Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PAPER | KIMIA KOORDINASI DALAM ERA MUTAKHIR

APLIKASI KIMIA KOORDINASI Terapi Khelasi pada Proses Pengobatan Atherosklerosis

Disusun Oleh: ARIFATI ADDIYAANI (12/334933/PA/15065) BULAN WENING RISANG AYU (12/334741/PA/14972)

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA 1

TUGAS PAPER | KIMIA KOORDINASI DALAM ERA MUTAKHIR

APLIKASI KIMIA KOORDINASI Terapi Khelasi pada Proses Pengobatan Atherosklerosis


Arifati Addiyaani, Bulan Wening R.A Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada

ABSTRAK
Artherosklerosis adalah penyakit dimana pada pembuluh darah manusia terdapat plak-plak yang berupa butiran padat yang menempel disekitar dinding pembuluh darah. Plak-plak tersebut dapat terbentuk dari lemak atau kolesterol berlebih yang dihasilkan oleh tubuh. Salah satu penyebab kolesterol adalah kandungan Ca+ berlebih dalam tubuh. Untuk itu dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, dikembangkan sebuah terapi khelasi untuk mengobati penderita atherosklerosis. Pengobatan terapi khelasi ini berprinsip pada ion Ca+ berlebih dalam tubuh diikat oleh ligan EDTA sehingga membentuk sebuah senyawa kompleks. Senyawa kompleks ini kemudian melalui proses biokimia diekskresikan oleh tubuh dalam bentuk urine.

Kata kunci : Atherosklerosis, khelasi, senyawa kompleks, EDTA.

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

TUGAS PAPER | KIMIA KOORDINASI DALAM ERA MUTAKHIR I. PENDAHULUAN

1. SENYAWA KOORDINASI

Senyawa koordinasi adalah senyawa yang mengandung satu atau lebih ion kompleks dengan sejumlah kecil molekul atau ion di seputar atom atau ion logam pusat, biasanya dari keluarga logam transisi. Istilah lain menyatakan bahwa senyawa koordinasi ialah dua zat yang lebih sederhana bergabung atau berkoordinasi menjadi senyawa yang lebih kompleks. Gugus yang terikat pada ion logam pusat disebut ligan, dan gabungan ion pusat dengan ligan yang terikat adalah suatu ion kompleks. Ligan adalah spesies yang memiliki atom (atau atom-atom) yang dapat menyumbangkan sepasang electron pada ion logam pusat pada tempat tertentu dalam lengkung koordinasi. Sehingga, ligan merupakan basa Lewis dan ion logam adalah asam Lewis (Chang, 2003)

Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam pusat. Donasi pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat menghasilkan ikatan kovalen koordinasi sehingga senyawa kompleks juga disebut senyawa koordinasi (Cotton , 1988 ). Jadi semua senyawa kompleks atau senyawa koordinasi adalah senyawa yang terjadi karena adanya ikatan kovalen koordinasi antara logam transisi dengan satu atau lebih ligan (Sukardjo,1997). Senyawa kompleks sangat berhubungan dengan asam dan basa lewis dimana asam lewis adalah senyawa yang dapat bertindak sebagai penerima pasangan bebas sedangkan basa lewis adalah senyawa yang bertindak sebagai penyumbang pasangan elektron. (Shriver, 1940 ).

2. TERAPI KHELASI

Dari pendapat seorang ahli dalam asosiasi resminya di AS mengapa khelasi ini kerap digolongkan dalam tindakan pengobatan alternatif adalah karena konsepnya memang sama sekali bukan berupa konsumsi obat-obatan medis, sementara tekniknya sendiri sama sekali jauh dari tindakan medis yang serius. Pendapat ahli lain menggolongkannya dalam
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA 3

TUGAS PAPER | KIMIA KOORDINASI DALAM ERA MUTAKHIR suatu teknik detoksifikasi dengan bantuan asam amino artifisial untuk menetralkan timbunan/endapan racun dalam proses aterosklerosis dari plak-plak pembuluh darah, dan karena itu lebih lazim digolongkan sebagai terapi alternatif tanpa peranan khusus obatobatan tertentu (Rozema, 1999). Khelasi sendiri berasal dari bahasa Yunani, chele yang artinya capit, sehingga kemudian diartikan sebagai mencapit atau mencekik. Yang berperan sebagai capit disini adalah cairan asam amino artifisial yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah melalui infus, sedangkan yang dicapit adalah logam-logam berat serta zat-zat penyusun plak pada pembuluh darah, yang tanpa bisa kita hindari beredar dalam tubuh kita sehari-hari mulai dari polusi yang mengandung logam berat seperti timah hitam, alumunium, merkuri, kadmium dan masih banyak lagi, kemudian asupan makanan seperti makanan-makanan berkolesterol dan kadar gula tinggi atau yang mengandung zat pengawet, pewarna, penyedap, dan sebagainya (Elmer, 2001). Sesuai dengan prinsip dasar asal kata khelasi tadi, terapi khelasi dilakukan dengan memasukkan EDTA (Ethylene Diamine Tetracetic Acid), sebuah cairan asam amino artifisial yang dilarutkan di dalam 500ml cairan infus steril, ke dalam pembuluh darah penderita, dengan tujuan membersihkan pembuluh darah tersebut. Dengan pembersihan ini, plak-plak yang menyebabkan proses aterosklerosis pada pembuluh darah sebagai sumbatan itu dapat dihilangkan atau paling tidak dikurangi secara bertahap (http://www.cancer.org/). 3. ATHEROSKLEROSIS Atherosklerosis berasal dari bahasa Yunani athera yang artinya bubur dan sklerosis artinya pengerasan. Yang dimaksud disini yaitu timbulnya bercak seperti bubur yang terdiri dari penumpukan lemak kolesterol pada lapisan intima lumen pembuluh darah. Keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya penebalan pada dinding pembuluh darah dan hilangnya elastisitas arteri, disertai perubahan degenerasi lapisan media dan intima. Pada bagian tengah bercak terdapat gumpalan yang mengandung lemak. Bercak lemak dengan inti besar yang disebut artheroma, menonjol menimbulkan komplikasi yang serius (Lumongga, 2008).

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

TUGAS PAPER | KIMIA KOORDINASI DALAM ERA MUTAKHIR II. PEMBAHASAN

Dalam biokimia dan ilmu farmasi, kompleks ligan dapat digunakan untuk mengikat logam yang berkedudukan kurang baik di dalam tubuh (bersifat racun), sehingga logam tersebut dapat bersifat netral di dalam tubuh. Proses pengikatan ini terjadi di dalam membran sel. Ikatan antara ligan dengan suatu logam atau biasa disebut khelation ini dapat digunakan untuk membantu mendesain obat khelat (terapi khelat) yang dapat bereaksi dengan jalan in vivo. Khelator yang digunakan pada pembahasan ini adalah khelat EDTA, karena EDTA sangat baik untuk mengikat kelebihan logam Ca2+ didalam tubuh yang menyebabkan penyakit Aterosklerosis, yaitu suatu penyakit yang menyebabkan terjadinya pengerasan pembuluh darah nadi. Selain kedua penyakit itu, kelebihan logam Ca2+ dalam tubuh juga dapat menyebabkan berbagai penyakit lain stroke, pembekuan jaringan, dsb. Terapi khelasi adalah pengobatan utama yang digunakan untuk mengobati keracunan logam berat. Proses yang paling sering adalah dengan cara injeksi Etilen Diamin Tetraasetat (EDTA), suatu bahan kimia yang mengikat (khelat) logam berat termasuk besi, timah, merkuri, cadmium, dan seng. Istilah khelat berasal dari bahasa Yunani chele, yang berarti cakar. Secara umum terapi khelasi merupakan suatu metoda yang digunakan dalam mengatasi keracunan logam berat seperti Hg, Cu, Pb atau untuk mengurangi kelebihan unsur kimia dalam tubuh. Dalam metode ini digunakan senyawa organik tertentu yang dapat mengikat logam dan mengeluarkannya dari dalam tubuh manusia karena sifatnya menjadi larut dalam air, senyawa organik tersebut adalah EDTA. Senyawa tersebut memiliki gugus atom dengan pasangan elektron bebas, elektron tersebut akan digunakan dalam pembentukan ikatan dengan logam berat tertentu. Senyawa organik banyak yang dapat digunakan sebagai khelator yang digunakan untuk mengikat logam berat dalam tubuh, sepeti EDTA (Etilen diamin triasetat), Cryptand, Penicillamine, Asam Aurinetrikarboksilat, Desferrioxamine, DMSA (Asam 2,3-dimercaptosuccinic).

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

TUGAS PAPER | KIMIA KOORDINASI DALAM ERA MUTAKHIR

Gambar 1 Beberapa logam khelat yang digunakan sebagai obat untuk menghilangkan unsure logam di dalam tubuh (Gary Wulfsberg, 2000). Terapi khelasi adalah pengobatan secara intravena dengan menggunakan cairan yang terdiri dari mineral-mineral, vitamin-vitamin dan asam amino khusus buatan. Melalui reaksi biokimia, cairan ini dapat pula melarutkan ion kalsium (Ca2+) yang salah tempat dan mengeluarkan ion tersebut melalui air seni/urine. Terapi ini digunakan untuk menghilangkan dampak pengerasan dinding pembuluh darah nadi yang disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penumpukan kalsium yang salah tempat tadi yang dapat mengakibatkan penyakit atherosclerosis. Penyebab utama adalah lemak (terutama kolesterol) yang bergabung dengan protein, khabohidrat serta ion logam (terutama kalsium) dalam suatu reaksi kimia radikal bebas. Beberapa laporan ilmiah menyatakan bahwa pengobatan ini dapat pula digunakan untuk penyakit Diabetes Melitus, Arteritis, tekanan darah tinggi (hipertensi), rhematik/kaku sendi (arthritis), daya ingat menurun, fungsi penglihatan dan pendengaran menurun, extremitas dingin, kesemutan, paresthesia (morning stiffness), impotensi, penuaan dini, dan lain lain.

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

TUGAS PAPER | KIMIA KOORDINASI DALAM ERA MUTAKHIR

Gambar 2 Kandungan Kalsium yang berlebihan pada kasus penyakit atherosclerosis (Rozema and Halstead, 1997) Terapi khelasi meningkatkan taraf kesehatan dengan mengurangi beban penumpukkan kalsium yang abnormal dan logam-logam lainnya serta meningkatkan manfaat mineral- mineral lainnya seperti magnesium dan kalium (potasium). Hal ini terjadi dengan masuknya zat- zat berguna kejaringan tubuh serta perbaikan suplai oksigen. Dalam penghilangan kelebihan kalsium (Ca2+ ) dalam tubuh dapat digunakan senyawa organik berupa EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate). Zat ini sangat kuat menarik ion logam berat (termasuk kalsium) dalam jaringan tubuh dan melarutkannya, untuk kemudian dibuang melalui urine.

III.

KESIMPULAN Dengan semakin majunya zaman, ilmu pengetahuan dan aplikasinya maka pada

era modern ini salah satu bidang ilmu kimia yaitu kimia koordinasi mampu turut serta berperan dalam perkembangan ilmu kesehatan. Salah satunya adalah pada terapi khelasi bagi penderita artherosklerosis. Peran kimia koordinasi dalam hal ini adalah dalam teori senyawa kompleks. Dimana pada terapi khelasi ini terjadi suatu reaksi pengompleksan ion
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA 7

TUGAS PAPER | KIMIA KOORDINASI DALAM ERA MUTAKHIR Ca+ yang berlebihan dalam tubuh dengan ligan EDTA. Sehingga ion Ca+ yang telah membentuk senyawa kompleks dengan ligan EDTA tadi akan dikeluarkan lewat urine. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kadar Ca+ berlebih dalam tubuh yang dapat memicu timbulnya atherosklerosis.

IV.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, R, 2003, Kimia Dasar, Erlangga, Jakarta.

Cotton, F. A., G. Wilkinson, 1988, Advanced Inorganic Chemistry, Fifth edition, Jhon Wiley and Sons, New York.

Elmer, M., Cranton, M.D., 2001, A Text Book on EDTA Chelation Therapy, Second edition, Massachusetts, Hampton Roads Publishing.

Gary, W, 2000, Inorganic Chemistry, California, University Science Books.

Halstead, B.W., Rozema, T.C., 1997, The Scientific Basis of EDTA Chelation Teraphy, Second edition, Oklahoma, TRC Publishing.

Lumongga, F, 2008, Atherosklerosis, Medan, USU Repository.

Sukardjo, 1997, Kimia Fisika, Rineka Cipta, Yogyakarta.

Shriver, D.F dkk,1940, Inorganic Chemistry, New York, W.H. Freeman and Company.
http://www.cancer.org/ diakses tanggal 10 April 2014 pukul 20.34

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

Anda mungkin juga menyukai