terjadi tanpa masukan atau output dari panas dalam suatu sistem (yaitu selama proses sistem ini termodinamika terisolasi-tidak ada perpindahan panas dengan lingkungan). Ini adalah kebalikan dari proses adiabatic, di mana ada perpindahan panas. Sebuah konsep kunci dalam termodinamika, banyak yang cepat proses kimiadan fisika yang dijelaskan atau didekati dengan cara ini. Proses tersebut biasanya diikuti atau didahului oleh peristiwa yang melakukan melibatkan panas transfer (yaitu non adiabatik).Contohnya termasuk transfer elektron. Proses adiabatik dapat terjadi jika wadah sistem memiliki dinding termal-terisolasi atau prosesyang terjadi dalam waktu yang sangat singkat, sehingga tidak ada kesempatan untuk

pertukaran panas yang signifikan. Meskipun istilah adiabatik dan isokalori seringkali dapat dipertukarkan, Proses adiabatik dapat dianggap sebagai bagian dari proses isokalori, subset pelengkap sisa prosesisokalori menjadi proses di mana perpindahan panas bersih tidak menyimpang regional sepertidalam kasus ideal dengan media konduktivitas termal terbatas atau tidak ada kapasitas termal.Dalam proses ireversibel adiabatik, dQ = 0 tidak sama dengan TDS (TDS> 0) di mana Qadalah energi panas, T adalah temperatur, dan S adalah entropi. dQ = TDS = 0 berlaku untuk prosesreversibel saja. Sebagai contoh, sebuah batas adiabatik adalah batas yang kedap

perpindahan panas dan sistem dikatakan adiabatik (atau termal) diisolasi, sebuah dinding teris olasi mendekati suatu batas adiabatik. Contoh lain adalahtemperatur nyala adiabatik , yang merupakan suhu yangakan dicapai olehapidengan tidak adanya kehilangan panas ke lingkungan. Sebuah proses adiabatik yang reversibel juga disebut proses isentropik .

Sebaliknya, proses adiabatik yang ireversibel dan ekstrak pekerjaan tidak ada dalam isenthalpic proses, seperti tarik kental, maju menuju perubahan non-negatif entropi.Satu

berlawanan

ekstrim-yang

memungkinkan

perpindahan

panas

dengan

lingkungan,

menyebabkan suhu tetap konstan-dikenal sebagai proses isotermal. Karena suhu termodinamika konjugat ke entropi, proses isotermal adalah konjugasi untuk proses adiabatik untuk transformasi reversibel. Sebuah transformasi suatu sistem termodinamika dapat dianggap adiabatik ketika itu cukupcepat bahwa tidak ada panas yang signifikan ditransfer antara sistem dan luar. Pada ekstrim

yang berlawanan, sebuah transformasi dari suatu sistem termodinamika dapat dianggap isoter mal jika cukup lambat sehingga suhu sistem tetap konstan dengan pertukaran panas dengan luar. Proses adiabtik adalah proses dimana pada sistem tidak terjadi pertukaran kalor (tidak ada kalor yang masuk maupun keluar). Q = 0 W = -(U2-U1) Shaft work

That work passes through shafts of machines is obvious. Yet a thermodynamic discussion is worthwhile. Consider a machine that has a power shaft but which is off, inoperative. While the shaft is inoperative (not rotating) press a sharp-edged bar of steel crossways against the shaft and pull it from one end to the other, thereby leaving a scribed line the length of the shaft (shown as "inoperative"). Later, when the machine is running with a load, we position a variable frequency flashing light called a strobe light beside the shaft and adjust it to flash each precise instant the scratched line can be seen from beside the shaft. The energy equation for the inoperative shaft is:

The rate of change of energy of the shaft is zero and so also are its "works" and "heats." Also all works are zero since the shaft is not rotating Once its "event" commences, as the shaft begins to rotate, its rotational kinetic energy will increase. With expensive equipment the scar on the shaft can be seen to be twisted (ever so slightly) as power passes through it. This is shown in an exaggerated way in the sketch detail: "operating." Work enters the shaft at the right end. The torque is clockwise there, so also is the direction of rotation. At the left end, by the observed twist of the shaft, the torque is seen to be counter-clockwise while the shaft rotates clockwise. Thus work enters at the right end exits at the left. The energy equation for this starting or transient change (friction assumed zero) is:

To speak of steady operation, let us first add a term to represent friction of bearings and gears of the shaft. System friction identifies closely with work; it is like a positive energy rate "TO" the system. An equation for transient operation is written below. Notice that the effect of friction is a constant increase of system energy. Gotta go!

Further comments on the above, later As a case, consider the drive shaft of a truck stuck in mud, the wheels might have traction, slip, then have traction again in a repeated way. Loads on the shaft with such behavior are likely to increase the internal energy and thereby the temperature of the shaft to the point the shaft breaks (shears).
Transient Energy Balances on Single-Phase, Nonreacting Processes The General Energy Balance Equation for Nonreacting Systems

Accumulation = Net Input = Input Output

dE m in E out E Q WS m in out dt

Remember 1) that heat is positive if energy is being added to the system, and 2) shaft work is positive if it is done by the system on the surroundings.

Remember that you need an input term for each input stream and an output term for each exit stream.

The total energy of the system (E) is equal to kinetic plus potential plus internal energies

E U Ek E p

Unless the system moves, the last two terms, which pertain to the center of mass of the system, will always be negligible.

The total energy carried by a stream includes all three types of energy, but it must include flow work as well. Thus, the specific energy for a stream becomes

2 2 U u gz PV H u gz E 2 2

We are going to neglect kinetic and potential energies. Remember, these are important in real processes where there are high-velocity streams or large changes in elevation.

The general energy balance simplifies to

dU W m m in H out H Q S in out dt

Simplified Transient Problems

Assumptions: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Negligible kinetic and potential energies. Mass of the system is constant. System is well mixed (no internal gradients). No phase changes. One stream in and one stream out. Constant density and heat capacity.

With these assumptions, the energy balance reduces to

mCv

dT W m C p Tin T Q S dt dT W v C p Tin T VCv Q S dt

For ideal gases, C P C v R , whereas, for liquids, the two heat capacities are very nearly equal.

Anda mungkin juga menyukai